Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Putu Gede Ary Suta, 1958-
"Auditor is not only as an institution whose function is to conduct audit activities. The auditor has more important role than merely investigate, document checking and make a report of financial situation. One of the aspects of auditor as an institution is auditor quality. We assume that auditor's quality play more strategic role than produce best financial analysis and report. Our data and hypothesis test show that auditor's quality can enhance information disclosure as well as its contribution to improve the quality of good-corporate-governance (GCG) policy and its implementation. Finally, GCG boost the shareholder's right to access financial information. This study suggest that in order to access reliable information, government body or shareholders should request company to auditor who has good reputation and image to realize audit activities."
2006
MUIN-XXXV-11-Nop2006-23
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Todo Immanuel Bosnia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan, konsentrasi kepemilikan, dan identitas kepemilikan terhadap timeliness of earnings dengan metode reporting lag dan speed of price discovery. Hasil penelitian ini berhasil membuktikan bahwa tata kelola perusahaan dan struktur kepemilikan yang terkonsentrasi bepengaruh secara negatif terhadap timeliness of earnings dengan metode reporting lag, dan terdapat pengaruh positif identitas kepemilikan pemerintah terhadap timeliness of earnings dengan metode reporting lag. Namun, penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa tata kelola perusahaan dan identitas kepemilikan memiliki pengaruh terhadap timeliness of earnings dengan metode speed of price discovery, dan konsentrasi kepemilikan memiliki hubungan non linier dengan timeliness of earnings.

The purpose of this research is to investigate the effect of corporate governance, ownership concentration, and ownership identity on timeliness of earnings with reporting lag method and speed of price discovery method. The result shows that corporate governance and ownership concentration have negative effect on timeliness of earnings with reporting lag method, while government has positive effect on timeliness of earnings with reporting lag method. However, the results do not show that corporate governance and ownership identity has an effect on timeliness of earnings with speed of price discovery, while ownership concentration does not have a non linear relationship on timeliness of earnings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerul Anwar
"Salah satu ciri khusus Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas adalah perlindungan kepentingan atau hak-hak pemegang saham minoritas. Salah satu ketentuan dalam undang-undang tersebut menegaskan bahwa setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap perseroan ke Pengadilan Negeri, apabila dirugikan karena tindakan perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan yang wajar sebagai akibat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi atau Komisaris.
Salah satu alasan mengapa hak-hak pemegang saham minoritas perlu dilindungi adalah karena putusan oleh mayoritas dalam RUPS yang tidak selamanya fair bagi pemegang saham minoritas, meskipun cara pengambilan putusan tersebut dianggap yang paling demokratis. Dalam kaitannya dengan perusahaan terbuka atau perusahaan publik, maka perlindungan hukum terhadap hak-hak pemegang saham minoritas mendapat perhatian yang sangat serius bagi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).
Hal ini dapat dilihat dengan beberapa ketentuan yang dikeluarkan oleh Bapepam tersebut seperti Keputusan Ketua Bapepam Tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu tanggal 22 Agustus 2000 Nomor REP-32/PM/2000 dan, Keputusan Ketua Bapepam Tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik,tanggal 24 Januari 1996 Nomor KEP-86/PM/1996.
Dalam hal terjadi transaksi atau tindakan perusahaan (corporate action) yang dilakukan oleh perusahaan terbuka atau perusahaan publik yang mempunyai benturan kepentingan yaitu adanya perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direktur, Komisaris, Pemegang Saham Utama Perseroan atau Pihak Terafiliasi dari Direktur, Komisaris atau Pemegang Saham Utama, maka transaksi tersebut harus disetujui oleh pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan atau pemegang saham independen."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T15520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masripah
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis efek entrenchment pemegang saham pengendali terhadap tindakan penghindaran pajak perusahaan, serta melihat peran kepemilikan keluarga, efektifitas dewan komisaris, efektifitas komite audit, dan kualitas audit eksternal terhadap hubungan antara efek entrenchment pemegang saham pengendali dengan tindakan penghindaran pajak perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode data panel model efek fixed. Hasil pengujian penelitian ini terhadap sampel perusahaan manufaktur dari tahun 2010 sampai tahun 2013 yang berjumlah 280 tahun perusahaan menunjukkan bahwa efek entrenchment pemegang saham pengendali berpengaruh negatif terhadap tindakan penghindaran pajak perusahaan. Hasil uji lainnya menemukan bahwa kepemilikan keluarga sebagai pemegang saham pengendali secara empiris tidak berpengaruh terhadap hubungan efek entrenchment pemegang saham pengendali dengan tindakan penghindaran pajak perusahaan. Efektifitas dewan komisaris terbukti memperlemah hubungan antara efek entrenchment pemegang saham pengendali dengan tindakan penghindaran pajak perusahaan. Sebagian hasil uji menemukan bahwa efektifitas komite audit juga memperlemah hubungan antara efek entrenchment pemegang saham pengendali dengan tindakan penghindaran pajak perusahaan. Namun, kualitas audit eksternal tidak terbukti memperlemah hubungan antara efek entrenchment pemegang saham pengendali dengan tindakan penghindaran pajak perusahaan.

ABSTRACT
The objective of this research is to analyze the entrenchment effect of controlling shareholders on a tax avoidance, as well as looking at the role of family ownership, the effectiveness of board of commissioners, the effectiveness of audit committee, and external audit quality on the relationship between the entrenchment effect of controlling shareholders on tax avoidance. This research is a quantitative research using panel data and fixed effects model. Sample of this research is 280 year firm with an observation period of 2010 until 2013. The research find that the entrenchment effect of controlling shareholders has a negative effect on tax avoidance. Other test results show that when the family as the controlling shareholder, entrenchment effect of controlling shareholder do not affect on tax avoidance. Effectiveness of board of commissioners proved to weaken the relationship between entrenchment effect of controlling shareholders with tax avoidance. Little test result show that audit committee effectiveness weakens the relationship between entrenchment effect of controlling shareholders with tax avoidance. However, the role of external audit quality does not proven to weaken the relationship between the entrenchment effect of controlling shareholders with tax avoidance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Widjaja
Jakarta: Forum Sahabat, 2008
332.6 GUN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Qatrun Nada
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan terhadap auditor switching pada perusahaan yang terdaftar di BEI sampai dengan tahun 2012. Empat elemen dari tata kelola perusahaan seperti struktur kepemilikan keluarga, efektivitas dewan komisaris dan komite audit serta opini audit digunakan sebagai proksi dalam penelitian kali ini. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa elemen tata kelola perusahaan seperti struktur kepemilikan keluarga, efektivitas dewan komisaris dan komite audit serta opini audit memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan perpindahan KAP (auditor switching) pada perusahaan.

The objective of this research is to analyze the effect of Corporate Governance to Auditor Switching in firms listed in Indonesia Stock Exchanges until 2012. Three elements of corporate governace like family ownership, effectiveness of the Board of Commissioners and Audit Committee and audit opinion are used to proxy in this research. The results gives evidence that the corporate governace such family ownership, effectiveness of the Board of Commissioners and Audit Committee and audit opinion is have significantly influence to auditor switching.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Azhari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh profesionalitas Auditor yang memiliki pengetahuan, keahlian dan sikap/perilaku, juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap kualitas pengawasan terutama dalam melaksanakan standar profesional aparat pengawas internal pemerintah yang merupakan acuan bagi Auditor dalam bertugas untuk dapat menjamin kualitas pengawasan tersebut, khususnya pada standar pelaksanaannya dimana peran dari masing-masing Auditor sangat besar pengaruhnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Profesionalitas Auditor terhadap Kualitas Pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I dengan pokok perrnasalahan apakah ada pengaruh pengetahuan, keahlian dan prilakulsikap yang dimiliki oleh auditor terhadap kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I.
Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan yang dimiliki oleh auditor dengan kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R,I; Hubungan antara keahlian yang dimiliki oleh auditor dengan kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI.; dan mengetahui hubungan antara sikap/prilaku yang dimiliki oleh auditor dengan kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I.
Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan metode survey eksploratif yakni berusaha menggambarkan serta mengetahui berbagai data yang menyangkut masalah kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pejabat fungsional auditor pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I sebanyak 35 orang terdiri dari 20 auditor ahli, dan 15 orang auditor penyelia. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi dengan menggunakan regresi sederhana, yang perhitungannya dilakukan dengan komputer yaitu menggunakan program SPSS for Window.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,808 antara pengetahuan yang dimiliki oleh auditor terhadap kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I. Berdasarkan hal tersebut di atas berarti bahwa untuk menghasilkan kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal diperlukan profesional auditor yang memiliki pengetahuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Ada hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,828 antara keahlian yang dimiliki oleh auditor terhadap kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I. Berdasarkan hal tersebut di atas berarti bahwa untuk menghasilkan kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal diperlukan auditor yang memiliki keahlian sesuai dengan bidang tugasnya.
Ada hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,673 antara sikap/prilaku yang dimiliki oleh auditor terhadap kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I. Berdasarkan hal tersebut di atas berarti bahwa untuk menghasilkan kualitas pengawasan pada Inspektorat Jenderal diperlukan auditor yang memiliki sikap/prilaku sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam standar umum kedua serta pendoman umum kedua, mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum dan atau negara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Fanny
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25515
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Najmudin
"Stock split relatif masih sering dijumpai dalam aktivitas investasi di pasar modal, padahal tindakan ini tidak berpengaruh pada manajemen karena tidak mengubah nilai perusahaan, juga tidak berpengaruh bagi pemegang saham karena kekayaan atau proporsi saham mereka masih tetap. Dalam Iingkup fenomena ini, di pasar modal Indonesia belum dikaji Iuas secara empiris dampaknya terhadap komposisi kepemilikan pemegang saham, likuiditas dan return, secara parsial dan asosiasional.
Liquidity hypothesis dan signaling hypothesis memprediksi bahwa terdapat abnormal return yang positif akibat adanya split dan perusahaan akan memperoleh kenaikan pada likuiditas sahamnya. Liquidity hypothesis juga mernprediksi bahvva proporsi saham yang dimlliki oleh investor institusi akan menurun, sedangkan menurut signaling hypothesis, proporsi kepemilikan mereka tidakiah berubah.
Bukti empiris mengenai abnormal return, sebagian besar relatif mendukung kedua hipotesis tersebut. Berbeda dengan tingkat likuiditas, temuan empirisnya ber ai iasi. Sedangkan proporsi kepemilikan institusi ditemukan tidak mengalami perubahan signifikan dan yang lain menernukan menaik.
Dennis dan Strickland (1998) menyatakan bahwa proporsi kepemilikan ins-Rust sebelum split yang rendah akan meningkat dan karena itu, likuiditas juga meningkat. Dengan kata lain, proporsi kepemilikan institusi sebelum split berhubungan negatif dengan perubahan likuiditas akibat split Bukti empiris lain menyatakan bahwa abnormal etum akibat split, berhubungan terbalik dengan proporsi kepemilikan institusi sebelum split dan manfaat stock split lebih bernilai bagi perusahaan yang sebelum split-nya mempunyai proporsi kepemilikan institusi yang rendah (Srewczyk dan Tsetsekos (2001)).
Penelitian kami mengulas mengenai: (1) dampak stock split terhadap komposisi kepemilikan pernegang saham, likuiditas dan return; (2) hubungan antara ketiga variabei tersebut dengan komposisi kepernilikan pernegang saham sebelum split sebagai variabel kondisioning; dan (3) hubungan antara perubahan likuiditas dengan perubahan komposisi kepemilikan pernegang saham sebagai variabel intervening. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham selama periode 1997-1998. Sampel dipilih berdasarkan metode purposive sampling dan metode penelitiannya adalah event study.
Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) sttocksplittidak berpengaruh terhadap tingkat likuidltas; perusahaan dengan kepernilikan institusi sebelum split yang rendah (tinggi), mengalami kenaikan likuiditas (tidak berubah); proporsi kepernilikan institusi sebelum split berpengaruh negatif terhadap perubahan likuiditas. (2) stock split tidak mengubah proporsi kepernilikan institusi; proporsi kepemilikan institusi sebelum split yang reirdah (tinggi), tidak berubah (menurun); perubahan proporsi kepemilikan institusi berpengaruh positif pada perubahan likuiditas. (3) terdapat abnormal return yang positif pada perusahaan pemecah saham; abnormal return positif yang signifikan hanya terdapat pada perusahaan yang mempunyal proporsi kepemilikan institusi sebelum split yang rendah; secara kausal, abnormal return split tidak dipengaruhi pith proporsi kepemilikan institusi sebelum split.
Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar yang positif terhadap stock split dan terdapat tambahan likuiditas bag] perusahaan yang mernecah sahamnya, tetapi reaksi positif dan tambahan likuiditas tersebut tergantung pada kondisi kepernilikan Institusi sebelum split dan pada perubahan proporsi kepemilikan institusi. Deegan tambahan analisls kondisional, secara keseluruhan tmuan ini mendukung signaling hypothesis dan liquidity hypothesis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>