Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tirta Samudrajiwa Soenarto
"Pinokio merupakan sebuah karakter yang sangat dikenal dari bagaimana dia belajar menjadi anak laki-laki sungguhan. Ceritanya juga sangat terkenal dengan keunikan dari hidung tokoh utamanya yang dapat bertambah panjang ketika dia berbohong. Formula cerita ini secara terus menerus digunakan dan dapat ditemukan dengan mudah di seluruh adaptasi Pinokio. Namun, apakah cerita Pinokio hanya tentang menggambarkan hidung Pinokio? Film tentu menawarkan banyak aspek lain yang dapat dilihat. Guillermo del Toro's Pinocchio (2022) telah menunjukkan hal tersebut dengan membuat alur cerita yang tidak hanya semata-mata menghadirkan tentang bagaimana tokoh utama Pinokio menjadi anak laki-laki sungguhan. Meskipun Pinokio yang banyak dikenal sebagai tokoh terkenal dalam sastra anak, tulisan ini bertujuan untuk melihat penggambaran dari fasisme dan bagaimana hal tersebut dikritik lewat cerita Pinokio. Dengan demikian, penulisan ini membahas fasisme dalam sebuah film Hollywood dan bagaimana film tersebut menggambarkan paham tersebut.

Pinocchio is a well-known character who is majorly recognized by how the wooden puppet learns to be a real boy. The story is also widely famous for the uniqueness of the main character when his nose grows longer as he lies. This same formula has been continuously used and can be easily found in every adaptation of Pinocchio. However, does it mean that the story of Pinocchio is only about depicting Pinocchio’s nose? Motion pictures certainly offer many aspects to be seen. Guillermo del Toro’s Pinocchio (2022) has stepped this notion up by creating storylines that do not simply present how the main character is portrayed to be a real boy. Even though Pinocchio is mostly known as a famous character in children's literature, this paper aims to see the portrayal of fascism and how it is criticized through the story of Pinocchio. Therefore, this paper deals with fascism in a Hollywood film and how it captures elements of fascism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noviarto Eko Nugroho
"DACA dan The DREAM Act adalah program yang mencoba melindungi imigran Latinx ilegal dan tidak berdokumen di AS, dan para pemuda atau Dreamers itu masih mengalami beberapa konsekuensi hukum dan perjuangan dalam kehidupan nyata. Dreamers, istilah yang diperkenalkan di bawah naungan kedua program tersebut, adalah individu muda yang tumbuh di Amerika tetapi tidak dapat memperoleh pengakuan hukum di bawah undang-undang imigrasi saat ini (ADL, 2022). Makalah ini mengulas dua karakter dari In the Heights (2021) yang mengalami perjuangan tersebut saat mencoba mewujudkan impiannya. Melalui konsep ruang Yi-Fu Tuan dan Elaine Baldwin, artikel ini mencoba menemukan dan mengkarakterisasi setiap ruang yang terkait dengan karakter dan bagaimana maknanya akan dihubungkan dengan bagaimana mereka mewujudkan El Suenito atau mimpi mereka. Menggunakan analisis tekstual dan naratif sebagai metode, artikel ini menyimpulkan bahwa setiap karakter memiliki masalah dalam menentukan tempat mereka berada. Ada berbagai momen yang memengaruhi cara mereka melihat dan merasakan tempat. Ini membawa mereka untuk memiliki makna ruang yang berbeda di tempat yang berbeda yang terhubung dengan bagaimana mereka mewujudkan impian mereka.

DACA and The DREAM Act are programs that try to protect the illegal and undocumented Latinx immigrants in the US, and those younger people or Dreamers still experience some legal consequences and struggles in real life. Dreamers, the term introduced under the auspices of those two programs, are young individuals who grew up in America but could not obtain legal recognition under present immigration laws (ADL, 2022). This paper examines two characters from In the Heights (2021) who experience those struggles while trying to make their dream come true. Through Yi-Fu Tuan and Elaine Baldwin’s concept of space, the paper attempts to find and characterize each space that is related to the characters and how its meaning will be connected to how they realize their El Suenito or dream. Using textual and narrative analysis as a method, this paper concludes that each character has a problem deciding which place they belong to. There are various moments that influence how they see and feel toward places. It leads them to have different meanings of space in different places that are connected to how they realize their dream."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Augustina
"Skripsi ini disusun dengan tujuan mencoba meneliti lebih dalam dua lakon Edward Albee yang paling berhasil. The Zoo Story dan Who's Afraid of Virginia Woolf. Di sana secara kritis Albee menyorot masyarakat kelas menengah Amerika. Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan ekstrinsik berdasarkan studi kepustakaan. Melalui kedua lakon tersebut dapat dilihat perubahan. nilai yang telah. terjadi dalam kehidupan kelas menengah. Modernisasi membawa akibat-akibat seperti tuntutan ekono_mi yang semakin tinggi, pendidikan yang semakin maju dan berkurangnya kesempatan untuk menjalin hubungan pribadi dengan sesananya serta banyak persoalan lain. Perkembangan dalam dunia teater Barat pada tahun 1960-an yang meng_hasilkan 'Teater Absurd_ sangat menunjang keberhasilan Albee mengangkat Absurd_ permasalahannya. Dalam lakon-lakon ini Albee telah berhasil menyingkapkan satu sisi dari kehidupan kelas menengah Amerika secara kritis. Dengan demikian lakon ini dapat dilihat sebagai kritik Albee terhadap kehidupan itu. Membaca lakon Albee yang dibahas, apalagi melihat pem.anggungannya merupakan salah satu dari banyak jalan untuk dapat mengenal dan mengerti kehidupan kelas menengah masyarakat Amerika yang sangat kompleks itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Josephine Tiwon Wiradisastra
"Skripsi ini akan membahas salah sate novel yang di tulis oleh seorang novellis Amerika bernama Kurt Vonnegut Jr. Ia dilahirkan pada tahun 1929 di Indianapolis. Riwayat pendidikannya bormacam-macam. la pernah belajar bio kimia di Cornell University. mechanical engineering! di The Cargie Instate of Technology dan juga pernah belajar antropologi di The University of Chicago. Kurt Vonnegut Jr. pernah juga bekerja pada perusahaan General Motors pada bagian hubungan masyarakat Pekerjaan ini banyak memberi bahan pada Vonnegut untuk menulis buku-buku fiksi ilmu pengetahuan. kemudian ia menjadi penulis free-lance untuk beberapa penerbitan di samping juga menulis buku fiksi ilmu penge tahuan . Kemudian ia juga menulis novel-novel. Selama menulis novel-novel ini ia mendapatkan uang dengan cara menulis Gerita pendek yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang berjudul welcome to the Monkey House o Dalam perang dunia kedua, Vonnegut menjadi seorang prajurit yang ditugaskan di Jerman ia ditangkap dan dipeker jakan di kota Dresden pada sebuah pabrik vitamin. Pada saat Dresden dibom oleh pesawat-pesawat sekutu pada tanggal 13 Pebruari 1945. Kebetulan beberapa orng tawanan lainnya berada dalam sebuah tempat penyimpanan daging di bawah tanah., Sehingga kapaupun kota itu sendiri hancur, Vonnegut berhasil selamat ia ditugaskan untuk menggali reruntuhan dan mencari korbanpemboman tersebut, yang jumlahnya kira-kira 135.000 orang. Pengalaman ini merupakan traumatis baginya. Sejak saat itu sikapnya terhadap hidup berubah. Tadinya ia merupakan orang yang cukup optimis, akan tetapi setelah itu ia menjadi pesimis dalam menghadapi hidup ini_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S14081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Karyanto Prasetyo
"ABSTRAK
Pembahasan struktur Winesburg, Ohio sebagai novel eksperimental melalui unsur-unsurnya yang berkaitan erat dengan ide pengarang, yaitu alur, tokoh, latar dan tema. Tujuannya ialah untuk mengetahui eksperimentasi yang dilakukan oleh Sherwood Anderson dalam novelnya tersebut.
Pembahasan skripsi ini menggunakan metode deskriptip_analistis dan melalui pendekatan strukturalis.
Hasilnya dapat diketahui bahwa secara keseluruhan unsur-unsur Winesburg, Ohio alur, tokoh dan tema mempunyai faktor-faktor keterpisahan dan penyatuan. Faktor-faktor keterpisahan dalam masing-masing unsur tersebut yang mengarahkan beberapa kritikus menyatakan bahwa karya Anderson ini sebagai kumpulan cerpen. Di lain pihak, faktor-faktor penyatu mengarahkan beberapa kritikus untuk menganggapnya sebagai suatu novel.

"
1989
S14164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarumpaet-Hutabarat, Julia
"Skripsi ini hanya merupakan suatu studi kccil ten_tang karya Hemingway dan Nescio, seorang penulis Belanda. Perkenalan kami yang pertama dengan karya Nescio adalah ketika mengikuti kuliah Kesusastraan Belanda, yang merupakan matakuliah pelengkap bagi studi kami dalam Kesusastraan Inggris. Secara kebetulan pada saat yang sama kami mempelajari Ernest Hemingway dalam rangka kuliah Kesusastraan Amerika. Dalam mengikuti kedua kuliah itulah timbul pi kiran pada kami untuk mengadakan perbandingan tentang pengungkapan ironis dari konflik: pengolahan dan penyelesaiannya. Sesungguhnya karya ini tidak berpretensi hendak membandingkan Hemingway secara menyeluruh dengan Nescio. Tujuan kami hanya untuk mendalami konflik, khususnyn dari segi pengolahan dan penyelesaiannya, dalam karya-karya Nascio dan Hemingway. Kami beranggapan bahwa aspek tersebut paling je1as menunjukkan hubungan antara karya Nescio dan Hemingway, baik berkenaan dengan persamaan maupun perbedaan. Kemudian akan diteliti pengungkapan pengolahan dan penye1esaian konflik secara ironis dalam karya masing-masing penulis.Pengungkapan secara ironis yang digunakan kedua penulis, dengan gaya masing_masing yang khas, sangat menarik perhatian kami. Selain itu kami berpendapat bahwa penyuguhan secara ironis_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S14174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamoto, Retno Sukardan
"Skripsi ini membahas Saul Bellow, seorang novel dari Amerika keturunan Yahudi, yang terkenal sebagai novel ini terkemuka di tahun Enampuluhan, setelah Herzog,. novelnya yang Keenam terbit pada tahun '64 dan mendapat penghargaan National Book Award for Fiction Bari National Institute of Arta and Letters. Sebelum mengarang Herzog, Saul Bellow telah menulis beberapa novel lain, yakni: Dangling Man yang diterbitkan pada tahun '44, The Victim ('47), The Adventures of Angie March('531, yang mendapat penghargaan 'National Book Award for Fict_ion' dari 'National Institute of Arts and Letters, Seize the Day(''56), dan Henderson the Rain King_('59). Setelah Herzog Saul Bellow menulis Mr. Saimler's Planet ('71) dan Humboldt's Gift ('75). Skripsi ini mencoba menganalisa pandangan Saul Bellow mengenai manusia dengan linesa berdasar_kan penyajian pers tokoh utamanya (Joseph, Leventhal, Augie March, Wilhelm, Henderson, Herzog dan Sammler) da_lam novel-novelnya yang berjudul: Dangling Man, The Victim, The Adventures of Angie March, Seize the ^ Day, Henderson the Rain King, Herzog, dan Mr. Sammler''s Planet. Analiea pandangan Saul Bellow dalam Sakripsi ini tidak mencakup novelnya yang terakhir, Humboldt's Gift, karena ketika skripsi ini disiapkan, buku tersebut baru, diterbitkan dalam hard-oover dan belum terdapat di Indonesia_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S14135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlan Mohd. Saman
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1995
808.803 59 SAH n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebuah novel terjemahan dapat memperkaya pengetahuan budaya dan kehidupan bangsa lain Agar dapat memahami dengan baik makna yang dimaksud penulis, penerjemah harus memahami kedua bahasa, baik bahasa sumber maupun bahasa sasaran. Makna merupakan unsur terpenting dalam terjemahan. Artikel memaparkan hasil kajian bentuk kalimat pasif dari berbagai sumber (bahasa Inggris) yang dierjemahkan ke dalam bahasa lndonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa tidak semua kalimat pasif bahasa sumber dapat diterjemahkan dalam bentuk kalimat pasif. Akan tetapi, kalimat itu bisa diterjemahkan dalam bentuk kalimat aktif oleh karena makna yang terkandung di dalamnya.
"
LINCUL 7:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Neal, Connie
Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2007
823.914 NEA i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>