Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39840 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azkiya Hanna Rofifah
"Dalam menghadapi abad ke-21, peserta didik diharapkan memiliki skill dalam critical thinking and problem solving, communication, collaboration, dan creativity. Pengembangan skill tersebut dapat dilakukan melalui penerapan metode pembelajaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL) yang banyak dilakukan menggunakan aplikasi video conference pada masa pandemi COVID-19. Dalam praktiknya, beberapa aspek CPBL belum dipenuhi oleh aplikasi video conference yang marak digunakan saat ini, khususnya pemberian evaluasi kinerja peserta didik, interaksi fasilitator dengan peserta didik, dan aksesibilitas informasi diskusi. Penelitian ini melibatkan empat dosen dan enam belas peserta didik dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia sebagai responden wawancara. Pertanyaan wawancara disusun berdasarkan kerangka kerja PBL dan hasilnya digunakan untuk pemetaan usulan solusi pengembangan aplikasi video conference bernama Wiyata. Usulan solusi diterapkan dalam rancangan desain yang dimulai dengan pembuatan user journey, benchmarking, serta pembuatan desain antarmuka. Sementara pengembangan sistem berdasarkan usulan solusi dimulai dengan perancangan implementasi sistem menggunakan diagram UML, pemilihan teknologi, perancangan arsitektur aplikasi, pengembangan bagian backend dan frontend, hingga deployment. Setelah perancangan desain dan pengembangan sistem, pengujian dan evaluasi dilakukan. Pengujian rancangan desain menggunakan metode Usability Testing dan SUS dan menghasilkan skor rata-rata sebesar 78.75 atau nilai B. Sementara pengujian implementasi sistem dilakukan dengan functional testing. Hasil functional testing menunjukkan keberhasilan implementasi aplikasi dari sisi fasilitator dan peserta didik berturut-turut adalah 92% dan 93%.

In facing the 21st century, students are expected to have skills in critical thinking and problem solving, communication, collaboration, and creativity. These skills can be developed through the application of the Cooperative Problem Based Learning (CPBL) method which is frequently done using video conferencing applications during the COVID-19 pandemic. Several aspects of CPBL have not been supported by video conferencing applications that are widely used today, in particular providing evaluations of student performance, interaction of facilitators with students, and accessibility of discussion information. This research involved four lecturers and sixteen students from the Faculty of Computer Science, University of Indonesia as respondents. The interviews question were arranged based on PBL framework and the results were used to map the proposed video conference application development solution called Wiyata. The proposed solution was implemented in the design, starting with creating user journeys, benchmarking, and building the user interface. Meanwhile, the system development based on the proposed solution began with system design using UML diagrams, technology selection, application architecture design, backend and frontend development, and deployment. After designing the user interface and developing the application, testing and evaluation are carried out. The design was tested by using the Usability Testing and SUS methods and resulted in an average score of 78.75 or a B value. Meanwhile, the system implementation was tested by functional testing. The results of functional testing show that the success rate of the application from the facilitator's and student's point of view are 92% and 93%, respectively."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Teresa
"Dalam menghadapi abad ke-21, peserta didik diharapkan memiliki skill dalam critical thinking and problem solving, communication, collaboration, dan creativity. Pengembangan skill tersebut dapat dilakukan melalui penerapan metode pembelajaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL) yang banyak dilakukan menggunakan aplikasi video conference pada masa pandemi COVID-19. Dalam praktiknya, beberapa aspek CPBL belum dipenuhi oleh aplikasi video conference yang marak digunakan saat ini, khususnya pemberian evaluasi kinerja peserta didik, interaksi fasilitator dengan peserta didik, dan aksesibilitas informasi diskusi. Penelitian ini melibatkan empat dosen dan enam belas peserta didik dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia sebagai responden wawancara. Pertanyaan wawancara disusun berdasarkan kerangka kerja PBL dan hasilnya digunakan untuk pemetaan usulan solusi pengembangan aplikasi video conference bernama Wiyata. Usulan solusi diterapkan dalam rancangan desain yang dimulai dengan pembuatan user journey, benchmarking, serta pembuatan desain antarmuka. Sementara pengembangan sistem berdasarkan usulan solusi dimulai dengan perancangan implementasi sistem menggunakan diagram UML, pemilihan teknologi, perancangan arsitektur aplikasi, pengembangan bagian backend dan frontend, hingga deployment. Setelah perancangan desain dan pengembangan sistem, pengujian dan evaluasi dilakukan. Pengujian rancangan desain menggunakan metode Usability Testing dan SUS dan menghasilkan skor rata-rata sebesar 78.75 atau nilai B. Sementara pengujian implementasi sistem dilakukan dengan functional testing. Hasil functional testing menunjukkan keberhasilan implementasi aplikasi dari sisi fasilitator dan peserta didik berturut-turut adalah 92% dan 93%.

In facing the 21st century, students are expected to have skills in critical thinking and problem solving, communication, collaboration, and creativity. These skills can be developed through the application of the Cooperative Problem Based Learning (CPBL) method which is frequently done using video conferencing applications during the COVID-19 pandemic. Several aspects of CPBL have not been supported by video conferencing applications that are widely used today, in particular providing evaluations of student performance, interaction of facilitators with students, and accessibility of discussion information. This research involved four lecturers and sixteen students from the Faculty of Computer Science, University of Indonesia as respondents. The interviews question were arranged based on PBL framework and the results were used to map the proposed video conference application development solution called Wiyata. The proposed solution was implemented in the design, starting with creating user journeys, benchmarking, and building the user interface. Meanwhile, the system development based on the proposed solution began with system design using UML diagrams, technology selection, application architecture design, backend and frontend development, and deployment. After designing the user interface and developing the application, testing and evaluation are carried out. The design was tested by using the Usability Testing and SUS methods and resulted in an average score of 78.75 or a B value. Meanwhile, the system implementation was tested by functional testing. The results of functional testing show that the success rate of the application from the facilitator's and student's point of view are 92% and 93%, respectively."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kiki Riezky
"Latar Belakang: Umpan balik membantu mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran dan membantu staf pengajar menjamin pencapaian sasaran pembelajaran oleh mahasiswa. Berdasarkan penelitian, perbedaan persepsi mengenai umpan balik antara staf pengajar dan mahasiswa dapat menghambat proses pemberian dan penerimaan umpan balik. Sampai saat ini belum diketahui proses pemberian dan penerimaan umpan balik dalam diskusi Problem Based Learning (PBL) di Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama, sehingga perlu dilakukan eksplorasi mengenai gambaran keseluruhan pemberian dan penerimaan umpan balik pada tutor dan mahasiswa tahap pre-klinik. Pemberian umpan balik konstruktif dapat memotivasi mahasiswa, memperbaiki kinerja dan mempersiapkan diri untuk masuk ke tahap klinik.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Pengambilan data menggunakan focus group discussion (FGD) pada tutor dan mahasiswa pra klinik serta observasi kegiatan diskusi PBL dengan menggunakan daftar tilik.
Hasil: Berdasarkan analisis data kualitatif ditemukan tiga faktor yang mempengaruhi pemberian umpan balik oleh tutor, yaitu; 1) Tutor kurang memahami materi pembelajaran, 2) Sikap tutor yang tidak peduli terhadap diskusi, 3) Tidak memiliki waktu untuk memberikan umpan balik. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya umpan balik oleh mahasiswa yaitu; 1) Sikap tutor (ramah, arogan dan tidak peduli) selama diskusi PBL, 2) Karakter mahasiswa (dapat menerima dan tidak dapat menerima umpan balik negatif) , 3) Reaksi afektif, 4) Self assessment, 5) Kepercayaan mahasiswa terhadap staf pengajar kurang dan 6) Umpan balik tidak spesifik.
Kesimpulan : Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemberian umpan balik harus mendapat perhatian khusus dari tutor agar umpan balik yang diberikan dapat ditanggapi oleh mahasiswa. Tutor dan mahasiswa sepakat bahwa umpan balik konstruktif dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa

Background: Feedback should help student to achieve learning objectives and teacher to ensure achievement of learning objectives by student. Based on the research, the different perceptions about feedback between teachers and students can obstruct the process of delivering and receiving the feedback process. Hitherto, the process of delivering and receiving feedback in Problem Based Learning discussion at the Medical School of University of Abulyatama is not known yet. Thus, an exploration of the overall picture of delivering and receiving feedback to the tutors and the students of preclinical stage is necessary. The delivery of constructive feedback should be able to motivate students in improving their performance and prepare them to enter the Clinical Stage.
Method : This study used qualitative research methods with phenomenology study. Data was retrieved trough focus group discussion (FGD) on tutors and students and observation of PBL discussions using a checklist.
Result: Based on the qualitative data analysis it is found that three influential factors for the delivery of feedback are 1) Incomprehension of tutors upon the learning material, 2) Lack of attention on discussion, 3) Lack of time to deliver the feedback. Whereas, factors that influenced whether or not feedback was received by the students are 1) Attitude of tutors (friendly, arrogant and careless) during discussion, 2) Students’ characteristic (can or cannot receive negative feedback), 3) Affective reaction, 4) Self-assessment, 5) Lack of trust on the tutors, and 6) General feedback.
Conclusion : Factors that influence the delivery of feedback should gain special attention from the tutors, so that students can receive the feedback given. Tutors and students agree that constructive feedback can improve students’ learning motivation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Oktafany
"Latar Belakang: Problem-based learning dalam pendidikan kedokteran di Indonesia menuntut lulusannya untuk memiliki mutu yang baik. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (UNILA) telah mulai menerapkan strategi pembelajaran PBL pada tahun ajaran 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan kinerja tutor dan kinerja belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar mandiri dalam diskusi problem-based learning pada mahasiswa FK UNILA Provinsi Lampung.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif cross sectional. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sampel merupakan total sampling dari mahasiswa kedokteran FK Unila semester 3 dan 7 sebanyak 375 sampel.
Hasil: Terdapat hubungan bermakna antara kinerja tutor dengan kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar mandiri oleh mahasiswa FK Unila. Analisis chi square nilai p < 0,001. Pada uji statistik didapati nilai OR =4,88 yang berarti bahwa responden yang menyatakan kinerja tutor baik berpeluang sebesar 4,88 kali untuk memiliki kinerja belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar mandiri yang baik dibandingkan dengan responden yang menyatakan kinerja tutor kurang.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kinerja tutor dengan kinerja belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar mandiri.

Background: Problem-based learning of medical education in Indonesia requires graduates to have a good quality. Faculty of Medicine, University of Lampung (UNILA) have started implementing PBL learning strategies in the academic year 2008. The aim of this study is to find the relationship tutor's performance and the performance of self-directed learning activity and reporting process of medical students Unila Lampung Province.
Methods: This study is a quantitative cross sectional. Data was collected using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. The sample is a 3rd and 7th semester medical student of FK UNILA (375 samples).
Results: There was a significant relationship between the performance of tutors with self-directed learning activities and the self study report of 3rd and 7th UNILA medical school (p value <0.001). From statistical analysis, we found OR = 4.88, which means that the respondents who perceived to have a good tutor performance were 4.88 times to have a good self-directed learning performance and their sel-study reporting results that compared the performance of tutors respondents who expressed less.
Conclusion: There is a relationship between the tutor's performance with student self-directed learning performance and self-study reporting results.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mardiastuti
"Dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan global, PBL menawarkan landasan yang kokoh bagi mahasiswa kedokteran untuk tidak hanya menjadi dokter yang terampil tetapi juga pemimpin kesehatan yang visioner, siap menghadapi dan menyelesaikan masalah kesehatan yang kompleks dalam skala global. Berdasarkan uraian sebelumnya, penerapan PBL yang baik akan meningkatkan retensi dan elaborasi pengetahuan, keterampilan belajar mandiri, kemampuan berpikir kritis dan penalaran klinis, kemampuan dalam mengambil keputusan klinis, dan keterampilan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Oleh karena itu, PBL tidak hanya mempersiapkan peserta didik untuk berhasil secara akademis tetapi juga sebagai warga negara global yang sadar dan bertanggung jawab, yang berkomitmen untuk mewujudkan SDGs di Indonesia dan di dunia."
Jakarta: UI Publishing, 2023
PGB-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indriyati
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, jaringan ad hoc telah menjadi topik penting dalam berbagai penelitian. Hal ini disebabkan oleh karakteristik jaringan ad hoc yang tidak memerlukan adanya infrastruktur jaringan. Karakteristik tersebut menjadikan jaringan ad hoc dapat dibangun pada tempat-tempat dengan infrastruktur jaringan terbatas bahkan tidak ada sama sekali. Selain itu, jaringan ad hoc mempunyai karakteristik yaitu mampu mengirimkan informasi ke node lain yang berada di luar jangkauan suatu node melalui satu atau lebih node intermediate, atau disebutjuga dengan multihop. Banyak aplikasi yang telah dicoba untuk diterapkan pada jaringan ad hoc.
Salah satu contoh aplikasi yang dapat dijalankan pada jaringan ad hoc adalah video conference. Dapat dijalankannya aplikasi video conference pada jaringan ad hoc akan memberikan kemudahan dalam melaksanakan komunikasi dua arah secara real-time tanpa memerlukan infrastruktur jaringan. Hal ini merupakan tujuan penelitian yang dilakukan. Beberapa parameter Quality of Service diukur pada penerapan video conference ini di jaringan ad hoc. Parameter-parameter tersebut adalah packet loss, throughput, delay, dan Jitter.
Berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian, jarak tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter-parameter tersebut bagi jaringan single-hop ad hoc. Keadaan lingkungan, terutama berkaitan dengan interferensi sinyal, merupakan faktor yang harus diperhatikan pada jaringan ad hoc. Selain itu, jumlah hop pada jaringan ad hoc juga sangat mempengaruhi unjuk kerja jaringan ad hoc."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Jhon Habibie
"Saat ini sistem belajar jarak jauh (distance teaming) menjadi salah satu piJihan untuk mendapatkan pendidikan bagi komunitas masyarakat yang hidup mobile. Pada sistem yang ada selama ini, mahasiswa hanya mengakses bahan kuliah dan setiap pertanyaan menyangkut bahan kuliah ditanyakan melalui email. Jadi sistem ini mempunyai masalah dalam bidang keinteraktifan antara dosen dan mahasiswa. Skripsi ini mencoba memberikan satu jalan keluar dengan rnembuat perangkat lunak konferensi video dengan bandwidth adaptation. Perangkat lunak ini memampukan dosen untuk melakukan perkuliahan tanpa harus berada di dalam ruang kuliah. Sistem konferensi video ini memampukan untuk dilaksanakan sistem perkuliahan yang interaktif karena mahasiswa dapat menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya secara langsung kepada dosen saat dosen memberikan kuliah. Perangkat lunak ini juga dilengkapi dengan sistem bandwidth adaptation. Sistem ini memampukan untuk melakukan pengaturan kualitas gambar yang dikirimkan disesuaikan dengan ukuran bandwidth yang tersedia. Sistem bandwidth adaptation ini dapat menjadi salah satu pilihan dalam mengatasi masalah klasik kekurangan bandwidth pada saat melakukan konferensi video. Hasil ujicoba terhadap sistem menunjukkan sistem bandwidth adaptation berjalan dengan baik. Data hasil ujicoba menunjukkan bahwa untuk rentang kualitas gambar 10 - 100 % maka rentang bandwidth yang digunakan oleh sistem sebesar 0,388 - 19,102 Mbit/detik. Selain itu bisa didapatkan bahwa lingkat kualitas gambar mempengaruhi nilai faktor kompresi JPEG yang dihasilkan. Pada percobaan didapatkan rentang nilai faktor kompresi sebesar 0,838- l."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>