Ditemukan 4652 dokumen yang sesuai dengan query
Christie, Agatha, 1890-1976
"Jane Marple, atau Miss Marple, memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar Agatha Christie. Dia tinggal di St. Mary Mead dengan pengamatan jeli terhadap gerak-gerik semua orang di sekitarnya. Rasa ingin tahunya yang besar memberinya analisis tajam yang sering kali membantu, dan beberapa kali justru mempermalukan, para polisi. Kemunculannya yang pertama adalah dalam novel The Murder at the Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta) dan seketika ketajaman analisisnya menjadikannya tokoh yang digemari semua orang. Ketiga judul berikut:
• The Murder at the Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta)
• A Murder is Announced (Iklan pembunuhan)
• A Caribbean Mystery (Misteri Karibia)
merupakan judul-judul kasus Miss Marple yang terpilih sebagai favorit pembaca Agatha Christie. Ketiga kasus tersebut memang tidak berkaitan, namun Agatha Christie selalu berhasil menghadirkan kejutan-kejutan yang jauh di luar dugaan dalam setiap penyelesaiannya."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
823 CHR k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
823 CHR k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Harrewijn, Astrid
Amsterdam: A.W. Sijthoff, 2012
BLD 839.317 HAR m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Coelho, Paulo
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
823.914 COE d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hermawan Aksan
Jakarta: Kaki Langit Kencana, 2009
899.221 HER c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lim, Catherine
Singapore: Marshall Cavendish, 2011
823.29 LIM m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Novia Evadewi
Jakarta: Cintamedia, 1993
899.221 NOV m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jolley, Elizabeth
St Lucia: University of Queensland Press, 1983
823.3 JOL m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mimi Ayudia Triani
"Kecantikan merupakan hal yang selalu identik dengan perempuan, termasuk perempuan remaja. Tak jarang, bahkan di tengah maraknya sosialisasi kesetaraan gender, “kecantikan” adalah kualitas yang pertama kali dinilai dari seorang perempuan. Novel Call Me Miss J karya Orizuka yang disajikan dengan mitos kecantikan Wolf menguraikan fenomena kecantikan yang dialami tokoh remaja dalam karya sastra tersebut. Pertanyaan penelitian berfokus pada bagaimana mitos kecantikan terjadi dan memengaruhi tokoh remaja perempuan dalam karya sastra tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar kecantikan yang ditampilkan dalam novel mencakup kecantikan fisik berupa wajah maupun tubuh, perilaku “cantik” para tokoh, dan munculnya fenomena beauty privilege yang semakin mempersempit kebebasan berekspresi tokoh dalam karya sastra.
Beauty is always synonymous with women, including teenage girls. Not infrequently, even in the midst of the rampant socialization of gender equality, “beauty” is the first quality that is judged from a woman. Orizuka's novel Call Me Miss J, which is presented with the Wolf beauty myth, describes the beauty phenomenon experienced by teenage characters in the literary work. The research question focuses on how the beauty myth occurs and influences teenage female characters in the literary work. The results of the study show that the beauty standards presented in the novel include physical beauty in the form of face and body, the “beautiful” behavior of the characters, and the emergence of the beauty privilege phenomenon which further limits the freedom of expression of characters in literary works."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mimi Ayudia Triani
"Kecantikan merupakan hal yang selalu identik dengan perempuan, termasuk perempuan remaja. Tak jarang, bahkan di tengah maraknya sosialisasi kesetaraan gender, “kecantikan” adalah kualitas yang pertama kali dinilai dari seorang perempuan. Novel Call Me Miss J karya Orizuka yang disajikan dengan mitos kecantikan Wolf menguraikan fenomena kecantikan yang dialami tokoh remaja dalam karya sastra tersebut. Pertanyaan penelitian berfokus pada bagaimana mitos kecantikan terjadi dan memengaruhi tokoh remaja perempuan dalam karya sastra tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar kecantikan yang ditampilkan dalam novel mencakup kecantikan fisik berupa wajah maupun tubuh, perilaku “cantik” para tokoh, dan munculnya fenomena beauty privilege yang semakin mempersempit kebebasan berekspresi tokoh dalam karya sastra.
Beauty is always synonymous with women, including teenage girls. Not infrequently, even in the midst of the rampant socialization of gender equality, “beauty” is the first quality that is judged from a woman. Orizuka's novel Call Me Miss J, which is presented with the Wolf beauty myth, describes the beauty phenomenon experienced by teenage characters in the literary work. The research question focuses on how the beauty myth occurs and influences teenage female characters in the literary work. The results of the study show that the beauty standards presented in the novel include physical beauty in the form of face and body, the “beautiful” behavior of the characters, and the emergence of the beauty privilege phenomenon which further limits the freedom of expression of characters in literary works."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library