Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinung Nugroho
"Sampai sekarang, metode probabilistik masih dipakai secara luas dalam dunia teknik konstxuksi. Namun pada saat sualu parameter diekspresikan dengan bahasa bukannya dengan terminologi matemalika, teori probabilitas klasik gagal untuk menerima dan menyampaikan informasi tersebut. Variabcl - variabel bahasa yang kebanyakan bersifat kualitatif, dapat diterjemahkan kc dalam ukuran matematika secara baik mcnggunakan leori logika dan himpunan iinzzy.
Problem dalam manajemen konstruksi, salah satunya adalah perkiraan produktivitas suatu aktivitas, dapat dipecahkan menggunakan teori himpunan fuzzy. Agar metode ini dapat diimplcntasikan dengan baik, beberapa fungsi keanggotaan perlu diestimasi dengan pertimbangan-pertirnbangan tertentu atau dengan masukan dari para pakar di bidang manajemen konslruksi.
Pada penelitian ini keanggotaan himpunan fuzzy diasumsikan sebagai fungsi distribusi trapesium, dengan pcrtimbangan fungsi ini sederhana. namun cukup relevan untuk membantu penyelesaian masalah. Dalam proscs perhitungan ada dua model matematik yang diterapkan yaitu model Mamdani dan model Zadeh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Mamdani memberi aproksimasi yang baik untuk perkiraan produktivitas. Untuk model Zadeh aproksimasi yang baik hanya cocok apabila input sudah terangkum dalam knowledge base, sehingga perlu tambahan trik trik dalam perhitungan agar model Zadch dapat diterapkan secara lebih luas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T5237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto
"Dalam Manajemen Konstruksi faktor utama dalam mengendalikan suatu proses pelaksanaan proyek adalah perencanaan (planning), penjadwalan (scheduling) dan kontrol (controlling). Faktor-faktor tersebut diatas merupakan kunci dari proses pengendalian pelaksanaan konstruksi.
Sedangkan perencanaan sendiri dalam hal ini meliputi penentuan faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan , salah satu dari terobosan yang perlu dilakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah penguasaan teknik metode pelaksanaan dengan baik. Penerapan faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan memberikan konstribusi yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek.
Oleh karena itu penerapan metode pelaksanaan yang tidak tepat dalam pekerjaan tanah akan mengakibatkan biaya dan waktu tidak sesuai dengan rencana. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasikan peran faktor-faktor dalam penerapan pelaksanaan yang mempengaruhi kinerja biaya proyek pada pekerjaan tanah.
Studi/penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan tanah dan data yang diperoleh dianalisis dengan analisa statistik.
Dari hasil analisa statistik terhadap sample data kuesioner, diperoleh 2 (dua) variabel bebas faktor yang berperan dalam pelaksanaan pekerjaan tanah/cut fill yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek yaitu pelaksanaan survey awal dan urutan kerja pelaksanaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T2899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovy Dwi Ananto
"The construction project have the phase that include the sub-structure and upper structure. In sub structure, it is essential that the sub structure construction, particularly in basement construction close with the earth moving operational with the specific job site conditional.
The excavation in basement construction involve in big resource in equipment and labor where the resources mainly was effected in an environmental of the project. In the environmental job site will a rises the risk factors considered in the operational. The risk factors can be the internal and external, so that the earth moving operational with hydrolic excavator and dump trucks need decision in good consideration however because of the complexity in activity properly in equipment utilization.
Learning development process to equipment productivity in earth moving and excavation operational resulting in the specific identification in consider the risk who is very unique and different from a constructing to another. The qualified identification of risk factors can be necessary in the early progress because leads in construction. Progress of excavation phase in order to get the lowest equipment cost and higher productivity can be reached.
This research describe the main risk factors effected the equipment productivity. From this step, however the actual activities in order to risk analyze is needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Mathias
"Konstruksi jangkar tanah dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir ini banyak digunakan sebagai unsur penahan dinding diafragma (bagian dari besmen/basement) bangunan gedung bertingkat. Fungsi jangkar tanah ini adalah untuk mengamankan galian tanah terhadap kelongsoran pada pelaksanaan pembuatan basement. Sehubungan dengan masih relatif barunya penggunaan jenis konstruksi pekerjaan ini di Jakarta, terdapat kelangkaan tenaga teknik berpengalaman untuk pembuatan penjadwalan pelaksanaannya. Umumnya metode pembuatan penjadwalan pelaksanaan pada pekerjaan jangkar tanah dilakukan dengan metode tradisional Diagram Batang dan metode Jaringan Kerja, namun belum memperhitungkan pengaruh sistim pelaksanaan pekerjaan fisik dengan sifat pengulangan kegiatan.
Metode penjadwalan pekerjaan dengan sifat pengulangan pelaksanaan fisiknya (Repetitive Project Modeling I RPM) dianggap memiliki keunggulan tersendiri bila diterapkan pada proyek-proyek pekerjaan jangkar tanah. Pada penelitian ini dilakukan pembandingan atas kinerja penjadwalan metode Tradisional dan metode RPM. Sistem optimasi yang dilakukan ini merupakan usaha khusus untuk memperbaiki kinerja proyek pekerjaan jangkar tanah, dengan hasil persentasi penurunan biaya total pekerjaan yang bervariasi antara 0,939 % sampai 7,562 % akibat usaha menurunkan durasi waktu penyelesaian pekerjaan proyek-proyek yang diteliti."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T4775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Valentino
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis masalah ketidaksesuaian material PT. Arkon Prima Indonesia ketidaksesuaian sertifikasi dan fabrikasi guna mencari perbaikan kualitas mutu material. Metode penelitian ini termasuk kedalam metode penelitian deskriptif dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian material dengan kontrak disebakan oleh 1 Kesalahan drafter dalam menganalisa gambar dengan faktor penyebab terbesar perubahan desain secara tiba-tiba dengan presentase sebesar 50, 2 Kesalahan pekerja dalam membuat purchase order material dengan faktor penyebab terbesar kecurangan karyawan divisi purchasing dengan presentase sebesar 45 , 3 Penunjukan supplier matrial secara sepihak oleh klien, 4 Keuangan yang terbatas yang dimiliki dalam membeli material 5 Kesalahan pekerja dalam kegiatan fabrikasi dengan faktor penyebab terbesar kurangnya mandor yang mengawasi dengan presentase sebesar 40, 6 Kondisi mesin yang tidak stabil dalam kegiatan fabrikasi dengan faktor terbesar penggunaan mesin secara tidak wajar dengan presentase sebesar 42 , 7 Metode kerja yang bersifat borongan.

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the issues of material incompatibility in PT Arkon Prima Indonesia non conformance certification and fabrication to improve material quality. This study method is descriptive research method, because this method explains fact finding with correct interpretation. The method used in this study is quantitative method with case study. The result of this study showed that factors that cause incompatibility material according to contract are 1 drafter error in analyzing drawing with the largest causative factor is drawing design change abruptly, with percentage of 50 , 2 error in making purchase order material with the largest causative factor is employee fraud in purchasing department, with percentage of 45 , 3 unilaterally designation of material supplier by client, 4 limited fund to buy material, 5 workers error in fabrication activity with the largest causative factor is shortage of supervisor number to supervise fabrication activity, with percentage of 40 , 6 unstable machine condition in fabrication activity with the largest causative factor is excessive use of the machine with percentage of 42 , 7 lump sum contract method. Key word Fishbone Analysis, Pareto Charts, Construction, Damaged Products, Materials, Total Quality Management"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Adi Yuwono
"Pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk memacu proses perkembangan wilayah yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi rakyat, selain itu juga dapat memperlancar arus transportasi dari sentra-sentra produksi ke daerah pemasaran.
Hasil pengamatan pada proyek pembangunan jalan, pekerjaan tanah merupakan faktor penentu dan sangat berpengaruh pada kelancaran pekerjaan berikutnya. Apabila kita amati bahwa nilai pekerjaan tanah pada proyek pembangunan jalan bebasa hambatan rata-rata berkisar antara 5 % - 15% dari nilai total proyek pada kondisi ini mutlak diperlukan dukungan peralatan berat untuk menunjang percepatan pelaksanaan proyek maka efektivitas maupun efisiensi peralatan menjadi sangat penting apalagi didukung dengan konfigurasi peralatan yang tepat.
Pada penelitian ini, konfigurasi peralatan yang digunakan adalah Excavator, Dump Truck, Motor Grader dan Vibrator Roller. Dari data-data penelitian dapat diketahui produktivitas aktual masing-masing alat, sehingga hasil analisisnya setelah dibandingkan dengan produktivitas rata-rata teoritis diperoleh Faktor Operasi. Dalam perhitungan harga satuan pekerjaan tanah selain faktor operasi juga harus memperhitungkan nilai tukar dollar, harga bahan bakar, upah operator dan inflasi.
Manfaat hasil studi ini adalah menentukan perencanaan keseimbangan konfigurasi alat untuk pekerjaan tanah dan diharapkan dapat berguna untuk perencanaan biaya sampai dengan prediksi kontrak ke depan.

Equipment Plan on Earth Work Considering On Productivity and Cost Equipment Case Study of J.O.R.R Section S ProjectInfrastructure development is intended to exchange regional development process that affecting social economics growth as will as accelerating transportation flow production centre to market area.
As an observation results on highway construction project show that earthwork decisive factor and have significant influence on the flow of the next process of work The observation review shows that the earthwork on highway construction project has value average, within 5 % - 15 % of total project amount in this condition the heavy equipment is needed to accelerate project completion, hence the effectively and efficiency of equipment become highly important, especially if supported by right plan configuration.
In this study, we use plant configuration of excavator, dump truck, motor grader and vibrator roller some research could show the actual productivity of each equipment, hence the analysis result after being compared with the average theoretical productivity will give the operations factor.
On the calculation of unit price of earth work includes the operation's factor, as will as dollar exchange rate, fuel rate, operator's wages and monetary inflation.
Benefit from this study is to decide the balance configuration equipment plant on earth work, and hopefully can be use to make cost analysis for the next contract project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susetyo
"ABSTRAK
Pada pelaksanaan proyek konstruksi, khususnya proyek konstruksi- skala besar, diperlukan sistem pengendalian atas waktu pelaksanaan yang lebih intensif. Tujuan pengendalian atas waktu pelaksaaan adalah agar suatu proyek atau pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah direncanakan. Untuk mencapai tujuan maka setiap periode waktu tertentu, perlu diupayakan realisasi kemajuan prestasi pekerjaan sama atau lebih besar dari rencana. Apabila pada suatu periode waktu tertentu, kemajuan prestasi pekerjaan ternyata lebih kecil dari rencana, maka pada saat tersebut dapat dikatakan telah terjadi keterlambatan. Keterlambatan yang telah terjadi, perlu dianalisis agar dapat ditentukan penyebabnya secara tepat serta tindakan koreksi yang efektif. Manfaat dilakukannya analisis keterlambatan diantaranya adalah, agar pada periode selanjutnya dapat memperbaiki tingkat kemajuan prestasi pekerjaan serta mengatasi keterlambatan dengan cara yang efisien.
Pada penelitian ini, analisis keterlambatan dilakukan dengan pendekatan knowledge-based systems dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah, permasalahan analisis keterlambatan banyak berkaitan dengan data kualitatif yang tidak dapat diselesaikan dengan algoritmik matematis, faktor penyebab keterlambatan dan tindakan koreksi meliputi banyak variabel yang tidak pasti (uncertainties) sehingga diperlukan pendekatan perumusan variabel dan pemecahan permasalahannya berdasarkan pengalaman, serta analisis keterlambatan merupakan kegiatan yang rutin dan selalu berulang sehingga memerlukan pemecahan masalah dengan cepat yang bersifat otomasi diagnostik. Berdasarkan pendekatan tersebut, maka prosedur pemecahan masalah dilakukan dengan menyusun knowledge-based systems untuk analisis keterlambatan atau sistem analisis keterlambatan. Sistem tersebut direncanakan dapat digunakan bersama-sama dengan sistem penjadwalan konvensional, sebagai alat pendukung keputusan bagi pengendalian prestasi pekerjaan.
Sistem analisis keterlambatan pada penelitian ini, disusun berdasarkan hasil pengamatan melalui studi lapangan serta konsultasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan suatu proyek. Studi kasus proyek dilakukan pada proyek Hotel Sheraton - Solo, pada lingkup pekerjaan struktur. Metode penelitian yang digunakan merupakan pengembangan teknik penyusunan knowledge-based systems, yakni perolehan pengetahuan dilakukan melalui hasil tinjauan pustaka, pengamatan lapangan, wawancara serta pengunaan data dan dokumen proyek Penyusunan struktur pengetahuan dilakukan dengan teknik pemfaktoran (factoring), sehingga tersusun diagram penyebab keterlambatan dan tindakan koreksinya. Struktur pengetahuan tersebut selanjutnya diolah sebagai IF-THEN RULES, menggunakan program pengembangan expert systems yakni EXSYS. Hasil pengolahan tersebut merupakan prototipe sistem analisis keterlambatan.
Prototipe sistem hasil pengembangan selanjutnya diujicoba melalui simulasi kasus dengan data hipotetik. Ujicoba dimaksudkan pula untuk memperlihatkan hasil interaksi antara penjadwalan dengan keluaran sistem bagi pengendalian prestasi pekerjaan. Prototipe sistem dapat dikembangkan atau dimodifikasi (open system) melalui proses evaluasi sistem berdasarkan aplikasi lebih lanjut."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
NRS Vinny Gemilia Wahyu Muharam
"Kesuksesan seorang Manajer Proyek didalam sebuah perusahaan dapat diukur dari kemampuan dan keahlian yang dimilikinya. Kemampuan dan keablian yang dimiliki Manajer proyek akan bisa terlihat seorang Manajer Proyek sudah pernah menangani beberapa proyek dan berhasil salah satunya menurut penilaian atasan. Disamping itu seorang Manajer Proyek harus dapat memperlihatkan kompetensi yang dimilikinya, serta dapat pula memperlihatkan hasil karyanya dalam menangani dan melaksanakan proyek.
Dalam penelitian ini kesuksesan seorang manajer proyek diukur dari 2 faktor. Kedua faktor kesuksesan tersebut adalah kompetensi yang dimilikinya dan faktor-faktor kunci yang menyebabkan kesuksesan Manajer Proyek dalam pelaksanaan proyek. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang baik itu berupa prilaku, keterampilan dan pengetahuan. Penelitian ini hanya meneliti kompetensi prilaku. Pada penilaian ada 11 variabel kompetensi prilaku yang digunakan. Untuk mengetahui kompetensi prilaku apa yang memang harus dimiliki seorang Manajer Proyek agar sukses dalam menangani proyek dan 10 faktor kunci sukses yang hares dilaksanakan Manajer Proyek agar menjadikan seorang Manajer Proyek sukses dalam menangani proyeknya.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari responder dalam bentuk kuesioner dan wawancara. Sebanyak 35 orang Manajer Proyek di PT.X. 35 Manajer proyek diambil karena hanya 35 orang Manajer Proyek di PT.X yang sudah pemah menangani lebih dari 3 proyek, sebagai persyaratan untuk dapat menjadikan data dalam penelitian ini. Data hasil kuesioner ditabulasikan dan dianalisa dengan menggemakan bantuan SPSS. Dan hasil analisis dengan bantuan SPSS didapatkan bahwa dari 11 variabel kompetensi prilaku yang menempati ranking 1 s/d 5 adalah kompetensi prilaku dorongan berprestasi, pemecahan masalah, kepemimpinan kelompok, inisiatif dan pengarahan. Sedangkan dari 10 faktor kunci sukses yang mempunyai ranking 1 s/d 5 adalah penempatan personil untuk tim proyek, misi proyek, pemantauan dan pengendalian umpan balik, kemampuan teknis, konsultasi dengan pemilik serta dukungan pimpinan.
Pengaruh korelasi dari ke 2 variabel yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa, kesuksesan Manajer Proyek dipengaruhi oleh ketepatan dalam memilih personil untuk tim proyek, ketepatan perencanaan misi dan visi proyek, inisiatif dan kemampuan pengendalian umpan baik dalam setiap proyek.
Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi prilaku Manajer Proyek terhadap kesuksesan proyek dilakukan analisis. Hash analisis dari 35 responden dengan kuesioner didapatkan: ada 13 orang Manajer Proyek yang dinilai tidak sukses. Ketidaksuksesan ini disebabkan ke 13 Manajer Proyek ini memperoleh score 2 (nilai rendah), terhadap kedua variabel yang memiliki ranking pengaruh 1-5, atau yang mempunyai score 2 (nilai rendah) pada salah satu variabelnya.
Dari keseluruhan hasil analisis terbukti bahwa kompetensi prilaku memang merupakan salah satu penentu kesuksesan Manajer Proyek, sebab seorang Manajer Proyek bisa sukses jika dia memiliki kompetensi prilaku dan sudah melaksanakan faktor-faktor kunci sukses secara maksimal dalam setiap pelaksanaan proyeknya.

A success of Project manager in a company can be measure by the capability and the competencies that he has. The Capability and Competencies of a Project Manager could be seen if he had handle several project, and minimal one of his project was declared success by his supervisor. Besides that, Project Manager should always shows his competencies during handling and doing his project.
In this research, a success of Project Manager is gain by measuring 2 factors, which are competencies and other key factors. Competencies are a capability of someone, and it includes an attitude, skill and knowledge. This paper will only discuss about the attitude. We will be using 11 variables of competencies during this research, for discovering what competencies are should have by a project manager in order to gain a success. We also use 10 key factors for success that should be done by Project Manager in order to become success in their project.
The research was done by gathering data from interviewing and questioning the respondent. The respondents are 35 Project Manager in Company X. The writer use 35 Project manager because only 35 person from that company who have been handling 3 project. Data from questioner then tabulated and analyzed with SPSS. Based on the output of SPSS, from 11 variables of competencies that should have by a project manager, the 5 variables, which occupy 1s` rank to 5'h, are achievement, problem solving, leadership, initiative, and direction. From 10 key factors for success, 5 factors that have a higher rank are choosing a right team personnel, mission of a project, monitoring, controlling and feedback respond, technical skill, consultation with the owner and also support from Project Manager.
The result from correlation between 2 variables which is use in this research are we could conclude that a success of Project Manager depend on accuracy in choosing a right team personnel, in arranging vision and mission of a project, initiative and capability of handling controlling and feedback respond in every project.
We also analyzing how big does the competencies influence a success of Project Manager. There are 13 Project Managers from 35 respondents, which are not success. This failure is happen because they have a score 2 (a minimum value) in two of variables with rank 1st until 5th or have a score 2 (a minimum value) in one of the variables.
From all the analyzing in this research, it could be proofed that competencies are one of the determining factor for a success of Project Manager. Project Managers could gain a success if they have good competencies and maximize the effort in implementing key factors of success in their project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ahmad Ihwan
"Penjadwalan konstruksi pada suatu proyek memiliki arti penting yang dalam pelaksanaannya banyak sumber resiko yang dapat menyebabkan tidak berjalannya penjadwalan sesuai rencana sehingga akhirnya mempengaruhi biaya. Dalam penelitian ini sumber resiko tersebut di dikelompokkan dalam 4 fase besar yaitu fase desain engineering, fase masa persiapan, tase konstruksi setempat, dan fase manajemen proyek. Dalam keempat fase tersebut banyak sumber resiko yang dapat menyebabkan ketidakpastian pada penjadwalan yang akhirnya jika tidak diantisipasi dari awal akan mengakibatkan keterlambatan dalam proses penyelesaian suatu proyek. Salah satu cara untuk mengantisipasi sumber resiko tersebut adalah dengan menerapkan suatu sistem atau cara untuk mempertimbangkan dan menentukan ketidakpastian dalam suatu penjadwalan konstruksi yang disebut identifikasi resiko dengan bantuan metode AHP. Dari hasil identifikasi resiko didapatkan sumber-sumber resiko penjadwalan pada masing-masing fase dan kemudian dicari prioritasnya sehingga diperoleh prioritas sumber resiko tertinggi pada penjadwalan dalam penelitian ini. Data ini digunakan sebagai suatu dasar pertimbangan dalam menentukan antisipasi terhadap resiko yang mungkin muncul dalam proses penyelesaian suatu proyek bangunan gedung sehingga proyek yang dilaksanakan memiliki suatu nilai ketidakpastian yang rendah dan penjadwalan proyek tersebut dapat berjalan sesuai rencana.

Construction schedules in a project are a significant value, in the operational many risks can made the schedules stuck and it will cause increasing cost. The risks in this assessment are divided in 4 big groups of working phase ; design ebngineering phase, procurement phase, site construction phase, project management phase. Almost of the 4 big phase have many risk, that could make delaying of the project schedule if not early anticipating. To solve the problems and eliminate the risk, we can use risk assessment; in this method we must consider instability part of the schedule. This assessment, the risk in the 4 big groups of working phase will bu analyzed. After analyzing the risk we can make priority of the risk from each phase, and make an early anticipating to keep the schedule runs. The results from applying the risk assessment can be used as basic consideration in anticipating risks that would probably happen in the process of a building constructions. In results we have a project with minimum risk and instability values, the project will run as scheduled."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Heri Zulfiar
"Adanya kecenderung berkembangnya globalisasi kebudayaan yaitu dengan adanya pembangunan di segata bidang dan pesatnya perkembangan teknologi informasi, maka perlu optimalisasi penggunaan teknologi dan sumberdaya secara proporsional guna meminimalkan masalah-masalah yang akan timbul. Sehubungan dengan hal tersebut, maksud dari penelitian tesis ini adalah mengolah pengetahuan perencanaan dan penjadwalan konstruksi dengan mengembangkan pembuatan model knowledge-based expert system.
Expert system merupakan salah satu aplikasi dari teknik-teknik pemrograman artificial intelligence. Dalam penelitian ini teknik representasi menggunakan pendekatan if then rule berbasis heuristic, diterapkan pada struktur-atas bangunan gedung 5 lantai. Pola pengembangan sistem informasinya adalah dengan meneliti para pakar (scheduler dan supervisor) dalam mengidentifkasi kegiatan, logika keterkaitan, menentukan durasi, dan faktor-faktor di lapangan yang berpengaruh terhadap perencanaan dan penjadwalan.
Temuan dan hasil penelitian adalah bahwa variabel yang menentukan waktu pelaksanaan (durasi) ditentukan oleh kreativitas penggunaan metode dan teknologi pelaksanaan, produktivitas kelompok kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, dan faktor-faktor lingkungan seperti cuaca dan kondisi lokasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>