Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeni Herdiyeni
"Metode pengenalan wajah 3D pada penelitian ini merupakan metode baru menggunakan model geometri wajah dengan membangkitkan jarak garus wajah pada kondisi normal dengan berbagai pose horisontal dalam ruang eigen. Garis wajah dibangkitkan dengan menghubungkan titik-titik pada wajah. Titik-titik pada wajah diperoleh dengan membuat garis yang memiliki kemiringan 0, 45, 90 dan 125 dan melalui titik koordinat tertentu pada wajah serta memotong batas lingkar wajah. Reduksi dimensi matriks citra menggunakan Probability Principal Component Analysis (PPCA) dengan memaksimumkan fungsi likelihood. Algoritma untuk memaksimumkan fungsi likelihood adalah algoritma EM (Expectation Maximization Algorithm). Pembelajaran citra menggunakan jaringan syaraf tiruan Backpropagation. Hasil percobaan menunjukkan bahwa secara umum metode jarak garis wajah memiliki akkurasi tingkat pengenalan wajah lebih baik dan memiliki nilai Meas Square Error (MSE) yang lebih kecil dibandingkan dengan metode tingkat keabuan wajah."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
JIKT-4-1-Mei2004-40
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Metode pengenalan wajah 3D pada penelitian ini merupakan metode baru menggunakan model geometri wajah dengan membangkitkan jarak garis wajah pada kondisi normal dnegan berbagai pose horisontal dalam ruang eigen. Garis eajah dibangkitkan dengan menghubungkan titik-titik pada wajak. Titik-titik pada wajah diperoleh dengan membuat garis yang memiliki kemiringan 0, 45, 90 dan 135 dan melalui titik koordinat tertentu pada wajah serta memotong batas lingkar wajah. Rduksi dimensi matriks citra menggunakan Probability Principal Component Analysis (PPCA) dengan mamaksimumkan fungsi likelihood. Algoritma untuk memaksimumkan fungsi likelihood adalam algoritma EM (Expectation Maximization Algorithm). Pembelajaran citra menggunakan jaringan syarat tiruan Backpropagation. hasil percobaan menunjukkan bahwa secara umum metode wajah lebih baik dan memiliki nilai Mean Square Error (MSE) yang lebih kecil dibandingkan dengan metode tingkat keabuan wajah."
Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, 4 (1) Mei 2004: 40-46, 2004
JIKT-4-1-Mei2004-40
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arnando Ferdian
"ABSTRAK
Sistem pendeteksian wajah pada citra telah berkembang pesat sampai saat ini.
Tujuan dari deteksi wajah adalah untuk mengindentifikasi dan menempatkan
wajah manusia dengan pasisi. skala,oarientasi dan kondisi pencahayaan tertentu. Berbagai metode telah diajukan sampai saat ini. Salah satu pengembangan lebih lanjutnya adalah dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan (neural network). Pada paper ini dibahas sistem deteksi wajah berdasarkan jaringan syaraf tiruan dengan metode training propagasi balik dengan momentum. Jaringan syaraf tiruan menguji setiap window dari citra, dan memmtukan apakah setiap window berisi wajah atau tidak. Setelah itu sistem menentukan window terbaik, yang akan disimpulkan sebagai wajah. Sistem inl dapat mendeteksi wajah frontal pada citra grayscale dengan latar belakang yang kompleks dan skala yang bervariasi. Agar dapat menguji citra masukan untuk ukuran wajah yang berbeda-beda, maka dilakukan metode piramida terhadap citra masukan.
Pada skripsi ini, ststem deteksi dengan jaringan syaraf tiruan diuji dengan perubahan pada parameter jumlah lapisan tersembunyi dan jumlah epoch yang dilakukan pada proses training. Sistem akan dianalisa kinerjanya berdasarkan lamanya waktu deteksi serta ketepatan hasil proses deteksi. Dari hasil pengujian didapatkan waktu deteksi sangat dipenganthi oleh ukuran citra, dan ketepatan proses deteksi sangat dipengaruhi oleh jumlah lapisan tersembunyi dan banyaknya epoch pada proses training, serta karakteristik dari citra masukan

"
2001
S39932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina
"Dalam makalah ini, penulis mengajukan metodologi baru dalam sistem pengenalan wajah 3-D dengan menggunakan penambahan garis ciri pada metode perhitungan jarak terpendek dalam ruang ciri. Penambahan garis ciri ini dilakukan dengan memperbanyak jumlah garis ciri tanpa menambahkan titik ciri baru, dengan membentuk sebuah garis ciri baru dari setiap titik ciri terhadap setiap garis ciri yang dibentuk dari setiap dua buah titik ciri. Dengan penambahan garis ciri ini, sistem akan memperoleh tambahan informasi variasi ciri obyek, sehingga tingkat pengenalan sistem dapat meningkat.
Dalam makalah ini, penulis juga mengembangkan metode TK-LSebagian1 dan TK-LSebagian2 sebagai metode untuk mentransformasikan citra wajah 3-D dari ruang citra spatial ke dalam representasi ruang eigennya. Data percobaan dalam penelitian menggunakan citra wajah orang Indonesia dalam berbagai sudut pandang pengamatan dan ekspresi. Pengujian terhadap sistem dilakukan untuk mengenali wajah dengan sudut pandang pengamatan yang berbeda dengan citra wajah yang dilatihkan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengenalan tertinggi akan diperoleh sistem dengan menggunakan TK-LSebagian2 dan metode penambahan garis ciri yaitu sebesar 99.17%.

3-D Face Recognition System using Additional Feature Lines in Nearest Feature Line Method in Eigenspace Representation. In this paper, the authors propose a new method in 3-D face recognition system using additional feature lines in Nearest Feature Line method, called the Modified Nearest Feature Line method. The additional feature lines can be acquired by projecting each feature point to other feature lines in the same class without increasing the number of feature points. With these additional lines, the system will have the ability to capture more variations of face images, so it can increase the recognition rate of the system.
The authors also propose KL-TSubspace1 and KL-TSubspace2 as methods in transforming the 3-D face images from its spatial domain to their eigenspace domain. The experiments use the 3-D human faces of Indonesian people in various expressions and positions. Then, the system is applied to recognize unknown face images with different viewpoints. Experimental results shown that the system using KL-TSubspace2 and Modified Nearest Feature Line method can have the highest recognition rate of 99.17%."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Ayuningtyas
"Claude J. Summer, seorang pemerhati isu homoseksualitas, mempunyai pendapat bahwa E.M. Forster percaya akan peranan positif dari homoseksualitas, yaitu meniadakan hierarki di masyarakat. Dengan kata lain, tidak akan ada lagi relasi kuasa dominan/subordinat di antara pasangan homoseksual. Asumsi Summers tersebut dijadikan pijakan dalam skripsi ini yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa masih terdapat relasi kuasa di antara pasangan homoseksual yang terdapat pada karya-karya Forster. Korpus yang dipilih untuk skripsi ini adalah cerita pendek The Other Boat yang berlatar belakang zaman kolonialisme Inggris di Asia dan novel Maurice yang mengambil latar di era Edwardian. Kedua korpus ini memiliki kesamaan terra yaitu hubungan cinta yang terjalin antara dua laki-laki yang berasal dari kelas sosial yang berbeda. Di dalam The Other Boat, hubungan homoseksual terjalin antara Lionel March dan Cocoanut, sedangkan di dalam Maurice terdapat dua pasangan homoseksual yang akan dikaji yaitu Maurice Hall/Clive Durham dan Maurice Hall/Alec Scudder. Yang dianalisis terlebih dahulu dalam kedua korpus adalah bagaimana tokoh-tokoh homoseksual dicitrakan oleh Forster dan dari pencitraan, akan dilihat apakah masih ada relasi kuasa yang bekerja di antara pasangan homoseksual tersebut. Analisis akan dilakukan dengan teori Kale Millett yang mengatakan bahwa relasi kuasa dapat bekerja pada pasangan homoseksual karena yang memengaruhi suatu relasi kuasa dalam hubungan seks bukanlah jenis kelamin namun gender para pelakunya. Teori Millett ini akan digunakan untuk menganalisis baik The Other Boat ataupun Maurice. Karena pasangan homoseksual dalam The Other Boat berbeda ras, maka teori Edward Said akan dipergunakan untuk melihat apakah terdapat ideology kolonial yang terkandung di dalam cerita pendek tersebut. Hasil analisis kemudian menunjukkan bahwa di dalam cerita pendek The Other Boat masih terdapat suatu relasi kuasa yang berdasarkan pada ras. Tokoh Lionel yang mewakili dunia Barat dicitrakan lebih superior dari Cocoanut yang berasal dari dunia Timur. Namun, hasil yang berbeda ditemukan dalam korpus Maurice. Walau terdapat perbedaan gender dan status sosial, tidak terlihat adanya suatu bentuk relasi kuasa yang jelas antara pasangan Maurice/Clive dan Maurice/Alec. Dua hasil analisis yang berbeda ini menunjukkan bahwa asurnsi Summers tidak sepenuhnya benar karena tidak semua hubungan homoseksual di dalam karya Forster meniadakan hierarki social. Di dalam karya Forster, persamaan derajat berhasil dicapai oleh pasangan homoseksual yang berbeda kelas sosial, namun bagi pasangan yang berbeda ras, masih terlihat adanya suatu relasi kuasa yang cenderung opresif. Baik di dalam The Other Boat dan Maurice, terkandung suatu relasi kuasa antara golongan heteroseksual dan golongan homoseksual di mana golongan heteroseksual sebagai pihak mayoritas menempati posisi yang dominan. Namun, di balik posisi golongan homoseksual yang dapat dikatakan tertekan, temyata di dalam golongan homoseksual sendiri masih menyimpan potensi timbulnya suatu relasi kuasa yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti ras, gender maupun status sosial. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa seperti juga hubungan heteroseksual, hubungan homoseksual adalah suatu hubungan personal yang rumit dan tidak dapat lepas dari wacana kekuasaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widyatmoko
"Kemajuan teknologi dewasa ini menuntut adanya sebuah sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat terutama dalam hal pengolahan citra hasil dari satelit penginderaan Saat ini saja setiap harinya setiap satelit geostationer menghasilkan 25 GB data yang harus sesegera mungkin di olah. Berbagai macam metode pengolahan texture pada citra yang ada saat ini, seperti Grey Level Co-occurrence Matriks. Sum and Difference Histogram, Variogram dan lain sebagainya pun terus berkembang menyesuaikan kebutuhan akan pengolahan citra yang berkembang setiap harinya Skripsi ini akan membahas identifikasi dan klasifikasi empat macam objek alami, yaitu pohon, rumput, langit dan sungai Metode Sum and Difference Histogram digunakan dalam mengolah tekstur pada citra-citra tersebut, kemudian sistem yang digunakan adalah Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Sistem jaringan yang dirancang menggunakan tiga layer yaitu input layer, hidden layer dan output layer. Pada saat training dan proses identifikasi citra akan dilakukan perbandingan sistem kerja jaringan dengan berbagai macam neuron pada hidden layer. Pengujian beberapa jaringan ini akan memperlihatkan sistem jaringan terbaik yang kemudian akan digunakan dalam proses pengklasifikasian suatu citra yang didalamnya terdapat lebih dari satu objek alami. Hasil Simulasi menunjukkan bahwa sistent terbaik untuk identifikasi ialah sistem dengan menggunakan 25 neuron pada hidden layer. Preseutase sistem dapat mengenali citra yang sudah dipelajarinya ialah 92,67 % kemudian presentase tingkat generalisasi sistem dapat mengenal citra-citra baru yang masih termasuk ke dalam kelas yang telah dipelajarinya ialah 87.91 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Lismawati
"Manusia cukup baik dalam mengenali wajah, betapapun miripnya wajah yang diberikan. Akan tetapi membangun model komputasional yang dapat menyamai kemampuan manusia dalam mengenali wajah merupakan pekerjaan yang sulit. Upaya pengenalan dan pengklasifikasian wajah dilakukan dengan mentransformasikan face images menjadi himpunan karakteristik dari image yang disebut vektor eigen.
Pengenalan wajah dengan menggunakan vektor eigen metode Principal Component Analysis dilakukan dengan memproyeksikan test image ke ruang yang direntang dari vektor-vektor eigen, yaitu disebut face space. Kemudian mengklasifikasikannya sebagai individu yang ?dikenali? atau ?tidak dikenali? dengan membandingkan test image tersebut di face space dengan individu pada database. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lina
"Dalam makalah ini, penulis mengembangkan metodologi baru yang dinamakan dengan metode Modified Nearest Feature Line (M-NFL). Modifikasi terhadap metode NFL ini dilakkan dengan menambah jumlah garis cri dengan membentuk garis-garis baru hasil proyeksi tegak lurus dari setiap titik citra acuan yang ada terhadap garis ciri yang dibentuk oleh titik titik citra acuan dalam suatu kelas. Tujuannya adalah agar sistem dapat menangkap lebih banyak informasi dari variasi antara titik titik ciri dalam setiap kelas, sehingga tingkat pengenalan sistem akan menjadi lebih tinggi. Metode M-NFL ini akan digunakan sebagai metode klasifikasi dalam sistem penentu sudut pandang pengamatan akan ditransformasikan ke dalam ruang ciri dengan menggunakan metode transformasi Karhumen-Loeve Transformation, serta Patially 1 Kurhunen-Loeve Transformation.
Hasil eksperiman menunjukkan bahwa tingkat pengenalan sistem penentu sudut pandang dengan menggunakan Partially 2 K-LT dengan M-NFL adalah 99.68% dan utnuk sistem pengenal wajah 3-D mencapai 100% lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengenalan sistem penentu sudut penadnag menggunakan 96.79% dan untuk sistem pengenal wajah 3-D mencapai 92.31%."
2004
JIKT-4-1-Mei2004-8
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>