Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120031 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Syifana Hanan
"Penelitian ini membahas mengenai konsultasi kesehatan mental bagi pekerja yang dilakukan oleh Konsultan S sebagai penyedia jasa layanan kesehatan mental. Urgensi dari dilakukannya penelitian ini berangkat dari adanya peningkatan masalah pekerja, terutama terkait masalah kesehatan mental di tempat kerja. Konsultasi kesehatan mental menjadi salah satu pilihan dalam memberikan bantuan bagi pekerja untuk mengatasi masalah kesehatan mental di tempat kerja sehingga dapat mencapai kesejahteraan pekerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret hingga bulan Juni tahun 2023 melalui studi literatur dan wawancara mendalam dengan 1 orang Chief Executive Officer dan 1 orang Chief Operating Officer, di mana keduanya juga berperan sebagai konsultan dalam layanan konsultasi kesehatan mental. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melaksanakan konsultasi kesehatan mental, Konsultan S berperan sebagai profesional (expert) yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam mendiagnosis masalah klien, memberikan informasi yang tidak tersedia sebelumnya, serta memberikan dukungan emosional. Klien utama pada konsultasi adalah pekerja, yang meliputi karyawan dan guru. Model konsultasi kesehatan mental yang dilaksanakan oleh Konsultan S adalah model the purchase of information or expertise, di mana klien yang meminta bantuan kepada konsultan telah mengetahui kondisi dan masalah, serta layanan apa yang dapat disediakan oleh konsultan untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Tipe konsultasi yang diberikan Konsultan S berfokus pada 1) penyelesaian kasus pada consultee (consultee-centered case consultation) dan 2) penyelesaian kasus pada klien dari consultee (client-centered case consultation). Signifikansi penelitian ini adalah terungkapnya perbedaan proses konsultasi kesehatan mental yang dilakukan Konsultan S dengan konsultasi dalam pekerjaan sosial, di mana output implementasi tidak hanya sebatas nasihat, tetapi juga berlanjut hingga terlibat dalam memberikan layanan seminar kesehatan mental yang dapat mengatasi masalah consultee. Kebermanfaatan hasil penelitian ini bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial adalah tentang tipe dan proses konsultasi dalam mata kuliah Teori dan Teknik Supervisi dan Konsultasi.

This research discusses the implementation of mental health consultations for workers conducted by Consultant S as a mental health service provider. The urgency of conducting this research departs from the increasing problems of workers, especially related to mental health problems in the workplace. Mental health consultations an alternative option in providing assistance for workers to overcome mental health problems in the workplace so as to achieve worker well-being. This research was conducted using a descriptive type of qualitative research method. Data were collected from March to June 2023 through literature review and in-depth interviews with 1 Chief Executive Officer and 1 Chief Operating Officer, both of whom also act as consultants in mental health consultations services. The informants were selected using purposive sampling technique. The results showed that in carrying out mental health consultations, Consultant S acts as a professional (expert) who has the knowledge and expertise in diagnosing client problems, providing information that was not previously available, and providing emotional support. The primary clients are workers, which include employees and teachers. The mental health consultation model implemented by Consultant S is the purchase of information or expertise model, where the client seeking assistance from the consultant already knows the condition and problem, as well as what services the consultant can provide to help overcome the problem. Furthermore, the type of consultation provided focuses on 1) consultee-centered case consultation and 2) client-centered case consultation. The significance of this research is revealing of differences between Consultant S's mental health consultation process and social work consultation, where the output of the implementation was not only limited to advice, but also continued to be involved in providing mental health seminar services that could overcome the consultee's problems. This research is expected to contribute to the Social Welfare Science study program, especially on the theme of the type and process of consultation in the Theory and Techniques of Supervision and Consultation course."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Arif Pambudie
"Kualitas pelayanan memiliki peran penting terhadap pengguna layanan, termasuk juga pada pelayanan kesehatan mental. Universitas Indonesia, sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi nasional, telah menyediakan layanan konseling bagi sivitas akademika UI, dalam hal ini mahasiswa UI sebagai bagian dari generasi Z. Pelayanan konseling ini terdapat di Klinik Satelit Makara Universitas Indonesia; yaitu layanan konsultasi psikologis yang membantu mahasiswa mengatasi permasalahan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan kesehatan mental pada Klinik Satelit Makara Universitas Indonesia bagi para mahasiswa generasi Z di era pandemi Covid-19. Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini, yang juga merupakan penelitian deskriptif. Data penelitian ini didapat melalui wawancara mendalam dan melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan kesehatan mental di Klinik Satelit Makara sudah sesuai dengan terpenuhinya dimensi dari HSO & CPSI (2020), kecuali dimensi Accessible Care dikarenakan lamanya waktu tunggu dan sumber daya manusia yang belum mencukupi kebutuhan/ permintaan pengguna layanan. Meskipun demikian, Klinik Satelit Makara sudah melakukan berbagai langkah dalam menanggapi hal tersebut.

Service quality has an important role for service users, including mental health services. Universitas Indonesia, as one of the national higher education institutions, has provided counseling services for UI academics, in this case UI students as part of Generation Z. These counseling services are available at the Makara Satellite Clinic, University of Indonesia; namely psychological consulting services that help students overcome mental health problems. This study aims to analyze the quality of mental health services at the Makara Satellite Clinic, University of Indonesia for generation Z students in the Covid-19 pandemic era. A qualitative approach is used in this study, which is also a descriptive study. The research data were obtained through in-depth interviews and through literature study. The results showed that the quality of mental health services at the Makara Satellite Clinic was in accordance with the fulfillment of the dimensions of the HSO & CPSI (2020), except for the Accessible Care dimension due to the length of waiting time and human resources that did not meet the needs/demands of service users. However, Makara Satellite Clinic has taken various steps in response to this."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiana Sari Santoso
"Pekerja bagian produksi merupakan aset utama bagi suatu perusahaan di bidang media elektronik sehingga kesehatan pekerja baik secaara fisik dan mental harus diutamakan. Untuk dapat mengetahui kesebatan mental pekerja dapat menggunakan Self Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20) dati WHO yang dapat mendeteksi adanya gejala gangguan kesehatan mental.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan validitas SRQ-20 versi Bahasa Indonesia dalam penapisan gangguan kesehatan mental pekerja di Indonesia.
Penelidan ini dilakukan di perusahaan media elektronik yaitu di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Desain penelitian menggunakan metode teknik korelasi. Populasi adalah pekerja di bagian produksi yang berjumlah 157 orang. Besar sampel adalah 30 orang. Prosedur Translate-Back translate dilakukan sebanyak 4 kali untuk mendapatkan kuesioner SRQ-20 versi terjemahan Bahasa Indonesia yang identik dengan SRQ-20 asli. Pengumpulan data diambil dengan cara wawaneara, pengisian data umum, pengisian SRQ-20 sebanyak dua kali dengan jarak 15 hari.
Pada hasil pemeriksaan pertama SRQ-20 dari 30 responden terdapat 26,6% mengalami gejala gangguan kesehatan mental dan hasil pemeriksaan kedua dengan responden yang sama sebesar 3,3%. Hasil perhitungan dengan tehnik korelasi prOdUct moment terhadap setiap butir pertanyaan SRQ-20 hasil pengisian didapatkan 3 butir pertanyaan yang harus direvisi kalimat yaitu pertanyaan nomor 2, 10 dan 17; 5 bultir pertanyaan yang harus direvisi kata yaitu pertanyaan nomor 4, 13, 15, 16 dan 19; serta 12 pertanyaan sudah reliabel bisa langsung dipergunakan dalam kuesioner. Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya adalah karena kondisi demografi dan keadaan sosial penduduk yang berbeda di setiap negara Dengan metode transkultural diperoleh SRQ-20 versi awal dalam Bahasa Indonesia. Uji validitas menghasiikan 12 pertanyaan dari SRQ-20 yang siap dipergunakan, sementara itu terdapat 5 pertanyaan yang direvisi kata dan 3 pertanyaan yang akan direvisi kalimat. Modifikasi dan revisi untuk butir pertanyaan yang tidak valid, dilakukan dengan konsultasi ahli sebagai bagian dari upaya meningkatkan validitas konstruksi dan diperolehnya SRQ-20 versi Indonesia yang diusulkan.

Workers' share of production is a major asset for a company in the field of electronic media so that the health of workers both physically and mentally should take precedence. To be able to find mental bealth, workers can use the Self Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20) from the WHO that can detect the symptoms of mental health disorders.
The purpose of this study is to obtain the validity of SRQ-20 version of the Indonesian Language in mental health disorders screning workers in Indonesia.
This research was conducted in an electronic media company that is in Keban Sirih, Central Jakarta. Research design using correlation techniques. The population is workers in the production of which amounts to 157 people. The sample size is 30 people. Translate-Back Translate procedure done as much as four times for SRQ-20 questionnaire Indonesian subtitles version of SRQ-20 is identical to the original. The collection of data was collected with interview, filling in general, the SRQ-20 charging twice the distance of 15 days. At the first examination SRQ-20 from the 30 respondents 26.6% have experienced symptoms of mental health disorders and the results of the second examination with the same respondents at 3.3%.
The results computed by the product moment correlation techniques against every number of questions SRQ-20 results of number filling was found three questions that must be revised sentence is que~..t ion number ~ 10 and 17; five numbers of questions that must be revised to say that is question number 4, 13, 15, 16 and 19, and 12 number of questions are reliable can be directly used in the questionnaire. Difference in the results of this study with pre-existing research is that the demographic conditions and social circumstances of different population in each state where the research was held. With transkultural method obtained an early version of SRQ-20 in the Indonesian language. Validity test produced 12 questions of the SRQ-20 is ready for use, while there are five questions that need to revised words and three questions that will be revised sentence. Modifications and revisions to the questions that are not valid, performed by an expert consultation as part of efforts to improve the validity of the construction and obtaining the Indonesian version of SRQ-20 are proposed."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T21178
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Meganingtyas Prabandari
"Perkembangan teknologi membantu aktivitas manusia pada saat ini. Salah satu dampak dari teknologi yaitu adanya layanan tele-counseling. Layanan tele-counseling yang masih terbilang baru ini masih perlu diperhatikan untuk melakukan inovasi berkelanjutan terhadap layanan dengan melihat faktor yang dapat memengaruhi intensi untuk menggunakan layanan tersebut. Penelitian ini berfokus pada peran kepercayaan sebagai mediator dalam pengaruh self-stigma terhadap intensi menggunakan tele-counseling, dengan menggunakan dasar teori kerangka Theory of Planned Behavior dari Ajzen. Penelitian ini dilakukan kepada 113 masyarakat umum Indonesia yang berumur 18 sampai 40 tahun dan pernah mendengar mengenai tele-counseling. Penelitian ini diukur menggunakan skala pengukuran Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI), The Self Stigma of Seeking Help Scale – Online (SSOSH), dan Alat ukur kepercayaan yang diadaptasi dari Anwar dan Adidarma (2016). Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS dari Hayes dengan model 4, menunjukkan bahwa kepercayaan tidak memiliki efek mediasi yang signifikan pada pengaruh self-stigma terhadap intensi menggunakan tele-counseling (ab = -0.02, CI = [-0.20, 0.21]). Penelitian ini memberikan implikasi bagi penyedia layanan untuk melakukan inovasi ataupun perbaikan terkait layanan dengan melihat faktor lain selain self-stigma dan kepercayaan, dan juga meningkatkan psikoedukasi terkait isu kesehatan mental.

Technological developments help human activities at this time. One of the impacts of technology is the existence of tele-counseling services. This tele-counseling service, which is still relatively new, still needs attention to carry out continuous innovation of the service by looking at the factors that can influence the intention to use the service. This study focuses on the role of trust as a mediator in the influence of self-stigma on the intention to use tele-counseling, using the theoretical framework of Ajzen's Theory of Planned Behavior. This research was conducted on 113 Indonesian general public aged 18 to 40 years and had heard of tele-counseling. This study was measured using the Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI) measurement scale, The Self Stigma of Seeking Help Scale – Online (SSOSH), and the confidence measuring instrument adapted from Anwar and Adidarma (2016). The results of the mediation analysis using Hayes' PROCESS model 4, showed that trust had no significant mediating effect on the effect of self-stigma on intentions to use tele-counseling (ab = -0.02, CI = [-0.20, 0.21]). This research provides innovation for service providers to make factors or improvements related to services by looking at other than self-stigma and beliefs, and also increasing psychoeducation related to mental health issues."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlinda Safira
"Skripsi ini membahas mengenai tanggung jawab pemerintah dan perguruan tinggi dalam memberikan akses pelayanan kesehatan mental di Indonesia. Dalam penelitian ini perguruan tinggi yang dipilih adalah Universitas Indonesia. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap kebijakan pemerintah atas pemenuhan hak dasar bagi pemerintah dan perguruan tinggi. Penelitian untuk penulisan skripsi ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan yuridis-normatif dengan menggunakan data sekunder dan dengan teknik pengumpulan data yang bersifat kualitatif serta fakta-fakta yang diuraikan dalam penelitian ini didukung berdasarkan wawancara dengan narasumber. Adapun upaya kesehatan mental seperti promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif merupakan akses pelayanan kesehatan mental yang diberikan oleh pemerintah. Kemudian, telah terdapat sistem rujukan dalam upaya kesehatan jiwa di tingkat primer, sekunder dan tersier. Pelayanan kesehatan mental yang disediakan oleh Universitas Indonesia dapat diakses melalui konselor di tiap-tiap fakultas, Klinik Satelit Makara UI, Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI, dan pelayanan kuratif RS UI. Akan tetapi, pada praktinya Indonesia masih belum memiliki peraturan pelaksana yang digunakan sebagai pedoman dalam mewujudkan upaya kesehatan jiwa di Indonesia. Di pihak lain, UI masih belum memiliki kebijakan kesehatan mental bagi sivitas akademika UI dan tidak semua fakultas memiliki konselor.

This undergraduate thesis discusses the responsibility of the government and universities in providing access to mental health services in Indonesia. In this study, the university chosen was the University of Indonesia (UI). The purpose of writing this thesis is to provide an overview of government policies on the fulfillment of basic rights for the government and universities. The research for writing this thesis uses a juridical-normative approach using secondary data and qualitative data collection techniques with the facts described in this study are supported based on interviews with resourceful people. It is found later in the thesis that mental health efforts such as promotive, preventive, curative, and rehabilitative measures are access to mental health services provided by the government. Then, there has been a referral system in mental health efforts at the primary, secondary and tertiary levels. The mental health services provided by the University of Indonesia can be accessed through counselors in each faculty, the Makara UI Satellite Clinic, the Integrated Clinic of the Faculty of Psychology UI, and curative services at the UI Hospital. However, in practice, Indonesia still does not have to implement regulations that are used as guidelines for realizing mental health efforts in Indonesia. On the other hand, UI still does not have a mental health policy for UI academics and not all faculties have counselors."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jane Kezia
"Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan memiliki kewajiban untuk menjamin segala bentuk pelayanan publik yang berkualitas termasuk dalam bidang kesehatan. Kesehatan yang dimaksud tidak hanya selalu mengenai kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan jiwa yang akan menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini. Secara umum kesehatan jiwa dikaitkan dengan kondisi seorang yang mengalami masalah gangguan jiwa. Gangguan jiwa sendiri merupakan masalah kesehatan yang cukup serius sampai saat ini. Namun sayangnya, kesehatan jiwa belum menjadi fokus perhatian, baik dari pemerintah maupun masyarakat khususnya dalam hal pemenuhan layanan kesehatan dan rehabilitasi bagi para penderitanya. Salah satu daerah di Indonesia yang pernah menjadi daerah dengan jumlah penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa berat se-Indonesia adalah Provinsi Bali. Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan pelayanan publik terkait pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan jiwa khususnya bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa berat di Provinsi Bali. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah yuridis-normatif yang menekankan pada norma hukum dengan disajikan secara deskriptif dan analisis. Penelitian ini juga turut membahas peraturan- peraturan baik secara nasional maupun daerah terkait penanganan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa. Hasil penelitian ini menyimpulkan para penyelenggara pelayanan kesehatan jiwa baik pihak fasilitas kesehatan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial termasuk Pemerintah Daerah sudah menjalankan kewajibannya dengan cukup baik walaupun belum sempurna. Perihal pelaksanaan layanan kesehatan dan rehabilitasi di fasilitas kesehatan jiwa yang tersedia juga sudah dilaksanakan dengan cukup baik dan sesuai dengan standar pelayanan serta ketentuan yang diatur dalam UU Kesehatan, UU Kesehatan Jiwa, UU Pelayanan Publik dan PERMENPAN Nomor 15 Tahun 2014. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala yang menjadi penghambat dalam pemberian layanan seperti masalah transportasi yang kurang memadai, kurangnya pengetahuan masyarakat serta keterbatasan sarana fasilitas kesehatan. Atas kendala tersebut terdapat beberapa upaya optimalisasi yang dapat dilakukan khususnya bagi Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara utama pelayanan publik.

The government as a service provider has an obligation to ensure all forms of quality public services, including in the health sector. Health in question is not only about physical health, but also mental health which will be the focus of discussion in this study. In general, mental health is associated with the condition of a person experiencing mental disorders. Mental disorder itself is a health problem that is quite serious to date. But unfortunately, mental health has not become the focus of attention, both from the government and society, especially in terms of fulfilling health services and rehabilitation for sufferers. One of the areas in Indonesia that was once the area with the most sufferers of people with severe mental disorders in Indonesia is the Province of Bali. This thesis discusses the implementation of public services related to health services and mental health services, especially for people with severe mental disorders in the Province of Bali. The research method used in this paper is juridical-normative which emphasizes legal norms presented descriptively and analytically. This research also discusses regulations both nationally and regionally related to the treatment of people with mental disorders. The results of this study concluded that mental health service providers, including facilities, office, the Social Service, including the Regional Government, had carried out their obligations quite well, although not yet perfect. Regarding the implementation of health and rehabilitation services in available mental health facilities, they have also been carried out quite well and in accordance with service standards and provisions stipulated in the Health Law, Mental Health Law, Public Service Law and PERMENPAN Number 15 of 2014. However, in practice there are still obstacles in providing services such as inadequate transportation problems, lack of public knowledge and limited health facilities. Due to these constraints, there are several optimization efforts that can be made, especially for the Regional Government as the main provider of public services."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasolang, Sarah Ifke
"Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM) adalah sebuah fasilitas pelayanan kesehatan yang berfungsi khusus di bidang pelayanan kesehatan kerja bagi pekerja meliputi pelayanan kesehatan paripurna (promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif) dan rujukan (specimen dan penderita) termasuk transfer ilmu pengetahuan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan kerja di BKKM Bogor.
Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidak sesuaian peraturan tentang eselonisasi Kepala BKKM, kegiatan promotif dan preventif yang belum berjalan dengan baik serta SDM dan dukungan dana yang masih kurang. Kesimpulannya, pelayanan kesehatan kerja di BKKM Bogor masih ditemukan hambatan dan kendala yang menyebabkan pelayanan kesehatan kerja yang paripurna bagi pekerja belum dapat berjalan dengan baik.
Penelitian ini menyarankan bahwa BKKM perlu meningkatkan pelayanan promotif dan pelatihan serta mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten Bogor dan pusat dalam hal dana, SDM, sarana pemeriksaan kesehatan penunjang dan kebijakan pemerintah kabupaten Bogor dan pusat.

Community Occupational Health Centres (BKKM) is a well-functioning health care facilities in the field of occupational health services for workers which includes comprehensive health services (promotive, preventive, curative and rehabilitative) and referral services (specimen and patient) including knowledge transfer. This is a qualitative study that aims to evaluate the occupational health services in BKKM Bogor.
The results showed a discrepancy on echelon regulations of Head BKKM, promotive and preventive activities are not going well, and human resources and financial support is still lacking. In conclusion, this study still found obstacles and constraints in giving good occupational health services.
This study suggested that BKKM needs to improve promotive services, training on occupational health services and gain supports on human resources, fund, facilities and policies both from district and central government.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynolds, Amanda
Philadelphia: Open universtity press , 2000
658.382 REY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Illinois : Charles C. Thomas, 1980
658.91 ADM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Agung Nur`Alim
"Penelitian ini menganalisis utilisasi fasilitas kesehatan tingkat pertama pelayanan kesehatan mental di Indonesia. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan data sampel BPJS tahun 2015-2022 yang berisi data kunjungan tahun 2022. Penelitian ini menggunakan Chi-square. Dalam penelitian ini dapat diobservasi bahwa utilisasi pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh peserta JKN pada tahun 2015-2022 sebesar 331.008.686 kunjungan dengan total kunjungan ke pelayanan kesehatan mental di FKTP sebesar 1.158.843 kunjungan. Proporsi utilisasi pelayanan kesehatan mental di FKTP di Indonesia lebih besar pada jenjang umur dewasa dengan besar 994.553 kunjungan, jenis kelamin laki-laki sebesar 639.442 kunjungan, status belum kawin sebesar 632.421, tinggal di Provinsi Jawa Tengah sebesar 234.583 kunjungan, berkunjung ke puskesmas sebesar 935.204 kunjungan, dan segmen peserta PBI APBN sebesar 470.619 kunjungan. Oleh karena itu, memastikan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan mental di FKTP beserta tenaga ahli kesehatan mental yang terlatih dan sesuai standar harus ditingkatkan, terlebih daerah dengan kunjungan tertinggi.

This study analyses the utilisation of first-level health facilities for mental health services in Indonesia. The study used a cross-sectional design using BPJS sample data for 2015-2022 which contained visit data for 2022. This study used Chi-square. It was observed that the utilisation of primary healthcare services by JKN participants in 2015-2022 was 331,008,686 visits with a total of 1,158,843 visits to mental health services at primary healthcare facilities. The proportion of mental health service utilisation at primary healthcare facilities in Indonesia is greater in the adult age group with 994,553 visits, male gender with 639,442 visits, unmarried status with 632,421 visits, living in Central Java Province with 234,583 visits, visiting puskesmas with 935,204 visits, and the PBI APBN participant segment with 470,619 visits. Therefore, ensuring the availability of mental health service facilities at FKTP along with trained and standardised mental health experts must be improved, especially in areas with the highest visits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>