Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zelika Setya Ardiani
"Business Enabling Environment (BEE) akan menjadi rumusan indeks baru yang dinilai lebih efektif dalam menilai iklim bisnis dan investasi suatu negara, setelah penghentian indeks penilaian kemudahan berusaha yakni Ease of Doing Business (EoDB) pada September 2021 lalu. World Bank (Bank Dunia) akan menggantikan EoDB sebagai indikator dalam menilai iklim investasi suatu negara, dengan BEE. Penelitian ini bermaksud untuk untuk menganalisis dan memperoleh pemahaman mengenai indikator penilaian untuk menilai iklim bisnis dan investasi suatu negara dengan pendekatan baru yakni BEE yang menggantikan indikator penialaian EoDB. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah penelitian deskriptif analitik yang didukung oleh data sekunder dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan ekonomi di Indonesia, EoDB ternyata telah memainkan peran penting dalam mendorong reformasi regulasi dan kemudahan berusaha yang berdampak cukup signifikan pada peningkatan perekonomian nasional. Namun pada tahun 2020, World Bank telah menghentikan indeks penilaian EoDB dan merumuskan indeks penilaian baru yakni BEE yang bertujuan untuk mempromosikan reformasi ekonomi, membuka pintu untuk berbagi pengetahuan dan dialog kebijakan bagi pemerintah, masyarakat sipil termasuk sektor swasta, World Bank Group (WBG), dan lembaga pembangunan lainnya.

Business Enabling Environment (BEE) will be a new approach that is considered more effective in assessing the business and investment climate, after World Bank Group decided to discontinue Ease of Doing Business (EoDB) report in September 2021. World Bank will replace EoDB as an indicator in assessing an investment climate, with BEE. This study intends to analyze and gain an understanding of the assessment indicators to assess the business and investment climate with a new approach, namely BEE which replaces EoDB assessment indicator. The type of this research is descriptive analytic research supported by secondary data using qualitative data analysis techniques. The research concluded that based on the results of an evaluation of the implementation of economic policies in Indonesia, EoDB has played an important role in encouraging regulatory reform and ease of doing business which have a significant impact on improving national economic. However, in 2020, the World Bank has discontinued EoDB report and formulated a new approach, namely BEE which aims to promote economic reforms, opening the door for knowledge sharing and policy dialogue for governments, civil society (including the private sector), the WBG, and other development institutions."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Nova Fransiska
"Tesis ini berusaha mengadaptasikan potensi kegunaan pendekatan Balanced Scorecard dan Performance Prism kedalam manajemen sebuah program. Studi kasus yang dipilih sebagai penelitian adalah program Business Enabling Environment (BEE) yang merupakan bagian dari PENSA (Program for Eastern Indonesia Small and Medium Enterprises Assistance) atau Program Pengembangan Usaha, yang dilaksanakan oleh Intemational Finance Corporation sejak bulan September 2003.
Program BEE sebenamya telah memiliki sebuah sistem evaluasi dan monitoring yang sedianya dirancang untuk penggunaan pada tahun ketiga dan kelima dari program tersebut. Ukuran-ukuran yang digunakan dalam sistem tersebut merupakan ukuran-ukuran dalam bentuk output. Namun, ukuran-ukuran output ini tidak dapat menjelaskan keberhasilan operasional tim secara terintegrasi. Untuk menyajikan laporan yang baik kepada para donor, tim pelaksana program BEE memerlukan ukuran 'outcome' yang mampu menjelaskan keberhasilan kerja tim, termaksud di dalamnya adalah proses distribusi produk and servis yang elisien yang mempengaruhi biaya, kualitas, dan waktu dan juga hubungan antara proses tersebut dengan dana yang telah disediakan oleh para donor.
Dalam penelitian ini ukuran-ukuran yang diberikan oleh perspektif Balanced Scorecard dan Performance Prism diteliti relevansi kegunaannya ke dalam sebuah program. Studi dilakukan dengan mengaplikasikan ukuran-ukuran tersebut untuk mengukur perfonna dan program BEE. Apakah ukuran-ukuran tersebut relevan dan bagaimana mengukur ukuran tersebut. Signifikansi dalam mengadaptasikan pendekatan Balanced Scorecard dan Performance Prism juga diteliti lebih lanjut.
Penelitian ini merupakan penelitian explorasi yang merupakan bentuk penelitian dimana pendekatan dan hipotesa dapat dibangun dan diarahkan untuk penelitian lebih jauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik pengambilan data melalui informan utama dan juga analisa data sekunder yang dikumpulkan dari penelitian Iapangan. Penelilian ini juga menggunakan konsep pengukuran manajemen proyek.
Analisa penelitian menganjurkan bahwa perspektif Balanced Scorecard pada kondisi tertentu sebaiknya dilengkapi dengan perspektif stakeholder dari Performance Prism, terlebih ketika Iingkungan organisasi dihadapkan dengan beragam stakeholder: Analisa penelitian juga menganjurkan organisasi yang memiliki kesamaan karakteristik dengan sebuah proyek untuk mengukur performanya dengan menggunakan pengukuran yang biasa digunakan dalam manajemen proyek. Karakteristik tersebut adalah; organisasi tersebut memiliki tujuan yang spesifik, dan memiliki produk dan servis akhir biaya total, jadwal dan kualifikasi standar dalam proses telah ditargetkan sejak awal; organisasi tersebut bersifat sementara dalam pengertian dibatasi oleh penyelesaian tugas; awal dan akhir kerja organisasi telah ditetapkan; dan proyek yang dilakukan organisasi tersebut tidak berulang maupun rutin. Pada akhimya penelitian ini memberikan ukuran yang sedianya perlu diukur dalam sebuah program dan juga cara pengukuran dari ukuran-ukuran tersebut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan Balanced Scorecard dan Performance Prism depat saling melengkapi satu sama Iain dan hal ini berguna untuk pengembangan masing-masing pendekatan. Ukuran-ukuran yang diberikan oleh perspektif dari masing-masing pendekatan dapat digunakan dalam manajemen program apabila tiga ukuran performa telah terpenuhi, yakni; ukuran-ukuran input, output dan outcome. Setiap organisasi yang memiliki indikator-indikator perfoma utama berasal dari ketiga tipe ukuran tersebut akan dapat mengukumya dengan menggunakan konsep pengukuran dari manajemen proyek Pada akhimya penelitian ini membuktikan bahwa konsep tersebut dapat diaplikasikan dalam program Business Enabling Environment dimana program tersebut memiliki karakter utama dari sebuah proyek.
Sebagai tulisan penutup, beberapa rekomendasi diberikan untuk penelitian Iebih lanjut, seperti; ciri-ciri organisasi yang dapat mengaplikasikan dengan baik pendekatan dan konsep pengukuran tersebut. Rekomendasi bagi program Business Enabling Environment juga diberikan dengan harapan agar tesis ini dapat berguna untuk mengembangkan performa tim pelaksana program tersebut.

This thesis examines the potential used of adapting balanced scorecard and performance prism approach in to a program management. Business Enabling Environment (BEE) program as part of PENSA (Program for Eastern Indonesia Small and Medium Enterprises Assistance), which was established by international Finance Corporation on September 2003, is chosen for a study case.
The BEE program has monitoring and evaluation system which is designed to be used after completion of the three year and live year activities. However, measures provided in the monitoring and evaluation system for the on-going project are in form of output measures, which surely cant deline the excellent operation that the team has conducted such as its outcomes. Meanwhile, BEE program needs to provide a robust report for its donors that reveal its excellent operation including efficient processes affecting cost, quality and timelines of current product and service offering and the linkage to the budget provided by donors.
The research is thus aiming to examine whether measures provided in perspectives of perfonhance prism and balanced scorecard approaches are relevant to be applied for measuring perfonhance of a program such as the BEE program. How these measures can be measured. And is it significance to adapting balanced scorecard and performance prism in BEE program management.
This is an exploratory research which is a kind of research whereby approaches or hypothesis can be developed and directions for further research are given. The methods used in this research are; key informant techniques, secondary data analyses gathered from the program. Thus, this research uses the potential use of project management measurement concept.
The analysis suggests that, in particular, the balanced scorecard approach perspectives should be completed with the performance prism's stakeholder perspectives, especially when an organization is facing various stakeholders. Moreover, it is also suggested that an organization measure its performance by using the project management tools when an organization comes to special characteristic similar with a project, i.e., it has a specific goal, final product or service; total cost, schedule, and standard qualification in its process has already targeted; it has temporarily nature, which means that it is limited by the end of the project tasks; its starting and finishing point has been clearly defined; It isn?t routine
and repetitive.
Overall, the research concludes not only what measures needed to measure, but also formula to measure these measures. ln brief, balanced scorecard and performance prism approaches can complete together for each mutual benefit and progress. Measures provided by perspectives of both approaches can be measured in a program management if three types of performance measures have been encountered, i.e., input, output and outcome measures, Each organization having key performance indicators put in a mix of input, output and outcome measures weaving through the perspective chosen, could measure program performance using the earned value concept derived from project management tool. Thus, the concept is appli ble for the Business Enabling Environment program because it has the basic criteria of a project.
At the end some recommendations are presented for further research such as basic criteria of an organization where the approaches and concept can be well implemented. Moreover, recommendation for the Business Enabling Environment program completes the thesis as it is expected that this thesis will be useful for the team to improve their performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Homewood, Illinois: Richard D. Irwin, 1989
346.73 BUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rissandi Milarni
"Penulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sebuah lingkungan berkonsep lsquo;enabling environment rsquo; dapat mengakomodasi mobilitas dari penyandang mobility impairments. Proses pemahaman ini ditelusuri melalui studi mengenai pembentukan lsquo;enabling environment rsquo; ditinjau dari elemen-elemen akses berdasarkan pendekatan accessible design dengan standar spesifikasi elemen berdasarkan the American with Dissabilities Act ADA dan DIN 18040. Elemen akses yang dapat merespon alat bantu yang digunakan penyandang dan dimensi ruang yang tersedia, akan menentukan tingkat aksesibilitas lingkungan. Elemen akses yang sesuai dengan standar spesifikasi, akan menentukan kualitas aksesibilitas lingkungan. Tingkat dan kualitas aksesibilitas menjadi parameter derajat akomodasi atau degree of the enabling environment. Contoh kasus dilakukan dengan menganalisis bangunan eksisting secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari analisis untuk mengetahui derajat akomodasi pada bangunan tesebut.
This undergraduate thesis focuses on understanding how an environment concept of 39 enabling environment 39 can accommodate the mobility of persons with mobility impairments. The process of understanding is traced through the study of creating the 39 enabling environment 39 in terms of the access elements based on accessible design with the specification standard of the elements by the American with Dissabilities Act ADA and DIN 18040. The access elements that can respond the mobile devices and dimensions of the available space, will determine the level of accessibility of the environment. The access elements in accordance with the specification standard, will determine the quality of the accessibility of the environment. The level and quality of accessibility become into parameter degree of the enabling environment. Examples of case is done by analyzing the existing building qualitatively and quantitatively. The results of the analysis are determine the degree of accommodation of the building. "
2016
S66221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Twomey, David P.
Australia: Thomson Learning, 2002
346.730 7 TWO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1996
346.077 3 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Lucky Sonang
"Tesis ini membahas mengenai keberadaan asosiasi dikategorikan sebagai pelaku usaha dalam Hukum Persaingan Usaha di Indonesia dilihat dari bentuk perjanjian dan kegiatan yang dilakukan dalam dunia persaingan. Perjanjian dan kegiatan yang dilakukan asosiasi dalam dunia usaha dapat memberikan dampak terhadap persaingan usaha di Indonesia. Penelitian ini adalah Penelitian yang bersifat yuridis normatif dengan desain deskriptif. Hasil Penelitian akan memaparkan mengenai konsep definisi asosiasi sebagai pelaku usaha serta batasan dan kriteria bentuk perjanjian dan kegiatan yang dilarang dilakukan asosiasi ditinjau berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

This Thesis discusses about the existence of the trade association as Business Actor under Competition Law in Indonesia views of the characteristic of the agreements and activities in business competition. Agreements and activities performed by trade association could give impact to business competition in Indonesia. This research is a normative judicial studies with descriptive designs. Research result will be presented the definition concept of trade association as business actor and limitation of the characteristic of agreements and activities which was prohibited perform by trade association."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hade Rachmat Daniel
"Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan infrastruktur, maka pemerintah membuat berbagai macam kebijakan yang salah satunya yaitu mengoptimalkan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Melalui Kebijakan Sinergi BUMN tersebut, Pemerintah telah memberikan kewenangan dan keleluasaan kepada BUMN di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pengadaan. Dalam melakukan proses pengadaan barang dan jasa, BUMN harus memperhatikan prinsip dasar pengadaan barang dan jasa dari perspektif Hukum Persaingan Usaha yaitu transparansi, non diskriminasi, dan efisiensi. Namun kebijakan pemerintah mengenai Sinergi BUMN dapat bertentangan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, karena memberikan peluang terjadinya Penunjukan Langsung kepada anak perusahaannya untuk melakukan proyek pengadaan barang dan jasa.

To compliance needs of infrastructure, the government make various policies, one of them is optimizing synergy of State Owned Enterprise (SOE).Through this synergy, the government have given authorities to SOE in various sectors, one of them is in procurement sector .In procurement sector, SOE must obey some fundamental principles of procurement, more importanly from the perspective of a business competition law; such as transparency, non discrimination, and efficiency. But on the contrary, synergy of SOE can be contradictive to the principles of fair competition; Law No. 5 years 1999 concerning Prohibition of Practice Monopoly and Unfair Business Competition, because by law SOE can give the probability of direct appointment to its subsidiaries to did a project procurement. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T54779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Contents :
- Table of Contents by Author
- Part I: The Business of Broadband
- Part II: Broadband Access: A. DSL
- B. Wireless
- C. Ethernet
- Part III: Broadband Applications and Services
- Part IV: Operations , Security, and Quality of Service
- Acronym Guide "
Chicago: International Engineering Consortium, 2004
e20451430
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Cheeseman, Henry R.
New Jersey: Prentice-Hall, 1998
346.730 7 CHE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>