Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldine Azhar Adinda
"Dunia menyaksikan sebuah konflik baru ketika Rusia memutuskan untuk melakukan agresi militer terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022. Bahasa yang digunakan oleh portal berita memainkan peran penting dalam membantu menggambarkan masing-masing pihak yang berkonflik dan menyebarkan informasi terkait perang. Makalah ini menganalisis keberadaan bias spesifik aktor melalui pembingkaian dan atribusi kata dari portal berita Amerika Serikat dengan menggunakan analisis wacana kritis dan alat semantic tagger USAS. Beberapa artikel yang diterbitkan oleh New York Times dan CNN digunakan sebagai sampel. Dalam analisis, teori bias pelaporan spesifik aktor Baum dan Zhukov (2016) dan teori jurnalisme perang Johan Galtung (1965) digunakan untuk membahas data tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam pelaporan berita, bias aktor-spesifik terjadi terhadap Rusia karena kedua media menggambarkannya sebagai pemrakarsa konflik dan mengaitkan kata-kata yang berhubungan dengan militer terhadap aktor politik tersebut. Yang membedakan penelitian ini adalah bagaimana pola pemberitaan selektif yang ditampilkan mengikuti konsep jurnalisme perang. Tidak hanya itu, penggunaan semantic tagger USAS sebagai alat anotasi semantik juga menunjukkan bagaimana alat ini dapat digunakan untuk menilai korpora yang besar dan menentukan bidang semantik yang dominan untuk setiap kata.

The world witnessed another conflict when Russia decided to put on military aggression against Ukraine on February 24, 2022. Language used by news outlets plays an important role in helping to portray each of the conflicting parties and disseminating information related to the war. This paper analyses the existence of actor-specific bias through framing of and word attribution of US Media outlets by using CDA and USAS semantic tagger. By doing so, several articles published by the New York Times and CNN are used as samples. In the analysis, Baum and Zhukov’s actor-specific reporting bias theory (2016) and Johan Galtung’s war journalism theory (1965) are used to discuss said data. The result shows that in news reporting, actor-specific bias occurs against Russia as both media portray it as the conflict initiator and attribute military-associated words to the political actor. What makes this study different is how the patterns of selective reporting are shown to follow the concept of war journalism. Not only that, the usage of the USAS semantic tagger as a semantic annotation tool also shows how this tool can be used to assess large corpora and determine dominant semantic fields to each word."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Ahsanil Satria
"Pengenalan entitas bernama (named-entity recognition atau NER) adalah salah satu topik riset di bidang pemrosesan bahasa alami (natural language processing atau NLP). Pengenalan entitas bernama merupakan langkah awal mengubah unstructured text menjadi structured text. Pengenalan entitas bernama berguna untuk mengerjakan NLP task yang lebih high-level seperti ekstraksi informasi (information extraction atau IE), Question Answering (QA), dan lain-lain. Penelitian ini memanfaatkan data berita dan wikipedia masing-masing sebanyak 200 dokumen yang digunakan untuk proses pengujian dan pelatihan. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi entitas bernama baru yang tidak sebatas Person, Location, dan Organization. Named entity baru tersebut adalah Event, Product, Nationalities Or Religious or Political groups (NORP), Art, Time, Language, NonHuman or Fictional Character (NHFC), dan Miscellaneous. Jadi, penelitian ini menggunakan 11 entitas bernama. Dalam penelitian ini, permasalahan tersebut dipandang sebagai sequence labelling. Penelitian ini mengusulkan penggunaan model conditional random field sebagai solusi permasalahan ini. Penelitian ini mengusulkan penggunaan fitur tambahan seperti kata sebelum, kata sesudah, kondisi huruf kapital di awal kata, dan lain-lain, serta word embedding. Penelitian ini menghasilkan performa dengan nilai F-measure terbaik sebesar 67.96% untuk data berita dan 67.09% untuk data wikipedia.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kesya Putri Diandra Hakim
"Setelah menyatakan operasi militer terbuka sejak 24 Februari 2022 sampai dengan bulan November 2022, atau sembilan bulan konflik, Rusia telah menerima dampak sanksi dari komunitas internasional. Salah satu dampaknya adalah bidang ekonomi dan investasi yang ditandai dengan banyak perusahaan asing yang menghentikan operasinya di wilayah Rusia. Berbagai berita mengenai perusahaan asing yang memutuskan untuk menghentikan bisnisnya dan hengkang dari Rusia banyak diserukan melalui media daring, salah satunya portal berita Rusia, Gazeta.ru. Sebagai portal berita, Gazeta.ru mempunyai pengaruh yang besar untuk menentukan preferensi opini dan persepsi pembaca. Pada penelitian ini, digunakan metode analisis konten dan model analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk yang di dalamnya meneliti dimensi teks, konteks sosial, dan kognisi sosial. Terdapat 5 artikel berita yang dianalisis dari hasil publikasi portal Gazeta.ru selama periode Maret-Agustus 2022 yang memiliki topik sanksi ekonomi terhadap Rusia. Simpulan dari penelitian ini adalah secara dimensi teks yang di dalamnya terdapat struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, Gazeta.ru memiliki kecenderungan tindakan yang mendukung Rusia dan memfokuskan kerugian pada negara yang memberlakukan sanksi atas Rusia. Selain itu, melalui teori konstruksi sosial Berger dan Luckman menggunakan momen simultan eksternalisasi, objektivisasi, dan internalisasi dapat terlihat Gazeta.ru menekankan subjektivitasnya melalui narasi berita agar terbentuk suatu objektivitas baru yang dapat persepsi pembaca.

After declaring an open military operation from 24 February 2022 to November 2022, or nine months of conflict, Russia has received the impact of sanctions from the international community. One of the impacts is the economic and investment sector which is marked by many foreign companies stopping their operations in Russian territory. Various news about foreign companies that decide to stop their business and leave Russia are widely called for through online media, one of which is the Russian news portal, Gazeta.ru. As a news portal, Gazeta.ru has a great influence on the opinion preferences and perceptions of readers. In this research, the content analysis method and Teun A. Van Dijk's critical discourse analysis model are used which examine the dimensions of text, social context, and social cognition. There are 5 news articles analyzed from the publication results of the Gazeta.ru portal during the period March-August 2022 which have the topic of economic sanctions against Russia. The conclusion of this study is that in terms of the text dimension in which there is a macro structure, super structure and microstructure, Gazeta.ru has a tendency to act in favor of Russia and focuses losses on countries that impose sanctions on Russia. In addition, through the social construction theory of Berger and Luckman using simultaneous moments of externalization, objectivization and internalization it can be seen that Gazeta.ru emphasizes its subjectivity through news narratives in order to form a new objectivity that can be perceived by readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iswandi Syahputra
"Tidak terkecuali radio sebagai media massa, seluruh media memiliki tradisi yang berbeda-beda untuk memproses produksi berita sebelum disajikan ke publik. Proses produksi berita darurat militer di Aceh pada siaran radio Elshinta, itulah yang akan menjadi frame penelitian ini. Lebih fokus dan detail lagi, proses produksi berita yang melibatkan publik atau pengadaan public sphere dalam sajian beritanya Secara deskriptif penelitian ini akan memaparkan bagaimana suatu berita tersusun dari sebuah konstruksi sosial. Dialektika yang dinamis para pelaku sosial melalui tahapan seperti yang disebutkan Berger dan Luckmann sebagai realitas sosial dikonstruksi melalui proses eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi, maka setiap realitas sosial tidak akan pernah berhenti disatu titik sejarah kehidupan manusia. Dia akan dinamis terus bergulir secara interaktif dan dialektif, sehingga tidak ada realitas obyektif dalam anti yang sesungguhnya. Dialektika melalui tahapan eksternalisasi, objektivikasi dan internalisasi tersebutlah yang mengkonstruksi kehidupan sosial kita dan berita, dalam penelitian ini ditempatkan sebagai hasil produksi dan konstruksi sosial tadi.
Penelitian ini memilih menggunakan paradigma konstruktif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui depth interviewing, document analysis dan participation observation. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan kerangka evaluasi kesamaan akses dan posisi publik dalam pemberitaan Elshinta, independensi publik, dan rasionalitas publik. Unit yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah document yang memuat, lead berita, narasumber dan waktu siar serta key person yang terdiri dari Pemimpin Redaksi Radio Elshinta, Ivan Haryono dan Eksekutif Produser Radio Elshinta, Haryo Ristamadji.
Dalam proses produksinya, berita radio Elshinta sepanjang menyangkut topik dan masa penelitian ini dipengaruhi-baik secara langsung maupun tidak langsung- oleh apa yang disebut Pamela J. Shoemaker dan Stephen Reese (1996) sebagai 5 faktor yang mempengaruhi produksi isi berita, yaitu idiological level, extramedia level, organizational level, media routines dan individual level. Faktor status darurat militer, persaingan media dan pasar pengiklan, tampaknya faktor yang paling dominan mempengaruhi produksi isi berita Elshinta. Faktor status darurat militer berimplikasi pada pemberlakuan Undang-undang Nomor 23 Prp Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya yang memberikan kewenangan bagi Penguasa Darurat Militer Daerah di Aceh mengadakan tindakan membatasi pertunjukan, percetakan dan penerbitan. Selain itu, penguasa darurat militer juga berhak menguasai perlengkapan pos dan telekomunikasi, termasuk pemancar radio dan televisi. Sehingga, berikutnya faktor extramedia ini juga turut memberi pengaruh pada proses pemberitaan radio Elshinta.
Kendati sebagai radio komersial, namun dalam produksi beritanya Elshinta memiliki potensi untuk menciptakan public sphere yang dalam penelitian ini penulis letakkan sebagai kerangka ideal dan rujukan normatif. Potensi tersebut terletak pada rutinitas redaksi Elshinta yang selalu mengangkat topik aktual untuk didiskusikan pada publik secara bebas, sejajar, independen dan rasional. Dengan segala kekurangan yang dimilikinya, dalam 3 sesi diskusi interaktif yang diteliti dapatlah disebut sebagai ideal communication situation, bila belum dapat disebutkan sebagai manifestasi public sphere.
Sebagai konsep ideal, public sphere tidak dapat berdiri sendiri melawan kekuatan hegemoni negara dan dominasi pasar. Dia membutuhkan suatu kondisi tatanan masyarakat yang madani. Karena itu, dapat tidaknya public sphere diwujudkan akan sangat tergantung pada kuat tidaknya masyarakat sipil (civil society) yang terorganisisr sebagai public body.
Dalam konteks lembaga penyiaran yang berbasis pada kekuatan publik, bukan hanya publik diberikan akses berbicara pada lembaga penyiaran, tetapi berimplikasi pula pada kewenangan publik menentukan program, monitoring, pendanaan hingga akuntabilitas publik. Dan publik, oleh publik dan untuk publik. Sehingga, bagi lembaga penyiaran seperti Elshinta yang dalam siarannya nyerempet pada kepentingan publik, tidak secara otomatis dapat disebut sebagai radio siaran yang memberikan ruang publik (public broadcasting). Tetapi lebih tepat bila disebut sebagai radio yang melayani publik (public service broadcasting)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainun Najib
"Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah daerah yang mempunyai kedudukan spesial di mata masyarakat Indonesia. Pemerintahan daerah Yogyakarta bisa dikatakan bersifat monarki karena masyarakat masih berpegang teguh pada prinsip pemerintahan kesultanan. Kondisi pemerintahan ini tidak sesuai dengan prinsip demokrasi dengan pemilihan langsung. Pemerintahan masa Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan untuk melakukan pemilihan langsung pada daerah Yogyakarta melalui rancangan undang-undang. Hal ini menuai kontroversi karena masyarakat Yogyakarta merasa nyaman dan demokratis mengunakan sistem kesultanan. Kontroversi ini kemudian diproduksi oleh Koran Kompas yang memposisikan beritanya sebagai pro-masyarakat Yogyakarta melalui pemberitaan pembentukan rancangan undang-undang kesitimewaan daerah Yogyakarta.

Yogyakarta is a region that has special position in the eyes of Indonesian people. Monarchy is political system choosen by people because they still believe in their King as they believe in imperial political system. This condition somehow is not in accordance with the priciple of democracy with direct election. Susilo Bambang Yudhoyono's government proposes to conduct direct elections in Yogyakarta. in the other way people of Yogyakarta stands to Monarchy which is lead to a controversy between national government and people of Yogyakarta. This controversy then captured by daily newspaper Kompas which in this controversy give a hand and stands a position as pro-community (Yogyakarta's people) and creating the news that leads to pro-community's conclusion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nida` Fadlan
"[ABSTRAK
Dalam penelitian ini, penulis membahas tentang surat-surat yang ditulis oleh
Eyang Hasan Maolani dari pengasingannya di Kampung Jawa, Tondano, untuk
keluarganya di Desa Lengkong, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Adapun korpus
penelitian ini adalah bundel naskah salinan fotokopi yang didapatkan dari salah
satu keturunannya. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan edisi suntingan teks,
menerjemahkan teks ke dalam bahasa Indonesia, dan menganalisis isi teks
tersebut.
Dalam menghasilkan edisi suntingan teks, penulis menerapkan pendekatan
filologis dengan metode ?edisi kritik?, yaitu menghadirkan edisi suntingan teks
yang siap baca dan terbebas dari kesalahan-kesalahan. Sedangkan untuk
menganalisis isi teks tersebut, diterapkan pendekatan intertekstual. Melalui
pendekatan ini, penulis melakukan pembacaan atas teks-teks lain yang terkait
dengan teks surat-surat tersebut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Eyang Hasan Maolani telah menulis 14 surat
dalam kurun tahun 1854 hingga 1855. Kesimpulan tersebut tampak pada
penulisan sistem penanggalan khas yang terdapat dalam surat-suratnya. Selain itu,
melalui penyuntingan dan penerjemahan juga dapat dilihat bahwa penyusunan
bundel surat-surat Eyang Hasan Maolani tidak dilakukan secara cermat sehingga
susunan halaman teks tampak tidak beraturan. Selanjutnya, melalui analisis isi
dapat diungkapkan bahwa bahasan utama surat-surat ini adalah penyampaian
ajaran-ajaran keagamaan dari Eyang Hasan Maolani kepada keluarganya. Bahasan
utama tersebut terurai dalam tiga sub bahasan yakni konsep mencari ilmu, konsep
ibadah, dan rujukan keilmuan;ABSTRACT In this research, the writer discusses the letters written by Eyang Hasan Maolani
from his exile in Kampung Jawa, Tondano, which had been sent to his family in
Lengkong, Kuningan, West Java. The corpus of this research is a bundle of
photocopies of manuscripts that obtained from one of his descendants. The aims
of this study are presenting the editing text, translating the text to Bahasa, and
analyzing the content of the text.
In order to get the editing text, the writer applies the philological approach with
the 'critical edition' as the method which is present the editing text that is ready to
be read and is free from textual errors. As for analyzing the content of the text, the
intertextual approach has been applied. Through this approach, the writer had read
other texts related to the text of the letters.
The research concluded that 14 letters had been written by a Eyang Hasan
Maolani in the period 1854 to 1855. The conclusions appear on the writing of a
typical calendar system contained in his letters. In addition, through the editing
and the translation, we can see that the bundle of the letters had not been drafted
carefully so that the arrangement of pages of text appears irregularly.
Furthermore, through content analysis, the writer reveals that the main topics of
these letters is the delivery of religious teachings from Eyang Hasan Maolani to
his families. The main topic is reflected in the three sub-topics. They are the
concept of seeking knowledge, the concept of worship, and scientific references;In this research, the writer discusses the letters written by Eyang Hasan Maolani
from his exile in Kampung Jawa, Tondano, which had been sent to his family in
Lengkong, Kuningan, West Java. The corpus of this research is a bundle of
photocopies of manuscripts that obtained from one of his descendants. The aims
of this study are presenting the editing text, translating the text to Bahasa, and
analyzing the content of the text.
In order to get the editing text, the writer applies the philological approach with
the 'critical edition' as the method which is present the editing text that is ready to
be read and is free from textual errors. As for analyzing the content of the text, the
intertextual approach has been applied. Through this approach, the writer had read
other texts related to the text of the letters.
The research concluded that 14 letters had been written by a Eyang Hasan
Maolani in the period 1854 to 1855. The conclusions appear on the writing of a
typical calendar system contained in his letters. In addition, through the editing
and the translation, we can see that the bundle of the letters had not been drafted
carefully so that the arrangement of pages of text appears irregularly.
Furthermore, through content analysis, the writer reveals that the main topics of
these letters is the delivery of religious teachings from Eyang Hasan Maolani to
his families. The main topic is reflected in the three sub-topics. They are the
concept of seeking knowledge, the concept of worship, and scientific references;In this research, the writer discusses the letters written by Eyang Hasan Maolani
from his exile in Kampung Jawa, Tondano, which had been sent to his family in
Lengkong, Kuningan, West Java. The corpus of this research is a bundle of
photocopies of manuscripts that obtained from one of his descendants. The aims
of this study are presenting the editing text, translating the text to Bahasa, and
analyzing the content of the text.
In order to get the editing text, the writer applies the philological approach with
the 'critical edition' as the method which is present the editing text that is ready to
be read and is free from textual errors. As for analyzing the content of the text, the
intertextual approach has been applied. Through this approach, the writer had read
other texts related to the text of the letters.
The research concluded that 14 letters had been written by a Eyang Hasan
Maolani in the period 1854 to 1855. The conclusions appear on the writing of a
typical calendar system contained in his letters. In addition, through the editing
and the translation, we can see that the bundle of the letters had not been drafted
carefully so that the arrangement of pages of text appears irregularly.
Furthermore, through content analysis, the writer reveals that the main topics of
these letters is the delivery of religious teachings from Eyang Hasan Maolani to
his families. The main topic is reflected in the three sub-topics. They are the
concept of seeking knowledge, the concept of worship, and scientific references, In this research, the writer discusses the letters written by Eyang Hasan Maolani
from his exile in Kampung Jawa, Tondano, which had been sent to his family in
Lengkong, Kuningan, West Java. The corpus of this research is a bundle of
photocopies of manuscripts that obtained from one of his descendants. The aims
of this study are presenting the editing text, translating the text to Bahasa, and
analyzing the content of the text.
In order to get the editing text, the writer applies the philological approach with
the 'critical edition' as the method which is present the editing text that is ready to
be read and is free from textual errors. As for analyzing the content of the text, the
intertextual approach has been applied. Through this approach, the writer had read
other texts related to the text of the letters.
The research concluded that 14 letters had been written by a Eyang Hasan
Maolani in the period 1854 to 1855. The conclusions appear on the writing of a
typical calendar system contained in his letters. In addition, through the editing
and the translation, we can see that the bundle of the letters had not been drafted
carefully so that the arrangement of pages of text appears irregularly.
Furthermore, through content analysis, the writer reveals that the main topics of
these letters is the delivery of religious teachings from Eyang Hasan Maolani to
his families. The main topic is reflected in the three sub-topics. They are the
concept of seeking knowledge, the concept of worship, and scientific references]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Aviandy
"Disertasi ini membahas bagaimana pembingkaian isu glasnost dan perestroika di harian Kompas pada kurun waktu 1986-1991 digunakan sebagai tempat untuk mengkritik pemerintahan rezim otoritarian Orde Baru. Riset ini menemukan bahwa upaya bernegosiasi Kompas dengan kekuasaan sentralistik otoritarian Orde Baru dilakukan oleh Kompas melalui artikel tajuk rencana dalam balutan isu glasnost dan perestroika. Relasi hubungan bilateral Indonesia dan Rusia mengalami penurunan yang signifikan pada era rezim Orde Baru dibandingkan dengan era Orde Lama. Akan tetapi, pada kurun waktu 1986-1991, pemberitaan mengenai Rusia (Uni Soviet) masif diberitakan. Hal ini tidak lepas dari terwujudnya gerakan pembaharuan glasnost dan perestroika di Uni Soviet yang menjadi semangat zaman saat itu. Disertasi ini menemukan bahwa Kompas bertendensi secara implisit untuk mengkritisi rezim Orde Baru dengan menggambarkan bahwa suatu negara otoritarian dan militeristik dapat berubah apabila ada kemauan kuat dari internalnya. Disertasi ini menggunakan metode pembingkaian (framing) dalam membedah artikel tajuk rencana harian Kompas kurun waktu 1986-1991. Hasil dari riset ini adalah strategi pembingkaian media perlu digunakan secara komprehensif dalam menghadapi rezim pemerintahan otoritarian. Dengan demikian, kritik dapat disampaikan oleh media tanpa harus mengalami pembredelan. Negosiasi dengan kekuasaan perlu digunakan untuk tetap mempertahankan peran media sebagai salah satu pilar utama demokrasi dalam mengkritisi kekuasaan.

This dissertation examines how the Glasnost and Perestroika issues were framed in Kompas daily newspaper from 1986 to 1991 to criticise the authoritarian New Order regime. This research found that Kompas's efforts to negotiate with the New Order's authoritarian centralised power were conducted through editorial articles under the Glasnost and Perestroika issues. Compared to the Old Order era, bilateral relations between Indonesia and Russia declined significantly during the New Order government. However, from 1986 to 1991, there was massive news about Russia (Soviet Union). It was inseparable from the realisation of the Glasnost and Perestroika reform movements in the Soviet Union, which defined the era’s spirit. This dissertation found that Kompas implicitly criticised the New Order regime by articulating how an authoritarian and military state could change if it had a solid internal will. This dissertation applies a media framing analysis to dissect Kompas editorial articles from 1986 to 1991. This research demonstrates that comprehensive media framing strategies are required when dealing with authoritarian political regimes. Thus, the media can express criticism without the risk of being banned. Negotiations with the power are necessary to sustain the media's role as one of the primary pillars of democracy in terms of power criticism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Kusumah Alamsyah
"Penelitian ini menelaah perbandingan liputan dalam dua media daring yakni detik.com dan republika.co.id terkait pemberitaan hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet pada awal Oktober 2018. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing dari Pan dan Kosicki untuk membuktikan bahwa meskipun memberitakan peristiwa yang sama, namun ada perbedaan dalam artikel berita di kedua media daring tersebut, baik dari dimensi sintaksis, skrip, tematis dan retoris. Peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet termasuk dalam kategori berita developing news. Dalam penelitian ini pemberitaan hoax dibagi dalam enam seri artikel pemberitaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat peristiwa penganiayaan belum terbukti hoax, framing dari kedua media daring cenderung sama. Namun pada saat peristiwa tersebut terbukti sebaliknya, framing dari kedua media berbeda, baik dari aspek yang dilihat maupun dari pemilihan narasumber.

This research examine comparison of coverage in two online media which is detik.com and republika.co.id related to hoax news about Ratna Sarumpaets persecution in the early October of 2018. This reseach use qualitative method with framing analysis by Pan and Kosicki to prove that despite the two online media cover the same event, but there is difference in their news article, whether in dimension of syntactical, script, thematic, and rhetorical. Ratna Sarumpaets persecution incident was included as developing news. In this research, hoax coverage divided in six series of coverage. Result of this research shows that framing on both media tend to be the same when the incident has not been proven hoax. But at the time the incident proven to be hoax, both media shows a different framing, either from the aspects seen or from the selection of speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathania Nazmi Lulu Alam
"Tuntutan kecepatan dalam penyajian berita di media online berpengaruh kepada penyajian beritanya. Objektivitas sebagai prinsip jurnalisme seringkali diabaikan. Berita lingkungan juga seringkali tidak memperhatikan objektivitasnya. Nilai-nilai objektivitas seringkali dilanggar. Padahal berita lingkungan yang baik adalah yang jelas dan lengkap dalam pemaparannya. Polusi udara sebagai salah satu masalah lingkungan yang serius di Indonesia yang perlu dimaksimalkan peran media massa (online) untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan. Skripsi ini membahas tentang kecenderungan objektivitas berita lingkungan polusi udara Jakarta dalam portal berita Detik.com. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan metode analisis isi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kecenderungan penyajian objektivitas berita lingkungan di Detik.com Hasil penelitiannya yaitu berita lingkungan yang disajikan di Detik.com belum sepenuhnya memenuhi prinsip objektivitas. Namun untuk kriteria kelengkapan berita cenderung rendah. Peliputan beritanya juga cenderung satu sisi saja. Dampak dan solusi dari permasalahan lingkungan polusi udara tidak disajikan secara luas dan global, cenderung dalam bidang kesehatan saja. Sedangkan penyajian foto sebagai pelengkap berita di Detik.com cenderung menampilkan foto apa adanya atau normal view.

Speed ​​demands in presenting news on online media are affecting the presentation of the news. Objectivity as a principle of journalism is often ignored. Environmental news also often does not pay attention to its objectivity. The values ​​of objectivity are often being violated. A good environmental news is having clear and complete context on presenting the information. Air pollution as one of the serious environmental problems in Indonesia needs to be exposed with the role of mass media (online media) to increase environmental awareness. This thesis discusses the tendency of environmental news objectivity about Jakarta air pollution in online news media Detik.com. This research uses quantitative research and content analysis methods. The purpose of this study is to determine the tendency of environmental news objectivity presentation at Detik.com. The results of this research is environmental news that presented in Detik.com has not reached the objectivity principle. Showed by the completeness criteria for news that tend to be low. The balance aspect is also low as seen from the news coverage that tends to be one sided. Impacts and solutions to environmental problems of air pollution are not presented widely and globally, inclined in the health sector only. Meanwhile, the presented photos as the news complement in Detik.com tends to disclose the photo as it is or normal view."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhitya Purnama
"Tesis ini membahas tentang bagaimana media massa online mengkonstruksi informasi mengenai isu budaya membaca. Metode analisis menggunakan analisis framing Robert Entman di situs berita Kompas.com dan Liputan6.com. Hasil kajian menunjukkan bahwa framing berita didominasi oleh pendefinisian masalah budaya membaca sebagai masalah akses informasi dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya membaca. Framing berita yang sangat dipengaruhi oleh sumber berita mengakibatkan isi berita cenderung menguntungkan sumber berita. Konstruksi realitas yang dibangun oleh sumber berita. Contohnya pada sumber pemerintah yang ingin menunjukkan bahwa institusinya telah melakukan tanggung jawab dan memiliki peran strategis dalam mengatasi rendahnya budaya membaca.

This thesis discuss about how online mass media construct information about reading culture issue using Robert Entman 39 s Framing analysis method on two news portal Kompas.com and Liputan6.com. The study result shows that news framing is dominated by the problem definition that lack of reading culture was caused by information access problem and the low awareness of people about the importance of reading culture. News Framing are immensely affected by the news source which resulting content of the news tend to be in favor of the news source.For Example, Government source oftenly create a frame wich wants to display that their institution already do their responsibilities and have strategic role to resolve the lack of reading culture. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>