Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Rofiqi Rapsanjani
"Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan wajib menggunakan masker di ruang publik untuk mencegah penularan Covid-19. Sebagai dukungan terhadap inisiatif ini, petugas bekerja untuk memastikan kepatuhan, terutama di area ramai seperti mal dan gedung perkantoran. Namun, mengandalkan penegakan secara manual menimbulkan tantangan karena potensi kesalahan dan kelalaian manusia. Untuk mengatasi hal ini, penelitian ini berfokus pada pengembangan sistem deteksi masker menggunakan YOLOv5, yang mampu mendeteksi tiga kelas masker yang berbeda. Penulis mengumpulkan dan menyusun dataset dari berbagai sumber, yang terdiri dari total 1500 bounding box, dengan sekitar 500 bounding box per kelas. Selain itu, penulis melakukan perbandingan dengan model CNN sederhana untuk menemukan praktik terbaik sehingga mendapatkan model YOLOv5 yang paling optimal. Melalui berbagai eksperimen dengan parameter yang berbeda, penulis menemukan bahwa hasil terbaik dicapai menggunakan dataset dengan ukuran gambar 640px dan ukuran batch 8. Model menunjukkan nilai precision sebesar 0,864, nilai recall sebesar 0,824, dan nilai mAP50 sebesar 0,877. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam upaya kesehatan masyarakat dengan menyediakan sistem deteksi masker otomatis yang dapat membantu pihak berwenang dalam memantau kepatuhan penggunaan masker secara efektif dan efisien, sehingga dapat mengurangi penyebaran Covid-19.

The Indonesian government has implemented a mandatory mask-wearing policy in public spaces to prevent the transmission of Covid-19. In support of this initiative, officials are working to ensure compliance, particularly in crowded areas such as malls and office buildings. However, relying solely on manual enforcement poses challenges due to the potential for human error and negligence. To address this, this research focuses on developing a mask detection system using YOLOv5, capable of detecting three different classes of masks. We collected and curated a dataset from various sources, comprising a total of 1500 bounding boxes, with approximately 500 bounding boxes per class. In addition, we conducted a comparison with a CNN model to find best practice so as to get the most optimal YOLOv5 model. Through various experiments with different parameters, we found that the best results were achieved using a dataset with 640px image size and a batch size of 8. The model demonstrated a precision value of 0.864, recall value of 0.824, and Map50 value of 0.877. This research contributes to the ongoing efforts in public health by providing an automated mask detection system that can assist authorities in monitoring mask compliance effectively and efficiently, thereby mitigating the spread of Covid-19"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nidya Anifa
"Diagnosis COVID-19 dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya dengan interpretasi citra medis rongga dada menggunakan machine learning. Namun, metode ini memiliki memerlukan waktu dan biaya yang besar, tidak ada standar dalam pengambilan gambar citra medis, dan pelindungan privasi pada data pasien. Model yang dilatih dengan dataset publik tidak selalu dapat mempertahankan performanya. Diperlukan metode pengklasifikasi berbasis multicenter yang dapat memiliki performa optimal pada dataset yang berbeda-beda. Skenario pertama dengan melatih model menggunakan arsitektur VGG-19 dan ConvNeXt dengan gabungan seluruh data dan masing-masing data. Lalu dilakukan fine tuning terhadap model yang dilatih pada gabungan seluruh data. Skenario kedua dengan Unsupervised Domain Adaptation berbasis maximum mean discrepancy dengan data publik sebagai source domain dan data privat sebagai target domain. Metode transfer learning dengan fine-tuning model pada arsitektur VGG-19 menaikkan train accuracy pada data Github menjadi 95% serta menaikkan test accuracy pada data Github menjadi 93%, pada data Github menjadi 93%, pada data RSCM menjadi 72%, dan pada data RSUI menjadi 75%. Metode transfer learning dengan fine-tuning model pada arsitektur ConvNeXt menaikkan evaluation accuracy pada data RSCM menjadi 73%. Metode unsupervised domain adaptation (UDA) berbasis maximum mean discrepancy (MMD) memiliki akurasi sebesar 89% pada dataset privat sehingga merupakan metode yang paling baik. Berdasarkan GRAD-CAM, model sudah mampu mendeteksi bagian paru-paru dari citra X-Ray dalam memprediksi kelas yang sesuai.

Diagnosis of COVID-19 can be done using various methods, one of which is by interpreting medical images of the chest using machine learning. However, this method requires a lot of time and money, there is no standard in taking medical images, and protecting patient data privacy. Models that are trained with public datasets do not always maintain their performance. A multicenter-based classification method is needed that can have optimal performance on different datasets. The first scenario is to train the model using the VGG-19 and ConvNeXt architecture by combining all data and each data. Then, the model trained using combined data is fine tuned. The second scenario uses Unsupervised Domain Adaptation based on maximum mean discrepancy with public data as the source domain and private data as the target domain. The transfer learning method with the fine-tuning model on the VGG-19 architecture increases train accuracy on Github data to 95% and increases test accuracy on Github data to 93%, on Github data to 93%, on RSCM data to 72%, and on data RSUI to 75%. The transfer learning method with the fine-tuning model on the ConvNeXt architecture increases the evaluation accuracy of RSCM data to 73%. The unsupervised domain adaptation (UDA) method based on maximum mean discrepancy (MMD) has an accuracy of 89% in private dataset making it the best method. Based on GRAD-CAM, the model has been able to detect parts of the lungs from X-Ray images in predicting the appropriate class."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lunnardo Soekarno Lukias
"

Dalam kehidupan kita sehari-hari umumnya banyak barang yang kita butuhkan dan gunakan dalam rumah tangga kita. Mulai dari bahan pangan, minuman, barang untuk membersihkan rumah, barang untuk mencuci pakaian, kudapan, dan lain sebagainya, Pada masyarakat kini banyak barang keperluan sehari-hari tersebut kita beli dan jumpai di berbagai tempat mulai dari warung di dekat rumah, supermarket, toko sembako, dan lain sebagainya. Akhir-akhir ini jumlah supermarket dan minimarket mulai menjamur. Pada tahun 2021 jumlah minimarket di Indonesia mencapai 38.323 gerai yang merupakan peningkatan sebanyak 21,7% dibandingkan pada tahun 2017 yakni hanya sebanyak 31.488 gerai saja. Dengan jumlah gerai yang semakin banyak, banyak masyarakat yang semakin banyak menggunakan jasanya untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari mereka. Apalagi bila barang yang dibeli juga cukup banyak sehingga akan sulit untuk mendata barang-barang apa saja yang telah dibeli. Untuk memudahkan hal tersebut, penulis mengajukan sebuah solusi untuk membuat sebuah rancangan sistem yang akan memanfaatkan teknologi Deep Learning untuk mendeteksi tulisan pada struk belanja dari hasil pembelian barang pada minimarket. Hasilnya dari pengujian yang sudah dilakukan pada penelitian ini, masing-masing model Deep Learning memiliki tingkat akurasi mAP50 99,4% dan mAP50:95 72,9% untuk YOLOv5, tingkat akurasi mAP50 99,61% dan mAP50:95 65,19% untuk Faster R-CNN, dan tingkat akurasi mAP50 61,77% dan mAP50:95 98,09% untuk RetinaNet. Dimana YOLOv5 memiliki tingkat akurasi mAP50:95 tertinggi yakni 72,9% dan Faster R-CNN memiliki tingkat akurasi mAP50 tertinggi yakni 99,61%. Dimana pada proses implementasi sistem YOLOv5 dan Faster R-CNN berhasil melakukan proses pengenalan sedangkan RetinaNet gagal untuk melakukannya.


In our daily lives, we generally need and use many items in our households. Starting from food ingredients, drinks, household cleaning items, laundry items, snacks, and so on. Nowadays, many of these daily necessities are bought and found in various places such as small shops near our homes, supermarkets, grocery stores, and so on. Recently, the number of supermarkets and minimarkets has increased. In 2021, the number of minimarkets in Indonesia reached 38,323 branches which is an increase of 21.7% compared to 2017 which was only 31,488 branches. With the increasing number of branches, many people are using their services to obtain their daily necessities. Especially when the purchased items are quite a lot so it will be difficult to record what items have been purchased. To facilitate this matter, the author proposes a solution to create a system design that will utilize Deep Learning technology to detect writing on receipts from purchasing items at minimarkets. The results of testing that have been carried out in this study show that each Deep Learning model has an mAP50 accuracy level of 99.4% and mAP50:95 72.9% for YOLOv5, an mAP50 accuracy level of 99.61% and mAP50:95 65.19% for Faster R-CNN, and an mAP50 accuracy level of 61.77% and mAP50:95 98.09% for RetinaNet. YOLOv5 has the highest mAP50:95 accuracy rate at 72.9%, while Faster R-CNN has the highest mAP50 accuracy rate at 99.61%. Where in the implementation process, YOLOv5 and Faster R-CNN systems were able to perform recognition processes while RetinaNet failed to do so."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Diah Kusumaningrum
"ABSTRAK
Deteksi dan pengenalan wajah merupakan salah satu pengolah citra yang dapat digunakan untuk surveillance pada UAV. Namun kasus pengenalan wajah dan deteksi wajah ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit dilakukan karena komputer harus dapat melakukan lokalisasi wajah dengan baik kemudian melakukan klasifikasi wajah. Tesis ini membahas penelitian metode deep learning yaitu deteksi wajah dengan menggunakan metode RCNN dan pengenalan wajah dengan menggunakan metode CNN. Eksperimen dengan menggunakan variasi sudut wajah dan jarak wajah terhadap kamera dilakukan untuk mengamati pengaruh parameter terhadap performa model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model RCNN dengan menggunakan satu wajah subjek dapat digunakan untuk melakukan deteksi wajah pada subjek dengan recognition rate sebesar 74% pada parameter IoU > 0.5. Nilai recognition rate pada sistem terintegrasi deteksi dan
pengenalan wajah sangat tergantung dari hasil prediksi area wajah yang dihasilkan dari model RCNN. Percobaan membuktikan bahwa jarak subjek kamera mempengaruhi recognition rate dari model deteksi wajah.

ABSTRACT
Face detection and recognition is an image processor that can be used for surveillance on UAVs. However, the case of face recognition and face detection is a very difficult job to do because the computer must be able to do localization of the face well then do face classification. This thesis discusses the research of deep learning methods, namely face detection using the RCNN method and face recognition using the CNN method. Experiments using variations in face angle and face distance to the camera were conducted to observe the effect of parameters on the performance of the model. The results showed that the RCNN model using one subject's face could be used to detect faces on subjects with a recognition rate of 74% on the IoU parameter > 0.5. The value of recognition rate in the integrated detection and face recognition system is highly dependent on the results of the prediction of face areas generated from the RCNN model. Experiments prove that the distance of the camera subject affects the recognition rate of the face detection model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfareza Mahendra
"Jumlah kasus positif COVID-19 yang telah terkonfirmasi di Indonesia saat ini telah melebihi angka 6,4 juta. Walaupun angka kasus kian menurun, aturan menjaga jarak harus tetap dipatuhi. Aturan untuk menjaga jarak atau menjauhi kerumunan juga diterapkan di sekolah-sekolah, namun saat ini belum ada sistem yang dapat memonitoring hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah sistem pendeteksian tingkat kerumunan orang dalam ruangan kelas untuk membantu menekan angka kerumunan yang terjadi di sekolah-sekolah, selain itu sistem yang dibangun dapat mempermudah memantau kerumunan sehingga dapat memperkecil area penyebaran virus COVID-19. Sistem yang dibangun menggunakan algoritma deteksi dan segmentasi pada Mask R-CNN. Sistem yang dirancang dapat mendeteksi objek orang, kerumunan, dan kepadatan dalam ruangan. Pengujian sistem dilakukan menggunakan metrik akurasi dan membandingkan kepadatan hasil perhitungan dengan hasil segmentasi. Pengujian dilakukan di area Indoor ruang kelas dan menggunakan kamera webcam. Hasil pengujian menggunakan matriks konfolusi menunjukkan tingkat akurasi deteksi objek manusia yaitu 92,42 %, sedangkan tingginya performa deteksi adalah 96,5%. Sedangkan Error terendah dan tertinggi yang di dapat pada pengukuran kepadatan masing-masing adalah 7,51% dan 0,79%

The number of confirmed positive cases of COVID-19 in Indonesia has now exceeded 6.4 million. Even though the number of cases is decreasing, the rules for maintaining distance must still be obeyed. Rules to maintain distance or stay away from crowds are also implemented in schools, but currently there is no system that can monitor this. The purpose of this research is to build a crowd level detection system in classrooms to help reduce crowd numbers that occur in schools, besides that the system built can make it easier to serve crowds so as to reduce the area of spread of the COVID-19 virus. The system built uses detection and segmentation algorithms on Mask R-CNN. The designed system can detect objects, people, crowds, and density in the room. System testing is carried out using measurement metrics and comparing the calculated density with segmentation results. Testing was carried out in the indoor area of the classroom and using a webcam camera. The test results using the convolution matrix show that the accuracy of human object detection is 92.42%, while the high detection performance is 96.5%. While the lowest and highest errors that can be achieved in density measurements are 7.51% and 0.79%, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Abraham Bismo Kristanto
"

Seiring dengan perkembangan bidang computer vision terdapat lebih banyak solusi yang dapat diimplementasikan untuk bidang sehari-hari. Salah satu bidang yang paling erat dengan kegiatan sehari-hari adalah kegiatan mengkonsumsi makanan. Dalam memperhatikan pola makan, penting dilakukan proses mengidentifikasi jenis makanan yang dikonsumsi. Dengan memanfaatkan perkembangan model machine learning deteksi objek yang bekerja secara waktu langsung, YOLOv5 dapat digunakan untuk melakukan deteksi objek untuk dapat mengidentifikasi berbagai jenis makanan dalam suatu gambar. Dengan menggunakan YOLOv5, deteksi terhadap makanan yang kerap kali dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dapat dilakukan dan ditingkatkan akurasinya dengan pemrosesan gambar hingga mencapai nilai mAP 94,3%. 

Penggunaan implementasi model ini dalam aktivitas sehari-hari dapat memberikan nilai tambah kepada orang-orang yang ingin lebih memahami jenis makanan yang dikonsumsinya. Dari hasil pengujian user experience yang dilakukan terhadap aplikasi, hasil perbandingan terhadap benchmark mengindikasikan bahwa aplikasi memiliki kualitas penggunaan di atas rata-rata dengan nilai 1,37 untuk daya tarik, 1,58 untuk kejelasan, 1,23 untuk efisiensi, 1,38 untuk ketepatan, 1,13 untuk stimulasi, dan 1,01 untuk kebaruan.

With the advent of computer vision there are more solutions that can be implemented in everyday life. One of the areas most closely related to daily activities is the activity of consuming food. In paying attention to diet, it is important to identify the type of food consumed. By leveraging the development of object detection machine learning models that work in real time, YOLOv5 can be used to perform object detection to identify different foods within a single image. By using YOLOv5, detection of foods that are often consumed by Indonesian people can be carried out and the accuracy is increased by image processing up to a value of mAP 94.3%.
The use of this model's implementation in daily activities can provide added value to people who want to better understand the types of food they consume. From the results of user experience testing carried out on the object detection application, the results of comparisons against benchmarks indicate that the application has above average usage quality with a value of 1.37 for attractiveness, 1.58 for clarity, 1.23 for efficiency, 1.38 for accuracy, 1.13 for stimulation, and 1.01 for novelty.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Researches on computer vision are greatly developed today. The main idea is to make machine be able to recognize an object. One of practical application on computer vission for example is real time face recognition system...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad As`Ad Muyassir
"

Supermarket merupakan tempat pilihan terbaik untuk berbelanja kebutuhan rumah saat ini karena pelanggan dapat memilih produk yang ingin dibelinya tanpa perlu mengantre. Namun untuk melakukan pembayaran saat ini pelanggan masih perlu mengantre di kasir. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengimplementasikan sistem cashierless yang dapat melakukan checkout secara otomatis dan efisien sehingga pelanggan tidak perlu mengantre lagi di kasir. Sistem cashierless yang digunakan pada penelitian ini adalah smart trolley, sistem ini dapat melakukan deteksi produk yang masuk atau keluar dari troli pelanggan lalu melakukan checkout secara otomatis saat pelanggan keluar dari supermarket. Untuk dapat melakukan deteksi produk diperlukan model machine learning yang berjenis object detection. Model juga harus dapat diimplementasikan pada edge device karena deteksi akan dilakukan di troli yang memiliki keterbatasan ruang. Maka model yang digunakan adalah YOLOv5 karena memiliki akurasi serta performa tinggi supaya tetap dapat diimplementasikan pada edge device. Hasil pengujian variasi backbone menunjukkan backbone original lebih baik dari backbone Swin Transformer dengan nilai F1-Score sebesar 98.64%, ukuran model sebesar 7.7 MB, dan dapat berjalan dengan 3.87 FPS di komputer pengujian dan 0.74 FPS di Raspberry Pi 4B. Hasil pengujian variasi dataset menunjukkan kombinasi dataset bergerak dengan statis blur dapat menghasilkan model yang memiliki akurasi yang paling baik dengan nilai 99.53% pada fase pelatihan dan 99.44% pada fase testing. Hasil pengujian intensitas cahaya menunjukkan penggunaan lampu untuk meningkatkan pencahayaan di sekitar wilayah deteksi di dalam troli dapat meningkatkan F1-Score hasil deteksi yang dilakukan hingga 63.55%. Hasil pengujian variasi kecepatan produk menunjukkan kecepatan ideal yang dapat digunakan pada saat proses deteksi di komputer pengujian adalah hingga 36 cm/s dan untuk proses yang dilakukan di Raspberry Pi 4B adalah di bawah 7 cm/s. Hasil pengujian dengan penambahan sampling rate dapat mendeteksi produk di komputer pengujian dengan kecepatan hingga 124 cm/s pada produk-produk dengan ukuran yang cukup lebar.


Supermarkets are the best place to shop for home needs today because customers can choose what products they want to buy without the need to queue. However, today customers still need to queue at the cashier to make payments. Therefore, this research will implement a cashier-less system that can do checkout automatically and efficiently so that customers don't have to queue at the cashier anymore. The cashier-less system used in this study is a smart trolley, this system can detect products entering or leaving the customer's trolley and then checkout automatically when the customer leaves the supermarket. To be able to perform product detection, a machine learning model of the object detection type is needed. The model must be able implemented on edge devices because the detection will be done in the cart with limited space. So, the model used is YOLOv5 because it has high accuracy and performance so it can implement on edge devices. The backbone variation test results show that the original backbone is better than the Swin-Transformer backbone with an F1-Score value of 98.64%, a model size of 7.7 MB, and can run with 3.87 FPS on a test computer and 0.74 FPS on a Raspberry Pi 4B. The dataset variation test results show that the combination of moving datasets with static blur can produce a model with the best accuracy of 99.53% in the training phase and 99.44% in the testing phase. The light intensity variation test results show that the use of lamps to increase the lighting around the detection area in the trolley can increase the F1-Score of the detection results made up to 63.55%. The product speed variation results show that the ideal speed that can use during the detection process on the testing computer is up to 36 cm/s and for the process carried out on the Raspberry Pi 4B it is below 7 cm/s. The sampling rate addition results can detect products on the test computer at speeds up to 124 cm/s on products with a wide size

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radyatama Nugraha
"Skripsi ini merupakan pengembangan dari teknologi video surveillance system atau sistem pengawasan video. Video surveillance system yang selama ini diterapkan untuk tujuan deteksi objek menggunakan suatu metode umum yaitu dual background model. Model tersebut bekerja dengan memisahkan latar depan dan latar belakang dari suatu video frame dan memposisikan target deteksi di latar depan sebagai output. Salah satu tujuan dari skripsi ini adalah melakukan pengembangan dari sistem tersebut agar dapat mengklasifikasikan objek yang terdeteksi menjadi abandoned, stolen, dan ghost region. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode pemelajaran mesin Mask R – CNN yang dapat melakukan segmentasi objek berbasis pemaskeran. Selain dari Mask R – CNN, terdapat model pemelajaran mesin lain yang cukup umum digunakan untuk deteksi objek dan segmentasi objek yaitu model YOLACT. Penelitian ini menggunakan video situasi natural di tempat umum seperti stasiun atau jalanan yang akan diproses menggunakan dual background model dan kemudian disegmentasi menggunakan Mask R – CNN atau YOLACT. Hasil penelitian ini diharapkan bisa membuka wawasan tentang penggunaan model pemelajaran mesin dalam aplikasi object detection, sekaligus menganalisis model mana yang paling efektif dan efisien berupa hasil kuantitatif yaitu Frame Rate per Seccond ( FPS ), waktu segmentasi, serta Intersection Over Union ( IOU ).

This thesis is an advancement in video surveillance technology. The existing video surveillance system commonly employs a dual background model for object detection. This model functions by separating the foreground and background within a video frame and positions the detected target in the foreground as the output. One of the goals of this thesis is to enhance this system to classify detected objects into abandoned, stolen, and ghost regions. To achieve this, the Mask R-CNN machine learning method is used, which can perform object segmentation based on masking. Apart from Mask R-CNN, another commonly used machine learning model for object detection and segmentation is the YOLACT model. This research utilizes natural situation videos in public places like stations or streets, processed using the dual background model and then segmented using Mask R-CNN or YOLACT. The anticipated outcome of this study is to broaden insights into the use of machine learning models in object detection applications while analyzing which model is most effective and efficient for similar applications.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wulandari
"Pendahuluan : Sebuah penelitian randomized single blind clinical trial dilakukan untuk menguji efektivitas uji kelayakan medik masker dalam menurunkan petanda rinitis yang dipicu kromium pada pengelas baja stainless serta menilai kenyamanan pemakaian masker. Petanda rinitis pada 38 responden ditentukan dengan membandingkan nilai skor Weber dari apus neutrofil mnkosa hldung dalam 1 shift kelja. Kenyamanan pernakaian masker dinilai dengan kuesioner. Responden yang menggunakan masker biasa mengalami kenalkan nilai skor Weber yang bermakna dibandingkan dengan yang menggunakan masker layak rnedik (Jr0,047). Masker layak medik juga lebih nyaman digunakan dibanding masker biasa ( ,022) terbnkti efektif dalam menurunkan petanda rinitis pada pengelas baja stainless dan nyaman digunakan.
Metode: Penelitian ini menggunakan des.ain randomized clinical trial dan cross over dengan tersamar tunggal terbadap ni1ai apus neutrofil, antara ke1ompok pekelja yang menggunakan masker teruji layak medik dan kelompok pekelja pengguna masker tanpa uji layak medik. Pengukuran dilakukan pada 38 responden. Skor Weber dibandingkan sebelum dan sesudalt kelja dalrun Ishift. Kenyamanan dini1ai dengan kuesioner. Uji 1ayak medik masker dilaknkan dengan metode kualitatif dengan instrumen FT 30 bitter dari 3M. Kadar krominm dinkur dengan metode pada kelompok pekerja yang menggunakan masker layak medik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan maaker layak medik {!F0,047). Masker layak medik lebih nyaman digunakan dibanding maaker tidak Iayak medik {!F0,022).
Kesimpulan: Masker layak medik terbukti efektif menurunkan pe!anda rinltis pada pekerja pengelas baja stainless dan nyaman digunakan, sehlngga diharapkan dapat meningkatkan kepatuban pekeija dalam pemakaiannya.

Introduction: A randomized single blind clinical trial was carried out to elUlllline effect of a mask fit test aimed at redueing the marker of rhinitis induced by chromium in stainless steel welder and fiud the comfortable of mask used. Marker of rhinitis in 38 subjects was determined by comparing the score of Weber from neutrophil nasal swab across the sbift. Mask comfort respons was detennined by questioner. Subject wbu wear unfit mask had significant increase of Weber score than fit mask user (!r0,047). The fit mask was more comfortable than tmfit mask (p--Q,02). The mask fit test was proved to be effective in reducing marker of rbirutls among stainless steel v.-elder and comfort to be wearied.
Melhods: Tbis research was conducted on randomized clinical trial (cross over) design wilh sing[e blind at neutrophil nasal swab evaluator between workers who wore fit mask and workers who wore unfit mask. Weber score was measured on 38 respondents. Weber score comparing before and after working in a work shift. The convenience of mask usage was assessed by questionnaire. Mask fit-testing was conducted by qualitative method with FT-30 bitter instrument from 3M. Chromium level at working environment was measured hy NlOSII 7072-1994 method.
Results: The rate of chromium in the working environment was 0.003452 mgfm 3 When workers worn unfit mask, the Weber score felt down in 23% respondent')fixed in 58% respondents and were up in 19% respondents. When workers worn fit mask, the Weber score felt down in 42% respondents, fixed in 50% respondents and were up in 8% respondents. The proportion of the Weber score felt down in 42 % respondents, fixed in 50 % resondents and were up in 8 % respondents. The proportion of workers who had decline in Weber score greater in fit mask user than unfit mask user (p=0.047). The well fitting mask more comfortable than unfit mask (p=0.022).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T31651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>