Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
F.X. Joko Purwanto
"ABSTRAK
Pada proyck-proyek pembanunan jalan., sepcrti kita ketahui bahwa tidak bisa
dilepaskan dari aspek alat berat. Alat berat utama yang digunakan untuk pekerjaan jalan,
dan khususnya pelcerjaan pengaspalan meliputi 1 Asphalt Mixing Plant (AMP), Wheel
Loader, Asphalt Finishcr, Tandem Roller, Pneumatic Tire Roller, Dump Truck. Dan jcnis
alat berat lainnya sebagai pelengkap, yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekeijaan yang
akan dikerjakan i _
Untuk proyek jalan skala besar dan multi years, penulis mengecualikannya karena
untuk proyek-proyek besar dan multi years tersebut pada umumnya pihak Pemberi Tugas
mengharuslcan setiap kontraktor pclaksana menyediakan alat sendiri untuk proyeknya
sendiri Berbeda dengan proyek-proyek yang akan dianalisis oleh Peuulis didalam tulisan
ini, yaitu proyek-nya banyak, terdiri dari 6 (enam) paket proyek yang akan di-analisis pada
tahun anggaran 1998! 1999, dan waktu penyelesaiannya relatifpendek yaitu kurang lebih 5
(lima) bulan saja. Untuk proyelr-proyek seperti disebutkan ini, Pembeli Tugas tidak
mengharuskan menyediakan alat berat khusus untuk proyek-nya masing-masing, tapi
dapat menggunakan alat berat milik kontraktor lain. Masalahnya disini, adalah, AMP yang
dipakai hanya 1 unit, proyeknya 6 paket dengan lokasi yang menyebar yang berarti
vaziabel jarak perlu mendapat analisis khusus dalam operasi alat berat, karena hal ini
mempakan faktor yang ikut menentukan terhadap e5si<-:mi dan biaya alat berat, volume
pekeljaan :nasing-masing paket berbeda, pernilik AMP juga mengerjakan proyeknya
sendiri, dengan kondisi seperti ini, apakah dengan kapasitas 1 unit AMP tersebut akan
mampu mengerjakan total volume pekerjaan semua paket itu dengzm waktu yang tersedia,
demikian juga alat berat lain yang hams menycrtainya, bagaimana mengatur dan
menempatkan alat berat tersebut pada proyek-proyek yang memerlukannya.
Untuk menangani proyek-proyek sepcrti ini, penulis mencoba mengadakan
pendekatan efrsiensi alat berat sebagai solusi-nya dilapangan dan analisis pengaruh jarak.
Hasil aualisis ini, dapat dnadikan sumbangan pernikiran bagi Pemilik Proyek untuk masa-
masa yang akan datang untuk lcondisi proyek yang serupa. Penulis melakukan penelitian
ini pada proyelc selctor jalan kota di linglcungan Dinas Pekeijaan Umum Kotamadya
Daerah Tingkat II Semarang.
Evaluasi efiesiensin., FX Koko Purwanto, FTUI, 2000
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umendartini
Jakarta: Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva M. Budianto
"Dalam rangka menunjang kegiatan pelayanan di rumah sakit, maka dibutuhkan sarana-sarana antara lain penyediaan alat-alat baik untuk pengobatan, menunjang diagnosa ataupun membantu penyembuhan pasien. Biasanya ini menyangkut peralatan yang berteknologi tinggi dan disebut dengan alat kesehatan canggih, dimana ini merupakan bentuk investasi dari rumah sakit. Oleh karena investasi alat canggih tersebut memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit, maka perlu perencanaan anggaran investasi yang cukup hati-hati.
Dengan berbagai macam cara pembelian yang ditawarkan pada rumah sakit, perlu suatu keputusan dari Direksi Rumah sakit dalam menentukan pengadaan alat-alat tersebut.
Penelitian ini dilakukan sejak awal November 1992 sampai akhir Januari 1993 yang merupakan studi kasus yang bersifat kuantitatif dan diskriptif. Alat yang diteliti meliputi 4 alat yang dikategorikan canggih yaitu alat Haemodialisa, alat electric Bed, alat CT Scan dan alat Echo Color Dopler, dimana sistim pengadaannya berbeda-beda mulai dari pinjam pakai, kredit, tunai dan leasing.
Hasil penelitian yang merupakan analisa ekonomi dengan memakai kriteria investasi yang berdasar konsep cash flow dengan Nilai Uang Sekarang (NPV), dapat menentukan cara pengadaan terbaik untuk pembelian alat-alat tersebut. Dengan melihat perhitungan tadi didapatkan beberapa keputusan Direksi Rumah Sakit pada waktu itu tidak memperhitungkan nilai ekonomis dari pembelian alat tersebut.
Dengan adanya alat yang pemanfaatannya kurang dari kapasitas maksimum, sebaiknya perlu perhitungan ekonomi yang lebih teliti dan bila perlu diadakan kerja sama (cost sharing) dengan rumah sakit lain."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Laura Dameria
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hingawati Setio
"RS Husada adalah Rumah Sakit swasta yang didirikan pada tahun 1924 dengan misi sosial, berlokasi di Jalan Mangga Besar 134-137 Jakarta. Pada saat itu walaupun tidak seluruhnya berfungsi sosial, Rumah Sakit tetap mempertahankan fungsi sosial dan menjadi bagian dari Sistem Kesehatan Nasional. Dukungan Pemerintah antara lain dalam bentuk Piagam Gubenur DKI 25 Juni 1971 yang menyatakan bahwa RS Husada ditetapkan sebagai :"RS Umum Pusat II di Wilayah Jakarta Bagian Utara". Unit Gawat Darurat merupakan pintu gerbang Rumah Sakit yang berawal dari ruang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan yang mulai dibuka tahun 1974. Sarana dan prasarana UGD dilengkapi seperti tuntutan masyarakat dan tuntutan akreditasi 5 pelayanan dari Depkes. Pada bulan Mei 2001, UGD sebagai bagian dari Rumah Sakit diakreditasi kembali untuk l2 pelayanan dan dinyatakan terakreditasi penuh.
Didalam proses penyelenggaraan Rumah Sakit sehari-hari (termasuk UGD) dikeluarkan uang dalam jumlah yang cukup besar bagi pembelian barang-barang farmasi (termasuk obat dan alat kesehatan habis pakai). Selama tahun 1999 dikeluarkan biaya sebesar Rp 1.163.928.875,- (lebih dari satu milyar rupiah) untuk pembelian obat dan alat kesehatan habis pakai di UGD RS Husada. Untuk tahun 2001 biaya dapat dlkurangi menjadi Rp 745.906.100,- (tiga perempat milyar rupiah) walaupun jumlah pasien meningkat dari 24.375 kunjungan menjadi 25.200 kunjungan. Hal ini terjadi karena perubahan sistem penyediaan obat dan alat kesehatan habis pakai yang dimulai pada 1 Mei 2000.
Pada bulan Agustus 2001 dilakukan evaluasi ulang atas sistem yang telah berjalan. Apabila mulai l Mei 2000 sampai 30 September 2001 pengendalian obat dan alat kesehatan habis pakai di bawah Kepala Unit Gawat Darurat, mulai 1 Oktober 2001 pengendalian dikembalikan ke Instalasi Farmasi dengan sistem, protap dan cara pelaksanaan yang berbeda untuk sebagian besar jenis obat dan alat kesehatan habis pakai. Perawat sebagai petugas pelaksana diganti petugas dari Instalasi Fanmasi.
Dengan latar belakang kondisi ini dilakukan penelitian yang bertujuan meneliti apakah sistem baru mempunyai dampak perbaikan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan type "outcome evaluation" yang bersifat kuantitatif didukung data kualitatif dengan data sekunder yang diambil dari UGD, Instalasi Farmasi dan Bagian Rekam Medis RS Husada dan data primer yang diambil dengan cara wawancara mendalam.
Disimpulkan bahwa dalam rangka penghematan, hasil kedua sistem sama baiknya. Tetapi sistem terakhir memungkinkan tertib administrasi berjalan lebih baik walaupun biaya yang dikeluarkan sedikit lebih besar. Biaya tersebut merupakan "opportunity cost" untuk mencegah terulangnya pemborosan. Juga terbukti bahwa kunjungan pasien rawat berpengaruh besar terhadap tindakan infus sehingga pemakaian alkes untuk penginfusan tidak boleh menyimpang jumlahnya
Saran : Setiap tahun dilakukan analisa ABC untuk mengetahui pola pemakaian alkes karena kelompok A merupakan kelompok yang perlu diwaspadai. Selain ini juga harus dilakukan pengecekan data silang berkala dari Farmasi UGD - Buku pasien UGD/status Rekam Medis; Farmasi UGD - Pemasukan keuangan UGD. Dengan demikian Unit Gawat Darurat tidak hanya sebagai sumber biaya ("cost center") tetapi juga merupakan sumber pendapatan ("revenue center") mengingat faktor kelanggengan financial ("financial sustainability").

Evaluation Procurement Systems on Disposable Medical Equipment in Emergency Deparment Husada Hospital In 2001Husada Hospital is a private hospital that established in 1924 with charity missions. Located at Mangga Besar 134-137 Jakarta. Nowadays although the charity function isn't entirely functioning, it has successfully defended its social function and became a part of National Health System. The government's support is given as DKI Governor's Charter at June 25th 1971 which declared that the Husada Hospital was established as "Central II General Hospital in the northern part of Central Jakarta". Emergency Department was built from "fast aid mom" in 1974. The task of emergency department was adapted by community demand and accreditation demand from Ministry of Health Care for five serving. In May 2001 Emergency Department as a part from hospital was re-accredited for 12 serving and was declared as full accredited.
In hospital included Emergency department a lot budgets were spend for drugs including disposable medical equipment during 1999 drugs were costly up to Rp 3,163,928,875 at Emergency Department Husada Hospital. In 2000, the cost could be reduced to Rp 745,906,100 although the patient was increased from 24,375 visits to 25,200 visits. These could be happened because of changing the system of procurement, which began on lst May 2001.
In August 2001 there was re-evaluation to the procurement system which has been running. If since May 2000 to September 2001 the management of procurement was under the head of emergency department, since lst October 2001 was returned to department of pharmacy with different system, fix procedure and the way of maintenance. The officers were changed from nurses to pharmacy staffs.
Given the background above, research was performed to figure out if there were improvements in the new system. This research is an evaluation research with outcome evaluation type, quantitative approach and qualitative approach that consist secondary data taken from Emergency Department, Pharmacy Department, and Medical Record department of Husada Hospital and primer data.
As conclusion for efficiency the both systems were same. But the last system could improve good administration, although the cost was a little bit higher. That costs were named opportunity cost to prevent unnecessary lost. Its also proved that the inpatients visits from emergency department had a great effects towards the amount of infuse acts; so that the amount usage of disposable intra -venous catheter and giving set may not deviate.
As suggestion, every year ABC analysis will be made to find out what the pattern of usage of medical disposable because A group is the most risky group. Besides that there must be a cross check between Pharmacy in emergency department - Patient book/medical record; Pharmacy in emergency department -- Income emergency department. Those actions, hopefully make Emergency department are not only as "cost center" but also as "revenue center" consider financial sustainability.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalelo, Yudi Fernando
"Kebutuhan akan akses oksigen yang lebih mudah dan terjangkau masih menjadi kendala untuk sebagian wilayah Indonesia, terutama wilayah Indonesia Timur. Generator oksigen medis merupakan salah satu alat yang dapat menjawab permasalahan terkait sulitnya akses oksigen. Sering terjadi keterlambatan dalam waktu pengerjaan proyek generator oksigen medis (PSA Oxygen Plant) sehingga mengakibatkan pembengkakkan biaya dan keterlambatan dalam memberikan pertolongan pertama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja manajemen proyek perusahaan dan memberikan usulan strategi perbaikan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja proyek mereka. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan merekap beberapa data estimasi biaya proyek, dilanjutkan dengan menyusun standar anggaran setiap proyek. Berdasarkan kedua data tersebut, kinerja manajemen proyek perusahaan dievaluasi menggunakan metode earned value dengan indikator CR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan strategi terbaik untuk meningkatkan kinerja manajemen proyek perusahaan berdasarkan hasil penelitian. Hasil pengukuran memberikan tahapan yang memiliki kinerja yang kurang baik dan kemudian memberikan solusi bagi perusahaan untuk setiap tahapan yang memiliki kinerja yang kurang baik.

The needs for easier and more affordable access to oxygen is still an obstacle in some parts of Indonesia, especially in the eastern part of Indonesia. Medical oxygen generator is a device that can answer the problems related to the difficulty of accessing oxygen. There are frequent delays in the completion of the medical oxygen generator project, causing cost overruns and delays in provide first aid. The purpose of this study is to measure the performance of companies project management and provide suggestions for improvement strategies so that companies can improve their project performance. In this study, data collection was carried out by recapitulating some of the estimated project cost data, followed by compiling standard budgets for each project. Based on these two data, the company's project management performance is evaluated using Earned Value method with the CR as the indicator. The goal is to find the best strategies to improve company’s project management performance based on our results. The proposed measurements provide the stages who have poor performance and then provide solutions for the company for each stages who have poor performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
643.3 DAP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
643.3 JAF d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi Juliandri
"ABSTRAK
Persaingan industri pada saat ini semakin marak, dunia industri dituntut untuk dapat mengikuti persaingan tersebut, jlka ingin tetap bertahan dalam berproduksl Untuk bisa bersaing dalam dunia industri tersebut pihak-pihak pelaku industri harus dapat menciptakan suatu iklim industri yang baik sehingga dapat melaksanakan proses produksi dengan efektif dan ensien. Salah satu cara untuk menciptakan suatu iklim produksi yang baik adalah dengan mangeiisienkan waktu dalam berproduksi.
lndustri yang dibahas dalam hal ini adalah 1 PT. X sebuah industri manufaktur dengan produk berupa kemasan (packaging), dari produk industri manufaktur Iainnya seperti: makanan ringan, es krim, mie, dan Iainnya dengan batasan pada setasiun kelja pencetakan (printing), dimana industri ini berproduksi dengan sistem produksi Pesanan (Job _Shop/Intermittent), dimana produk yang dipesan tergantung dari hasil pesanan yang diperoleh oleh bagian penjualan (sales departement). Dengan produk yang berbeda-beda ini maka proses produksi yang dilakukan sering mengalami perubahan sesuai denganjadwal produksi yang dibuat berdasarkan hasil pesanan tadi. Perubahan dali satu produk ke produk Iainya atau persiapan produksi yang sering disebut dengan setup.
Usaha yang dilakukan adalah dengan mengklasitikasikan jenis pekerjaan set up yang senng dilakukan pada proses pencetakan di setasiun kerja pencetakan menjadi beberapa jenis proses produksi, kemudian dengan menggunakan teori jaringan kerja diperoleh jalur kritis dalam jaringan kerja tersebut, yang bensikan pekerjaan-pekerjaan kritis dimana menjadi penyebab waktu persiapan proses menjadi Iama, untuk kemudian dengan melakukan analisa pengurangan waktu set up dan studi waktu terhadap pekerjaan-perkerjaan tadi, dan menerapkan faktor-faktor penyesuaian dan kelonggaran, sehingga diperoleh waktu standar yang lebih baik, lalu dibuat usulan metode perbaikan baru, yang setelah dibandingkan diperoleh penghematan waktu yang lebih singkal dalam melaksanakan pekerjaan persiapan proes sehingga dapat menekan waktu yang diperlukan, dan waktu unluk berproduksi menjadi lebih panjang dan dapat menghasilkan produksi dalam kuantitas dan kualitas yang Iebih baik.

"
1996
S36280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya Adi Hendarto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>