Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jenica Ardyaputri Martin
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara common dyadic coping dengan parenting stress pada orang tua dengan anak ADHD di Indonesia. Common dyadic coping adalah usaha kedua orang tua untuk melakukan proses manajemen stres bersama. Parenting stress adalah reaksi aversif yang dimunculkan orang tua ketika menghadapi tuntutan mengasuh anak. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena meskipun tingkat anak ADHD di Indonesia tinggi, namun studi mengenai hal tersebut masih minim. Penelitian dilakukan kepada 70 partisipan yang terpusat di daerah Jabodetabek di Indonesia. Sebagian besar dari partisipan merupakan perempuan berumur 31-40 tahun yang sudah menikah selama 5-10 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring dan menyebarkan kuesioner secara luring ke beberapa SLB serta Yayasan Terapi. Peneliti menggunakan alat ukur Dyadic Coping Inventory dan Parenting Stress Index - Short Form. Data dianalisis dengan teknik korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa common dyadic coping tidak berkorelasi secara signifikan dengan parenting stress. Common dyadic coping juga tidak berkorelasi secara signifikan dengan dua dimensi parenting stress yaitu parent-child dysfunctional interaction dan difficult child. Di lain sisi, ditemukan hubungan negatif dan signifikan antara common dyadic coping dan dan satu dimensi parenting stress yaitu parental distress.

The aim of this study is to see the relationship between common dyadic coping and parenting stress in parents with ADHD children in Indonesia. Common dyadic coping is a joint effort between parents to manage stress. Parenting stress is an aversive reaction from handling the responsibility of being a parent. It is important to study this because even though the level of ADHD children are high, studies about this in Indonesia are scarce. The study was done to 70 participants mainly from Jabodetabek area in Indonesia. Most of the participants were female, aging between 31 to 40 years old and married for 5 to 10 years. Data were taken by distributing the questionnaires online and offline through several Special Schools and Therapists. This study uses Dyadic Coping Inventory and Parenting Stress Index - Short Form. The data was analyzed using Pearson correlation. Results show that common dyadic coping is not significantly correlated with parenting stress. There is also no significant correlation between common dyadic coping and two of parenting stress dimensions, parent-child dysfunctional interaction and difficult child. On the other hand, there is a negative significant relationship between common dyadic coping and one of parenting stress dimension, parental distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Shaliha Nurisman
"Orang tua dengan anak ADHD merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami parenting stress sehingga dibutuhkan sebuah metode yang tepat untuk menurunkan keadaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dyadic coping dan parenting stress pada orang tua dengan anak ADHD. Partisipan terdiri dari 69 suami dan/atau istri yang mempunyai anak ADHD dibawah 18 tahun. Parenting stress diukur melalui PSI-SF oleh Abidin (1995), sedangkan dyadic coping diukur melalui DCI oleh Bodenmann (2008). Penelitian ini menggunakan analisis korelasi pearson dan spearman melalui SPSS ver 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dimensi negative dyadic coping yang berhubungan negatif signifikan dengan parenting stress, sedangkan dimensi common, delegated, dan supportive tidak berhubungan. Penelitian ini menyarankan untuk memperhatikan penggunaan negative dyadic coping pada orang tua dengan anak ADHD.

Parents of children with ADHD are prone to parenting stress, indicating a method is needed to tackle this condition. This study aimed to examine the relationship between dyadic coping and parenting stress among parents of children with ADHD. The participants consisted of 69 husbands and/or wives with children diagnosed with ADHD under the age of 18. PSI-SF by Abidin (1995) was used to measure parenting stress, while the DCI by Bodenmann (2008) was used to measure dyadic coping. Pearson and Spearman correlation analyses were conducted using IBM SPSS Statistics 26. The results showed that (1) there was no association between positive dyadic coping, including common, supportive, and delegated dyadic coping, and parenting stress, and (2) there was a significant positive correlation between negative dyadic coping and parenting stress among parents of children with ADHD, with a medium effect size. This study suggests the need to pay attention to the use of negative dyadic coping among parents of children with ADHD."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Larasati
"Pengasuhan terhadap anak dengan ASD bukan suatu hal yang mudah dan seringkali dapat membuat tingkat stres yang tinggi pada orang tua (Shattnawi dkk., 2020; Bonis, 2016). Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan stres yang baik salah satunya dengan melakukan pemecahan masalah secara bersama dengan pasangan atau disebut common dyadic coping. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara penggunaan strategi common dyadic coping dengan stres pengasuhan pada orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder. Penelitian dilakukan pada 94 partisipan orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder. Alat ukur yang digunakan berupa Dyadic Coping Inventory (DCI) dan Parenting Stress Index Short Form (PSI-SF). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang negatif antara penerapan strategi common dyadic coping dengan stres pengasuhan pada orang tua yang memiliki anak dengan Autistic Spectrum Disorder (r = -0,291, n = 82, r2 = 0,0846). Penelitian ini dapat menjadi implikasi pada bidang psikologi dalam psikoedukasi terkait dengan common dyadic coping dan stress pengasuhan.

Taking care of children with Autistic Spectrum Disorder can be quite challenging, often leading to high levels of stress in parents (Shattnawi et al., 2020; Bonis, 2016). Therefore, an effective stress management in parents is essential, such as engaging in joint problem-solving with a partner, which is referred to as common dyadic coping. This study aims to examine the relationship between the use of common dyadic coping strategies and parenting stress in parents who have children with Autistic Spectrum Disorder. The study was conducted on 94 parents who had children with Autistic Spectrum Disorder. Dyadic Coping Inventory (DCI) and Parenting Stress Index Short Form (PSI-SF) are used to measure common dyadic coping and parenting stress in parents. The results showed that there was a negative relationship between the implementation of common dyadic coping strategies and parenting stress in parents who have children with Autistic Spectrum Disorder (r = -0.291, n = 82, r2 = 0.0846). This research can be implication in the field of psychology related to common dyadic coping and parenting stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Wuriana
" ABSTRAK
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan emosi, meregulasi emosi serta menggunakan informasi mengenai emosi dalam berpikir dan bertingkah laku. Orang tua selalu mendapatkan tantangan dalam membesarkan anak yang sering mengakibatkan stress pada pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara religiusitas Islam dan stress pengasuhan dengan kecerdasan emosi pada orang tua. Partisipan penelitian ini adalah 90 orangtua Jabodetabek. Peneliti menggunakan R-MRPI, PSI-SF , dan adaptasi TEIQue-SF untuk mengukur Religiusitas Islam, Stress Pengasuhan dan Kecerdasan Emosi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara religiusitas Islam dan kecerdasan emosi dengan r= .469, LoS 0.01 serta hubungan negatif signifikan antara stress pengasuhan dan kecerdasan emosi dengan r = -.529, LoS 0.01. Hubungan antara religiusitas Islam dan stress pengasuhan dengan kecerdasan emosi menunjukkan korelasi r= .614 Hasil menunjukkan bahwa nilai Religiusitas Islam orang tua yang tinggi berhubungan dengan tinggi pula kecerdasan emosi yang dimiliki sehingga mengurangi stress pengasuhan.
ABSTRACT Emotional intelligence is the ability to understand and express emotions, regulate emotions and use emotional information in thinking and behaving. The challenges of raising a child often lead to stress in parenting. This study aims to determine whether there is a relationship between Islamic Religiosity and Parenting Stress with Emotional Intelligence. Participants of this study were 90 parents from Jabodetabek. Researcher used R MRPI, PSI SF, and SF TEIQue adaptation to measure Religiosity of Islam, Parenting Stress and Emotional Intelligence. The calculations showed that there is a significant positive relationship between Islamic religiosity and emotional intelligence with r .469,LoS 0 01 and significant negative relationship between parenting stress and emotional intelligence with r .529, LoS 0 01. The correlation between Islamic Religiosity and parenting stress with emotional intelligence is r .614.This result showed that higher Islamic religiosity will followed with higher emotional intelligence too in parents, that can be lowering the level of parenting stress. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Anggita Kuntarto
"Pola asuh adalah suatu kegiatan di mana setiap masyarakat memiliki pandangan dan perspektif masing-masing tentang bagaimana orang tua memperlakukan anaknya dan sebaliknya. Penelitian ini berfokus pada bagaimana seorang anak, khususnya perempuan dewasa, melihat orang tuanya dan pola asuhnya sebagai sesuatu yang dianggap toxic. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar berdasarkan otoetnografi dan observasi, di mana peneliti sendiri merupakan informan utama. Penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan dan pengendalian secara terus-menerus dari orang tua adalah alasan utama mengapa seorang anak menganggap orang tuanya toxic. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa banyak norma budaya dan kepercayaan yang membentuk bagaimana masyarakat merespon ketika terjadi konflik orang tua dan anak yang juga memberikan tekanan bagaimana seorang anak harus bertindak dalam menghadapi toxic parenting.

Parenting is an activity in which every community has their own views and perspectives about how parents treat their children and vice versa. This research focuses on how a child, specifically an adult woman, sees her parents and their parenting ways as something that is considered toxic. The data that was used in this research is mainly based on autoethnography and observation, where the researcher herself is the main informant. This research showed that the constant pressure and control from parents are the main reason why a child thinks that her parents are toxic. This research also showed that there are many cultural norms and beliefs that shape how society responds when there’s a parent and child conflict, which also gives pressure on how a child should act in dealing with toxic parenting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carrenina Prilly Juaninda
"COVID-19 merupakan fenomena yang menjadi tantangan bagi ibu bekerja karena harus mengalami berbagai perubahan di berbagai aspek seperti pekerjaan dan merawat anak. Perubahan tersebut mengharuskan ibu dan anak terus beradaptasi sehingga rentan menimbulkan stres pengasuhan. Beberapa penelitian membuktikan mindful parenting mampu mengurangi stres pengasuhan pada orang tua. Maka, penelitian ini ingin melihat kontribusi mindful parenting terhadap stres pengasuhan pada partisipan khusus yaitu ibu bekerja yang memiliki anak kelas 1 sampai 3 Sekolah Dasar (SD). Partisipan (n=343, Musia = 35.88) diuji menggunakan Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P) dan Parental Stress Scale (PSS). Uji analisis regresi linear menunjukkan 24.5% proporsi varians stres pengasuhan dapat dijelaskan oleh mindful parenting. Korelasi negatif menunjukkan peningkatan mindful parenting membuat stres pengasuhan menurun pada ibu bekerja yang memiliki anak kelas 1 sampai 3 SD. Dengan demikian, harapannya penelitian ini mampu memberikan sumbangsih jangka panjang di bidang penelitian dan menumbuhkan kesadaran pentingan menerapkan praktik pengasuhan yang positif.

COVID-19 is a phenomenon that becomes obstacle for working mothers because they undergo several changes in couple aspects such as work and rearing children. Those changes require mother and children to continuously adapt until they get parenting stress. Some studies proved that mindful parenting could reduce parenting stress toward parents. Therefore, this research is intended to see the contribution of mindful parenting to parenting stress in working mothers who have 1 to 3 primary grade children. The participants (n=343, Mage = 35.88) are tested by using the Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale and Parental Stress Scale. Simple linear regression show that 24.5% variance proportion of parenting stress can be described by mindful parenting. Negative correlation implies that increasing of mindful parenting make parenting stress decrease in working mothers who have 1 to 3 primary grade children. Therefore, we hope this research can provide long-term contribution in research field and to burgeon awareness of the important applying positive parenting practice."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syakira Rahma
"[ABSTRAKbr
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara parenting self-efficacy dengan hardiness sebagai respon dari fenomena meningkatknya jumlah ibu tunggal bekerja dan memiliki kanak-kanak madya di Indonesia, agar bisa membantu menghadapi tekanan perannya dengan baik. Parenting self-efficacy adalah persepsi kemampuan dalam pengasuhan yang dimilikinya untuk secara positif mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak (Coleman dan Karraker, 2000), sedangkan hardiness adalah variabel kepribadian yang memberikan kemampuan bagi individu untuk bertahan dalam kondisi yang kurang menguntungkan di dalam hidupnya (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). Penelitian ini dilakukan kepada 78 ibu tunggal bekerja yang memiliki kanak-kanak madya dengan metode kuesioner. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara parenting self-efficacy dengan hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) yang diukur oleh 36 item Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) dan 15 item Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).;The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).;The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R)., The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial terhadap pola
pengasuhan orang tua middle childhood dari keluarga miskin. Sebanyak 78
orang menjadi partisipan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner untuk
mengukur variabel dukungan sosial dan pola pengasuhan. Variabel dukungan
sosial diukur menggunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived
Social Support oleh Zimet, dkk., (1988), sedangkan variabel pola pengasuhan
diukur menggunakan alat ukur Parenting Style Development Questionnaire
Short Version oleh Robinson, dkk., (1995). Pada penelitian ini, sebanyak 74
partisipan menerapkan pola pengasuhan authoritative, dua menerapkan pola
pengasuhan authoritarian, dan dua sisanya menerapkan pola pengasuhan
permissive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pola pengasuhan authoritative dan
permissive, Sebaliknya, dukungan sosial mempengaruhi pola pengasuhan
authoritarian secara signifikan.

ABSTRAK
This study aims to determine the effect of social support on parenting style of
middle childhood parents from poor families. A total of 78 parents were
involved in the study by completing questionnaires to measure social support
and parenting style. Social support was measured by using Multidimensional
Scale of Perceived Social Support from Zimet, et al. (1988), whereas parenting
styles were measured by using Parenting Style Development Questionnaire
Short Version from Robinson, et al. (1995). In this study, 74 participants were
found to apply authoritative parenting style, two apply authoritarian parenting
style, and two others apply permissive parenting style. The result of this study
indicates that social support has no significant effect on both authoritative and
permissive parenting style. In contrast, social support effects authoritarian
parenting style significantly."
2015
S59154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madasaina Putri Aminati Samii Yaa
"Kontrol orang tua sebagai salah satu aspek pengasuhan telah diketahui memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan hot executive function EF anak. Namun, penelitian yang dilakukan selama ini hanya menggali keterkaitan hot EF anak dengan kontrol verbal saja, dan hanya menyorot kontrol ayah saja atau kontrol ibu saja. Inkonsistensi juga masih ditemukan dari hasil penelitian mengenai strategi kontrol orang tua terhadap hot EF anak.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara strategi kontrol orang tua dengan kemampuan hot EF anak usia 48 bulan ndash; 72 bulan. Sebanyak 61 pasangan ibu anak dan 43 ayah terlibat dalam penelitian ini. Pengukuran hot EF anak dilakukan dengan Gift Delay Task, adapun pengukuran strategi kontrol orang tua dilakukan dengan aktivitas memainkan 3 mainan selama 15 menit.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrol verbal command, indirect command, prohibition maupun kontrol perilaku physical discipline modelling dari ibu berkorelasi secara signifikan dengan hot EF anak, bahkan setelah dilakukan pengontrolan terhadap jenis kelamin anak, usia anak, dan tingkat SSE keluarga. Sementara itu, kontrol dari ayah sama sekali tidak berkorelasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan edukasi kepada orang tua mengenai pilihan kata dan perilaku yang tepat ketika berinteraksi dengan anak, dalam rangka mengoptimalkan perkembangan hot EF nya.

Parental control as one of parenting aspects has been known having significant effect towards development of hot executive function EF in preschoolers. Nevertheless, numerous studies conducted lately only explored relation between hot EF and verbal control, and highlighted paternal or maternal control strategies only. Few inconsistency about the studies is also found still.
The aim of this research is to identify the association between parental control strategies and hot EF of children aged 48 months ndash 72 months. There are 61 dyadic mother child and 43 fathers participate in this research. Measurement of hot EF is using Gift Delay Task, and measurement of parental control strategies is using playing activity of 3 kinds of toys for 15 minutes.
Result found that maternal verbal control command, indirect command, prohibition and maternal behavioral control physical discipline and modelling are significantly correlate with children rsquo hot EF above and beyond the influences of children gender, children age, and family SES. Meanwhile, there is no correlation at all with paternal control. This result could be an educational materials for parents, to be selective in using appropriate words and behavior during interact with children, in order to optimize the development of their hot EF.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Hikmatunnisa
"Penelitian ini menguji hubungan antara interaksi ibu anak dan pola attachment pada ibu anak usia toddler di keluarga miskin. Alat ukur Parenting Interaction swith Children Checklist of Observations Linked to Outcomes PICCOLO Roggman et al 2013 dan Toddler Attachment Sort 45 TAS 45 Bimler et al 2004 diadministrasikan pada 71 pasangan ibu anak melalui metode observasialamiah. Analisis menggunakan chi square menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara interaksi ibu anak dan pola attachment. Kemudian analisis lanjutan menunjukkan bahwa domain affection dan domainresponsiveness pada interaksi ibu anak memiliki hubungan yang signifikandengan pola attachment. Berdasarkan hasil penelitian intervensi yang berfokuspada kualitas interaksi ibu anak penting dan bermanfaat bagi ibu anak usiatoddler di keluarga miskin Kata Kunci interaksi ibu anak attachment toddler keluarga miskin.

This study examined the relationship between mother child interaction andattachment style in Indonesian mother toddler dyads who lived in a poor family. The Parenting Interactions with Children Checklist of ObservationsLinked to Outcomes PICCOLO Roggman et al 2013 and the ToddlerAttachment Sort 45 TAS 45 Bimler et al 2004 were administered to 71mother toddler dyads through natural observation. Chi square analyses revealed that there`s a significant correlation between mother child interactionand attachment style. Further analyses shown that affection and responsivenessalso has a significant correlation with attachment style. Results suggest thatinterventions focused on mother child interaction quality provide importantbenefits to mother toddler lived in a poor family."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>