Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winarko Tio
"Penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan moneter terhadap perilaku herding pada pasar saham Indonesia sebelum dan setelah pandemi Covid-19. Dengan menggunakan data harian dari 3 Januari 2018 – 30 Desember 2022, terdapat bukti bahwa perubahan kebijakan moneter oleh the Fed dan Bank Indonesia menyebabkan perilaku herding. Perilaku herding dapat menjadi lebih buruk ketika the Fed dan Bank Indonesia memiliki arah kebijakan moneter yang berbeda. Oleh karena the Fed memiliki pengaruh yang besar terhadap pasar keuangan global maka kebijakan moneter Bank Indonesia sebaiknya selaras dengan the Fed.

This study analyzes the effect of monetary policy on herding behavior in Indonesia Stock Market before and after the Covid-19 pandemic. By using daily data from 3 January 2018 – 30 December 2022, there is evidence that changes in monetary policy by the Fed and Bank Indonesia caused herding behavior. Herding behavior could be exacerbated if the Fed and Bank Indonesia had different direction of monetary policy. Since the Fed has strong influence in the global financial market then Bank Indonesia’s monetary policy should align with that of the Fed."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Puspita Kadarman Wicaksono
"Perilaku herding terjadi ketika investor mengabaikan informasi yang dimiliki dan mengimitasi perilaku investor lainnya. Tujuan dari studi ini untuk melihat pengaruh kebijakan moneter BI dan The Fed terhadap perilaku herding di pasar modal Indonesia. Beta Herding digunakan sebagai pengukuran level perilaku herding dan VECM digunakan untuk melihat hubungan kebijakan moneter perilaku herding. Hasil studi menyatakan bahwa kebijakan moneter konvensional dan non-konvensional BI memiliki pengaruh yang kecil terhadap perilaku herding di pasar modal, sedangkan perilaku herding terjadi akibat guncangan kebijakan moneter The Fed, terutama pada periode GFC. Hal ini menggambarkan kredibilitas BI dan The Fed dalam membentuk ekspektasi dan sentimen investor.

Herding behavior occurs when investor suppressed their own information and imitate other’s action. The aim of this study is to analyze the effect of monetary policy on herding behavior in Indonesia stock market. Beta Herding was used as the measure of herding behavior and VECM was used to analyze the relationship between monetary policy and herding behavior. This study indicated that both BI monetary policy had small effect on herding behavior, while it is affected by Fed monetary policy shocks, especially on GFC period. This also capture the credibility of BI and The Fed in managing investor expectation and sentiment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mida Krisyohana
"Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Induk Kramat Jati memiliki peran penting dalam menyediakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari dan sebagai pusat perekonomian masyarakat. Oleh karena itu aktivitas perekonomian di UPB Pasar Induk Kramat Jati harus tetap berlangsung, meskipun pada masa pandemi Covid-19. Pengelola UPB Pasar Induk Kramat Jati telah menerapkan kebijakan protokol kesehatan sebagai bentuk proteksi bagi masyarakat yang berada di area pasar. Permasalahan penelitian ini adalah masih terjadinya peningkatan jumlah pedagang dan pembeli positif Covid-19 di UPB Pasar Induk Kramat Jati meskipun pasar ini telah menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati. Pendekatan penelitian ini adalah post-positivist melalui studi pustaka, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan protokol kesehatan kurang maksimal, yaitu, karakteristik agen pelaksana, komunikasi antarorganisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan, serta lingkungan ekonomi, sosial, dan budaya. Ketiga faktor tersebut menunjukkan minimnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan. Rekomendasi penelitian ini adalah pemerintah membuat instrumen kebijakan protokol kesehatan yang menempatkan masyarakat sebagai bagian dari stakeholder kebijakan

UPB Kramat Jati Main Market has the important roles to provide basic daily needs for the community and as the center of the community's economy. Therefore, economic activity at UPB Kramat Jati Main Market must resume even during the Covid-19 pandemic. UPB Pasar Induk Kramat Jatihas implement the health protocol policy to prevent the transmission of Covid-19, but there's still the increasing number of people that getting infected by Covid-19. This reaserch aims to analyze the factors that influence the implementation of health protocol policies during the Covid-19 pandemic at the Kramat Jati Central Market. Approachment method which had been used for this research is post-positivist by collecting the qualitative data techniques by doing in-depth interview, observation, and literature review.The results of this research shows there are several factors that make this policy not optimal, such as the characteristics of the implementing agency, interorganizational communication and enforcement activities, and also economic, social and political conditions. Those factors are relate to the public participation which can't be found in this case. The recomendation of this research is to involve the community as stakeholders and strengthen its position by the policy instrument"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Yanuwar Rizky
"Kebijakan work from home diterapkan karena adanya pandemik Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Kebijakan ini dibuat sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah untuk berusaha menjamin keselamatan setiap warga negaranya. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah. Salah satu intansi pemerintah yang menerapkan kebijakan work from home adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana implementasi kebijakan work from home pada masa pandemik Covid-19 berdasarkan sudut pandang pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh George Edward III. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data yaitu dengan survey, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Kebijakan work from home berdasarkan sudut pandang pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi sudah dalam kategori baik. Namun dalam beberapa hal para pegawai merasa pelaksanaan kebijakan masih perlu diperbaiki yaitu dalam hal kedisiplinan, Kurangnya pemahaman akan tugas, Ketepatan dalam melakukan absensi. Saran yang dapat diberikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi adalah perlu adanya aturan kerja yang jelas secara tertulis, sistem pengawasan yang baik kepada setiap pegawai, menerapkan sistem Reward and Punishment sebagai motivasi bagi para pegawai, adanya kesadaran dari masing-masing pegawai untuk memiliki komitmen dan kejujuran yang tinggi terhadap organisasi.

The work from home policy was implemented due to the Covid-19 pandemic that occurred in almost all of the world, including Indonesia. This policy was made as a form of government responsibility to try to ensure the safety of every citizen. The Minister of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform issued Circular Letter Number 19 of 2020 concerning Adjustment of the Work System of State Civil Apparatus in Efforts to Prevent Covid-19 in government agencies. One of the government agencies that implement the work from home policy is the Bekasi City Tourism and Culture Office. This study aims to find out more about how to implement work from home policies during the Covid-19 pandemic based on the perspective of employees of the Bekasi City Tourism and Culture Office. The theory used in this research is the theory of policy implementation proposed by George Edward III. This study uses a quantitative approach with data collection methods, namely surveys, in-depth interviews, and literature studies. The results showed that the implementation of the work from home policy based on the point of view of the employees of the Bekasi City Tourism and Culture Office was in the good category. However, in some cases the employees feel that the implementation of the policy is still not good, namely in terms of discipline, lack of understanding of tasks, accuracy in carrying out attendance. Suggestions that can be given to the Bekasi City Tourism and Culture Office are the need for clear work rules in writing, a good supervision system for each employee, implementing a Reward and Punishment system as motivation for employees, awareness of each employee to have a commitment and high honesty towards the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rizal Dhiyas Resindra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah terdapat indikasi perilaku herding pada saat pandemi COVID-19 dan bagaimana dampak peningkatan harian kasus dan kematian akibat COVID-19 terhadap perilaku herding investor di negara-negara ASEAN-5 (Filipina, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand). Penelitian ini menggunakan sampel dari harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks PSEi 30 (Filipina), indeks STI 30 (Singapura), indeks IDX 30 (Indonesia), indeks FTSE 30 (Malaysia), dan indeks SET 50 (Thailand) mulai 11 Maret 2020 s.d. 11 Maret 2021. Untuk mendeteksi adanya herding, digunakan CSAD (Cross Sectional Absolute Deviation). Model CSAD covid-dummy akan digunakan untuk melihat hubungan antara CSAD dari return dengan peningkatan harian kasus dan kematian COVID-19 di negara-negara ASEAN-5. Penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa terjadi perilaku herding pada pasar saham Thailand, namun tidak terjadi di pasar saham ASEAN-5 lainnya. Peningkatan harian kasus COVID-19 juga berdampak pada perilaku herding pada pasar saham Thailand. Studi ini memfasilitasi investor untuk menyusun strategi perdagangan mereka dengan memahami karakteristik investor di negara-negara ASEAN-5 selama pandemi COVID-19.

The purpose of this study is to examine herding behavior during COVID-19 pandemic and the impact of increasing daily cases and deaths of COVID-19 on the herding behaviour of investors in the stock markets of ASEAN-5 countries (Philippines, Singapore, Indonesia, Malaysia, Thailand). This study uses a sample of the stock prices for firms listed on the PSEi 30 index (Philippines), STI 30 index (Singapore), IDX 30 index (Indonesia), FTSE 30 index (Malaysia), dan SET 50 index (Thailand) from March 11thththhth ththth, 2020 to March 11th, 2021. Herding behavior is measured using CSAD (Cross Sectional Absolute Deviation). CSAD covid-dummy model will be used to examine the correlation between CSAD of return and the increasing daily active cases and deaths of COVID-19 in ASEAN-5 countries. This study shows empirical evidence that during the COVID-19 pandemic herding behavior occurs in Thailand stock market but not in the stock markets of other ASEAN-5 countries. The increase in daily COVID-19 cases also has an impact on herding behavior in Thailand stock market. This study facilitates investors to devise their trading strategies by understanding the characteristics of investors in ASEAN-5 countries during the COVID-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.Ichwan Nugraha
"Dunia dikejutkan dengan kemunculan Virus Corona yang menyebabkan penyakit Corona Virus Disease (COVID-19). Begitu pula halnya di Indonesia, Pemerintah dihadapkan pada pilihan situasi yang sulit, semua keputusan terkait pandemi COVID-19 ini harus dipikirkan dan diperhitungkan dengan matang sebab kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi taruhannya.
Peran dari Polri yang merupakan penjaga peradaban, penjaga kehidupan, dan sekaligus pejuang kemanusiaan sangat dibutuhkan dalam menghadirkan pemolisian di masa pandemi dengan beroritentasi pada keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto). Aktivitas pemolisian yang dilakukan oleh Polres Metro Bekasi dengan berorientasi pemecahan masalah (Problem Oriented Policing) melalui tahapan scanning, analyzing, response dan assessment (SARA) melalui Program Kampung Tangguh Jaya menjadi sebuah strategi kolaboratif antara polisi dan masyarakat dengan dukungan dari stake holders terkait penanganan COVID-19.
Dengan menggunakan teori Manajemen Sumber Daya Manusia, didukung Teori Pemolisian Berorientasi Masalah (Problem Oriented Policing) serta Konsep Pemolisian pada saat bencana (Disaster Policing), penelitian ini mengeksplorasi dan menganalisis pemberdayaan SDM Polres Metro Bekasi melalui manajemen Sumber Daya Manusia sebagai aset utama organisasi dalam melakukan upaya pemolisian di era pandemi COVID-19. Selain itu penelitian ini juga menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan sumber daya manusia Polres Metro Bekasi dalam melakukan aktivitas pemolisian di era pandemi COVID-19.

The world was shocked by the emergence of the Corona Virus which causes Corona Virus Disease (COVID-19). Likewise in Indonesia, the Government is faced with a difficult choice of situations, all decisions related to the COVID-19 pandemic must be carefully thought out and taken into account because the health and safety of the community is at stake.
The role of the National Police, which is the guardian of civilization, the guardian of life, and at the same time as the fighter for humanity is very much needed in presenting policing during a pandemic with an orientation to the safety of the people which is the highest law (Salus Populi Suprema Lex Esto). Policing activities carried out by the Bekasi Metro Police are problem-oriented (Problem Oriented Policing) through the scanning, analyzing, response and assessment (SARA) stages through the Kampung Tangguh Jaya Program to become a collaborative strategy between the police and the community with the support of stakeholders regarding the handling of COVID -19.
By using Human Resource Management theory, supported by Problem Oriented Policing and Disaster Policing, this research explores and analyzes HR empowerment of Bekasi Metro Police through Human Resource management as the main asset of the organization in carrying out activities. policing efforts in the era of the COVID-19 pandemic. In addition, this study also analyzes the factors that affect the empowerment of the Bekasi Metro Police in carrying out policing activities in the era of the COVID-19 pandemic
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Herna Rosalin
"Latar Belakang: The World Health Organization (WHO) telah menetapkan Corona Disease 2019 (COVID-19) sebagai pandemi. Untuk mengendalikan penyebaran virus SAR-CoV-2, pemerintah telah membuat berbagai kebijakan. Tempat kerja merupakan salah satu lokasi yang berpotensi menyebabkan penularan virus SAR-COV-2, salah satunya di sektor pertambangan. Di masa pandemi COVID-19, pengelolaan keselamatan pertambangan dihadapkan pada bahaya baru yaitu virus SARS-COV-2 dengan risiko penularan yang sangat cepat, yang memerlukan peningkatan pengelolaan keselamatan pertambangan dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengelolaan keselamatan pertambangan di perusahaan batubara sebelum dan saat pandemi COVID-19. Metode: Menggunakan desain cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan pada perusahaan batubara pada periode Oktober hingga Desember 2021. Sampel sebanyak 35 perusahaan dianalisis dengan menggunakan data kuantitatif yaitu telaah dokumen laporan RKAB 2017 hingga 2021. Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh gambaran pengelolaan keselamatan pertambangan dengan capaian pengelolaan keselamatan pertambangan saat pandemi COVID-19 (2020-2021) lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 (2017-2019 Kesimpulan: Dalam hal ini terbukti pandemi COVID-19 mempengaruhi pengelolaan keselamatan pertambangan, bahkan perusahaan yang tidak melakukan kegiatan penambangan karena kasus terpapar COVID-19.

Background: The World Health Organization (WHO) has declared Corona Disease 2019 (COVID-19) as a pandemic. To control the spread of the SAR-CoV-2 virus, the government has made various policies. The workplace is one of the locations that has the potential to cause the transmission of the SAR-COV-2 virus, one of which is in the mining sector. During the COVID-19 pandemic, mining safety management was faced with a new danger, namely the SARS-COV-2 virus with a very rapid risk of transmission, which required improved management compared to before the COVID-19 pandemic occurred. Objective: This research is aimed to see how mining safety management in coal companies before and during the COVID-19 pandemic. Methods: Using a cross sectional design, with quantitative and qualitative approaches. The study was conducted on coal companies in the period from October to December 2021. A sample of 35 companies was analyzed using quantitative data, namely document review from the 2017 to 2021 RKAB reports. Result: Based on the research that has been done, an overview of mining safety management in the process of mining activities is obtained. Mining safety management achievement data during the COVID-19 (2020-2021) pandemic is lower than before the COVID-19 pandemic (2017-2019 Conclusion: In this case it is proven that the COVID-19 pandemic affects mining safety management, even companies that do not perform mining activities due to cases of being exposed to COVID-19.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Budi Nugroho
"Latar Belakang: Pandemi COVID-19 di Indonesia belum resmi berakhir, dan karena perilaku protektif yang terlihat diabaikan, menjadi sangat penting untuk terus dikampanyekan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mengendalikan penyebarannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi risiko dan pengalaman masyarakat terhadap penularan COVID-19 di Indonesia.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode lintang potong dan dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2022 dengan menggunakan survei daring. Kuesioner dikembangkan berdasarkan kuesioner standar (ECOM, 2015) tentang persepsi risiko wabah penyakit menular. Kuesioner ini kemudian didistribusikan melalui berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
Hasil: Penelitian ini mengungkapkan bahwa responden wanita lebih banyak daripada pria (61,3%), memiliki pendidikan sarjana (38,5%), bekerja di perusahaan swasta (32,3%), dan pernah tertular Covid (43,8%). Responden yang memiliki skor persepsi risiko di atas rata-rata adalah 60%. Menurut kesepuluh data distribusi persepsi risiko, sebagian besar responden menganggap COVID-19 sebagai ancaman. Memakai masker, rutin mencuci tangan, jaga jarak fisik, dan tinggal di rumah tetap menjadi pilihan dan efektif untuk mencegah penularan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki penularan COVID-19 yang intens secara langsung maupun tidak langsung.
Kesimpulan: Meskipun sebagian besar responden khawatir akan penularan Covid-19, mereka menyatakan siap untuk penularan dan sadar bagaimana mengendalikan dan mencegah penularan.

Background: The COVID-19 pandemic in Indonesia has not officially ended, and due to the apparent underestimation of protective behavior, it is imperative to continuously promote public awareness and implement health  protocols  to control its spread. Therefore, this study aims to analyze the community's risk perception and experiences of COVID-19 transmission in Indonesia.
Methods: This cross-sectional study was conducted from July to August 2022 using an online survey. The questionnaire was developed based on a standard questionnaire (ECOM, 2015) on the risk perception of an infectious disease outbreak. It was then distributed through various social media platforms, including WhatsApp, Facebook, and Instagram.
Result: This study revealed that there were more female respondents than men (61.3%), held bachelor’s degree (38.5%), work in private company (32.3%), and been infected by Covid (43.8%). Respondents who have risk perception score above average is 60%. According to all ten risk perception distribution data, most respondents considered COVID-19 a threat. Wearing mask, regularly wash hands, physical distancing, and stay at home still options and effective to prevent the transmission. This showed that most respondents had intense COVID-19 transmission directly or indirectly.
Conclusion: Although most of respondents worry of Covid-19 transmission, they stated ready for transmission and aware how to control and prevent the transmission.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Mandala
"Penelitian memiliki tujuan untuk menganalisis dampak pandemi COVID-19 pada performa pasar saham di negara ASEAN-5 dengan menggunakan pendekatan Bayesian Structural Time Series. Sampel pada penelitian ini menggunakan data harian indeks pasar saham di negara ASEAN-5 dan sektor yang terdapat di pasar saham tersebut. Penelitian memiliki rentang waktu penelitian antara 1 Oktober 2019 hingga 30 Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak negatif signifikan yang diberiakn pandemi COVID-19 pada performa pasar saham di negara ASEAN-5 maupun sektor yang terdapat di pasar saham tersebut. Selain itu penelitian juga melihat bahwa pemulihan pasar saham hanya terdapat di tiga negara ASEAN-5 yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

This study aims to analyze the impact of the COVID-19 pandemic on stock market performance in ASEAN-5 countries using the Bayesian Structural Time Series approach. The sample in this study uses daily stock market index data in ASEAN-5 countries and the sectors contained in the stock market. This research has a research time span between October 1, 2019 to June 30, 2020. The results show that there is a significant negative impact that the COVID-19 pandemic has had on stock market performance in ASEAN-5 countries and sectors in the stock market. In addition, the study also saw that stock market recovery was only found in three ASEAN-5 countries, namely Indonesia, Malaysia, and Thailand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rahmawati
"Pandemi Covid-19 (coronavirus diseases 2019) yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang pertama kali muncul Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Virus ini muncul di berbagai negara di dunia sehingga menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi global. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya di masyarakat. Selain itu, tenaga kesehatan juga rentan terhadap gangguan kesehatan mental selama menangani pasien Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gejala kecemasan dan depresi pada tenaga kesehatan laboratorium terpadu di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan Juli 2021. Analisis yang digunakan yaitu, univariat, bivariat dan multivariabel dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 42 tenaga kesehatan laboratorium terpadu RS UI didapatkan prevalensi gejala kecemasan sebesar 11,9% dan prevalensi gejala depresi sebesar 14,3%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara gejala kecemasan ataupun depresi dengan variabel independen penelitian.

The Covid-19 pandemic (coronavirus diseases 2019) caused by the SARS-Cov-2 virus which first appeared in Wuhan City, Hubei Province, China at the end of 2019. This virus appeared in various countries in the world, causing a significant impact on society and the global economy. Covid-19 pandemic has also caused concern and various other mental health disorders in the community. Furthermore, healthcare workers are also vulnerable to mental health disorders while treating Covid-19 patients. The purpose of this study is to estimate the prevalence of anxiety and depression symptoms in healthcare workers in the integrated laboratory at the Universitas Indonesia Hospital during the Covid-19 pandemic. This study uses a cross sectional design conducted at the Integrated Laboratory of the Universitas Indonesia Hospital in July 2021. The analysis used is univariate, bivariate and multivariable with a 95% confidence interval. Of 42 integrated laboratory health workers at Universitas Indonesia Hospital, the prevalence of anxiety symptoms was 11.9% and the prevalence of depressive symptoms was 14.3%. The results of the bivariate analysis with the chi-square test there is no significant relationship between symptoms of anxiety or depression with the independent variables of the study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>