Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emil Fadri
"ABSTRAK
Produk manufaktur bagi Indonesia memegang peranan penting dalam penerimaan devisa, lebih kurang 70,8% dari ekspor non migas Indonesia merupakan produk manufaktur. Sedangkan pasar tujuan ekspomya adalah Jepang dan Uni Eropa.
Perkembangan perdagangan pada dekade terakhir ini adalah kecenderungan pada beberapa negara di kawasan tertentu untuk membentuk blok perdagangan seperti negara-negara anggota ME dalam pasar Tunggal Eropa.
Tujuan dari penulisan ini adalah mempelajari daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar Uni Eropa, serta kebijaksanaan yang mendukung perkembangan ekspor produk ekspor Indonesia khususnya produk manufaktur di pasar uni Eropa.
Konsep penelitian yang digunakan yaitu analitis sintetis, dengan berorientasi pada permasalahan di lapangan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan solusi pemecahan masalah dan memberikan penjelasan secara generalis empiris, yang dimulai dari perumusan masalah sampai dengan menarik kesimpulan secara anaiitis.
Teknik pengumpulan data berdasarkan "data sekunder". Pengumpulan data yang meliputi data kuantitatif dan data kualitatif ekspor manufaktur ke negara tujuan ekspor dengan SITC 3 digit periode tahun 1993-1997 serta negara pesaing Indonesia di pasar-pasar Uni Eropa. Untuk melakukan analisis daya saing produk Indonesia dilakukan dengan menghitung RCA, AR, serta ISP, dilajutkan dengan analisis SWOT.
Dari 15 produk manufaktur yang diekspor Indonesia yang mempunyai daya saing di pasar Uni Eropa, 6 (enam) produk menunjukan peningkatan keunggulan komparatifnya. Tahap industri dari 15 kelompok tersebut, 8 kelompok produk berada pada tahap kemapanan, 5 kelompok produk berada pada tahap pertumbuhan, 1 kelompok produk berada pads tahap substitusi impor dan 1 kelompok produk mempcrlihatkan penurunan pola perdagangan.
Peningkatan ekspor ke pasar Uni Eropa tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi. Untuk mengatasi pembatasan cakupan produk yang mendapat fasilitas GSP, diperlukan kerja sama dengan negara berkembang lainnya dalam rangka negosiasi cakupan produk (product coverage) yang mendapat fasilitas GSP.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Tata Yuga
"Dinamika aliansi stratejik antara umkm dan perusahaan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Pentingnya aliansi strategis bagi UMKM sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan harus disertai dengan terciptanya kemitraan yang adil antara UMKM dan perusahaan besar"
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 51 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Wiratamaasmono
"Salah satu tujuan pendirian Badan Usaha Milik Daerah adalah memperoleh keuntungan. PT Jakarta Tourisindo sebagai Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalami kerugian berturut-turut sejak tahun 2016. Penelitian ini membahas mengenai analisis SWOT dalam meningkatkan daya saing PT Jakarta Tourisindo sebagai tindakan yang diambil untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivism dengan jenis penelitian deskriptif, murni, cross-sectional, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalamdan studi literatur. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan metode analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 4 alternatif strategi PT Jakarta Tourisindo dalam meningkatkan daya saing perusahaan yaitu strategi weakness-opportunity (WO), strategi strength-opportunity (SO), strategi strength-threat (ST), strategi weakness-threat (WT). Pemprov DKI Jakarta dapat mendukung strategi tersebut dengan memberikan peluang kepada PT Jakarta Tourisindo untuk menyelenggarakan rapat dan pelatihan yang diadakan di hotel-hotel PT Jakarta Tourisindo, memberikan PMD untuk mendukung kebutuhan perbaikan fasilitas alat produksi, dan menyelesaikan pengurusan legalitas aset BUMD agar dapat dikerjasamakan dengan pihak lain.

One of the aims of establishing a Regionally Owned Enterprise is to make a profit. PT Jakarta Tourisindo as a DKI Jakarta Provincial Government-Owned Enterprise suffered successive losses since 2016. This study discusses the SWOT analysis in increasing the competitiveness of PT Jakarta Tourisindo as an action taken to take advantage of existing strengths and opportunities, while minimizing weaknesses and threats. This study uses a post-positivism approach with descriptive, pure, cross-sectional, data collection techniques with in-depth interviews and literature studies. The data analysis technique used is the SWOT analysis method. Based on the results of the study, four alternative strategies and the follow-up carried out by PT Jakarta Tourisindo and the DKI Jakarta Provincial Government to support the SWOT matrix of PT Jakarta Tourisindo namely 4 alternative strategies of PT Jakarta Tourisindo in increasing the company's competitiveness, namely the weakness-opportunity strategy (WO), the strength-opportunity strategy (SO), the strength-threat strategy (ST), the weakness-threat strategy (WT). The DKI Jakarta Provincial Government can support this strategy by providing opportunities for PT Jakarta Tourisindo to hold meetings and training held at PT Jakarta Tourisindo hotels, provide PMD to support the need for repair of production equipment facilities, and complete legality management of BUMD assets so that they can be cooperated with other parties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Nathalia
"Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang kompetitif terutama di DKI Jakarta yang menjadi provinsi dengan jumlah usaha penyedia makanan dan minuman terbanyak. Oleh karena itu, pelaku usaha didorong untuk menghadapi kompetisi yang intens sehingga competitiveness perlu dimiliki oleh setiap pelaku usaha agar dapat bertahan dan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh critical success factors (CSF) terhadap competitiveness usaha kecil makanan dan minuman di DKI Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dari bulan November hingga Desember 2023 secara daring melalui Google Form dengan teknik purposive sampling kepada total 132 responden yang merupakan pelaku usaha kecil makanan dan minuman di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan data yang didapatkan diolah menggunakan software SPSS 29.0. Hasil dari penelitian ini berupa terdapat pengaruh antara critical success factors (CSF) terhadap competitiveness pada usaha kecil makanan dan minuman di DKI Jakarta dan seluruh dimensi entrepreneurial factors, enterprise factors, serta environmental factors secara positif memengaruhi competitiveness.

Food and beverage industry is one of the competitive sectors, especially in DKI Jakarta, which is the province with the highest number of food and beverage businesses. Therefore, business actors are encouraged to face intense competition and competitiveness is essential for every business actors to survive and thrive. This research aims to analyze the influence of critical success factors (CSF) on competitiveness of small food and beverage businesses in DKI Jakarta. Data collection was conducted online from November to December 2023 through Google Form with purposive sampling technique, involving a total of 132 respondents who are small food and beverage business actors in DKI Jakarta. This research used quantitative approach and the data obtained are processed using SPSS 29.0 software. The results of this study indicate that there is an influence of critical success factors (CSF) on competitiveness of small food and beverage businesses in DKI Jakarta. All dimensions of entrepreneurial factors, enterprise factors, and environmental factors positively affect competitiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Salahuddin Gumay
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dampak penerapan kebijakan bea keluar biji kakao terhadap kinerja industri pengolahan kakao dan daya saing produk olahan kakao Indonesia. Dari hasil penelitian, didapati bahwa sejak penerapan bea keluar terhadap biji kakao, industri pengolahan kakao Indonesia mengalami peningkatan kinerja, yang ditunjukkan lewat peningkatan nilai output, jumlah tenaga kerja, dan volume ekspor produk kakao olahan. Selain itu, berdasarkan hasil estimasi dengan metode Ordinary Least Square, didapati bahwa sejak penerapan kebijakan bea keluar, daya saing produk olahan kakao Indonesia di pasar dunia mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari adanya hubungan positif antara bea keluar dan nilai RCA sebagai variabel yang melambangkan daya saing. Namun demikian, ditemukan pula bahwa terjadi penurunan produksi biji kakao sejak bea keluar diberlakukan. Berdasarkan hasil temuan tersebut, penulis memberikan dua saran yaitu menjalankan kembali kebijakan gernas kakao untuk meningkatkan produksi kakao nasional serta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai biaya dan manfaat dari penerapan bea keluar terhadap biji kakao.

The purpose of this study is to analyze the impact of cocoa beans export tax policy on Indonesian cocoa processing industry performance and processed cocoa product competitiveness. The result shows that since the implementation of the export tax, the Indonesian cocoa processing industry performance is getting better. This is shown by the growth of industrial consumption on cocoa beans, output value, labour and processed cocoa export volume. On the other side, based on the estimation using Ordinary Least Square method, it is found that since the implementation of the tax, the Indonesian processed cocoa product competitiveness is higher than before. This was proved by the strong, positive correlation between the export tax and the RCA as a proxy for product competitiveness. Nevertheless, it is also found that since the implementation of the tax, Indonesian cocoa beans production is declining. Based on these findings, the author suggested that the goverment needs re-implement the "gernas kakao" policy to boost the national cocoa beans production and to conduct a further research to analyze the coca beans export tax policy cost and benefit."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan Binter, Frans
"Tanjung Lesung telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus zona pariwisata berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012. Sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, terdapat 2 (dua) permasalahan di Tanjung Lesung yaitu regulasi dan infrastruktur wilayah. Penelitian ini memfokuskan pada kesiapan daya saing Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Teori yang digunakan untuk menganalisis kesiapan daya saing Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung adalah teori daya saing destinasi yang dikembangkan oleh Ritchie dan Crouch. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung belum siap berdaya saing karena memiliki permasalahan utama yaitu infrastruktur wilayah khususnya pembebasan lahan. Peneliti menyarankan agar Pemerintah Pusat dan Daerah perlu segera melakukan percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dan perlunya insentif daerah dalam bentuk Peraturan Derah untuk menarik minat investor agar Tanjung Lesung siap berdaya saing.

Tanjung Lesung has been designated as a Special Economic Zone of tourism zone based on Government Regulation No.26 of 2012. Since established as Special Economic Zone, there are two problems in Tanjung Lesung that is regulation and regional infrastructure. This research focuses on the readiness of the competitiveness of Tanjung Lesung Special Economic Zone. The theory used to analyze the readiness of the competitiveness of Tanjung Lesung Special Economic Zone is a destination competitiveness theory developed by Ritchie and Crouch. This research uses qualitative method.
The result showed that Tanjung Lesung Special Economic Zone is not ready to compete because the main problem that is regional infrastructure particularly land acquisition. Researcher suggest that the Federal and Local Governments need to immediately accelerate the development of regional infrastructure and the need for regional incentive in the form of Local Regulation to attract investors so that Tanjung Lesung Special Economic Zone ready to compete."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Mahanani,author
"Constant Market Share analysis and Competitiveness Matrix are used to assess the 10 highest rank export of Indonesia product competitiveness in Tunisia and South Africa for 2002-2007. In Tunisia, other form of copra oil (HS 151319) is weak competitiveness and is categorized missed opportunity in competitiveness matrix. Otherwise, the competitiveness of Polyethylene terephthalate (HS 390760) is good. It is showed by the positive sign of competitiveness effect and categorizing rising star in competitiveness matrix. In South Africa, other from palm oil (HS 151190) is weak competitiveness and is categorized missed opportunity in competitiveness matrix. However, the competitiveness of ceramic (HS 690911) and cylinder (HS 870322) is good. It is showed by the positive sign of competitiveness effect and categorizing rising star in competitiveness matrix."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27692
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Fadri
"Produk manufaktur bagi Indonesia memegang peranan penting dalam penerimaan devisa, lebih kurang 70,8% dari ekspor non migas Indonesia merupakan produk manufaktur. Sedangkan pasar tujuan ekspornya adalah Jepang dan Uni Eropa.
Perkembangan perdagangan pada dekade terakhir ini adalah kecenderungan pada beberapa negara di kawasan tertentu untuk membentuk blok perdagangan seperti negara-negara anggota ME dalam pasar Tunggal Eropa.
Tujuan dari penulisan ini adalah mempelajari daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar Uni Eropa, serta kebijaksanaan yang mendukung perkembangan ekspor produk ekspor Indonesia khususnya produk manufaktur di pasar uni Eropa.
Konsep penelitian yang digunakan yaitu analitis sintetis, dengan berorientasi pada permasalahan di lapangan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan solusi pemecahan masalah dan memberikan penjelasan secara generalis empiris, yang dimulai dari perumusan masalah sampai dengan menarik kesimpulan secara analitis.
Teknik pengumpulan data berdasarkan ?data sekunder". Pengumpulan data yang meliputi data kuantitatif dan data kualitatif ekspor manufaktur ke negara tujuan ekspor dengan SITC 3 digit periode tahun 19934997 serta negara pesaing Indonesia di pasar-pasar Uni Eropa. Untuk melakukan analisis daya saing produk Indonesia dilakukan dengan menghitung RCA, AR, serta ISP, dilanjutkan dengan analisis SWOT.
Dari 15 produk manufaktur yang diekspor Indonesia yang mempunyai daya saing di pasar Uni Eropa, 6 (enam) produk menunjukan peningkatan keunggulan komparatifnya. Tahap industri dari 15 kelompok tersebut, 8 kelompok produk berada pada tahap kemapanan, 5 kelompok produk berada pada tahap pertumbuhan, 1 kelompok produk berada pada tahap substitusi impor dan 1 kelompok produk memperlihatkan penurunan pola perdagangan.
Peningkatan ekspor ke pasar Uni Eropa tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi. Untuk mengatasi pembatasan cakupan produk yang, mendapat fasilitas GSP, diperlukan kerja sama dengan negara berkembang lainnya dalam rangka negosiasi cakupan produk (product coverage) yang mendapat fasilitas GSP."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atmadi Arjoseto
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap daya saing industri udang beku Indonesia, dan
mengetahui kondisi, serta menentukan strategi untuk meningkatkannya.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah analisis faktor-faktor
lingkungan persaingan berdasarkan pendekatan faktor-faktor Diamond Porter,
yakni; 4 faktor daya saing nasional, ditambah peran pemerintah dan pengaruh
peluang-peluang (chances). Analisis dilakukan atas data primer hasil wawancara
dengan nara sumber yang ahli dalam industri udang beku dan data sekunder
yang dikumpulkan dari berbagai sumber kepustakaan, serta informasi lainnya
yang terkait dengan penelitian ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan daya saing industri udang
beku Indonesia terutama bertumpu pada faktor sumber daya alam dan tenaga
kerja yang relatif murah, sedangkan faktor-faktor yang lain kondisinya masih perlu ditingkatkan agar keunggulan sumber daya alam tersebut dapat Iebih
digunakan untuk merebut dan memanfaatkan sebesar-besarnya peIuang-
peluang yang ada, sehingga diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai
eksportir udang beku utama di pasar udang dunia.
Dari hasil analisis SWOT atas faktor-faktor daya saing didapatkan
beberapa piIihan strategi, dan yang sebaiknya dijadikan pilihan pertama adaIah
meningkatkan produksi, mengingat posisi industri udang beku Indonesia pada
strategi pertumbuhan. PiIihan strategi pendukungnya adalah meningkatkan
kualitas produk, karena kualitas berperan penting terhadap daya saing, terutama
untuk merebut pasar di negara-negara maju.
Sedangkan untuk mempertahankan daya saing dalam jangka panjang
selain dukungan dari kebijakan pemenntah, diharapkan usaha keras dari pihak
industri, termasuk peran dari asosiasi sebagai mediator antara dunia usaha
dengan pemerintah, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam hal usaha
meningkatkan daya saing udang beku Indonesia.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Belman
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa terhadap daya saing industri Sepatu Indonesia dan menetapkan strategi bersaing yang harus dikembangkan PT. Sepatu Bata dalam menghadapi persaingan dalam industri sepatu.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menitik beratkan pada penggunaan alat analisis Iingkungan persaingan untuk melihat keunggulan dan kelemahan perusahaan, dihubungkan dengan peluang dan ancaman yang ada. Teknik atau alat analisis utama yang digunakan adalah analisis atas 5 kekuatan yang mempengaruhi persaingan dan analisis rantai nilai. Analisis dilakukan atas data primer yang berasal dari Iaporan intern perusahaan, dan wawancara dengan berbagai pihak ekstern. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari studi kepustakaan, maupun informasi Iainnya yang terkait dengan penelitian ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kelemahan utama PT. Sepatu Bata adalah sistim birokrasi dimana setiap keputusan dalam penentuan model sepatu yang akan diproduksi harus mendapat persetujuan dari induk organisasinya rganisasinya Bata Shoe Organization, Canada. Kelemahan Iainnya adalah kurangnya kesadaran karyawan di bagian produksi terhadap kualitas produk yang dihasilkan akibat mengejar target produksi. Hal ini membuat perusahaan tertinggal dari industri sepatu Iainnya dalam menghasilkan model-model sepatu terbaru. Standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan telah teruji dengan baik khusunya untuk sepatu ekspor, tetapi untuk konsumen dalam negeri karyawan biasanya kurang teliti dalam mengerjakan pembuatan sepatu tersebut. PT. Sepatu Bata saat ini berkonsentrasi untuk melayani segmen sepatu anak-anak, sepatu olah raga dan sepatu untuk orang dewasa. Sepatu yang menguasai pasar adalah sepatu anak-anak dan alas kaki yang harganya relatif berdaya saing dan mutu disesuaikan dengan kemampuan daya beli konsumen dalam negeri.
Untuk mencapai pertuanbuhan usaha sebagaimana digariskan, maka PT. Sepatu Bata harus mampu mengantisipasi persaingan dimasa yang akan datang dan memperbaiki pasisi bersaingnya dengan mengatasi kelemahan diatas. Adapun strategi yang harus dikembangkan adalah strategi konsentrasi, perluasan pasar, dan diversifikasi produk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>