Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151422 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mustika Sari
"Green building merupakan suatu konsep bangunan yang memperhatikan dampak suatu bangunan terhadap lingkungannya, sedangkan healthy building merupakan konsep yang berfokus pada dampak yang ditimbulkan dari suatu bangunan terhadap kesehatan penghuni di dalamnya. Pertimbangan terhadap aspek kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia ini telah menjadi urgensi dalam proses perencanaan bangunan. Namun dengan adanya berbagai kinerja yang dilingkupi pada dua konsep bangunan tersebut, proses perencanaan green building dan healthy building cenderung membutuhkan proses perencanaan yang ekstensif, sehingga waktu perencanaan yang dibutuhkan menjadi lebih lama dibandingkan waktu perencanaan bangunan konvensional. Untuk mengatasi hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem prediksi berbasis pendekatan machine learning berbasis data yang diintegrasikan dengan Building Information Modeling (BIM). Kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif melalui analisis arsip, benchmarking, studi kasus, validasi pakar, dan uji coba sistem digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini menghasilkan dua model machine learning dengan nilai akurasi yang terbaik untuk memprediksi kinerja green building dan healthy building dari desain suatu bangunan. Kedua model machine learning tersebut diintegrasikan ke dalam BIM agar dapat langsung diaplikasikan pada alur kerja proses perencanaan. Dengan sistem prediksi yang dikembangkan pada penelitian ini, efisiensi waktu perencanaan bangunan sebesar 20% dapat diperoleh melalui minimalisasi proses analisis kinerja bangunan untuk mewujudkan konsep green building dan healthy building.

Green building is a building concept that focuses on the impact of a building on its environment, while a healthy building pays more attention to the impact of a building on the health of the occupants. Considering these environmental sustainability and human health aspects has become urgent in the building planning process. However, with the various performances covered by the two building concepts, the planning process for green buildings and healthy buildings tends to require a relatively extensive process, affecting the length of time required for the planning process. This study aims to develop a prediction system based on a machine learning computational approach integrated into Building Information Modeling (BIM) to address this issue. The combination of quantitative and qualitative methods through literature review, benchmarking, case studies, expert validation, and system testing was used to achieve the research objectives. This research produces two machine learning models with the best level of accuracy for predicting the performance parameters of green buildings and healthy buildings from the conceptual design of a building. Both machine learning models are integrated into BIM to directly apply to the planning process workflow. With the prediction system proposed in this study, a time efficiency of 20% can be obtained from the building planning process by minimizing the building performance analysis process to implement green building and healthy building concepts. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Handayaniputri
"Government building is one of the country's assets that has a very strategic and urgent function for the interests of public services. In order to realize sustainable development, it is necessary to carry out government buildings that implement the integration of technical, economic, social and environmental aspects effectively through green buildings. Green buildings have measurable performance in saving energy, water and other resources. Green buildings of government buildings require effective and efficient maintenance and maintenance management to maintain the reliability of buildings and their facilities and infrastructure so that they are always worthy of functions both in terms of safety, health, comfort and convenience. The development of technology and information systems has led to the concept of e-maintenance which combines the principles of maintenance, web services and the principles of modern electronic collaboration. E-maintenance combined with Work Breakdown Structure (WBS) and integrated with Building Information Modeling (BIM) will improve the building maintenance and maintenance process that is precise, accurate, fast and easy. This study uses primary and secondary data from the literature and is validated by experts through questionnaires and through Focus Group Discussion (FGD).

Gedung pemerintah merupakan salah satu aset negara yang memiliki fungsi sangat strategis dan urgen bagi kepentingan layanan publik. Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, diperlukan penyelenggaraan bangunan gedung pemerintah yang menerapkan keterpaduan aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan secara efektif melalui bangunan hijau. Bangunan hijau memiliki kinerja terukur dalam penghematan energi, air dan sumber daya lainnya. Bangunan hijau gedung pemerintah memerlukan manajemen pemeliharaan dan perawatan yang efektif dan efisien untuk menjaga keandalan bangunan gedung beserta sarana dan prasarananya agar selalu laik fungsi baik dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Perkembangan teknologi dan sistem informasi telah memunculkan konsep e-maintenance yang menggabungkan prinsip pemeliharaan, layanan web dan prinsip kolaborasi elektronik modern. E-maintenance yang dipadukan dengan Work Breakdown Structure (WBS) dan diintegrasikan dengan Building Information Modeling (BIM) akan meningkatkan proses pemeliharaan dan perawatan gedung yang tepat, akurat, cepat serta mudah. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari literatur dan divalidasi oleh pakar melalui kuesioner serta melalui Focus Group Discussion (FGD)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D2779
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi
"Bangunan hijau dengan pemeliharaan yang tepat akan memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dan masa pakai yang lebih lama, karena kerusakan pada utilitas bangunan dapat diminimalkan. Salah satu utilitas vital adalah komponen elektrikal. Kerusakan komponen elektrikal dapat berakibat fatal seperti korsleting atau kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemeliharaan komponen elektrikal gedung hijau. Sebuah studi kasus diambil dari gedung hijau pemerintah untuk komponen elektrikal, untuk memenuhi persyaratan keandalan bangunan yang terdiri dari keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan. Sistem pemeliharaan yang berupa alternatif desain dari Work Breakdown Structure (WBS) pemeliharaan gedung hijau terintegrasi dengan sistem informasi berupa web dan Building Information Modeling (BIM) adalah faktor yang berpengaruh untuk kinerja keandalan pemeliharaan bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis arsip, studi kasus, survei, validasi pakar, dan analisis statistik. Penelitian ini menghasilkan produk sistem informasi berbasis web yang terintegrasi dengan BIM, dan juga model matematikayang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan gedung hijau pemerintah untuk komponen elektrikal sehingga menjadi lebih efektif dan efisien terutama untuk kinerja keselamatan.
A green building with proper maintenance will have higher energy efficiency and longer lifetime, as damages to building utilities can be minimised. One of the vital utilities are electrical components. Damages to electrical components may have fatal consequences such as short circuit or fire. This research aims to improve the maintenance of electrical components of green building. A case study is taken from a government green building for electrical components, in order to meet the building reliability requirements which consist of safety, health, comfort, and convenience. Maintenance system which is Work Breakdown Structure (WBS) of green building maintenance integrated with information systems and Building Information Modeling (BIM) are influential factors for building maintenance performance. The research methods used are archival analysis, case study, survey, expert judgement, and statical analysis. This research generates product of web based information system integrated with BIM, and also mathematical model that enhance the maintenance performance of government green building for electrical components would become more effective and efficient especially for safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Wahyuniati Riza
"Keandalan fungsi komponen mekanikal memiliki implikasi yang besar terhadap tercapainya misi bangunan hijau yaitu reduksi emisi dan energi. Kegagalan dalam fase pemeliharaan dan perawatan komponen mekanikal dapat berakibat buruk terhadap pencapaian misi tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah data terfragmentasi, data tidak terdokumentasi dengan baik, respon SDM yang lambat, dan tidak ada jadwal pemeliharaan. Akibatnya anggaran masif yang dikeluarkan di fase konstruksi bangunan hijau menjadi sia-sia. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan hijau gedung pemerintahan komponen mekanikal. Studi kasus yang diteliti adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur, studi kasus, pengembangan sistem dan analisa statistik. Penelitian ini menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) dalam mengelola data secara dinamis dengan manajemen data menggunakan Building Information Modeling (BIM) yang diintegrasikan dengan sistem informasi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa sistem tata udara, transportasi vertikal, sistem informasi dengan BIM dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan hijau komponen mekanikal yaitu keamanan dan kenyamanan.

The reliability of functioning mechanical components has major implications not only for the ease of use, lowering maintenance cost, avoiding loss of time and preserving safety factor but also for achieving green buildings mission namely emission and energy reduction. Failure in maintenance phase of mechanical components can adversely affect the achievement of the mission. Problems that occur are fragmented data, undocumented data, slow responses of human resource, and unscheduled maintenance. As a result, the massive budget spent in the green building construction phase is in vain. The purpose of this study is to improve the performance of maintenance of government green buildings in mechanical components by developing an information system that integrated with Building Information System (BIM). The case study studied was the Ministry of Public Works and Peoples Housing Republic of Indonesia. The research methods used are literature reviews, case studies, system development and statically analysis. This study uses a Work Breakdown Structure (WBS) in managing data dynamically using BIM, which is integrated with web-based information systems. The result in this study explained that HVAC system, vertical transportation, BIM and information system has proofed that these variables could enhance the performance of mechanical components maintenance in green building which are safety and comfort.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endiq Yogana
"Pemeriksaan persyaratan peraturan proyek konstruksi di DKI Jakarta masih dilakukan secara konvensional (paper and CAD based) yang membutuhkan waktu yang lama, sumber daya yang intensif, perbedaan interpretasi terhadap peraturan, proses revisi berulang, proses pelacakan persyaratan yang sulit, tidak akurat dan tidak transparan, serta berimplikasi waktu dan biaya yang signifikan. Pemeriksaan persyaratan secara konvensional menyebabkan masih banyak bangunan gedung di DKI Jakarta yang belum memenuhi persyaratan teknis yang berdampak pada kegagalan bangunan dan ketidakpuasan masyarakat.  Pemeriksaan persyaratan secara otomatis dimungkinkan ketika representasi komputer dari model data produk (Product Data Model (PDM)) diintegrasikan dengan model pengetahuan hukum (Legal Knowledge Model (LKM)) sebagai input bagi sistem/mesin pengolah data dengan prosedur algoritma (Compliant Design Processes (CDP)) untuk menghasilkan laporan pemeriksaan peraturan otomatis yang akurat. Model Bangunan yang dikembangkan dalam Building Information Modelling (BIM) berfungsi sebagai representasi bangunan. Lingkup persyaratan teknis bangunan berbasis BIM dikelola secara dinamis dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) dalam satu database yang divalidasi oleh Pemerintah dan dapat diaplikasikan oleh perencana pada setiap tahapan perencanaan. Penelitian ini mengusung integrasi antara ruang lingkup persyaratan peraturan ke dalam tahapan pengembangan model BIM. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Sistem Informasi berbasis WBS dengan aplikasi BIM untuk meningkatkan pemenuhan persyaratan teknis bangunan gedung.

Examination of the requirements for construction project regulations in DKI Jakarta is still conducted conventionally (paper and CAD based) which requires a long time, resource intensive, different interpretations of the regulations, the process of revised repetitive, the process of tracking difficult requirements, inaccurate and not transparent, and has significant time and cost implications. Conventional examination of requirements causes that there are still many buildings in DKI Jakarta that have not yet met the technical requirements which have an impact on building failures and public dissatisfaction. Automatic requirements checking is possible when the computer representation of the product data model (Product Data Model (PDM)) is integrated with the Legal Knowledge Model (LKM) as input for data processing systems/machines with algorithmic procedures (Compliant Design Processes (CDP) )) to produce an accurate automatic regulatory check report. The Building Model developed in Building Information Modeling (BIM) functions as a building representation. The scope of BIM-based building technical requirements is managed dynamically using Work Breakdown Structure (WBS) in one database validated by the Government and can be applied by planners at each planning stage. This research carries the integration of the scope of regulatory requirements into the stages of developing the BIM model. This study aims to develop a WBS-based Information System with a BIM application to improve compliance with the technical requirements of buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustisia Sekar Pratiwi
"Pemeliharaan dan perawatan bangunan bertujuan untuk menjaga kondisi fungsi, struktur, dan estetika seperti pada kondisi awalnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan hijau gedung pemerintahan komponen arsitektur. Gedung Kantor Kementerian PUPR dipilih untuk menjadi studi kasus pada penelitian ini. Kerusakan komponen arsitektur yang rusak pada bangunan sehingga tidak memenuhi standar kinerja pemeliharaan menjadi permasalahan yang diangkat pada penelitian ini. Dampak dari permasalahan ini adalah biaya operasional yang meningkat dan tidak tercapainya empat syarat keandalan bangunan (kenyamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemudahan). Penyebab dari masalah tersebut adalah karena sistem pemeliharaan yang tidak efektif. Penelitian ini menggunakan metode survei, tinjauan literatur, dan studi kasus untuk mendapatkan hasil penelitian yang merupakan pembuktian bahwa kinerja pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen arsitektur bangunan gedung hijau pemerintah dapat meningkat dengan menggunakan pengembangan sistem informasi berbasis Building Information Modelling (BIM).

The purpose of Buidling maintenance is to maintain the fuctional, structural, and aesthetics condition as in the initial conditions. This research aims to improve the architectural components of the government green bulding maintenances performance. The PUPR Ministry Office Building was chosen to be the case study in this research. The damaged architectural components in buildings might affect the failure of the component to fulfill the standard required. The impact of this problem is the increased operational costs and not achieving the four conditions of building reliability (comfort, safety, health, and convenience). The cause of the problem is the ineffectiveness of the maintenance system. The survey methods, literature review, and case studies are used in this research to prove the argument that the performance architectural components of the government green bulding maintenance can be improved by using the development of information systems based on Building Information Modelling (BIM).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Ariqah Nuraisyah
"Proyek pembangunan jalan tol memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. Namun, sektor konstruksi, terutama dalam proyek jalan tol, masih menunjukkan tingkat kecelakaan yang tinggi. Faktor penyebab utamanya adalah penggunaan metode konvensional, perencanaan yang kurang baik, serta sistem organisasi proyek yang belum efektif, yang menghambat komunikasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang dapat meningkatkan keselamatan konstruksi dan menganalisis pengaruh integrasi The Last Planner System (LPS) dengan Building Information Modeling (BIM) pada fase desain proyek jalan tol. Metode penelitian mencakup studi literatur, validasi pakar, survei kuesioner, dan analisis data dengan Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi BIM dalam LPS dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi secara signifikan. Oleh karena itu, integrasi LPS dan BIM direkomendasikan untuk diterapkan dalam proyek-proyek infrastruktur guna meningkatkan keselamatan kerja dan efisiensi proyek.

Toll road construction projects play an important role in Indonesia's infrastructure development. However, the construction sector, especially in toll road projects, still shows a high accident rate. The main contributing factors are the use of conventional methods, poor planning, and ineffective project organization systems, which hinder communication and collaboration between stakeholders. This research aims to identify key factors that can improve construction safety and analyze the effect of integrating The Last Planner System (LPS) with Building Information Modeling (BIM) in the design phase of toll road projects. The research methods included literature study, expert validation, questionnaire survey, and data analysis with Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS). The results showed that the integration of BIM in LPS can significantly improve construction safety performance. Therefore, the integration of LPS and BIM is recommended to be applied in infrastructure projects to improve work safety and project efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Ariqah Nuraisyah
"Proyek pembangunan jalan tol memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. Namun, sektor konstruksi, terutama dalam proyek jalan tol, masih menunjukkan tingkat kecelakaan yang tinggi. Faktor penyebab utamanya adalah penggunaan metode konvensional, perencanaan yang kurang baik, serta sistem organisasi proyek yang belum efektif, yang menghambat komunikasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang dapat meningkatkan keselamatan konstruksi dan menganalisis pengaruh integrasi The Last Planner System (LPS) dengan Building Information Modeling (BIM) pada fase desain proyek jalan tol. Metode penelitian mencakup studi literatur, validasi pakar, survei kuesioner, dan analisis data dengan Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi BIM dalam LPS dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi secara signifikan. Oleh karena itu, integrasi LPS dan BIM direkomendasikan untuk diterapkan dalam proyek-proyek infrastruktur guna meningkatkan keselamatan kerja dan efisiensi proyek.

Toll road construction projects play an important role in Indonesia's infrastructure development. However, the construction sector, especially in toll road projects, still shows a high accident rate. The main contributing factors are the use of conventional methods, poor planning, and ineffective project organization systems, which hinder communication and collaboration between stakeholders. This research aims to identify key factors that can improve construction safety and analyze the effect of integrating The Last Planner System (LPS) with Building Information Modeling (BIM) in the design phase of toll road projects. The research methods included literature study, expert validation, questionnaire survey, and data analysis with Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS). The results showed that the integration of BIM in LPS can significantly improve construction safety performance. Therefore, the integration of LPS and BIM is recommended to be applied in infrastructure projects to improve work safety and project efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaikha Puspita Arum
"Integrasi aplikasi Building Information Modelling (BIM) telah menjadi tren utama dalam industri konstruksi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada tahap perancangan desain. BIM memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara para profesional yang terlibat dalam proyek konstruksi, termasuk arsitek, insinyur, dan kontraktor, dengan memanfaatkan model digital yang terintegrasi secara menyeluruh.
Pada tahap perancangan desain, integrasi BIM memberikan manfaat yang signifikan yakni BIM menyediakan lingkungan kerja yang kohesif, di mana informasi tentang bangunan dapat dibagikan dan diakses secara real-time oleh tim proyek. BIM memudahkan Insinyur dan pengguna berkolaborasi dalam membuat model 3D yang akurat, termasuk aspek arsitektur, struktur, MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing), dan lainnya. Dengan demikian, integrasi BIM menghilangkan kesenjangan komunikasi dan memastikan keselarasan antara desain dan dokumentasi. Selain itu, integrasi BIM juga mempercepat proses perancangan desain. Dalam model BIM, perubahan yang terjadi pada satu elemen akan secara otomatis memperbarui elemen terkait lainnya, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan revisi secara manual. Selain itu, BIM juga mendukung analisis dan simulasi yang lebih akurat, seperti analisis struktural, analisis energi, dan estimasi biaya. Dengan memanfaatkan informasi yang terintegrasi dalam model BIM, para profesional dapat membuat keputusan yang lebih baik dan efisien dalam perancangan desain.
Integrasi aplikasi BIM pada tahap perancangan desain konstruksi bangunan pada contoh proyek bangunan industri dengan struktur baja di Bogor menghasilkan efisiensi reduksi waktu tahap perancangan desain konstruksi sebesar 50%, efisiensi man power digunakan 26,67% lebih sedikit kebutuhan jumlah orang jika menggunakan sistem BIM, dan bisa mereduksi biaya man power dengan efisiensi sebesar 52,25% lebih murah jika menggunakan sistem BIM yang menggambarkan secara keseluruhan bahwa penggunaan BIM pada tahapan perancangan desain konstruksi adalah efisien. Dalam era konstruksi digital, integrasi BIM menjadi kunci untuk mencapai proyek yang sukses dan efisien.

The integration of Building Information Modeling (BIM) applications has become a major trend in the construction industry to improve efficiency and productivity at the design drafting stage. BIM enables better collaboration between professionals involved in a construction project, including architects, engineers, and contractors, by utilizing a fully integrated digital model.
At the design drafting stage, BIM integration provides significant benefits. First, BIM provides a cohesive working environment, where information about the building can be shared and accessed in real-time by the project team. BIM makes it easy for engineers and users to collaborate in creating accurate 3D models, including architectural, structural, MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing), and other aspects. Thus, BIM integration eliminates communication gaps and ensures alignment between design and documentation. In addition, BIM integration also speeds up the design drafting process. In a BIM model, changes made to one element will automatically update other related elements, reducing the time required to make revisions manually. In addition, BIM also supports more accurate analysis and simulation, such as structural analysis, energy analysis, and cost estimation. By utilizing the information integrated in the BIM model, professionals can make better and more efficient decisions in design.
The integration of BIM applications at the design stage of building construction design on the example of an industrial building project with steel structure in Bogor resulted results in a 50% reduction in the time efficiency of the construction design stage, the efficiency of man power is used 26.67% fewer number of people if using the BIM system, and can reduce man power costs with an efficiency of 52.25% cheaper if using the BIM system which illustrates overall that the use of BIM at the construction design stage is efficient. In the era of digital construction, BIM integration is key to achieving successful and efficient projects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cakraningrat Kencana Murti
"Terus meningkatnya masalah keberlanjutan yang terjadi telah mendorong sektor konstruksi untuk mengadopsi strategi konstruksi hijau dan berkelanjutan. Di Indonesia sendiri, telah diterbitkan regulasi terkait pedoman penyelenggaraaan konstruksi berkelanjutan, yang tertuang pada Permen PUPR No. 9 Tahun 2021. Di satu sisi, kemajuan teknologi mendorong kita untuk terus berinovasi, dan terdapat salah satu teknologi di bidang konstruksi, yaitu building information modeling (BIM). pengaplikasian BIM memungkinkan adanya peningkatan performa di dalam penerapan konsep keberlanjutan di dalam suatu proyek. Untuk bisa mengimplementasikan suatu hal baru ke dalam alur kerja yang ada, perlu untuk mengukur terkait tingkat kesadaran, pengetahuan, dan kesiapannya. Survei kuesioner dilakukan kepada 63 responden dan diketahui pelaku jasa konstruksi di Indonesia sudah memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan konstruksi berkelanjutan, teknologi BIM, dan regulasinya. Berdasarkan pengetahuan dari pelaku jasa konstruksi juga diketahui faktor-faktor di dalam penerapan konstruksi berkelanjutan dan teknologi BIM. Faktor manfaat paling penting untuk pelaksanaan konstruksi berkelanjutan dan BIM adalah kesejahteraan pekerja dan peningkatan keselamatan kerja. Sementara untuk hambatan dari konstruksi berkelanjutan dan BIM adalah penolakkan untuk beradaptasi. Diketahui juga untuk penerapan BIM pada indikator konstruksi berkelanjutan berdasarkan Permen PUPR No. 9 Tahun 2021, fungsi BIM yang paling banyak dibutuhkan adalah 3D modeling dan environmental analysis. Penulis menghubungkan kedua faktor tersebut (kesadaran dan pengetahuan) ke dalam kesiapan penerapan BIM pada konstruksi berkelanjutan, dan ditemukan bahwa kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan di dalam penerapannya berdasarkan pendekatan metode structural equation modeling (SEM).

In Indonesia, regulations related to the implementation of sustainable construction guidelines have been issued, which are contained in the PUPR Ministerial Regulation No. 9 of 2021. On the one hand, technological advances encourage us to continue to innovate, and there is one technology in the construction sector, namely building information modeling (BIM). the application of BIM allows an increase in performance in the application of the concept of sustainability in a project. To be able to implement something new into the existing workflow, it is necessary to measure the level of awareness, knowledge, and readiness. The questionnaire survey was conducted to 63 respondents and it is known that construction service actors in Indonesia already have a high level of awareness of sustainable construction, BIM technology, and regulations. Based on the knowledge of construction service actors, it is also known the factors in the application of sustainable construction and BIM technology. The most important benefit factors for implementing sustainable construction and BIM are worker welfare and increased safety at work. Meanwhile, the barriers to sustainable construction and BIM are the refusal to adapt. It is also known that the implementation of BIM on sustainable construction indicators based on the PUPR Ministerial Regulation No. 9 In 2021, the most needed BIM functions are 3D modeling and environmental analysis. The author connects these two factors (awareness and knowledge) into the readiness to implement BIM in sustainable construction, and it is found that these two factors have a significant influence in its application based on the structural equation modeling (SEM) method approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>