Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187109 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carissa Eukairin Purnomo
"Hanya 14% TPS 3R di Indonesia yang beroperasi dengan baik sehingga tingkat pengumpulan sampah masih rendah dan terjadi pencemaran sungai, salah satunya Sungai Citarik. Maka, penelitian ini bertujuan menganalisis teknologi, membuat model keuangan tiga skenario, dan merekomendasikan sistem pengelolaan sampah plastik yang minim residu dan layak secara ekonomi untuk Desa Cibodas dan Padamukti. Penelitian ini menggunakan analisis neraca massa, titik impas, model keuangan, BCR dan NPV, serta pengambilan keputusan multikriteria. Teknologi pengolahan plastik yang dipilih adalah mesin tekan hidrolik, pencacah, injeksi, dan extruder. TPS 3R pada ketiga skenario mengelola sampah dari 400 KK, namun skenario 2 ditambah plastik dari pelapak sedangkan skenario 3 ditambah plastik dari seluruh desa. Residu yang dibuang TPS 3R ke TPA adalah 93.328 kg/tahun oleh skenario 1 dan 2, serta 72.909 kg/tahun oleh skenario 3, yaitu 41%, 36%, dan 12% dari total sampah yang dikelola. Hasil pemodelan keuangan BCR 1,11; 2,13; dan 1,77 serta NPV +Rp174.741.433; +Rp2.590.917.416; dan +Rp4.687.308.967. Pengelolaan sampah yang direkomendasikan untuk diterapkan di Desa Cibodas dan Padamukti adalah skenario 2 karena sudah meminimalisir residu dan menghasilkan arus kas positif, serta dapat diimplementasikan dalam waktu dekat. Biaya iuran penerima manfaat sama dengan kondisi eksisting, namun dengan tingkat pengumpulan dan daur ulang yang meningkat. 

The study addresses the need for financially viable community-managed sorting and recycling facilities in Indonesia, known as TPS-3R. Out of the 2,854 existing facilities, only 14% are functioning optimally due to economic challenges. To address this issue, the research aims to recommend an economically viable plastic waste management system with optimum residue and income. Cibodas and Padamukti Villages are chosen as the case study location, as it has only 20% waste collection coverage and is located in the Citarum Watershed, whose river is a source of water for 60 million people. Primary data collection was carried out through interviews with recyclers in the villages and through waste volume and composition characterization. Three scenarios were developed for the TPS-3R objectives: Scenario 1 (S1) serves as the baseline with sorting technologies, Scenario 2 (S2) includes a more advanced plastic processing facility for recyclers in the villages, and Scenario 3 (S3) optimizes waste processing to minimize residue. The waste managed in all scenarios comes from 400 households, with additional plastic for S2 from recyclers and entire villages for S3. Data analysis involved mass balance, break-even calculations, financial models, BCR, NPV, and MCDM. The residue disposed of in landfills is 41%, 36%, and 12% of the total waste managed for scenarios 1, 2, and 3, respectively. Financial modeling yielded BCR values of 1.11, 2.13, and 1.77, as well as NPV +Rp174,741,433; +Rp2,590,917,416; and +Rp4,687,308,967. Based on the findings, S2 is recommended for implementation due to its minimized residue, positive cash flow, and feasibility for swift implementation. The current TPS-3R primarily focuses on separating and selling inorganic waste, while this study suggests purchasing separated plastic waste from recyclers and adopting shredder and injection machines to enhance economic viability while reducing residue. By maintaining the existing contribution fee, the collection and recycling rate can be increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Adinda Novena Rasono
"Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, terdapat 20% diantara sampah yang dihasilkan merupakan sampah plastik. Maka dari itu, sehubungan dengan adanya pembangunan Ekowisata Citarik diperlukan adanya identifikasi timbulan dan komposisi sampah dari berbagai sumber di Desa Cibodas dan Padamukti, menyimulasikan pengelolaan sampah plastik dengan sistem dinamis dengan menggunakan aplikasi Vensim PLE, dan merencanakan sistem pengelolaan sampah plastik. Identifikasi timbulan dan komposisi dilakukan dengan sampling pada dua kategori sumber yaitu rumah tangga menengah ke atas dan bawah berdasarkan kelas ekonomi dan non-rumah tangga yaitu toko dan warung. Hasil dari identifikasi yang dilakukan yaitu timbulan sampah rumah tangga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yaitu 0,444 kg/orang/hari, menengah ke bawah 0,621 kg/orang/hari, toko 1,026 kg/unit/hari, dan warung 4,357 kg/unit/hari. Sampah plastik dengan komposisi HDPE, LDPE, PP dan PET memiliki persentase 8% dengan dengan timbulan terbesar oleh HDPE. Dilakukan 3 simulasi untuk mengetahui skenario paling efektif dalam pengelolaan sampah plastik yaitu kondisi eksisting, skenario 1, dan skenario 2 dengan tujuan menghindari penumpukan sampah pada sumber dan TPS. Berdasarkan simulasi yang dilakukan, skenario 2 merupakan skenario yang paling efektif dengan tidak terdapat sampah tidak terkelola pada sumber dan sampah tidak terkelola di TPS. Dalam peningkatan pengelolaan sampah plastik di Desa Cibodas dan Padamukti diperlukan peningkatan kendaraan pengumpul dan frekuensi pengumpulan menjadi 3 hari sekali dengan 14 gerobak, 4 cator, 2 mobil pick up, dan 2 cator kecil. Kapasitas daur ulang sebesar 100% yaitu 422 kg/hari untuk pengepul dan 380 kg/hari untuk bank sampah. Perencanaan pewadahan berupa 20 liter per KK, toko dengan 10 liter per unit, dan warung dengan 42 liter per unit yang berjumlah 3 untuk sampah anorganik, organik, dan B3. Kapasitas TPS sesuai dengan kondisi eksisting yaitu 309 m2. Frekuensi pengangkutan menjadi satu minggu sekali dengan alat angkut dump truck bervolume 8 m3.

Based on data from the Ministry of Environment and Forestry in 2021, 20% of the waste produced is plastic waste. Therefore, in connection with the development of Citarik Ecotourism, it is necessary to identify the generation and composition of waste from various sources in Cibodas and Padamukti Villages, simulate plastic waste management with a dynamic system using the Vensim PLE application, and plan a plastic waste management system. Identification of generation and composition was carried out by sampling on two categories of sources, namely upper and lower middle class households based on economy class and non-households namely shops and stalls. The results of the identification carried out are household waste generation with middle to upper economic level, namely 0.444 kg/person/day, lower middle class 0.621 kg/person/day, shop 1,026 kg/unit/day, and stalls 4,357 kg/unit/day. Plastic waste with the composition of HDPE, LDPE, PP and PET has a percentage of 8% with the largest generation by HDPE. Three simulations were carried out to determine the most effective scenario in plastic waste management, namely the existing condition, scenario 1, and scenario 2 with the aim of avoiding the accumulation of waste at the source and TPS. Based on the simulations carried out, scenario 2 is the most effective scenario with no unmanaged waste at the source and unmanaged waste at the TPS. In improving the management of plastic waste in Cibodas and Padamukti villages, it is necessary to increase the collection vehicle and the frequency of collection to once every 3 days with 14 carts, 4 cators, 2 pick up cars, and 2 small cators. The recycling capacity is 100%, namely 422 kg/day for collectors and 380 kg/day for waste banks. Container planning consists of 20 liters per household, shops with 10 liters per unit, and stalls with 42 liters per unit, totaling 3 for inorganic, organic and B3 waste. TPS capacity in accordance with existing conditions is 309 m2. The frequency of transportation is once a week with a dump truck with a volume of 8 m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zharifa Salsabilla Sumirat
"Peningkatan timbulan sampah yang terus terjadi menimbulkan tantangan pengelolaan sampah seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung, dimana hanya mampu mengelola sebesar 56,9% sampah yang dihasilkan. Pada penelitian ini, dilakukan analisis timbulan dan komposisi sampah pada Desa Padamukti & Desa Cibodas sebagai desa percontohan pengelolaan sampah dengan loop tertutup dalam pembangunan Ekowisata Citarik. Timbulan sampah yang bersumber dari rumah tangga, toko dan warung makan berturut-turut sebesar 0,532 Kg/Orang/Hari, 1,026 Kg/Unit/Hari dan 4,357 Kg/Unit/Hari. Komposisi sampah organik pada Desa Padamukti & Desa Cibodas yaitu sebesar 44% dari total keseluruhan sampah. Sampah organik didominasi oleh sampah sisa makanan sebesar 28%. Melalui sistem dinamis, dinilai keefektifan pengelolaan sampah berdasarkan nilai akumulasi sampah tidak terkelola di sumber maupun TPS. Simulasi dilakukan dengan melakukan skeanario eksisting, realistis dan optimis. Skenario perbaikan dilakukan dengan meningkatkan operasional pengumpulan, pengangkutan serta tingkat daur ulang pengolahan sampah organik. Skenario optimis merupakan skenario paling efektif dimana melalui kegiatan pengumpulan 1 hari sekali dan pengangkutan 1 minggu sekali serta tingkat daur ulang BSF dan komposting berturut-turut sebesar 100% dan 72%. Skenario optimis dapat mengelola keseluruhan sampah pada sumber. Meskipun begitu, masih terdapat akumulasi sampah di TPA mencapai 112 ton pada hari ke 365. Pewadahan sampah pada sumber membutuhkan minimal 4 unit wadah sampah. Luas lahan TPS yang dibutuhkan untuk menampung akumulasi sampah yaitu 546 m2. Sedangkan, 3,1 ton sampah makanan/hari dapat diolah menggunakan BSF dan menghasilkan 481 Kg larva segar/hari

The continuous increase in waste generation poses challenges for waste management as happened in Bandung Regency where it is only able to manage 56.9% of the waste generated. In this study, an analysis of waste generation and composition was carried out in Padamukti Village & Cibodas Village as pilot villages for closed-loop waste management in Citarik Ecotourism development. The generation of waste originating from households, shops and food stalls is 0.532 kg/person/day, 1.026 kg/unit/day and 4,357 kg/unit/day. The composition of organic waste in Padamukti Village & Cibodas Village is 44% of the total waste. Organic waste is dominated by food waste by 28%. Through a dynamic system, the effectiveness of waste management is assessed based on the accumulated value of unmanaged waste at the source and TPS. Simulations are carried out by carrying out existing, realistic and optimistic scenarios. The improvement scenario is carried out by increasing the collection, transportation and recycling operations of organic waste processing. The optimistic scenario is the most effective scenario where through collection activities once a day and transportation once a week and the BSF recycling and composting rates are 100% and 72%, respectively. The optimistic scenario can manage the entire waste at the source. Even so, there is still accumulation of waste in the TPA reaching 112 tons on the 365th day. Storage at the source requires a minimum of 4 units of waste containers. The TPS land area needed to accommodate the accumulated waste is 546 m2. Meanwhile, 3.1 tons of food waste/day can be processed using BSF and produce 481 kg of fresh larvae/day"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuvira Yusra
"ABSTRACT
Introduksi teknologi dari pihak luar merupakan hal yang tidak bisa petani hindarkan selama melakukan praktik pertanian. Petani di Desa Cibodas, Lembang, Jawa Barat merupakan satu dari banyak kelompok masyarakat tani yang mengalami introduksi teknologi. Tulisan ini ingin menjelaskan bagaimana respon petani terhadap introduksi teknologi greenhouse dan smart farming system. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa respon yang dimunculkan petani ternyata memiliki dua ragam, yaitu keputusan untuk mengadopsi atau tidak mengadopsi teknologi didasari oleh pilihan rasional masing-masing petani. Setiap respon petani ternyata menghasilkan konsekuensi yang berbeda. Lebih lanjut untuk memahami hubungan antara petani dengan teknologi, saya memakai konsep sociotechnical system. Lewat pandangan ini memungkinkan kita untuk berfokus mencermati hubungan antara manusia dengan teknologi yang sebenarnya saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Dalam hal merespon introduksi teknologi, terdapat seorang petani yang menarik perhatian saya Untuk memahami intensi dari respon petani tersebut, saya menggunakan konsep agency, lebih khususnya konsep neoliberal agency. Dalam konteks petani anggota Koperasi Gerbang Emas di Desa Cibodas agency ini terlihat dari intensi petani. Intensi tersebut adalah untuk selalu mengusahakan diri agar sesuai dengan permintaan pasar baik lewat personal branding atau lewat penerapan teknologi baru dalam praktik bertaninya, dan menganggap dirinya sebagai sebuah bisnis.

ABSTRACT
Introduction of technology from outsider is an event that farmers cannot avoid throughout agricultural practices. The farmers in Cibodas Village, Lembang, West Java are one of many farming communities who have experienced the introduction of technology. This paper intends to explain how the farmers responded to the introduction of greenhouse technology and smart farming system. Responses raised by the farmers turned out to have types, that is, decision to adopt or not to adopt the technology based on the rational choices of each farmer. In fact each farmer 39s response produces different consequences. Further to understand the relationship between farmers and technology, I use the sociotechnical system concept. In this view, it allows us to focus on observing the relationship between human and technology that are actually interconnected and affected each other. In looking at a response to the introduction of technology, there was a farmer who caught my attention. To understand the intention of this farmer 39s response I use agency concept, more particularly neoliberal agency concept. In the context of the farmers members of Koperasi Gerbang Emas in Cibodas Village, this agency form is seen from the farmers intention. The intention is to keep making self efforts to meet market demand either through personal branding or application of new technology in their farming practices. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurahma Herwinda Putri
"Pertumbuhan penduduk Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dan akan berdampak besar bagi berbagai sektor termasuk limbah padat. Persentase sampah terbesar yang dihasilkan di Indonesia diketahui merupakan sampah organik, khususnya sisa makanan. Hal ini mengkhawatirkan karena semakin tinggi pertumbuhan penduduk maka akan semakin banyak sampah yang terbuang dan tak terkelola. Selain itu, pertambahan jumlah penduduk juga menjadi tantangan terhadap ketersediaan sumber daya alam yang terbatas. Besarnya timbulan limbah di sisi lain sebetulnya dapat menjadi sumber daya alternatif untuk mengatasi masalah ini. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis permintaan masyarakat Desa Padamukti terhadap teknologi dan produk hasil pengolahan sampah organik sisa makanan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya agar dapat menjadi bahan acuan untuk menjadi program pengolahan sampah organik menjadi produk olahan yang bernilai tinggi dan diminati masyarakat. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dimana pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuisioner. Hasil dari kuisioner yang dibagikan akan diolah menggunakan analisis deskriptif statistik dan regresi linier berganda untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar permintaan tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh 46% responden setuju dan 14% responden sangat setuju membutuhkan teknologi untuk mengolah sampah sisa makanan yang dihasilkan dengan teknologi yang paling diminati adalah komposting dengan besar persentase responden setuju sebesar 38% dan sangat setuju sebesar 30%. Sedangkan sebesar 49% responden setuju dan 14% responden sangat setuju tertarik membeli produk hasil pengolahan sampah sisa makanan dengan produk yang paling diminati adalah biogas dengan persentase responden setuju sebesar 36% dan sangat setuju sebesar 22%. Faktor kebutuhan, kemudahan, biaya, dan pendapatan rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap permintaan akan teknologi pengolah sampah dengan nilai signifikansi berurutan dari 0,03; 0,04; 0,04; dan 0,03 sedangkan faktor kualitas, sifat yang ramah lingkungan, distribusi, dan pendapatan rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap permintaan akan produk hasil pengolahan sampah organik sisa makanan di Desa Padamukti dengan nilai signifikansi berurutan dari 0,02; 0,01; 0,02; dan 0,03. Penyediaan bantuan sarana dan prasarana pengolahan sampah organik sisa makanan oleh pemerintah diperlukan untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengolah sampah. Pemberian penyuluhan dan pelatihan terhadap berbagai jenis teknologi pengolahan sampah organik sisa makanan beserta manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat juga diperlukan untuk memberikan pilihan bagi masyarakat dalam mengolah sampah yang dihasilka

Indonesia's population growth is expected to continue to increase and will have a major impact on various sectors including solid waste. The largest percentage of waste generated in Indonesia is known to be organic waste, especially food waste. This is concerning because the higher the population growth, the more waste will be wasted and unmanaged, the increase in population is also a challenge to the availability of limited natural resources. The amount of waste generated on the other hand can be an alternative resource to overcome this problem. Therefore, this study was conducted to analyze the demand of the Padamukti Village community for technology and products from processing the organic food waste and the factors that influence it so that it can be used as reference material to become a program for processing organic waste into processed products that are of high value and are of interest to the public. The research was conducted with a quantitative approach where data collection was carried out by interviewing and distributing questionnaires. The results of the distributed questionnaires will be processed using statistical descriptive analysis and multiple linear regression to find out what factors influence the demand. Based on the data obtained, 46% of respondents agree and 14% of respondents strongly agree that technology is needed to process food waste produced the most desirable technology is composting with a large percentage of respondents agreeing at 38% and strongly agreeing at 30%. Meanwhile, 49% of respondents agree and 14% of respondents strongly agree that they are interested in buying products from food waste processing with the most desirable product being biogas with the percentage of respondents agreeing at 36% and strongly agreeing at 22%. The factors of need, convenience, cost, and household income have a significant effect on the demand for waste processing technology with sequential significance values of 0,03; 0,04; 0.04; and 0,03 while factors of quality, environmentally friendly nature, distribution, and household income have a significant effect on the demand for products from processing organic food waste in Padamukti Village with sequential significance values of 0,02; 0,01; 0,02; and 0,03. The government needs to provide facilities and infrastructure for processing food waste and organic waste to facilitate the community in processing waste. Providing counseling and training on various types of food waste processing technology along with the benefits that can be provided to the community is also needed to provide choices for the community in processing the waste they produce."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Yanuarina Putri
"Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat jumlah timbulan sampah pada tahun 2011 telah mencapai sekitar 6.595 ton/hari. Komposisi sampah gedung perkantoran dengan timbulan kertas dan plastik yang cukup tinggi memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dikelola dengan baik sehingga dapat mereduksi sampah yang akan diangkut menuju TPA. Gedung Pusri belum menerapkan sistem pengelolaan sampahnya secara terpadu. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem pengelolaan sampah yang dapat memaksimalkan potensi daur ulang dari sampah-sampah kertas dan plastik yang dihasilkan gedung tersebut. Hasil sampling menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sebesar 0,21 kg/orang/hari dengan komposisi sampah kertas sebesar 24–36% dan sampah plastik sebesar 9-10%. Analisa hasil sampling menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang dihasilkan di gedung sebagai sumber timbulan sampah dapat lebih memaksimalkan potensi daur ulang jika dibandingkan dengan melakukan pengelolaan terhadap sampah yang telah berada di TPS. Rata-rata jumlah sampah kertas yang dihasilkan di gedung tercatat 5,51 kg/hari lebih banyak, nilai ekonomi yang diperoleh terhitung Rp. 12.378/hari lebih tinggi, dan kadar air yang terukur 4,45 % lebih kering jika dibandingkan dengan sampah yang berada di TPS. Analisis benefit cost yang dilakukan menghasilkan nilai NPV > 0, B/C rasio > 1, serta periode pengembalian selama 4,6 tahun.

Cleansing Office DKI Jakarta recorded the amount of waste in 2011 has reached approximately 6,595 tons/day. Paper and plastic waste generated from office building indicates high potential to be well-managed and therefore reducing the waste transported to landfill. Pusri building has not implemented an integrated waste management system. Therefore, it is necessary to have a waste management system that maximizes the recycling potential of paper and plastic waste produced. Sampling results indicate that the average generation of 0.21 kg/person/day with a composition of 24-36% paper waste and plastic waste by 9-10%. Analysis of sampling results indicate that the management of the waste produced in the building as the waste generator can further maximize the recycling potential when compared to managing the waste that is in transfer station. The average amount of paper waste generated in the building recorded 5.51 kg/day more, the economic value gained Rp. 12,378/day higher, and the water content measured 4.45% drier compared the waste that was in transfer station. Benefit cost analysis resulting NPV > 0, B/C ratio > 1, and payback period of 4.6 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidia Putri Laksmi
"Penerapan sistem pengelolaan limbah plastik di Indonesia masih kurang efektif karena belum adanya standardisasi dalam peraturan sistem pengelolaan limbah plastik di masing-masing daerah serta lemahnya penegakan hukum dalam mengelola limbah plastik di Indonesia. Berdasarkan penelitian sebelumnya, daur ulang merupakan metode dalam ekonomi sirkular yang paling feasible dan efektif dalam mengurangi jumlah sampah plastik di Indonesia. Pengelolaan daur ulang limbah plastik di Indonesia merupakan sistem yang kompleks, dimana keterlibatan semua pemangku kepentingan yang relevan dapat memainkan peran penting dalam mendukung pembuat kebijakan dan strategi dalam menentukan rencana pengelolaan limbah plastik yang efektif dalam jangka pendek dan jangka panjang di tingkat lokal. Serious simulation game sebagai media pembelajaran bukan lagi bidang penelitian baru. Namun, masih sedikit penelitian serious simulation game yang mengambil topik pengelolaan limbah, dan belum ada yang berfokus pada pengajaran sistem pengelolaan limbah plastik bagi pemangku kepentingan (Stakeholder), khususnya bagi pemangku kepentingan (Stakeholder) di tingkat daerah. Recopoly Game merupakan permainan yang memberikan pengalaman kepada pemain dalam menemukan skenario terbaik yang menghasilkan volume sampah plastik terbanyak dan mendorong peningkatan profit sehingga dapat menghasilkan sistem pengelolaan limbah plastik yang berkelanjutan (sustainability). Infrastruktur permainan dengan multi-player diimplementasikan dalam Recopoly Game agar memungkinkan interaksi antar pemain sehingga diharapkan pemain dapat melakukan dalam kolaboratif dan kompetitif untuk memahami hasil yang berbeda pada setiap keputusan yang berbeda. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan rancangan serious simulation game yang dapat meningkatkan pemahaman dan memberikan gambaran tentang sistem pengelolaan daur ulang limbah plastik dalam konteks ekonomi sirkular untuk pemangku kepentingan (Stakeholder).

The implementation of plastic waste management systems in Indonesia is still ineffective because there is no standardization in the regulation of plastic waste management systems in each region and the weak law enforcement in managing plastic waste in Indonesia. Based on previous research, recycling is the most feasible and effective method in the circular economy in reducing the amount of plastic waste in Indonesia. The plastic waste recycling management in Indonesia is a complex system. The involvement of all relevant stakeholders can play an essential role in supporting policymakers and strategies in determining effective plastic waste management plans in the short term and long term at the local level. Serious simulation game as learning media is no longer new fields of research. However, there is severe little simulation game research that takes the topic of waste management, and no one has focused on teaching plastic waste management systems for stakeholders, especially for stakeholders at the local level. Recopoly Game is a game that offers players with experience in finding the best scenarios that produce the highest volume of plastic waste and encourage increased profits so that it can create a sustainable plastic waste management system. Multi-player game infrastructure is implemented in Recopoly Games to enable interaction between players. Thus, players expected to be able to perform collaboratively and competitively to understand different results for each different decision. Therefore, the purpose of this research is to develop a Serious Simulation Game design that can increase understanding and provide an overview of the management system of plastic waste recycling in the context of a circular economy for stakeholders."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogig Tri Prayoga
"Sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan belum terkelola dengan baik dan masih banyak sampah yang tidak terdaur ulang secara mekanikal. hal ini mengakibatkan timbulan sampah kemasan plastik rumah tangga semakin besar jumlahnya. Penyebab utama sampah tidak terdaur ulang diindikasikan kualitas dari sampah plastik yang menurun yang bisa disebabkan karena degradasi dan kotaminasi. degradasi dan kontaminasi ini bisa terjadi karena isi dari kemasan plastik itu sendiri serta faktor pengaruh lingkungan. Untuk itu pengelolaan sampah yang baik dan tidak mencemari lingkungan sangat diperlukan agar semakin bertambah sampah plastik yang bisa terdaur ulang secara mekanikal. salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas material plastik hasil daur ulang adalah dengan melakukan penelusuran tiap-tiap proses yang dilalui oleh material plastik tersebut secara mekanik. Metode ini disebut dengan pengembangan rantai kualitas material pada daur ulang mekanikal sampah kemasan plastik. Pada penelitian ini dikhususkan pada sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan, dengan mengambil beberapa sampel dari beberapa kota di Indonesia yang kemudian diproyeksikan menjadi rata-rata konsumsi sampah kemasan plastik rumah tangga perkotaan. Sehingga dengan dilakukannya pemetaan rantai kualitas, pihak-pihak yang terlibat dalam proses daur ulang plastik dapat mengetahui proses-proses apa saja yang menjadi penyebab terjadinya penurunan kualitas pada material plastik tersebut.

Urban households plastic packaging waste doesn't recycled at well and there are many plastic waste doesn't recycled at all in the mechanical recycling. Its can be affected the urban household landfill increasingly large numbers. The main causes of waste not recycled indicated that the quality of plastic waste which could be due to decreased degradation and kotaminasi. degradation and contamination can occur because the contents of the plastic packaging itself as well as the influence of environmental factors. For that good waste management and does not pollute the environment is necessary for growing plastic waste that can be recycled mechanically. one of the methods used to determine the quality of the recycled plastic materials is to conduct a search of each process through which the plastic material mechanically. This method is called with the development of chain of quality material on the mechanical recycling of plastic packaging waste. This research is devoted to the plastic packaging waste urban households, by taking several samples from several cities in Indonesia, which is projected to average consumption of plastic packaging waste urban households. So the quality of the chain mapping exercises, the parties involved in the process of plastic recycling processes can determine what the cause of the decline in the quality of the plastic material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cahyani Eko Trisnawati
"Kebutuhan energi di Indonesia sebagian besar masih diperoleh dari sumber energi yang tidak dapat diperbaharuil. Biogas sebagai salah satu sumber energi terbarukan cukup potensial dikembangkan di Indonesia karena sumber bahan bakunya melimpah, dan dapat membantu mengatasi permasalah pengelolaan limbah. Masalah dalam penelitian adalah pemanfaatan biogas sebagai sumber energi terbarukan sudah diketahui secara luas namun perkembangannya belum begitu signifikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis persepsi masyarakat terhadap kondisi pengelolaan kotoran ternak dan sampah saat ini, membuat desain digester sederhana untuk mengolah kotoran ternak dan sampah rumah tangga menjadi biogas beserta analisis kelayakan ekonominya. Metode yang digunakan untuk pengukuran persepsi masyarakat adalah survey serta wawancara kepada tokoh masyarakat dan pimpinan desa. Pengembangan desain sederhana digester menggunakan perhitungan neraca massa dan perhitungan waktu tinggal dan divalidasi dengan, FGD, sedangkan analisis kelayakan ekonomi menggunakan metode Benefit Cost Analysis. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan kotoran ternak dan sampah rumah tangga baik. Desain digester biogas yang diusulkan untuk diterapkan di lokasi penelitian menggunakan skala rumah tangga, dengan bahan baku campuran kotoran ternak dan sampaah rumah tangga yang mudah terurai. Hasil analisis kelayakan ekonomi menunjukkan model digester ini layak secara ekonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pemanfaatarn kotoran ternak dan sampah rumah tangga di lokasi penelitian dapat berkelanjutan.

Most of Indonesia's energy needs are still obtained from non-renewable energy sources. Biogas as a renewable energy source has the potential to be developed in Indonesia because the source of raw materials is abundant, and can help overcome waste management problems. The problem in this study is that the use of biogas as a renewable energy source is widely known but its development has not been significant. The aim of the study was to analyze people's perceptions of the current condition of livestock manure and waste management, to make a simple digester design to develop the utilization of livestock manure and household waste and to carry out an economic feasibility analysis. The method used to measure community perceptions is through surveys and interviews with community leaders and village leaders. Making a simple digester design based on the results of surveys, interviews, literature studies, and FGDs, while the economic feasibility analysis uses the Benefit Cost Analysis method. The results showed that the public's perception of the use of livestock manure and household waste was good. The biogas digester design proposed to be applied at the research site is a fixed dome type with a household scale, with a mixture of livestock manure and household waste that easily decomposes as raw material. The results of the economic feasibility analysis show that this digester model is economically feasible. The conclusion of this study is that the utilization of livestock manure and household waste at the study site can be sustainable."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>