Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pruedence Zuleyka
"Pendidikan tinggi memiliki sistem, tututan akademik, serta cara belajar dan berpikir yang berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya. Hal ini membuat mahasiswa harus mengembangkan sifat yang sesuai untuk dapat membantu mereka dalam menjalani pendidikan serta memperoleh performa akademik yang baik di perguruan tinggi. Salah satu virtue yang dikatakan dapat membantu mahasiswa untuk berperforma dengan baik adalah intellectual humility. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana arah hubungan antara intellectual humility dan performa akademik pada mahasiswa sarjana di Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 80 mahasiswa dari Universitas Indonesia, dengan menggunakan alat ukur Comprehensive Intellectual Humility Scale untuk mengukur intellectual humility dan IPK untuk mengukur performa akademik. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara intellectual humility dan performa akademik mahasiswa (r (80) = 0,189, p<0.05, one tailed) dengan effect size sebesar 0,030, yang mengindikasikan bahwa korelasi antara intellectual humility dan performa akademik tergolong lemah.

Higher education has different systems, academic demands, and ways of learning and thinking from previous levels of education. College students have to develop appropriate viertues to be able to help them to obtain good academic performance. One of the virtues that is said to be able to help students to perform well is intellectual humility. This study aims to see the direction of relationship between intellectual humility and academic performance in undergraduate students of Universitas Indonesia. This research was conducted on 80 students from Universitas Indonesia, using the Comprehensive Intellectual Humility Scale to measure intellectual humility and GPA to measure academic performance. The results of the Pearson correlation analysis showed that there was a significant positive relationship between intellectual humility and student academic performance (r (80) = 0.189, p<0.05, one tailed) with an effect size of 0.030, which indicates that the correlation between intellectual humility and academic performance is relatively weak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999/2000
378.12 PED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat , 1997
R 378 Uni p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Komputer, 1990,
R 378 Uni f(1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer UI, 1990,
R 378 Uni f(2)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer UI, 1992,
R 378 Uni f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Latifaningrum
"Emotional Maltreatment diprediksi sebagai bentuk maltreatment yang paling sering terjadi, namun kasusnya sering kali diacuhkan terutama pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan emotional maltreatment pada dewasa muda selama masa perkuliahan, serta hubungannya dengan resiliensi akademik. Partisipan merupakan 177 mahasiswa di Indonesia (83.61% wanita, Mumur = 20.93, SD = 1.36; Msemester = 6.27, SD = 1.36) yang memiliki interaksi emosional dengan salah satu atau kedua orang tua kandung. Emotional maltreatment diukur menggunakan Childhood Trauma Questionare-Short Form (CTQ-SF), resiliensi akademik diukur menggunakan Academic Resilience Scale-Indonesia (ARS-I). Melalui analisa korelasi Pearson’s, ditemukan bahwa emotional maltreatment memiliki hubungan secara signifikan (r(177) = -0.257, p<.001, one-tailed) terhadap resiliensi akademik dan emotional neglect mempengaruhi resiliensi akademik lebih kuat dibandingkan emotional abuse. Bukti empiris ini membuktikan bahwa dewasa muda masih mengalami emotional maltreatment dari orang tua kandung dan mempengaruhi kualitas resiliensi akademik.

Emotional maltreatment has been predicted as the most common maltreatment to occur, however the cases seldom neglected, especially in college students. This study aimed to detect the existence of emotional maltreatment among young adults during college, also it’s relationship with academic resilience. Participants are 177 college students in Indonesia (83.61% women, Mage = 20.93, SD = 1.36; Mterm = 6.27, SD = 1.36 ) that have emotional interaction experiences with birth parents. Emotional maltreatment was measured with Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (CTQ-SF), academic resilience was measured with Academic Resilience Scale-Indonesia (ARS-I). With Pearson’s correlation analysis, it is found that emotional maltreatment have a significant relationship (r(177) = -0.257, p<.001, one-tailed) with academic resilience; furthermore, emotional neglect effected academic resilience stronger than emotional abuse. This empirical finding prove that young adults still experience emotional maltreatment from birth parents and it’s effecting their quality of academic resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Universitas Indonesia, 1991
R 378.1 Uni b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sujudi
"Hari ini umur almamater yang kita cintai yang memakai nama bangsa dan negara, Universitas Indonesia telah mencapai 39 tahun. Dalam perjalanan sejarahnya Universitas Indonesia tidak pemah jauh dari masyarakat, selalu memperjuangkan kepentingan rakyat dan menunjang kepentingan pembangunan nasional dengan mempersiapkan calon serta pelaksananya. Universitas Indonesia juga terlibat dalam mempersiapkan perangkat lunaknya untuk pembangunan nasional sesuai dengan kemampuan dan bidang yang ada di kampus Universitas Indonesia.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas perkenanNya kita dapat hadir untuk memperingati HUT UI. Terima kasih dan penghargaan kami ucapkan kepada hadirin yang memenuhi undangan kami. Tujuan dari peringatan HUT ialah untuk mengenang kembali masa yang lalu, kemudian menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menghadapi tantangan di tahun-tahun yang akan datang.
Masa Dulu
Walaupun baru lahir sebagai sebuah universitas pada tahun 1950, namun Kampus Salemba dengan Rumah Sakitnya dan gedung di sebelahnya yaitu Salemba Empat yang berfungsi sebagai pabrik opium serta Gedung Prapatan Sepuluh, tempat para mahasiswanya telah secara aktif turut dalam revolusi sejak diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Kisah perjuangan Kampus Salemba dan Prapatan Sepuluh masih dalam bentuk "his story" belum tertulis sebagai "history", namun peran dan keterlibatan para mahasiswa sangat mengagumkan, baik dalam pertempuran fisik, politik maupun mengurus para tawanan perang.
Kemudian pada tahun 1966 Kampus Salemba menjadi tempat pertemuan para mahasiswa dan pelajar dari Jakarta dan luar Jakarta yang setelah mengadakan apel bersama dilanjutkan dengan serangkaian , aksinya yang juga ditunjang para sarjananya untuk meluruskan Pemerintah pada masa itu yang telah menyimpang dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Aksi yang dimulai dengan yang dikenal sebagai Tritura, kemudian melahirkan Supersemar dan Orde Baru. Mulai saat itu Kampus UI dikenal sebagai Kampus Perjuangan Orde Baru.
Sebagai sebuah perguruan tinggi dengan Tridharma-nya, UI melaksanakan misinya yaitu mencerdaskan bangsa, pendidikan kepada para mahasiswa terus berjalan dengan selalu berusaha untuk dapat ditingkatkan, baik mutu maupun jumlahnya. Menyadari bahwa perlu usaha untuk melaksanakan peningkatan dan pengembangan, baik bagi para staf pengajar maupun sarana dan kurikulumnya, maka pimpinan Universitas Indonesia memelopori untuk mengadakan kerjasama atau afiliasi dengan perguruan tinggi di luar negeri. Afiiliasi dengan universitas di Amerika Serikat dimulai tahun 1953 oleh Fakultas Kedokteran."
Jakarta: UI-Press, 1989
PDies-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
"Merupakan kelaziman bagi seorang Rektor untuk menyampaikan laporan tahunan pada setiap perayaan Dies Natalis Universitasnya. Namun, pada kesempatan perayaan Dies Natalis ke 32 Universitas Indonesia ini kelaziman itu belum dapat kami laksanakan, karena pada hari ini baru genap 27 hari memangku jabatan Rektor sehingga belum ada hal-hal berarti yang dapat kami laporkan.
Karena itulah pada kesempatan ini kami mohon idzin untuk menyampaikan gagasan-gagasan pokok mengenai apa yang kami anggap perlu dilakukan dalam waktu 4 tahun yang mendatang ini. Sedangkan dalam suatu lampiran khusus disajikan laporan kegiatan Universitas Indonesia di bawah pimpinan pendahulu kami, Prof. Dr. Mahar Mardjono.
Gagasan-gagasan yang ingin kami ketengahkan pada kesempatan ini merupakan kumulasi daripada pengamatan dan pengalaman selama kami menjadi mahasiswa UI pada tahun 50 an maupun kemudian selama menjadi dosen pada Alma Mater ini selama hampir 1 /4 abad. Dalam pada itu selama 2 minggu yang terakhir ini kami telah secara marathon mengadakan kunjungan ke sepuluh fakultas dalam lingkungan UI untuk mengadakan perkenalan dan orientasi. Pada masing-masing fakultas kami telah bertatap muka dengan para karyawan, dosen dan mahasiswa serta telah menerima input atau masukan setelah kami mengeksposekan persepsi kami mengenai pelaksanaan missi selaku Rektor.
Daripada segalanya itu kami telah menarik kesimpulan lebih tajam mengenai apa yang seyogyanya kita lakukan pada masamasa yang akan datang, khususnya selama masa-jabatan kami. Jelas, bahwa kita tidak akan dapat melaksanakan semuanya secara sekaligus. Namun kita dapat berupaya untuk melangkah sejauh-jauh mungkin dalam waktu yang teramat singkat ini.
Gagasan pokok mengenai apa yang seyogyanya kita lakukan adalah, bahwa kita perlu melakukan penyadaran kembali mengenai fungsi Universitas Indonesia di dalarn masyarakat kita serta apa peranan kita sebagai sivitas akademika di dalam lingkungan Alma Mater kita. Usaha penyadaran kembali itu kiranya perlu kita lakukan dari waktu ke waktu. Karena seringkali kita terisap tenggelam ke dalam pusaran rutin sehari-hari. Sehingga perlu dari waktu ke waktu kita tegakkan kepala untuk melontarkan pandangan jauh ke depan untuk melihat ke mana kita pergi.;Merupakan kelaziman bagi seorang Rektor untuk menyampaikan laporan tahunan pada setiap perayaan Dies Natalis Universitasnya. Namun, pada kesempatan perayaan Dies Natalis ke 32 Universitas Indonesia ini kelaziman itu belum dapat kami laksanakan, karena pada hari ini baru genap 27 hari memangku jabatan Rektor sehingga belum ada hal-hal berarti yang dapat kami laporkan.
Karena itulah pada kesempatan ini kami mohon idzin untuk menyampaikan gagasan-gagasan pokok mengenai apa yang kami anggap perlu dilakukan dalam waktu 4 tahun yang mendatang ini. Sedangkan dalam suatu lampiran khusus disajikan laporan kegiatan Universitas Indonesia di bawah pimpinan pendahulu kami, Prof. Dr. Mahar Mardjono.
Gagasan-gagasan yang ingin kami ketengahkan pada kesempatan ini merupakan kumulasi daripada pengamatan dan pengalaman selama kami menjadi mahasiswa UI pada tahun 50 an maupun kemudian selama menjadi dosen pada Alma Mater ini selama hampir 1 /4 abad. Dalam pada itu selama 2 minggu yang terakhir ini kami telah secara marathon mengadakan kunjungan ke sepuluh fakultas dalam lingkungan UI untuk mengadakan perkenalan dan orientasi. Pada masing-masing fakultas kami telah bertatap muka dengan para karyawan, dosen dan mahasiswa serta telah menerima input atau masukan setelah kami mengeksposekan persepsi kami mengenai pelaksanaan missi selaku Rektor.
Daripada segalanya itu kami telah menarik kesimpulan lebih tajam mengenai apa yang seyogyanya kita lakukan pada masamasa yang akan datang, khususnya selama masa-jabatan kami. Jelas, bahwa kita tidak akan dapat melaksanakan semuanya secara sekaligus. Namun kita dapat berupaya untuk melangkah sejauh-jauh mungkin dalam waktu yang teramat singkat ini.
Gagasan pokok mengenai apa yang seyogyanya kita lakukan adalah, bahwa kita perlu melakukan penyadaran kembali mengenai fungsi Universitas Indonesia di dalarn masyarakat kita serta apa peranan kita sebagai sivitas akademika di dalam lingkungan Alma Mater kita. Usaha penyadaran kembali itu kiranya perlu kita lakukan dari waktu ke waktu. Karena seringkali kita terisap tenggelam ke dalam pusaran rutin sehari-hari. Sehingga perlu dari waktu ke waktu kita tegakkan kepala untuk melontarkan pandangan jauh ke depan untuk melihat ke mana kita pergi."
Jakarta: UI-Press, 1985
PGB 0533
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>