Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22159 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saint-Exupery, Antoine de, 1900-1944
Depok: Komodo Books, 2010
843 SAI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Budi Handayani
"ABSTRAK
Berdasarkan hasil penelitian, dalam lekor_ Les ourbe - ri .- s de Stavin., mernang terlihat adanya unsur-unsur yang sa_ma dengan unsur-unsur Commedia del misalnya pola slur aorta tokoh setagai arketip.Seperti yang telah disebutkan pada pendahuluan bahwa Commedia dell'arte berasal dari Itali dan mempunyai penga - ruhnya yang cukup besar pada drama Francis, melalui drama --wan Noliere. Sehingga pendapat para kritikus antara lain Pierre Voltz yang men_yateken bahwa, Les Fourberies de Scapin mempunyai unsur-unsur Commedia dell'arte ternyata beralasan.Bermula dengan judul lakon yang menggunakan nsma tokoh pelayan Scapin dalam Les Fourberies de Scapin, judul yang se= pa dapat di j ur=!pai dal= Commedia dell' arte, yang menga - cu pada tokoh pelayan Scapino. Na_riun dibandingkan dengan ju_dul-judul yang ada dalam Commedia dell'arte, maka Les Four - beries de Scapin adalah judul yang menonjolkan adanya akal

"
Lengkap +
1985
S14455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maillet, Antonine
Toronto: General Publishing, 1982
843 MAI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sanjayani
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan struktur naratif roman L'Amant. Metode penelitian yang digunakan adalah metode struktural yang menganggap suatu karya naratif sebagai sebuah kalimat yang amat panjang, yang unsur-unsurnya berhubungan secara fungsianal. Maksud fungsional di sini adalah unsur-unsur itu hanya berfungsi dalam kaitannya dengan unsur-unsur lainnya. Metode struktural menganggap bahwa karya naratif tidak memerlukan acuan dari luar karya. Yang menjadi obyek analisis hanyalah unsur-unsur di dalam karya itu sendiri. Dengan berpijak pada metode struktural, teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori hubungan sintagmatik dan paradigmatik Roland Barthes serta teori sekuen Schmitt dan Viala.
Analisis hubungan sintagmatik dilakukan dengan menganalisis pengaluran dan alur roman L'Amant, Analisis pengaluran memperlihatkan adanya dominasi sekuen mental dan sekuen peristiwa masa lalu, serta adanya ketidakteraturanpenampilan alur roman karena di dalam roman ini terdapat cerita yang tidak kronologis, digresi cerita, ketidakpastian cerita dan penguiangan cerita. Hal ini disebabkan oleh keterbataean daya ingat Tokoh Penutur dalam menceritakan kisah masa lalunya. Dari analisis alur terlihat bahwa kisah masa lalu yang diingat dan dituliskan Tokoh Penutur adalah kisah tentang hubungan cintanya dengan Laki-laki Cina ketika remaja di Indocina.
Analisis hubungan paradigmatik dilakukan dengan menganalisis tokoh, penokohan serta penggambaran latar ruang dan waktu roman. Analisis tokoh, selain menunjang analisis pengaluran karena indeks tokoh memperlihatkan dominasi deskripsi mental, juga menunjang analisis alur. Hubungan antara Tokoh Penutur dengan tokoh-tokoh lain yang terdapat di dalam kehidupannya, yaitu hubungan yang bersi_fat cinta dan benci, menunjang gerakan alur roman. Ketia_daan nama diri tokoh-tokoh tertentu memperlihatkan hubung_an mereka dengan Tokoh Penutur yang tidak dekat. Analisis penokohan menampilkan indeks tokoh yang bertentangan yang menunjang analisis pengaluran, yaitu struktur naratif roman ini tidak teratur. Analisis penampilan latar ruang yang memperlihatkan adanya kesalahan informasi tentang ruang dan analisis latar waktu yang memperlihatkan adanya petunjuk waktu yang implisit, ketidakpastian waktu peris tiwa dan peleburan waktu, turut menunjang hasil analisis pengaluran.
Kesimpulan yang dapat ditarik setelah uielakukan analisis sintagmatik dan paradigmatik adalah struktur narstif roman L`Aman yang menampakkan ketidakteraturan dalam penceritaannya yaitu pengaluran, penokohan dan penggambaran latar ruang dan waktu, disebabkan oleh keter_batasan daya ingat Tokoh Penutur ketika menuliskan kisah kehidupan masa lalunya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenny Sulystyorini
"Tujuan penelitian ini adalah memperlihatkan bagaimana sifat-sifat misantrop ditampilkan melalui tokoh Alceste dan memperlihatkan konflik yang terjadi antara tokoh ALceste dengan tokoh-tokoh lainnya karena sifat misantrop tokoh Alceste.
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan struktural dan teori yang dipakai adalah teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik.
Analisis unsur-unsur sintagmatik yaitu pengaluran dan alur dilakukan dengan menyusun urutan satuan isi cerita lebih dahulu. Kemudian dilakukan pengelompokan satuan isi cerita berdasarkan tokoh-tokoh yang hadir dalam cerita. Hasil pengelompokan satuan isi cerita tersebut mengungkapkan bahwa tokoh Alceste adalah tokoh utama cerita yang mempunyai sifat misantrop. Peristiwa-peristiwa yang ada menampilkan sifat-sifat misantrop yang dimiliki oleh tokoh Alceste. Karena sifat misantropnya itu pulalah ia tidak pernah berhasil menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh lainnya. Bahkan hubungan cinta yang dijalin Alceste dengan Ce1imene pun menemui kegagalan. Ia juga terlibat konflik dengan tokoh-tokoh lainnya karena sifat mi antrop tersebut. Sete_lah itu disusun fungsi-fungsi utama beserta bagan untuk menemukan logika cerita. Hasil analisis alur memperlihatkan bahwa cerita selain digerakkan oleh rasa benci Alceste pada manusia dan keengganannya untuk bergaul, cerita juga dige_rakkan oleh rasa cinta Alceste yang dalam pada Celimbne.
Analisis unsur-unsur paradigmatik dilakukan terhadap tokoh. Hasil analisis tokoh mengungkapkan bahwa sifat tokoh Alceste yang tertutup, tidak mau membuka diri, enggan ber_gaul, membenci sesamanya, suka berterus terang dan suka mengumpat menimbulkan konflik dengan tokoh-tokoh lainnya sehingga tokoh Alceste tidak dapat menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh lainnya. Sedangkan kehadiran dan tindakan tokoh-tokoh lain dalam drama ini semakin memperkuat tokoh Alceste untuk bersikap misantrop."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Littell, Jonathan
Paris: Gallimard, 2006
FRA 843.91 LIT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djunaedah Hamid
"Bahasa dan penterjemahan. Pada hakekatnya, penterjemahan adalah penyampaian kembali amanat yang dinyatakan dalam bahasa sumber (selanjutnya disingkat BSu) dengan menggunakan bahasa sasaran (selanjutnya disingkat BSa) (Nida & Taber 1969:13). Dengan demikian penterjemahan dapat disebut sebagai suatu kegiatan kebahasaan. Menurut Poerwadarminta (1967:5), bahasa merupakan alat komunikasi yang mahapenting. Dengan bahasa orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, pengalaman, gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, harapan, dan sebagainya kepada sesama manu-sia. Dengan bahasa itu pula, orang dapat mewarisi atau mewariskan, menerima atau menyampaikan pengalaman dan pengetahuan lahir batin.
Bahasa dibuat oleh dan untuk manusia. Itulah sebabnya maka pembentukan bahasa erat hubungannya dengan perorangan (individu), masyarakat dan alam sekitar manusia yang membentuk dan menggunakannya. sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan bahasa, maka untuk melakukan penterjemahan selain ki_ta harus menguasai kedua bahasa yang terlibat dalam penterjemahan, kita juga harus memperhatikan aspek aspek lain yang berhubungan dengan bahasa, seperti yang bare saja diuraikan.Dengan mengutip pendapat Nida (1966:90-97), maka secara singkat kita dapat menyebutkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penter-jernahan, yaitu:Ekologi atau lingkungan hidup,kebudayaan meteriil, kebudayaan social, religi, dan bahasa.
Ekologi, kebudayaan materiil, kebudayaan sosial dan religi dapat dianggap sebagai faktor-faktor yang melatarbelakangi bahasa. Perbedaan dalam bidang-bidang tersebut mengakibatkan perbedaan dalam bidang bahasa. Karena itulah, di dunia ini terdapat berbagai-bagai bahasa. Dengan demikian, bahasa merupakan perwujudan dan pencerminan kebudayaan masyarakat bahasa masing-masing. Sehingga tidak ada bahasa yang seragam benar antara satu dengan yang lain. Akibatnya, pars penterjemah yang berhubungan dengan dua bahasa seringkali mengalami masalah dalam pemilihan kosakata (leksikon). Masalah tersebut kiranya dapat ditanggulangi dan dipecahkan dengan bantuan pengetahuan kita tentang perbedaan faktor-faktor sampai dengan yang melatarbelakangi BSu dan BSa."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S14279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leimena, Poppy S.I.
"Kamus dan fungsinya. Sejak berkembangnya ilmu pe_ngetahuan, peranan kamus turut berkembang sebagai alat komunikasi yang informatif di dalam maeyarakat. Selain merupakan daftar kata-kata dengan masing-masing uraian maknanya yang disusun secara alfabetis, kamus juga memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan. Hal ini terutama terlihat dari fungsi kamus itu sendiri yang menurut Dubois (1971, 7) adalah sebagai berikut _ Untuk mendapatkan padanan kata dari suatu ba_hasa dalam bahasa lain. Hal ini berguna untuk menterjemahkan pesan-pesan dari suatu masyarakat lingguistik asing, sehingga dapat terjadi kontak kultural ataupun komersial, dan ini merupakan obyek dari kamus bahasa bilinque 'dal bahasa', misalnya kamus bahasa Prancis-Inggris/Inggris~Prancis French-English/English-French (Larousse), atau kamus plurilinque 'mul_ti bahasa', misalnya kamus Inggris-Prancis-Jerman-Itali-Spanyol-Swedia-Yahudi Webster's Third New International Dictionary and Seven Lanquage Dictionary..."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waspa Madhuretno Soekirman
"Bahasa merupakan sarana terpenting untuk komunikasi antar manusia. Komunikaei antar manusia dapat terjadi mulai dari lingkungan kecil, misalnya dalam suatu keluarga, kalangan masyarakat, bahkan antar bangsa di dunia. Hal ini sesuai dengan pendapat Samsuri dalam bukunya, Analisa Bahasa (1978:4) yang mengatakan bahwa bahasa adalah dasar masyarakat manusia yang pertama-tama dan paling barakar. Bahasa adalah tanda yang jelas daripada kepribadian, yang baik maupun yang buruk; tanda yang jelas daripada kemanusiaan. Dewasa ini, komunikasi antar bangsa sudah semakin maju. Sejalan dengan hal tadi, peranan bahasa dirasakan semakin penting. Namun pada jaman modern ini, tidak semua orang mengenal atau sempat mempelajari bahasa lain, sehingga bidang penterjemahan dianggap perlu untuk menunjang komunikasi tersebut. Adapun yang dimaksud dengan penterjemahan adalah menghasilkan kembali ke dalam Bahasa Sasaran (selanjutnya disingkat dengan BSa) amanat yang terkandung dalam Bahasa Sumber (selanjutnya disingkat dengan BSu) (Nida dan 'Taber, 1969:12). Banyak orang yang beranggapan bahwa penterjemahan lebih merupakan seni daripada sesuatu yang sifatnya ilmiah."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S54319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Sutoyo
"Determinator Le, La, dan Les Dalam Bahasa Indonesia. Ada-pun masalahnya adalah bentuk padanan determinator le, la dan les dalam bahasa Indonesia, sedangkan tujuannya adalah memberikan deskripsi terjemahan determinator Prancis le, la dan les dalam karya-karya terjemahan. Untuk menganalisis data akan digunakan beberapa wawasan sintaksis bahasa Prancis dan sintaksis bahasa Indonesia serta teori~terjemahan.
Dengan teori sintaksis bahasa Francis dapat dilihat bahwa dalam frase nominal, determinator merupakan konstituen yang penting, karena tanpa kehadirannya frase nominal akan menjadi tidak gramatikal. Determinator le, la, les, yang disebut juga sebagai artikula ketakrifan, mempunyai 4 nilai semantis yaitu: sebagai artikula ketakrifan, artikula ketaktakrifan, demonstrativa dan posesiva. Dengan teori sintaksis bahasa Indonesia, dilihat bentuk padanan-padanan determinator Francis, yaitu berupa artikula, numeralia tak takrif, demonstrativa dan posesiva. Teori terjemahan digunakan untuk melihat pergeseran yang terjadi dan probabilitas perpadanan determinator le, la, les sehingga kesimpulan menjadi lebih lengkap."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>