Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Wardhana
"Telah dilakukan anal is is sampel plankton yang dicuplik dari 14 stasiun di perairan Marunda, Jakarta Utara pada bulan Agustus dan Oktober 1999. Untuk mengetahui hubungan antara parameter kimia-fisika perairan dengan kepadatan plankton dan parameter kimia-fisika perairan apa saja yang mempengaruhi kepadatan plankton dilakukan analisis regresi berganda. Kepadatan rerata fitoplankton bulan Oktober 1999 mengalami penurunan 10,17% dan zooplankton herbivora mengalami kenaikan 5% jika dibandingkan dengan bulan Agustus 1999. Penurunan kepadatan fitoplankton diduga akibat curah hujan yang tinggi pada buian Oktober 1999 di perairan Marunda. Kisaran kepadatan plankton bulan Agustus-Oktober 1999 relatif stabil, kecuali kepadatan zooplankton herbivora pada bulan Oktober 1999. Kepadatan fitoplankton dan zooplankton herbivora di perairan Marunda pada bulan Agustus-Oktober 1999 dipengaruhi oleh CO3 dan temperatur air masing-masing sebesar 50,1% dan 55,7%. Hubungan antara parameter perairan dengan kepadatan fitoplankton dan zooplankton herbivora masing-masing adaiah: Fito. = 13,914 + 0.013 CO2 - 0.324 Temperatur dan Zoo. = 8,535 + 0.011 CO2 - 0.162 Temperatur."
2006
SAIN-11-1-2006-6
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardhana
"Telah dilakukan pencacahan secara kuatitatif dengan metode subsampel terhadap sampel fitoplankton dan zooplankton yang dicuplik dari perairan Marunda, Jakarta Utara. Plankton dicuplik dari 14 stasiun yang telah ditetapkan pada bulan Agustus dan Oktober 1999. Untuk mengetahui hubungan antara parameter kimia-fisika perairan dengan kepadatan plankton dan parameter kimia-fisika perairan apa saja yang mempengaruhi kepadatan plankton dilakukan analisis regresi berganda dengan metode backward.
Kepadatan rerata (log plankter/m3) fitoplankton dan zooplankton herbivora pada bulan Oktober 1999 masing-masing mengalami penurunan sebesar 18,02% dan 11,30% jika dibandingkan dengan bulan Agustus 1999. Penurunan kepadatan plankton diduga akibat curah hujan yang tinggi pada bulan Oktober 1999 di perairan Marunda. Tingginya curah hujan tersebut diikuti dengan menurunnya salinitas dan peningkatan turbiditas, DO, dan P04. Kisaran kepadatan plankton pada bulan Agustus-Oktober 1999 umumnya relatif stabil, kecuali untuk kepadatan zooplankton herbivora pada bulan Oktober 1999.
Kepadatan fitoplankton di perairan Marunda pada bulan Agustus-Oktober 1999 42% dipengaruhi oleh CO2 dan temperatur air, sisanya (58%) oleh faktor lain. Untuk zooplankton herbivora, selain oleh C02 dan temperatur air, juga dipengaruhi oleh turbiditas dan salinitas. Pengaruh ke-4 faktor perairan tersebut terhadap kepadatan zooplankton sebesar 51,4%, sisanya (48,6%) dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan regresi yang menyatakan hubungan antara parameter lingkungan perairan dengan kepadatan (log plankter/m3) fitoplankton dan zooplankton herbivora masing-masing adalah sebagai berikut: Fito. = 36.845 + 0.033 C02 + 0.999 Temperatur dan Zoo. = 83.774 + 0.068 CO2 - 0.055 Turbiditas - 0.289 Salinitas - 2.254 Temperatur."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suswanto Rasidi
"Spatial distribution and some ecological aspect of hermit-crabs pagurus spp. In the intertidal shore of Pulau Dua Natural reserve, Banten bay.Pulau Dua natural reserve,as a bird sanctuary, is now threatened by water pullution and environmental degradation. To monitor is condition,an observation of the biotic intertidal comunity has been taken. One of the biotic intertidal comunities is hermit-crab (Pagurus spp). There are two species of crabs, namely Pagurus granosimanus and Pagurus hursutiusculus. Their weight are 202.80 mg and 724.90 mg. and their body lenghts are 13.00 mm and 20.71 mm respectively.The spatial distribution of the species is contagious and cluster (V=16.84)>Environmental factors such as air and water temperature,pH and water salinity,were measured"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
SAIN-7-1-2002-17
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suswanto Rasidi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"NKRI merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia mempunyai hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan berbagai kepentingan terkait perairan ZEE (sampai dengan 200 mil dari garis pangkal). Untuk mengoptimalkan nilai manfaat sumberdaya kelautan bagi pengembangan wilayah secara berkelanjutan dan menjamin kepentingan umum secara luas, diperlukan intervensi kebijakan dan penanganan khusus oleh Pemerintah untuk pengelolaan wilayah maritim. Namun demikian, masalah-masalah kelautan termasuk pembangunan ekonomi kelautan mempunyai hubungan yang erat dengan ketentuan-ketentuan hukum internasional. Oleh karena itu dalam pembangunan terkait masalah kelautan di Indonesia, ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam konvensi-konvensi internasional haruslah menjadi acuan. Dari beberapa kemungkinan jenis jasa pelayanan khusus, maka yang mungkin dapat kita berikan dan dapat ditagihkan kepada kapal-kapal asing yang melakukan lintas damai di perairan Indonesia antara lain adalah Pilotage atau jasa pemanduan…. "
IKI 4:24 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Thoha
"Pengamatan pengaruh musim terhadap plankton di perairan Riau dan kepulauan sekitarnya dilakukan pada periode April - Mei 2002. Pengamatan difokuskan pada komunitas fitoplankton dan zooplankton di keduapuluhlima titik stasiun pengamatan yang dikelompokkan menjadi dua zona berdasarkan pada jarak stasiun pengamatan. Variasi kelimpahan plankton rata-rata antar kelompok lokasi adalah 50 - 90 % untuk fitoplankton. Struktur komunitas didominasi oleh kelimpahan diatom dengan marga dominan Chaetoceros, Dytilum, Nitzschia, Thalassionema, Thalassiothrix dan marga Ceratium dari kelompok Dinoflagellata. Struktur komunitas zooplankton didominasi oleh kelompok Copepoda (45 ? 90 %) dan lebih dari 90 % dari kelompok Polychaeta, Chaetognata, Bivalvia, Gastropoda dan Oikopleura. Dari hasil pengamatan ini diperoleh gambaran tentang adanya keterkaitan antara kondisi lingkungan perairan dan variasi kondisi plankton.

Seasonal influenzed on plankton of the waters around Riau islands. The observation was conducted during April - May 2002. This study was done in relation with observation on environment quality of the waters around Riau Islands. The parameter observed were focus on the plankton communities for tweentyfives points of stations which were grouped into two zone based on the distance of the each station. Plankton abundance varied with location groups from 50- 90 % respectively. Community structure was dominated by the group of diatoms such as Chaetoceros, Dytilum, Nitzschia, Thalassionema, Thalassiothrix and the genus Ceratium (the group of Dinoflagellata). Community structure of zooplankton was dominated by the group of Copepods (45 - 90 %) and Polychaeta, Chaetognata, Bivalvia, Gastropods and Oikopleura (more than 90 %). The results describe the relationship between the water environmental condition and variation of plankton condition."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Rachmad
"ABSTRAK
Penelitian tentang keanekaragaman dan pendugaan kepadatan stok
ikan demersal dengan metode sapuan di perairan Aru, Propinsi Maluku,
dilakukan sejak tanggal 4 sampai 9 Nopember 2006, menggunakan pukat
dasar (bottom trawl). Pengambilan data dilakukan melalui survei pukat
dasar menggunakan KR. Bawal Putih dengan lokasi pengambilan contoh
ditetapkan sebanyak 36 stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indeks keanekaragaman (H?), indeks dominansi spesies (C), indeks
kemerataan (J), komposisi hasil tangkapan, laju tangkap, pendugaan
kepadatan stok, dan biomassa spesies ikan demersal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkap ikan demersal adalah 65,9 %
(6.065,9 kg) dari total hasil tangkap, yang terdiri dari 132 spesies dan 56
famili. Ikan demersal yang banyak tertangkap adalah famili Leiognathidae
(50,8%) diikuti Apogonidae (16,5%) dan Mullidae (8,3%). Tiga spesies yang
banyak tertangkap yaitu Leiognathus bindus (26,3%) Apogon sp.(16,5%)
dan Leiognathus leusiscus (15,8%) yang umumnya tertangkap pada dasar
perairan dengan kedalaman 20-30 m.
Kisaran indeks keanekaragaman (H?) adalah 0,4940-2,5138 dengan
nilai tertinggi pada kedalaman 40-50 m, indeks dominansi (C) adalah
0,0618-0,8041 dengan nilai tertinggi pada kedalaman 10-20 m, dan
indeks kemerataan (J?) adalah 0,0553-0,4236 dengan nilai tertinggi pada
kedalaman 40-50 m sehingga dapat dikatakan bahwa keanekaragaman spesies ikan demersal di perairan Aru adalah sedang dengan tidak ada
spesies yang mendominasi dan penyebarannya tidak merata.
Nilai laju tangkap ikan demersal adalah 173,2 kg/jam dengan nilai
laju tangkap tertinggi pada perairan di kedalaman 20-30 m, (Leiognathus
bindus 27,1 kg/jam tertinggi pada kedalaman 20-30 m, Apogon sp. 18,8
kg/jam tertinggi pada kedalaman 50-60 m, dan Upeneus sulphureus 8,9
kg/jam pada kedalaman 20-30 m; Arius thalassinus 87,4 kg/jam tertinggi
pada kedalaman 30-40 meter, Lutjanus malabaricus 12,2 kg/jam,
kedalaman 50-60 meter tertinggi, dan Epinephelus sexfaciatus 6,9 kg/jam,
tertinggi di kedalaman 40-50 meter). Dugaan kepadatan stok ikan
demersal di perairan Aru adalah 4,4±0,2 ton/km2 (Leiognathus bindus, 0.7
ton/km2, Apogon sp. 0,5 ton/km2, dan Upeneus sulphureus 0,2 ton/km2;
Arius thalassinus 2,4 ton/km2, Lutjanus malabaricus 0,3 ton/km2, dan
Epinephelus sexfaciatus 0,2 ton/km2). Total biomassa ikan demersal di
Perairan Aru diduga adalah sebesar 193.975±257 ton (Leiognathus
bindus, 29.076 ton, Apogon sp. 20.769 ton, dan Upeneus sulphureus
10.138 ton; Arius thalassinus 0,2 ton, Lutjanus malabaricus 0,1 ton, dan
Epinephelus sexfaciatus 0,1 ton)."
2007
T39453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elliya
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwaningsih
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas lamun, ikan dan plankton di perairan Kepuh, Teluk Banten. Penelitian ini dilakukan menggunakan transek site untuk lamun, pengambilan sampel ikan dengan jaring bondet, dan plankton dengan menggunakan plankton net (Kitahara dan Norpac) serta pengukuran kualitas air sebagai parameter lingkungan. Data yang dikumpulkan dipelajari struktur komunitasnya dengan menghitung komposisi jenis, kepadatan dan indeks ekologi (keanekaragaman dan dominansi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan Kepuh, Banten, Ditemukan 4 spesies lamun dan yang dominan adalah E. acoroides dengan nilai indeks dominansi 0,6 dan nilai indeks keanekaragaman 0,7 serta kepadatannya 616 tunas/m2. Species ikan yang dominan adalah Siganus canaliculatus dengan nilai indeks dominansi 0,15 dan indeks keanekaragaman 2,4 serta kepadatannya 435 individu ikan. Plankton terdiri dari fitoplankton yang dominan adalah Nitzschia dengan nilai indeks dominansinya 0,137 dan indeks keanekaragaman 2,37 serta kepadatannya 4.500.608 sel/m3 dan zooplankton yang dominan adalah Calanus dengan nilai indeks dominansinya 0,16 dan nilai indeks keanekaragaman 2,18 serta kepadatannya 2.246 individu/m3.

ABSTRACT
research on community structure of seagrass, fish and plankton in Kepuh coastal, Banten Bay has been conducted. This research was conducted using the transect method for seagrass, sampling fish with nets Bondet , and plankton using plankton net ( Kitahara and Norpac) as well as the water quality measurements of environmental parameters . Data collected studied the community structure by counting the species composition , density and ecological indices ( diversity and dominance ).
The results showed 4 seagrass species found. The dominant speciesof seagrass was Enhalus acoroides, the dominance index was of 0.6 and diversity index was 0.7 and density was 616 shoots/m2 . The dominant fish species was Siganus canaliculatus, the dominance index values of 0.15 and 2.4 as well as the diversity index , and density was 435 fish specimens . Plankton consists of dominant phytoplankton was Nitzschia, dominance with an index was 0.137 and diversity index was 2.37 and density 4.500.608 cel/m3 and is the dominant zooplankton Calanus with dominance index was 0.16 and the value of diversity index 2.18 and density 2.246 individu/m3.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T37663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>