Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuncoro Kusumasadi
"Globalisasi dapat digambarkan sebagai suatu proses saling ketergantungan ekonomis yang terus berkembang diantara negara-negara di dunia. Proses globalisasi keuangan memiliki signifikansi dan kekuatan yang lebih besar daripada globalisasi produksi karena dunia perbankan sebagai intermediary dalam transaksi mata uang telah cenderung mendominasi perekonomian dan keuangan dunia (capital inflow dan capital outflow).
Saat krisis moneter di Indonesia memuncak tahun 1997-1998 banyak debitur besar bangkrut, bank-bank besar dan bank-bank asing yang semula fokus kepada nasabah korporasi beralih strategi untuk merebut pasar konsumer atau ritel yang sebelumnya terutama hanya diperebutkan oleh bank swasta nasional, sehingga persaingan perbankan semakin ketat.
Sehubungan dengan hal tersebut Bank X perlu menyusun strategi bersaing untuk mempertahankan eksistensinya dalam perbankan Indonesia. Pemahaman kondisi eksternal perbankan (peluang dan ancaman) dan kondisi internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) diperlukan untuk dapat menjawab pertanyaan tentang posisi bersaing dan strategi bersaing yang tepat bagi Bank X untuk menghadapi persaingan yang makin ketat.
Metode penelitian yang ditempuh adalah metode deskriptif dengan kepustakaan melalui sumber bacaan, dan pengumpulan data primer melalui kuesioner kepada responden ahli untuk mengetahui kondisi pasar, posisi dan strategi bersaing Bank X.
Dari analisis Five Force Porter rnenunjukkan bahwa Bank X berada pada lingkungan yang kompetitif dengan strategi fokus diferensiasi sebagai alternatif terbaik. Data dari kuesioner tentang peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan dan altematif stratgi agresif, turn around, defensif dan diversif, dianalisis dengan menggunakan metode TOWS dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari analisis diagram silang TOWS hasil penelitian mengindikasikan strategi pada kuadran 2 yang mendukung strategi turn around. Analisis AHP menghasilkan skor tertinggi 0,368 pada alternatif strategi turn around, artinya Bank X harus memperbaiki kelemahannya untuk memanfaatkan peluang dan melakukan antisipasi, baik terhadap tindakan bersaing para pesaing maupun dari perubahan lingkungan global."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Suryani
"Sebelum deregulasi perbankan 1 juni 1983, tidak banyak perubahan yang terjadi pada industry perbankan Indonesia. Baru setelah deregulasi 1 juni 1983, di mana bank-bank pemerintah diperkenankan menetapkan sendiri tingkat suk bunga, pagu kredit dihapus dan kredit subsidi disederhanakan tingkat suku bunganya, maka industry perbankan Indonesia mulai mengarah kepada suatu tingkat efisiensi yang lebih baik.
Masa penyempurnaan system perbankan Indonesia mulai terjadi setelah deregulasi 27 oktober 1988, yang isinya antara lain memberikan kemudahan bagi pendirian bank-bank baru dan bank campuran, kemudahan bagi pembukaan kantor bank, diturunkannya ketentuan cadangan wajib minimum dari 15 persen menjadi 2 persen, pemungutan pajak atas bunga deposito berjangka dan diperkenankannya badan usaha milik Negara untuk menempatkan 50 persen dari dananya di bank-bank swasta.
Paket kebijaksanaan 27 oktober 1988 disusul dengan paket-paket kebijaksanaan lainnya, yaitu paket kebijaksanaan 25 maret 1989, 29 januari 1990 dan 28 februari 1991 yang kesemuanya bertujuan untuk menjadikan industry perbankan Indonesia semakin efisien.
Sejak pakto 27 1988 pola persaingan bank-bank di Indonesia mengalami perubahan sebagai akibat semakin tajamnya persaingan antar bank dan adanya geojolak-gejolak moneter yang terjadi. Pada kondisi seperti ini bank-bank yang lemah dalam strateginya akan dikalahkan oleh bank-bank yang telah mempersiapkan strateginya dengan baik guna mengahadpi persaingan yang semakin tajam.
Dalam karya akhir ini dibahas lingkungan usaha dari industry perbankan pasca-deregulasi dan tiga strategi generic yang dilaksanakan oleh empat bank yang dijadikan sampel, yaitu strategi broad differentiation, focus differentiation dan cost focus serta hasil yang dicapai oleh keempat bank tersebut berdasarkan ukuran profitability dan pangsa pasar.
Sebagai kesimpulan disajikan pandangan mengenai strategi yang baik untuk diambil guna menghadapi persaingan dalam industry perbankan Indonesia di masa mendatang."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sediyono
"ABSTRAK
Adanya persaingan yang tajam dibidang industri jasa keuangan/perbankan pada dewasa ini ditengah arus globalisasi, arus deregulasi, dan perubahan lingkungan yang cepat menyebabkan tingkat persaingan menjadi semakin tajam. Kondisi ini menyebabkan kesulitan bank Pemerintah dalam penghimpunan dana dan pemasaran kredit. Sedikit detail sedikit porsinya diambil oleh bank swasta. Demikian juga yang terlihat pada Bank BNI, sehingga menurunkan perolehan pangsa pasar yang hal ini dipandang sebagai permasalahan utama. Target yang ingin dicapai dalam corporate plan-nyapun tidak dapat terpenuhi.
Bank BNI dalam hal ini telah membuat perencanaan jangka panjang dengan corporate plan (untuk jangka waktu 5 tahunan) dan dipandu dengan kebijaksanaan umum Direksi (KUD) selanjutnya disusunlah business plan untuk masing-masing unit. Business plan tersebut kemudian dipecah-pecah menjadi goal setting pegawai dari unit yang bersangkutan. Perencanaan jangka pendek (business plan) tahunan adalah rencana yang akan dikerjakan pada tahun yang bersangkutan, dan merupakan pentahapan dari corporate plan. Perencanaan tersebut sebelumnya telah dimintakan masukan dari unit-unit secara bottom up, dan setelah masukan tersebut dipadukan dengan keinginan Direksi dan pemegang saham (dalam hal ini Departemen Keuangan), maka diputuskanlah keinginan jangka panjang tersebut melalui corporate plan perusahaan secara top down yang harus dilaksanakan oleh segenap unit.
Berkenaan dengan hal tersebut penulisan ini dimaksudkan untuk memetakan permasalahan strategi penghimpunan dana dan pemasaran kredit dan dicoba mengajukan alternatif strategi penghimpunan dana dan pemasaran kredit dengan pendekatan dual strategy.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Try Bagus Harminto
"ABSTRAK
Fraud dalam dunia perbankan bukanlah suatu hal yang baru lagi untuk terjadi, terutama dalam bidang perkreditan. Dalam praktiknya, jenis dan modus dilakukannya fraud selalu berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi sehingga sudah tentu makin sulit pula untuk dideteksi. Modus dilakukannya fraud dalam perkreditan dapatlah bermacam-macam bentuknya seperti pembuatan rekening fiktif, pemberian kredit dengan menggunakan nominee, penyerahan jaminan kredit yang fiktif atau tidak senilai dengan nilai kreditnya itu sendiri, dan sebagainya. Untuk itulah pada tanggal 9 Desember lalu BI mengeluarkan suatu peraturan baru untuk bank-bank umum di Indonesia yang dinamakan dengan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum. Dalam penelitian ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai bagaimana saja bentuk fraud dalam perbankan, khususnya perkreditan yang di antaranya seperti contoh yang disebutkan di atas. Serta akan dibahas pula mengenai pengawasan BI atas bentuk penerapannya dalam bidang perkreditan oleh bank umum di Indonesia dengan menggunakan Bank X (nama disamarkan) sebagai sampelnya. Dengan menggunakan metode yuridis normatif, penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa BI telah menyusun kebijakan tentang mekanisme pengawasan fraud yang cukup komperhensif dan bentuk penerapan Strategi Anti Fraud ini oleh Bank X pun, dalam bidang perkreditannya, dapat dikatakan telah memenuhi standar penerapan dalam peraturan tentang Strategi Anti Fraud untuk bank umum tersebut.

ABSTRACT
Fraud is not a new thing to happen in banking anymore, especially in its credit sector. In practice, types and modes of bank fraud are always developing along with the development of information technology which make it more difficult to be detected. Fraud in banking credit sector can be conducted in several ways such as make an account with a fictive id, granting a credit solicitation which use a nominee party, giving a fictive collateral in a credit solicitation, delivery of a collateral that does not have a same value with the credit itself, etc. Because of that, Bank Indonesia (?BI?) has make a new regulation named ?Anti Fraud Strategy? for Indonesian banks. This study will explain about the forms of fraud, especially in credit sector like what are explained above. Besides that, this study will also explain about BI?s oversight mechanism over the implementation of this anti fraud strategy by Indonesian banks with Bank X (the real name is disguised) as the sample. By using normative juridical method, this study gives conclusion that BI has made a comprehensive oversight mechanism and the implementation of anti fraud strategy by Bank X, in its credit sector, is can be said has already met the requirements that are stipulated in the anti fraud strategy regulation."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S43368
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Fahmi
"Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perbandingan penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan RGEC (Risk profile, GCG, Earning, Capital) dan CAMELS (Capital, Aset, Managenet, Earning, Liqudity, Sensitivity to market risk). Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi kasus di PT Bank X dengan menggunakan data tahun 2011.Hasil dari penelitian menunjukkan hasil penilaian tingkat kesehatan PT Bank X pada tahun 2011 menggunakan pendekatan RGEC maupun CAMELS, menghasilkan PT Bank X dalam kondisi Sehat atau pada nilai komposit 2 (dua). Peningkatan tingkat kesehatan PT Bank X yang tadinya Cukup Sehat pada tahun 2010 menjadi Sehat pada tahun 2011 menunjukan PT Bank X mengalami peningkatan nilai fundamental karena baik berdasarkan pendekatan CAMELS dan RGEC yang memiliki penilaian yang lebih komprehensif dibandingkan CAMEL, menghasilkan tingkat kesehatan yang sama.

The purpose of this study is to analyze the comparative assessment of the bank health rating based RGEC (Risk profile, GCG, Earning, Capital) and CAMELS (Capital, Assets, Managenet, Earning, Liqudity, Sensitivity to market risk), in PT Bank X. The results of this study showed that PT Bank X health rate in 2011 with CAMELS and RGEC approach, is PT Bank X in the condition Healthy or on a composite score of 2 (two). Improved health of PT Bank X that was on reasonably healthy in the year 2010 to be Healthy in 2011 showed that PT Bank X has increasing fundamental value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Nurul Ivena
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kepemilikan dan strategi terhadap profitabilitas bank di Indonesia tahun 2009-2012. Penelitian ini menggunakan 70 sampel bank umum di Indonesia. Dengan menggunakan metode panel data, hasil penelitian menemukan konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Diduga terdapat faktor lain yang lebih dominan dalam menjelaskan profitabilitas bank. Lalu strategi diversifikasi diketahui berpengaruh signifikan dan negatif terhadap profitabilitas sedangkan strategi tradisional tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Namun hasil signifikan strategi diversifikasi menjadi tidak signifikan ketika berinteraksi dengan konsentrasi kepemilikan. Hasil ini mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh pada profitabilitas bank sedangkan strategi diversifikasi mengurangi profitabilitas karena meningkatnya risiko atas volatilitas kegiatan operasionalnya.

ABSTRACT
The study aims to determine the impact of bank ownership, strategies, size, deposits, and equity on banks’ profitability in Indonesia for 2009-2012. This study used 70 commercial banks in Indonesia as sample. Using panel data methode, the study found that ownership concentration doesn’t have significant impact on bank profitability. There are others factors that impact bank profitability to be expected. Then diversification strategy has negative and significant impact on profitability yet traditional hasn’t significant impact. But when diversification startegy interacted with ownership concentration, it has no significant impact on profitability. This findings revealed that ownership structure doesn’t influence bank profitability while diversification reduces profitability while increasing risk by volatile operational activity."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwidjo Anggono
"ABSTRAK
Bank BNI merupakan salah satu BUMN yang tidak termasuk dalam
kategori Bank dilikuidasi, sehingga masih memiliki peluang untuk dapat
berkembang dalam industri jasa perbankan di Indonesia.
Masalah utama yang dihadapi oleh Bank BNI, yaitu adanya
perubahan lingkungan strategi perusahaan. Kondisi politik dan ekonomi
yang relatif stabil sebelum pertengahan tahun 1997, kini telah berubah
total. Oleh karena itu dalam kondisi Iingkungan strategis perusahaan
sedang berubah dan dengan sumber daya yang terbatas, agar dapat
melaksanakan misinya diperlukan suatu strategi yang tepat.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengevaluasi (kaji ulang)
strategi yang sedang dijalankan oleh Bank BNI dan menjelaskan strategi
alternatif yang dapat digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan daya
saing pada masa mendatang.
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi Iingkungan
internal dan eksternal perusahaan. Dalam menganalisis tersebut digunakan
metode Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk membobot derajat kepentingan
setiap faktor. Sedang untuk menentukan posisi bersaing Bank BNI
digunakan General Electric Matrix.
Dari uji PHA dan GE Matrix diperoleh posisi bersaing Bank BNI
pada kuadran Il GE Matrix yang artinya Bank BNI berada di area usaha
growth and build (tumbuh dan bangun). Berdasarkan posisi bersaing
tersebut dengan melihat , kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
serta tujuan perusahaan maka alternatif strategi yang cocok adalah
strategi penetrasi pasar.
Setelah strategi ditetapkan, untuk menyusun program atau
penjabaran strategi yang lebih detil diberikan usulan strategi fungsionalnya.
yaitu strategi untuk memperkuat setiap fungsi dalam perusahan.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Darma Putra
"Sebagai lembaga intermediasi, bank harus melaksanakan prinsip kehati hatian termasuk dalam kerjasama Channeling dengan Fintech Lending, hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memantau dan mengendalikan risiko yang dapat timbul dalam penyaluran kredit tersebut. Berdasarkan hal tersebut. Penulis mengajukan pokok permasalahan yaitu 1) bagaimana Pengaturan Prinsip Kehati-hatian pada bank dan Penyelenggara fintech lending sebagai lembaga intermediasi, khususnya dalam memberikan fasilitas kredit 2) Bagaimanakah implementasi prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit melalui kerjasama channeling antara Bank dan Fintech Lending. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif. Kesimpulan yang didapatkan adalah 1) Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya khususnya dalam memberikan kredit diatur oleh regulasi yang ketat dan baku, hal ini berbeda dengan fintech lending yang diatur oleh regulasi yang lebih dinamis 2) Sebagai bentuk implementasi prinsip kehati-hatian dalam kerjasama Channeling, Bank melakukan penilaian terhadap Aspek Operasional, Aspek Hukum Penyelenggara fintech lending, selain itu penerapan prinsip kehati- hatian dalam kerjasama channeling diterapkan dalam Perjanjian Kerjasama antara bank dan fintech lending dengan mewajibkan fintech lending untuk memitigasi risiko yang meliputi adanya kewajiban penilaian kelayakan calon penerima pinjaman, penerapan prinsip Know Your Customer.

This thesis discusses the Prudential Principle in credit channeling cooperation between banks and fintech lending companies. as an intermediary institution, banks must implement the principle of prudence including in Channeling cooperation with Fintech Lending, this aims to identify, monitor and control the risks. In view of such topic, the author proposes the following main issues: 1) the application of Prudential Principle regulations upon banks and fintech lending companies as intermediary institutions, specifically in providing credit facilities 2) the implementation of the Prudential Principle in credit channeling cooperation between banks and fintech lending companies. The research conducted in developing this thesis uses a normative juridical literature approach. The conclusions attained are as follows: 1) in providing credit to debtors, banks must comply with strict regulations, this is different from fintech lending, which is regulated by a more ‘dynamic’ regulation. 2) As a form of prudential principle implementation in channeling cooperation, Banks are assessing the operational and legal aspects of fintech lending companies. Such prudential principle is also applied in cooperation agreements by banks and fintech lending companies, the agreements of which include the obligation to assess the viability of the proposed borrower and the application of the Know Your Customer principle."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Novianti Kusuma Astuti
"ABSTRAK
Kerjasama bancassurance merupakan suatu prospek bisnis yang potensial baik dalam dunia perbankan maupun kegiatan usaha perasuransian. Bancassurance ialah aktivitas
kerjasama antara bank dengan perusahaan asuransi dalam rangka memasarkan produk asuransi melalui bank. Dalam perkembangannya, bancassurance tidak hanya
dijalankan oleh bank konvensional, tetapi juga dilaksanakan oleh bank berbasis prinsip syariah. Landasan hukum bancassurance yang digunakan ialah Surat Edaran
Bank Indonesia 12/35/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi (Bancassurance)
yang diberlakukan untuk bank umum yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional.
Oleh karena itu, berdasarkan penelitian ini, perlu adanya ketentuan spesifik mengenai kegiatan bancassurance berdasarkan prinsip syariah untuk menghindari adanya pelanggaran
prinsip syariah. Selain itu, berdasarkan Penjelasan Pasal 24 ayat (1) huruf d UU No. 21 Tahun 2008, bank dilarang untuk melakukan kegiatan perasuransian, namun diperbolehkan
untuk memasarkan produk asuransi. Namun, bank tetap memiliki tanggung jawab terhadap kepentingan dan perlidungan nasabah-nasabahnya terkait dengan risiko reputasi dan risiko
hukum yang akan dialami bank dalam pelaksanaan kerjasama bancassurance berdasarkan prinsip syariah.

ABSTRACT
Bancassurance cooperation is a good potential business prospects in the banking field and insurance business. Bancassurance is the activity of cooperation between banks
and insurance companies in order to sell insurance products through banks. In its development, bancassurance is not only run by conventional banks, but also carried
out by the bank based on Islamic principles. Bancassurance legal basis used is Bank Indonesia Circular Letter 12/35/DPNP on the Application of Risk Management for
Banks Conducting Marketing Activities Cooperation with Insurance Company (Bancassurance) that apply to common banks conducting conventional operations.
Therefore, based on this thesis, need for specific provisions regarding bancassurance activities based on sharia principles in order to avoid a violation of Islamic principles.
In addition, based on the elucidation of Article 24 paragraph (1) letter d Act No. 21 of 2008, banks sharia are prohibited to conduct insurance activities, but are allowed to
sell insurance products. However, the bank still has the responsibility and protection towards the customers? interest because its related with reputational risk and legal
risk that the bank will be taken in the implementation of bancassurance cooperation based on Islamic principles. "
2013
S45793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi-kondisi di Pasar Perbankan
Indonesia yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh
kelompok bank badan usaha milik negara (BUMN) dan bank pembangunan
daerah (BPD) serta menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan tingkat suku
bunga deposito yang ditawarkan perbankan tidak responsif terhadap perubahan BI
rate yang selama ini menjadi acuan perbankan dalam menetapkan suku bunga.
Kondisi-kondisi yang diidentifikasi sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat
suku bunga deposito yang ditawarkan perbankan adalah terkonsentrasinya aset
perbankan, keberadaan bank-bank multipasar, tingkat inflasi, kondisi likuiditas di
kantor bank serta cadangan likuditas bank. Selain itu, ketergantungan perbankan
Indonesia terhadap sumber dana masyarakat menimbulkan suasana persaingan
yang tinggi dalam upaya meningkatkan dana pihak ketiga. Kondisi tersebut
menyebabkan bank-bank sulit untuk menurunkan suku bunga simpanan terutama
suku bunga deposito. Untuk itu, perbankan agar didorong untuk mencari alternatif
sumber-sumber pendanaan lainnya, antara lain melalui pasar modal.

ABSTRACT
This research aims to recognize the banking market conditions that affect
Indonesian Stated Owned Bank and regional development bank’s which influence
deposit interest rate they offer to the customers. Also, to examine the
irresponsiveness of the state-owned and regional development bank’s time deposit
interest rate to BI-rate’s changes. Conditions identified that affect the deposit
interest rate are high concentration in bank market, existence of multimarket
banks, inflation, bank branches’s liquidity condition and bank’s liquidity reserve
position. Indonesian banking industry has a highly dependent to time deposit as
their main source of fund. This condition has raise a higher competition among
banks in raising their fund through deposit in which result a reluctancy of interest
rate to go down. Indonesian bank industry need to seek another source of fund,
such as from capital market."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>