Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214934 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Savitri Amalia
"Call Center ditugaskan untuk membantu pelanggan untuk menyelesaikan permasalahan, selain itu juga Call Center salah satu cara terbaik dalam berinteraksi dengan pelanggan. Call Center bukan hanya digunakan oleh perusahaan namun juga instansi pemerintah, badan hukum dan berbagai sektor lainnya. Dari tren alokasi kode akses yang didapatkan pada tahun 2018 hingga tahun 2021 bahwa Call Center mengalami peningkatan penggunaan kode akses pusat panggilan informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk melakukan proyeksi terhadap okupansi kode akses layanan Call Center untuk menghindari habisnya okupansi dikarenakan terbatasnya digit kombinasi yang dialokasikan pemerintah. Dalam penelitian ini proyeksi dilakukan untuk menentukan periode habisnya okupansi kode akses layanan Call Center, sehingga dapat melakukan mitigasi dengan melakukan pembuatan regulasi pengaturan digit kombinasi baru bagi Call Center. Hasil yang didapatkan dari perhitungan proyeksi diketahui bahwa tahun 2026 akan mengalami krisis kode akses layanan Call Center dan sepenuhnya habis pada tahun 2027. Kondisi tersebut berimplikasi terhadap kebutuhan pengaturan terkait dengan digit kombinasi.

Call Center is responsible for helping customers to solve problems and is the best way to interact with clients. It is widely used by companies, government agencies, legal entities, and other sectors. From the access code allocation trends in 2018 to 2021, the use of access codes for Call Centers has increased. Therefore, we need a way to project the maximum Call Center service access codes to mitigate the running out of occupancy due to the limited combination of digits allocated by the government. This study aims to project when the access code occupancy of the Call Center service runs out for early mitigation in the form of regulations for setting new combination digits for Call Centers. The projection calculation indicated there will be an access code crisis for the Call Center service in 2026 and will be entirely run out in 2027. From the projection of the access code expiration period and analysis carried out, new regulation related to combination digits is needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brury Sulandra
"ABSTRAK
Sistem Call Center adalah bentuk penerapan Customer Relationship Management yang dapat meningkatkan hubungan Perusahaan dengan Pelanggan. Namun untuk membangun Sistem ini diperlukan biaya yang tinggi. Sistem Call Numbering menggunakan Platform Cloud merupakan bentuk penerapan Cloud Computing yang berfungsi menyerupai Call Center dan memerlukan biaya yang terjangkau. Dengan dibangunnya Sistem Call Numbering menggunakan Platform Cloud untuk Perusahaan Menengah Kebawah, maka hubungan dengan Pelanggan akan semakin terbina dengan baik. Karya ilmiah ini mengusulkan Pengembangan Aplikasi dan Analisis Bisnis Call Numbering berbasis Cloud. Pembangunan Sistem dilakukan menggunakan platform Web Hosting, Database Mangement System, dan Interactive Voice Response didalam Cloud dengan output berupa Aplikasi Web. Sedangkan Analisis Sistem menggunakan Tools Strategi “Samudra Biru”. Sistem Call Numbering menggunakan Platform Cloud yang telah dibangun memenuhi syarat kelayakan setelah diuji kualitasnya dengan menggunakan metode Pengambilan Data melalui Angket. Kemudian Sistem dianalisis mengunakan Tools Strategi “Samudra Biru” yang terdiri Analisis Kerangka Kerja Empat Langkah, Analisis Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan, Analisis Strategi Kanvas, Analisis Pemetaan Pioneer-Migrator-Setler, Analisis Rangkaian Strategi “Samudra Biru”, dan Analisis Tiga Tingkatan Konsumen. Hasil analisis menggunakan Tools Strategi “Samudra Biru” menyimpulkan bahwa Sistem Call Numbering menggunakan Platform Cloud memiliki keunggulan efisiensi biaya, peningkatan mobilitas, dan jaminan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan Sistem Call Center, Sistem ini juga dapat bertransformasi menjadi Call Numbering Mobile dan siap untuk dikomersialkan.

ABSTRACT
Call Center System is a Customer Relationship Management application form which can increase the Company's relationship with the customer. However, this system is necessary to build a high cost. Call Numbering system using Platform Cloud Cloud Computing is a form of application that functions like a call center and an affordable cost. By Call Numbering System built using Cloud Platform for Midsize Company Move Down, then the relationship with the customer will be nurtured well. This paper proposes Application Development and Business Analysis Cloud based Call Numbering. System development is done using the platform Web Hosting, Database Mangement System, and Interactive Voice Response in the Cloud with output in the form of Web Applications. While the use of System Analysis Tools Strategy "Blue Ocean". Call Numbering system using Cloud platform that has been built to meet eligibility requirements after quality tested using the method of data collection through questionnaire. Then analyzed using the System Tools Strategy "Blue Ocean" which consisted Four Steps Framework Analysis, Analysis Eliminate-Reduce-Raise-Create, Canvas Strategy Analysis, Analysis Mapping Pioneer-Migrator-Setler, Analysis of Strategies series "Blue Ocean", and Analysis of Three Consumer level. The analysis using the Tools Strategy "Blue Ocean" concluded that the Call Numbering System using Cloud Platform has the advantage of cost efficiency, improved mobility, and security better than the Call Center System, this system can also be transformed into Call Mobile Numbering and ready for commercialization."
2013
T35777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banowati
"Karya akhir ini membahas mengenai analisis kebutuhan petugas pada Chevron IBU IT Service Desk dengan menggunakan simulasi event diskrit. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi di IT Service Desk saat ini dan memberikan usulan alternatif pengelolaan layanan IT Service Desk agar mampu menangani panggilan yang masuk minimal sebanyak 90%.
Metodologi dalam melakukan penelitian ini adalah simulasi event diskrit dengan menggunakan aplikasi Arena Simulation. Terdapat tiga skenario usulan dengan menambah jumlah petugas pada waktu pelayanan yang berbeda. Dari ketiga skenario yang diusulkan, skenario ketiga (menambah dua petugas pada pukul 07.00 - 16.00 dan dua petugas pada pukul 08.00 - 17.00) memberikan kinerja yang terbaik yaitu 92.81% panggilan yang masuk dapat dilayani. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parti Widiyastuti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas kinerja operasional call center Jasa Marga Traffic Information Center dalam penanganan panggilan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas kinerja layanan call center Jasa Marga Traffic Information Center berdasarkan indikator ukuran layanan, ukuran kualitas, dan ukuran efisiensi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan untuk meningkatkan keefektifan kinerja call center sebaiknya perlu dilakukan pemisahan tugas antara Traffic Information Center dengan Call Center, mengoperasikan line telepon aktif dalam jumlah yang optimum serta melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing agen.

ABSTRACT
This thesis is measuring on operating performance of call center Jasa Marga Traffic Information Center on their call handling. Goals of the thesis are to know the performance effectiveness on Jasa Marga Traffic Information Center both quality and efficiency services indicator. This is a descriptive research with a quantitative approachment. The result of the research are suggest that to improve efectiveness performance on the call center should be separated between Traffic Information Center and the call center, operating the phone line with optimum number, and evaluate individual agent performance."
2013
S44023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fluss, Donna
"To get a competitive edge in a world of commoditized service, companies have to convert their reactive, cost-oriented contact centers into predictive, engaged, revenue-generating, real-time profit centers. A real-time contact center provides an outstanding customer experience, enhances loyalty, increases sales, reduces expenses, and streamlines information flow between the center and the company at large -- all of which adds up to substantial bottom-line improvement. The real-time contact center is a practical guide to building a service infrastructure that will simultaneously exceed your customers' expectations, and build revenues. This timely book will help you: establish the business case for transforming your contact center into a real-time profit center. Sort through the technologies and systems that enable real-time contact centers, and learn the best ways to use them. Build profitable relationships with sales and marketing. Strengthen your self-service applications to improve their efficiency and to reduce dependence on service representatives, enabling significant cost reductions. Hire, train, and motivate staff to keep your contact center at the top of its game. Make smart, ethical decisions regarding offshore outsourcing. The book is packed with step-by-step implementation plans for migrating from your current model to the real-time contact center, and offers a complete package of winning strategies, practical guidelines, and best practices. Each chapter includes self-assessment checklists for use by all the crucial players in your contact environment. The real-time contact center analyzes the business trends that are driving change in the contact center market, and provides vendor names and a market overview of key call center technology, systems, and applications. The book also discusses how to optimize management and processes to ensure your people are well positioned to deliver extraordinary service with every interaction. Most importantly, T\the real-time contact center will show you how to make this crucial transformation without disrupting your current service initiatives. With the powerful tools and practical recommendations in this book, you will transfer quickly and seamlessly to a world-class contact center that's designed to generate substantial revenue, delight your customers, reduce expenses, and make your organization the envy of its industry."
New York: American Management Association, 2005
e20441814
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ahmad Nur Ali
"ABSTRAK
Data dari konsultan Cushman and Wakefield Indonesia pada triwulan 1-2014 menyatakan bahwa tingkat hunian di shopping center strata hanya 69,1%. Kekosongan kios pada shopping center strata dirasakan akan terus meluas, hal ini menyebabkan kerugian bagi pelaku aktivitas di dalam shopping center strata terutama bagi pemilik kios. Penelitian ini mempertanyakan ?pengelolaan dan desain yang seperti apa yang bisa meminimalisir dampak dari permasalahan kios kosong pada shopping center strata? Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, saya melakukan pengamatan terhadap dua bentuk desain yang berbeda pada shopping center strata, untuk lebih memahami kenapa kekosongan kios dapat terjadi dan terus berkembang di shopping center strata. Setelah memahami permasalahan kekosongan kios, tahap selanjutnya saya memakai metode kausal komparatif yaitu analisis sebab-akibat yang digambarkan ke dalam skenario pengembangan shopping center strata terhadap kondisi yang sedang terjadi.
Analisis tersebut menghasilkan temuan bahwa pengelolaan sebagian jumlah kios pada shopping center strata masih lebih baik daripada tidak sama sekali, dan untuk mengatasi terbatasnya pengelolaan akibat status kepemilikan strata, maka diperlukan perjanjian serah kelola antara pemilik kios dengan pihak pengelola serta perlu adanya sifat fleksibel pada design shopping center strata, sehingga permasalahan kekosongan kios dapat diminimalisir.

ABSTRACT
Consultan Cushman and Wakefield Indonesia has noted that in quarter 1-2014 that the occupancy rate in shopping center strata is only 69.1%. the un-opened shop units that plague the shopping center strata in Indonesia, which gives negative impact to the shop owners and the whole shopping center. So this research have questioned ?management and design as what can minimize the impact of problems in un-opened in shopping center strata?. Early investigation reveals that the strata ownership and the layout design of the property are the reasons, which dis-allow the proper management of the shopping center. Investigation for to answer the research question about the problems are in the forms of situational development scenarios that represent intervention to the condition.
The finding of the research are: the ability to manage some of the strata shop units is better than none, and to overcome the inability to manage the strata shop units in the shopping center, it is neccesary to include the managing aggreement in the strata title and flexibility in design layout of the shopping center that makes possible to manage the shopping center properly.
"
2016
T45118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caesario Wahyu Perkasa
"Call center perbankan merupakan salah satu bagian dari organisasi dalam perbankan yang memberikan pelayanan virtual kepada nasabah melalui media akses telepon.Call center memiliki peranan yang jauh lebih penting dari yang dibayangkan oleh sebagian besar orang di perusahaan. Divisi inilah yang menjadi representatif perusahaan yang bersentuhan langsung dengan pelanggan. Sehingga dapat dikatakan sebagai pusatnya data-data penting para nasabah dan reputasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh call center.Berada di level 10 besar perusahaan perbankan di indonesia, menjadikan PT.XYZ meninjau ulang manajemen di lingkungan internalnya. Terfokus pada divisi call center, PT.XYZ menginginkan untuk membuat suatu kebijakan baru terkait dengan manajemen risiko keamanan informasi. Karena keamanan informasi sangat diperlukan untuk menjaga agar data-data nasabah tidak bocor ke pesaing bisnisnya. Selain itu juga untuk meningkatkan tingkat kepercayaan nasabah terhadap PT.XYZ. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat keamanan risiko sekaligus membuat suatu kebijakan baru terkait dengan manajemen risiko keamanan informasi di divisi call center yang mengacu kepada ISO 27001:2013, sehingga segala kegiatan yang berkaitan dengan call center dapat lebih terkontrol dan meminimalisir kemungkinan risiko yang dapat merugikan PT.XYZ baik secara finansial maupun fungsional.

Call center PT.XYZ is a part of the bank organization that provides virtual services to customersby phone call. Call center has much more important functions than imagined by the mostly people.This division became direct representative of the company that contact with customers, so it can be said as the center of important data from the customers and the companys reputation is strongly influenced by the call center.PT.XYZ is one of the top 10 largest banking companies in Indonesia, making PT.XYZ reviewing its internal environmental management.Focused on call center division, PT.XYZ wants to create a new policy related to information security risk management.Because information security is highly important to keep the customers data not leaked to a competitor business. In addition, to increase the level of customer trust and confidence of the PT.XYZ.This study was conducted to evaluate the safety level of risk at the same time create a new policy related to information security risk management in the division call center which refers to the ISO 27001: 2013,so that all activities related to call center can be better controlled and minimize the possible risks that can harm PT.XYZ both financially and functionally."
Jakarta: Fasilkom, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwino Daries
"Badan Pusat Statistik BPS adalah lembaga pemerintah non kementrian yang memiliki kewenangan melakukan kegiatan statistik berupa sensus dan survei. Tindak lanjut dari kegiatan statistik ini harus didukung oleh sistem informasi pengolahan data yang memadai. Subdit Integrasi Pengolahan Data IPD sebagai pengembang sistem informasi di BPS harus dapat melayani pengembangan sistem informasi pengolahan data, namun saat ini layanan tersebut masih belum berkualitas.
Agar dapat melakukan peningkatan kualitas layanan maka kualitas layanan saat ini harus dievaluasi. Pengukuran kualitas layanan ini dengan menggunakan dimensi kualitas metode SERVQUAL yang dimodifikasi. Dimensi tersebut meliputi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy dan geographics, selanjutnya diintegrasikan dengan model Kano.
Hasil dari evaluasi tersebut, dimensi Reliability dan Responsiveness mempunyai nilai gap yang paling besar. Selain itu dari 24 atribut layanan yang diukur hanya 19 atribut kualitas yang mempunyai dampak terhadap kepuasan pengguna, dimana diantaranya 15 atribut mempunyai kategori Attractive. Selanjutnya dari 19 atribut tersebut ditentukan atribut yang menjadi prioritas utama sampai dengan prioritas terakhir dalam usaha peningkatan kualitas layanan.

BPS Statistics Indonesia is a non ministerial government agency which has the authority to conduct statistical activities like census and survey. The follow up of these statistical activities should be supported by an adequate data processing information system. Sub Directorate of Data Processing Integration IPD as developer of information system at BPS must be able to serve development of information system of data processing, but now the service still not qualified.
In order to improve the quality of service, the current quality of service must be evaluated. Measuring the quality of this service using the quality dimension of the modified SERVQUAL method. These dimensions include tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and geographics, then integrated into Kano model.
The results of the evaluation, the dimensions of Reliability and Responsiveness have the greatest gap value. In addition, based on the measurement results of 24 attributes, only 19 attributes that impact on user satisfaction, and 15 attributes of them have category Attractive. Furthermore, of the 19 attributes are determined attributes that become the main priority up to the last priority in efforts to improve the quality of service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Oliver
"Penggunaan data center adalah hal yang perlu dilakukan demi mendukung perkembangan data dan informasi yang semakin luas dan terus bertambah. Namun dalam pembuatan dan operasionalnya, data center memiliki berbagai hal yang harus dipikirkan untuk dapat menghindari berbagai gangguan keamanan dan kesalahan yang dapat menyebabkan kerusakan dan ancaman bagi integritas data yang ada. Salah satu serangan yang sangat berbahaya dan umum menyerang data center adalah DDOS atau Distributed Denial Of Service menurut data dari Akamai, bahwa selama tahun 2020 ini DDOS memiliki peningkatan dalam volume serangan dan variasi serangan. Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya dalam meningkatkan keamanan jaringan dengan mekanisme yang akurat dan terautomasi dalam meningkatkan efektivitas terutama pada keamanan data center dengan suatu sistem yang memantau alur/flow dalam jaringan dan memungkinkan dilakukannya pemantauan firewall, port, dan konfigurasi keamanan lainnya, untuk meningkatkan jaringan data center yang ada dengan keamanan yang lebih baik. Percobaan komunikasi dengan protocol ICMP menunjukan hasil rata-rata latensi dari tiga percobaan dengan jumlah paket yang berbeda sebesar 0.127 ms pada arsitektur Three Tier dan 0.079 ms pada arsitektur Spine Leaf. Implementasi sistematika controller untuk dapat melakukan port blocking setelah dilakukannya deteksi serangan memiliki akurasi deteksi sebesar 99.72% pada arsitektur Three Tier dan 99.45% pada arsitektur Spine Leaf. Pemanfaatan lapisan aplikasi untuk sistem pemantauan dan konfigurasi keamanan berbasis firewall secara efektif berhasil menunjang arsitektur jaringan Three Tier dan Spine Leaf, di mana penggunaan satu buah controller deteksi yang juga menjalankan fungsi API untuk lapisan aplikasi akan memiliki rata-rata delay sebesar 5.3 detik pada arsitektur Three Tier dan 5.6 detik pada arsitektur Spine Leaf, sedangkan penggunaan dua controller terpisah untuk proses deteksi dan menjalankan API akan mengurangi delay pada arsitektur Three Tier menjadi 0.8 detik dan pada arsitektur Spine Leaf menjadi 1.1 detik

The use of data centers is something that needs to be done to support the development of data and information that is increasingly broad and continues to grow. However, in its structure and operation, data centers have various things that must be considered to avoid various security issues and errors that can cause damage and threats to the integrity of existing data. One of the most dangerous and common attacks attacking data centers is DDOS or the Distributed Denial Of Service, according to data from Akamai, during 2020, DDOS had an increase in the volume of attacks and the variety of attacks. This is the reason why it is important to improve network security with an accurate and automated mechanism to increase effectiveness, especially in data center security with a system that monitors the flow in the network and allows monitoring of firewalls, ports, and other security configurations, to improve the existing data center network with better security. The communication experiment with the ICMP protocol shows the average latency of the three experiments with different packet numbers with 0.127 ms on the Three Tier architecture and 0.079 ms on the Spine Leaf architecture. The implementation to applicate controller systematics to perform port blocking after attack detection has a detection accuracy of 99.72% on Three-Tier architecture and 99.45% on Spine Leaf architecture. Utilization of the application layer for monitoring systems and firewall- based security configurations has effectively succeeded in supporting the Three-Tier and Spine Leaf network architectures, where the use of one detection controller that also performs the API function for the application layer will have an average delay of 5.3 seconds on the Three Tier architecture. and 5.6 seconds on the Spine Leaf architecture, whilst the use of two separate controllers for the detection process and running the API will reduce the delay on the Three Tier architecture to 0.8 seconds and on the Spine Leaf architecture to 1.1 seconds. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Jimmy Rotinsulu
"ABSTRAK
Perkembangan yang sangat cepat dalam industri keuangan, terutama setelah
ditemukannya teknik-teknik baru yang dipergunakan dalam bidang rekayasa keuangan,
menuntut pengetahuan yang mendalam dañ pelalcu pasar untuk terlibat datam industri ini.
Derivative keuangan merupakan sajah satu bagian dan industni keuangan yang tens
berkembang dan berperan penting dalam proses rekayasa keuangan (financial engineering
process). Berdasarkan definisi, derivative keuangan adalah suatu instrumen kenangan yang
nilainya tergantung kepada harga dan jenis asset yang lain (underlying assets).
Option merupakan salah satu jenis derivative keuangan yang banyak dipakai dalam
dunia rekayasa keuangan. Pada awalnya option dibuat secara individu (perseorangan) antara
dua pihak. Saat ini option didefinisikan sebagai suant hak untuk membeli atau menjual
sejurnlah tertentu underlying asset pada harga tertentu (strike price atau exercise price)
sebelum atau path saat yang telah dlitentukan (maturity time).
Saat ini option telah berkembang menjadi instrumen yang sangat penting dalam dunia
keuangan dan investasi. Pericembangan penggunaan option sebagai suatu alat dalam rekayasa
keuangan tidak bisa dilepaskan dan adanya kebutuhan yang besar terhadap ìnstrumen
keuangan yang mampu memberikan kepastian. Dan disamping itu juga, kebutuhan akan
option ini diikuti oleh perkembangan yang cepat dalam teknik penghitungan premi option.
Sejak ditemukannya teorema Black-Scholes, yang digunakan untuk menghitung premi
dari european call option, maka banyak penelitian dilakukan untuk menghitung premi option.
Dan dari waktu ke waktu orang terus berusaha untuk menyempurnakan model yang ada dan
membuat model tersebut semakin mendekati kenyataan yang ada.
Perbedaan yang mendasar dari beberapa model yang ada pada saat ini terletak pada
asumsi mengenaì proses yang membentuk harga underlying asset. Sebagai contoh:
. Vasicek model, yaitu penentuan premi dan Interest rate option dengan menggunakan
Asumsi bahwa underlying asset mengikuti proses Vasicek.
. Hull-White model, merupakan pengembangan dari Vasicek model dengan melakukan
berbagai perubahan pada proses pembentukan underlying asset.
. Black-Scholes, digunakan untuk menentukan premi European call option apabila
underlying assetnya mengikuti proses geometric Brownian motion.
. Garman-Kohlhagen, penentuan premi option saham dengan menggunakan asumsi bahwa
underlying asset mengikuti geometric Brownian motion dan ada pembagian deviden
(modifikasi dari Black- Scholes model).
Tulisan ini bertujuan untuk:
1. membentuk model bagi penentuan harga option yang berlaku untuk semua jenis
option tanpa melihat proses yang membentuk barga underlying asset,
2. menggunakan model yang dibentuk untuk menentukan formula barga dan
ragam (variance) dañripremi European call option apabila harga underlying
asset mengikuti proses geometric Brownian motion.
Pemilihan asumsi untuk contoh penerapan yaitu underlying asset mengikuti geometric
Brownian motion, berdasarkan kepada kenyataan bahwa asumsi ini telah digunakan dalam
Black-Scholes model. Jadi kalau ternyata model yang dibangun adalah benar, maka hasilnya
akan sama dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Black-Scholes.
Kemudian ragam dari premi european call option dihitung untuk melihat tingkat resiko dari
Option. Pengetahuan tentang sifat dan premi european call option diharapkan dapat
Membantu para manajer investasi dalam mengambil keputusan.
Dengan menggunakan berbagai metode yang ada akhirnya diperoleh hasil bahwa:
1. Berdasarkan actuarial present value, diperoleh:
Premi Option = E(present value in the-money)
yang merupakan suatu bentuk Umum dan dapat diaplikasikan dalam berbagai proses
pembentuk underlying asset dan dinamakan sebagai generic formula for option pricing.
"
2002
T6159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>