Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latifa Aini Susumnaningrum
"Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya angka morbiditas akibat perilaku yang tidak mendukung kesehalan pada anak usia sekolah yang tinggal dengan keluarga. Keluarga memegang peran penting dalam menerapkan disiplin pada anak. Tujuannya mengetahui hubungan faktor individu dan pola asuh keluarga dengan PHBS pada anak usia sekolah dasar di Dua SD Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Depok Jawa Barat.
Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampel, yang berjurnlah 348 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah dasar kelas IV dan V serta keluarga yang diwakili oleh ibu atau ayah (jika ibu telah meninggal). Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hubungan bermakna ditemukan pada faktor individu yang terdiri dari persepsi kerentanan (p = 0,006), persepsi keseriusan (p=0,005), persepsi manfaat (p = 0,020), dan persepsi hambatan (p = 0,001) dengan PHBS. Selain itu, hubungan bermakna juga ditemukan pada pola asuh keluarga yang terdiri dari pola asuh permisif (p = 0,004), pola asuh demokralis (p = 0,018), dan pola asuh diktator (p = 0,012) dengan PHBS. Dari Uji Regresi Logistik Ganda ditemukan hubungan yang paling dominan yaitu persepsi kerentanan (p = 0,003).
Dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah dasar yang merasakan persepsi kerentanan berpeluang mendukung PUBS 2,7 kali dibandingkan dengan anak usia sekolah dasar yang tidak merasakan persepsi kerentanan setelah dikontroi oleh variabel pola asuh permisif. Anak usia sekolah dasar membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak terutama keluarga dalam melaksanakan PHBS. Sosialisasi PHBS dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya membentuk peer group, diskusi kelompok, dan menyediakan sarana kebersihan diri sesuai kebutuhan anak.

This research is background overshadow by height of morbidity to effect behavior which do not support the health of school age child which was shack up with the family. Family play important part in applying discipline of child. This research aim to known the individual factors relation and pattern parenting of the family by PUBS at elementary school age child in Chief of Village of Kukusan Subdistrict of 13eji Depok West Java year 2006.
Desain research used Descriptive of Correlation with the approach of Cross Sectional. The sample used total with 348 responder. Sample in this research was school age child of grade IV and V and also family deputized by mother or father (if mother have died). Statistic test used by Chi Square. Relation having a meaning found of individual factors consisted of the susceptance perception ( p = 0,006), serious perception ( p = 0,005), benefit perception ( p = 0,020), and resistance perception ( p = 0,001) with PI-IBS. Others, relation have a meaning also found at pattern parenting of the family consisted of the pattern parenting of the permisif ( p = 0,004), pattern parenting of democratic ( p = 0,018), and pattern parenting of the dictator ( p = 0,012) with PUBS. Double Regression Logistics Test found most dominant relation of susceptance perception ( p = 0,003), benefit perception ( p value = 0,113) and pattern parenting of the permisif ( p = 0,004).
That school age child feeling perception of susceptance have opportunity to support the PHBS 2,7 times compared to a school age child which did not feel the susceptance perception after controlled by pattern parenting of the permisif variable. School age child require the tuition from various party especially family in executing PHRS. Socialization PHBS can be conducted variously among other things form the peer group, group discussion, and provide the medium of hygiene of self child version.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Priyanto
"Penerapan PHBS siswa sekolah masih belum diterapkan secara optimal. Pengetahuan, sikap, dan tindakan PHBS sangat perlu untuk dimaksimalkan melalui berbagai sarana. Salah satunya melalui media informasi untuk membentuk perilaku kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterpaparan media informasi dengan PHBS siswa sekolah. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling dan Uji Chi Square dengan sampel 304 siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan bermakna antara paparan media informasi dengan PHBS siswa (p =0,01, α=0,05, OR=1,863). Hasil penelitian dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan PHBS di sekolah, masukan untuk meningkatkan promosi kesehatan melalui media informasi, dan menjadi acuan untuk penelitian berikutnya.

The implementation of CHLB for school students is still not optimal. CHLB knowledge, attitudes, and actions need to be maximized through various means. One of them is through information media to shape health behavior. This study aims to determine the relationship between exposure to information media and CHLB of school students. The study design used cross-sectional with consecutive sampling technique and Chi Square test with a sample of 304 students. The results showed that there was a significant relationship between exposure to information media and students' CHLB (p = 0.01, α = 0.05, OR = 1.863). The results of the research can be used as an evaluation of the implementation of CHLB in schools, input to improve health promotion through information media and become a reference for further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatul Khasanah
"Kelompok anak usia sekolah beresiko dalam siklus pertumbuhan dan perkembangan, memerlukan unsur gizi dengan jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain. salah satu masalah kesehatan pada anak usia sekolah adalah masalah gizi. Adanya pengaruh pola asuh dan karakteristik keluarga meliputi pendidikan orang tua, status pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga, tipe keluarga, dan pengasuh anak dapat meningkatkan risiko status gizi.
Tujuan penelitian ini mengidentifikasikasi hubungan pola asuh dan karakteristik keluarga terhadap status gizi anak usia sekolah di SD Negeri Kelurahan Tugu Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dan jumlah sampel 157 responden sesuai kriteria inklusi.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara: Pendidikan ibu; status pekerjaan ibu; pendapatan keluarga; tipe keluarga; pengasuh anak, dan pola asuh terhadap status gizi anak usia sekolah (p<0.05). Faktor dominan yang mempengaruhi status gizi adalah pola asuh, tingkat pendapatan keluarga, pendidikan ibu, tipe keluarga, status pekerjaan ibu, dan pengasuh anak. Pola asuh merupakan variabel paling dominan yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh dan beberapa dari karakteristik keluarga mempengaruhi status gizi pada anak usia sekolah. Hal ini diperlukan intervensi pemerintah melalui Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat terutama orang tua anak usia sekolah untuk meningkatkan status gizi yang baik bagi anggota keluarganya.

Groups of school-age children at risk in a cycle of growth and development, require nutrients in greater numbers than other age groups.. The influence of parenting and family characteristics including parental education, parental employment status, family income, family type, and child caregivers can increase the risk of nutritional status.
The purpose of this study identificated parenting relationship and family characteristics on the nutritional status of school-age children in the Elementary School. This research is cross sectional, at the 157 respondents.
The results showed significant relationship between: mother education; mother employment status; family income; family type; caregivers of children, and parenting on the nutritional status of school age (p <0.05). Dominant factor affecting the nutritional status of parenting, family income, maternal education, family type, employment status of family.
Parenting is the most dominant variables associated with nutritional status of school-age children. This required the intervention of government through the Ministry of Health, Ministry of Education to empower people, especially parents of school-age children to improve nutritional status is good for family members.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30626
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Yulistika Handayani
"Perilaku Hidup bersih dan sehat rumah tangga pada tahun 2010 di Indonesia masih rendah. Tatanan keluarga seharusnya menjadi tempat penanaman perilaku dan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kelurahan Cisalak Pasar Kota Depok. Metode penelitian menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 105. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional, instrumental, informasional dan penghargaan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga, (p< 0,05). Analisis lebih lanjut dengan regresi logistik menunjukan bahwa hubungan instrumental paling dominan dalam penerapan PHBS keluarga. Dukungan intrumental perlu ditingkatkan dalam meningkatkan penerapan PHBS. Dukungan keluarga direkomendasikan untuk perawat komunitas dapat menfasilitasi dan memberikan dukungan keluarga untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS).

A clean and healthy behavior of households in Indonesia in 2010 is still low. Family structure should be a place of investment behavior and healthy living habits. Family support have predicted important role in living clean and healthy behaviors in household. The purpose of this study was exploring the relation between the family support and healthy behaviour ( PHBS) in Cisalak Pasar, Depok. The method applied was correlational descriptive design with cross sectional approach, the sample 105 housewives representing their family randomly selection. The data analiysis was conducted using chi square and logistic regression.
The result of analysis shows that there is a significant relation between the emotional, informational, instrumental, and appreciation support of the family and healthy behaviour in family, (p<0,05). A further analiysis proves that the instrumental support was the most important factor for clean and health behavior in family. In conclusion that, the instrumental support of the family members has an important role in improving health behavior in family. Family support As recommended to the community health nurse who responsibility to implement PHBS need to facilities and provide instrumental support to increase clear and healthy behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Imania
"ABSTRAK
Perkembangan emosional merupakan perkembangan yang penting bagi anak prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan emosional pada anak usia prasekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik komparatif dan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 300 ibu dari anak usia prasekolah di Kecamatan Beji Kota Depok menjadi responden pada penelitian ini yang diambil dengan cara cluster random sampling. dengan mengisi kuesioner terkait pola asuh dan perkembangan emosional anak prasekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak usia prasekolah memiliki perkembangan emosional dengan skor median 149. Selain itu ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan domain surgensi, afeksi negatif, upaya kendali, dan skor total perkembangan emosional anak prasekolah (p=0,0001). Hasil penilitian diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi untuk menstimulus perkembangan emosional dan mengintegrerasikan perkembangan lainnya dalam proses pembelajaran di sekolah.

ABSTRACT
Emotional development is an important development for preschoolers. This study aims to determine the correlation between parenting parents and emotional development in preschoolers. This study used a quantitative research with comparative analytic design with cross-sectional approach. 300 mothers of preschoolers in Kecamatan Beji, Kota Depok became respondents which were taken by cluster random sampling. Mother filled out questionnaires about parenting and emotional development of preschoolers. The results of this study indicate that preschoolers have emotional development with an median score of 149. In addition, there was significant relations between parenting and each score of surgency, negative affectivity, and effortful control dimension and also the total score of preschool children emotional development (p = 0.0001). This study results are expected to be used as information to stimulate emotional development and integrate other developments in the learning process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Heni Kusumawardani
"Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS sebaiknya mulai diterapkan sejak dini sebagai titik awal pembentukan perilaku sehat. Penerapan kolaborasi bermain sosiodrama Ko-Berdrama menjadi metode pendidikan kesehatan yang interaktif dan inovatif bagi anak usia sekolah. Penulisan bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan Ko-Berdrama dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas integrasi model manajemen pelayanan keperawatan, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, dan Health Promotion Model HPM pada anak usia sekolah dengan masalah kurangnya PHBS. Metode praktik yang digunakan adalah studi kasus selama 8 bulan. Hasil praktik menunjukkan intervensi Ko-Berdrama mampu meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terkait PHBS dari 45,1 menjadi 61,4, sikap anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,6 menjadi 59,8, dan keterampilan anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,9 menjadi 54,9. Pengetahuan kader kesehatan sekolah terkait program Usaha Kesehatan Sekolah UKS meningkat dari dari 49,2 menjadi 78,5. Sebanyak 80 dari 10 keluarga berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan intervensi pada keluarga. Intervensi Ko-Berdrama dapat menjadi peluang bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

Clean and healthy behavior PHBS should begin to be applied early on as the starting point for the formation of healthy behavior. The implementation of sociodramatic play collaboration Ko-Berdrama became an interactive and innovative health education method for school-aged children. The study aimed to provide an overview of the implementation of Ko-Berdrama in nursing care services community integration management nursing model, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, and Health Promotion Model HPM lack of clean and healthy behavior. The study method used case study during 8 months. The results showed that Ko-Berdrama intervention increased the knowledge of school-age children related to PHBS from 45.1 to 61.4, school-age-related attitudes of PHBS increased from 42.6 to 59.8, and school-age-related skills PHBS increased from 42.9 to 54.9. The knowledge of school health cadres related to the school health program increased from 49.2 to 78.5. As many as 80 of 10 families were at the level of IV independence after family intervention. Ko-Berdrama intervention could be applied for nurses to develop promotive and preventive efforts in the improving clean and healthy behavior in schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Menurut Riskesdas Jawa Barat tahun 2007, Kota Depok merupakan kota dengan proporsi Rumah Tangga yang memiliki PHBS baik paling rendah di Jawa Barat yaitu 35,0%, dibanding 8 kota lainnya yang sudah memiliki proporsi di atas 45%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga di kota Depok tahun 2014 dan faktor-faktor yang berhubungan, dengan sumber data Survey Cepat PHBS kota Depok tahun 2014. Desain studi cross-sectional digunakan pada 295 responden dari 11 kecamatan di Kota Depok.
Hasil penelitian menunjukkan 63,4% responden tingkat pendidikannya tinggi, 51,5% responden pendapatannya sudah di atas UMR Kota Depok, dan 68,1% responden cukup mendapat dukungan sosial. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan dukungan sosial memiliki hubungan yang bermakna dengan PHBS, dimana responden yang tingkat pendidikannya tinggi, berpeluang melakukan PHBS baik hampir 4 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Demikian juga dengan responden dengan pendapatan tinggi berpeluang melakukan PHBS baik hampir 2 kali daripada responden dengan pendapatan rendah, dan responden yang mendapat cukup dukungan sosial berpeluang memiliki PHBS baik 2,2 x dibandingkan responden dengan dukungan sosial kurang.

According to West Java Riskesdas 2007 Depok is the lowest proportion of household with good Clean and Healthy Behavior in West Java 35 0 compared to 8 other cities that already have a proportion above 45 This study aimed to analyze the description of Clean and Healthy Behavior of Household in Depok 2014 and related factors with Rapid Survey Depok 2014 as data resource Cross sectional study design was used on 295 respondents from 11 districts in Depok
The results showed 63 4 of respondents has high level of education 51 5 of respondents has incomes above Depok minimum wage and 68 1 of respondents has sufficient social support Education level income level and social support have a meaningful relationship with Clean and Healthy Behavior where respondents with high education level have opportunity to do Clean and Healthy Behavior almost 4 times as compared to the less educated Similarly respondents with higher incomes have opportunity almost 2 times to do Clean and Healthy Behavior than respondents with low incomes and respondents who received sufficeient social support have opportunity to do Clean and Healthy Behavior 2 2 times compared to respondents with less social support.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhaliza Negarani
"Kasus baru COVID-19 terus mengalami perkembangan selama pandemi. Berbagai upaya penanggulangan COVID-19 seperti PSBB, PPKM Darurat, protokol kesehatan dan lainnya dilakukan. Salah satu upaya pencegahan COVID-19 oleh masyarakat yaitu dengan perilaku hidup bersih dan sehat COVID-19 seperti mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, makan makanan bergizi, dan melakukan aktivitas fisik setiap hari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perkembangan kasus baru COVID-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat Depok. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan metode desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Beji yang bersedia menjadi responden, usia 20-44 tahun, dan memiliki akses media sosial/elektronik. Hasil penelitian didapatkan bahwa masyarakat yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik sebanyak 59,8% dan 40,2% masih kurang baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara perkembangan kasus baru COVID-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat Depok dengan p value 0,044. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada pemerintah Kota Depok dan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk lebih mendukung perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dengan menyediakan fasilitas cuci tangan di area publik serta bagi tenaga kesehatan dapat lebih interaktif memanfaatkan media sosial untuk pendidikan kesehatan terkait perilaku hidup bersih dan sehat.

New cases of COVID-19 continue to develop during the pandemic. Various efforts to overcome COVID-19 such as PSBB, Emergency PPKM, health protocols and others were carried out. One of the efforts to prevent COVID-19 by the community is by living clean and healthy COVID-19 behaviors such as washing hands using running water and soap, eating nutritious food, and doing physical activity every day. The purpose of this study was to determine the relationship between the development of new cases of COVID-19 with clean and healthy living behavior in the people of Depok. This research is quantitative with cross sectional design method. The sample of this research is the people of Beji District who are willing to be respondents, aged 20-44 years, and have access to social/electronic media. The results of the study showed that 59.8% and 40.2% of people who applied clean and healthy living behaviors were not good enough. There is a significant relationship between the development of new cases of COVID-19 with clean and healthy living behavior in the people of Depok with a p value of 0.044. This research recommendation is addressed to the Depok City government and the Depok City Health Office to further support the clean and healthy behavior of the community by providing hand washing facilities in public areas and for health workers to be more interactive using social media for health education related to clean and healthy living behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Riadi
"Jajanan anak sekolah adalah makanan dan minuman jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok tahun 2016. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan daftar tilik. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 82 responden. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketersediaan jajanan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Depok 2016. Maka perlu dilakukan pemantauan ketersediaan jajanan dan membuat regulasi mengenai jenis makanan dan minuman yang boleh diperjual belikan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok.

Snacks school children is food and beverage snacks sold in school environments . The purpose of this study is to describe and factors relating to the snacks consumption behavior of school children at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016. This study was a cross sectional study using instruments such as questionnaires and checklists. Total sample used in this study were 82 respondents. The results in this study is a correlation between availability of snacks with behavior of school children in choosing snack at SDN Beji, Depok 8 of 2016. So need to monitoring availability of snacks and making regulation about availability of snacks at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatussa Diah
"[Salmonella sp adalah bakteri patogen yang sering menginfeksi manusia melalui makanan dan menyebabkan gastroenteritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan Salmonella sp dalam makanan jajanan dengan kejadian gastroenteritis pada anak-anak SD di Kelurahan Beji Timur Kota Depok. Merupakan studi cross sectional pada 120 anak SD, 21 orang penjamah makanan dan 46 jenis makanan. Uji chi-square menunjukkan Salmonella sp dalam makanan jajanan mempunyai hubungan yang signifikant (P=0,005) dan berisiko
menyebabkan gastroenteritis pada anak-anak SD dengan OR: 7,857 (95% CI: 2,067–29,862). Variabel personel higiene penjamah makanan dan fasilitas sumber air bersih merupakan variabel yang ikut berpengaruh. Disarankan untuk dilakukan peningkatan personel higiene anak-anak, penjamah makanan dan penyediaan fasilitas santasi yang memenuhi syarat;Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P = 0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR: 7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities;Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout
food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of
Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in
the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare
test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P =
0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR:
7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and
facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel
hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities, Salmonella sp is a bacterial pathogen that frequently affects humans throughout
food, and causes gastroenteritis. This study aimed to analyze the relationship of
Salmonella sp in snacks food with the incidence of gastroenteritis in children in
the village primary school East Beji Depok City. This study a cross-sectional
study on 120 primary school children, 21 food handlers and 46 kinds of food. Chisquare
test showed Salmonella sp in snacks food has signifikant relationship (P =
0.005) and the risk of causing gastroenteritis in primary school children with OR:
7.857 (95% CI: 2.067 to 29.862). Variable personnel hygiene of food handlers and
facilities clean water source is a variable that take effect. Personel hygiene and
source clean water facilities It was advised to improvie children’s personel
hygiene, food handlers and provision of eligible sanitation facilities]"
Universitas Indonesia, 2015
T44276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>