Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartono Susanto
"Subtitling atau takrir mempunyai tantangan bagi para pembuat subtitle ketika menerjemahkan sebuah film yang mempunyai perbedaan budaya antara Bahasa sumber dan Bahasa target, yang di mana dalam hal ini adalah Bahasa Inggris sebagai fokus dari diskusi ini. Artikel ini bertujuan untuk menganalisa lebih lanjut elemen-elemen yang mengandung referensi budaya dari film Aruna dan Lihdanya (2018), dan juga menjabarkan masalah-masalah yang timbul ketika membuat subtitle dan strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa langkah telah diambil, yaitu dari menonton film tersebut, mengoleksi data dalam bentuk gambar dan percakapan, sampai menganalisis konteks dari elemen-elemen tersebut untuk menjawab permasalahan referensi budaya ekstralinguistik. Penelitian ini mencoba untuk membahas strategi penerjemahan yang dipakai pada film tersebut dengan menggunakan metode subtitling milik Jan Pedersen dan juga parameter yang mempengaruhi. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa strategi penerjemahan subtitle yang digunakan pada sebuah film dapat bergantung pada elemen yang terkandung dalam film, yang dapat dikategorikan sebagai faktor kunci untuk memilih prosedur penerjemahan yang benar.

Subtitling presents a challenge when translating a movie that has cultural differences between the source language and the target language, which in this case is English, the focus of this paper's discussion. This article aims to further analyze the cultural-bound elements from Aruna dan Lidahnya, as well as to state the problems when making the subtitles and strategies that are used by the subtitle team to overcome those things. There are a few steps conducted; from watching the movie, collecting the data in the form of images and utterances, to analyzing the contextual aspect to answer the extralinguistic cultural references. This research attempts to examine subtitling strategies in an Indonesian Netflix film, Aruna dan Lidahnya, utilizing Pedersen's proposed subtitling methodologies and influencing parameters. The findings of this study indicate that the subtitling strategies that a subtitler uses in a movie can depend on the various elements shown in the movie, which are considered key factors for a subtitler to choose the correct procedures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melodya Zefanya Supriyatno
"Penelitian ini membahas padanan Jugendsprache (bahasa remaja Jerman) dan bahasa gaul (bahasa remaja Indonesia) dalam takarir film Berlin, Berlin: Lolle On The Run. Film ini merupakan film berbahasa Jerman yang mengisahkan kehidupan percintaan seorang Wanita yang bernama Lolle. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menganalisis teks subtitle (takarir) yang mengandung Jugendsprache. Data diambil dari takarir film Berlin, Berlin: Lolle On The Run. Penelitian ini menganalisis karakteristik Jugendsprache yang digunakan dalam takarir film berdasarkan karakteristik yang dikemukakan oleh Bahlo, dkk dalam bukunya yang berjudul Jugendsprache: Eine Einführung (2019) dan menganalisis apakah terjemahan takarir dalam film ini sepadan dengan bahasa gaul bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 53 ujaran yang mengandung Jugendsprache dalam film Berlin, Berlin: Lolle On The Run dan terdapat dua ujaran yang sepadan dengan bahasa gaul bahasa Indonesia. Dalam proses penerjemahan takarir, padanan Jugendsprache dan bahasa gaul dapat ditemukan dengan memperhatikan konteks, situasi komunikasi, dan kesesuaian budaya. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman dan penerjemahan Jugendsprache dan bahasa gaul dalam film Jerman.

This research discusses the equivalence of Jugendsprache (German teen language) and Bahasa Gaul (Indonesian teen language) in the subtitles of the film Berlin, Berlin: Lolle On The Run. This German-language film that tells the story of the love life of a woman named Lolle. The research method used is qualitative by analyzing the subtitle text containing Jugendsprache. The data is taken from the subtitles of the film Berlin, Berlin: Lolle On The Run. This research analyze the characteristics of Jugendsprache used in film subtitles based on the characteristics proposed by Bahlo, et al in their book entitled Jugendsprache: Eine Einführung (2019) and analyze whether the subtitle translation in this film is equivalent to Bahasa Gaul. The results showed that there were 53 sayings containing Jugendsprache in the film Berlin, Berlin: Lolle On The Run and two sayings equivalent to Bahasa Gaul. In the process of subtitle translation, the equivalent of Jugendsprache and Bahasa Gaul can be found by paying attention to the context, communication situation, and cultural compatibility. This research contributes to the understanding and translation of Jugendsprache and Bahasa Gaul in German films."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanissa Emiria
"Skripsi ini menganalisis penerjemahan judul film berbahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman. Bagian pertama skripsi ini mengklasifikasikan 630 judul ke dalam lima kategori judul terjemahan berdasarkan teori Regina Bouchehri. Judul-judul yang diklasifikasi didapat dari sebuah buku berjudul 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist. Bagian kedua skripsi ini mengklasifikasikan kategori berdasarkan pada jumlah judul terbanyak dan tersedikit dalam kategori tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor internal maupun eksternal yang melatarbelakangi keputusan sebuah penerjemahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori yang memiliki judul terbanyak adalah kategori Titelidentität, dan kategori yang memiliki judul tersedikit adalah Titelinnovation.

This thesis takes a closer look at English to German film title translation. The first part of the thesis involves a classification of 630 titles into five categories of translated titles according to a theory from Regina Bouchehri. The classified titles are acquired from a book entitled 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist. The second part of the thesis engages in the classification of categories based on the frequency of use in the titles.
The purpose of the thesis is to identify both the deciding internal and external factors in relation to film title translation. This thesis reports Titelidentität as the category with the most amount of translated titles, and Titelinnovation as the category with least amount of translated titles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrina Azura
"ABSTRAK
Artikel ini menelaah strategi penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan profanity dalam novel The Catcher in the Rye beserta efeknya pada penokohan si narator. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efek dari strategi penerjemahan tertentu terhadap unsur penokohan. Penelitian semacam ini akan menghasilkan keuntungan akademis dan praktis. Penelitian ini akan berfokus pada Bab 25, bab kedua dari terakhir di mana klimaks cerita terjadi. Untuk meneliti jumlah strategi yang dipakai, artikel ini menggunakan statistic, sedangkan metode kualitatif-deskriptif digunakan untuk meneliti efek strategi tersebut terhadap penokohan si narator. Strategi tersebut diklasifikasin berdasarkan sistem Baker 1992 , sedangkan dalam menilai unsur penokohan, argument Nida mengenai pentingnya penokohan akan menjadi dasar penilaian. Penelitian ini menemukan bahwa penerjemah novel tersebut utamanya menggunakan strategi softening dan omission. Hal ini berdampak pada penokohan si narator yang jauh berbeda dari versi aslinya, di mana ia menjadi lebih santun dan taat pada norma sosial. Namun, dikarenakan cakupan penelitian yang terbatas, penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk dapat menarik kesimpulan yang lebih dalam.

ABSTRACT
This paper investigates the translation strategies used in translating profanity in the novel The Catcher in the Rye and their effects on the narrator rsquo;s characterisation. The purpose is to see the effects that certain translation strategies have on characterisation, an important literary element. Such a study will provide academic and practical benefits. This paper will focus on Chapter 25, the penultimate chapter where the climax takes place. This paper uses statistics to examine the number of translation strategies used and the qualitative-descriptive method to examine the effects on the narrator rsquo;s characterisation. The strategies will be classified based on Baker rsquo;s 1992 proposed strategies, while Nida rsquo;s 2000 argument regarding the importance of characterisation will be the framework for evaluating the characterisation. This paper finds that the Indonesian translator overwhelmingly used the strategies of softening and omission. This results in a significantly different characterisation of the narrator, in which he becomes less irreverent and more conscious of social norms. However, as the scope of this study is limited, a further study of the whole novel will be necessary."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dhyani Natasha Kartikasari
"Tesis ini berfokus pada pembingkaian kembali isu kriminalisasi kelompok LGBT di Indonesia pada terjemahan teks berita daring Vice Indonesia dan Vice US. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana kelompok LGBT dan kriminalisasi mereka di Indonesia ditampilkan di teks sumber dan digambarkan kembali secara berbeda di teks sasaran. Ancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi pustaka. Sumber data penelitian ini adalah dua artikel yang diambil dari laman daring Vice Indonesia dan terjemahan bahasa Inggrisnya yang diambil dari Vice US. Kedua artikel ini dipilih berdasarkan ketersediaan terjemahan pada saat penyusunan usulan penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah wacana atau pesan keseluruhan yang terdapat di dalam teks. Perbedaan penggambaran kelompok LGBT dan isu kriminalisasi mereka diamati melalui penggunaan fitur linguistis pada teks dan konteks sosial yang melatari pembuatan teks. Penelitian ini memanfaatkan strategi Baker (2006) sebagai kerangka teoretis dan menggabungkan teori dan temuan kecil dari penelitian sebelumnya seperti aturan makro van Dijk (1980), Qin dan Zhang (2018), dan struktur transitivitas klausa Halliday (2014) sebagai perangkat analitis tambahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerjemahan teks berita dapat menyuguhkan versi realitas yang berbeda walaupun teks berita itu diterjemahkan oleh perusahaan yang sama. Penelitian ini membuktikan bahwa beberapa langkah strategis dilakukan dalam penerjemahan teks berita untuk menyajikan posisi tertentu dalam perspektif tertentu.

This thesis focuses on the reframing of LGBT crackdowns in Indonesia in the translation of online news articles on Vice Indonesia and Vice US. The study aims to reveal how the arrests and criminalizing of LGBT community in Indonesia was depicted in the source texts and reframed differently in the target texts. It is a qualitative research with the method of literature review. The data were taken from two online articles in Indonesian on Vice Indonesia and their English translations on Vice US. The two articles were chosen based on the availability of their translation counterparts on Vice US at the time of the writing of the research proposal. The unit analysis of this study was discourse or the overarching message of the texts. The distinct depiction of the persecution against the LGBT community was observed through the use of particular linguistic feature in the texts and the social contexts that shape the texts. This study largely made use of Baker's framing strategies (2006) as its core theoretical framework and amalgamating various theories and findings from previous related studies, including van Dijk's macrorules (1980), Qin and Zhang's generalization and specification (2018), and Halliday's transitivity (2014) as its analytical tools. The analysis confirmed that news translations did indeed provide different version of reality even when the translation was published by the same media company. This study attested that strategic moves done in news translation were taken to provide particular positions within particular perspectives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Iona Stella
"ABSTRAK
Penterjemahan adalah proses pengalihan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Tidak ada bahasa yang identik, sehingga dapat memunculkan masalah ketidaksepadanan. Untuk mengatasinya, penerjemah dapat menerapkan strategi penerjemahan. Dalam skripsi ini, penulis mengkaji hasil penerjemahan lagu dalam film The Lion King II: Simba rsquo;s Pride Le Roi Lion II ke dalam dua versi bahasa Prancis Eropa dan Kanada . Penulis menggunakan teori strategi penerjemahan sajak Lefevere 1975 dan strategi penerjemahan tingkatan kata Baker 1992 untuk mengkaji sisi semantis dan bentuknya. Dari analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa strategi penerjemahan digunakan bukan karena adanya ketidaksepadanan, melainkan karena intepretasi penerjemah itu sendiri.

ABSTRACT
Translation is a process of transferring a message from a source language to its target language. There are no identical languages, which can cause non equivalence problems. To solve it, translators can apply translation strategies. In this study, the writer analyzes the translated songs of the film The Lion King II Simba rsquo s Pride Le Roi Lion II into two French versions European and Canadian . This study uses Lefevere rsquo s poetry strategy translation 1975 and Baker rsquo s translation strategy at word level 1992 and focuses on the semantic and physical aspects. The conclusion is that the strategies aren rsquo t applied because of non equivalence problems, but because of the translator rsquo s own interpretation."
2017
S69518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Hoedoro Hoed
"Banyak orang mengatakan bahwa penerjemahan adalah "seni". Jadi, penerjemahan didasari oleh kiat yang bertujuan memperoleh padanan bagi bahasa sumber (BSu), sehingga pesan yang terkandung dalam Bsu dapat diungkapkan kembali di dalam bahasa sasaran (BSa). Akan tetapi, hal di atas tidak cukup. Penerjemahan harus ditempatkan dalam konteks komunikasi, khususnya komunikasi kebahasaan. Nida dan Taber (1974:1) mengemukakan bahwa "Correctness must be determined by the extent to which the average reader for which a translation is intended will be likely to understand it correctly." Pernyataan di atas dapat kita pahami dan dapat kita jabarkan selanjutnya sebagai berikut: (1) sebelum mulai mengalihbahasakan sebuah teks, penerjemah harus memahami pesan yang terkandung dalam teks tersebut, (2) siapa pengirim pesan itu, ditujukan kepada siapa, dan siapa calon pembaca dalam Bsa? (3) makin jelas (terbatas) calon pembaca hasil penerjemahan kita, makin "mudah" kita membuat keputusan tentang pilihan bentuk bahasa dalam proses penerjemahan kita, (4) benar tidaknya suatu terjemahan berkaitan dengan apakah pesan dalam Bsu diterima secara sepadan dalam BSa."
1994
LESA-21-Mei1994-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Ajrina Husna
"Takarir memiliki peran yang sangat penting dalam pertukaran informasi dan budaya bagi audiens yang berbicara menggunakan bahasa yang berbeda melalui audiovisual seperti film. Dalam proses pengalihan bahasa, penerjemah akan menggunakan strategi penerjemahan untuk mencapai kesepadanan. Tujuan dari penelitiani ini adalah menguraikan strategi penerjemahan dalam takarir film dari Bahasa Jerman ke Bahasa Indonesia dan mengidentifikasi strategi penerjemahan apa yang paling banyak digunakan serta alasan mengapa strategi tersebut paling banyak digunakan. Korpus data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam film “All Quiet on The Western Front”. Takarir film dianalisis menggunakan teori Gottlieb. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi parafrasa yang paling banyak digunakan dalam terjemahan. Strategi parafrasa (43.72%), transfer (37.16%), ekspansi (1.63%), imitasi (0.66%), kondensasi (10.27%), desimasi (6.12%), penghapusan (0.22%), dan duplet (0.22%).

Subtitles play a crucial role in the exchange of information and culture for audiences who speak different languages through audiovisuals such as movies. In the process of language transfer, the translator will use translation strategies to achieve equivalence. The purpose of this study is to describe the translation strategies used in subtitling German to Indonesian movies and to identify which strategies are the most commonly utilized, along with the reasons for their prevalence. The data corpus in this study includes words, phrases, clauses, and sentences from the movie "All Quiet on the Western Front". The analysis of the movie's dialogue is conducted using Gottlieb's theory. The research method employed in this research is the qualitative and quantitative mixed method. The findings of this study reveal that the paraphrasing strategy is the most frequently employed, accounting for 43.72% of translations, followed by transfer (37.16%), expansion (1.63%), imitation (0.66%), condensation (10.27%), decimation (6.12%), deletion (0.22%), and duplet (0.22%). "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Letmiros
"Amar adalah perintah dan nahi adalah larangan. Dalam Ilmu Ma'ani (salah satu cabang ilmu retorika Arab) tidak setiap bentuk amar menyatakan makna hakiki (perintah) dan tidak pula setiap bentuk nahi menyatakan makna hakiki (larangan). Bentuk amar itu ada empat: verba amar, verba mudari_ bercambung lam amar, masdar pengganti verba amar dan isim verba amar. Sedangkan nahi hanya mempunyai satu bentuk, yaitu verba mudari' yang didahului lam nahiyyah. Bentuk amar dan bentuk nahi bisa menyatakan makna yang bemacam- macam. Untuk menentukan makna amar dan makna nahi tersebut, perlu diketahui: (1) Siapa yang memberi amar dan kepada siapa amar itu ditujukan, (2) Apa tujuan amar itu dan (3) Dalam situasi bagaimana amar itu diberikan. Almarhum Ahmad al-Hasyimi dalam kitabnya, Jawahir al - Balaghah mengatakan bahwa bentuk amar menyatakan 18 makna dan bentuk nahi menyatakan 12 makna di samping menyatakan makna hakiki masing-masing. Makna-makna lain dari amar itu adalah: doa, permohonan, petunjuk, angan-angan, penghinaan, melemahkan, mempersamakan, ancaman, pilihan, membolehkan, penciptaan, penghormatan, pemberian, ketakjuban, pelajaran, perizinan, keterus-terusan dan pendidikan. Sedangkan makna-makna lain dari nahi adalah: doa, permohonan, petunjuk, keterus-terusan, keterangan akibat, keputusasaan, angan-angan, ancaman, kebencian, celaan, bujukan dan kehinaan. Dalam surat AI-Baqarah--salah satu surat terpanjang di antara 114 nama surat dalam Al-Qur'an - terdapat 204 kata-kata amar pada 139 ayat dan 41 kata-kata nahi nada 34 ayat. Kata-kata amar dalam surat Al-Baqarah menyatakan makna: hakiki, doa, petunjuk, melemahkan, penghinaan, permohonan, ancaman, membolehkan, penghormatan, pilihan, pemberian dan keterus-terusan. Sedangkan kata-kata nahi dalam surat Al-Baqarah hanya menyatakan makna: hakiki, petunjuk dan doa. Dengan mengetahui makna amar dari makna nahi dalam surat Al-Bagarah ataupun dalam surat-surat yang lain akan dapat membantu orang Islam dalam usaha memahami Kitab Suci mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Indirawati
"Pada era teknologi informasi saat ini, penerjemahan menjadi bidang yang sangat dibutuhkan khususnya penerjemahan dalam bentuk takarir. Penerjemahan takarir terutama dalam media sosial YouTube mempunyai tantangan tersendiri bagi para penerjemah. Penelitian ini membahas strategi dan pedoman teknis penerjemahan takarir yang terdapat dalam kanal YouTube Histori Bersama dengan data berupa video dalam Bahasa Belanda dan takarir dalam Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan teori strategi penerjemahan takarir milik Gottlieb (1992) dan pedoman teknis penerjemahan takarir milik D'az Cintas dan Remael (2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedoman teknis penerjemahan takarir memiliki pengaruh terhadap penerapan strategi penerjemahan takarir. Dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi yang paling banyak diterapkan adalah strategi transfer. Sementara itu, terkait pedoman teknis ditemukan banyak takarir yang tingkat keterbacaannya kurang karena harus menyelaraskan dengan kecepatan tempo berbicara penutur.

In the current era of information technology, translation has become a much-needed field, especially translation in the form of subtitles. Translating subtitles, especially on YouTube, has its challenges for translators. This study discusses the strategies and technical guidelines for translating subtitles in the Histori Bersama YouTube channel with data in the form of videos in Dutch and subtitles in Indonesian. This study uses Gottlieb's (1992) theory of subtitle translation strategies and Díaz Cintas and Remael's (2020) subtitle translation technical guidelines. The study results indicate that the technical guidelines for subtitle translation influence the implementation of the subtitle translation strategy. This study also results that the transfer strategy was the most widely applied one. Meanwhile, related to technical guidelines, many subtitles had a low level of legibility because they had to match the speed of the speaker's speaking tempo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>