Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Sulistiawan
"Tesis ini berusaha menunjukkan bahwa orang Irlandia Katolik di Kota New York pada pertengahan abad ke-19 mengaktifkan keyakinan keagamaan mereka sebagai satu-satunya jalan untuk memenangkan konflik melawan diskriminasi orang WASP (White Anglo-Saxon Protestant), dan kemenangan ini lalu mengantar orang Irlandia Katolik masuk ke dalam golongan dominan di New York.
Bab Pendahuluan tesis ini mendefinisikan dan menguraikan masalah penelitian tersebut dan memberikan kerangka teori yang dipakai, yakni teori-teori atau konsep-konsep yang mendefinisikan tentang kesukubangsaan dan keyakinan keagamaan dan hubungan antara keduanya, terutama dalam hubungannya dengan konflik antar-sukubangsa. Teori atau konsep-konsep yang digunakan antara lain adalah konsep-konsep dari Parsudi Suparlan, Fredrik Barth, dan Milton Yinger.
Bab-bab selanjutnya menguraikan sejarah imigrasi ke Amerika secara umum dan secara bertahap pembahasan dipersempit ruang lingkupnya menjadi imigrasi orang Irlandia Katolik di New York yang menumbuhkan gerakan nativisme orang WASP yang merasa terancam dengan kehadiran mereka sehingga melakukan serangkaian tindakan diskriminatif terhadap orang Irlandia Katolik. Bab-bab selanjutnya menguraikan konflik simbolik dan konflik fisik antara orang Irlandia Katolik dan orang WASP di mana orang Irlandia Katolik mengaktifkan keyakinan keagamaan mereka termasuk memakai simbol-simboI dan ritual untuk memenangkan konflik.
Tesis ini juga lalu menunjukkan bahwa dalam konflik tersebut terserap pula keinginan orang Irlandia Katolik untuk naik kelas atau masuk ke dalam golongan dominan dengan cara menjadikan orang Kulit Hitam sebagai sasaran dalam penyerangan mereka dalam konflik yang dipicu oleh kemarahan kepada orang WASP.

This thesis is trying to show that the Irish Catholics in New York City in the middle of the 19 century activated their religious belief as the one and only way to gain victory in their conflict against the WASP (White Anglo-Saxon Protestants). This victory made their way to enter the dominant ethnic groups in New York City.
The Introductory Chapter of this thesis defines and explains the subject matter of this thesis and gives the theoretical framework, namely the theories or concepts of ethnicity and religious belief and the relation of the former and the latter, especially in relation to inter-ethnic conflict. The concepts being used are among others those of Parsudi Suparlan, Fredrik Barth, and Milton Yinger.
The following chapters describe the history of immigration to America, narrowing the focus down to the immigration of the Irish Catholics to New York City which aroused nativism and nativist movement of the threatened WASP people. The continuing chapters discuss the symbolic and then physical conflicts of the Irish catholics and the WASPs where the Irish Catholics activated their religious belief that included the use of religious symbols and rituals to gain victory.
This thesis finally also shows that there was also the intention of the Irish Catholics to enter the dominant groups by attacking the Blacks during the physical conflict which was triggered by their anger towards the WASPs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crystal Susiana
"Masyarakat Cina di Amerika Serikat merupakan imigran-imigran awal yang turut membentuk kebudayaan Amerika Serikat. Mereka tinggal di sebuah daerah enclave yang bernama Chinatown. Seiring berjalannya waktu, Chinatown menjadi sebuah daerah unik di Amerika Serikat karena daerah ini merupakan cerminan utuh dari kehidupan sosial orang Cina yang tidak tersentuh masyarakat Amerika Serikat mulai dari kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik, termasuk kehidupan sisi gelapnya yaitu fenomena tongs. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menambah historiografi sejarah masyarakat Cina di Amerika Serikat. Sumber-sumber yang dipakai adalah tesis Pascasarjana, jurnal elektronik, buku, artikel koran, dan halaman web.

The Chinese in United States were the early immigrants who contributed the forming of United States’ culture. They lived in an enclave called Chinatown. As the time goes by, Chinatown became an unique region in United States because this neighborhood was the perfect mirror example of the Chinese lives that were untouched by the Americans from their economy, social, cultural, politics lives, including their dark social life which was the tongs phenomenon. The purpose of this research is to add more items to the historiography of the Chinese in United States. The sources being used in this research are Master’s degree thesis, electronic journals, books, newspaper articles, and webpages."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Patera
"Latar Belakang
Agama merupakan suatu fenomena sosial yang dapat diamati dalam kebidupan manusia. Bagi para penganutnya, agama bersifat normatif sebagai sumber informasi yang memberikan arah pola prilaku serta corak kebudayaan dan masyarakatnya. Dapat pula terjadi, agama dijadikannya sebagai inti dari model-model psngetahuan yang dimiliki manusia sebagai makbluk sosial, untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan yang dibadapi dan mendorong kelakuan serta terciptanya hasil kelakuan (suparlan, 1982:81).
Agar dapat menyentuh kenyataan social dalam kehidupan manusia, agama yang bersifat normatif, didukung oleh berbagai bentuk simbolik dan pranata-pranata sosial. Agama memperlibatkan dirinya dalam berbagai bentuk nilai - nilai sosial, yang memberikan kerangka kepada manusia dalam memahami dan melibat realitas yang dihadapi dan secara etis menentukan ukuran baik dan jelek (Geertz, 1982:9).
Dalam suatu kenyataan sosial, agama dapat diamati dalam bentuk kelakuan dan hasil kelakuan yaitu benda- benda kebudayaan, sebagai peogejewantahan dari sistem makna dan nilai yang dianut dalam menginterpretasi lingkungan yang dibadapi. Agama dalam bentuk kelakuan yaitu berupa tindakan keagamaan dan upacara-upacara keagamaan, yang muncul didasarkan atas pengaruh konsepsi ajaran agamanya. Sedangkan dalam aspek hasil kelakuan, berupa banda-benda hasil dari kebudayaan seperti Mesjid, Gereja, Pura, Arca-Arca dan lain sebagainya merupakan model untuk menggambarkan konsepsi ajaran agamanya.
Padmasana yang dibicarakan dalam tulisan ini, merupakan salah satu aspek pantulan dan perwujudan dari agama Hindu dalam kehidupan sosial umatnya. Dalam bentuk bangunan arsitektur yang dapat kita amati, padmasana tentunya memiliki latar belakang konsepsi ajaran yang melandasinya sebagai aspirasi dan tujuan dari pendukungnya yang hidup dalam masa dan lingkungan tertentu (Brown, 1971:1, Herberger, 1989:22).
Untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu hasil kebudayaan, seperti balnya Padmasana, diperlukan pemahaman terbadap konsepsi yang melandasinya, seperti diungkapkan Dawson yang dikutip Zoetmulder berikut ini ;
"Agama adalah kunci sejarah, kita tidak dapat memahami masyarakat tanpa mengerti agamanya. Kita tidak dapat memabami hasil-hasil budayanya tanpa mengerti kepercayaan agama yang menjadi latar belakangnya. Dalam semua jaman, hasil utama budaya didasarkan pada gagasan keagamaan dan diabadikan untuk tujuan agama" (Zoetmulder,1965:327).
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parsudi Suparlan, 1938-2007
"This article attempts to show that in the bloody conflicts between ethnic groups, individual ethnic patterns that are individually owned become categorical patterns. No longer are individuals the targets for the ethnic groups in conflict, but rather the categories with the attributes of each ethnic group in conflict. Thus, the attack upon categories based upon their characteristic do no take into account the sex, age or social position of the people displaying these characteristic as attributes of their ethnicity. This article also attempts to show that in each bloody ethnic group conflict, religious beliefs may permeate. Ethnic group conflicts can therefore change (or be made to change)into religious conflict between adherents of different beliefs. However, this does not mean that every ethnic conflict will change into a religious conflict. On the one hand, the religious beliefs of actors in an ethnic conflict serve to reinforce ethnicity and the spirit for eradicating the ethnic category that is the enemy. On the other hand, the religious beliefs of actors dominate ethnicity and take over the latter's function in the effort to eradicate the religious categories of the enemy. Thus, ethnic conflict changed into religious conflict. This essay uses cases from early riots in Ambon, the Sambas riot in West Kalimantan, and the case of Dayak-Madura in Central Kalimantan."
2001
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indriawati Rahardjo
"ABSTRAK
Pada tahun 1759, lahir karya Voltaire yang berjudul Candide. Karya-karyanye lain yang terkenal, antara lain Les Lettres Pbilosophigues (1734), Le Siecle de Louis XIV (1738), Zadiq (1747).
Candide merupakan suatu karya yang sangat padat ber_isi. Berbagal gagasan tentang masyarakat terdapat di dalamnya, misalnya filsafat, politik, ekonomi, agama. Banyak kritikus yang menyoroti Candide sebagai suatu karya filsafat. Misalnya, Mme de Stael mengemukakan bahwa Canaide diciptakan untuk mengkritik optimisme Leibnitz yang pada scat itu hidup di Prancis. Selain itu, ada pula kri_tikus yang menganggap bahwa karya ini menunjukkan kemurtadan Voltaire terhadap agama. Hal ini dikemukakan oleh Omer Joly de Fleury. Ia mengatakan bahwa Candide berisi alegori-alegori yang menentang agama dan adat istiadat , dan ini yakin, pembaca pasti memberikan kritik keras pada buku tersebut. Verniere, 1977 : 12).
Memang, aspek agama tampak cukup menonjol dalaw kar_ya. Seluruh karya diwarnai dengan berbagai peristiwa yang ada hubungannya dengan agama. Itulah sebabnya maka aspek agama menarik dan mendorong penyusun skripsi ini...

"
1984
S14433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992
LAPEN 04 Soe k
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wardiningsih Soerjohardjo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nandi Sihol
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perlawanan serikat buruh terhadap praktek anti-serikat buruh yang terjadi dalam bisnis yang dijalankan oleh Fertitta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dianggap dapat menjelaskan bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Culinary Union. Ultimate Fighting Championship (UFC) merupakan perusahaan milik Fertitta yang hendak melakukan ekspansi ke Negara bagian terakhir di Amerika Serikat, New York. Di tahun 2011 merupakan proses awal terjadinya perlawanan oleh serikat buruh Culinary Union melalui upayanya mencegah pemerintah New York untuk mengesahkan RUU Mixed Martial Arts (MMA). Teori aksi kolektif yang dikemukakan oleh Yonatan Reshef (2004) digunakan untuk menjelaskan bentuk perlawanan yang dihasilkan oleh Culinary Union. Dalam perlawanan ini Culinary Union mampu mencegah RUU MMA untuk dilegalisasi hingga tahun 2016. Kemampuan memobilisasi massa dalam aksi dan afiliasi dengan partai politik menjadi kunci dari aksi kolektif Culinary Union. Selanjutnya, dengan melihat aksi kolektif yang dilakukan Culinary Union dapat memberikan gambaran bentuk perlawanan buruh yang dapat dilakukan di Amerika Serikat sekaligus bertujuan untuk melihat proses pembentukan kebijakan ditingkat Negara bagian.

ABSTRACT
This undergraduate thesis explains workers unions resistance against union bustling in Fertittas Business Company. Ultimate Fighting Championship is one of Fertittas company that intents to expand their capital to the State of New York as the last targeted states. The year of 2011 was the beginning of the battling process by the Culinary Union to prevent the New Yorks government from legalizing the Mixed Martial Arts (MMA) Bill. The theory of collective action written by Yonatan Reshef (2004) is used to explain the form of resistance produced by Culinary Union. In this battle, the Culinary Union was able to prevent the MMA Bill from being legalized until 2016. Using qualitative methods, this research shows the Culinary Unions ability to mobilize action and affiliation of its members to political parties as the key to its collective action. Furthermore, by looking at the collective action carried out by Culinary Union can provide an overview of the form of labor resistance that in the United States, while at the same time aiming to understand the process of policy making at the State level."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mangkunagaran is a Javanese traditional rule that was established in 1757 under the leadership of Raden Mas Said, who styled Mangkunagara I. In development, Praja mangkunagara have experiencrd progress and glory under the leadership of Mangkunagara IV (1853 - 1881)...."
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>