Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 240064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hana Angelia Pradipta
"Perusahaan perlu kemampuan adaptasi dalam memberikan lingkungan kerja yang fleksibel yang memiliki dampak langsung dan/atau tidak langsung pada kinerja pekerjaan. Flexible work arrangement (FWA) saat ini sudah menjadi tren di banyak perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis FWA terhadap employee performance dengan supervisor support dan work engagement sebagai mediasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pengambilan data melalui metode survei. Jumlah responden terkumpul sebanyak 316 karyawan yang bekerja perusahaan startup digital di Indonesia. Data diolah menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan melalui mediasi work engagement dan supervisor support berpengaruh pada hubungan FWA terhadap employee performance. Hasil penelitian menunjukkan work engagement sebagai mediasi hubungan antara supervisor support dan employee performance. Supervisor support dalam bentuk dukungan bantuan pada karyawan membuat mereka merasa lebih dihargai sehingga memengaruhi kinerja pekerjaan dan keterlibatan kerja yang tinggi meningkatkan kinerja karyawan saat menggunakan pengaturan kerja fleksibel. 

To cope with unprecedented change, remote work provides organizations with an option for a flexible work arrangement (FWA) environment to maintain performance during turbulent situations, recent research has reported that the practice has gained popularity among employees. It is essential to deepen our knowledge about the performance of employees in the context of FWA because the results of previous studies are contradictory. This study aims to examine the mediating role of work engagement and supervisor support on the relationship between FWA and employee performance. The data were collected from 316 employees working in digital startup companies in Indonesia. The research is analyzed using structural equation modeling (SEM). The results show work engagement and supervisor support as a mediating role have an effect on the relationship between FWA and employee performance. The results found work engagement as a mediating relationship between supervisor support and employee performance. Supervisory support in the form of support for employees makes them feel more valued so it affects job performance and high work involvement improves employee performance while practicing flexible work arrangements "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Dewi Fransiska
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengaturan kerja fleksibel (Flexible Work Arrangement) dengan pengambilan keputusan secara etis (Ethical Decision Making) yang dimediasi oleh keterlibatan karyawan (Employee Engagement). Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan skala. Pengambilan data dilakukan melalui cross sectional study dengan melakukan survei secara online. Sebanyak 301 data partisipan digunakan dalam penelitian ini. Data diolah dengan menggunakan model 4 PROCESS, mediasi Hayes (2018).
Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa Flexible Work Arrangement mempengaruhi Ethical Decision Making secara langsung dengan nilai efek sebesar 0,66. Sementara nilai pengaruh antara Flexible Work Arrangement terhadap Ethical Decision Making melalui mediasi Employee Engagement  adalah sebesar 0,80. Employee Engagement memiliki peran dalam memediasi hubungan antara Flexible Work Arrangement dan Ethical Decision Making secara parsial. Korelasi hubungan antara Flexible Work Arrangement terhadap Ethical Decision Making lebih besar melalui mediasi Employee Engagement dibandingkan dengan korelasi secara langsung. Sehingga penerapan Flexible Work Arrangement dapat menjadi anteseden untuk Employee Engagement yang akan dapat meningkatkan Ethical Decision Making pada karyawan di dalam organisasi.

The purpose of this study is to investigate  the influence of Flexible Work Arrangements (FWA) on Ethical Decision Making (EDM) which is mediated by Employee Engagement (EE). This is a correlational study conducted quantitavely using scales. Data is collected by cross sectional study with an online survey. This study using 301 participant’s data. Data is processed by model 4 PROCESS, mediation Hayes (2018).
The result shows that the direct effect of flexible work arrangement on Ethical Decision Making is 0,6567. While the effect of flexible work arrangement on ethical decision making through the mediation of employee engagement is 0,8013. Employee engagement has a role in mediating the influence of flexible work arrangement on ethical decision making partially. There is a greater correlation between the influence of flexible work arrangement on ethical decision making through the mediation of employee engagement compare to direct effect. Flexible work arrangement can be an antecedent of employee engagement that improve ethical decision making of employees in organizations.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Salsabilla Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh flexibility of work terhadap employee productivity dengan work life balance dan employee wellbeing sebagai variabel mediasi pada karyawan perusahaan e-commerce di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei pada karyawan perusahaan e-commerce di Jabodetabek. Peneliti menggunakan metode Average Variance Extracted (AVE) untuk uji validitas dan Cronbach;s Alpha utntuk uji reliabilitas. 135 data responden yang berhasil didapatkan dioleh dengan Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan aplikasi SmartPLS. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa work life balance dan employee wellbeing mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap employee porductivity. Selanjutnya, flexibility of work mempunyai pengaruh langsung dan tak langsung yang signifikan terhadap employee productivity.

This study aims to analyse the effect of flexibility of work on employee productivity dengan work life balance and employee wellbeing as median variable employees of e-commerce companies in Jabodetabek. This study uses a quantitative approach and survey methods on employees of e-commerce companies in Jabodetabek. The researcher used the Average Variance Extracted (AVE) methot to test the validity and Cronbach’s Alpha to test the reliability. 135 respondent data that were obtained successfully were use Structural Equation Model (SEM) for hypotesis testing. The findings of this study indicate that work life balance and employee wellbeing have a significant direct influence on employee productivity. Furthermore, flexibility of work has significant direct and indirect influence on employee productivity."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Putri Triarto
"Dalam konteks bisnis yang dinamis, peran sentral job performance sangat krusial dalam menentukan kesuksesan suatu organisasi. Pemahaman perusahaan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi job performance menjadi kunci, melibatkan aspek lingkungan kerja, seperti implementasi hybrid workplace yang memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk memilih lokasi dan waktu kerja yang paling produktif bagi mereka, ataupun faktor lain terkait dengan pekerjaan dan karakteristik individu karyawan, yang tercermin melalui tingkat work engagement. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh hybrid workplace terhadap job performance dengan work engagement sebagai variabel mediasi pada karyawan startup di DKI Jakarta. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan menerapkan teknik purposive sampling terhadap 182 responden yang merupakan karyawan tetap di perusahaan startup di DKI Jakarta melalui Google Form. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik SEM-PLS dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4 dan IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work engagement mampu memediasi hubungan positif dan signifikan antara hybrid workplace dan job performance. Selain itu, seluruh hubungan antar variabel juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan satu sama lain.

In a dynamic business environment, the central role of job performance is crucial in determining the success of an organization. The company's understanding of the factors that influence job performance is the key, involving aspects of the work environment, such as the implementation of a hybrid workplace that gives employees the flexibility to choose the location and time of work that is most productive for them or other factors related to work and individual employee characteristics, which are reflected through the level of work engagement. This study aims to analyze the effect of hybrid workplace on job performance with work engagement as a mediating variable for startup employees in DKI Jakarta. A quantitative approach is used by applying purposive sampling techniques to 182 respondents who are permanent employees at startup companies in DKI Jakarta through Google Form. The collected data were analyzed using SEM-PLS technique with the help of SmartPLS 4 and IBM SPSS Statistics 20 software. The results showed that work engagement was able to mediate a positive and significant relationship between hybrid workplace and job performance. In addition, all relationships between variables also show a positive and significant influence on each other."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniar Edgina
"Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam perusahaan. Untuk itu, penting bagi manajemen SDM untuk mengatur sumber daya manusia perusahaan untuk mencapai kepuasan kerja karyawan dan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan karyawan. Unsur work-life balance merupakan salah satu yang terpenting dalam mencapai kepuasan kerja karyawan. Hal ini juga dapat membantu mengurangi jumlah turnover intention yang sering terjadi pada perusahaan advertising agency. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Flexible Work Arrangements (FWA), Turnover Intention, Work-life Balance, dan Job Satisfaction pada karyawan advertising agency. Penelitian akan dilakukan terhadap 210 responden yakni pegawai tetap dengan menggunakan alat ukur SRQ-20 (Self-Reporting Questioner -20), IPWQ (Individual Performance Work Questionnaire) dan menganalisis pengaruhnya menggunakan PLS SEM. Pengumpulan data dilakukan secara online dan menggunakan teknik convenience sampling dan dilakukan selama 1 bulan. Hasil kajian tersebut menunjukkan adanya pengaruh positif dari praktif flexible work arrangement terhadap job satisfaction dan work-life balance. Sementara, dengan flexible work arrangemnet, work-life balance, dan job satisfaction yang tinggi memberikan pengaruh negatif terhadap turnover intention. Implikasi manajerial dari penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai solusi untuk meningkatkan kepuasan kerja, keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi serta dapat menurunkan angka turnover intention.

Human resources are an important aspect in the company. For this reason, it is important for Human Resource management to regulate the company's human resources to achieve employee job satisfaction and work-life balance. The element of work-life balance is one of the most important in achieving employee job satisfaction. This can also help reduce the number of turnover intentions that often occur in advertising agency companies.This study aims to determine the effect of Flexible Work Arrangements (FWA), Turnover Intention, Work-life Balance, and Job Satisfaction on advertising agency employees. The research will be conducted on 210 respondents, namely permanent employees, using the measuring instrument SRQ-20 (Self-Reporting Questioner -20), IPWQ (Individual Performance Work Questionnaire) and analyzing its effect using PLS SEM. Data collection was done online and using convenience sampling technique and was carried out for 1 month. The results of this study indicate that there is a positive effect of practical flexible work arrangements on job satisfaction and work-life balance. Meanwhile, with high flexible work arrangements, work-life balance, and job satisfaction proved they have a negative influence on turnover intention. The result from this research could be considered as managerial implication for a solution to increase job satisfaction, work-life balance, and reduce turnover intention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Ristanti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak work autonomy dan workplace spirituality terhadap innovative work behavior dan work engagement untuk selanjutnya menguji dampak dari work engagement terhadap task performance melalui mediasi innovative work behavior. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk memeriksa kecocokan keseluruhan model menguji kausalitas antar konstruk. Sebanyak 716 karyawan Milenial di berbagai industri di Indonesia berpartisipasi menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa workplace spirituality memiliki efek positif pada innovative work behavior karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui work engagement. Namun, work autonomy tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap innovative work behavior, sehingga hanya dapat dipengaruhi secara tidak langsung melalui work engagement. Secara lebih lanjut, terdapat pengaruh yang signifikan antara work engagement dan task performance melalui innovative work behavior baik secara langsung maupun tidak langsung. Studi ini menunjukkan bahwa work autonomy dan workplace spirituality yang tinggi akan meningkatkan work engagement dan mempromosikan innovative work behavior yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja tugas karyawan. Implikasi manajerial terkait dengan work autonomy, workplace spiritualtity, work engagement, innovative work behavior dan task performance juga akan dibahas dalam penelitian ini.

The aim of this study is to examine the effect of work autonomy and workplace spirituality on innovative work behavior and work engagement to further consider the impact of work engagement on task performance through mediating innovative work behavior. Data were collected through an online questionnaire and analyzed using Structural Equation Modelling (SEM) to test the overall fitness of model and causality between each construct. A total of 716 Millennial employees in various industries in Indonesia participated as research sample. The results of this study revealed that workplace spirituality had a positive effect on innovative work behavior of employees both directly and indirectly through work engagement. However, work autonomy had no significant direct effect on innovative work behavior. Thus, it can only be affected indirectly through work engagement. Moreover, there was significant effect between work engagement and task performance through innovative work behavior both directly and indirectly. This study indicated that high level of work autonomy and workplace spirituality will improve the level of work engagement and promote innovative work behavior which ultimately enhance task performance of employee. Managerial implications related to work autonomy, workplace spirituality, innovative work behavior, and task performance will also be discussed in this study. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Sopiana Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job design dan work engagement terhadap performance pada karyawan kantor pusat di PT Federal International Finance, Jakarta Indonesia sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia. Teori yang digunakan untuk job design dalam penelitian ini adalah Hackman dan Oldham (1975), untuk performance menggunakan Aguninis (2009), dan work engagement dari Schaufeli (2006). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 132 orang karyawan PT. Federal International Finance yang diambil menggunakan teknik non-probability purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi, regresi berganda dan sobel test untuk menguji pengaruh langsung dan mediasi diantara variabel. Hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif dan dalam kategori sedang antara job design dan performance, korelasi yang positif antara job design dan work engagement, dan korelasi positif juga antara work engagement dan performance. Analisis regresi sederhana mengindikasi bahwa job design merupakan prediktor work engagement signifikan, serta job design dan work engagement masing-masing prediktor untuk performance yang signifikan. Hasil sobel test memberi bukti bahwa pengaruh tidak langsung terhadap performance melalui work engagement signifikan secara statistik. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh job design secara signifikan terhadap performance secara langsung dan pengaruh yang signifikan juga dengan adanya work engagement sebagai variabel yang memediasi.
This study aims to analyze the effect of job design and work engagement on performance on employees at PT Federal International Finance, Jakarta Indonesia as one of the largest finance companies in Indonesia. Theories used for job design in this study are Hackman and Oldham (1975), for performance using Aguninis (2009), and work engagement from Schaufeli (2006). This study used a quantitative method with a sample of 132 employees of PT. Federal International Finance is taken using a non-probability purposive sampling technique. This study used correlation analysis, multiple regression and multiple tests to examine the direct effect and mediation between variables. Correlation test results showed that there was a positive correlation and in the medium category between job design and performance, a positive correlation between job design and work engagement, and a positive correlation also between work engagement and performance. Simple regression analysis indicated that job design is a significant predictor of work engagement, as well as job design and work engagement of each predictor for significant performance. The sobel test results provided evidence that the indirect effect on performance through work engagement is statistically significant. The results of this study showed that there is a significant influence of job design on performance directly and a significant effect also on the presence of work engagement as a mediating variable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Sekar Widiaristi
"Gen Z yang memasuki dunia kerja dituntut untuk memiliki perilaku kerja inovatif. Salah satu kebijakan organisasi yang berperan dalam meningkatkan perilaku kerja inovatif dan sesuai dengan karakteristik Gen Z adalah pengaturan kerja fleksibel. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan antara pengaturan kerja fleksibel dan perilaku kerja inovatif pada karyawan Gen Z yang menjalankan pengaturan kerja fleksibel (WFA/hybrid). Peneliti juga ingin melihat perbedaan perilaku kerja inovatif antara karyawan Gen Z yang bekerja secara fleksibel dengan yang bekerja dari kantor. Partisipan merupakan 217 orang berusia 18-28 tahun, sedang bekerja secara WFO/WFA/hybrid, dan berdomisili di Indonesia. Hasil analisis dengan bootstrap (N= 1000) menunjukkan bahwa pengaturan kerja fleksibel dapat memprediksi perilaku kerja inovatif secara positif dan signifikan (β= 0.23, p= 0.02). Pengaturan kerja fleksibel dapat menjelaskan 5.7% varians dari perilaku kerja inovatif. Hasil analisis juga menunjukkan perbedaan perilaku kerja inovatif antara karyawan Gen Z yang bekerja secara fleksibel (M= 38.58, SD= 7.84) dan karyawan Gen Z yang bekerja dari kantor (M= 33.85, SD= 9.60), signifikan secara statistik, t(215)= 3.88, p= 0.00. Penelitian ini menyarankan perusahaan untuk mulai menerapkan lebih banyak pengaturan kerja fleksibel agar karyawan merasa nyaman dan termotivasi untuk memberikan ide yang inovatif.

Gen Z employees are required to have innovative work behaviors. An organizational policy that could increase innovative work behavior and is in accordance with Gen Z characteristics is flexible work arrangements. In this study, researchers want to see the relationship between flexible work arrangements and innovative work behavior among Gen Z employees who work flexibly (WFA/hybrid). Researchers also want to see differences in innovative work behavior between Gen Z employees who work flexibly and those who work from an office. Participants are 217 people aged 18–28 years old, currently working on a WFO/WFA/hybrid basis, and domiciled in Indonesia. The bootstrap analysis (N= 1000) shows that flexible work arrangements can positively and significantly predict innovative work behavior (β= 0.23, p= 0.02). Flexible work arrangements can explain 5.7% of the variance in innovative work behaviors. The analysis also shows differences in innovative work behaviors between Gen Z employees who work flexibly (M = 38.58, SD = 7.84) and who work from offices (M= 33.85, SD= 9.60), statistically significant, >t(215)= 3.88, p= 0.00. This research suggests that companies start implementing more flexible working arrangements so that employees feel comfortable and motivated to come up with innovative ideas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heti Nur Isnaini
"Teleworker dalam menyelesaikan pekerjaannya mengalami beberapa tantangan dengan karakteristik dan kondisi kerja yang kompleks. Terlebih di masa pandemi diprediksi dapat mempengaruhi kenaikan maupun penurunan kinerja karyawan secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan job autonomy dan workplace social isolation terhadap job performance melalui work engagement. Analisis data dilakukan dengan Structural Equation Modelling (SEM). Data yang layak digunakan sejumlah 503 responden. Penelitian ini berfokus pada pengaruh faktor-faktor kondisi kerja yakni job autonomy dan workplace social isolation terhadap job performance melalui work engagement. Hasil analisis model penelitian ini memperlihatkan adanya peran mediasi sebagian pada variabel job autonomy dan juga pada variabel workplace social isolation. Dimana keleluasaan sistem kerja dapat meningkatkan keterkaitan karyawan saat bekerja maupun hasil dari proses selama bekerja. Sedangkan minimnya interaksi karyawan bisa mempengaruhi turunnya keterkaitan karyawan saat bekerja maupun hasil dari proses selama bekerja. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan dari organisasi mengenai kondisi karyawan khususnya karyawan yang bekerja dari rumah.

Teleworkers to complete their work experience have several challenges with complex job characteristics and working conditions. Especially in a pandemic situation, that is predicted to be affecting increase or decrease employee performance significantly. This research aims to explore the relationship of job autonomy and workplace social isolation to job performance through work engagement. Data analyzed using structural equation modeling (SEM), research generated several results from 503 respondents collected. This study focused on the relationship between working condition factors, namely job autonomy and workplace social isolation on job performance through work engagement. The results of the analysis showed work engagement has a partial mediation in job autonomy and also in workplace social isolation. Furthermore, job autonomy increased work engagement and job autonomy, whereas workplace social isolation can reduce work engagement and job performance. This research highlights the importance of managing the organization regarding employee conditions especially teleworkers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erikson Turnip
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan autentik terhadap kinerja karyawan serta menguji peran mediasi work engagement dan komitmen afektif dalam hubungan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan mengumpulkan data dari 358 responden karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Papua melalui kuesioner yang telah disesuaikan dan dianalisis menggunakan SEM (Structural Equation Modelling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan autentik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, tetapi work engagement dan komitmen afektif ditemukan memediasi pengaruh kepemimpinan autentik terhadap kinerja karyawan. Peran mediasi ini menjadi sangat penting karena tanpa adanya mediasi work engagement dan komitmen afektif, kepemimpinan autentik tidak akan meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil pengaruh total, work engagement mentransmisikan pengaruh kepemimpinan autentik terhadap kinerja karyawan lebih besar dibandingkan dengan komitmen afektif.

This study aimed to examine the effect of authentic leadership on employee performance and to examine the mediating role of work engagement and affective commitment in this relationship. This study used a survey method by collecting data from 358 employee respondents at PT Bank Pembangunan Daerah Papua through customized questionnaires and analyzed using SEM (Structural Equation Modeling). The results showed that authentic leadership had no significant effect on employee performance, but work engagement and affective commitment were found to mediate the effect of authentic leadership on employee performance. This mediation role is very important because without the mediation of work engagement and affective commitment, authentic leadership will not improve employee performance. Based on the total effect, work engagement transmitted the effect of authentic leadership on employee performance to a greater extent than affective commitment."
Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>