Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104510 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Rahmadi
"Maraknya pembangunan infrastruktur di Indonesia tentu saja diiringi dengan harapan bahwa infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal, sesuai dengan umur rencananya. Namun, tidak sedikit kasus kegagalan struktur terjadi pada beberapa proyek infrastruktur. Hal ini salah satunya disebabkan oleh minimnya implementasi pemantauan kesehatan struktur bangunan. Kurangnya pemantauan kesehatan struktur dapat menjadikan risiko kehilangan nilai suatu bangunan dan keselamatan penggunanya menjadi tinggi. Tingginya biaya pengadaan alat pemantauan dan terbatasnya anggaran pengelola/pemilik aset menjadi hal yang memberatkan untuk dapat melakukan pemantauan kesehatan struktur tersebut. Melalui penelitian ini, diharapkan bisa mendorong lahirnya alternatif teknologi yang dapat diandalkan dan lebih terjangkau dalam memantau kesehatan dan perilaku struktur bangunan. Penelitian dilakukan pada dua jenis benda uji, pelat besi (600mmx25.4mmx2.5mm) dan balok beton bertulang (3000mmx250mmx150mm), dengan membandingkan hasil pengukuran regangan pada uji lentur dan pengukuran natural frekuensi pada uji getar bebas menggunakan dua sistem alat monitoring, Arduino dan data-logger konvensional (NI). Kedua sistem alat monitoring tersebut dilengkapi dengan sensor percepatan (Kistler) & sensor regangan (TML). Penelitain ini diawali dengan melakukan pengamatan terhadap dua jenis koneksi pada sistem Arduino, I2C dan SPI, guna menentukan pengaturan yang akan digunakan. Koneksi SPI menunjukan kemampuan merekam data lebih tinggi dibanding I2C, dengan maksimum 2036 data/detik dan nilai deviasi standar 0.028g. Hasil monitoring regangan pada uji lentur pelat besi menunjukan pola yang serupa antara Arduino, NI, dan nilai teoritis. Pada uji getar bebas, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai natural frekuensi yang diperoleh dari hasil analisis FFT data percepatan yang didapatkan dari Arduino (ADXL345) dan NI (Kistler) menunjukan pola yang serupa. Relative error pada mode 1 & 2 berkisar antara 0.6% - 4.8% dan pada mode 3 menunjukan relative error antara 2.4% - 17.2%. Pada benda uji pelat besi, nilai relative error mode 1 terhadap analisis teoritis adalah 0.396%.

Massive infrastructure development in Indonesia is definitely accompanied by the hope that the infrastructure can be utilized optimally, in accordance with the design lifetime. However, quite a number of structural failure cases have occurred in several infrastructure projects. Lack of structural health monitoring system (SHMS) is one of the causes which makes the risk of building collapse and safety issue is increased. The high cost of equipment procurement and the limited budget of the project are the factors that mainly caused the implementation of SHMS challenging. This research is expected to encourage the emergence of reliable and more affordable SHMS technologies. The study was conducted on two types of specimens, steel plates (600mmx25.4mmx2.5mm) and reinforced concrete beam (3000mmx250mmx150mm). It compared the results of strain measurements in the bending test and natural frequency measurements in the free vibration test using two monitoring tool systems, Arduino and data logger (NI) equipped with accelerometer (Kistler) & strain gauge (TML). The research begins by observing two types of connections on the Arduino system, I2C and SPI, to determine the settings to be used. SPI connection shows higher sampling rate than I2C, with a maximum of 2036 data/second and standard deviation is 0.028g. Strain measurements in the steel plate bending test showed a similar pattern between Arduino, NI, and theoretical values. In the free vibration test, the natural frequency value from the FTT analysis of acceleration data for the two systems has a similar pattern. The relative error in modes 1 and 2 ranges from 0.6-4.8%, while in mode 3 it ranges from 2.4-17.2%. On the steel plate test specimen, the relative error mode 1 value to the theoretical analysis is 0.396%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
"Sambungan antara kolom dan balok merupakan bagian dari struktur bangunan yang sangat rawan terjadi kegagalan karena pada bagian ini terjadi transfer gaya antara keduanya serta bagian yang berperilaku sebagai penghubung disipasi energi antarelemen yang disambung. Konsep sambungan semi-rigid telah dikembangkan sejak dulu, beberapa model analitis sambungan semi-rigid balok kolom telah diteliti untuk memodelkan respons atas getaran pada sambungan balok kolom dengan mempertimbangkan perilaku nonlinear di zona sambungan untuk mengatasi dampak dari deformasi geser dalam analisis struktural. Analisis yang digunakan untuk mengetahui keadaan zona panel pada sambungan balok kolom ini menggunakan analisis fiber model, yakni bentuk pemodelan numerik yang digunakan untuk memprediksi hasil dari eksperimen terhadap struktur. Pada skripsi ini, analisis fiber model dilaksanakan secara numerik dengan menggunakan program komputer Drain-2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic-2 Dimension dengan versi 1.10. Variasi nodal dan elemen, kurva kuat tekan beton, kurva tegangan-regangan baja, serta pullout dan gap diberikan dalam pemodelan untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi kesemi-rigid-an sambungan balok dengan kolom.

Connection between the column and the beam is a part of the building structure which is very prone to accure failure because in this section there is a transfer of force between both of them as well as the part that behaves as a liaison of energy dissipation among the connected elements. The semi rigid connection concept has been developed since a long time ago, several analytical models of semi rigid beam column connections have been investigated to model the response of vibrations on beam column joints by considering nonlinear behavior in the connection zone to overcome the impact of shear deformation in structural analysis. The analysis used to determine the state of the panel zone on this beam column connection is a fiber model analysis, which is a numerical assessment used to predict the results of experiments on the structure. In this undergraduate thesis, fiber model analysis is performed numerically using Drain 2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic 2 Dimension computer program with version 1.10. Nodal and elemental variations, concrete compressive curves, steel stress strain curves, and pullouts and gaps are given in modeling to determine the parameters affecting the rigidity of the beam columns joints.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Prabowo Pho
"Adanya peningkatan KLB (Koefisien Lantai Bangunan) pada daerah padat di Jakarta, memungkinkan para pemilik gedung melakukan perluasan bangunan secara vertikal dengan menambah struktur baja di atas struktur beton bertulang eksisting. Seringkali sambungan rigid dipakai pada sambungan kolom dasar struktur baja di atas struktur beton dengan mengasumsikan terjadi hubungan menerus antara baja dengan beton. Pada kenyataanya asumsi ini belum tentu benar akibat dari kemampuan sambungan sesungguhnya yang terbatas oleh kapasitas dan kekakuannya. Sehingga asumsi tersebut perlu dievaluasi kebenarannya demi menjaga perilaku struktur dan sambungan. Untuk itu, penelitian ini melakukan evaluasi hasil perancangan sambungan rigid pada dasar kolom baja dengan memodelkan sambungan menjadi pegas yang menghubungkan struktur baja dan struktur beton. Kekakuan rotasi sambungan dimodelkan secara non-linier untuk mendapatkan perilaku pasca leleh dari analisis pushover. Kekakuan sambungan diperoleh dari konfigurasi sambungan hasil perancangan yang melibatkan nilai overstrength factor (Wo) sesuai ketentuan AISC 341.
Pada penelitian ini terdapat 7 variasi kekakuan sambungan yang didasarkan variasi Wo pada kombinasi gaya-gaya di sambungan dan mutu angkur (Fu) pada nilai Wo tertentu. Hasil penelitian menunjukkan penurunan besarnya kekakuan sambungan akibat penurunan nilai Wo tidak mengurangi aksi sambungan rigid. Adanya variasi nilai Wo pada perancangan sambungan rigid tidak berpengaruh langsung nilai R dan Wo dari hasil pushover. Adanya variasi mutu angkur (Fu) juga tidak berpengaruh signifikan pada perilaku struktur. Hanya sambungan yang didesain dengan Wo = 1 menunjukkan perilaku non linier dan dimungkinkan terjadinya gagal geser. Untuk menjaga kekuatan di sambungan saat terjadi gempa di luar rencana pada struktur dan menjamin agar sambungan tetap berperilaku elastik, sambungan perlu didesain dengan menggunakan Wo minimal sebesar 1,5.

An increase in Floor Area Ratio (KLB) in dense areas of Jakarta, enabling building owners to extend their building vertically by adding the steel frame structures above the existing reinforced concrete structures. A rigid connection of steel column bases above the concrete structures is often used by assuming a continous joint between steel and concrete. In the fact, this assumption is not necessarily true since the connection behaviour is limited to the capacity and stiffnesses. This may lead to evaluate the assumption so the overall structural and connection behaviour are controlled. Therefore, this research evaluates the rigid connection design by modeling the column base connections using spring connecting steel frame structures and concrete frame structures. The non linear rotational stiffness of the spring is modelled to obtain post yielding behavior from the pushover analysis. The connection stiffnesses are provided from connection designs involving overstrength factor (Wo) as prescribed in AISC 341.
There are 7 connection stiffness variations are built in this research based on Wo variations on loading combinations and anchor grade variations (Fu) for certain value Wo. The results showed a decrease in connection stiffness due to reduction value of Wo independent to the connection rigidity actions. Variation of Wo in the rigid connection design has no direct impact on the value of R and Wo from pushover analysis. The anchor grade variations has no significant effect on the structural performance. The non linear behaviour and possibility of shear failure of the connections are happened only when using Wo = 1. The connections shall be designed by minimum Wo = 1,5 to ensure the connection strength and the connection behavior still remains elastically when a greater earthquake force is subjected to the structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas
"ABSTRAK
Penggunaan baja ringan sangat diminati dewasa ini. Namun tebatasnya acuan penggunaan secara khusus pada baja ringan di Indonesia, menyebabkan terbatasnya penggunaan elemen baja ringan secara luas. Salah satu metode penggunaan elemen struktur adalah metode komposit. Untuk menggambarkan peningkatan utilitas pada baja ringan, dilakukan pengujian lentur secara monotonik terhadap spesimen balok komposit baja ringan dan spesimen balok beton bertulang sebagai pembanding.
Pada penelitian ini struktur balok komposit terdiri dari tiga variasi bentuk penghubung geser, yaitu balok komposit dengan kemiringan sayap baja ringan, penghubung geser mekanik pendek, dan penghubung geser mekanik tinggi sebagai penghubung geser. Variasi dari penghubung geser bertujuan untuk menggambarkan kenaikan kapasitas maksimum. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan pula perilaku komposit (parsial shear connection ? full shear connection) dengan melihat kemungkinan adanya slip.

Abstract
Nowadays, the use of cold formed steel is in great demand. However, the limited use of special instructions on cold-formed steel in Indonesia, led to limited use of lightweight steel elements widely. One of the methods of use is composite structural elements method. To illustrate the increase in utility of cold-formed steel, monotonic bending tests performed on composite specimens of cold-formed steel beam and reinforced concrete beam specimens as a comparison.
In this study, the composite beam structure consists of three variations of the shear connector, which is a composite beam with a tilted flange of cold-formed steel, short mechanical shear connector, and high mechanical shear connector as the interface shear. Variation of shear connector aims to describe the increase of maximum capacity. From the research results can also be concluded, the behavior of the composite (partial shear connection - full shear connection) by looking at the possibility of slippage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42387
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fat Churrohman
"Penelitian ini membahas mengenai perilaku struktur dinding geser beton bertulang dan dinding geser pelat baja dengan analisis statik non-linier pushover akibat beban gempa. Pada penelitian ini ditinjau bangunan 12 lantai pada lokasi gempa di Jakarta, tanah lunak dan dianalisis berdasarkan peraturan SNI 03-1726-201x. Analisis pada struktur dinding geser beton menggunakan SAP2000 dan pada struktur baja menggunakan ETABS v9. Penentuan tingkat kinerja menggunakan metode spektrum kapasitas yang mengacu pada ATC 40. Hasil analisis menunjukkan bahwa model struktur dinding geser pelat baja memiliki kinerja struktur yang lebih baik dibandingkan dengan struktur dinding geser beton bertulang.

This thesis discussed about behavior of reinforced concrete shear wall and steel plate shear wall using static non-linear pushover analysis due to earthquake load. In this thesis, 12-story building with earthquake location in Jakarta with soft soil is considered and analyzed based on Indonesia Building Code SNI 03-1726-201x. Reinforced concrete shear wall is analyzed by SAP 2000 and steel plate shear wall is analyzed by ETABS v.9. Determination of performance level use spectrum capacity method based on ATC 40. Analysis results show that steel plate shear wall has a better performance level than reinforced concrete shear wall."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43570
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Aristio
"ABSTRAK
Analisis Isogeometrik adalah pengembangan dari Metode Elemen Hingga (MEH). Analisis Isogeometrik, tidak menggunakan fungsi polinomial seperti dalam MEH, namun menggunakan fungsi Non-Uniform Rational B-Splines (NURBS) yang dipakai pada program Computer Aided Design (CAD). Diharapkan, gambar model dari CAD langsung dilakukan analisis struktur tanpa perlu dimodelkan ulang dalam program Computer Aided Engineering (CAE). Sehingga Analisis Isogeometik menjadi jembatan antara CAD dengan CAE. Dalam karya tulis ini, bahasan difokuskan dalam analisis Isogeometrik menggunakan metode Galerkin pada Balok Timoshenko dan Pelat Reissner-Mindlin dengan peralihan translasi lentur sebagai variabel tunggal. Akan dilakukan uji konvergensi untuk melihat performa dari Analisis Isogeometrik.

ABSTRACT
Isogeometric Analysis is a development of Finite Element Method (FEM). It doesn't use classical polynomial function like FEM but using Non Uniform Rational B-Splines (NURBS) function that used in Computer Aided Design (CAD) program. In the future, after drawing model with CAD, structural analysis can be done directly, not remodeling in Computer Aided Engineering (CAE) program. Conclusions, Isogeometric become bridge between CAD and CAE. In this paper, we focus for Timoshenko Beam and Reissner-Mindlin Plate with bending displacement as single variable using Galerkin Method for Isogeometric Analysis. The output of this paper is Convergence Test to learn Isogeometric "
2016
S64467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati P. Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pada dimensi pelayanan Rumah Sakit yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien serta hubungannya dengan image perusahaan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Pengambilan data dilakukan kepada para pasien di 13 unit instalasi rawat jalan RSUP Fatmawati Jakarta Selatan sebagai responden menggunakan kuesioner. Dimensi faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perhatian Dokter (Physician Concern), Perhatian Staf dan Perawat (Staff Concern), Kenyamanan Proses Perawatan (Convenience of Care Process), dan Peralatan dan Fasilitas (Tangibles).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor¬faktor yang terbukti mempengaruhi kepuasan pasien secara positif adalah Perhatian Staf dan Perawat (Staff Concern), Kenyamanan Proses Perawatan (Convenience of Care Process), dan Peralatan dan Fasilitas (Tangibles). Sedangkan dimensi Perhatian Dokter (Physician Concern) tidak berpengaruh terhadap motivasi bersepeda. Selain itu dalam penelitian ini terbukti secara signifikan bahwa Kepuasan Pasien berpengaruh positif terhadap Loyalitas dan Image Perusahaan.

This study aims to determine the factor dimensions of Hospital services that influence satisfaction and loyalty of patients and its relationship to corporate image by using the method of Structural Equation Modeling (SEM). Data were collected to patients in 13 units of outpatient installation in RSUP Fatmawati in South Jakarta as the respondents, using questionnaires. Dimensions factors used in this study are Physician Concern, Staff Concern, Convenience of Care Process, and Tangibles.
The results showed that the factors dimensions that proved positively affect patient satisfaction are Staff Concern, Convenience of Care Process, and Tangibles. While dimension of Physician Concern has no influence towards patient satisfaction. Also, this study proved to be significant that the Patient Satisfaction has positive effect on Loyalty and Corporate Image.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S674
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Rinaldi
"Kerusakan pada tiang beton dan tiang baja yang disebabkan selama konstruksi ataupun setelah konstruksi dapat secara serius mempengaruhi kemampulayanan dari suatu struktur bangunan. Uji pembebanan statik dapat mengecek asumsi kapasitas rencana dari pondasi tiang. Namun, hal tersebut sangat mahal dan banyak memakan waktu jika metode tersebut digunakan untuk mengecek keutuhan dari tiang. Metode Non-destructive terkini berdasarkan teknik low strain impulse dapat secara cepat dan ekonomis mengecek keutuhan seluruh pondasi tiang di lapangan. Metode ini menggunakan sinyal dari hasil tumbukan antara palu dengan kepala tiang. Pantulan gelombang tegangan dari ketidakseragamanan tiang atau kaki tiang diamati pada kepala tiang melaui akselerometer, diproses dan diinterpretasikan oleh engineer berpengalaman. Dalam penelitian ini, tiang beton dan baja diujicoba dengan menggunakan metode ini dengan menggunakan alat yang dinamakan Pile Integrity Tester (PIT) hasilnya akan diinterpretasi dan dianalisa.

Defect in concrete and steel piles caused either during or after construction may seriously affect their performance on a structure. Load testing of piles may be used to check the assumption adopted in the load capacity design of the piles. However, it is too expensive and time consuming to use load testing as a means of checking pile's integrity. Modern non-destructive method based on small strain impulse technique enable the integrity of all the pile on a site to be established rapidly and economically to enhance greatly confidence in the foundation. The method uses signals from a hand held hammer impacting the pile top and generating a compressive stress wave in the pile. Stress wave reflection from non-uniformities or the pile toe are observed at the pile top, processed and interpreted by the experienced test engineer. In this research, Steel and Concrete Pile are test with this method using equipment called Pile Integrity Tester then the result interpreted and analyzed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35325
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christian
"ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari, temperatur jarang diperhitungkan dalam proses perancangan dan pemantauan struktur, dimana mayoritas insinyur dan praktisi menitikberatkan proses desain pada pembebanan gravitasi dan lateral, seperti gempa dan angin. Padahal, pada kasus-kasus tertentu, temperature bisa menjadi faktor penentu pada struktur, secara khusus pada jembatan bentang panjang. Terlebih lagi, statistik menunjukan bahwa temperatur di muka bumi cenderung terus meningkat, sehingga dapat mengakibatkan pula besarnya dampak yang ditimbulkan akibat perubahan temperatur ini, dan dapat menyebabkan perubahan parameter-parameter struktur, salah satunya adalah parameter dinamik, seperti frekuensi natural dan mode shape, yang akan menjadi fokus penelitian ini. Parameter dinamik dipilih karena memiliki hubungan langsung dengan parameter fisik, yaitu massa dan kekakuan struktur. Sehingga, saat parameter fisik mengalami perubahan, parameter dinamik juga akan segera mengalami perubahan. Perubahan ini juga cenderung dapat menurunkan kinerja struktur, dan menyebabkan perbedaan karakteristik struktur. Dalam peraturan, dijelaskan bahwa struktur diizinkan untuk memiliki nilai simpangan parameter sampai dengan 10 dari kondisi ideal untuk dapat dikategorikan sebagai struktur yang sehar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi pengaruh temperatur terhadap perubahan parameter struktur, dengan menjadikan salah satu jembatan busur dengan perletakan sendi di Bangkinang, Riau, Indonesia sebagai objek studi kasus. Penelitian dilakukan dengan memodelkan struktur dengan prinsip finite element secara 3D, pemodelan matematis secara 2D, dan pengujian getaran langsung di lapangan. Dari penelitian ini didapati perbedaan temperatur dapat menyebabkan simpangan frekuensi natural struktur sebesar 3.63 .

ABSTRACT
Seldom is temperature change effect taken into account in structural design and monitoring, since many engineers are focusing only on gravitational and lateral forces, such as wind and earthquake loadings. However, in some cases temperature may be the governing load case in design and monitoring process, especially for a long span bridge. Moreover, statistics have shown that the world rsquo s temperature is gradually increasing nowadays, which means the range of the temperature is raising up. As the range of temperature increases, the resulting temperature effect will also increase. This may cause an alteration to some parameters of the structure, such as dynamics parameters, which will be a focusing object in this research. These parameters are directly corelated to physical parameters, e.g. mass and stiffness. Hence, as the physical parameters has any kind of change, dynamic parameters will also definitely change. This alteration may decrease the health index of the structure. In some regulations, the deviation of the value of natural frequencies, as one of dynamics characteristics, is limited as 10 . This study is intended to observe the health index of the case study bridge and to observe the effect of temperature to dynamics performance of a pinned supports arch bridge in the Province of Riau, Indonesia, and it was found, by modeling the structure in Finite Element FE Model and performing vibration testing, that temperature difference has caused the natural frequencies of the bridge to vary up to 3.63 . "
2018
T50951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Nugroho
"ABSTRAK
Penggunaan pelat karbon sebagai material perkuatan struktur mulai menggejala seiring dengan pesatnya dinamika aktifitas masyarakat yang menuntut adanya fleksibilitas yang tinggi dari fungsi suatu bangunan. Perubahan fungsi bangunan yang menyebabkan beban-beban rencana yang semakin besar membutuhkan adanya suatu tindakan repair berupa perkuatan struktur yang dalam skripsi ini ditinjau perkuatan struktur bangunan menggunakan pelat karbon.
Aplikasi pelat karbon dengan nama produksi Sika CarboDur CFRP-Plates dan Sika CarboDur L-shaped Plates sebagai material perkuatan struktur ini terutama dipacu oleh beberapa kemudahan dalam pelaksanaan instalasi material perkuatan dan dapat diminimalkannya waktu pengeijaan perkuatan serta tetap dapat difungsikannya struktur bangunan selama mengalami.pengerjaan perkuatan.
Pelat karbon ini diaplikasikan sebagai material perkuatan pada lokasi tempat seharusnya dipasang pembesian tambahan akibat adanya pembebanan yang lebih besar sesuai dengan perubahan fungsi bangunan.
Hasil analisis mengenai kinerja suatu model struktur balok beton bertulang yang diperkuat dengan pelat karbon, yang diulas dalam skripsi ini menunjukkan kecenderungan yang memuaskan. Pelat karbon memberikan sumbangan kekuatan yang besar pada kekuatan nominal penampang struktur balok beton bertulang dengan sifatnya yang sangat menonjol dalam hal menahan tegangan tank ultimate sebesar ilu = 2000 MPa dan sekaligus pada saat yang bersamaan meningkatkan concrete compression block. Struktur balok beton bertulang yang diperkuat dengan pelat karbon pada umumnya tidak menunjukkan gejala over-reinforce, tetapi justru menunjukkan tercapainya mekanisme keruntuhan yang diharapkan dengan terjadinya deformasi yang besar pada kondisi ultimate. Persyaratan mengenai batasan-batasan defleksi dan retak perlu selalu diperiksa dengan teliti, dan pada umumnya persyaratan-persyaratan ini dapat terpenuhi pada struktur yang diperkuat dengan pelat karbon.

"
2000
S34875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>