Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Suharto
"TNI Angkatan Udara sebagai kekuatan militer mempunyai tugas pokok menjaga kedaulatan negara di dirgantara. Dalam pengembangan kualitas sumber daya manusianya dilakukan dengan berbagai cara, termasuk kegiatan diktat. Hasil belajar dalam dilklat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya kurikulum dan motivasi peserta diktat.
Tesis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dan kuat pengaruh kurikulum IPISD dan motivasi peserta diklat baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kualitas hasil belajar siswa teknisi pemeliharaan pesawat terbang TNI Angkatan Udara, dan variabel mana yang lebih besar pengaruhnya. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai dengan unit analisis para. peserta diktat Bintara Teknik Pesawat Terbang TNI Angkatan Udara di Skadron Pendidikan 302 Wingdiktekkal Bandung yang berjumlah 240 orang. Jumlah sampel penelitian ditetapkan 30 orang dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Penelitian menggunakan tiga buah instrumen yang berbentuk angket untuk mengukur ketiga variabel penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan teknik regresi, baik secara regresi sederhana maupun regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari kurikulum dan motivasi peserta diktat terhadap kualitas hasil belajar siswa Bintara Teknisi pemeliharaan pesawat terbang TNI Angkatan Udara baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Secara regresi sederhana besarnya pengaruh kurikulum terhadap kualitas hasil belajar adalah 0,468 dengan kekuatan pengaruh sebesar 32,3%. Adapun besamya pengaruh motivasi terhadap kualitas hasil belajar secara regresi sederhana adalah 0,457 ,dengan kekuatan pengaruh sebesar 47%. Sedangkan secara regresi berganda, kedua variabel babas yaitu kurikulum dan motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif, dengan masing-masing besamya pengaruh adalah 0,185 dan 0,363. Variasi kedua variabel tersebut menjelaskan variasi kualitas basil belajar siswa Bintara Teknik pesawat terbang TNT AU sebesar 50,1 %.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lembaga diktat "Skadron Pendidikan 302 Wingdiktekkal Bandung" memberikan kontribusi terhadap ketahanan nasional, hal tersebut berdasarkan pads tingkat pencapaian tujuan diktat dalam mengembang,kan kualitas sumber daya manusia TNI AU sebagai unsur kekuatan nasional, dimana kualitas hasil belajar siswa memperoleh nilai rata-rata 60% baik dan 40% sangat baik. Untuk mencapai kualitas hasil diktat yang lebih optimal, maka dalam penerapan kurikulum harus lebih menekankan pada perbaikan dan pengoptimalan kegiatan belajar mengajar itu sendiri, terutama: efisiensi, keefektifan, relevansi, dan produktivitas proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Disamping itu, peningkatan motivasi peserta diktat harus dilakukan baik oleh lembaga diktat dan instruktur maupun oleh para peserta diktat itu sendiri.

Indonesian Air Force as a military power has main responsibilities to maintain the sovereignty of the state in the air. Many ways are conducted to develop the quality of human resource, including education and training (diklat) activities. Learning result in diktat is influenced by some factors, e.g. curriculum and motivation of diklat participants. This research thesis is intended to know what the effects of IPISD curriculum and motivation of diktat participants individually and collectively on the quality of learning result on students of maintenance technical with respect to air force plane, and what variable, which has the biggest effects. Research was conducted by using survey method with analysis unit of "Bintara" diktat participants of Air Force Plane technique in Squadron Pendidikan 302 Wingdiktekkal Bandung in number of 240 persons. Number of research sample was selected 30 persons through technique of simple random sampling. Research applied three instruments i.e. questionnaires to assess those three research variables. Data was analyzed with technique of correlation and regression, in simple regression and double regression.
Research result indicated that there was positive effect of curriculum and motivation of diktat participants on the quality of study result of Bintara student of Air Force Plane maintenance technical individually and collectively. In simple regression, curriculum effect on quality of study result is 0,468 with effect power is 32,3%. Meanwhile, motivation effect on quality of study result in simple regression is 0,457 with effect power is 47%. In double regression, both of free variables i.e. curriculum and motivation have positive effects jointly, with each effect is 0,185 and 0,363. Variation of those two variables explained qualities of study result of Bintara student of Plane Technique i.e. 50,1%.
Research result also indicated that diktat institution of "Squadron Pendidikan 302 Wingdiktekkal Bandung" contribute to national resilience, it is based on the goal accomplishment of diktat in developing quality of human resource of Air Force (TNI AU) as element of national security where quality of student's study result achieved average score i.e. 60% good and 40% excellent. To achieve quality of more optimal result of diktat, therefore, in applying curriculum, it must more emphasize on improving and optimal study activities, especially: efficiency, effective, relevance, and productivity of learning process in achieving a teaching objective. Diktat institution and instructor or participants themselves also should conduct a motivation development of diktat participants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsono
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kurikulum pendidikan (X) terhadap kinerja prajurit Komando TNI Angkatan Udara (Y) di Skadron 461 Paskhas Halim Perdanakusuma Jakarta serta untuk mengkaji dan mengungkap upaya-upaya perbaikan kurikulum pendidikan Komando guna menunjang kinerja atau penugasan yang diberikan kepada prajurit Komando TNI Angkatan Udara dan kontribusi basil didik lembaga pendidikan TNI Angkatan Udara terhadap Ketahanan Nasional.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey menggunakan kuesioner untuk menjaring persepsi prajurit Komando TNI Angkatan Udara sebanyak 60 orang sebagai responden. Disamping itu, untuk mengumpulkan data digunakan juga teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan metode statistik korelasi dan regresi sederhana.
Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kurikulum pendidikan terhadap kinerja prajurit Komando TNI Angkatan Udara dengan F hitung sebesar 101,123 dan persamaan regresi linearnya adalah Y' = 35,081 + 0,574X. Kedua, Penyeienggaraan kurikulum pendidikan Komando TM Angkatan Udara selama ini termasuk dalam kategori "cukup baik" dan implikasinya: perlu upaya-upaya penyempurnaan terutama terhadap variabel-variabel kurikulum pendidikan yang meliputi tujuan pendidikan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi. Dapat juga dilakukan studi banding dengan negara-negara lain atau pengiriman prajurit TNI Angkatan Udara untuk mengikuti pendidikan di luar negeri. Di samping itu, perlu diupayakan peningkatan anggaran dan artisipasi terhadap berbagai ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan NKRI yang mungkin timbul di masa depan. Ketiga, Kontribusi hasil didik lembaga pendidikan TNT AU (prajurit TNI AU) terhadap Ketahanan Nasional terlihat dari berbagai pengabdiannya dalam wujud pelaksanaan tugas-tugas sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak kelahirannya tahun 1946 sampai sekarang.
Hasil penelitian ini di.harapkan bermanfaat sebagai bahan masukan khususnya dalam pembuatan kebijakan tentang kurikulum pendidikan Komando TNI Angkatan Udara dan dalam mengadakan kajian lebih lanjut tentang Ketahanan Nasional.

The objectives of this research use to test the influences of training curriculum (X) upon Indonesian Air Force Commandos (Y) performance in 461 Squadron Air Special Force Halim Perdanakusuma Jakarta and also to study and reveal curriculum development efforts of Commando training to support their performance and the contribution of educational institution outcomes for National Resilience.
This research adopted survey method with questionaire to get information from 60 responders of Air Special Force personelIs. Further more, observation, interviews and the documentation study were used for data collecting. Sample of research was determined by random sampling technique and analysed with simple regression and statistical correlation method.
Finding of the research: the first, there are positive and significant influences of training curriculum upon Indonesian Air Force Commandos performance with FcaIculation equal to 101,123 and its linear regression equation is Y' = 35,081 + 4,574X. The second, implementation of Commando training curriculum of Indonesian Air Force is categorized as "good enough", therefore there should be development of training curriculum components such as training objectives, materials, teaching-learning process, and evaluation. Comparative study with other countries and overseas training for Air Force personells are also beneficial beside there should budget increase and anticipation of various threats endangering the Republic of Indonesia. The third, contribution of Indonesian Air Force training institution outcomes can be seen from their duties devoted to this country since 1946.
The outcomes of the research hopefully is advantageous as input for Commando training curriculum development and further study on National Resilience.
"
2004
T14908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sani Riyadi
"Pendidikan Sekkau merupakan pendidikan pengembangan umum tingkat awal bagi Perwira TNI Angkatan Udara. Tujuan pendidikan ini untuk membekali Perwira TNI AU terpilih agar memiliki kemampuan dasar staf dan komando, sehingga dapat bertugas pada jabatan staf dan komando di satuan dasar TNI AU. Tesis ini meneliti tentang pendidikan Sekkau di masa depan untuk meningkatkan ketahanan nasional dengan tiga tujuan penelitian, yaitu : 1) Mendeskripsikan dan menganalisa proses pendidikan Sekkau yang ada sekarang. 2) Mengestimasi pendidikan Sekkau di masa depan. 3) Membuat skenario pendidikan Sekkau masa 2004-2014. Dalam mengestimasi pendidikan Sekkau di masa depan mengacu pada enam kriteria yaitu, kriteria kurikulum, pengajar, siswa, fasilitas pendidikan, administrasi, dan iptek.
Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisa proses pendidikan Sekkau saat ini adalah Tabel Distribusi Frekwensi Relatif. Untuk mengestimasi dan membuat skenario pendidikan Sekkau di masa depan, digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Input utama untuk data primer adalah persepsi seseorang yang ekspert dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan Sekkau.
Hasil pengolahan data menunjukan bahwa, secara kumulatif tingkat persetujuan responden terhadap pendidikan yang ada sekarang sebesar 73%. Skenario yang perlu diterapkan guna mewujudkan pendidikan Sekkau di masa depan untuk meningkatkan ketahanan nasional, mengacu pada rencana prioritas sebagai berikut : a) Alternatifiskenario pertama adalah Status Quo (sedikit perubahan dari masa sekarang) merupakan prioritas pilihan dominan dengan nilai 0,337. b) Altematiflskenario kedua adalah Orientasi Kemampuan Staf merupakan prioritas pilihan kedua dengan nilai 0,159. c) Aitematifl skenario ketiga adalah Orientasi Kemampuan Operasi merupakan prioritas pilihan ketiga dengan nilai 0,125.

Sekkau as general development education for the Officers of Indonesian Air Force. The objective of this program is to produce Officers selected, so they have ability and skill to do job on i ground staff and command duty in Indonesian Air Force services. This thesis analyze the Sekkau education program in the future to increase the National Resistance. There are three research objectives include, 1) Desribe and analyze Sekkau education program at this moment. 2) Estimate Sekkau education program in the future. 3) Design scenario Sekkau education program for 2004 - 2014 period. To estimate Sekkau education program in the future based on six criterias such as curriculum, teacher, student, education facility, administration, and science and technology.
Research Method to describe and analyze Sekkau education program at this moment using Table of Relative Frequency Distribution. While to estimate and design scenario Sekkau education program in the future using method of Analytical Hierarchy Process (AHP). The main input to primary data from expert respondens who understand about Sekkau education program.
In accordance with result processing data, shows that agreement responder for Sekkau education program at this moment get score 73%. While alternative scenario for Sekkau education program in the future that able to increase National Resilience, based on priority plane as follow : a) First alternative scenario is Status Quo (gradual change from this moment condition) get score 0,337. b) Second alternative scenario is Orientation of Staff Ability with score 0,159. c) Third alternative scenario is Orientation of Operation Ability with score 0,125.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harta Wijaya
"Sistem pemeliharaan dan perawatan landasan pesawat terbang suatu bandar udara dirancang, direncanakan dan dilaksanakan untuk mempertahankan kinerja dan kemampuan pelayanan operasional pesawat terbang yang mendarat (landing maupun yang terbang (take-off) secara teratur dan terus menerus. Sistem yang dimaksud di sini adalah suatu bentuk rangkaian kegiatan atau pekeqaan yang saling mendukung dan terkait untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Sistem mi mempunyai pengaruh yang sangat penting akan faktor keamanan, keselamatan dan kenyamanan operasional pendaratan maupun penerbangan serta penjadwalannya.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka dibutuhkan sistem pemeliharaan dan perawatan yang terencana, terkondisi, oermat dan teratur. Walaupun untuk perkerasan landasan menggunakan beton yang hampir disebut free-cost maintenance, namun karena usia pemakaian dan adanya pekerjaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan lain di landasan itu sendiri dan lapangan sekitamya yang juga berpengaruh terhadap operasional pendaratan maupun penerbangan, maka dibutuhkan sistem pemeliharaan dan perawatan yang handal, terpadu dan terencana.
Hasil analisis dari pengoptimasian sistem atau program pemeliharaan dan perawatan landasan ini berdasarkan parameter yang ditinjau dan dibutuhkan, dan spesifikasi pekerjaan untuk seluruh pekerjaan didalam sistem atau program tersebut selama 2 bulan ini, dapat menilai evaluasi dan perencanaan kegiatan yang efektif dari sistem/program tersebut untuk mempertahankan operasional pesawat selama berada di landasan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai hasil belajar siswa yang kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, meliputi kompetensi guru, komitmen mengajar, dan efektifitas proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap efektifitas proses pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey method dengan teknik pengumpulan data angket skala lima kategori likert terhadap 60 orang guru SMA di Kota Tasikmalaya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan langsung dan tak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa, efektifitas hasil pembelajaran, kompetensi guru dan komitmen mengajar guru SMA di Kota Tasikmalaya termasuk dalam kategori tinggi dan terdapat pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap hasil belajar siswa melalui efektifitas proses pembelajaran."
JURPEND 14:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Nusha Raspati
"Diplomasi TNI Angkatan Laut dilaksanakan oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dalam bentuk operasi, latihan, dan pendidikan bersama dengan negara sahabat, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tools Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) melalui penyebaran kuesioner secara
langsung kepada pelaku yang pernah terlibat di daerah operasi Perairan Natuna Utara dengan tujuan untuk meneliti kemampuan preventive diplomacy TNI Angkatan Laut di Laut Cina Selatan dalam rangka mempertahankan stabilitas kawasan Asia Tenggara. Hasil analisis perhitungan hipotesis menunjukkan koefisien determinasi data preventive diplomacy sebesar 0,654 sehingga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan TNI Angkatan Laut
dalam mempertahankan stabilitas kawasan Asia Tenggara sebesar 64,5%. Penelitian ini mengharapkan agar penggunaan operasi yang dilakukan oleh TNI Angkatatan Laut dapat menciptakan peace making dan peace keeping di Laut Cina Selatan guna meningkatkan pengaruh diplomasi preventif terhadap kemampuan menjaga stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara."
Jakarta: Seskoal Press, 2020
023.1 JMI 8:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Subagio S.
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang manfaat penggunaan kacamata merah sebagai alat bantu dan memperpendek waktu adaptasi gelap (WADG) awak pesawat TNI-AU / ABRI di dalam simulator "Night Vision Trainer" (NVT) Lakespra S. Kacamata mata merah telah digunakan oleh awak pesawat untuk membantu proses adaptasi gelap, tetapi belum dilakukan penelitian tentang manfaat dari alat tersebut.
Disain penelitian bersifat pre dan post eksperimen laboratorium tanpa kontrol. Sampel dengan syarat stakes I-II Jukniskesau 1993 diambil secara acak sederhana dari populasi awak pesawat TNI-AU / ABRI yang datang ke Lakespra S untuk "medical examination" (medex) dan mendapatkan Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi (ILA) secara rutin. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 171 awak pesawat, terdiri dari 86 penerbang dan 85 non penerbang.
Hasil penelitian menunjukkan
- Rata-rata WADG dengan memakai kacamata merah 27 men it 16 detik lebih cepat secara bermakna dibandingkan dengan rata-rata WADG tanpa memakai kacamata merah yaitu 30 menit 13 detik (p < 0,001).
- Terbukti bahwa umur dan merokok merupakan faktor perancu terhadap proses adaptasi gelap / WADG.
- Rata-rata WADG awak pesawat umur < 30 tahun lebih cepat secara bermakna dibandingkan dengan rata-rata WADG awak pesawat umur > 30 tahun.
- Rata-rata WADG awak pesawat tidak merokok lebih cepat secara bermakna dibandingkan rata-rata WADG awak pesawat yang perokok.
- Rata-rata WADG pada penerbang lebih pendek secara bermakna dibandingkan dengan rata-rata WADG non penerbang.
- Lama sebagai anggota ABRI / awak pesawat seiring dengan umur yang juga bermakna terhadap WADG tanpa kacamata merah dan WADG dengan kacamata merah. Semakin lama bekerja, semakin tua umurnya dan semakin lama WADG.
- Rata-rata WADG awak pesawat yang memakai kacamata hitam/"sunglasses" bila berada di bawah sinar yang many-Haulm / matahari lebih cepat secara bermakna dibandingkan dengan rata-rata WADG tidak memakai kacamata hitam.

ABSTRACT
A study had been carried out using the Night Vision Trainer (NVT) simulator on the efficacy of red lens goggles as a tool to shorten the dark adaptation time (DAT) among the aircrews of the Indonesian Air Force / Indonesian Armed Forces. The red lens goggles had been used for quite a long time among the aircrews but there was no evaluation study to indentify its usefulness.
The design of the study was pre and post laboratory experiment with no control. The sample of the study were aircrews with the pre requisities "Stakes I - II Jukniskesau 1993" who came to Lakespra S. for medical examination (Hedex) and got Indoctrination and Aerofisiological Training routinely. The number of the samples collected were 171 aircrews consisted of 86 pilots and 85 non pilots.
The result of the study were as follows
- the mean of the DAT using red lens gloggles was 27 minutes 16 seconds is significantly shorter compare to not using red lens goggles of 30 minutes 13 seconds (p < 0,001).
- age and smoking were proved to be the confounders to the DAT.
- the mean of the DAT among aircrews with age < 30 years old is significantly shorter compare to the mean of DAT among aircrews with age ? 30 years old.
- the mean of the DAT among smoking aircrews is significantly longer compare to not smoking.
- the mean of the DAT among pilots is significantly shorter than among non pilot.
- both the length of time as Indonesian military and as aircrew member-ships along with increasing the age are significantly longer to the mean of the DAT both with and without red lens goggles. The longer working, the older of aircrew the longer the DAT.
- the mean of the DAT among those who wear sunglasses when they were in open area is significantly shorter than those who were not wear sunglasses.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Eljipar
"Guna mewujudkan pertanian yang modern, tangguh, efisien dan berkelanjutan serta selaras dengan paradigma baru desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan Undang Undang No 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang Undang No 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah, maka salah satu upaya yang penting dilakukan yakni melaksanakan pembinaan sumber daya aparatur melalui pengembangan diktat bagi aparat/pejabat di bidang pertanian.
Sumber daya aparatur di Jajaran Depdagri dan Pemda dalam konteks melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan diharapkan dapat berperan maksimal dengan produktifitas kerja yang tinggi, efisien, cakap dan bertanggungjawab, termasuk di dalamnya memberikan pelayanan terbaik kepada publik. Namun dibalik harapan itu diakui bahwa kinerja aparatur terutama para Penyuluh Pertanian di Daerah dinilai masih rendah karena kualitasnya juga relatif masih rendah.
Dalam era reformasi dewasa ini nampak ada kecenderungan di kalangan birokrat pemerintahan yang mengalihkan perhatiannya pada perumusan proses pengambilan keputusan belum mengindahkan dan menghargai unsur SDM yang secara utuh akan mengakibatkan kebijaksanaan relatif tidak akomodatif dan tepat sasaran. Sehinggga upaya peningkatan SDM aparatur membutuhkan transparansi kebijakan dan relevan dalam upaya mendukung pelaksanaan tugas sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah.
Atas dasar kenyataan tersebut, upaya untuk meningkatkan kualitas aparatur penyuluh pertanian melalui Pendidikan dan Pelatihan sangat dibutuhkan selain diarahkan sesuai dengan kebijakan diktat-diktat teknis yang lain dan kebijakan instansi Pembina Teknis Jabatan Fungsional tertentu, juga secara spesifik diarahkan pada kegiatan yang langsung bersentuhan dengan pelayanan masyarakat.
Penelitian ini berusaha untuk mengkaji sejauhmana keberhasilan pelaksanaan program Diktat Fungsional Penyuluh Pertanian dalam rangka pembinaan aparatur di Badan Diktat Depdagri dan Otonomi Daerah serta berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kebijakan diktat bagi Penyuluh Pertanian tersebut. Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yang mengungkapkan masalah-masalah yang terjadi pada saat ini dan berusaha menganalisisnya dengan didasarkan pada data dan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian dan melakukan diskusi dengan subyek yang berkompeten (unsur pimpinan pengelola, stake holders, study user, advisor dan tenaga ahli). Berdasarkan hasil analisis tersebut permasalahan penelitian ini akan dibahas dan dianalisis sehingga dapat diambil kesimpulan dan saran bagi pelaksanaan kebijakan diktat fungsional bagi penyuluh pertanian tersebut di masa datang.
Dari data hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa kebijakan pimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam mengimplementasikan program diktat bagi penyuluh pertanian adalah dengan memanfaatkan hasil pengkajian terhadap aspek kebutuhan dan manfaat program, kurikulum, peserta, penyelenggara, tenaga pengajar, sarana dan prasarana diktat dan pendanaan. Ditinjau dari aspek- aspek yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kebijakan diktat bahwa masih kurang berhasil sehingga memerlukan perhatian dari pihak pengelola dalam menetapkan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam menjamin mutu diharapkan pengelola dapat melibatkan perguruan tinggi dan pihak swasta khususnya dalam bertindak sebagai tenaga pengajar, penyusun modul maupun pengelola program. Disamping itu perlu diupayakan pengembangan strategi kebijakan pelaksanaan diktat yaitu strategi kemitraan, pengembangan kelembagaan , pengembangan kapasitas personil diktat dan strategi swadana."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roekmijati Widaningroem Soemantojo
Jakarta: UI-Press, 2000
PGB 0425
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>