Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pohlman, Annie
"The Indonesian massacres of 1965-1966 claimed the lives of an estimated half a million men, women and children. Histories of this period of mass violence in Indonesia's past have focused almost exclusively on top-level political and military actors, their roles in the violence, and their movements and mobilization of perpetrators. Based on extensive interviews with women survivors of the massacres and detention camps, this book provides the first in-depth analysis of sexualised forms of violence perpetrated against women and girl victims during this period"
New York: Routledge, Taylor & Francis Group, 2015
959.803 5 POH w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pohlman, Annie
"The Indonesian massacres of 1965-1966 claimed the lives of an estimated half a million men, women and children. Histories of this period of mass violence in Indonesia’s past have focused almost exclusively on top-level political and military actors, their roles in the violence, and their movements and mobilization of perpetrators. Based on extensive interviews with women survivors of the massacres and detention camps, this book provides the first in-depth analysis of sexualised forms of violence perpetrated against women and girl victims during this period. It looks at the stories of individual women caught up in the massacres and mass arrests, focusing on their testimonies and their experiences of violence and survival. The book aims not only to redress the lack of scholarly attention but also to provide significant new analysis on the gendered and gendering effects of sexual violence against women and girls in situations of genocidal violence."
London: Routledge, 2015
e20500586
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Kamaratih
"Penelitian ini dibuat berdasarkan keresahan Penulis akan penegakan hukum yang sulit tercipta pada perempuan korban kejahatan seksual. Sistem hukum di Indonesia masih belum bisa menciptakan rasa aman kepada korban, sehingga banyak korban yang memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum atau bahkan tidak mau melaporkan kasusnya karena keputus-asaan mereka terhadap sistem hukum di Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa kisah yang dilontarkan oleh dua pendamping hukum perempuan korban kejahatan seksual. Penelitian ini juga memberikan gambaran mengenai beberapa produk hukum Indonesia yang mengatur tentang kejahatan seksual namun tidak mampu melindungi perempuan korban sepenuhnya. Sejumlah kasus kejahatan seksual terhadap perempuan dari beberapa latar belakang berbeda juga dikupas melalui putusan hakim. Putusan-putusan hakim yang dikupas di dalam penelitian ini mencoba untuk menggambarkan bahwa hakim masih belum memiliki perspektif yang sama dalam melihat tindak pidana kejahatan seksual. Kemampuan hakim untuk berani berinovasi dalam menemukan hukum sangat diperlukan dalam menjawab berbagai hal yang belum jelas diatur di dalam perundangan soal kejahatan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menjadi salah satu buah pemikiran yang akan berguna bagi kemajuan hukum feminis di Indonesia, khususnya tentang perindungan korban kejahatan seksual.
.....This research is done based on the Writer’s restlessness about the difficulty in creating law enforcement toward the woman victim of sexual crime. Indonesian law system is still unable to create sense of security to the victim, so that many victims choose not to continue the legal process or even not to report the case due to her despair toward Indonesian law system. This is shown in some cases thrown by two legal counselors of woman victim of sexual crime. This research also provides picture of some Indonesian legal products which regulate sexual crime but do not fully protect woman as the victim. Some sexual crime cases against woman in various backgrounds are discussed through judge decision. The judge decisions discussed in this research try to illustrate that judge still does not have the same perspective in viewing sexual criminal act. The judge innovative ability in finding the law is very much needed to answer various vague regulations on sexual crime case. This research aims to be one of the useful ideas for the law progress of Indonesian feminists, especially about the sexual crime victim protection."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fortune, Marie M.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
305.3 FOR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jung, Kyungja
New York: Routledge, 2014
305.420 951 JUN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hurin Fidyafi
"ABSTRAK
Penelitian ini menemukan adanya kejahatan yang dilakukan oleh negara, terhadap anak dari perempuan pekerja migran yang mengalami kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara terhadap S, M dan A. Ke tiga subjek adalah anak yang lahir dari perempuan pekerja migran yang mengalami kekerasan seksual. Peneliti menggunakan teori feminis sosialis oleh Rosermarie Putnam Tong, dalam menjelaskan permasalahan perempuan pekerja migran terkait kapitalisme dan patriarki. Kemudian teori ekologi milik Bronfenbrenner, dalam menjelaskan lapisan-lapisan terjadinya kekerasan pada anak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan yang terjadi pada anak dari perempuan pekerja migran, tidak dapat terpisahkan dari permasalahan yang terjadi pada ibu mereka. Sedangkan negara tidak hanya abai terhadap permasalahan kekerasan yang terjadi pada anak. Tetapi juga melakukan diskriminasi terhadap pencatatan administrasi negara dalam bentuk akta kelahiran, melihat latarbelakang anak yang dilahirkan tidak dalam status pernikahan.

ABSTRACT
It was found that there are cases of crime committed by state towards children of women migrant workers who had occurred sexual violence. This study uses qualitative method and in-depth interview technique on S, M, and A. Each subject is children who are born from women migrant workers who had occurred sexual violence. We use socialist feminist theory by Rosemarie Putnam Tong to explain the female migrant workers? issues on capitalism and patriarchy and ecological theory by Bronfenbrenner to explain some levels of violence against children. The results show that the children?s issue cannot be separated from their mother?. Meanwhile, state is not only neglects them, but also discriminates them. Especially in way of birth certificate making. State tends to problematize them, related to their ?status? as children who were not born under the marriage status."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Al Syifa
"Perempuan disabilitas merupakan kelompok yang rentan untuk mengalami kekerasan seksual akibat kondisi disabilitas dan stigma di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stigma dan coping strategy perempuan disabilitas penyintas kekerasan seksual di ranah personal dengan menggunakan Transactional Stress and Coping Model Lazarus & Folkman (1984) di HWDI Jakarta tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, desain studi kasus pada 4 orang perempuan disabilitas penyintas kekerasan seksual dan 8 informan kunci dari keluarga penyintas, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak DKI Jakarta serta konselor HWDI Jakarta. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dilakukan pada bulan Mei-Juli 2023 dan dianalisis secara konten. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas penyintas merasa tidak berdaya, tidak berharga, tidak percaya diri, menarik diri dari lingkungan hingga berpikir untuk bunuh diri. Meski telah mengantisipasi stigma dengan menyembunyikan kekerasan seksual yang dialami, semua penyintas tetap menerima stigma hingga diskriminasi karena kekerasan dan kondisi disabilitas yang dialami. Mayoritas penyintas mendapatkan dukungan keluarga dan komunitas. Pada jenis problem-foused coping, umumnya penyintas mencari bantuan ke keluarga dan/atau profesional, sedangkan emotion-focused coping, mayoritas penyintas berolahraga dan beribadah untuk mengelola emosi, hanya sebagian penyintas mengembangkan humor dan pemaknaan positif. Untuk itu, pemerintah perlu melakukan sosialisasi kepada lembaga yang menangani kasus kekerasan terkait kebijakan dan hak disabilitas, cara pelaporan dan penanganan kasus. Sosialisasi kepada masyarakat terkait stigma dan kekerasan seksual diperlukan untuk melindungi dan memenuhi hak perempuan disabilitas.

Women with disabilities are one amongst the groups who are vulnerable to become the target of sexual violence due to their condition and stigma from the public. This research aims to uncover the stigma and coping strategy of women with disabilities who survived personal sexual violence using the Transactional Stress and Coping Model proposed by Lazarus & Folkman (1984) at Indonesian Women with Disabilities Organization (HWDI) Jakarta in 2023. This research uses a qualitative approach with a study case design on 4 women with disabilities who survived sexual violence and 8 key informants which consists of the survivors' families, Jakarta Health Agency, Technical Implementation Unit (UPT) of the Women and Children Protection Centre in Jakarta as well as the counselor of HWDI Jakarta. The data are collected through in-depth interview which was conducted in May-July 2023 and are being analyzed using content analysis.  The result shows that the majority of the survivors feel a sense of helplessness, unworthiness, lack of self confidence, forfeit themselves from the society to the extent of even having suicidal thoughts. Even after anticipating the stigma by hiding the sexual violence they have experienced, all of the survivors still received the stigma and discrimination due to the violence and disability condition that they are in. The majority of the survivors received support from their families and community. On the problem-focused coping type, the survivors are generally seeking help to their families and/or professionals, while on the emotion-focused coping, the majority of the survivors do exercises and pray to process their emotions, only a number of survivors develop a sense of humor and positive mindset. Therefore, the government needs to provide and hold socialization to agencies that handle violence concerning the policy and the rights of people with disabilities, how to report and handle cases regarding the issue. Socialization to the public about stigma and sexual violence is also urgent in order to protect and fulfill the rights of women with disabilities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York, NY : Routledge, 2012
364.153 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Mega Anara
"Dampak disfungsi seksual pria (MSD) pada pasangan wanita sulit untuk dipahami. Disfungsi ereksi (DE) pria dan gangguan ejakulasi kemungkinan besar memengaruhi fungsi seksual wanita. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti prevalensi disfungsi dan gangguan seksual wanita serta hubungan antara persepsi MSD dan fungsi seksual wanita dengan menggunakan versi singkat dari Indeks Fungsi Seksual Wanita (FSFI-6) yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia. Penelitian cross-sectional ini dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia, dari Februari 2018 hingga Februari 2019. Sekitar 702 perempuan Indonesia yang sudah menikah, termasuk pasien, pengunjung, dan staf medis dan nonmedis, memberikan data sosiodemografi, FSFI-6, kualitas hidup, dan fungsi seksual (DE, gangguan ejakulasi, dan masalah hasrat), dan penyakit menular seksual (PMS). Hubungan antara variabel kategorikal dievaluasi menggunakan uji Fisher. Regresi logistik digunakan untuk analisis multivariat, dan nilai p-value 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Di antara 702 wanita, sekitar 242 mengalami disfungsi seksual (34,5%), 20 mengalami gangguan seksual (2,8%), 172 mengalami hasrat rendah (24,5%), 72 mengalami gairah rendah (10,3%), 253 mengalami fungsi orgasme (36,0%), dan 575 mengalami nyeri seksual (81,9%). Para responden melaporkan adanya PMS, masalah hasrat, DE, dan gangguan ejakulasi pada pasangan mereka. Gangguan seksual wanita dan hasrat yang rendah dikaitkan dengan DE yang dirasakan. Gangguan seksual wanita dikaitkan dengan PMS (Wald = 10.3, p = 0.001) dan masalah hasrat (Wald = 6.89, p = 0.008). Tidak ada MSD lain yang dikaitkan dengan fungsi seksual wanita. Persepsi PMS dan masalah hasrat pria mempengaruhi gangguan seksual wanita.

Male sexual dysfunction (MSD)’s impact on female partners is challenging to understand. Male erectile dysfunction (ED) and ejaculation disorder likely affect female sexual function. This study aimed to examine the prevalence of female sexual dysfunction and disorder as well as the relationship between perceived MSD and female sexual function using the validated Indonesian short version of the 6-item Female Sexual Function Index (FSFI-6). This cross-sectional study was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia, from February 2018 to February 2019. About 702 Indonesian married women, including patients, visitors, and medical and nonmedical staff, provided the sociodemographic, FSFI-6, quality of life, and sexual function (ED, ejaculation disorder, and desire problems), and sexually transmitted disease (STD) data. The association between categorical variables was evaluated using Fisher’s test. Logistic regression was used for multivariate analysis, and a p-value of 0.05 was considered statistically significant. Among 702 women, about 242 had sexual dysfunction (34.5%), 20 had sexual disorder (2.8%), 172 had low desire (24.5%), 72 had low arousal (10.3%), 253 had orgasmic function (36.0%), and 575 had sexual pain (81.9%). The respondents reported their partners’ STD, desire problems, ED, and ejaculation disorder. Female sexual disorder and low desire were associated with perceived ED. Female sexual disorder was associated with STD (Wald = 10.3, p = 0.001) and desire problems (Wald = 6.89, p = 0.008). No other MSD was associated with female sexual function. Perceived STD and male desire problems affected female sexual disorder."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Afiyanti
"Cervical cancer remains the most common cancer among women. It is the second major cause of women?s deaths in Asia as well as in Indonesia. Cervical cancer treatment also raises issues of long-term physical, psychological, sexual, and social adaptation. The purpose of the study was to describe and to interpret the experiences of Indonesian women who have experienced sexual dysfunction after cervical cancer treatment. Thirteen Indonesian women who were participated in this study described their experiences on the first to two years after cervical cancer treatment. Data were collected through in-depth interviews. Four themes were identified (1) physical and psychological sexual complaints after cancer treatment; (2) negative effects of cancer treatment towards intimate relationship with their spouse; (3) efforts to overcome sexual problems; and (4) women?s needs for help to improve their sexual health. These study findings offer providing new insights into the experiences of Indonesian women with sexual health problems following cervical cancer treatment. This study can provide nurses and other health care providers with better understanding of the experiences, concern and needs of the cancer survivors.

Pengalaman Perempuan yang Memiliki Masalah Seksual Setelah Pengobatan Kanker Serviks: Pembelajaran dari Wanita Indonesia. Kanker serviks merupakan kanker yang umum terdapat pada perempuan. Penyakit ini adalah penyebab utama kedua kematian wanita di Asia serta di Indonesia. Pengobatan kanker serviks juga menimbulkan masalah untuk jangka panjang seperti adaptasi fisik, psikologis, seksual, dan adaptasi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menafsirkan pengalaman perempuan Indonesia yang telah mengalami disfungsi seksual setelah pengobatan kanker serviks. Tiga belas perempuan Indonesia yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini menggambarkan pengalamannya pada dua tahun pertama setelah pengobatan kanker serviks. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Empat tema yang diidentifikasi (1) secara fisik dan psikologis terhadap keluhan seksual setelah pengobatan kanker; (2) efek negatif dari pengobatan kanker terhadap hubungan intim dengan pasangan mereka; (3) upaya untuk mengatasi masalah seksual; dan (4) kebutuhan perempuan terhadap bantuan untuk membantu meningkatkan kesehatan seksual mereka. Penelitian ini menawarkan wacana baru terkait pengalaman perempuan Indonesia yang memiliki masalah kesehatan seksual setelah pengobatan kanker serviks. Penelitian ini mampu menyediakan perawat dan berbagai perawatan kesehatan lainnya dengan pemahaman yang lebih baik dari pengalaman, keprihatinan dan kebutuhan penderita kanker."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>