Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhanang Tri Laksono
"PT. South Pacific Viscose (SPV) memproduksi serat viscose staple fibre (VSF) pada 5 line produksi di Plant Purwakarta. Setiap line produksi tersebut memerlukan air sebagai bahan dalam pengolahannya, dan limbah air dihasilkan sebagai produk yang harus dibuang. Maka dari itu penambahan kapasitas Waste Water Treatment dilakukan untuk mengimbangi kenaikan produksi dari tiap line produksi sebagai HARUM Project. Dari pekerjaan penambahan tersebut, perencanaan dan implementasi dari sisi electrical perlu diperhatikan. Implementasi pekerjaan yang ada di lapangan dilakukan pengetesan setelah pemasangan, dan setiap komponen yang diinstalasi lolos dalam commissioning test sesuai dengan standard yang digunakan. Untuk langkah-langkah pekerjaan dianalisis terhadap Kode Etik Insinyur, Asas Profesionalisme, dan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L). Rangkaian pekerjaan yang sudah dilakukan di HARUM Project sudah memenuhi standar penilaian yang menjadi acuan analisis di dalam laporan praktik keinsinyuran ini. Namun dari segi aspek K3L masih perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaannya. Sehingga, dalam kegiatan untuk future project kedepannya, aspek yang menjadi koreksi pada laporan praktik keinsinyuran ini dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya.

PT. South Pacific Viscose (SPV) produces viscose staple fiber (VSF) in 5 production lines at the Purwakarta Plant. Each of these production lines requires water as an ingredient in its processing, and waste water is produced as a product that must be disposed of. Therefore, the addition of Waste Water Treatment capacity is carried out to offset the increase in production from each production line as the HARUM Project. From the additional work, planning and implementation from the electrical side need to be considered. Implementation of existing work in the field is tested after installation, and each installed component passes the commissioning test in accordance with the standards used. The work steps are analyzed against the Engineer's Code of Ethics, Principles of Professionalism, and Occupational Health, Safety, and Environment (K3L). The series of works that have been carried out at the HARUM Project have met the assessment standards which are the reference for analysis in this engineering practice report. However, in terms of K3L aspects, it still needs to be considered in the implementation of its work. Thus, in activities for future projects in the future, aspects that become corrections in this engineering practice report can be taken into consideration later."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Haposan Edward Daniel
"Terak merupakan hasil dari proses pirometalurgi yang mengandung unsur yang tidak diinginkan. Terak kadar rendah tidak digunakan kembali atau ditimbun karena bila digunakan kembali pada proses awal, tidak akan efektif. Disisi lain, lingkungan akan terus tercemar akibat tidak adanya metode pengolahan terak di Indonesia. Walaupun kebutuhan timah dunia tidak sebanyak logam lain seperti alumunium dan besi, dengan mengolah kembali terak akan menambah kemajuan pada Indonesia karena pencemaran lingkungan dapat dikurangi.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari jalan keluar dengan mengolah kembali terak 2 dan debu terak dengan menggunakan kalium hidroksida dan suhu yang tidak terlalu tinggi sehingga kadar yang didapat meningkat. Komposisi antara sampel dan KOH yang digunakan yaitu 1:13, kemudian dicampur, dipanggang dalam suhu 550oC dan 810oC dan pelindian menggunakan aquadest. Karakterisasi yang digunakan yaitu XRD, EDAX dan AAS.
Penambahan KOH yang memiliki pH 14 menyebabkan timah berada pada daerah ion stanat yang bereaksi dengan kalium menjadi kalium stanat yang larut dalam air. Hasil terbaik pada debu terak didapat dari pelindian dengan perbandingan 1:1 yang memberikan hasil pada filtrat 235,5 ppm dan pada terak dengan perbandingan 19:12 yang memiliki hasil pada filtrat sebesar 375,15 ppm.

Slag comes from pyrometallurgy that contain bad. Low grade slag mostly can?t be used because slags only contain very low tin and makes it not effective.In other side, environment will always be polluted by slags because no way to process it in Indonesia. Althought world tin request isn?t like aluminium and iron, if Indonesia can process the slags, this process will reduce pollutant environment.
Because of that, we do research to find way to process slags and slags dust using potassium hydroxide (KOH) with low temperature, so tin content will increased. Ratio sample and KOH for our research is 1:13, then mixing, roasting in temperature 550oC and 810oC, and the last leaching with aquadest. For characterization of sample using XRD, EDAX and AAS.
By adding KOH that has pH 14 cause tin located at ion stanate area and react with potassium into potassium stanate that can dissolved in water. The best result for slags dust is using 1:1 leaching ratio with amount of contain in filtrate is 235,5 ppm and slags is using 19:12 leaching ratio with amount of contain in filtrate 375,15 ppm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Indrayanto Koestoer
"Sebagai salah satu material pipa baja berkarbon yang paling sering digunakan, pipa API-5L memiliki kekurangan sebagaimana material baja karbon lainnya yaitu korosi. Korosi ini merupakan fenomena degradasi material tanpa henti yang menjadi penyebab utama kegagalan pada aplikasi baja karbon di berbagai industri. Korosi ini dapat dihambat dengan berbagai metode dan salah satunya adalah dengan menggunakan inhibitor. Inhibitor alami dipilih menjadi salah satu alternatif proteksi korosi yang ramah lingkungan, mudah didapat dan relatif murah.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari kinerja inhibitor campuran antara teh daun sirsak dan teh rosela ketika keduanya digabungkan dalam lingkungan NaCl 3.5% yang bersifat korosif. Kedua inhibitor ini dipilih karena kemampuan inhibisinya yang cukup efektif apabila digunakan secara individual karena tingginya senyawa aktif antioksidan berbeda yang terdapat pada kedua jenis teh ini. Untuk mencapai tujuan ini dilakukan pengujian elektrokimia seperti EIS untuk mengamati tahanan permukaan logam terhadap terjadinya korosi, FTIR untuk mengetahui gugus fungsi senyawa aktif yang terdapat dipermukaan logam dan polarisasi dinamik untuk menghitung laju korosi logam pada konsentrasi tertentu serta dilakukan juga uji perendaman untuk mensimulasi pengujian in situ.
Hasil penelitian menunjukkan inhibitor teh daun sirsak dan teh rosela cukup efektif untuk API-5L di lingkungan NaCl 3.5% ketika digunakan secara individu. Berdasarkan uji perendaman, teh daun sirsak mampu mencapai efisiensi 84.6% pada volume inhibitor 5 ml dimana konsentrasi inhibitor 1 %, sedangkan teh rosela mencapai efisiensi optimal pada volume inhibitor 3 ml dimana konsentrasi inhibitor 0.6% sebesar 71.6%. Ketika inhibitor dicampurkan maka timbul interaksi antisinergisme antara kedua inhibitor. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya efisiensi kedua inhibitor ketika dicampurkan, terlebih lagi ketika penggunaan inhibitor campuran ini menyebabkan laju korosi meningkat lebih tinggi dari logam API-5L tanpa menggunakan inhibitor.

As one of the most commonly used carbon steel pipeline material, API-5L has disadvantages as well as other carbon steel materials which is corrosion. This corrosion is a relentless degradation phenomenon of materials that become the main cause of failure in the application of carbon steel in various industry. This corrosion can be prevented by various methods and one of them is by using inhibitors. Natural inhibitor were selected to be one of the corrosion protection alternatives that are environmentally friendly, easily available and relatively inexpensive.
This research was conducted to study the performance of inhibitors mixture between soursop leaf and rosele tea when both of them were mixed in a corrosive NaCl 3.5% environment. Both of these inhibitors were chosen due to their effective individual inhibition performance because of their high different active compouds composition. To achieve such a goal, some electrochemical testing methods were conducted such as EIS(Electrochemical Impedance Spectroscopy) to analyze the surface resistance of metals, FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) to identify functional groups of active compounds within the surface of metals, dynamic polarization to measure corrosion rate of metals in at a certain concentration, and also weight loss methods as a field simulation testing.
The result of the research shows that soursop leaf and roselle tea were effective as an inhibitors for API-5L in NaCl 3.5% solution when they were applied individually. Based on weight loss methods, soursop leaf was able to achieve efficiency up to 84.6% on 5 ml inhibitors volume where inhibitors concentration was 1 %, while roselle tea was able to achieve optimal efficiency of 71.6% in 3 ml inhibitor volume where inhibitors concentration was 0.6%. When both of these inhibitors were mixtured, an antisinergestic interaction appear between these inhibitors. This was indicated by the reduction of the efficiency when these inhibitors were mixtured, moreover when these inhibitor were mixtured the corrosion rate rise above the plain API-5L metals without inhibitors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrianto Alamsyah M.
"Pembangunan jalan layang non tol Antasari-Blok m sangat mendesak, hal ini dikarenakan semakin padatnya volume kendaraan yang melintasi jalan tersebut, Proyek ini berkonsep pada pembuatan jalan layang tepat diatas jalan eksisting untuk bisa mengalihkan volume lalu-lintas yang ada di jalan eksisting dan mengurangi kemacetan. Karena kebutuhan yang sangat mendesak inilah, dalam ilmu manajemen konstruksi harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan metode konstruksi yang tepat untuk menyelesaikan pembangunan jalan layang non tol Antasari-Blok M tersebut.

Development of non-toll highways Antasari-Blok m very urgent, this is because the density of the volume of vehicles crossing the road, this project concept to creation overpass just above the existing road in order to divert traffic volumes that exist on the existing road and reducing congestion. Because this is a very urgent need, in the science of construction management must pay attention to the factors that influence the selection of appropriate construction methods to complete the construction of non-toll highways Antasari-Blok M.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Wilhelmus Adityatama
"Proses pengecoran logam merupakan proses kompleks yang rentan akan terjadinya cacat pada produk akhir. Untuk meminimalisi terjadinya cacat tersebut diperlukan sebuah desain pengecoran yang baik dan simulasi desain untuk menghemat waktu dan biaya. Untuk menunjang simulasi yang tepat seperti pada pengecoran nyata dibutuhkan data parameter yang tepat, salah satu parameter yang penting adalah Heat Transfer Coefficient (HTC). Dibutuhkan desain pengukuran yang tepat untuk dapat melakukan pengukuran dan perhitungan HTC yang efektif dan tepat, serta mampu meminimalisir efek peletakkan thermocouple yang berdekatan. Dari program simulasi pengecoran yang digunakan (Z-Cast dari Korea) dan percobaan yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa desain yang digunakan cukup memadai (feasible) dan efektif untuk melakukan pengukuran perubahan temperatur pada bagian-bagian benda cor. Thermocouple diletakkan sedemikian rupa sehingga peletakkannya tidak akan menginterferensi hasil yang diperoleh. Dari data temperatur yang didapat pada logam benda cor dan cetakan pasir, dapat dihitung nilai HTC efektif pada saat pengecoran dengan ketebalan yang berbeda.

Metal casting is a complex process that prone to a defect to its final product. To minimize the occurrence of defect it requires a good casting design and the design simulation to saves time and money. In order for having a very close to reality simulation, the correct data of casting parameter must be used. One of the most important casting parameter is the Heat Transfer Coefficient (HTC). A good HTC measurement system must be used for one to able to do an effective measurement and calculation of HTC, and the design itself must also be able to minimizing the effect of closely-spaced thermocouples that can interfere the measurement. The casting simulation software (Z-Cast from Korea) and the casting trial prove that the design used in this experiment is feasible and effective for measuring the temperature change in the casting. The thermocouples are arranged so that they will not interfere the measurement of other thermocuples. From the temperature data obtained from the casting and the green sand mold, the effective HTC can be calculated in the different thickness of casting.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Lestari Natalia
"Komposit keramik mempunyai nilai kekerasan dan ketangguhan yang tinggi, ringan, dan tahan terhadap temperatur tinggi dan korosi. Sifat tersebut salah satunya dipengaruhi oleh tekanan kompaksi yang diberikan pada saat proses fabrikasi. Pada dasarnya, semakin besar tekanan kompaksi maka dihasilkan densitas serta kekuatan tekuk komposit keramik yang lebih besar pula. Material komposit keramik dari serbuk Al2O3, SiC, ZrO2 dan aditif Nb2O5 pada komposisi 81Al2O3-10SiC-5ZrO2-4Nb2O5 (% berat) difabrikasi dengan metode pencampuran serbuk, kompaksi, dan sintering. Proses kompaksi serbuk dilakukan dengan variasi tekanan 257, 308, dan 359 MPa dilanjutkan dengan sintering pada temperatur 1400°C selama 4 jam. Karakterisasi material yang dilakukan adalah pengukuran densitas, pengujian kekuatan tekuk (3-point bending), pengamatan fasa dengan XRD, dan pengamatan struktur mikro dengan SEM/EDS. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sampel pada tekanan kompaksi 308 MPa memiliki densitas dan kekuatan tekuk yang paling tinggi sebesar 3,29 gr/cm3 dan 14,91 MPa. Namun terjadi penurunan nilai densitas dan kekuatan tekuk dari tekanan 308 MPa ke 359 MPa, hal ini disebabkan oleh pori dan gas pada sampel tidak dapat melarikan diri dan terjebak di dalam sampel dikarenakaan proses pemadatan yang terlalu besar pada tekanan kompaksi yang terlalu besar pada 359 MPa.

Ceramic composite has high number of hardness and toughness, lightweight, and high temperature and corrosion ressistant. The properties are influenced by compaction pressure which is given during the fabrication proccess. Basically, the greater compaction pressure thus result the greater density and bending strenght. Ceramic composite material from Al2O3, SiC, ZrO2 powder and Nb2O5 as its additive with 81Al2O3-10SiC-5ZrO2-4Nb2O5 (% weight percent) composition are fabricated with powder mixing methods, compaction, and sintering. The compaction process was performed by 257, 308, and 359 MPa variation of compaction pressure continued with sintering process at 1400°C temperature for 4 hours. Material characterization was performed by density measurement, bending strength (3-point bending), phase investigation by XRD, and microstructure observation by SEM/EDS. The result of this research showed that sample of 308 MPa compaction pressure has the highest density and bending strength in the amount of 3,29 gr/cm3 and 14,91 MPa. However, a decline in the value of density and bending strength of 308 MPa pressure to 359 MPa, it is caused by pores and the gas in the sample which can not escape and trapped inside the sample because compaction process that is too big on the compacting pressure is too large at 359 MPa.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Qurratul Ain
"Penggunaan aditif dalam fabrikasi komposit keramik merupakan pengembangan yang relatif baru. Aditif digunakan dalam pemrosesan serbuk keramik untuk mempercepat densifikasi sehingga temperatur sintering yang digunakan dapat menjadi lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memfabrikasi komposit keramik Al2O3-10SiC-5ZrO2 dengan penambahan aditif Nb2O5 (niobia) serta mengamati pengaruh niobia (2, 4, dan 6 % berat) terhadap densitas, struktur mikro, dan kekuatan tekuknya. Karakterisasi material yang dilakukan adalah pengukuran densitas, pengujian kekuatan tekuk (3-point bending), pengamatan fasa dengan XRD, dan pengamatan struktur mikro dengan SEM/EDS. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa sampel dengan penambahan 4 % berat niobia memiliki densifikasi yang paling tinggi sebesar 80,58 % serta porositasnya paling rendah. Tetapi penambahan niobia yang semakin banyak dapat menyebabkan penurunan kekuatan tekuk.

Using of additive in fabrication ceramic composite is relative new development. Additive in processing of ceramic powder is used in order to accelerate densification, so the sintering temperature becomes lower. This research was intended to fabricate ceramic composite Al2O3-10SiC-5ZrO2 with addition of Nb2O5 (niobia) and to study effect of niobia (2, 4, and 6 % wt.) on density, microstructure, and flexural strength. It was characterized by density measurement, test of flexural strength (3-point bending), XRD, and SEM/EDS. This study showed sampel with 4 % wt. has the highest densification 80,58 % and lowest porosity. But addition of more niobia can decrease flexural strength.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Hapsari Wilujeng
"

Sumber tegangan listrik merupakan salah satu kebutuhan primer modern di masa sekarang.Sumber tegangan listrik mutlak dibutuhkan untuk menjamin tetap bekerjanya peralatan tersebut.

Namun masalah yang sering dihadapi seringkali adalah sumber-sumber tegangan memiliki nilai yang jauh dibawah level tegangan kerja yang umumnya digunakan pada sistem jaringan listrik perumahan. Untuk mengatasai permasalah sumber tegangan DC tersebut, salah satu cara yang dapat diambil adalah dengan mengimplementasikan sebuah rangkaian pengubah nilai tegangan DC atau DC-DC Converter.

Pada penelitian ini penulis menawarkan rangkaian DC-DC Converter dari tipe terisolasi, yaitu Push-Pull Converter. Pemilihan Push-Pull Converter dilakukan atas beberapa alasan antara lain keandalan, kualitas daya yang dihasilkan, kemudahan untuk diaplikasikan serta yang paling penting adalah ketahanan dari gangguan yang mungkin terjadi.

Sistem dikendalikan dengan menggunakan Pengendali PI dan IP serta diuji kualitasnya dengan menggunakan Diagram Bode.Hasil dari simulasi serta analisa kestabilan menunjukkan bahwa Rangkaian Push-Pull adalah rangkaian yang tahan terhadap gangguan.


Power supply is one of the modern primary needs in the present. Power supply is absolutely necessary to ensure the continuity cooperation of the equipment. However, a problem that often encountered is voltage sources values are far below the working voltage levels that are generally used in residential electrical grid system. To handling the problems of the DC voltage source, one way that can be taken is to implement a DC voltage converter circuit or DC-DC Converter.

In this research, a series of isolated type DC-DC Converters, namely Push-Pull Converter, is being promoted. The Selection of Push-Pull Converter based on reliability and quality of generated power among others, ease of applicability and the most important is the robustness of the interference that may occur.

The system is controlled using a PI controller and the IP also stability tested using Bode plots. The results of simulation and analysis shows that the stability of the Push-Pull circuit is a circuit that is resistant to interference.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Hazmi Ahdiyat
"[Skripsi ini membahas tentang Over Load shedding pada subsistem Kembangan jaringan PT. PLN APB Jakarta dan Banten. Pelepasan beban dilakukan dengan tujuan melindungi sistem dari keruntuhan total (blackout) akibat beban lebih dan menaikkan tegangan sistem yang mengalami susut tegangan sampai batas toleransi nilai yang diizinkan yaitu +10 % dan -10 %. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ETAB 12.6. Pelepasan beban dibuat dengan 3 skenario. Skenario 1 berdasarkan nilai besar beban. Skenario 2 berdasarkan nilai susut tegangan. Skenario 3 berdasarkan jumlah daya yang dapat dilepas. Total daya pada sistem sebesar 650,35 MW. Beban maksimal yang dapat diterima oleh masing-masing IBT adalah 458 MW. Sehingga perlu dilakukan pelepasan beban sebesar 29,6%. Dengan melihat besarnya daya yang dilepas dan nilai susut tegangan rata- rata pada setiap skenario, skenario yang paling optimal adalah skenario 2, dengan susut tegangan rata-rata 7,38% dan beban yang dilepas sebanyak 198,27 MW.

, This thesis discusses Overload shedding on Kembangan subsystem PT. PLN APB Jakarta and Banten grid. Load shedding is done in order to protect the system from total collapse (blackout) due to overload and stabilized voltage system to the value of the permitted tolerance +10% and -10%. Simulations done using software ETAB 12.6. Load shedding created with 3 scenarios. Scenarios 1 is based on the value of the loads. Scenario 2 is based on the value of undervoltage. Scenario 3 is based on the amount of power that can be removed. The total power in the system amounted to 650.35 MW. The maximum load that can be accepted by each IBT is 458 MW. So it is necessary to release the load by 29.6%. By looking at the amount of power that is removable and the average value of undervoltage on each scenario, the optimal scenario is scenario 2, the average of undervoltage is 7.38% and the load shedding as much as 198.27 MW
D]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>