Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumbodo Prabowo
"Era globalisasi telah berlangsung, persaingan yang semakin ketat antar perusahaan dan organisasi. Mutu produk bahkan mutu proses menjadi perhatian utama para konsumen. Pengembangan konsep Total Quality Management menjadi relevan untuk memenuhi tuntutan tersebut (Ibrahim, 2000). Bentuk implikasi kesadaran mutu yang melibatkan karyawannya adalah Gugus Kendali Mutu (GKM). Namun hanya beberapa Gugus Kendali Mutu yang bertahan, walau program tersebut dirasa penting.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran apakah kepuasan keqa dan komitmen kerja berpengaruh terhadap keaktifan dalam Gugus Kendali Mum dan seberapa besar pengaruhnya. Subyek penelitian ini adalah karyawan pabrikasi PT Indofood Sukses Makmur Divisi Noodle Branch Semarang. Jumlah subyek untuk uji coba alat sebanyak 75 orang dan untuk penelitian 90 orang.
Untuk mengungkap keaklifan Gugus Kendali Mutu dengan angket Gugus Kendali Mutu dengan aspek frekwensi dan intensitas mengikuti kegiatan Gugus Kendali Mutu. Untuk mengungkap kepuasan kerja dengan menggunakan angket Kepuasan Kerja dengan aspek kepuasan kerja terhadap pekerjaaxg imbalan, promosi, supervisi, rekan sekerja. Sedangkan angket Komitmen Organisasi dengan menggunakan aspek afective commitment, normative commitment dan conrimzance orelasi positif signitikan hanya ditemukan pada korclasi antara kepuasan terhadap pekerjaan dengan keaktifan Gugus Kendali Mutu. Sedangkan kepuasan kerja terhadap imbalan, promosi, supewisi, rekan sekcrja tidak berkorelasi secara signiiikan dengan keaktifan Gugus Kendali Mutu.
Hasil penelitian ini juga menemukan hubungan positif yang signifikan antara komitmen organisasi dengan keaktifan Gugus Kendali Mutu dengan mengendalikan kepuasan kerjanya (r = 282; p =.004). Korelasi positif sangat signifxkan juga ditemukan antara normative commitment dengan kcaktifan Gugus Kcndali Mutu (r =.254, p =.O08), continuance commitment dengan keaktifan Gugus Kendali Mutu (r= 292, p =.003). Hanya saja tidak ada korelasi antara ajective commitment dengan keaktifan Gugus Kendali Mutu.(r = .l37; p =o99).
Temuan - temuan diatas menarik untuk didiskusikan yaitu sumbangan kepuasan kelja dan komitmcn organisasi terhadap kealctifan Gugus Kendali Mutu sebesar 89%, yang berarti keaktifan Gugus kendali Mutu ditentukan oleh 99.1% di luar variabel tersebut. Korelasi antara kepuasan kerja, afective commitment yang rendah dengan keaktifan Gugus Kendali Mutu diduga karena pola keanggotaan Gugus Kendali Mutu yang bukan kcsukarelaan, keanggotaan yang merupakan gabungan dari pekerjaan yang terkait, masih perlu dorongan dari manajemen karena kegiatan tersebut tidak menyatu dengan kegiatan rutin.
Dengan melihat pola korelasi antara kepuasan kerja, komitmen organisasi dengan keaktifan Gugus Kendali Motu, maka dalam penelitian ini pola. hubungan ketiga variabel tersebut merupakan suatu umtan kepuasan kmja - komitmen organisasi - keaktifan Gugus Kendali Mutu. Kepuasan Kerja berpengaruh pada komitmen organisasi dan komitmen organisasi akan berpengaruh pada keaktifan Gugus Kendali Mutu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T 5884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Marianto
"ABSTRAK
Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang lndustri dimana pada
kostelasi saat ini dibutuhkan keunggulan mutu agar bisa bersaing di pasaran
global, maka program Total Quality Control harus dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Salah satu bagian yang terpenting dari TQC tersebut adalah
Kegiatan Quality Control Circle (QCC) atau di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan Gugus Kendali Mutu (GKM). Dalam prakteknya kegiatan ini lebih
menekankan keterlibatan aktif karyawan dalam mengatasi masalah-masalah yang
mereka hadapi dengan tenaga dan usaha dari mereka sendiri. Pada akhirnya usaha
atau kegiatan mereka di dalam gugus ini akan meningkatkan produktivitas kerja
mereka, oleh karena itu para karyawan akan selalu dituntut untuk memberikan
kontribusi yang positif mengatasi masalah yang ada untuk kebaikan perusahaan.
Di PT. XYZ dari data yang terlihat menuujukan bahwa semenjak
diperkenalkan dan telah diimplementasikannya kegiatan Gugus Kendali Mutu
(GKM) , ternyata mendapatkan hasil yang cukup baik dalam artian produktivitas
kerja karyawan terlihat meningkat. Keberhasilan program Gugus Kendali Mutu
(GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan tentu saja tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhinya atau yang berhubungannya. Pada
penelitian ini penulis membatasi pada empat faktor saja, dengan alasan
rnerupakan suatu faktor yang sangat spesifik di dalam perusahaan, keempat
faktor tersebut adalah :
1. Komitmen/Dukungan Pimpinan.
2. Pelatihan
3. Motivasi Kerja
4. Komunikasi
Ternyata dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara faktor-faktor tersebut dengan keberhasilan Gugus Kendali
Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, adapun
lengkapnya adaiah sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen/dukungan pimpinan
dengan keberhasilan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa koefisien
korelasinya adalah sebesar 0,67.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara Pelatihan dengan keberhasilan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,74.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan
keberhasilan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas
kerja karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,66.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan keberhasilan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,65.
Berdasarkan temuan ini maka setidaknya keempat faktor tersebut
harus dapat diprtahankan oleh perusahaan dalam rangka untuk Iebih
meningkatkan dan mengembangkan program Gugus Kendali Mutu (GKM) pada
departemen yang lain, yang akhirnya diharapkan produktivitas kerja karyawan
secara keseluruhan dapat meningkat pula . Selain itu faktor-faktor lain yang
mendukung kegiatan ini , juga perlu diperhatikan agar kegiatan ini dapat berjalan seterusnya.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar
"Keberhasilan PT Astra International sebagai perusahaan publik tentunya tidak diragukan lagi, sukses tersebut adalah hasil kerja keras dan penerapan strategi perusahaan yang tepat dalam pengelolaan proses ini. Penerapan Gugus Kendali Mutu (GKM) Cipta 2000 di Auto 2000 Ciledug telah berhasil meningkatkan produktivitas kerja karyawan di bagian service. Penelitian yang diangkat dari pelaksanaan GKM Cipta 2000 dengan tema mempercepat waktu pemeriksaan kerusakan komponen IIA telah berhasil menurunkan waktu pengerjaannya dari 192 menit menjadi 27 menit (sebesar 86%) setelah dibuatkan alat bantu khusus "Cipta IIA Tester". Selain itu dengan dilaksanakannya GKM Cipta 2000 ini telah dapat dihemat biaya sebesar Rp.3.960.000,- per tahun. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan GKM Cipta 2000 telah berhasil menumbuhkan pertisipasi karyawan dengan cara ikut menyumbangkan saran pada pertemuan kelompok, sehingga melahirkan ide-ide baru yang bisa digunakan untuk pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, bekerja lebih aman dan cepat dan membuat karyawan lebih percaya diri dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Sugito
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan kompensasi dengan komitmen karyawan pada organisasi PT. Inti Karya Persada Tehnik. Kepuasan kerja adalah kondisi emosi positif atau menyenangkan yang dirasakan individu sebagai akibat dari penilaian kerja atau pengalaman kerja yang meliputi aspek-aspek: pekerjaan itu sendiri, penyelia, teman sekerja, dan promosi. Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan kepada pegawai atas pekerjaan yang dilakukan yang meliputi: gaji, insentif, dan tunjangan. Sementara komitmen pada organisasi adalah kekuatan yang bersifat relatif dari individu mengenai rasa kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi, kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi, keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan, dan ketertarikan terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasi.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dan korelasional dengan melibatkan 83 responden yang diambil sesuai keinginan berdasarkan bagian yang paling dibutuhkan di pasar. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Spearman Rank dan uji reliabilitas menggunakan Spearman Brown. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Spearman Rank dan West yang pengolahannya dilakukan dengan program SPSS versi 15.0.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kepuasan kerja tergolong tinggi, kompensasi tergolong baik dan komitmen karyawan pada organisasi tergolong tinggi. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan positif dan signifikan dengan komitmen pada organisasi. Demikian pula kompensasi juga memiliki hubungan positif dan signifikan dengan komitmen organisasi. Hasil ini memberikan arti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja dan semakin baik sistem kompensasi, maka semakin tinggi komitmen organisasi; sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja dan semakin buruk sistem kompensasi, maka semakin rendah komitmen karyawan pada organisasi. Berdasarkan temuan tersebut, maka komitmen karyawan pada organisasi perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan kepuasan kerja dan memperbaiki sistem kompensasi. Kepuasan kerja perlu diperbaiki dengan meningkatkan rasa keadilan pimpinan dalam memperlakukan karyawan, pimpinan mengembangkan pola kumunikasi dua arah, dan meningkatkan objektivitas, transparansi serta menghilangkan unsur diskriminatif dalam proses promosi. Sistem kompensasi perlu diperbaiki dengan menerapkan kenaikan gaji secara berkala sesuai perkembangan ekonomi, konsistensi pemberian insentif yang sesuai dengan prestasi karyawan, dan mengadakan wisata bersama dengan seluruh biaya ditanggung perusahaan.

This research is aimed to know relationship between job satisfaction and compensation with employee?s organizational commitment at PT. Inti Karya Persada Tehnik. Job satisfaction is positive or pleasant emotional condition that individually perceived as effect from the job appraisal or job experience that covers aspects of: the work itself, supervisor, co-worker and promotion. Compensation is remuneration that is given to employees for the job that they have done that consists of : salary, incentive, and allowance. Meanwhile, organizational commitment is the strength in which it is relative by nature coming from individual concerning self-confidence with organizational values, readiness to make the best efforts for the sake of organization interest, have a will to be the member of such related organization and have great interest to organization objective, value and organization?s objective.
This research uses both descriptive and correlation method by involving 83 respondents, who are taken randomly based on the convenience survey. Data collection is applied by using questioner, in which its validity and reliability have been tested. The Validity test uses Spearman Rank correlation and the Reliability test uses Spearmen Brown. Subsequently, the obtained data is analyzed by using statistical formulation, i.e. both Spearman Rank correlation and t-test in which its processing by using version 15.0 SPSS's Program.
Result of descriptive analysis indicates that job satisfaction is classified high, the compensation is classified good, and employee?s commitment toward their organization is classified high. Result of hypothesis test indicates that job satisfaction has positive correlation with organizational commitment. Compensation has positive correlation with organizational commitment. It means that the better job satisfaction and compensation, gives higher organization commitment, conversely, the lower job satisfaction and the worse compensation, gives lower commitment of employee's organization. Based on those findings, the employee's organizational commitment should be increased by developing both job satisfaction and compensation. Job satisfaction needs to be improved by improving fairness treatment from supervisor to employee, developing two-way-communication, and improving objectivity, transparency, and reducing discrimination aspects in promotion process. Compensation system needs to be improved by increasing salary periodically adjusted with economy progress, consistency of giving incentive to employee, which is in line with their achievement, and conducting recreation together with all cost paid by company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T 24449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan, komunikasi, dan kepuasan kerja terhadap
komitmen organisasi perbankan. Structural equation modeling (SEM) digunakan untuk menganalisis pola hubungan
kausalitas antarvariabel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua staf pada bank-bank pemerintah dan swasta di Jawa Timur. Jumlah sampel penelitian ditentukan sejumlah 200
responden. Hasil dari penelitian adalah adanya pengaruh langsung dan positif yang signifikan dari kepemimpinan
terhadap komunikasi organisasional dan komitmen organisasional. Tidak terdapat pengaruh langsung positif yang
signifikan dari kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Terdapat pengaruh langsung dan positif yang signifikan dari
komunikasi organisasional terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Terdapat pengaruh langsung dan
positif yang signifikan dari kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional. Terdapat pengaruh tidak langsung dan
positif yang signifikan dari kepemimpinan terhadap komitmen organisasional dengan intervensi komunikasi
organisasional. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung dan positif yang signifikan dari kepemimpinan terhadap
komitmen organisasional dengan intervensi kepuasan kerja. Terdapat pengaruh tidak langsung dan positif yang
signifikan dari kepemimpinan terhadap komitmen organisasional dengan intervensi komunikasi organisasional dan
kepuasan kerja.
The paper presents an analysis of the leadership effect, communication, and job satisfaction to organizational
commitment in the banking firm. The Structural Equation Modeling (SEM) is used to analyze the causality pattern of
the involved variables. In addition, to measure the influence among the variables defined, survey method is
implemented. The population used was all staff of state and private banks in East Java Area with 200 respondents. The
study result shows that the direct effect of leadership gives significant positive impact to the organizational
communication and organizational commitment. On the other hand, there is no significance impact of the leadership to
the job satisfaction. There is no effect of indirect, positive significance of leadership on organizational commitment
with job satisfaction intervening. There is no direct influence, the positive significance of leadership on organizational
commitment by intervening organizational communication and job satisfaction."
Universitas Trunojoyo. Teknik Industri, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan, komunikasi, dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi perbankan. Structural equation modeling (SEM) digunakan untuk menganalisis pola hubungan kausalitas antarvariabel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua staf pada bank-bank pemerintah dan swasta di Jawa Timur. Jumlah sampel penelitian ditentukan sejumlah 200 responden. Hasil dari penelitian adalah adanya pengaruh langsung dan positif yang signifikan dari kepemimpinan terhadap komunikasi organisasional dan komitmen organisasional. Tidak terdapat pengaruh langsung positif yang signifikan dari kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Terdapat pengaruh langsung dan positif yang signifikan dari komunikasi organisasional terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Terdapat pengaruh langsung dan positif yang signifikan dari kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional. Terdapat pengaruh tidak langsung dan positif yang signifikan dari kepemimpinan terhadap komitmen organisasional dengan intervensi komunikasi organisasional. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung dan positif yang signifikan dari kepemimpinan terhadap komitmen organisasional dengan intervensi kepuasan kerja. Terdapat pengaruh tidak langsung dan positif yang signifikan dari kepemimpinan terhadap komitmen organisasional dengan intervensi komunikasi organisasional dan kepuasan kerja.

The paper presents an analysis of the leadership effect, communication, and job satisfaction to organizational commitment in the banking firm. The Structural Equation Modeling (SEM) is used to analyze the causality pattern of the involved variables. In addition, to measure the influence among the variables defined, survey method is implemented. The population used was all staff of state and private banks in East Java Area with 200 respondents. The study result shows that the direct effect of leadership gives significant positive impact to the organizational communication and organizational commitment. On the other hand, there is no significance impact of the leadership to the job satisfaction. There is no effect of indirect, positive significance of leadership on organizational commitment with job satisfaction intervening. There is no direct influence, the positive significance of leadership on organizational commitment by intervening organizational communication and job satisfaction."
Universitas Trunojoyo. Teknik Industri, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ishikawa, Kaoru
Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas, 1986
658.5 ISH gt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Endang Silawati
"Penelitian ini dilakukan di kantor regional PT I yang terletak di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 210 orang yaitu sekitar 10% dan populasi karyawan di kantor regional seluruh Indonesia dan sekitar 5.25% dari total karyawan PT I.
Tujuan penelitian ini adalah menemukan gambaran besarnya sumbangan keterlibatan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama dan sendiri-sendiri terhadap komitmen karir, mengetahui gambaran besarnya sumbangan keterlibatan kerja dibandingkan dengan komitmen organisasi terhadap komitmen karir, mengetahui seberapa besar komitmen karir, keterlibatan kerja dan komitmen organisasi karyawan.
Penelitian ini menggunakan 3 buah skala pengukuran yang diterjemahkan dan disesuaikan dengan kondisi PT I, yaitu skala pengukuran komitmen karir Blau yang dikembangkan menjadi 10 butir pernyataan, skala pengukuran keterlibatan kerja Kanungo yang terdiri dari 10 butir pernyataan, dan skala pengukuran komitmen organisasi Mowday, Steers, dan Porter yang terdiri dari 9 butir pernyataan. Ketiga skala pengukuran ini menggunakan 5 poin skala pilihan jawaban dari sangat tidak sesuai sampai dengan sangat sesuai. Koefisien alpha alat ukur berkisar antara 0.738 sampai 0.849 dengan corrected item total berkisar antara 0.342 sampai 0.730.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perhitungan regresi berganda. Hasil penelitian ini menemukan tidak ada sumbangan bermakna keterlibatan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap komitmen karir, ada sumbangan bermakna keterlibatan kerja terhadap komitmen karir yaitu sebesar 11.1 %, tidak ada sumbangan bermakna komitmen organisasi terhadap komitmen karir, dan keterlibatan kerja lebih berpcran dibandingkan dengan komitmen organisasi terhadap komitmen karir karyawan PT I."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T17942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>