Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20213 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donzelli, Aurora
"Tulisan ini menggambarkan sebuah eksplorasi etnografis di Tana Toraja pada masa kini, mengenai retorika nasional 'Bhinneka Tunggal Ika' (unity in diversity) yang diartikulasi secara lokal melalui ideologi pembangunan. Penulis menunjukkan bahwa di daerah Toraja retorika nasional mengenai pembangunan pada masa setelah penjajahan (poskolonial) berawal dari masa prakemerdekaan dan terkaitkan dengan sejarah penyebaran agama (missionarisasi). Penulis memberikan analisis tentang pemaknaan ulang ritual Toraja sepanjang era penjajahan Belanda dan masa setelah penjajahan. Ritual yang pada masa Belanda dianggap salah satu contoh 'pemborosan kafir' diubah menjadi 'lelang moderen'.
Praktik penyelenggaraan penggalangan dana melalui lelang dalam upacara/ritual adat yang diperkenalkan oleh Belanda pada awal abad ke-20, memiliki peran yang amat penting dalam proyek penyebaran agama dan, pada masa poskolonial. Hal ini menjadi salah satu strategi untuk memasukkan daerah adat Toraja ke dalam negara Indonesia yang dalam retorika nasional digambarkan sebagai 'moderen dan bersatu'. Dalam usaha memahami Toraja masa kini, analisis terhadap proses dimana wacana kolonialisme Belanda?dan yang baru-baru ini?ideologi nasionalis, telah memanipulasi praktik, dan makna dari sistem ritual Toraja tidak bisa dilepaskan.
Ritus pembagian daging dan ideologi modernis nasional seharusnya dapat dimengerti sebagai kedua-duanya terkaitkan dengan dua bentuk kesadaran sejarah (historical consciousness) yang saling bertentangan. Penulis memberi perhatian secara khusus pada isu temporalitas. Menurut penulis, isu ini sering dilupakan dalam studi nasionalisme Indonesia. Sebagian dari efektifitas retoris dari slogan 'Bhinneka Tunggal Ika' tersampaikan karena slogan tersebut sejalan dengan konstruksi antitesis antara 'modernitas' dan 'tradisi'. Dalam sebuah kerangka diskursif yang menyamakan 'perbedaan' dengan 'tradisi', dan 'modernitas' dengan 'kesatuan', tradisi lokal diakui hanya sejauh hal tersebut dikonseptualisasikan sebagai tahap awal dari modernitas yang bersatu.
"
2003
AIIJ-XXVII-72-SeptDes2003-38
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tibbetts, A.M.
Glenview: Scott, Foresman and Company, 1979
808.042 TIB s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Connolly, Francis
New York: Harcourt, Brace & World, 1969
808 CON r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heery, Mike
London: Aslib, 1996
027.7 HEE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hose, Charles, 1863-1929
Oxford: Oxford University Press, 1993
306.8 HOS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Sartika
"Pada tahun 1818 seorang Imam Katolik asal Austria menciptakan sebuah lagu natal yang berjudul “Stille Nacht, heilige Nacht” yang terkenal hingga ke penjuru dunia dan kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa internasional, bahasa nasional hingga ke dalam bahasa lokal. Namun, masyarakat beranggapan bahwa lagu tersebut berasal dari bahasa Inggris, “Silent Night”. Dalam perkembangannya lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa lokal, bahasa Toraja. Penelitian ini menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan lirik bahasa Indonesia lagu “Malam Kudus” versi Kidung Mahasiswa Kristen ke dalam lirik bahasa Toraja “Makarorrong, Bongi Maindan” menggunakan teori strategi penerjemahan Åkerström (2009) dan metode komparatif untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna yang terdapat dari TSu dan TSa. Penelitian ini menunjukkan penerjemahan tidak langsung dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Toraja di mana penulis menemukan banyak perubahan dari TSu ke dalam TSa. Meskipun demikian, lirik dalam TSa tetap tersampaikan dengan baik dari keseluruhan TSu.
In 1818, an Austrian Catholic priest composed a Christmas carol entitled "Stille Nacht, heilige Nacht" which gained widespread acclaim globally and was subsequently translated into various international languages, national languages, and even local languages. However, there has been a common misconception among the public that the song originated in English as "Silent Night." Over time, this song was translated into the local language of Toraja. This research analyzes the translation strategies employed in rendering the Indonesian lyrics of the song "Malam Kudus" from the Kidung Mahasiswa Kristen into Toraja lyrics titled "Makarorrong, Bongi Maindan" utilizing Åkerström's translation strategy theory (2009) and a comparative method to identify similarities and differences in meaning between the German source text (ST) and the Toraja translation (TT). The study reveals an indirect translation process from German to Toraja, wherein numerous modifications were identified from ST to TT. Nevertheless, the conveyed meaning in TT remains effective when considering the entirety of ST."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Basturi Hasan
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2016
808.066 BAS r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hose, Charles, 1863-1929
Singapore: Oxford University Press, 1993
306.8 HOS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Luce, Gordon H.
New York: J.J. Augustin, 1970
R 709.591 LUC o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>