Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adristi Freedlina Ardine
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan yang dialami oleh mahasiswa yang mengikuti kegiatan Magang Bersertifikat Kampus Merdeka. Studi terdahulu menjelaskan bahwa mahasiswa sering dihadapkan dengan kondisi kerja yang rentan dalam kegiatan magang yang diikutinya. Studi terdahulu juga turut menjelaskan bahwa universitas, perusahaan, dan pemerintah memiliki peran dalam melanggengkan prekaritas yang terjadi pada mahasiswa melalui kegiatan magang. Meskipun demikian, studi-studi terdahulu melihat bahwa kerentanan (precariousness) hanya dilihat sebagai konsekuensi dari praktik produksi yang liberal di dalam  institusi-institusi ekonomi. Dalam penelitian ini, peneliti berargumen bahwa sistem konversi SKS dan magang akademis yang diinstusionalisasikan melalui program Magang Merdeka telah memunculkan kerentanan terselubung (hidden precariousness) sebagai akibat reduksionisme manfaat sosial pendidikan di dalam hubungan kerja (employment relations). Dengan kata lain, sistem pemagangan pendidikan telah menciptakan kerentanan (kondisi kerja yang rawan) baru baik di dalam dunia kerja sekaligus pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendalami kerentanan yang dialami oleh peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka.

This study aims at analyzing the precariousness experienced by students who take part in the Magang Merdeka program. Previous studies explained that students are often faced with precarious working conditions in the internships they participate in. Previous studies also explained that universities, companies, and the government have a role in perpetuating the precariousness that occur in students’ internships. Nonetheless, previous studies have seen that precariousness is only seen as a consequence of liberal production practices within economic institutions. In this study, researchers argue that the semester credit conversion system and institutionalized academic internship through the Magang Merdeka program have created hidden precariousness as a result of reductionism in the social benefits of education in employment relations. In other words, the educational apprenticeship system has created new precariousness (unsafe working conditions) both in the world of employment and in education. Therefore, this study uses a qualitative research method to explore the precariousness experienced by the Magang Merdeka program participants."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dwiki Revanzha
"Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk menganalisis Kepuasan mahasiswa Universitas Indonesia atas program Magang Kampus Merdeka Flagship. Dalam penulisan skripsi ini digunakan teori tentang Higher Educational Service Quality (HESQUAL) yang dikemukakan oleh Teeroveengadum et al. (2016) dengan lima dimensi, yaitu administrative quality, physical environment, core educational quality, support facilities, dan transformative quality. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mixed method melalui survei dan wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan dari 160 responden mahasiswa Universitas Indonesia yang mengikuti program Magang Kampus Merdeka Flagship tahun 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa Universitas Indonesia tergolong tinggi, yaitu sebesar 81,9% responden. Berdasarkan analisis terhadap lima dimensi HESQUAL, mayoritas mahasiswa Universitas Indonesia merasa puas terhadap program Magang Kampus Merdeka Flagship. Meskipun mayoritas responden sudah merasa puas, tetapi masih terdapat berbagai aspek yang perlu ditingkatkan dari pihak Universitas Indonesia, Kemendikbudristek, dan mitra.

The aim of this study is to analyze Universitas Indonesia students satisfaction with the Kampus Merdeka Flagship internship program. This research uses the Higher Educational Service Quality (HESQUAL) theory proposed by Teeroovengadum et al. (2016), which includes five dimensions: administrative quality, physical environment, core educational quality, support facilities, and transformative quality. The data collection technique used is a mixed method through surveys and in-depth interviews. Data was collected from 160 respondents, students of Universitas Indonesia who participated in the Kampus Merdeka Flagship internship program in 2023. The results of this study show that the satisfaction level of Universitas Indonesia students is at a satisfied level, with 81.9% of respondents expressing satisfaction. All dimensions indicate that Universitas Indonesia students are satisfied with the Kampus Merdeka Flagship internship program. Although the majority of respondents are already satisfied, there are still various aspects that need improvement from Universitas Indonesia, the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology (Kemendikbudristek), and partners."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denis Tahar
"Selama ini, pemagangan merupakan suatu bentuk pelatihan kerja dengan praktik pada industri secara langsung. Pemagangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 serta Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2020 hanya memandang pemagang sebagai pencari kerja dan orang yang bekerja dan akan ditingkatkan keterampilannya. Di sisi lain, Program Magang Kampus Merdeka merupakan program pemagangan bagi mahasiswa yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai upaya dalam menghadapi jurang besar antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Harapannya adalah mahasiswa dapat menjadi lulusan yang siap kerja dan memenuhi kebutuhan dunia industri. Dengan adanya program tersebut, skripsi ini menganalisis permasalahan bagaimana pelindungan mahasiswa yang berada dalam pemagangan terkhususnya dengan hadirnya Program Magang Kampus Merdeka. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian doktriner yang menganalisis peraturan perundang-undangan dengan juga informasi lapangan sebagai pelengkap. Kesimpulan dari permasalahan ini adalah Pelaksanaan Program Magang Merdeka tidak didasari oleh payung pelindungan yang memadai bagi pesertanya. Hal ini terlihat daripada banyaknya hak peserta yang dimaksud tidak sesuai antara praktik dan pedoman yang dirancang. Selain itu, kewajiban mitra perusahaan Magang Merdeka dalam mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan tidak dapat dijalankan karena sejatinya konsep magang antara kedua instansi memiliki perbedaan yang signifikan. Sinergi program antar lembaga dan perumusan istilah magang yang jelas adalah keniscayaan agar dapat menciptakan kepastian hukum dan pelindungan yang memadai terkhususnya bagi peserta Magang Merdeka.

Internships have traditionally been a form of work training that involves direct practice within industries. Internships, according to Law No. 13 of 2003 and the Minister of Manpower Regulation No. 6 of 2020, regard interns solely as job seekers and workers who are expected to enhance their skills. On the other hand, the Kampus Merdeka Internship Program is an internship program for students initiated by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology as an effort to bridge the significant gap between education and the professional world. The goal is for students to become work-ready graduates who meet the needs of the industry. Given this program, this thesis analyzes the issue of how student protection in internships, especially within the context of the Kampus Merdeka Internship Program, is ensured. The research method used involves secondary data analysis, including regulations, books, official guidelines, previous research, and actual occurrences in the field regarding the phenomena in question. The conclusion of this issue is that the implementation of the Kampus Merdeka Internship Program lacks adequate protection for its participants. This is evident from the many participant rights that do not align with the designed guidelines and actual practices. Furthermore, the obligations of Kampus Merdeka partner companies to comply with labor regulations cannot be fully realized because the internship concepts between the two institutions differ significantly. Program synergy between institutions and the clear formulation of the term "internship" are essential to create legal certainty and adequate protection, particularly for Kampus Merdeka Internship participants."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hibatullah Wafi Yassar
"Magang Merdeka merupakan salah satu program Kampus Merdeka untuk mengasah kemampuan praktis mahasiswa yang masih aktif berkuliah. Peneliti ingin melihat hubungan antara setiap dimensi work-life balance dengan kesejahteraan subjektif pada 107 mahasiswa aktif S1 yang mengikuti program Magang Merdeka. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan alat ukur The PERMA-profiler untuk mengukur kesejahteraan subjektif dan Work/Non-work Interference and Enhancement Scale untuk mengukur work-life balance. Hasil penelitian menunjukkan dimensi work enhancement of personal life memiliki hubungan yang signifikan dengan kesejahteraan subjektif sebesar (r = 0,02; p < 0,01; two tailed). Tidak ada hubungan antara dimensi work interference with personal life, personal life interference with work, dan personal life enhancement of work dengan kesejahteraan subjektif. Oleh karena itu, pemangku kebijakan perlu mengatur agar mahasiswa aktif S1 tidak terbebani dan membekali mereka dengan dukungan yang memadai untuk bisa mengatasi beban kerja dan beban akademik secara bersamaan.

Magang Merdeka is a program aimed at honing students' practical skills, but it has the potential to cause role conflicts among students. This study aims to examine the relationship between the dimensions of work-life balance and subjective well-being in students participating in the Magang Merdeka program. The total number of participants was 107, consisting of active students aged 19 to 23 years old, who have participated or are currently participating in the Magang Merdeka program. This study found a relationship between work enhancement of personal life and subjective well-being (r = 0.02; p < 0.01; two-tailed). Additionally, this study found that there was no relationship between other dimensions of work-life balance and subjective well-being in the context of students in the Magang Merdeka program."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiel Azriel Wirayudha
"Kapitalisme dan neoliberalisme telah menguasai norma dan mewujud dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Sebagai bukti, saat ini pendidikan cenderung mengarahkan mahasiswa untuk menjadi sumber daya yang akan dimanfaatkan dalam proses industrialisasi. Oleh karena itu, neoliberalisme dapat dianggap sebagai "isme" yang mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia saat ini dan berkontribusi pada ketimpangan kelas yang meningkat. Fenomena ini menjadi faktor utama dalam program pemagangan MBKM yang bersifat eksploitatif. Dalam program pemagangan MBKM, terdapat hambatan struktural karena dominasi korporasi terhadap mahasiswa pekerja magang yang signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan eksistensi program magang MBKM yang menghasilkan eksploitasi terhadap mahasiswa pekerja magang dianalisis dengan teori kriminologi kritis. Metode penulisan dari penelitian ini menggunakan metode kualitatif kritis yang menyadari perlunya memperbaiki ketidaksetaraan dengan memberikan prioritas kepada kelompok yang paling terpinggirkan dalam masyarakat. Data diambil dari beberapa subyek mahasiswa pekerja magang yang menjadi korban eksploitasi dan kekerasan lainnya. Selain itu, data juga didapatkan dari pelaksana program MBKM, yaitu perguruan tinggi dan program studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa pekerja magang memiliki posisi yang powerless sehingga timbulnya eksploitasi yang dilakukan oleh pihak berkuasa, seperti korporasi dan lembaga negara/pemerintah. Selain itu, kurangnya koordinasi yang efisien antara program studi, perguruan tinggi, dan pemerintah juga menjadi masalah. Hal ini mengakibatkan tidak adanya perlindungan hukum bagi mahasiswa pekerja magang secara teknis. Oleh karena itu, eksploitasi mahasiswa pekerja magang pada program pemagangan MBKM dianggap sebagai bentuk perbudakan modern. Perbudakan modern ini melibatkan pemanfaatan kekuasaan atau kerentanan, atau memberikan imbalan untuk persetujuan dari orang yang memiliki kontrol untuk tujuan eksploitasi.

Capitalism and neoliberalism have dominated the norms and materialized within the higher education system in Indonesia. As evidence, the current education tends to direct students to become resources utilized in the process of industrialization. Therefore, neoliberalism can be considered an "ism" that influences the current education system in Indonesia and contributes to the increasing class inequality. This phenomenon becomes a significant factor in the exploitative nature of the MBKM internship program. In the MBKM internship program, there are structural barriers due to the significant corporate dominance over student interns. The purpose of this research is to describe the existence of the MBKM internship program that leads to the exploitation of student interns, analyzed through critical criminology theory. The research methodology employed is critical qualitative method, which acknowledges the need to address inequality by prioritizing the most marginalized groups in society. Data is collected from various student intern subjects who have experienced exploitation and other forms of violence. Additionally, data is obtained from the program implementers, namely colleges and study programs. The research findings indicate that student interns hold a powerless position, leading to exploitation by authoritative entities, such as corporations and government institutions. Furthermore, the lack of efficient coordination between study programs, colleges, and the government exacerbates the issue, resulting in a lack of technical legal protection for student interns. Consequently, the exploitation of student interns in the MBKM internship program is regarded as a form of modern slavery. This modern slavery involves the use of power or vulnerability and offers incentives to obtain consent from those who have control over the situation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisya Luthfiya
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi proses program magang kampus merdeka di Bank XXX. Bank XXX merupakan bank sentral dan salah satu mitra program Kampus Merdeka. Program Kampus Merdeka diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar program studinya. Program magang terdiri dari pembelajaran mandiri, penelitian, dan pengalaman kerja. Evaluasi program didasarkan pada teori pembelajaran dan model KSA (Knowledge, Skills, Attitude). Hasil evaluasi menyimpulkan bahwa program magang ini dilaksanakan sesuai dengan model KSA. Program ini adalah program komprehensif yang memberikan banyak pengetahuan dan keterampilan baru dan membentuk sikap yang baik. Hal ini membentuk mahasiswa yang siap untuk bekerja. Selain itu, laporan magang ini juga memuat refleksi diri. Setelah melakukan refleksi diri, tindak lanjut yang dilakukan adalah memahami deskripsi pekerjaan yang akan diambil kelak, melamar ke perusahaan akuntan publik, dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.

The purpose of this internship report is to evaluate the process of kampus merdeka internship program at Bank XXX. Bank XXX is a central bank and one of the partners of Kampus Merdeka Program. Kampus Merdeka Program is launched by the Minister of Education and Culture which aims to provide opportunities for students to learn and develop themselves outside their study program. The internship program consists of self-learning, research, and working experience. The evaluation of the program was based on the learning theories and KSA (Knowledge, Skills, Attitude) model. The results of the evaluation, concluded that this internship program are performed according to the KSA model. It is a comprehensive program that, after completion, bestows a lot of new knowledge and skills and forms a good attitude. This prepares students for the workforce. In addition, this internship report also includes the writer’s self-reflection. After self-reflecting the follow up actions are to understand job description of future job, apply to accounting firms, and increase English proficiency."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
St. Suryanita Fadhliyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan habitus kerja peserta Magang Bersertifikat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan aplikasinya di dunia kerja. Peneliti berargumen bahwa pembentukan habitus mahasiswa melalui magang merupakan elemen sentral dalam fase persiapan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja. Hal ini dikarenakan habitus tersebut diperoleh melalui proses transisi dan adaptasi yang padat dari dunia perkuliahan ke dunia kerja. Terlebih lagi, dengan program MBKM yang menganjurkan peserta berpartisipasi penuh dalam pekerjaan, habitus-habitus tersebut dapat dibentuk dengan lebih matang. Studi-studi terdahulu cenderung memperlihatkan bahwa magang hanya merupakan sebuah program persiapan transisi memasuki dunia kerja namun tanpa menganalisis secara lebih khusus pada proses sosial dari adaptasi untuk memasuki dunia kerja. Keterbatasan ini ditopang pula oleh jenis program magang yang diamati oleh studi-studi tersebut, yakni jenis magang wajib singkat yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan kuliah. Dengan pendekatan kualitatif yakni wawancara mendalam terhadap peserta Magang Bersertifikat MBKM, peneliti menemukan bahwa pembentukan habitus peserta Magang MBKM didukung oleh beberapa hal, yakni budaya perusahaan, lingkungan pekerjaan, mentor yang membimbing, lingkungan tim, serta pekerjaan itu sendiri. Segala yang telah dilakukan oleh peserta melalui pelaksanaan program ini menjadi portofolio yang dilihat oleh perekrut. Hal ini disebut sebagai modal simbolik yang merupakan output dari partisipasi peserta dalam program Magang MBKM.

This research aims to understand the process of forming the work habitus of participants in the Magang Bersertifikat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program and its application in the workplace. The researcher argues that the formation of student habitus through internships is a central element in the phase of preparing students to enter the workforce. This is because such habitus is acquired through a dense transition and adaptation process from academic life to the professional world. Furthermore, with the MBKM program encouraging participants to fully engage in work, these habitus can be more maturely developed. Previous studies tend to show that internships are merely a transitional preparation program for entering the workforce without specifically analyzing the social process of adaptation to the professional world. This limitation is also supported by the type of internships observed by these studies, which are short mandatory internships conducted alongside academic activities. With a qualitative approach, namely in-depth interviews with participants of the MBKM Certified Internship, the researcher found that the formation of habitus among MBKM Internship participants is supported by several factors, namely company culture, work environment, guiding mentors, team environment, and the work itself. Everything that participants have done through the implementation of this program becomes a portfolio seen by recruiters. This is referred to as symbolic capital, which is the output of participants' participation in the MBKM Internship program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqi Adam Pamungkas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor individual, dukungan universitas, lingkungan organisasi, dan karakteristik pekerjaan terhadap career adaptability para mahasiswa peserta Magang Merdeka. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner secara daring kepada para mahasiswa peserta Magang Merdeka (N=211) untuk pemerolehan data. Pengukuran career adaptability menggunakan CAAS-International, setelah itu pada faktor kepuasan magang yang meliputi faktor individual, dukungan universitas, lingkungan organisasi, dan karakteristik pekerjaan peneliti menggunakan alat ukur yang dibuat oleh Hussien dan La Lopa (2018). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis korelasi menggunakan Pearson Product Moment, analisis asumsi uji klasik, dan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil regresi berganda ditemukan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama pada faktor individual, dukungan universitas, lingkungan organisasi, dan karakteristik pekerjaan terhadap career adaptability dengan R=0.674, F=42.940, dan p < 0.05. Artinya bahwa peningkatan secara bersama-sama pada variabel IV menyebabkan career adaptability juga akan semakin tinggi.

This research aims to determine the influence of individual factors, university support, organizational environment, and job characteristics on the career adaptability of students participating in the Magang Merdeka. To obtain data, researchers distributed online questionnaires to students participating in the Magang Merdeka (N = 211). We measured career adaptability using CAAS-International; subsequently, the internship satisfaction factors included individual factors, university support, organizational environment, and job characteristics, researchers used measuring tools created by Hussien and La Lopa (2018). This research uses descriptive analysis, Pearson Product Moment correlation analysis, classical test assumption analysis, and multiple regression analysis. The results of multiple regression found a simultaneous influence of individual factors, university support, organizational environment, and job characteristics on career adaptability, with R = 0.674, F = 42.940, and p < 0.05. These findings show that career adaptability will increase along with an increase in variable IV simultaneously. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ama Galiana Ramadhani
"Makalah ilmiah akhir ini membahas dilema identitas saya sebagai mahasiswa magang dalam program Receh-Coreng yang berdampak pada bagaimana posisi mahasiswa dengan latar belakang jurusan Antropologi ditempatkan oleh warga setempat. Tulisan ini memperlihatkan bagaimana metode penelitian etnografi dengan berfokus pada isu positioning dan isu identitas diaplikasikan dalam melihat realita di lapangan. Program Receh-Coreng yang terintegrasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), melibatkan peran aktif mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan untuk berkontribusi secara langsung melakukan pengumpulan data penelitian di Kampung Kota. Dalam proses adaptasi di Kampung Tembok Bolong, saya menemukan konflik internal antara pengurus koperasi dengan warga yang semakin memperlihatkan dilema posisi saya sebagai insider dan outsider. Di satu sisi, posisi mahasiswa magang ditempatkan sebagai insider oleh pengurus koperasi yang memberikan ekspektasi kepada saya untuk berpihak kepada koperasi, membantu menyuarakan permasalahan ke pemerintah dan memberikan bantuan sembako kepada warga. Di sisi lain, posisi mahasiswa magang ditempatkan sebagai outsider oleh warga, sejalan dengan asumsi negatif warga yang menganggap saya sebagai “antek-antek koperasi”. Dilema posisi yang dialami mahasiswa magang disertai munculnya tantangan, mempengaruhi keterlambatan dalam proses pengumpulan data untuk keperluan program Receh-Coreng.

This final scientific paper discusses my identity dilemma as an intern student in the Receh-Coreng program which has an impact on how students with a background majoring in Anthropology are positioned by local residents. This article shows how ethnographic research methods focusing on positioning issues and identity issues are applied in looking at reality in the field. The Receh-Coreng program, which is integrated with the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program, involves the active role of students in developing skills to contribute directly to collecting research data in Kampung Kota. During the adaptation process in Walling Bolong Village, I discovered an internal conflict between the cooperative management and the residents which increasingly showed the dilemma of my position as an insider and outsider. On the one hand, the student intern position was placed as an insider by the cooperative management which gave me expectations to side with the cooperative, help voice problems to the government and provide basic food assistance to residents. On the other hand, the position of the intern was placed as an outsider by the residents, in line with the negative assumptions of the residents who considered me a "cooperative lackey". The positional dilemma experienced by intern students is accompanied by the emergence of challenges, affecting delays in the data collection process for the Receh-Coreng program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>