Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Praswasti Pembangun Dyah Kencana Wulan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani Kristinawati
"Dari berbagai macam polimer membran, selulosa triasetat masih jarang digunakan dalam pemisahan gas. Biasanya polimer tersebut digunakan untuk proses membran yang Iain, seperti osmosis batik, ultrafiltrasi maupun hipertilirasi. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap kemungkinan panggunaan selulosa triasetat dalam pemisahan gas karbondioksida dari metana. Pengujian membran dilakukan di Laboratorium Research Grant FT UI. Parameter yang digunakan untuk mengetahui kinerja membran adalah permeabilitas dan selektifitas. Dari penelitian diperoleh, permeabilitas dan selektifitas membran selulosa triasetat memungkinkan terjadinya pemisahan karbondioksida. Selektifitas terbaik membran komersial selulosa triasetat yang digunakan untuk umpan campuran gas metana dan karbondioksida dalam penelitian ini terjadi pada tekanan 5,51 bar dan fraksi umpan permeat terendah, yaitu sebesar 17.1994. Hasil penelitian pada kondisi ideal maupun kondisi aktual menunjukkan kemampuan membran yang cukup baik untuk pemisahan gas. Hal ini terlihat dan kemampuannya melewatkan karbondioksida yang dapat dilihat dari besamya perubahan karbondioksida di sisi umpan dan permeat. Hasil terbaik pada kondisi aktual yang dapat diperoleh pada penelitian ini adalah perubahan dari 4.52 % umpan hingga menjadi 22.948 % di sisi permeat. Dari penelitian ini disimpulkan, selulosa triasatat Iayak digunakan dalam pemisahan karbondioksida dan gas metana."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lany Wijaya
"Modifikasi elektroda karbon dengan nanopartikel emas dilakukan dengan teknik self-assembly. Teknik ini didasarkan pada kemampuan nanopartikel emas terikat secara kovalen pada elektron bebas dari gugus ujung amina yang ada di permukaan elektroda karbon setelah proses modifikasi pada permukaannya. Kemampuan nanopartikel emas membentuk kompleks dengan arsen membuat elektroda karbon (glassy carbon dan boron-doped diamond) yang telah dimodifikasi dengan nanopartikel emas dapat diaplikasikan untuk sensor arsen (III). Deteksi terhadap arsen (III) dilakukan dengan menggunakan metode Anodic Stripping Voltammetry (ASV).
Hasil karakterisasi secara elektrokimia yang memperlihatkan adanya puncak arus oksidasi As3+ pada elektroda karbon yang telah di modifikasi dengan nanopartikel emas, dimana puncak arus oksidasi ini tidak ditemui pada elektroda karbon yang belum di modifikasi dengan nanopartikel emas.
Hasil optimasi kondisi pengukuran arsen (III) pada elektroda karbon yang telah dimodifikasi dengan nanopartikel emas (GC-AuNP dan BDDAuNP), mendapatkan kondisi optimum untuk waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada elektroda GC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0 - 10 ìM dengan nilai limit deteksi sebesar 13,128 ppb sedangkan untuk elektroda BDD-AuNP respon arus linier pada rentang konsentrasi 0 - 20 ìM dengan nilai limit deteksi sebesar 4,642 ppb. Presisi pengukuran respon arus terhadap larutan arsen (III) 10 ìM sebanyak 20 kali pengulangan adalah 4,54 % (RSD) untuk GC-AuNP dan 2,93 % (RSD) untuk BDD-AuNP.
Hasil pengujian kestabilan elektroda GCAuNP dan BDD-AuNP selama satu minggu menunjukkan bahwa GC-AuNP lebih stabil dibandingkan BDD-AuNP. Hal ini ditunjukkan oleh nilai persen penurunan arus yang lebih signifikan pada BDD-AuNP dibandingkan pada GC-AuNP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2008
S30486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Mangunwardoyo
"Telah dilakukan penelitian terhadap khamir Trichosporon sporotrichoides UICC Y-286 yang menunjukkan aktivitas CMCase tertinggi paJa pengujian menggunakan metode Teaiher dan Wood. Kurva produksi CMCase menghasilkan enzim optimum pada jam ke 12 setelah inokulasi. Penggunaan carboxymethyl cellulose sebagai sumber karbon, enzim CMCase dihasilkan optium pada konsentrasi 0, 2 dan 0,4%. Sumber nitrogen berupa ammonium sulfal enzim dihasilkan optimum pada 0,3% dan sumber fosfat berupa kalium dihidrogen fosfal 0,1% memberikan hasil enzim optimum. Optimum pH dan suhu aktivitas CMCase adalah 3,5 dan 45°C dan pH 7pada37°C.

Yeast Trichosporon sporotrichoides UICC Y-286 has the highest CMCase activity after being screened using Teather & Wood method. The optimum yield of CMCase was reached at 12 hours after cultivation. The production of CMCase was optimum at 0-2 % and 0.4 % (w/v) concentration using carboxymeihyl cellulose as carbon source. The optimum production of CMCase at 0.3 % (w/v) concentration using ammonium sulfate as a nitrogen source, and at 0.1 % (w/v) concentration using kalium dihydrogen phosphate as a phosphorus source. The optimum pH and temperature for CMCase activity were 3.5 at 45"; and pH 7.0 at 37° C."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2006
SAIN-11-2-2006-13
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Kartika Sari
"Karbon aktif kulit buah pisang dapat digunakan sebagai prekursor CNT dikarenakan kandungan karbon pada kulit buah pisang sebesar 41,37%. Pada penelitian ini, campuran karbon aktif kulit buah pisang dan minyak mineral 2% disintesis menjadi CNT dengan melibatkan deposisi katalis Fe. Metode sintesis CNT yang digunakan adalah metode pirolisis yang difokuskan pada pengaruh suhu dan waktu reaksi. CNT dianalisis dengan menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Suhu reaksi 1200°C menyebabkan minyak mineral tidak berfungsi dengan baik dan katalis teracuni. Waktu reaksi yang lebih dari 60 menit menyebabkan terjadinya deaktivasi katalis Fe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu dan waktu reaksi terbaik untuk sintesis CNT adalah 1100°C dan 60 menit.

Banana peel activated carbon can be used as CNT’s precursor because it has carbon content of 41, 37%. In this experiment, banana peel activated carbon mixed with 2% mineral oil is synthesized to produce CNT which involves Fe catalyst deposition. CNT were synthesized by pyrolysis method which focused on reaction temperature and time effect. CNT were analyzed by Fourier Transform Infrared (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD) and Transmission Electron Microscopy (TEM). Mineral oil is not functioning properly and catalyst poisoning at 1200°C. Furthermore, especially under reaction time more than 60 minutes make Fe catalyst to deactivate. These results demonstrate that the best reaction temperature and time for CNT synthesis were 1100°C and 60 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Ayu Kencana
"Sel tunam merupakan salah satu energi alternatif yang potensial untuk dikembangkan mengingat potensi dan jenis sumber energi yang terbarukan. Salah satu jenis sel tunam adalah Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC). Pada PEMFC terdapat komponen penting yang disebut dengan pelat bipolar. Pelat bipolar memiliki prosentase terbesar dalam berat dan biaya pembuatan sel tunam. Pada penelitian ini dibuat pelat bipolar karbon komposit dengan 80%wt matriks dan penguat yang terdiri dari 90-100% wt grafit dapur busur listrik (EAF) dan 0-10% wt carbon black FEF 550 dan 20%wt polimer sebagai pengikat yang terdiri dari epoksi resin dan pengeras dengan perbandingan 1:1. Pembuatan pelat bipolar ini dengan variabel penambahan 0-10%wt carbon black FEF 550 yaitu 0;2,5;5;7,5 dan 10%wt carbon black FEF. Proses pencampuran menggunakan pengaduk berkecepatan tinggi dengan kecepatan 28.000 rpm dan dicetak menggunakan metode cetak kompresi dengan tekanan 55 MPa, suhu 100°C, selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimum terdapat pada 10%wt carbon black FEF 550 dimana dihasilkan nilai densitas sebesar 2,34 gr/cm3, porositas 2,39%, kekuatan fleksural 30,06 MPa, dan konduktivitas listrik 6,52 S/cm.

Fuel cell is one of the potentially alternative energy to be developed due to its potential and kind as renewable energy sources. Fuel cell has many types and one of them is PEMFC (Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell). Bipolar plate is one of main components in PEMFC which have the largest percentage in fuel cell weight and production cost. In this study, the bipolar plate materials made from carbon composites. Constituent materials carbon composites are 80wt% matrix and reinforcement, consist of 95wt% Graphite EAF (Electric Arc Furnace) and 0-10%wt carbon black FEF 550 and 20% polymer as binder consist of epoxy resin and hardener with ratio 1:1. The addition variabels 0-10%wt of carbon black FEF 550 are 0;2,5;5;7,5 and 10%wt. The mixing process used high-speed mixer with mixing speeds 28.000 rpm and to form the plate used compression molding with pressure 55 MPa, 100°C, for 4 hours. The test results showed that the maximum composition was 10%wt carbon black FEF 550 which values are density 2,34 gr/cm3, porosity 2,39%, flexural strength 30,06 MPa and electric conductivity 5,52 S/cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"carbon dioxide has important role marine ecosystem, because carbonate system has main role in marine pH determination. The relation between atmospheric CO2 and dissolved CO2 always in equilibrium state and it is influenced by partial pressure of CO2...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Rahmantyo Wiyono
"Seiring dengan perkembangan teknologi nano, CNT mulai digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya yaitu dalam bidang elektronika. Beberapa divais berhasil dibangun dengan CNT, diantaranya yaitu CNTFET baik untuk jenis pFET maupun nFET. Pada teknologi sebelumnya, dua buah nMOSFET and pMOSFET dapat dibangun menjadi sebuah CMOS yang merupakan dasar dari teknologi digital.
Pada skripsi ini dilakukan desain dan simulasi sebuah nano inverter menggunakan Carbon Nanotube Complementary Field Effect Transistor (CNT-CFET). Sebelum mendesain CNT-CFET, CNTFET didesain dan disimulasikan terlebih dahulu. Jenis CNTFET yang digunakan adalah Schottky barrier CNTFET. Schottky barrier CNTFET digunakan karena sifat keambipolaritasannya. Setelah CNTFET didesain, nFET dan pFET digabungkan untuk membentuk sebuah inverter. Desain dan simulasi pada skripsi ini dilakukan dengan menggunakan program MATLAB 7.1.
Dari simulasi yang dilakukan dengan menggunakan MATLAB 7.1 memperlihatkan bahwa dua buah CNTFET dapat dibentuk menjadi CNT-CFET dan nano inverter yang didesain dapat menunjukkan Voltage Transfer Characteristic (VTC) yang mendekati performa VTC pada inverter yang dibangun dengan teknologi sebelumnya. Inverter yang didesain akan bekerja optimal ketika divais dibangun dengan menggunakan CNTFET berdiameter 1,3 nm yang memiliki nilai konstanta h (konstanta kendali VDS terhadap IDS) original dengan tegangan sumber (Vdd) sebesar 0,5 V. Switching dari logika 1 ke logika 0 terjadi pada saat tegangan gate (VGS) berada pada setengah tegangan sumbernya (VDD).

Along with nano technology development, CNT start to use in various applications, one of the applications is in electronics. Some of devices has been successfully build with CNT, one of those devices is CNTFET both pFET and nFET. In the recent technology, two nMOSFET and pMOSFET can be build to become a CMOS which is a basic for digital technology.
The goal of this research is to design and to simulate a nano inverter using Carbon Nanotube Complementary Field Effect Transistor (CNT-CFET). Before designing CNT-CFET, a CNTFET needs to be designed and simulated first. The type of the CNTFET which used in this research is Schottky barrier CNTFET. It is used because of its ambipolarity. After designing CNTFET, the next step is combining nFET and pFET to create an inverter. The design and simulation is using MATLAB 7.1.
From the simulation which performed in MATLAB 7.1 shows that two CNTFETs can be combined to become a CNT-CFET and the nano inverter which has been designed has similar Voltage Transfer Characteristic (VTC) performance with the common inverter. The inverter will attain its optimum performance when the device build using CNT diameter of 1.3 nm, CNTFET’s h constant (the constant of source voltage (VDS) control to the current (IDS)) in original value, and the source voltage (Vdd) is about 0.5 V. The switching from 1 to 0 occur when the gate voltage (VGS) is around half of the source voltage (VDD).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40531
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shofiyah Adila Farhana
"Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia telah mengakui bahwa dampak perubahan iklim dapat memicu potensi bencana yang dapat merugikan perekonomian, sosial, dan kesehatan di Indonesia hingga mencapai angka 544 triliun rupiah. Dengan mempertimbangkan bahwa dibutuhkan dana yang besar untuk pendanaan iklim dan adanya peningkatan target Indonesia terhadap dunia internasional untuk menurunkan emisi karbon, pemerintah Indonesia memutuskan untuk merencanakan penerapan pajak karbon dan perdagangan karbon secara simultan untuk satu sektor yang sama yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara melalui Undang-Undang No.7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 16 Tahun 2022. Merujuk kepada doktrin dari Gunningham dan Sinclair, apabila akan diterapkan dua atau lebih kebijakan untuk satu target yang sama,  maka perlu untuk dilihat koherensi dan urutan dari penerapan kebijakan tersebut untuk melihat apakah tujuan utama dari diterapkannya dua atau lebih kebijakan dapat tercapai tanpa menciptakan smorgasbordism. Norwegia merupakan negara Eropa yang memiliki situasi mirip dengan Indonesia. Norwegia menerapkan kewajiban untuk sektor petroleum lepas pantai berpartisipasi di perdagangan karbon Uni Eropa melalui European Union Emision Trading System (EU ETS) dan membayar pajak karbon melalui Carbon Tax Act No. 21 on Petroleum Activities. Sayangnya, hingga saat ini, tidak ada data yang menunjukkan bahwa emisi karbon di sektor petroleum lepas pantai Norwegia berhasil menurun paska diterapkannya dua kebijakan instrumen ekonomi secara simultan. Alih-alih menurun, data menunjukkan bahwa hingga kini produksi petroleum lepas pantai tetap menjadi nomor urut pertama sumber emisi karbon di Norwegia. Berkaca dari Norwegia, apabila Indonesia ingin menerapkan pajak karbon dan perdagangan karbon untuk menurunkan emisi karbon di sektor PLTU Batubara, maka Indonesia perlu untuk mempertimbangkan bahwa 1) pajak karbon tidak dapat dikenakan sebagai ‘sanksi’ yang menimbulkan efek jera agar pelaku industri PLTU Batubara di Indonesia mau berpartisipasi di perdagangan karbon;  2) pemerintah perlu memastikan bahwa terdapat insentif yang cukup untuk menarik pelaku usaha ke perdagangan karbon, baik melalui sanksi denda atau sanksi sosial, tanpa mengandalkan pajak;  3) hasil pajak karbon benar-benar dialokasikan untuk proyek lingkungan hidup.

By 2022, the Indonesian government has recognized that the impacts of climate change could trigger a potential catastrophic economic, social, and health cost in Indonesia of up to IDR 544 trillion. Considering the large amount of money needed for climate finance and Indonesia's increasing international targets to reduce carbon emissions, the Indonesian government decided to plan the simultaneous implementation of carbon tax and carbon trading for the same sector, namely Coal Fired Power Plant through Law No.7 of 2021 on Harmonization of Taxation Regulations and Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 16 of 2022. Referring to the doctrine of Gunningham and Sinclair, if two or more policies will be applied for the same target, it is necessary to look at the coherence and sequence of the application of these policies to see if the main objectives of the application of two or more policies can be achieved without creating smorgasbordism. Norway is a European country that has a similar situation to Indonesia. Norway has an obligation for the offshore petroleum sector to participate in EU carbon trading through the European Union Emission Trading System (EU ETS) and pay carbon tax through Carbon Tax Act No. 21 on Petroleum Activities. Unfortunately, to date, there is no data to suggest that carbon emissions in Norway's offshore petroleum sector have decreased following the simultaneous implementation of these two policy economic instruments. Instead of decreasing, data shows that until now offshore petroleum production remains the number one source of carbon emissions in Norway.  Reflecting on Norway, if Indonesia wants to implement carbon tax and carbon trading to reduce carbon emission in coal power plant sector, Indonesia needs to consider that 1) carbon tax cannot be imposed as a 'sanction' that creates deterrent effect so that coal power plant industry players in Indonesia want to participate in carbon trading; 2) the government needs to ensure that there are sufficient incentives to attract business actors to carbon trading, either through fines or social sanctions, without relying on taxes; 3) carbon tax proceeds are truly allocated for environmental projects."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praditya Rizky Nugroho
"Implementasi carbon pricing yang meliputi pajak karbon dan perdagangan karbon, selain berdampak pada penurunan emisi, juga dapat menambah pemasukan negara. Namun, carbon pricing juga dapat menimbulkan kenaikan harga karena bertambahnya biaya produksi. Salah satu sektor industri yang terdampak langsung adalah industri semen. Kenaikan biaya produksi membuat biaya produksi semen membengkak sehingga berpengaruh terhadap market kedepan. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk saat ini merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu potensi objek pajak atas pemberlakuan penerapan pajak karbon setelah tahun 2025. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proyeksi dan strategi implementasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menghadapi carbon pricing berdasarkan pendekatan Teori Dunn dan Teori Edward III. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode wawancara dan analisis dokumentasi. Hasil temuan dari studi ini yaitu proyeksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam menghadapi tantangan terkait penerapan pajak karbon mempengaruhi cost, daya saing industri, dan konsumen. Untuk menghadapi dampak ini, perusahaan memasukkan dekarbonisasi sebagai inisiatif strategis Tahun 2022. Selanjutnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah menunjukkan kesiapan yang tinggi melalui langkah proaktif seperti komunikasi internal, penggunaan sustainability roadmap, pembentukan komite sustainability, dan integrasi KPI terkait emisi ke dalam struktur birokrasi.

The implementation of a carbon pricing include carbon tax and carbon trading, apart from having an impact on reducing emissions, can also increase state income. However, a carbon pricing can also cause price increases due to increased production costs. One of the industrial sectors directly affected is the cement industry. The increase in production costs makes cement production costs swell, thus affecting the future market. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk is currently the largest cement producer in Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk is one of the potential tax objects for the implementation of the carbon pricing after 2025. This research aims to analyze the projections and strategic implementation of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk to face the carbon pricing implementation plan based on the Dunn Theory and Edward Theory approaches. III. The method used in this research is a qualitative study at PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, using interview methods and documentation analysis. The findings from this study include PT Semen Indonesia (Persero) Tbk's projection of facing challenges related to the implementation of carbon pricing, which can affect costs, industrial competitiveness, and industrial consumers. To deal with this impact, the company carried out policy forecasting and included decarbonization as a strategic initiative in 2022. Furthermore, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk has demonstrated high strategic implementation through proactive steps such as internal communication, the use of a sustainability roadmap, the formation of a sustainability committee, and KPI integration—-related emissions into bureaucratic structures."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>