Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162391 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neni Widyana
"Obat Batuk Putih (OBP) atau Patio Alba Contra Tussim merupakan obat batuk untuk bayi dan anak-anak dan sering diracik di apotik baik sebagai persediaan ataupun permintaan dokter, sehingga mutunya akan tergantung pada proses pembuatannya di apotik dan bahan-bahan penyusunnya. Dalam penyediaannya, obat tersebut akan mengalami penyimpanan sebelum digunakan. Mengingat sediaan obat oral tidak perlu dibuat steril, maka adanya organisme di dalam sediaan akan menyebabkan kemunduran mutu sediaan, khususnya sediaan dengan media gula berair. Oleh sebab itu, penting bagi sediaan-sediaan ini dilindungi terhadap kerusakan mikrobiologi dengan penambahan pengawet secukupnya yang dalam penelitian ini menggunakan nipagin. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut metode yang ada di dalam Farmakope Indonesia edisi IV (199S) yang terdiri dari pemeriksaan Angka Lempeng Total, jumlah total kapang dan khamir, serta pemeriksaan Staphylococcus aurreus dan Salmonella sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OBP tanpa nipagin mengalami peningkatan jumlah mikroba dan OBP dengan nipagin 0,1% dan O,2% mengalami penurunan jumlah mikroba. OBP tanpa nipagin dapat disimpan sampai tiga minggu sedangkan OBP dengan nipagin 0,1% dan 0,2% dapat disimpan sampai sepuluh minggu, serta tidak ditemukan bakteri patogen di dalam OBP (dengan mengacu kepada persyaratan cemaran mikroba Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elda Bahar
"Glycyrrhizae Succus dan air yang terdapat di dalam
Obat Batuk Hitam akan mempermudah tumbuhnya mila'oorganisme
sehingga Obat Batuk Hitam tidak bisa tahan lama. Telah di:
lakukan perielitian stabilitas mil'obio1ogik Obat Batuk Hi
tam de=an pengawet NiDagin dan Asam Benzoat.
Femeriksaan stabilitas milobiologik dilakukan de -
ngan menghiturig jumlah miioo.anis1e total yang, terdaçat
di dalam Obat Batuk 1-litam den-an mempergunakan perbenihan
Agar tripton soya. Untuk pemeriksaan bakteri patogen Esche
richia coli, Salmonella, Shigella..dan Staphylococcus aureus
digunakan perbenihan perbenihan Agar Endo, Agar EMB, Agar
Salmonella Shigella dan perbenihan gula-gula.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Obat Batul: -
Hitam dent--an pengawet Nipagin 0,1% ; 0,15% dan 02% sesu -
dali enam bulan masih memenuhi syarat. Demikian juga Obat -
Batuk Hitam dengan pengawet Asam Benzoat 0,05% ; 0,1% dan
0,15% sesudah enambulan masih memenuhi syarat.

The Glycyrrhizae Succus and water contained in Potio
Nigra Contra Tussim will make the microorganism's growth
easier, that cause Potio Nigra Contra Tussim unstable.There
fore the study to determine microbiological stability of Po
tio Nigra Contra Tussim with Ni pagin and Benzoic acid .• as
reservatives have been done.
The observation of microbiological stability carried
out by counting the total microorganism contained in Potio
Nigra Contra Tussim using Tryptic soya agar medium • To
observe patogeni.cmicrooranism such as Escherichia coli,
Salmonella, Shigella and Staphylococcus aureus, the media
Endo agar, EMB agar, Salmonella Shigella agax and sugars
media have been used.
The result obtained showed Potio Nira Contra Tussim
containing Nipagin 00% ; 0,15% and 0,2% after six month
still qualified.
The Potio Nigra Contra Tussim that contained Benzoic
acid 0,05% ; 00% and 0,15% after six month also give the
same result
"
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Kadarsih
"OBH quinqplex adalah sediaan Obat Batuk Hitam konsentrat dalam konsentrasi lima kali lebih pekat daripada sediaan Obat Batuk Hitam biasa. OBH quinqplex banyak dibuat sebagai sediaan di apotik maupun di rumah sakit, karena lebih menghemat waktu, tenaga, dan tempat, serta lebih praktis clan lebih memudahkan jika sewaktu - waktu dibutuhkan dalam waktu yang cepat danjumlah yang banyak. Dalam OBH quinqplex terdapat air dan Glicyrrhizae succus yang mengandung karbohidrat tinggi, sehingga dapat mempermudah pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme, akibatnya jumlah mikroorganisme dapat melebihi batas maksimum cemaran mikroba yang diperbolehkan dalam sediaan oral cair, yaitu 100 kuman per mL. Penelitian mi dimaksudkan untuk memeriksa stabilitas mikrobiologis OBH quinqplex tanpa pengawet dan OBH quinqplex yang diberi pengawet nipagin dengan konsentrasi 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 %. Pemeriksaan stabilitas mikrobiologis dilakukan selama 6 bulan pada sampel OBH quinqplex tanpa pengawet dan OBH quinqplex yang diberi pengawet nipagin dalam konsentrasi 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 %, clan didapat hasil bahwa OBH quinqplex tanpa pengawet tidak stabil secara mikrobiologis, sedangkan OBH quinqplex yang diberi pengawet nipagin 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 % stabil secara mikrobiologis selama 6 bulan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa nipagin dengan konsentrasi 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 % efektif sebagai pengawet dalam sediaan OBH quinqplex.

Potio Nigra Contra Tussim quinqplex is a concentrate preparation of Potio Nigra Contra Tussim in five times concentration of regular Potio Nigra Contra Tussim. In hospital and dispensary, Potio Nigra Contra Tussim quinqplex is made as a stock of pharmaceutical preparation, because it can save time, energy, and place, beside it is more practice and easier if anytime it is needed quickly and in a large number of quantities. In Potio Nigra Contra Tussim quinqplex, there are water and Glicyrrhizae succus which consists of carbohydrate in high concentrate, so it can facilitate the growth of microorganisms and it can rise the number of microorganisms over maximum limits of acceptance microbial contamination in liquid oral dosage form i.e. 100 microorganisms per mL. The purpose of this study is to determine the microbiological stability of regular Potio Nigra Contra Tussim quinqplex and Potio Nigra Contra Tussim quinqplex with nipagin as preservative in concentration of 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 %. The study of microbiological stability has been done for six months and the result showed that Potio Nigra Contra Tussim without preservative was unstable in microbiological stability, while the one which was added by nipagin in concentration of 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, and 0,25 % were stable. From this study, we can say that nipagin in concentration of 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, and 0,25 % are effective as preservative in Potio Nigra Contra Tussim quinqplex."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Arifni
"Paduan senyawa perovskite La0,85Ba0,15Mn1-xTixO3 dengan komposisi x = 0,0; 0,1; 0,15; dan 0,2 dibuat dengan mensintesis bahan dasar La2O3, MnCO3, BaCO3, dan TiO2 dengan metode Mechanical Alloying. Keempat bahan dasar tersebut dicampur dengan menggunakan Planetary Ball Milling selama 25 jam, dikalsinasi dengan suhu 800oC selama 10 jam, dikompaksi, dan di sintering dengan suhu 1200oC selama 12 jam. Kemudian dilakukan identifikasi fase dengan difraksi sinar X dan refinement GSAS dan diperoleh sampel La0,85Ba0,15Mn1-xTixO3 single phase untuk semua komposisi x, yang mempunyai struktur kristal monoklinik. Pengukuran magnetisasi sampel dilakukan dengan phermagraph, sedangkan Four Point Probe (FPP) dilakukan untuk mengukur nilai resistivitas dan magnetoresistansi (MR) pada sampel.
Dari hasil Permagraph didapatkan kurva hyterisis yang menunjukkan bahwa pada saat sampel belum didoping Ti masih bisa termagnetisasi oleh medan magnet eksternal, tetapi setelah didoping Ti sifat magnetnya menjadi paramagnetik yang tidak dapat termagnetisasi. Sedangkan hasil pengukuran dengan FPP menunjukkan bahwa sampel mengalami penurunan resistivitas tetapi setelah mencapai medan magnet tertentu. Nilai rasio magnetoresistansi meningkat seiring dengan semakin besarnya medan magnet eksternal, tetapi menurun dengan bertambahnya doping Ti. Nilai Magnetoristansi terbesar pada saat x = 0 yaitu -3,44%.

Alloy perovskite compounds La0,85Ba0,15Mn1-xTixO3 with composition x = 0,0; 0,1; 0,15; and 0,2 were made by synthesizing the basic materials La2O3, MnCO3, BaCO3, and TiO2 by Mechanical Alloying methods. This four basic ingredients are mixed using Planetary Ball Milling for 25 hours, calcined at 800oC temperature for 10 hours, in compacting, and sintering at 1200oC temperature for 12 hours. Then be indentified by X-Ray difraction phase and GSAS refinement and obtained sample La0,85Ba0,15Mn1-xTixO3 single phase for all composition x, which has monoclinic cristal structure. Magnetization measurements were conducted with phermagraph, while the Four Point Probe (FPP) is performed to measure the value of resistivity and magnetoresistance (MR) in the sample.
From the results obtained Permagraph hyterisis curve which shows that when the Ti doped samples yet still be magnetized by an external magnetic field, but after the Ti doped the magnetic properties paramagnetic that can not be magnetized. While taking the measurements with FPP results indicate that the sample resistivity decreased but at a certain activation field. Magnetoresistance ratio also decreased but very small, with the largest negative magnetoresistance when x = 0 is -3.44%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T33753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamilah
"ABSTRAK
Graptophyllum pictum (L) Griff yang dikenal dengan nama daerah handeuleum merupaken salah satu obat tradisional yang oleh masyarakat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit. Daun handeuleum dapat digunakan untuk pengobatan penyakit haemorrhoid dan juga digunakan untuk diuretik pada penderita kencing batu. Daunnya dapat juga digunakan sebagai obat luar dalam keadaan radang, bunganya dapat digunakan untuk melancarkan haid. Dalam penggunaannya sebagai obat haemorrhoid sering digunakan dalam bentuk sediaan berbentuk rebusan daun dan untuk mempermudah penggunaan maka dirasa perlu untuk mengadakan persediaan yang dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Untuk itu jurusan Farmasi FMIPA UI telah mencoba dalam skala kecil membuatnya dalam bentuk sirop handeuleuin, dimana sediaan mi telah beberapa kali digunakan oleh dokter Sardjono untuk pengobatan pasien haemorrhoid. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada dalam sirop dan mengetahui pengaruh dan berbagai faktor, seperti : konsentrasi Gula, pengawet Jumlah mikroorganisme dalam sirop handeuleum dengan kadar gula 657 dan sirop dengan kadar gula 32,5% dalam botol yang disterilkan menunjukkan penurunan dibandingkan dengan sirop dengan kadar gula 32,5% dalam botol yang dibilas air panas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengawet perlu ditambahkan dalarn konsentrasi 0,1%, 0,15%, 0,2%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rifqi Muhammad Kautsar
"Pengaruh doping potassium (K) pada lanthanum manganite La1-xKxMnO3 (x= 0; 0,1; 0,2; 0,3) terhadap sifat penyerapan gelombang mikro telah selesai dipelajari. Sampel disintesis menggunakan metode Sol-Gel dengan suhu kalsinasi 600˚C selama 6 jam dan suhu sintering 750˚C selama 24 jam. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa seluruh sampel memiliki struktur kristal rhombohedral dengan space group R-3c. Ukuran kristalit sampel berdasarkan uji SEM-EDS berkisar antara 80 – 400 nm. Hasil karakterisasi EDS menunjukkan sinar-x karakteristik masing-masing komponen timbul pada hasil EDS. Karakterisasi sifat magnetik menggunakan VSM menunjukkan bahwa sifat magnetik sampel mengalami transisi dari paramagnetik pada sampel menjadi ferromagnetik seiring dengan bertambahnya komposisi potassium. Uji VNA dilakukan pada frekuensi x-band, yakni pada rentang frekuensi 8 – 12.5 GHz. Nilai reflection loss masing-masing sampel adalah -4,58 dB untuk sampel LKMO-0; -5,47 dB untuk LKMO-1; -4,65 dB untuk LKMO-2, dan -5,19 dB untuk LKMO-3. Puncak reflection loss seluruh sampel rata-rata berada pada frekuensi 9 GHz. Pada frekuensi tersebut juga sampel LKMO-1 memiliki nilai permeabilitas real dan imajiner yang paling tinggi daripada sampel lainnya.

The effect of potassium (K) doping on lanthanum manganite La1-xKxMnO3 (x= 0; 0.1; 0.2; 0.3) on the microwave absorption properties has been studied. The samples were synthesized using Sol-Gel method with a calcination temperature 600˚ for 6 hours and sintering temperature 750˚ for 24 hours. The XRD result showed that all of the samples are rhombohedral with space group R-3c. The crystallite size of the samples based on the SEM-EDS test ranges from 80-400 nm and characteristic x-rays of each component appear in the EDS results. Magnetic characterization using VSM revealed that the magnetic properties of the samples changed from paramagnetic to ferromagnetic as the potassium composition increased. VNA characterization was conducted at the x-band frequency with range 8-12.5 GHz. The reflection loss values of each sample were -4.58 dB for LKMO-0 sample; -5.47 dB for LKMO-1; -4.65 dB for LKMO-2, and -5.19 dB for LKMO-3. The peak of reflection loss curve of all samples was averagely at 9 GHz frequencies. At this frequency, the LKMO-1 sample has the highest real and imaginary permeability values compared to the others."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sonya Puspita
"Material dengan struktur perovskit manganit memiliki manfaat pada banyak bidang seperti sensor, baterai, laser, katalisis, photovoltaics, dan thermoelectric. Material dengan parental compound NMO disubstitusi parsial dengan unsur monovalent K menggunakan metode sol-gel untuk dilihat pengaruhnya pada sifat struktur material dan sifat listrik. Substitusi K yang di-sintering pada temperature 1200℃ menunjukkan bahwa NSMO memiliki struktur orthorhombic dengan space group Pnma dan memengaruhi crystallite size dan bandwidth material. Perbedaan sudut ikatan dan panjang ikatan (Mn-O) memengaruhi sifat intrinsik kristal. Substitusi parsial monovalen K merubah panjang rata – rata grain menjadi lebih besar pada variasi x=0,3 sebesar 2579,37 nm dan terjadi homogenitas pada bentuk grain nya. Material perovskit manganit NKMO dapat ditentukan model rangkaian ekuivalen yang tepat untuk melakukan proses charge transfer pada permukaan material.

Materials with a manganese perovskite structure have numerous benefits in many fields, such as sensors, batteries, lasers, catalysis, photovoltaics, and thermoelectric. The material with the parent compound NMO was partially substituted with the monovalent element K using the sol-gel method to see its effect on the structural and electrical properties of the material. The K substitution indicates that NSMO has an orthorhombic structure with Pnma space groups and affects the crystal size and material bandwidth. The difference in and length (Mn-O) affects the intrinsic properties of the crystal. Monovalent partial substitution of K changes the average length of the grain to be greater at variation x=0.3 at 2579.37 nm and homogeneity occurs in the shape of the grain. The appropriate equivalent circuit model can determine the NKMO manganite perovskite material to carry out the charge transfer process on the surface of the material."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Hastini
"ABSTRAK
Telah dilakukan penetapan kadar oleum anisi dalam Obat Batuk Putih dengan menggunakan alat kromatografi gas dengan detektor FID. Sampel Obat Batuk Putih diperoleh dari lima wilayah di DKI Jakarta. Sampel yang diperoleh diekstraksi dengan petroleum eter, kemudian dianalisa dengan kromatografi gas untuk mengukur kadar anetol dalam oleum anisi dengan menggunakan kamfor sebagai baku dalam. Pada percobaan ini dilakukan pemrograman temperatur kolom, dengan temperatur kolom mula-mula 600C dinaikkan 10 0C /menit sampai 160°C. Dari 51 sampel yang diperiksa hanya 2 macam yang memenuhi persyaratan (Nederland Pharmacopoeia V), sedangkan yang lain tidak memenuhi persyaratan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Baskoro
"Paduan AC2B yang setara dengam AA 319.0 merupakan paduan hypoeutectic aluminium-silikon, termasuk dalam kelompok paduan aluminium seri 3XX hasil proses pengecoran yang banyak digunakan dalam industri otomotif Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa 0,01 wt. % Sn pada paduan A1-1,7Cu (at. %) yang mengalami proses pengerasan pengendapan akan menghasilkan endapan Al2Cu yang sangat halus dan tersebar merata sehingga terjadi peningkatan paduan yang signifikan. Namun pengaruh Sn befum pernah diteliti untuk paduan yang Iebih kompleks sepertf AC2B. Penelitian ini melakukan proses pengerasan pengendapan pada paduan AC2B dengan penambahan 0, 0,1, 0,5, 1 dan 2 wt. % Sn. Hasil dari proses pengerasan pengendapan tersebur dikarakterisasi dengan melakukan pengujian kekerasan, kekuatan tarik dan pengamatan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan penambahan Sn ke dalam paduan AC2B as cast akan meningkatkan kekerasan sebesar 5 % hingga penambahan 0,5 wt. % Sn dan kekerasan kembali turun dengan penambahan Iebih besar. Kekerasan sampel cetakan pasir dan cetakan Iogam hasil proses penuaan meningkat dengan rata-rata 26 % dan 24 % pada temperatur penuaan 90 C selama 688 jam, meningkat dengan rata-rata 45 % dan 38 % pada temperatur penuaan 150 °C selama 24 sampai 96 jam dibandingkan dengan kekerasan hasil pengecoran (sebelum perlakuan panas). Penambahan Sn paling baik untuk paduan as cast adalah pada rentang 0,1 - 0,5 wt. % Sn. Penambahan Sn paling baik untuk proses penuaan adalah pada rentang 0,02 - 0,1 wt. % Sn."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>