Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70347 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noneng Hodijah
"Penelitian ini berangkat dari suatu asumsi bahwa masyarakat adat Minangkabau menganut sistem matrilineal yaitu suatu ketertiban masyarakat dimana kekerabatan dihitung menurut garis ibu semata-mata. Salah satu ciri sistem ini adalah hak-hak dan pusaka diwariskan oleh mamak kepada kemenakannya yaitu saudara laki-laki ibu kepada anak dari saudara perempuan. Termasuk dalam hal ini harta pencaharian .
Seiring dengan perubahan struktur sosial yang terjadi menyebabkan pegeseran sistem pewarisan harta pencaharian dalam masyarakat adat Minangkabau. Pergeseran struktur keluarga luas ke keluarga inti disebabkan faktor-faktor masuknya agama Islam, ekonomi, pola menetap, serta pergeseran hubungan mamak dan kemenakan. Harta pencaharian tidak lagi diwariskan oleh mamak kepada kemenakan tetapi pada anaknya.
Dalam memahami masalah penelitian yang telah dirumuskan, digunakan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data primer dan sekunder digunakan pengamatan dan wawancara. Tekhnik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa Pergeseran ini telah menjadi kenyataan yang diterima dan hidup serta diterapkan secara umum dalam masyarakat adat Minangkabau dimana semakin pentingnya kedudukan harta pencaharian dalam kelangsungan hidup sehari-hari. Salah satu ekses dari pergeseran ini adalah meningkatnya sengketa antara mamak dengan kemenakan maupun antara anak dan kemenakan mengenai harta pencaharian di Sumatera Barat pada umumnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T16396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noneng Hodijah
"Penelitian ini berangkat dari suatu asumsi bahwa masyarakat adat Minangkabau menganut sistem matrilineal, yaitu suatu ketertiban masyarakat dimana kekerabatan dihitung menurut garis ibu semata-mata. Salah satu ciri sistem ini adalah hak-hak dan pusaka diwariskan oleh mamak kepada kemenakannya yaitu saudara laki-laki ibu kepada anak dari saudara perempuan. Termasuk dalam hal ini harta pencaharian.
Seiring dengan perubahan struktur sosial yang terjadi menyebabkan pegeseran sistem pewarisan harta pencaharian dalam masyarakat adat Minangkabau. Pergeseran struktur keluarga luas ke keluarga inti disebabkan faktor-faktor masuknya agama Islam, ekonomi, pola menetap, serta pergeseran hubungan mamak dan kemenakan. Harta pencaharian tidak lagi diwariskan oleh mamak kepada kemenakan tetapi pada anaknya.
Dalam memahami masalah penelitian yang telah dirumuskan, digunakan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data primer dan sekunder digunakan pengamatan dan wawancara. Tekhnik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa Pergeseran ini telah menjadi kenyataan yang diterima dan hidup serta diterapkan secara umum dalam masyarakat adat Minangkabau dimana semakin pentingnya kedudukan harta pencaharian dalam kelangsungan hidup sehari-hari. Salah satu ekses dari pergeseran ini adalah meningkatnya sengketa antara mamak dengan kemenakan maupun antara anak dan kemenakan mengenai harta pencaharian di Sumatera Barat pada umumnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T16396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nabila Febriza Mirza
"Perkawinan adalah merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia. Akan tetapi tujuan dari perkawinan tidak selalu terlaksana sehingga mengakibatkan perceraian. Perceraian berdampak pada harta kekayaan masingmasing suami istri, harta kekayaan yang didapat dari hasil pencaharian suami istri dalam perkawinan akan menjadi harta bersama (harta suarang). Pembagian harta bersama akibat perceraian menurut Undang-Undang No. 1 tahun 1974, adalah ditentukan menurut hukumnya masing-masing, yaitu hukum agama, hukum adat dan hukum lainnya. Pada masyarakat Adat Minangkabau, apabila terjadi perceraian maka harta kekayaan perkawinan yang akan dibagi antara suami istri adalah hanya harta bersama (harta suarang) saja. Harta bawaan (harta pusaka tinggi) akan dikembalikan kepada masing-masing pihak. Dalam putusan Pengadilan Agama Padang No. 0288/Pdt.G/2013/PA.pdg, harta pusaka tinggi milik istri dibagi 2 (dua) bagian untuk pihak penggugat dan tergugat (suami dan istri). Metode Penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dan data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembagian harta perkawinan akibat perceraian pada masyarakat Minangkabau adalah dibagi dua sama bagiannya antara suami istri, (1/2) bagian untuk suami dan (1/2) bagian untuk istri. Dan penyelesaian sengketa terhadap pembagian harta perkawinan akibat perceraian Analisis Putusan Pengadilan Agama No. 0288/Pdt.G/2013/PA.pdg, telah sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1974 dan Hukum Adat, yaitu Majelis hakim memutuskan tanah yang menjadi harta bawaan (harta pusaka) tetap menjadi milik pihak yang memiliki, sedangkan bangunan (rumah) yang berada di atas tanah tersebut menjadi harta bersama (suarang) sehingga harus dibagi 2 (dua) antara suami istri (penggugat dan Tergugat).

Marriage is represent tying born the mind between a man and a woman as husband dan wife with an eye to form the happy family, however the target do not always executed so that cause the divorce. Divorce impact on wealth their husband and wife, treasure obtained from the work of husband and wife in marriage will be the property together (harta suarang). The division of property with a result of divorce act according to act No. 1 in 1974 is determined according to the law of each, namely religious law, legal customs and other legal. In the Minangkabau, if the event of divorce and wealth to be divided between husband and wife is only property together (harta suarang). The estate of origin (the estate of inheritance high) will be returned to each party. In a verdict religious courts Padang No. 0288/Pdt.G/2013/PA.pdg ,the estate of inheritance high belonging to the wife split into two parts for parties to plaintiff and defendant (husband and wife). The research method used is the juridical normative, and the data used are secondary data. The result of research shows that the division of property due the divorce of marriage in Minangkabau is divided into two parts to the husband half and half for wife. And dispute resolution against the estate of the division of property divorce marriage due to an analysis of judical decisions religions No. 0288/Pdt.G/2013/PA.pdg had been in accordance with the act No. 1 in 1974 to license and customary law namely the judge decided the ground that becomes fixed treasure origin (estate of inheritance high) still the parties who have and and building that was sitting on the ground is property together so that it should be split into two between husband and wife."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T44397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sumarjoko
"Lembaga harta bersama seperti yang terdapat dalam Undang-undang No. 1 Tahun Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah harta benda yang diperoleh selama perkawinan baik oleh suami maupun istri. Lembaga ini juga dikenal dalam hukum adat sedangkan dalam hukum Islam ada dua pendapat mengenai harta tersebut, pendapat yang pertama tidak mengenal adanya harta bersama, kecuali dengan jalan syirkah atau perkongsian antara suami istri yang dibuat sebelum atau pada saat perkawinan berlangsung dan pendapat yang kedua menqenai adanya harta bersama menurut hukum Islam, hal ini didasari dengan sendirinya ada harta bersama antara suami istri selama perkawinan berlangsung. Pembagian harta bersama bila perkawinan mereka (suami istri) itu putus karena perceraian, per1mbangan pembagiannya berbeda-beda, baik menurut hukum adat maupun hukum Islam. Dalam hal ini bisa saja pencari keadilan bagi para suami pada masyarakat Jawa Tengah itu memilih hukum adat yang lebih menguntungkan (sapikul sagendong), hal ini didasari Pasal 37 jo penjelasan UU . No. 1/1974 tentang Perkawinan. Meskipun para pencari keadilan dapat memilih menurut hukumnya masing-masing, akan tetapi hukum Islam-lah yang harus mereka pergunakan, sebagaimana diketahui bahwa bagi orang Islam, maka berlakulah hukum Islam dan hukum adat hanya berlaku bagi orang Islam kalau tidak bertentangan dengan agama Islam dan hukum Islam. Jadi hukum yang tepat bagi masyarakat hukum adat Jawa Tengah yang menganut harta gono gini dan beragama Islam ialah merujuk kepada Kompilasi Hukum Islam, adapun pembagiannya baik suami maupun istri ialah masing-masing berhak 1/2, hal ini sesuai dengan Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam dan melalui lembaga Pengadilan Agama mereka (suami istri) dapat berperkara. Dengan demikian maka Pasal 37 jo penjelasan UU. No. 1/1974 belum mernberikan kepastian serta tidak adanya keseragaman hukum mengenai pembagian harta bersama dalam perkawinan apabila terjadi suatu perceraian."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S21144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
"[ABSTRAK
Manusia senantiasa mengembangkan kearifan Iingkungan
(ecological wisdom) berdasarkan pengalamannya beradaptasi secara
aktif, sebagai pedoman daiam mengolah sumber daya alam dan
mengelola lingkungan, karena ketergantungannya pada lingkungan
hidup dan menyadari akan arti pentingnya keseimbangan Iingkungan
yang harus dirawatnya. Adat Minangkabau merupakan mekanisme
adaptif yang dikembangkan masyarakatnya dan memiiiki iandasan
filosomi dasar alam terkembang jadi guru, merupakan aouan norrnatif
periiaku yang sarat mengandung unsur-unsur pelestarian lingkungan.
Melalui peran pendidikan, pewarisan nilai adat menjadi efektif
digunakan sebagai sarana pelestafian Iingkungan Salingka Danau.
Penelitian ini bertuiuan untuk menemukan pemahaman
masyarakat Salingka Danau terhadap konservasi lingkungan yang
berkaitan dengan kualitas pelestarian Iingkungan Saiingka Danau,
menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau trhadap
pewarisan nilai adat Minangkabau yang berkaitan dengan pelestarian
lingkungan, dan membuat model pewarisan nilai adat Minangkabau
yang efektif digunakan sebagai sarana pelestarian lingkungan
Salingka Danau.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif
yang dikembangkan oleh Miles dan Hubemlan. Pengumpulan data
dilakukan dengan data primer dan sekunder yang meliputi anaiisis
fokus dan sub fokus. Teknik pengumpulan data dengan observasi
langsung, pengisian angket, Serta in depth inten/iew dengan
responden terpilih. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis
jaringan hubungan sebab akibat,
Hasil peneiitian rnenunjukkan bahwa.- pelestarian Iingkungan
dapat didukung oleh pemahaman terhadap konservasi lingkungan
yang berinteraksi positif dengan pemahaman terhadap pewarisan nilai
adat, dimana adat Minangkabau berisi berbagai nilai adat yang dapat
diwariskan dengan model yang melibatkan berbagai komponen,
sehingga pewarisan nilai adat menjadi efektif sebaga? sarana dalarn
pelestarian Iingkungan Danau.;

ABSTRACT
Human often improverecotogicai-wisdom as guidance to process
natural resources and 'manage environment due to their
independences on living environment and their realization of
importance of environmental balance that has to be maintained. The
ecological wisdom which is improved based on experience adapting
actively will function as guidance to construct relationship with the
environment. Minangkabau custom is adaptive mechanism improved
by its society, has philosophical basis of nature improved to be
teacher. Environmental conservation of Salingka Lake can be
supported by understanding about lake environmental conservation
which is positively interacted with understanding about inheritance of
Minangkabau custom value. Minangkabau custom contains various
custom value which can be inherited with model involving education
function so that custom value inheritance will be effectively used as
facility in Salingka Lake conservation.
The purpose of this study is to know about factors which cause
decrease of environmental quality in Maninjau lake area, to find a part
of Minangkabau custom being able to be inherited through education
in environmental cosenration, and to make a model of custom vaiue
inheritance will be effectively used as facility of environmental
conservation lake.
_ Research methods used are qualitative approach improved by
Miles and Huberman. Data collection is done with primary and
secondary data involving analysis of focus and sub focus. Techniques
of data collection are done by directly observation, questionnaire, and
in depth intenriew with chosen respondents. Data analysis in this
study uses analysis of cause-effect relationship. network.
The result of this study shows that environmental conservation
can be supported by understanding of environmental conservation
interacting potively with understanding of custom value inheritance
Minangkabau custom consist of various custom value inherited with
a model including various components, so that custom value
inheritance will be effective as a facility in environmental conservation.
Key words: Minangkabau custom, environmentai conservation,
education, and adaptation, Human often improverecotogicai-wisdom as guidance to process
natural resources and 'manage environment due to their
independences on living environment and their realization of
importance of environmental balance that has to be maintained. The
ecological wisdom which is improved based on experience adapting
actively will function as guidance to construct relationship with the
environment. Minangkabau custom is adaptive mechanism improved
by its society, has philosophical basis of nature improved to be
teacher. Environmental conservation of Salingka Lake can be
supported by understanding about lake environmental conservation
which is positively interacted with understanding about inheritance of
Minangkabau custom value. Minangkabau custom contains various
custom value which can be inherited with model involving education
function so that custom value inheritance will be effectively used as
facility in Salingka Lake conservation.
The purpose of this study is to know about factors which cause
decrease of environmental quality in Maninjau lake area, to find a part
of Minangkabau custom being able to be inherited through education
in environmental cosenration, and to make a model of custom vaiue
inheritance will be effectively used as facility of environmental
conservation lake.
_ Research methods used are qualitative approach improved by
Miles and Huberman. Data collection is done with primary and
secondary data involving analysis of focus and sub focus. Techniques
of data collection are done by directly observation, questionnaire, and
in depth intenriew with chosen respondents. Data analysis in this
study uses analysis of cause-effect relationship. network.
The result of this study shows that environmental conservation
can be supported by understanding of environmental conservation
interacting potively with understanding of custom value inheritance
Minangkabau custom consist of various custom value inherited with
a model including various components, so that custom value
inheritance will be effective as a facility in environmental conservation.
Key words: Minangkabau custom, environmentai conservation,
education, and adaptation]"
2007
D1890
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
"Manusia senantiasa mengembangkan kearifan Iingkungan (ecological wisdom) berdasarkan pengalamannya beradaptasi secara aktif, sebagai pedoman daiam mengolah sumber daya alam dan mengelola lingkungan, karena ketergantungannya pada lingkungan hidup dan menyadari akan arti pentingnya keseimbangan Iingkungan yang harus dirawatnya. Adat Minangkabau merupakan mekanisme adaptif yang dikembangkan masyarakatnya dan memiiiki iandasan filosomi dasar alam terkembang jadi guru, merupakan aouan norrnatif periiaku yang sarat mengandung unsur-unsur pelestarian lingkungan. Melalui peran pendidikan, pewarisan nilai adat menjadi efektif digunakan sebagai sarana pelestafian Iingkungan Salingka Danau.
Penelitian ini bertuiuan untuk menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau terhadap konservasi lingkungan yang berkaitan dengan kualitas pelestarian Iingkungan Saiingka Danau, menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau trhadap pewarisan nilai adat Minangkabau yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, dan membuat model pewarisan nilai adat Minangkabau yang efektif digunakan sebagai sarana pelestarian lingkungan Salingka Danau.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubemlan. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder yang meliputi anaiisis fokus dan sub fokus. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, pengisian angket, Serta in depth inten/iew dengan responden terpilih. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis jaringan hubungan sebab akibat.
Hasil peneiitian rnenunjukkan bahwa.- pelestarian Iingkungan dapat didukung oleh pemahaman terhadap konservasi lingkungan yang berinteraksi positif dengan pemahaman terhadap pewarisan nilai adat, dimana adat Minangkabau berisi berbagai nilai adat yang dapat diwariskan dengan model yang melibatkan berbagai komponen, sehingga pewarisan nilai adat menjadi efektif sebaga€ sarana dalarn pelestarian Iingkungan Danau.
Human often improverecotogicai-wisdom as guidance to process natural resources and ' manage environment due to their independences on living environment and their realization of importance of environmental balance that has to be maintained. The ecological wisdom which is improved based on experience adapting actively will function as guidance to construct relationship with the environment. Minangkabau custom is adaptive mechanism improved by its society, has philosophical basis of nature improved to be teacher. Environmental conservation of Salingka Lake can be supported by understanding about lake environmental conservation which is positively interacted with understanding about inheritance of Minangkabau custom value. Minangkabau custom contains various custom value which can be inherited with model involving education function so that custom value inheritance will be effectively used as facility in Salingka Lake conservation.
The purpose of this study is to know about factors which cause decrease of environmental quality in Maninjau lake area, to find a part of Minangkabau custom being able to be inherited through education in environmental cosenration, and to make a model of custom vaiue inheritance will be effectively used as facility of environmental conservation lake.
Research methods used are qualitative approach improved by Miles and Huberman. Data collection is done with primary and secondary data involving analysis of focus and sub focus. Techniques of data collection are done by directly observation, questionnaire, and in depth intenriew with chosen respondents. Data analysis in this study uses analysis of cause-effect relationship. network.
The result of this study shows that environmental conservation can be supported by understanding of environmental conservation interacting potively with understanding of custom value inheritance Minangkabau custom consist of various custom value inherited with a model including various components, so that custom value inheritance will be effective as a facility in environmental conservation."
2007
D859
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Denny Sulistyo Adji
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Desy Yunita
"ABSTRAK
Hukum Adat Minangkabau dan Agama Islam tidaklah
saling bertentangan, malahan kedatangan Agama Islam
merupakan Rahmat Allah bagi Masyarakat Minangkabau itu
sendiri, karena merupakan agama yang menyempurnakan Adat
Minangkabau. Dalam kenyataannya antara kedua hukum tersebut
tidak menunjukkan adanya pertentangan di dalam diri Orang
Minangkabau, justru mereka dapat hidup aman dan sentosa
dengan menunaikan agamanya yaitu Islam dan dia berjalan
menurut adat yang dianutnya yaitu Adat Minangkabau.
Sedangkan Agama Islam, menjadikan semua anak baik laki-laki
maupun perempuan menjadi ahli waris dari orang tuanya,
dengan perbandingan 2:1. Kemudian anak-anak tersebut
menjadikan ayah dan ibunya sebagai ahli warisnya, hal ini
diatur dalam Al-Quran Surat An-nisa ayat 11. Sedangkan pada
Masyarakat Minangkabau, anak-anak hanya mewarisi dari
ibunya dan tidak dari bapaknya. Di samping itu ibu dapat
menjadi ahli waris dari anaknya. Jadi, apabila seorang
Perempuan Minang meninggal dunia maka yang menjadi ahli
warisnya adalah anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan kalau yang meninggal adalah laki-laki
Minang maka yang menjadi ahli warisnya adalah kemenakan
dari saudaranya yang perempuan. Dengan menggunakan Metode
Deskriptif Analitik yaitu menggambarkan data secara
objektif apa adanya berdasarkan data yang diperoleh maka
proses pewarisan pada Masyarakat Minangkabau apabila
dikaitkan dengan ketentuan Hukum Islam telah sesuai dengan
yang diharapkan yaitu tercermin dari keinginan untuk
mewariskan Harta Pencarian kepada ahli waris menurut Ilmu
Faraidh, yang secara formal muncul dalam Kerapatan Urang
Ampek Jinih yang menetapkan dua prinsip pokok dalam
menyelesaikan harta peninggalan, yaitu: 1)Harta Pusaka
Tinggi yang telah didapat turun temurun dari nenek moyang
menurut garis ibu, diturunkan sepanjang adat. 2)Harta
Pencarian yang menurut adat bernama Harta Pusaka Rendah
diturunkan melalui peraturan syarak (agama)."
2003
T36665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>