Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Wanda Prihantono
"Truk sedang memainkan peran penting dalam industri logistik, terutama dalam hal fleksibilitas ukuran, yang membuatnya sangat diandalkan untuk memindahkan berbagai komoditas logistik. Mobilitas yang cepat dan jumlah truk sedang, sering dikaitkan dengan keterlibatan mereka dalam kecelakaan. Dengan persentase 37% dari seluruh kendaraan barang yang terlibat kecelakaan di Provinsi Yogyakarta, kecelakaan truk menempati urutan kedua setelah insiden yang melibatkan pickup. Penyebab kecelakaan yang melibatkan mobil barang telah diselidiki secara menyeluruh oleh para peneliti sebelumnya. Namun demikian, penelitian empiris yang menganggap hasil pengujian kendaraan bermotor berkala sebagai penyebab kecelakaan, khususnya pada truk berukuran sedang, masih sangat sedikit. Metode Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) digunakan untuk menguji 8 hipotesis, dan temuan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti bertambahnya usia pengemudi truk sedang, panjang interval pengujian kendaraan truk sedang, peningkatan kondisi jalan, dan waktu kecelakaan yang berhubungan dengan perubahan kondisi arus lalu lintas, secara signifikan mempengaruhi tingkat keparahan kecelakaan yang melibatkan truk sedang. Sedangkan, faktor median, lokasi kecelakaan, pekan dan lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan dalam keparahan kecelakaan. Namun, hasil analisa ini hanya merepresentasikan 22,2% dari seluruh faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan kecelakaan truk sedang. Para pemangku kepentingan diharapkan dapat mempertimbangkan temuan tersebut saat merumuskan kebijakan, khususnya yang berkaitan dengan pengoperasian truk sedang, sebagai hasil dari analisis faktor yang berkontribusi terhadap keparahan kecelakaan di wilayah Provinsi Yogyakarta.

Medium trucks play a crucial role in the logistics industry, notably in terms of size flexibility, which makes them very dependable for moving a variety of logistics commodities. The rapid mobility and abundance of medium trucks are frequently linked to their involvement in accidents. With a percentage of 37% of all freight vehicles involved in accidents in Yogyakarta province, truck accidents come in second place to incidents involving pickup trucks. The causes of freight vehicles accidents have been thoroughly investigated by earlier researchers. There is, however, a dearth of empirical research that considers freight vehicles periodic inspections results as a cause of accidents, particularly in medium trucks. The Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) method was used to test 8 hypotheses, and the findings indicate that factors such as the age of medium truck drivers, the length of regular medium truck test intervals, the condition of the road, and the timing of accidents in relation to changes in traffic flow conditions all significantly affect severity of accidents involving medium trucks. In contrast the road separation factor, accident location, type of week and environment did not significantly influence the severity of the accident. However, the results of this analysis only represent 22.2% of all factors that affect the severity of medium truck accidents. Stakeholders are anticipated to take the findings into account when formulating policies, particularly those that pertain to the operation of medium trucks, as a result of the results of the analysis accidents contributing of factors in the Yogyakarta Province."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Giearchie Muhammad
"Sebagian besar kegiatan kerja dalam logistik adalah pendistribusian barang atau bahan produksi dengan menggunakan kendaraan berupa truk yang berhubungan dengan keselamatan transportasi jalan raya. Penelitian ini memberikan gambaran analisis kecelakaan transportasi truk berdasarkan data KNKT tahun 2021–2022 dengan menggunakan desain penelitian analisis deskriptif dan mengadaptasi metode analisis kecelakaan Human Factors Analysis and Classification System (HFACS). Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam pengumpulan data, yaitu berupa laporan investigasi kecelakaan transportasi truk berdasarkan data KNKT tahun 2021–2022. Hasil penelitian ini diketahui bahwa yang memiliki jumlah kejadian terbanyak atau lubang terbesar, yaitu dalam kegagalan aktif adalah skill-based errors, sedangkan dalam kondisi laten adalah resource management, technological environment, dan inadequate supervision.

Most work activities in logistics are the distribution of goods or production materials using vehicles in the form of trucks related to road transportation safety. This study provides an overview of the analysis of truck transportation accidents based on KNKT data for 2021–2022 using a descriptive analysis research design and adapting the Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) accident analysis method. This study uses secondary data in data collection, namely in the form of truck transportation accidents investigation reports based on KNKT data for 2021–2022. The results of this study show that those with the highest number of incidents or the largest holes, namely in active failure are skill-based errors, while in latent conditions are resource management, technological environment, and inadequate supervision."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Wijanarko
"Kelelahan pada pengemudi merupakan salah satu faktor penyebab utama terjadinya kecelekaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risiko pengemudi yaitu usia, IMT, durasi kerja, masa kerja, waktu istirahat, commuting time, shift kerja, dan kuantitas tidur pengemudi truk tangki BBM. Penelitian ini dilakukan pada bulan selama bulan juni di Depot TBBM Plumpang Jakarta. Jumlah sampel dalam penelitian 123 responde. Penelitian bersifat kuantitatif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengukuran kelelahan menggunakan subjective symptoms test yang bersumber dari Industrial Fatigue Research Committe (IFRC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,1% pengemudi mengalami kelelahan ringan dan 39,8% pengemudi mengalami kelelahan sedang. Gejala kelelahan yang paling sering dialami oleh responden adalah merasa haus sebanyak 90,1%. Hasil perhitungan statistik chi- square tidak menunjukkan adanya faktor-faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna, namun hasil uji t dan uji korelasi menunjukkan secara signifikan bahwa durasi mengemudi dan masa kerja memiliki hubungan positif dengan skor kelelahan.

Driver fatigue is one of the main cause of road accident. This study aimed to determine the correlation between petroleum truck driver fatigue with the risk factor such as age, BMI (body mass indeks), driving hours, working period, rest time, commuting time, work shift, and sleep hours of petroleum truck drivers. This study was conducted in June 2016 at PT. X Depot TBBM Plumpang Jakarta. Total sample of this study are 123 drivers. This research is based on quantitative observational studies using cross-sectional approach. Measurement of fatigue using subjective symptoms tes based on Industrial Fatigue Research Committe (IFRC).
The results show that 60,1% drivers experienced mild fatigue, while 39,1% drivers experienced medium fatigue. The result of chi-square calculation did not show any statistically significant association between risk factor with driver fatigue, although other statistic test such as t-test and correlation test significantly show that driving hours and working period show positive relation with the fatigue score.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syfa Rizkiyani
"Data kecelakaan pada jenis angkutan mobil barang cukup tinggi dengan jumlah 21.335 kecelakaan pada tahun 2013. Perilaku berkendara supir truk ekspedisi dapat dipengaruhi oleh persepsi risiko berkendara. Persepsi risiko berkendara adalah penilaian subjektif untuk mengidentifikasi faktor risiko yang meliputi pemeriksaan potensi bahaya di lingkungan lalu lintas, pemeriksaan kemampuan pengemudi dan kendaraan, termasuk kemampuan untuk mengatasi risiko yang mungkin akan terjadi serta seberapa besar perhatian individu akan konsekuensinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang berarti antara variabel-variabel pembentuk persepsi risiko yaitu pengetahuan tentang keselamatan berkendara, pengendalian kemudi saat berkendara, kekinian risiko berkendara, dan potensi dampak risiko berkendara. Sedangkan persepsi risiko berkendara yang merupakan kumulatif dari variabel pembentuk risiko juga berhubungan dengan perilaku berkendara. Didapatkan P Value = 0,000 dan OR sebesar 36, yang berarti supir truk ekspedisi yang memiliki persepsi risiko buruk berpeluang 36 kali untuk tidak berperilaku selamat dalam berkendara.

Accident data on the type of freight cars is quite high with the number 21.335 accidents in 2013. Driving behavior can be influenced by perceptions of risk driving on truck driver expedition. Driving risk perception is an objective assessment to identify risk factors that include the examination of potential hazards in the traffic environment, driver, and vehicle inspection capabilities, including the ability to cope with the risks that might occur and how large the individual attention of the consequences.
The results showed that there was a significant relationship between the variables forming the perception of risk that knowledge about the safety of driving, the steering control when driving, driving risks present, and the potential impact of the risk of driving. While driving risk perception of variables forming a cumulative risk is also associated with driving behavior. The result show P Value = 0.000 and OR (odd ratio) 36, which means an expedition truck drivers who have poor risk perception likely 36 times for not behaving safely in driving.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furry Ayu Agustiyani
"ABSTRAK

Pejalan kaki merupakan pengguna jalan yang rentan dalam berlalulintas. Pada tahun 2018 di Indonesia, pejalan kaki berkontribusi sebesar 16% dari total kematian dalam kecelakaan lalu lintas, sedangkan ratusan ribu orang lainnya mengalami cidera ringan maupun berat. Di Kota Magelang, 22% kecelakaan lalu lintas pada tahun 2014-2018 merupakan kecelakaan pejalan kaki dan menyumbang 28% dari total kematian dalam kecelakaan lalu lintas. Pengamatan terhadap variabel yang signifikan memengaruhi tingkat keparahan kecelakaan pejalan kaki di Kota Magelang dilakukan menggunakan metode regresi probit ordinal dan diinterpretasikan menggunakan efek marginal. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat keparahan kecelakaan pejalan kaki adalah cahaya dan usia. Pencahayaan yang kurang dan pejalan kaki yang berusia lanjut (lebih dari 65 tahun) meningkatkan fatalitas kecelakan pejalan kaki.


ABSTRACT

 


In Indonesia, pedestrian deals with a lot of challenge as a part of road user. In 2018, pedestrian in Indonesia contribute around 16% from total fatalities on traffic accidents, meanwhile hundreds of thousands of victims face major and minor injuries. In Magelang, 22% of traffic accidents in 2014-2018 are pedestrian accident, which contribute 28% of national fatality number caused by traffic accident. Observation over variables that significantly affect the severity of pedestrian accident in Magelang City was done using Ordinal Probit Regression method and interpreted using Marginal Effects. Study shows that lighting and age are the variables that significantly affect the severity of pedestrian accident. Lack of lighting and elderly pedestrian (older than 65 years old) increase the severity of the accidents.

 

"
2019
T53058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yova Tsalvina Rizka
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh tiga faktor risiko utama yaitu faktor manusia yang meliputi faktor sosial demografi dan faktor perilaku, kedaraan, dan lingkungan/infrastruktur. Dampak yang ditimbukan dari kecelakaan lalu lintas di Indonesia berdasarkan data Kepolisian setiap jam meyebabkan tiga orang meninggal dunia. Terdapat perbedaan angka kecelakaan lalu lintas di setiap daerah di Indonesia serta terdapat perbedaan faktor risiko penyebab kecelakaan lalu lintasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko kecelakaan dengan kecelakaan lalu lintas di Kota Cilegon tahun 2017-2018. Penelitian ini ini menggunakan desain cross sectional dengan variabel independennya adalah faktor risiko kecelakaan yang meliputi faktor manusia, faktor kendaraan, dan faktor lingkungan/infrastruktur. Variabel dependennya adalalah kecelakaan lalu lintas. Data yang digunakan merupakan data sekunder terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang didapatkan dari Polres Kota Cilegon. Pengambilan dan pemasukkan data dilakukan di Polres Kota Cilegon. Digunakan analisis data univariat dan bivariat dengan Uji Chi Square. Hasil ananlisis menunjukkan bahwa proporsi faktor jenis kelamin laki-laki memiliki presentase tertinggi yaitu sebesar 91,8% pada tahun 2017 dan 87,6% pada tahun 2018. Dari 14 variabel yang diuji, tidak ada variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kecelakaan lalu lintas di Kota Cilegon.

Traffic accidents are one of the public health problems in the world caused by three main risk factors, such as human factors which include social demographic factors and behavioral, vechile, and environmental / infrastructure factors. The impact caused by traffic accidents in Indonesia based on Police data every hour caused three deaths. There are differences in the number of traffic accidents in each region in Indonesia and there are different risk factors that cause traffic accidents. This study aims to analyze the relationship between accident risk factors and traffic accidents in Cilegon in 2017-2018. This study uses a cross sectional design with independent variables are accident risk factors which include human factors, vehicle factors, and environmental / infrastructure factors. The dependent variable is a traffic accident. The data used are secondary data related to traffic accidents obtained from Polres Cilegon. The data is collected and entried in Polres Cilegon. Data analysis is used the Kai SquareTest. The results of the analysis showed that the proportion of male gender factors had the highest percentage of 91.8% in 2017 and 87.6% in 2018. Of the 14 variables tested, there are no variables that were significantly related to traffic accidents in Cilegon. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Sanjoyo
"Latar belakang: Penelitian ini bertujuan mencari pengaruh sistem kerja nextcell yang bersifat multitasking dan faktor risiko lainnya terhadap kecelakaan di industri elektronik daerah depok pada tahun 2010-2013. Angka severity rate kecelakaan kerja pada periode kerja 2010-2012 (4,47 manhour;8,46/1000 manhour;28,91/1000 manhour) yang menjadikan dasar untuk dilakukan penelitian ini.
Metode: Penelitian menggunakan disain kasus kontrol berpadanan, kasus berjumlah 49 responden diambil dari data kecelakaan kerja periode 2010-2013 dan kontrol 98 responden, kontrol dipilih berdasarkan matching departemen kerja, tempat kerja serta diskripsi kerja yang sama. Variabel kecelakaan kerja merupakan variabel dependen dan sistem kerja, masa kerja, status pekerja, kerja shift, alat pelindung diri dan kebisingan. usia, jenis kelamin dan riwayat kesehatan merupakan variabel independen.
Hasil: Jumlah responden dengan kerja sistem nextcell 70 (47,61%) responden dan bukan nextcell berjumlah 77 (52,39%) responden. Responden dengan kerja nextcell mengalami kecelakaan 25 (35,7%). Penelitian ini mendapatkan sistem kerja next cell tidak berpengaruh menimbulkan kejadian kecelakaan kerja. Variabel yang mempengaruhi kecelakaan kerja adalah adanya riwayat penyakit OR=7,44;CI(95% 3,33-16,64) dan jenis kelamin laki-laki OR= 0,31 CI (95% 0,11-0,86).
Kesimpulan: Sistem nextcell tidak mempengaruhi timbulnya kejadian kecelakaan kerja. Variabel risiko yang mempengaruhi kecelakaan kerja adalah riwayat penyakit berisiko dan jenis kelamin laki-laki.

Background: This study aims to find the influence nextcell system that is multitasking and other risk factors to accidents in the electronics industry area depok 2010-2013. There is an increasing number of work accident severity rate in the period 2010-2011-2012 (4,47 manhour;8,46/1000 manhour;28,91/1000 manhour) which forms the basis for this research.
Methods: The study used case-control design with matched, cases amounted to 49 respondents drawn from the data of occupational accidents in 2010-2013 and 98 control respondents. Matched controls were selected by the department on work, workplace, descriptions of the same work. Variable dependent is occupational accidents and work systems, job tenure, employment status, shift work, personal protective equipment and noise. age, sex and medical history is an independent variable.
Results: The number of respondents with a working system nextcell 70 (47.61%) respondents and not nextcell 77 (52.39%) respondents. Respondents with nextcell have work accident 25 (35.7%). This research next cell does not affect cause incidence of workplace accidents. Variables health status have affect to work accidents OR = 7.44; CI (95% 3.33 to 16.64) and male gender OR = 0.31 CI (95% from 0.11 to 0.86) .
Conclusion: The nextcell system does not affect to incidence work accident. Variables health status and male can affect the risk of workplace accidents.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cici Lisdiana
"Kecelakaan lalu lintas merupakan satu-satunya penyebab kematian tertinggi di dunia selain dari penyakit dan bisa menimpa siapa saja tanpa mengenal waktu kejadian baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penelitian ini berfokus di Kabupaten Tuban yang merupakan daerah dengan kerugian materiil, jumlah kejadian dan korban kecelakaan tertinggi di Indonesia pada tahun 2016.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keparahan luka korban kecelakaan lalu lintas. Probit Binary digunakan untuk mengestimasi model ini dimana variabel bebas yang diestimasi terdiri dari variabel tipe kecelakaan, infrastruktur, jenis kendaraan dan manusia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kendaraan sepeda motor paling memengaruhi terjadinya keparahan fatal bagi korban kecelakaan. Pengemudi berusia senja memiliki peluang lebih besar mengalami keparahan yang fatal. Pada faktor infrastruktur, kondisi pencahayaan yang baik dapat mengurangi terjadinya keparahan fatal kecelakaan. Kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dari penelitian ini berfokus pada infrastruktur pencahayaan jalan dan sosialisasi kedisiplinan terhadap pengguna jalan.

Road injuries are the one and only the most causes of death beside from the diseases in the world on 2016. Traffic accidents can happen to anyone and anytime in both of urban and rural areas. This study focuses on Tuban Regency which is the region with the highest material damage costs, the highest number of incidents and casualties in Indonesia on 2016.
The purpose of this research is analyzing the factors that influence the injury severity of traffic accident. Probit Binary are used to estimate the independent variables that consist of accident type, infrastructure, vehicle type and human variables.
The results show that motorcycles are the most affect the occurrence of fatal severity for casualties. Older drivers have a greater chance of experiencing a fatal severity. On infrastructure factors, good lighting conditions can reduce the occurrence of fatal injury severity. The government 39 s policy on this research focuses on road lighting infrastructure and the socialization of disciplinar on road users.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budisetiawan Muchtar
"Latar belakang: Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan akibat dari kerja yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kecelakaan kerja dan mengetahui hubungan aspek perilaku pekerja serta faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja industri minyak dan gas bumi (migas) di Kalimantan sehingga dapat dilakukan upaya. pcncegahan untuk menurunkan angka kecelakaan kerja.
Metode: Studi potong lintang dilakukan pada bulan November 2009 terhadap 364 responden di bagian operation yang bekerja selama bulan Januari-September 2009. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuesioner pada pekenja maupun supervisor. Hubungan antara umur, pendidikan, masa kerja, status perkawinan, status kepegawaian, lama kerja, kerja safety, status kesehatan, perilaku, pengetahuan sqkzy, pelatihan keselamatan kerja, supervisi, tanda peringatan, bising, panas dan keadaan Iingkungan kenja Iainnya dianalisis statistik secara univariat, bivariat dan regresi Iogistik.
Hasil: Prevalensi keoelakaan kerja 5.7% yang terdiri dari kecelakaan kexja ringan sebesar 3.3% dan near miss 2.4%. Dari analisis mullivariat didapat hubungan bemmkna antara kejadian kecelakaan kezja dan variabel kenja shw (OR=1 1.9; CI 95% 2.2-49.9), at risk behavior (OR=8.4; CI 95% 1.9-36.6), pengctahuan safézy kurang (OR=9.3; Cl 95% 2.0-44.l), myop (OR=45.0; Cl 95% 2.9-70l.3), masa kerja antara 5-I0 tahun (OR=0.I; CI 95% 1.9-36.6), dan kebisingan (OR=3.4; CI 95% 1.9-36.6).
Kesimpulan: Prevalcnsi kecelakaan kenja 5.7% dan kerja .shw merupakan faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja.

Background: Work accident is an unexpected or unwanted event from work which is related to work in company. The purpose of this research is to know the prevalence of work accident and to determine relationship between behavior aspect of workforce and other factors which could influence the occurence of work accident to oil and gas workforce in Kalimantan, so that preventive efforts to reduce the number of work accident can be performed.
Method: A cross-sectional study was perfonned in November 2009 to 364 workforces of Operations Department who had worked during January-September 2009. The data was compiled through interviews and questionnaires to the workforce and supervisors. Relationship between age, education, tenure, marital status, employment status, length of work, work-shift, health status, behavior, safety knowledge, safety trainings, supervision, warning signs, noise, heat and other work environment condition were analyzed statistically by univariate, bivariate and logistic regression.
Result: Work accident prevalence of 5.7%, consists of minor work accident of 3.3% and near-miss of 2.4%. From multivariate analysis, it was identified that there is a significant relationship between work accident and work-shift (0R=l 1.9; CI 95% 2.2- 49.9), at risk behavior (OR=8.4; CI 95% 1.9-36.6), lack of knowledge on safety (OR=9.3; CI 95% 2.0-44.l), myop (OR=45.0; CI 95% 2.9-7013), tenure between 5-10 years (OR=0.1; CI 95% l.9-36.6), and perception of noise (OR=3.4; CI 95% 1.9-36.6).
Conclusion: Prevalence of work accident is 5.7% and work-shitt is the most associated factor with work accident.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32317
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fardian Syafarrudin Maajid
"ABSTRACT
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang diakibatkan oleh satu kendaraan atau lebih yang menyebabkan cedera, kerusakan atau kerugian pada pemiliknya atau orang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keparahan korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Metode penelitian yaitu menggunakan pendekatan ordered logit model dengan bantuan R programing, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan kecelakaan. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah peran korban, intensitas cahaya, jam dan hari terjadinya kecelakaan, ketersediaan median, type kecelakaan, usia korban, kondisi perkerasan jalan, kondisi LOS, persentasi jumlah kendaraan, dan cuaca. Pada penelitian ini menggunakan data kecelakaan di Jawa Barat dan Jawa Tengah tahun 2014-2016. Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang paling mempengaruhi tingkat keparahan korban kecelakaan sepeda motor yaitu kecelakaan tunggal, di Jawa Barat faktor yang paling signifikan adalah kecelakaan tunggal yang melibatkan 1 kendaraan dengan kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia sebesar 53,2, dan di Jawa Tengah faktor yang paling signifikan adalah kecelakaan tunggal antara kendaraan dengan objek diam yaitu kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia sebesar 7,6.

ABSTRACT
A traffic accident is an event caused by one or more vehicles causing injury, damage or loss to the owner or another person. The purpose of this study to determine the factors associated with the severity of traffic accident victims on motorcycle riders. The method of research is using an approach logit model with the help of R programming, to know the factors that affect the severity of the accident. The independent variables used in this study are the role of the victim, the intensity of light, the time and day of the accident, the availability of median, the type of accident, the age of the victim, the condition of the road pavement, the LOS condition, the percentage of the vehicle, and the weather. In this research use accident data in West Java and Central Java year 2014 2016. The results of this study are the factors that most influence to the severity of the casualty of motorcycle accident victims is a single accident, in West Java the most significant factor is a single accident involving 1 vehicle with the possibility of deaths by 53.2, and in the Central Java factor the most significant is a single accident between vehicles with an obstacle that is the possibility of the death is 7.6."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>