Ditemukan 169447 dokumen yang sesuai dengan query
Ahmad Pati Hadikara
"Keberagaman merupakan suatu ciri khas identitas yang selalu melekat pada nilai-nilai sosial
budaya masyarakat Indonesia. Keberagaman juga menjadi motto bangsa Indonesia yang mempersatukan perbedaan yang ada, dalam nilai-nilai multikulturalisme. Namun pemahaman atas makna keberagaman ini tampak belum bisa membawa masyarakat Indonesia mengerti hingga ke akar pengertian atas keberagaman itu sendiri. Hingga sering sekali, kita melihat banyaknya perpecahan dan salah pengertian tentang bentuk keragaman yang ada didalam masyarakat Indonesia itu sendiri. Dengan demikian penulis mencoba untuk memberikan sedikit pandangannya terhadap persoalan atas ragam yang ada dengan menulis sebuah artikel ilmiah. Dengan menggunakan metode Dekonstruksi Jacques Derrida, teori Dekonstruksi Jacques Derrida digunakan dalam penelitian ini untuk membongkar dan merekonstruksi ulang makna keberagaman. Hal tersebut akan memperkaya pemahaman dan pengertian atas bentuk keberagaman yang ada di dalam masyarakat Indonesia itu sendiri. Dengan begitu masyarakat Indonesia dengan sendirinya bisa paham dan mengerti lebih baik tentang makna keberagaman. Dengan hasil penelitian bahwa perlunya rekonstruksi pemaknaan ulang makna keberagaman dengan sikap kritis, revitalisasi budaya hingga Pendidikan multikultural.
Diversity is a characteristic of identity that is always attached to social values Indonesian culture. Diversity is also the motto of the Indonesian nation which unites existing differences, in the values of multiculturalism. However, this understanding of the meaning of diversity does not seem to be able to bring Indonesian people to understand the roots of the understanding of diversity itself. Until very often, we see many divisions and misunderstandings about the forms of diversity that exist within Indonesian society itself. Thus the author tries to provide a bit of his views on the problem of the existing variety by writing a scientific article. By using Jacques Derrida's Deconstruction method, Jacques Derrida's Deconstruction theory is used in this study to dismantle and reconstruct the meaning of diversity. This will enrich the understanding and understanding of the forms of diversity that exist within Indonesian society itself. That way the Indonesian people themselves can better understand and understand the meaning of diversity. With the results of the research that it is necessary to reconstruct the meaning of diversity with a critical attitude, cultural revitalization to multicultural education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hoboken, NJ : J. Wiley,, 2003
658.300 8 IND (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Aby Dwi Prasetya
"Research related to the diversity and conflict in Indonesia to date concludes that ethnic fractionalization, as an indicator of diversity, is positively related to the level of conflict. However, this research has not included other indicators of diversity, namely ethnic polarization, which is considered better than ethnic fractionalization in explaining conflicts, especially identity conflicts. Using the National Violence Monitoring System (NVMS) data along with 2000 and 2010 Indonesia Census data, this study found that ethnic polarization and religious fractionalization contribute to the increase of identity conflict in Indonesia. Otherwise, there is no statistical proof that validates the positive relationship between ethnic fractionalization and the identity conflict in general. Furthermore, this study also shows that the degree of heterogeneity at district level significantly reduces some aspects of social outcomes, such as trust to non co ethnics, solidarity, participation in community, and perceived safety which act as a channel through which diversity affect identity conflict.
Penelitian terkait dengan keberagaman dan konflik di Indonesia hingga saat ini menyimpulkan apabila fraksionalisasi etnik, sebagai indikator dari keberagaman, berhubungan positif dengan tingkat konflik. Namun, penelitian tersebut belum memasukkan indikator lain dari keberagaman, yaitu polarisasi etnik, yang dianggap lebih baik daripada fraksionalisasi etnik di dalam menjelaskan konflik, khususnya konflik identitas. Dengan menggunakan data dari Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan dan data keberagaman dari Sensus Penduduk tahun 2000 dan 2010, ditemukan apabila polarisasi etnik dan fraksionalisasi agama, berkontribusi terhadap peningkatan konflik identitas. Sebaliknya, tidak ditemukan bukti statistik yang dapat menjelaskan hubungan antara fraksionalisasi etnik dan konflik identitas secara umum. Selain itu, studi ini juga menemukan apabila tingkat keberagaman di suatu wilayah, berpengaruh negatif terhadap beberapa keluaran modal sosial seperti kepercayaan antar-etnis, solidaritas, partisipasi di komunitas, dan perasaan aman, yang berperan sebagai saluran yang menghubungkan keberagaman dengan konflik identitas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Khusnul Fatonah
"Indonesia merupakan negara bhineka. Kebhinekaan memunculkan berbagai dinamika budaya. Konflik muncul karena pergesekan dalam ruang budaya yang beragam tersebut. Jika dibiarkan, konflik dapat berlangsung terus-menerus dan hal ini dikhawatirkan menjurus pada perpecahan bangsa. Sebuah upaya perlu dilakukan guna merawat persatuan dan kesatuan Indonesia. Beragam strategi bisa digerakan, baik struktural maupun kultural. Gerakan kultural yang bersifat praktis dapat dikerjakan masyarakat secara mandiri. Dongeng kebhinekaan merupakan strategi alternatif yang dapat dilakukan untuk merawat kebhinekaan di Indonesia. Tema kebhinekaan dimaksudkan untuk memperkenalkan dan memasukkan nilai-nilai keberagaman. Dongeng kebhinekaan berfokus pada pembentukan karakter anak. Anak-anak merupakan landasan dasar pembentukan mentalitas manusia sebelum tumbuh dewasa. Stimulasi melalui dongeng akan mampu merangsang kepekaan anak, khususnya saat berusia 3-7 tahun terhadap berbagai situasi sosial. Mereka akan belajar untuk lebih berempati pada sesama, mampu untuk mengidentifikasi diri dengan lingkungan sekitar, dan memosisikan diri di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang beragam. Dengan demikian, anak akan tumbuh dan berkembang jauh lebih baik."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2017
330 ASCSM 39 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"In millimeter-wave wireless cellular systems like local multipoint dsitribution services (LMDS) rain attenuation is an essential factor of performance degradation....."
IPTEKAB
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"The so-called nation states have created ethnical minorities. Also due to migration, cultural diversity is the reality. The multicultural society is strongly reproduced in the schools all over Europe. Cultural diversity in the classroom is increasingly recognized as a potential which should not be neglected. The educational system has, above all, to provide all children with equal opportunities. Experts from Finland, the UK, Hungary, Spain, Greece, Cyprus, and other European states, mostly responsible for teacher education, have contributed to this volume with critical, but constructive remarks on the classroom reality in their countries."
Wiesbaden: VS Verlag, 2011
e20399835
eBooks Universitas Indonesia Library
"A study on the diversity of mollusc communities inhabiting the seagrass bed of Pulau Gazumbo,Penang,wich is known as a manmade island covered with seagrass communities in Malaysia,was conducted...."
MAREIND
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"A study on marcoalgae diversity and life form was carried out at inter-tidal rocky shores of Similajau national Park,Bintulu sarawak
.."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sabine von Schorlemer
"The 2005 UNESCO convention on cultural diversity is a landmark agreement in modern international law of culture. It reflects the diverse and pluralist understanding of culture, as well as its growing commercial dimension. Thirty diplomats, practitioners and academics explain and assess this important agreement in a commentary style. Article by article, the evolution, concepts, contents and implications of the Convention are analysed in depth and are complemented by valuable recommendations for implementation. The book draws on the first-hand insights of negotiators and on the experience of practitioners in implementation, including international cooperation, and combines this with a good deal of critical academic reflection. "
Heidelberg : Springer, 2012
e20401325
eBooks Universitas Indonesia Library
JIIS 4(1-2)2010
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library