Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Depdikbud, 1987
R 373.24 Ind p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Uus Ruswenda
"Supervisi akademik sebagai salah satu sarana untuk membantu meningkatkan kualitas profesionalitas tenaga pendidik, belum banyak dirasakan manfaatnya oleh para guru. Indikator dan faktor-faktor yang menghambat efektivitas pelaksanaan supervisi akademik tersebut diungkap melalui penelitian ini. Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode observational case studies. Teknik pengambilan data secara participant observation dan wawancara.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik pengawas SMK di Kabupaten Kuningan dinilai tidak efektif, karena kegiatan penyusunan program dan laporan hasil pengawasan, kegiatan pembinaan, pemantauan, penilaian, dan kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru tidak sesuai dengan pedoman tugas pengawasan. Faktor penyebabnya adalah motivasi, komitmen dan kemampuan pengawas rendah, komunikasi tidak lancar, upaya pemberdayaan Kepala Dinas Pendidikan belum optimal, kompleksitas dan beban kerja pengawas berat, dan budaya sekolah tidak mendukung. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui adanya hubungan dan pengaruh faktor-faktor tesebut terhadap efektivitas pelaksanaan supervisi akademik Pengawas SMK.

The benefit of academic supervision as one of the means to help improving the professional quality of educators has not yet been maximally spread among teachers. Indicators and factors that prevent the effectiveness of academic supevision aplication will be revealed through this research. Research approaches are done qualitatively by means of observational case studies. Techniques of data collection through participant observations and interviews.
The result of this research concludes that academic supervision for vocational school supervisors in Kuningan is considered not effective because the activities of program settings and the report of supervision result, the activities of building, observation, assessment, guidance and training for teacher profesionalism are not appropriate with the guides of supervision duties. These occur because of inadequate motivation, commitment, and supervisors abilities, bad communications, the effort from the head of education service which is not optimal yet, complexity and the heavy burden of supervisors and school cultures that do not support. Further researches are needed to find out whether there are relationships and influences of those factors againts the effectiveness of academic supervision for vocational school supervisors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29830
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmadi
"Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota merupakan organisasi tertinggi dalam birokrasi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap peningkatkan mutu pendidikan, termasuk jenjang pendidikan sekolah menengah atas ( SMA). Tesis ini menjelaskan Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur Dalam Mengimplementasikan Standar Proses di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Belitung Timur. Latar belakang penelitian ini adalah adanya penurunan kualitas terhadap kompetensi lulusan SMA. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa bagaimana peran Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur dalam mengimplementasikan standar proses yang terjadi di SMA, melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap kompetensi lulusan.
Penelitian terhadap tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif post-positivis dengan metoda wawancara, observasi dan studi dokumen. Faktor-faktor yang diteliti antara lain; Rencana Strategis dan Program Kerja Dinas Pendidikan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana Prasarana, dan Kepengawasan Pembelajaran. Untuk menggali faktor-faktor diatas peneliti menanyakan kepada narasumber ahli, disamping adanya observasi dan studi dokumen. Nara sumber ahli yang dijadikan informan adalah orang-orang yang berkompeten dan bertanggung jawab pada tugas yang dilaksanakannya, minimal berpengalaman lima tahun pada bidang tugasnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur berperan dengan kategori Cukup atau Belum Maksimal terhadap pelaksanaan standar proses pembelajaran di sekolah menengah atas (SMA). Saran yang diberikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur adalah, perlu menganalisis dan pemetaan ulang pelaksanaan program kerja dalam menggunakan anggaran yang tersedia, agar kesenjangan antara sub bagian diantara bidang dalam mengalokasikan anggaran pendidikan dapat memadai, artinya standar program yang disusun dapat tercapai, sehingga visi dan misi yang dijalankan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, agar menghasilkan mutu lulusan yang memiliki kompetensi lulusan yang standar/berkualitas.

District Education Office / City is the highest organization in the government bureaucracy that is responsible for enhancing the quality of education, including high school education (high school). This thesis describes the role of district education office in implementing process standards in high school (SMA) East Belitung District. The background of this study was a decrease in the quality of the competence of high school graduates. The purpose of this study is to analyze how the role of the District Education Office in the Eastern Belitung District implemented standardized processes that occur in high school, through planning, implementation, and supervision of graduate competence.
Research on this thesis uses a qualitative approach with post-positivist methods interviews, observation and document study, which examined factors, among others; strategic plan and work programme of education, curriculum unit level education, labor and education personnel staff, facilities working paper, and supervisory learning.To explore the above factors the researchers asked the expert speakers, in addition to the observation and study of documents. Expert resource persons who become informants are people who are competent and responsible to the task he is performing, at least five years experience in the field of duty.
District Education Office East Belitung played by category or Not Quite Up to the standard implementation of the learning process at secondary school (high school). The advice can be given to the District Education Office East Belitung is, it is necessary to analyze and re-mapping in the work program in using the available budget, so that the gap between the sub, in allocating the budget among the field of education can be adequate, meaning that program standards prepared can be achieved, so that the vision and mission are carried out in accordance with the expected goals, in order to produce quality graduates who have the competency standards / quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29623
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marida
"Penelitian mengenai koleksi rujukan dan pemanfaatannya telah dilakukan di tiga Perpustakaan Sekolah Menengah Atas di Jakarta, yaitu: Perpustakaan SMAN VIII, Perpustakaan SMA SANTA URSULA dan Perpustakaan SMAN III. Penelitian berlangsung dari bulan Oktober 1986 sampai dengan bulan Maret 1987. Tujuannya untuk memperoleh gambaran mengenai koleksi rujukan di beberapa perpustakaan Sekolah Menengah Atas di Jakarta dan pemanfaatan koleksi rujukan oleh para siswa dan para guru. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Untuk mengethui Jenis buku rujukan yang sering dimanfaatkan digunakan lembaran isian. Caranya dengan membagikan lembaran isian kepada setiap pemakai koleksi rujukan. Data yang tercantum pada lembaran isian antara lain yaitu tanggal, nama, kelas, judul dan maksud/tujuan digunakannya buku rujukan untuk keperluan apa. Koleksi rujukan di Perpustakaan SMAN VIII, Perpustakaan SMA SANTA URSULA dan Perpustakaan SMAN III pada umumnya sudah cukup memadai. Jumlah siswa yang menggunakan koleksi rujukan sudah cukup banyak. Tetapi bila dilihat dari jumlah siswa secara keseluruhan dapatlah disimpulkan bahwa masih sedikit sekali siswa yang memanfaatkan koleksi rujukan. Pemanfaatan koleksi rujukan di perpustakaan sekolah masih terbatas pada penggunaan ensiklopedi, kamus, sumber ilmu bumi/atlas, sumber biografi dan buku pedoman. Para siswa biasanya menggunakan buku rujukan dengan maksud untuk menyelesaikan tugas sekolah, melengkapi tugas karya tulis dan menambah ilmu pengetahuan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti Ramadhanti
"Dalam beberapa dekade terakhir ini aktivitas fisik anak-anak dan remaja di seluruh dunia telah menurun secara signifikan. Cara yang menjanjikan untuk meningkatkan aktivitas fisik anak adalah dengan menggunakan transportasi aktif seperti bersepeda dan berjalan kaki ke dan dari sekolah. Transportasi aktif ke dan dari sekolah merupakan hal yang paling murah dan mudah untuk dilakukan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 tentang kebijakan zonasi sekolah dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Adanya sistem zonasi sekolah ini merupakan salah satu cara Menteri Pendidikan Indonesia untuk mendukung pemerataan kualitas dan layanan pendidikan serta meningkatkan penggunaan transportasi aktif ke sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak dari zonasi sekolah terhadap tingkat penggunaan transportasi aktif ke sekolah. Metode yang digunakan adalah survey kuesioner kemudian di analisis dengan statistik deskriptif, teori discrete choice model, dan ArcGIS. Dari sembilan sekolah yang ditinjau, faktor yang mempengaruhi para siswa dalam menggunakan transportasi aktif untuk perjalanan ke sekolah adalah waktu tempuh, jarak, dan kondisi trotoar.

In recent decades the physical activity of children and teenagers around the world has decreased significantly. A promising way to increase physical activity of them is to use active transportation such as cycling and walking to school. Active transportation to school is the cheapest and easiest thing to do. The Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia issued Ministerial Regulation Number 44 of 2019 concerning school zoning policies in the new student admission system. The existence of this school zoning system is one way for the Indonesian government to support equal distribution of quality and education services and increase the use of active transportation to schools. The purpose of this study is to analyze the impact of school zoning on the level of using active transportation to school. The used method is a questionnaire survey and afterwards analyzed with descriptive statistics, discrete choice model theory, and ArcGIS. From nine schools reviewed, the factors that influence students use of active transportation to school are travel time, distance, and pavement conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartana
"Opini negatif masyarakat Indonesia terhadap keberadaan program rintisan sekolah bertaraf Internasional akhir-akhir ini menuntut adanya evaluasi yang mampu memperjelas perihal apa dan bagaimana dengan R-SMA-BI tersebut. Tesis ini bermaksud menganalisis pelaksanaan program rintisan sekolah menengah atas bertaraf internasional di Provinsi Lampung rintisan tahun 2006 dengan menggunakan model Context, Input, Process, Product (CIPP), melalui pendekatan positivisme dengan metode kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Koordinator Program RSBMAI, guru/pengajar, siswa, kepala administrasi , unsur Dinas Pendidikan Provinsi, Unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Komite Sekolah di SMA RSBI di Provinsi Lampung rintisan 2006.
Hasil penelitian menunjukkan pada aspek konteks, di ke-tiga RSMABI memulai program Rintisan sekolah bertaraf internasional setelah ditunjuk oleh pemerintah pusat melalui surat resmi. Pada aspek Input ke-tiga sekolah rintisan SBI melakukan sistem seleksi siswa baru secara bertahap. Aspek Proses di ke-tiga RSMA-BI telah menerapkan pembelajaran berbasis TIK, pembelajaran bilingual, adaptasi kurikulum Cambridge. Pada aspek Produk /Output menunjukkan lulusan di ke-tiga R-SMA-BI memiliki nilai Ujian Nasional rata-rata di atas 7,5 dan lulusan dapat diterima di perguruan tinggi favorit, dua R-SMA-BI mencapai diatas 80 % dan satu RSMA-BI baru mencapai 74,71 %.

The negative public opinion in Indonesia to the existence of an international school pilot program in recent times calls for an evaluation that is able to clarify about what and how to RSBI is. This thesis intends to analyze the implementation of the pilot program of an international school in Lampung Province in 2006 with the pilot using the Context, Input, Process, Product (CIPP) model, through positivism approach with qualitative methods. Research subjects are the Principal, Coordinator RSBI Program, teachers/instructors, students, the head of administration, elements of the Provincial Education Office, District Education Office Elements, the School Committee at the high school in Lampung Province RSBI 2006 piloting.
The results research showed context aspects, in the three pilot schools started the program international pilot school program after appointed by government through a formal letter. On Input aspect they do the new student selection using gradually system. From process aspects, these schools have applied learning process based on ICT, bilingual learning, Cambridge curriculum adaptation. From Product aspect the output shows graduates students these school have National Examination score more than 7.5 and can be accepted in favorites university above 80 % for two schools and 74.71% for the one.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29526
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Debbi Ratnaning Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara keterlibatan orang tua dan
keterlibatan peserta didik di sekolah pada peserta didik SMA. Partisipan
penelitian ini berjumlah 180 peserta didik SMA. Penelitian ini merupakan
penelitian korelasional. Definisi keterlibatan orang tua adalah sikap dan tingkah
laku yang ditunjukkan oleh orang tua untuk memajukan dan mendukung
perkembangan akademik, sosial dan kognisi anak yang dilakukan di dalam
lingkungan rumah maupun sekolah. Definisi keterlibatan peserta didik di
sekolah adalah usaha yang dikeluarkan oleh peserta didik baik berupa tingkah
laku, emosi maupun kognisi, ketika mengikuti aktivitas di sekolah. Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat ukur School Engagement-
McArthur (Lippman, 2008) dan High School and Family Partnership (Epstein,
et al., 1993). Hasil penelitian menunjukan adanya korelasi yang positif dan
signifikan antara keterlibatan orang tua dan keterlibatan peserta didik di sekolah
pada peserta didik SMA.

ABSTRACT
The pupose of this study is to investigate the relationship between parent
involvement and school engagement of high school students. Participants of this
study were 180 high school students. The data were collected using
convenience sampling method. This is a correlational study with quantitative
methods. Parent involvement define as parent attitudes and behavior to promote
and support child‟s academic, social and cognitive development in at home and
at school. Meanwhile, school engagement is the student‟s effort to engage
thoroughly in behavior, emotional and cognitive, while taking part in school
activities. The instruments that used in this study is School Engagement-
McArthur (Lippman, 2008) and High School and Family Partnership (Epstein,
Connor-Tadros & Salinas, 1993). Results showed a positive and significant
relationship, between parent involvement and school engagement of high
school students."
2015
S58740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani Ni`Matul Ismah
"Preferensi siswa Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi dalam memilih lokasi perguruan tinggi menarik untuk diketahui karena terbatasnya pemilihan perguruan tinggi yang dianggap baik di Kecamatan Bekasi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis deskriptif dan analisis spasial berdasarkan data dari para siswa. Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi siswa SMA kelas XII dan pengaruh aspek kognitif terhadap preferensi siswa Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Bekasi Selatan dalam memilih lokasi perguruan tinggi. Hasil yang diperoleh adalah terdapat 3 karakteristik lokasi berdasarkan aksesibilitas perguruan tinggi dan reputasi perguruan tinggi. Karakteristik lokasi I telah dipilih oleh 38% siswa, karakteristik lokasi II telah dipilih oleh 61% siswa, dan karakteristik lokasi III telah dipilih oleh 1% siswa. Level kognitif (pengetahuan) setiap siswa dan karakteristik lokasi perguruan tinggi berpengaruh terhadap preferensi siswa SMA dalam memilih lokasi perguruan tinggi. Siswa dengan level kognitif yang tinggi dan memilih karakteristik lokasi perguruan tinggi dengan aksesibilitas yang tinggi dan reputasi yang baik akan membentuk preferensi pertama setiap siswa. Selain itu, pada penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi setiap siswa lebih ditentukan oleh reputasi perguruan tinggi dibandingkan dengan aksesibilitas perguruan tinggi. Hal tersebut ditandai dengan perguruan tinggi yang memiliki tingkat aksesibilitas yang sama tetapi memiliki jumlah siswa yang memilih perguruan tinggi tersebut berbeda.

Preference for High School students in South Bekasi Sub-District, Bekasi City chooses attractive tertiary locations because of the limited selection of tertiary institutions that are considered good in South Bekasi Sub-District. The method used in this study is a quantitative method with descriptive analysis and spatial analysis based on data from students. The results of this study that discuss the preferences of high school students (grade XII/last grade) and cognitive composition of the preferences of high school students in the Sub-District of South Bekasi in choosing the location of higher education. The results obtained are 3 location characteristics based on the accessibility of tertiary institutions and tertiary qualifications. Location characteristics I have been chosen by 38% of students, location characteristics II have been chosen by 61% students, and location characteristics III have been chosen by 1% students. Cognitive level of each student and the characteristics of the location of higher education towards the preferences of high school students in choosing the location of higher education. Students with a high cognitive level and choose the characteristics of college locations with high accessibility and good excellence will form the first preference of each student. In addition, this study shows that each student's preference is more determined by the university compared to the college's accessibility. This is indicated by universities that have the same level of accessibility but have a number of students who choose different tertiary institutions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latul, Hengky
"Penelitian mengenai perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar ini telah dilakukan di sejumlah perpustakaan Sekolah Menengah, Atas Negeri di Jakarta Pusat pada bulan April sampai bulan Juni 1990. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sampai sejauh manakah keterlibatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar-mengajar bagi guru dan murid di sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan di 7 perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri di Wilayah Jakarta Pusat. Tehnik pengolahan data menggunakan prosentase dan Skala sikap Likert. Proses pengolahan data di.jelaskan. Hasi1 penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman akan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar-mengajar cukup baik. Namun guru masih bersikap negatif terhadap perpustakaan. Di samping itu fasilitas sarana dan prasarana di perpustakaan sekolah sangat memprihatinkan serta ketrampilan dalam mengelola perpustakaan sama sekali belum dimiliki oleh petugas perpustakaan karena tidak mempunyai latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Layanan perpustakaan sekolah juga belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada serta koleksi perpustakaan sekolah yang pada umumnya masih lemah dan belum terarah. Eksistensi perpustakaan sekolah juga sangat tergantung pada sikap kepala sekolah se1aku pemegang kebijaksanaan dalam pendanaan serta sumber dana yang terbatas. Kesempatannya ini merupakan faktor penghambat yang mengakibatkan perpustakaan sekolah tidak dapat menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik. Akhirnya beberapa rekomendasi dan usul penulis ajukan sebagai jalan keluar untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di perpustakaan sekolah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narwidi
"Kondisi sekolah SMA di kabupaten Indramayu mengalami penurunan performa, terutama pada kualitas output dan outcomenya, terjadi juga penurunan pada sektor pelanggan dengan ditandai bahwa animo lulusan SMP lebih cenderung memilih SMK dibanding harus memilih SMA. Hal ini disinyalir karena adanya masalah pada manajemen sekolah tersebut, yang mengakibatkan sekolah menjadi tidak efektif.
Balanced Scorecard merupakan pendekatan/metode/alat ukur yang memiliki keunggulan selain berfungsi sebagai alat ukur kinerja yang komprehensif, koheren, berimbang dan terukur, juga dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja. Pada penelitian ini akan mengukur efektivitas manajemen sekolah dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard berdasarkan empat perspektif yaitu : perspektif pelanggan, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran karyawan dan pertumbuhan dan perspektif keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan teknik penelitian yang digunakan adalah metode survey.
Tujuan penelitian ini akan menganalisis efektivitas manajemen sekolah apabila diukur dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Hasil pengukuran terhadap efektivitas manajemen sekolah, menunjukan bahwa sekolah ? sekolah SMA dikabupaten Indramayu masih tergolong sebagai sekolah dengan kategori baik.

Condition of high school in the district Indramayu decreased performance, especially on the quality of output and outcome, there is also a decrease in customer sector with graduates graduates indicated that the interest of more junior tendency choose vocational rather than have to choose the high school. This is presumably due to problems in school management, which resulted in ineffective schools.
Balanced Scorecard is an approach / method / measurement tool that has advantages in addition to functioning as a performance measure of a comprehensive, coherent, balanced and scalable, it can also improve the quality of planning and improving the quality of performance management. By using the concept of Balanced Scorecard authors wanted to measure the effectiveness of school management based on four perspectives: customer perspective, internal process perspective, employee learning and growth perspective and financial perspective.
Research conducted by the author using quantitative descriptive approach. The purpose of this study will analyze the effectiveness of school management when measured using the Balanced Scorecard concept. The measurement results show the effectiveness of school management that the school - high school Indramayu county, belonging to the category of effective schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29822
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>