Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puti Quratuain Islam Armyando
"Glamorisasi atas peran gender maskulin memberikan tekanan tersendiri bagi mahasiswa laki-laki. Sementara itu, pengaplikasian sikap caring perlu terus berlanjut. Menghadapi ini, laki-laki cenderung menghadapi dilema, yaitu di satu sisi perlu menyesuaikan diri dengan nilai-nilai keperawatan dan di sisi lain masih dituntut dengan nilai-nilai tradisional maskulinitas. Dampak negatif dari pengaplikasian norma maskulinitas secara kaku adalah konflik peran gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran peran gender pada mahasiswa laki-laki keperawatan yang diukur dengan adanya kejadian konflik peran gender di antara mahasiswa laki-laki program studi keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan kepada 125 mahasiswa laki-laki keperawatan melalui teknik sampling convenience sampling dan snowballing sampling. Instrumen GRCS-I digunakan untuk mengukur tingkatan konflik peran gender yang terjadi pada mahasiswa keperawatan laki-laki. Uji analisis univariat menghasilkan bahwa mahasiswa laki-laki program studi keperawatan memiliki tingkatan konflik peran gender yang tergolong sedang. Penelitian selanjutnya, mengingat kompleksitas variabel-variabel yang terkait dengan peran gender, penting untuk dilakukannya penelitian terkait variabel yang mempengaruhi peran gender.

The glamorization of masculine gender roles puts male students under strain. On the other hand, the application of caring needs to continue. Facing this, men tend to face a dilemma, they must adapt to nursing norms while yet adhering to conventional masculine values. The negative impact of applying rigidly masculinity norms is gender role conflict. This study aims to uncover the gender roles in male nursing students as measured by the occurrence of gender role conflicts among male students in the nursing program. This research is a quantitative descriptive study conducted on 125 male nursing students through convenience and snowballing sampling techniques. The GRCS-I instrument is used to assess the degree of gender role conflict experienced by male nursing students. The univariate analysis concluded that male students exhibited a moderate level of gender role conflict. In future research, given the complexity of the variables associated with gender roles, it is important to conduct research on variables that influence gender roles."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Fara Syahbani
"Kurangnya jumlah pemimpin yang memenuhi kriteria pada posisi yang dibutuhkan seringkali menjadi masalah yang serius bagi organisasi. Salah satu penyebab krisis kepemimpinan ini dikarenakan perubahan cara pandang terhadap organisasi dan pemimpinya serta perbedaan motivasi untuk memimpin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian dark triad [MOU1] dan gender dengan motivasi untuk memimpin. Konstruk Motivasi untuk Memimpin terdiri dari 3 dimensi yaitu, Affective-Identity, Social-Normative, dan Non-Calculative. Lalu variabel dark triad terdiri dari 3 dimensi yaitu, Narcissism, Machiavellianism, dan Psychopathy. Sedangkan variabel gender akan dibagi menjadi laki-laki dan perempuan. Jumlah partisipan penelitian ini adalah 317 orang (147 = laki-laki; 170 = Perempuan) dari beberapa wilayah di Indonesia. Penelitian ini memiliki kriteria partisipan antara lain, umur minimal 18 tahun keatas; WNI; dan tergabung dalam sebuah instansi/lembaga/organisasi/tempat kerja. Variabel Dark Triad akan diukur menggunakan alat ukur Short Dark Triad (SD3). Variabel Motivasi untuk Memimpin menggunakan alat ukur Motivation to Lead (MTL). Analisis dilakukan dengan uji korelasi dan independent sample t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara dimensi Narcissism dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = ,299, p < 0,01); Social-Normative MTL (r (317) = ,395, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,167, p < 0,01). Terdapat hubungan antara dimensi Machiavellianism dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = -,199, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,471, p < 0,01). Juga terdapat hubungan antara dimensi Psychopathy dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = -,283, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,416, p < 0,01). Hasil lain pada penelitian ini menunjukan laki-laki lebih tinggi pada dimensi Affective-Identity MTL dan Social-Normative MTL dibanding perempuan. Sedangkan perempuan lebih tinggi pada dimensi Non-Calculative MTL. Implikasi dari penelitian ini adalah praktisi Human Capital dapat merekrut pemimpin perusahaan dengan mempertimbangkan Motivasi untuk Memimpin individu. Selain itu, kepribadian dark triad dan gender yang memengaruhi Motivasi untuk Memimpin juga dapat dipertimbangkan untuk menyesuaikan kebutuhan organisasi.

A competent leader’s deficiency to fulfill the criteria of the position needed often becomes a serious issue for the organization. One of the causes of this leadership crisis is because of a change in the perspective of the organization and its leaders and also the difference in motivation to lead. This study aimed to determine the correlation between dark triad and gender in motivation to lead. Motivation to Lead construct consists of 3 dimensions, i.e Affective-Identity, Social-Normative, and Non-Calculative. Then Dark Triad constructs consist of 3 dimensions, i.e Narcissism, Machiavellianism, and Psychopathy. Lastly gender constructs were divided into men and women. The number of participants in the study were 317 people (147 = Men; 170 = Women[MOU1] ) from several regions of Indonesia. This study has participant criteria, including Age minimum 18 or above; Citizen of Indonesia; Joined in institution/ organization/ workplace. The dark triad variable is measured using a short dark triad (SD3) scale. Then the motivation to lead variable is measured using motivation to lead (MTL) scale. The analysis of this study is carried out using correlation test and independent sample t-test. The result from this study showed that there was a relationship between Narcissism dimension with Affective-Identity MTL dimension (r (317) = 0,299, p < 0,01); Social-Normative MTL (r (317) = 0,395, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,167, p < 0,01). There is a relationship between Machiavellianism dimensions with Affective-Identity MTL (r (317) = -,199, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,471, p < 0,01). There is also a relationship between Psychopathy dimension with Affective-Identity MTL (r (317) = -,283, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,416, p < 0,01).Another result from this study showed that men obtain higher scores in Affective-Identity MTL dimension and Social-Normative MTL dimension than women. While women obtain higher scores in Non-Calculative MTL dimension than men. The implication of this research was Human Capital practitioner, can recruit company leaders by considering individual Motivation to Lead. In addition to that, Dark triad and gender that influence Motivation to Lead can also be considered to fit organisational needs."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanalin Norfirdausi
"[Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gender role conflict dan psychological well-being pada laki-laki gay dewasa muda. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ialah Gender Role Conflict Scale Short Form (GRCS-SF) dan Ryff’s Scales of Psychological Well-Being
(RPWB). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 99 orang laki-laki berusia 20-40 tahun yang memiliki orientasi seksual homoseksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gender
role conflict dan psychological well-being (R=-0,023; p>0,05). Meskipun demikian, salah satu dimensi gender role conflict yaitu keterbatasan afeksi antar laki-laki menunjukkan korelasi negatif yang siginifikan dengan
psychological well-being (R=-0,261; p<0,01.

This research is conducted to find the correlation between gender role conflict and psychological well-being among young adult gay men. This research used the Gender Role Conflict Scale Short Form (GRCS-SF) and Ryff’s Scales of Psychological Well-Being (RPWB). The participants of this research are 99 homosexual self-identified men aged between 20-40 years old. The result of this research showed that there is no significant correlation between gender role conflict and psychological well-being (R=-0,023; p>0,05). However, one of the gender role’s dimensions, restrictive affectionate behavior between men, showed that there is a significant negative correlation with psychological well-being (R=-0,261; p<0,01)., This research is conducted to find the correlation between gender role conflict
and psychological well-being among young adult gay men. This research used
the Gender Role Conflict Scale Short Form (GRCS-SF) and Ryff’s Scales of
Psychological Well-Being (RPWB). The participants of this research are 99
homosexual self-identified men aged between 20-40 years old. The result of
this research showed that there is no significant correlation between gender
role conflict and psychological well-being (R=-0,023; p>0,05). However, one
of the gender role’s dimensions, restrictive affectionate behavior between
men, showed that there is a significant negative correlation with psychological
well-being (R=-0,261; p<0,01).]
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S57731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Berliani Adiningsih
"Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk melihat korelasi antara ideologi maskulin dan stres peran gender maskulin dengan kekerasan dalam pacaran pada mahasiswa laki-laki. Pengukuran ideologi maskulin menggunakan alat ukur Masculine Role Norm Inventory-Short Form MRNI-SF , stres peran gender maskulin menggunakan alat ukur Masculine Gender Role Stress-Abbreviated MGRS-A , dan kekerasan dalam pacaran dengan alat ukur The Revised Conflict Tactics Scale CTS2 yang diadministrasikan melalui media daring. Partisipan berjumlah 370 mahasiswa laki-laki dalam rentang usia 18-25 tahun yang sedang mejalani hubungan pacaran selama minimal satu tahun. Teknik korelasi Pearson digunakan untuk melihat hubungan antarvariabel dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara ideologi maskulin dan stres peran gender maskulin dengan kekerasan dalam pacaran.

This quantitative research focuses on identifying the correlation between masculine ideology and masculine gender role stress to dating violence in male college students. Masculine ideology is measured by using Masculine Role Norm Inventory Short Form MRNI SF , masculine gender role stress by using Masculine Gender Role Stress Abbreviated MGRS A , and dating violence is assessed by using The Revised Conflict Tactics Scale CTS2 administered online. 370 male college students aged 18 25 who have been involved in romantic relationship for at least a year were assessed. Pearson correlation is used to define relationship between each variables. The result suggests positive correlation between masculine ideology and masculine gender role stress to dating violence."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Gracia Paulina
"Hubungan antara ayah dan anak dalam keluarga Batak Toba ditandai dengan prinsip patrilineal yang menekankan pentingnya keberhasilan anak laki laki sebagai penerus keturunan Dengan demikian kehadiran ayah menjadi hal yang penting dalam perkembangan anak laki lakinya secara khusus pada perkembangan karir Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kehadiran ayah dengan kematangan karir pada remaja laki laki bersuku Batak Toba yang berusia 14 hingga 19 tahun Father Presence Questionairre FPQ yang disusun oleh Krampe dan Newton 2006 digunakan untuk mengukur kehadiran ayah dan Career Development Inventory CDI yang disusun oleh Sudiarty 2010 digunakan untuk mengukur kematangan karir 125 remaja laki laki bersuku Batak Toba Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kehadiran ayah dengan kematangan karir artinya jika semakin tinggi skor remaja dalam mempersepsi kehadiran ayah secara psikologis maka semakin tinggi skor kematangan karir remaja Penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi ayah bersuku Batak Toba dalam mengarahkan karir pada remaja laki laki.

Relationship between father and son in Batak Toba`s tribe characterized by the patrilineal principles that emphasize the importance of the son as the successful successor to the offspring Therefore the father presence is the important things in career development This research is aimed to find a relationship between father presence and career maturity among male adolescence aged between 14 19 Father Presence Questionnaire FPQ used to measure father presence and Career Development Inventory CDI used to measure career maturity There are 125 Batak Toba male adolescents involved in this study The result of this study showed there was a significant relationship between father presence and career maturity it means if the adolescents get higher score in perceiving the psychological presence of his father the adolescent can get a higher score in career maturity This research is important as guidelines for the Batak Toba`s father in directing career in Batak Toba male adolescence."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasuhut, Saskia Fenna Sari
"Mahasiswa yang berpacaran memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami pemerkosaan dalam hubungan berpacaran. Penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa dianggap dapat menjadi faktor pendukung pemerkosaan, dengan religiositas sebagai faktor yang menginternalisasi penerimaan tersebut. Selama ini ditemukan hubungan yang tidak konsisten antara religiositas dan penerimaan mitos pemerkosaan. Ideologi tentang peran gender yang diyakini individu diduga dapat memperkuat atau melemahkan hubungan keduanya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan religiusitas dengan penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa yang berpacaran, serta pengaruh ideologi peran gender yang memengaruhinya. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa laki-laki dan perempuan yang sedang menjalin hubungan berpacaran di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan mitos perkosaan dan religiositas pada mahasiswa yang berpacaran sebesar 0,309 pada los 0,01 p=0,00 two-tail dan ideologi perangender berperan sebagai moderator.

Dating college student has greater chance to experience rape in their relationship. Acceptance to rape myths has been considered as one factor that endorse rape,with religiosity as the factor that internalized acceptance. For recent times, some in consistencies has been found in the study of correlation between religiosity and rape myth acceptance. Ideology of gender role that ones have believe in are expected to increase or decrease correlation between them. The purpose of this study is to examine the relationship between rape myth acceptance and religiosity, as well as how gender role ideology could affect the relationship. This study is conducted to male and female college students in Jabodetabek region. Result founds signifancy between rape myth acceptance and religiosity as 0,309on los 0,01 p 0,00 two tail and effects of gender role ideology as moderator in between."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikke Ayoe Damayantie
"Penelitian ini membahas tentang representasi stereotipe gender pada Beauty Influencer Pria di Rusia berdasarkan komentar-komentar yang terdapat pada kanal Youtube Andrei Petrov. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana stereotipe gender yang diberikan oleh masyarakat terhadap seorang Beauty Influencer Pria di Rusia dengan menggunakan metode analisis wacana kritis oleh Teun A. Van Djik yang akan dipadukan dengan teori representasi milik Stuart Hall. Metode Analisis Wacana Kritis ini akan digunakan untuk mengungkap makna dibalik komentar-komentar yang terdapat di dalam kanal Youtube Andrei Petrov, sedangkan teori representasi milik Stuart Hall untuk melihat pemberian stereotip gender yang di representasikan melalui komentar-komentar tersebut.

This research discusses the gender stereotype representation of male beauty influencers in Russia based on comments on Andrei Petrov's Youtube channel. The purpose of this study is to see how gender stereotypes are given to a male beauty influencer in Russia by using the critical discourse analysis method by Teun A. Van Djik which will be combined with Stuart Hall's theory of representation. This Critical Discourse Analysis method will be used to reveal the meaning behind the comments contained in Andrei Petrov's YouTube channel, while Stuart Hall's theory of representation is to see the giving of gender stereotypes represented through these comments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Dominikus David Biondi
"Career indecision merupakan masalah yang cukup penting bagi kehidupan remaja saat ini. Jika hal ini terus berlanjut, maka remaja cenderung gagal dalam menentukan kariernya di masa depan. CDSE sebagai kapabilitas individu dalam pengambilan keputusan karier di masa depan, sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu parenting styles (eksternal) dan thinking styles (internal). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi siswa SMA mengenai parenting styles orang tua yang dimediasi oleh thinking styles terhadap tingkat CDSE ketika membuat keputusan karier. Selain itu juga, penelitian ini akan menganalisis perbedaan gender yang terjadi pada remaja laki-laki dan perempuan, sehingga didapatkan data yang faktual terkait isu gender terhadap CDSE siswa SMA.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuantitatif non-eksperimental dengan jenis cross-sectional. Subjek penelitian terdiri dari 617 orang siswa yang berasal dari tiga sekolah di Jakarta yang duduk di kelas 11 dan 12. Career Decision Self-Efficacy Scale - Short Form (CDSE-SF), Parental Authority Questionnaire (PAQ), Thinking Styles Inventory-Revised II (TSI-R2) menjadi alat ukur dalam penelitian ini. Teknik analisis data menggunakan Simple Mediation Model with Hayes's Model 4 dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science) 23 ­- PROCESS Macro.
Ditemukan bahwa CDSE pada siswa laki-laki secara signifikan dipengaruhi oleh parenting styles ayah otoriter dan ibu otoritatif, sedangkan pada siswa perempuan dipengaruhi oleh parenting styles ayah otoritatif dan ibu otoriter, serta secara signifikan juga dipengaruhi oleh thingking styles Tipe I dan Tipe II. Pengujian mediasi menemukan bahwa variabel thinking styles secara signifikan menengahi beberapa hubungan antara parenting styles ayah dan ibu terhadap CDSE. Namun, ada beberapa keterbatasan, di mana implikasi untuk penelitian lebih lanjut diberikan.

Career indecision has become a considerable issue among adolescents recently. Students would likely fail in determining their future career if this issue continued to occur. Career Decision Self-Efficacy (CDSE) as individual's capability in decision making related to future career was strongly influenced by parenting styles (external factor) and thinking styles (internal factor). This study aims to examine the effects of high school students' perceptions about their parents' parenting styles mediated by the thinking style on CDSE level in making various decisions related to their future career. In this study, the effects of gender between male and female adolescents was also analyzed in order to obtain factual data regarding gender-related issues toward high school students' CDSE level.
This study employed a non-experimental quantitative research using a cross-sectional design. The research subjects covered 617 students from three schools in Jakarta who were currently in their 11th and 12th grades. The data of this study were collected using Career Decision Self-Efficacy Scale - Short Form (CDSE-SF), Parental Authority Questionnaire (PAQ), Thinking Styles Inventory-Revised II (TSI-R2) as the research instruments. The obtained data were then analyzed using a Simple Mediation Model with Hayes' Model 4 using SPSS (Statistical Package for Social Science) 23 - PROCESS Macro.
The results of the data analysis indicated that male students' CDSE had been significantly influenced by the parenting style applied by authoritarian paternal and authoritative maternal. Meanwhile, the CDSE level of female students was influenced by the parenting styles applied by authoritative paternal and authoritarian maternal, besides it was also significantly influenced by thinking styles Type I and Type II. Based on the results of the mediation testing, thinking styles were found to significantly mediated the relationship between parenting styles applied by paternal and maternal towards CDSE level. However, this study suffered from several limitations that could be improved by future researchers. 
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Hanifa
"ABSTRAK
Program-program pemberdayaan ekonomi perempuan belum mampu melakukan transformasi sosial karena programnya yang women specific. Studi ini mengungkap pengalaman Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita PPSW Pasoendan dalam melibatkan laki-laki sebagai upaya mewujudkan transformasi sosial, terutama transformasi gender yang mana laki-laki sebagai aktor ikut berpartisipasi didalamnya. Temuan dari penelitian ini menunjukkan usaha transformasi PPSW Pasoendan tidak mudah tetapi bisa dilakukan yang ditunjukkan oleh adanya program non spesifik laki-laki dan program spesifik laki-laki yang ternyata berdampak secara internal organisasi dan eksternal masyarakat dampingan . Dampaknya adalah meningkatnya kesadaran dan praktik keterlibatan laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga, pengasuhan anak dan juga penghargaan terhadap otonomi tubuh perempuan. Dampak dari pelibatan laki-laki ini, tidak hanya terjadi pada program pemberdayaan ekonomi perempuan tetapi juga pada program kesehatan reproduksi dan kesehatan lingkungan yang dikelola PPSW Pasoendan.

ABSTRAK
Women 39 s economic empowerment programs have not been able to carry out social transformation because of the programs are women specific. This study sought to reveal the experience of Pasoendan Women 39 s Resources Development Center PPSW Pasoendan in involving men, as a social actor, to realize social transformation, especially gender transformation. The findings of this study show that the transformation process of PPSW Pasoendan is not easy, but it is possible as shown by the presence of non men specific program and men specific program that have significant impact both internally organizational and externally assisted community program beneficiaries . The participation of men in women 39 s economic empowerment programs have impacted three areas 1 increase men rsquo s participation in housework, 2 increase men rsquo s participation in childcare and 3 increase men rsquo s respect towards the autonomy of women rsquo s body reproductive rights. Those impacts are due to the involvement of men, not only on women 39 s economic empowerment programs but on other programs such as reproductive health and environmental health managed by PPSW Pasoendan. "
2017
T47942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumgum Gumelar Fajar Rakhman
"Bekerja memiliki pengaruh yang besar pada identitas dan persepsi diri serta harga diri individu (Feldman,1989, Perlmutter dan Hall,1985). Tidak adanya pekerjaan yang dilakukan membuat seseorang kehilangan identitas diri dan aspek lain dalam hidupnya akan terpengaruh secara negatif. Selain itu, konsekuensi terpenting dari situasi menganggur adalah hilangnya harga diri. Melihat pentingnya harga diri dalam proses mencari pekerjaan dan dampak psikologis yang terjadi pada pengangguran terutama kemampuan protektif yang rendah terhadap stres, peneliti ingin melihat gambaran harga diri dan juga hubungannya dengan kemampuan mengatasi keadaan yang menekan (stres) dari kondisi dirinya yang menganggur.Besarnya dampak keadaan tidak memiliki pekerjaan atau menganggur membuat individu atau penganggur akan berada dalam keadaan stres atau tertekan. Salah satu karakteristik individu yang diasumsikan memiliki kaitan yang kuat dengan kondisi stres adalah pola pengendaiian atau disebut locus of control (Parkes, 1994). Perbedaan penghayatan stres antara individu yang memiliki locus of control internal dan individu yang memiliki locus of control eksternal selanjutnya juga mempengaruhi coping atau usaha untuk menghadapi stress. Folkman dan Lazarus (1984) mereka memberikan batasan coping yang lebih luas meliputi strategi kognitif dan tingkah laku mengatasi suatu situasi yang dapat menimbulkan stres (problem-focused coping) dan yang disertai emosi-emosi negatif (emotion-focused coping) (Aldwin & Revenson,1987). Atwater (1983) menyatakan bahwa semakin individu memahami dan mendekatkan situasi stres pada dasar-dasar pemecahan masalah maka semakin besar kesempatannya untuk berhasil pada coping terhadap masalahnya. Dari paparan di atas, peneliti ingin melihat gambaran locus of control yang dimiliki oleh pengangguran tamatan Sekolah Menengah Kejuruan dan hubungannya dengan kemampuan coping yang dimiliki oleh pengangguran Tamatan Sekolah Menengah Kejuruan. Peneliti juga ingin melihat sumbangan harga diri dan locus of control pada strategi coping pada pengangguran Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk menjawab hal tersebut, penulis menyebarkan 200 kuesioner yang terdiri dari alat ukur harga diri dari Rosenberg, alat ukur Locus of Control dari IPC Leverson dan Ways of Coping Scale dari Folkman dan Lazarus dengan menggunakan skala yang memiliki beberapa alternatif pilihan. Dengan menggunakan teknik korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan yang negatif antara harga diri dan locus of control dengan emotion focused coping (r = -0,227 dan ?0,267). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi harga diri dan locus of control yang internal maka subyek semakin rendah menggunakan strategi emotion focused coping. Sumbangan variabel harga diri dan locus of control signifikan terhadap strategi coping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T17943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>