Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhea Arinanda Dwi Putri
"Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Mahasiswa ilmu kesehatan yang sedang menempuh pendidikan saat ini, nantinya merupakan pemberi perawatan medis masa depan yang memberikan peran penting dalam pencegahan PGK di tingkat primer, sekunder, dan tersier pada pusat kesehatan. Sebagai calon tenaga professional dalam bidang kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien penyakit ginjal kronis, diharapkan memiliki pengetahuan yang mempuni untuk menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan dan sikap yang baik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi pasien PGK..Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan dan sikap mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan mengenai penyakit ginjal kronis di Universitas Indonesia. Desain Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif cross-sectional dengan self-administered online questionnaire. Dari 1963 responden, 369 responden mengisi kuesioner. skor total pengetahuan memiliki nilai rata-rata 8,68 ± 2,706 dari 15 item pertanyaan (P-value 0,001). skor total sikap mahasiswa adalah 33,56 (± 2,958) dengan median 34. Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara skor pengetahuan dengan variabel tahun angkatan yaitu p-value 0,001 (p < 0,05). Dan terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p < 0,05) antara skor pengetahuan dengan sumber informasi dari buku/artike/jurnal dan kongres/seminar. Nilai skor sikap terendah adalah 22 dan skor tertinggi adalah 41(P-value 0,001). Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara skor sikap dengan variabel jenis kelamin yaitu p-value 0,009.

Chronic kidney disease is a major global health issue. Health science students who are currently pursuing education will be the future medical care providers and play an important role in preventing CKD at the primary, secondary, and tertiary level in health centers. As future professional health workers who directly face patients with chronic kidney disease, they are expected to have adequate knowledge to perform their duties as healthcare workers and have a good attitude according to their abilities in dealing with CKD patients. This study aimed to assess the knowledge and attitude of health science students towards chronic kidney disease at the University of Indonesia. The research design used in this study was a cross-sectional descriptive design using a self-administered online questionnaire. Of the 1963 respondents, 369 responded by filling out the questionnaire. The average total knowledge score was 8.68 ± 2.706 from 15 questions (p-value 0.001). The total attitude score of the students was 33.56 (± 2.958) with a median of 34. There was a significant statistical difference between the knowledge score and the year of enrollment with a p-value of 0.001 (p < 0.05). And there was a significant statistical difference (p < 0.05) between the knowledge score and the information source from books/articles/journals and congresses/seminars. The lowest attitude score was 22 and the highest was 41 (p-value 0.001). There was a significant statistical difference between the attitude score and the gender variable with a p-value of 0.009."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Jannah
"Kejadian luar biasa KLB difteri pada tahun 2017 mengindikasikan bahwa cakupan imunsiasi difteri di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan, sikap, dan praktik imunisasi difteri pada mahasiswa kesehatan Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 427 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Keperawatan, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,6 mahasiswa memiliki pengetahuan baik tentang penyakit dan imunisasi difteri, 63,5 sikap terhadap imunisasi difteri positif, namun hanya 30,9 mahasiswa sudah imunisasi difteri lanjutan saat dewasa. Hasil penelitian ini dapat digunakan pada program promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap positif, dan praktik imunisasi pada mahasiswa kesehatan.

The diphtheria outbreak in 2017 is indicated that vaccine coverage in Indonesia remains low. The aim of this study was to describe knowledge, attitudes, and practice of diphtheria immunization in the healthcare student of Universitas Indonesia. This is a cross sectional descriptive study. A total of 427 students from Faculty of Medicine, Faculty of Dentistry, Faculty of Pharmacy, Faculty of Nursing, and Faculty of Public Health participated in this study.
The result of this study showed that majority of respondents had a good knowledge about diphtheria and diphtheria vaccination 57,6, held positive attitude towards diphtheria vaccination 63,5, but reported low coverage of adult booster diphtheria vaccination 30,9. The result of this research can be used for health promotion program to improve knowledge, positive attitudes, and immunization coverage of healthcare students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Nurvika Putri
"ABSTRAK
Air mempunyai peranan penting untuk tubuh. Akan tetapi, dehidrasi menjadi salah satu masalah di Indonesia. Pada mahasiswa kesehatan diperkirakan mempunyai pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait masalah kesehatan dibandingkan dengan mahsiswa non-kesehatan.
Tujuan: Untuk membandingkan pengetahuan, sikap, dan perilaku asupan cairan dan status hidrasi antara mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan di Asrama Universitas Indonesia, Depok.
Metode: Penelitian potong lintang ini mempunyai responden yaitu mahasiswa yang tinggal di Asrama Universitas Indonesia usia 18-21 tahun. Kuesioner pengetahuan dan sikap (kuesioner FIHS) yang tervalidasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap terkait asupan cairan dan status hidrasi, pengukuran perilaku asupan cairan menggunakan catatan minuman 7 hari, pengukuran status hidrasi menggunakan metode urine color (Ucol) dan Urine specific gravity (Usg), kuesioner aktivitas fisik internasional untuk mengetahui aktivitas fisik, dan sosio-ekonomi demografi menggununakan kuesioner terstruktur.
Hasil: Pada penelitian ini ditemukan pada kedua kelompok, antara mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan mempunyai aktivitas fisik yang rendah, yaitu masing-masing 71.2% and 72,4%. Berdasarkan kuesioner FIHS mahasiswa kesehatan mempunyai nilai sikap yang lebih tinggi daripada mahasiswa non-kesehatan (p<0.001), sementara itu pada nilai pengetahuan tidak ada perbedaan antara mahasiswa kesehatan (7.37±1.37) dan non-kesehatan (7.28±1.25). Lebih dari 50% responden di kedua grup ditemukan dehidrasi bedasarkan pengukuran hidrasi status menggunakan Ucol dan Usg. Pada mahasiswa kesehatan dan non-keseehatan yang cukup minum signifikan lebih tinggi tingkat pengetahuan mengenai asupan minum dan status hidrasi daripada mahasiswa yang kurang minum.
Kesimpulan: Maka dari itu, dibutuhkan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga perilaku dan status hidrasi dapat lebih baik berdasarkan jurusan responden.

ABSTRACT
Water has an important role in normal body function. However, dehydration becomes one of the health problems in Indonesia. It is assumed that health science students have greater knowledge, attitude, and practice related to health issues compared to non-health science students.
Objective: To compare the knowledge, attitude, practice of daily fluid intake and hydration status between health and non-health science students in Dormitory of Universitas Indonesia, Depok.
Method: The respondents were the undergraduate students who stayed in the dormitory of Universitas Indonesia aged 18-21 years. Validated questionnaire of knowledge and attitude (FIHS Questionnaire) were used to assess knowledge and attitude regarding fluid intake and hydration status, practice of daily fluid intake was used 7-day fluid record, hydration status measurement was used Urine color (Ucol) and Urine specific gravity (Usg) methods, short international physical activity questionnaire (Short-IPAQ) was used to assess physical activity, and socio-eco demographic characteristics were assessed using structured questionnaire.
Results: In this study found both in two groups, health science and non-health science had low physical activity, 71.2% and 72.4% respectively. Based on FIHS questionnaire, health science students had a higher score of an attitude than non-health science students (p<0.001), meanwhile for their knowledge there was no difference score both in health science students (7.37±1.37) and non-health science students (7.28±1.25). More than 50% of respondents both in the two groups were dehydrated based on hydration measurement used Ucol and Usg. Among health science and non-health science students who had enough drinking significantly higher in knowledge regarding fluid intake and hydration status than the students with less drinking.
Conclusion: Therefore, it was needed to conduct the intervention for increasing knowledge and attitude to make better practice and hydration status based on respondent majority.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfida Fadhia
"Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan asupan vitamin C. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel 290. Penelitian ini dilakukan di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan sasaran mahasiswa RIK UI angkatan 2013 pada tahun 2014. Analisis hubungan menggunakan chi square, uji t independen, dan regresi logistik ganda. Hasil yang didapat adalah sebanyak 62,4 % mahasiswa tidak mencukupi kebutuhan vitamin C perhari dan faktor yang berhubungan secara bermakna adalah konsumsi buah dan sayur, uang saku, dan konsumsi suplemen vitamin C. Tetapi tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan, jenis kelamin, perilaku diet, ketersediaan buah dan sayur, dan durasi menonton televisi. Faktor dominan pada penelitian ini adalah konsumsi suplemen vitamin C.

This paper discusses about the relationship of nutrition knowledge and other factors with vitamin C intake. This study used a cross-sectional design with 290 of total sample and was conducted in Science Health of Universitas Indonesia and the target is college student batch 2013, Science Health of UI in 2014. Analyse used chi square, independent t-test, and multiple logistic regression. The result were 62,8 % of college student do not meet their recommended daily intake of vitamin C and the factors that significantly associated are fruit and vegetable consumption, pocket money, and consumption of vitamin C supplement. No significant relationship with nutrition knowledge, breakfast habits, gender, dieting, fruit and vegetable availability, and duration of television viewing. The dominant factor in this study was consumption of vitamin C supplement."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurin Muthia Adani
"Tujuan: Mengetahui hubungan antara attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control dengan intention dalam merawat gigi dengan baik, serta mengetahui hubungan antara intention dengan Oral Hygiene Behavior mahasiswa S1 RIK UI menggunakan Theory of Planned Behavior TPB .
Metode: Studi analitik observasional dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner TPB Scale dan OHB Index pada 169 mahasiswa S1 RIK UI di Depok, serta uji reliabilitas dan validitas kuesioner.
Hasil: Reliabilitas internal TPB Scale Cronbach rsquo;s alpha = 0,929 dan OHB Index Cronbach rsquo;s alpha = 0,827 . Attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control memiliki hubungan signifikan dengan intention merawat gigi dengan baik p < 0,001 , dengan korelasi positif. Intention memiliki hubungan signifikan dengan Oral Hygiene Behavior mahasiswa RIK p < 0,001 , dengan korelasi positif.
Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara attitude, subjective norms, dan perceived behavioral control dengan intention dalam merawat gigi dengan baik, serta intention dengan Oral Hygiene Behavior mahasiswa S1 RIK UI.

Objective: To determine the relationship between attitude, subjective norms, and perceived behavioral control with the intention of good dental care, and the relationship between intention to Oral Hygiene Behavior in Health Science Universitas Indonesia undergraduates students using the Theory of Planned Behavior TPB.
Methods: The study was observational analytic with cross sectional design using OHB Index and TPB Scale questionnaires at 169 Health Science Universitas Indonesia undergraduates rsquo students in Depok, and the reliability and validity test of the questionnaire.
Results: Internal reliability of TPB Scale Cronbach's alpha 0.929 and OHB Index Cronbach's alpha 0827. Attitude, subjective norms, and perceived behavioral control has a positive correlation with intention of good dental care.
Conclusion: There is a significant relationship between attitude, subjective norms, and perceived behavioral control with the intention of good dental care, as well as the intention with the undergraduates’ Oral Hygiene Behavior in Health Science Universitas Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Raesita Ulfa
"Persepsi dapat dipengaruhi oleh banyak hal seperti pengetahuan, pengalaman dan lain-lain. Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai pertolongan pertama dari mata kuliah di kampus, organisasi kegawatdaruratan, maupun dari luar kampus. Persepsi mahasiswa terhadap pertolongan pertama dapat dipengaruhi oleh pengetahuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia terhadap pertolongan pertama.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif sederhana, menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia sebanyak 295 responden yang dipilih menggunakan proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan sendiri untuk mengetahui persepsi terhadap pertolongan pertama. Hasil penelitian menunjukan 52,46% mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia memiliki persepsi positif terhadap pertolongan pertama. Penelitian selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap pertolongan pertama.

Perception affected by many factors such as knowledge, experience, and many more. Students in faculty of health science Universitas Indonesia had knowledge and information about first aid from many sources. Perception about first aid can be affected by knowledge. This study aimed to describe Students Perception Regarding First Aid in Faculty of Health Science Universitas Indonesia.
This study used quantitative descriptive design, with 295 students of health sciences at University of Indonesia as respondents, samples were selected by proportional stratified random sampling. The instrument used in this study is self-developed questionnaire to determine perception regarding first aid. The results show 52,46% students have positive perception regarding first aid. This research recommends to conduct a study about factors that correlate with perception regarding first aid.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tassya Lay
"Latar Belakang: Kesehatan mulut mengacu pada kesehatan gigi, gingiva, dan seluruh sistem mulut-wajah yang memungkinkan kita untuk tersenyum, berbicara, dan mengunyah. Kesehatan mulut yang buruk dapat memperburuk kondisi kesehatan umum, juga sebaliknya. Kolaborasi yang baik antara tenaga kesehatan merupakan hal yang penting dalam memberikan perawatan mulut. Untuk membangun kolaborasi yang baik, edukasi perawatan kesehatan mulut diperlukan.
Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi tentang kesehatan gigi dan mulut yang dimiliki mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Angkatan 2021.
Metode: Penelitian deskriptif analitik potong lintang pada 442 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya.
Hasil Penelitian: Dari 442 mahasiswa, sebanyak 223 mahasiswa (50,5%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi. Namun, tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang dimiliki mahasiswa FIK lebih rendah dibandingkan mahasiswa FK dan FKG, dengan 65,8% mahasiswa FIK memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang rendah, sedangkan mayoritas mahasiswa FK (51,9%) dan FKG (63,2%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi.
Kesimpulan: Sebagian besar mahasiswa (50,5%) memiliki tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi yang tinggi. Tingkat kesadaran, sikap, dan persepsi responden dipengaruhi asal fakultas.

Background: Oral health refers to the health of teeth, gums, and the entire mouth-face system that enables us to smile, talk, and chew. Poor oral health can worsen general health conditions. Good collaboration between health workers is important to providing oral health care. In order to promote collaborative oral health care, oral health care education is needed.
Objectives: To determine the level of awareness, attitudes, and perceptions of oral health care among students of Health Sciences Cluster, Universitas Indonesia, batch 2021.
Methods: Cross-sectional analytic descriptive study method involving 442 students of Health Science Cluster, Universitas Indonesia using valid and reliable questionnaire.
Results: 223 out of 442 students (50,5%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions of oral health care. However, the level of awareness, attitudes, and perceptions of nursing students were lower than medical students and dental students, 65.8% of nursing students had low levels of awareness, attitudes, and perceptions, while the majority of medical students (51.9%) and dental students (63.2%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions.
Conclusion: Most students (50,5%) had high level of awareness, attitudes, and perceptions. The level of awareness, attitudes, and perceptions were influenced by faculty.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Agustina Wulantari
"Mahasiswa profesi keperawatan yang merupakan calon praktisi keperawatan sudah seharusnya mempunyai kemampuan dalam mendukung pemberian ASI kepada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap mengenai ASI dan menyusui pada mahasiswa profesi ilmu keperawatan.
Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan menggunakan sampel sebesar 112 responden dari mahasiswa profesi keperawatan di Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang dipilih dengan teknik sampel acak. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner hasil modifikasi dari kuesioner Marzalik.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan jumlah sebesar 56,3% dan sikap yang positif dengan jumlah sebesar 52,7%. Evaluasi pembelajaran di kelas maupun klinis mengenai ASI dan meyusui perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam praktik pemberian ASI.

In the future, clinical nursing students are nursing practitioners who supposed to have the ability to support breastfeeding. This study aimed to describe the level of knowledge and attitudes of breastfeeding among clinical student nursing.
This research design was simple descriptive with 112 participants from the clinical nursing students of Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, and Universitas Muhammadiyah Jakarta. Participants were selected by random sampling technique. The instrument used was a modified version of Marzalik's questionnaire.
The results showed the majority of participants have sufficient knowledge level (56.3%) and a positive attitude (52.7%). Evaluation of clinical and classroom learning about breastfeeding is needed to improve the ability of students in the practice of breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaida Ahmad Alhety
"Latar belakang: Pengetahuan mengenai kesehatan periodontal merupakan salah satu cara untuk mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan gigi dan mulut.
Tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap kesehatan periodontal bisa menjadi penghalang potensial untuk upaya pencegahan kesehatan periodontal dan mulut
yang efektif. Tujuan: Mengevaluasi gambaran tingkat pengetahuan mengenai kesehatan jaringan periodontal pada mahasiswa Universitas Indonesia angkatan
2017. Metode: Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang menggunakan kuesioner melalui Google Form. Subjek penelitian sebanyak 234 orang yang terdiri atas 100 laki-laki dan 134 perempuan. Data dianalisis dengan menggunakan uji komparatif. Hasil: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan mengenai kesehatan jaringan periodontal pada mahasiswa UI 2017 berdasarkan jenis kelamin dan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan mengenai kesehatan jaringan periodontal berdasarkan rumpun ilmu. Kesimpulan:
Pengetahuan mengenai kesehatan jaringan periodontal pada mahasiswa perempuan lebih tinggi dari laki-laki, dan mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) mempunyai tingkat pengetahuan mengenai kesehatan jaringan periodontal yang lebih tinggi dari mahasiswa rumpun ilmu yang lain.

Background: The knowledge about periodontal health is one way to prevent and
overcome dental and oral health problems. A high level of knowledge about periodontal health can be a potential barrier that can affect oral and periodontal health prevention efforts. Objective: To evaluate the level of knowledge regarding periodontal health among students of Universitas Indonesia class 2017. Methods: This study used an analytic observational design with a cross-sectional approach,
using questionnaire via Google Form. The research subjects were 234 students consisting of 100 male and 134 female. Data were analyzed using a comparative
test. Results: There is a difference in the level of knowledge regarding the health of periodontal tissue among Universitas Indonesia students class 2017 based on gender, and there is a difference in the level of knowledge about periodontal tissue health among Universitas Indonesia students class 2017 based on faculties clusters. Conclusions: The level of knowledge regarding periodontal tissue health in female students was higher than that of male students, and students of the health science faculties (RIK) had a higher level of knowledge about periodontal tissue health than students of other disciplines.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Mardiana
"Kualitas tidur yang buruk umumnya sering terjadi pada mahasiswa. Kurang tidur dapat mengganggu kinerja kognitif termasuk konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016 2017. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional ini melibatkan jumlah sampel sebanyak 302 mahasiswa yang dipilih menggunakan Purposive Sampling.
Kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI dan Insomnia Severity Index ISI, sedangkan konsentrasi belajar menggunakan Concentration Scale CS. Rata-rata total skor kualitas tidur yaitu 7,68, rata-rata total skor tingkat insomnia yaitu 8,11, dan rata-rata total skor konsentrasi belajar yaitu 248,32. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar.

Poor sleep quality generally occurs in college students. Lack of sleep may interfere with cognitive performance including concentration. The study aimed to determine the correlation between sleep quality and learning concentration among Health Science students of Universitas Indonesia class of 2016 and 2017. This descriptive correlation study with Cross Sectional approach involved 302 students wer selected by Purposive Sampling technique.
Sleep Quality is measured by Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI and Insomnia Severity Index ISI, while learning concentration by Concentration Scale CS. Mean score of Sleep Quality was 7,68, mean score of level of Insomnia was 8,11, and mean score of learning concentration was 248,32. Pearsons correlation coefficient showed the significant negative relationship between sleep quality and learning concentration p 0,0001 r - 0,220, also with Level of Insomnia p 0,0001 r - 0,314. It is necessary to increase knowledge related to the quality of sleep to the students, as well as seminars related to sleep quality to improve the quality of sleep is good for students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>