Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4149 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Giusti, Gary G.
New York: TAB Books, 1995
551.22 GIU h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gronlund, Norman E.
Boston: Allyn and Bacon, 1995
371.2 GRO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dibyo Susanto
"Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Geofisika pada umumnya dan ilmu Seismologi pada khususnya tidak dapat lepas dari kemampuan alat ukur yang diperlukan sehingga untuk menunjang kemajuan ilmu tersebut maka perkembangan instrumentasi seismologi mutlak diperlukan, bahkan dalam hal ini menjadi pemicu secara imbal balik dimana kemajuan dalam bidang instrumentasi memicu kemajuan ilmu seismologi atau demikian sebaliknya. Instrumentasi yang dibuat untuk mendeteksi getaran gempabumi telah mengalami beberapa tahap perubahan dan perkembangan, dikenal dengan nama seismograph, pada awalnya hanya dipakai untuk mencatat adanya getaran yang timbul karena adanya gerakan-gerakan dari lapisan bumi sedangkan bentuk tampilannya sangat sederhana sebagai instrumentasi yang bersifat konvensional dan analog, sedangkan TDS-303S merupakan instrumen yang merepresentasikan perkembangan alat ukur modern berbasis digital dengan berbagai macam aplikasi untuk penyajian data kegempaan ( Seismisitas ) dan pemroses data hingga menghasilkan parameter-parameter gempabumi seperti magnitude, epicenter, kedalaman gempabumi dan lain-lain. Penggunaan seismograph TDS-303S dalam pengukuran seismisitas yang dilakukan di Jogyakarta memberikan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan dimana hasil analisa data mengindikasikan lokasi yang sesuai dengan fakta di lapangan yang merupakan jalur patahan sedangkan nilai rata-rata kesalahan adalah 0,5 yang menjadi nilai akurasi alat TDS-303S.

The development of Geophysics science particulary in the Seismology field can not be separated from the ability of gauges that necessary to support the advancement of the science of seismology . Instrumentation development is absolutely necessary, even in this case, which lead to advances in the advancement in the science of seismology or vice versa. Instrumentation that designed to detect earthquake vibrations untill now has undergone several stages of change and development. Instrumentation in seismology that called seismograph, at the begining was used only to make recording the movement of the earthsphere and the displayed in simply graph as records while the appearence was very simple as the conventional instrumentation and analog, while recently., TDS-303S is an instrument that represents the development of modern measuring devices based on digital with a wide range of applications for the presentation of seismic data (seismicity) and processing datas to generate the earthquake parameters such as earthquake magnitude, epicenter, depth of earthquakes and others. The use of TDS-303S seismograph in seismicity measurements conducted in Yogyakarta provide results that can be justified where the location of the data analysis indicated in accordance with the facts that the epicenters lied on the fault line, while the average error is 0.5 that can be determined as the value of the accuracy of the TDS -303S.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T40818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Wilopo
Jakarta: UI-Press, 2009
690 DJO m (1);690 DJO m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ghose, D.N.
New Delhi: Tata McGraw-Hill , 1989
691 GHO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asdyantoro Manubowo
"Klaim antara pihak-pihak yang terkait dalam proyek konstruksi adalah hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan. Klaim akan dapat menyebabkan terhambatnya pelaksanaan pekerjaan di proyek konstruksi apabila tidak mendapat penanganan yang baik dari masing-masing pihak yang terkait. Untuk itu perlu dicari cara untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya sehingga diharapakan dapat menghindari atau meminimalkan dari kemungkinan terjadinya klaim tersebut.
Tujuan tesis ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan yang berpengaruh nyata antara pengaruh klaim terhadap kinerja waktu kontraktor untuk proyek-proyek bangunan bertingkat di wilayah Jabotabek. Hasil dari penelitian ini yang menggunakan analisis stastitik terhadap sample proyek dalam bentuk kuisioner memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa adanya klaim dengan variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai tingkat kesesuaian sebesar 84,4% terhadap variabel kinerja waktu proyek dengan model persamaan linear dengan 2 variabel penentunya adalah, pembayaran termin yang terlambat dan perhitungan struktur dan disain bangunan yang tidak tepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Staadegaard, J.M.
Jakarta: Erlangga, 1986
658.9 STA m (1);658.9 STA m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schexnayder, Clifford J.
McGraw-Hill, 2004
658.92 SCH c;658.92 Sch c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Hindrawardani
"Tesis ini membahas bagaimana proses konstruksi identitas yang dilalui oleh orang Indonesia-Hadrami dalam kerangka teori hibriditas. Studi hibriditas menjadi signifikan selain karena selama ini kerangka tersebut belum banyak digunakan dalam menganalisis kontruksi identitas Indonesia-Hadrami, juga karena dengan kerangka ini dapat dipetakan proses, aktor dan wilayah dialog liminal dalam pembentukan identitas. Analisis yang mendalam dalam wilayah liminal berguna untuk memahami konstruksi identitas kelompok tertentu serta kelompok besarnya (Indonesia) yang bersinggungan dalam tepian identitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan studi pustaka. Pada akhirnya studi ini menemukan bahwa pertama, hibriditas dapat digunakan dalam objek studi yang melibatkan lebih dari dua aktor; ruang interaksi di antara aktor sebagai third space dapat berupa ruang irisan dari berbagai aktor, tidak hanya ruang liminal di antara dua aktor semata. Kedua, dalam hal studi hibriditas membahas topik dialog yang luas maka konsep hibriditas dapat dipilah dalam tiap lapis topik dengan aktor yang sama. Ketiga, identitas merupakan hibrid (atau campuran) dari suatu elemen posisi stabil yang tidak akan berubah seiring proses konstruksi dan elemen posisi fleksibel yang sebenarnya merupakan penyikapan atau positioning) atas kondisi dinamis pada suatu masa.

This thesis discusses identity construction process of the Hadrami-Indonesians people based on hybridity theory framework. Hybridity studies become significant, not only because this framework is rarely used in analyzing identity construction process of Hadrami-Indonesians, but also because this framework could define process, actor and liminal dialogue area in identity construction. Thorough analysis in liminal area is useful in understanding identity construction of a certain group with its larger group (Indonesia) that intersects in identity border. This research used qualitative approach with descriptive research type. Data collecting is done through observations, in depth interviews and bibliographical studies. At the end, this studies discover that first of all, hybridity can be use in a object of study involving more than two actors; interaction space between the actor as a third space could be in a shape of incisions from various actors, not just liminal space between two actors. Secondly, in a case where hybridity studies discusses broad dialogue topic then hybridity concept could be classified in each layers of topics with the same actors. Third, identity is a hybrid (or mixture) of a stable position element which will not change alongside construction process with flexible position element in dealing with (or position itself) dynamic condition in a certain time.;This thesis discusses identity construction process of the Hadrami-Indonesians people based on hybridity theory framework. Hybridity studies become significant, not only because this framework is rarely used in analyzing identity construction process of Hadrami-Indonesians, but also because this framework could define process, actor and liminal dialogue area in identity construction. Thorough analysis in liminal area is useful in understanding identity construction of a certain group with its larger group (Indonesia) that intersects in identity border. This research used qualitative approach with descriptive research type. Data collecting is done through observations, in depth interviews and bibliographical studies. At the end, this studies discover that first of all, hybridity can be use in a object of study involving more than two actors; interaction space between the actor as a third space could be in a shape of incisions from various actors, not just liminal space between two actors. Secondly, in a case where hybridity studies discusses broad dialogue topic then hybridity concept could be classified in each layers of topics with the same actors. Third, identity is a hybrid (or mixture) of a stable position element which will not change alongside construction process with flexible position element in dealing with (or position itself) dynamic condition in a certain time."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26237
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kumar, Anil
New Delhi: Tata McGraw-Hill,, 1981
660.284 KUM c (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>