Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 234089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Viona
"Lebih dari 56,8 juta manusia di seluruh dunia mengalami penderitaan yang sebenarnya bisa ditangani dengan layanan paliatif, namun hanya 14% pasien yang akhirnya mendapatknannya. Pengintegrasian layanan paliatif ke sistem kesehatan primer akan mempermudah akses pasien terhadap layanan paliatif, mengurangi overkapasitas pelayanan di fasilitas kesehatan lanjut, dan mengurangi beban finansial baik untuk fasilitas kesehatan lanjutan maupun untuk pasien. Kunjungan rumah oleh tim paliatif juga dapat mengurangi angka hospitalisasi, lama rawat inap saat hospitalisasi, dan lebih memungkinkan pasien meinggal di rumah daripada di Rumah Sakit. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan metode kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui ketersediaan sumber daya di Puskesmas Indonesia dan dampaknya dalam penyelenggaraan layanan paliatif kanker. Saat ini tingkat ketersediaan sumber daya di Puskesmas Indonesia berada pada tingkat sedang – baik dengan permasalahan yang terjadi adalah tidak adanya regulasi, minimnya atensi dari pemerintah mengenai layanan paliatif, tidak adanya pembiayaan khusus, serta ketidak tersediaan morfin di Puskesmas. Untuk mengembangkan layanan paliatif di Puskesmas Indonesia, diperlukan adanya pembentukan regulasi, penjaminan ketersediaan obat – obatan, edukasi kepada tenaga kesehatan yang terstruktur dan terstandarisasi nasional mengenai layanan paliatif dan penjaminan pembiayaan program paliatif.

More than 56.8 million people worldwide experience suffering that can be treated with palliative services, but only 14% of patients that finally get it. Integrating palliative services into the primary health system will facilitate easier access to palliative services, reduce overcapacity of services at secondary health facilities, and reduce the financial burden for both secondary health facilities and for patients. Home visits by the palliative team can also reduce hospitalization rates, length of stay during hospitalization, and are more likely to die at home than in the hospital. This research is an analytic descriptive study with quantitative and qualitative methods to determine the availability of resources at Indonesian primary health centers and its impact on the implementation of cancer palliative services. At present, the level of resource availability at primary health care is at a moderate level but problems that occur are the absence of regulations, the lack of attention from the government regarding palliative services, the absence of allocated financing, and the unavailability of morphine in primary health centers. To develop palliative services at Indonesian primary health centers, it is necessary to form regulation about palliative services, guarantee the availability of medicines, educate health workers regarding palliative services that is structured and nationally standardized and guarantee the financing of palliative programs."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Puspita Ayuningtyas
"Pasien kanker membutuhkan perawatan paliatif untuk menangani gejala dan meningkatkan kualitas hidupnya. Pasien seharusnya dirujuk kembali ke layanan primer untuk mendapatkan perawatan paliatif. Di Indonesia, rujuk balik kasus kanker belum berjalan dengan baik, karena dalam cakupan program rujuk balik BPJS, kanker belum termasuk didalamnya. Penelitian bertujuan untuk menilai situasi terkini terkait rujuk balik kanker di Indonesia dan menganalisis kesenjangan yang ada. Penelitian merupakan studi deskriptif analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari kuesioner yang disebarkan secara daring ke 1209 Puskesmas di Indonesia. Data kualitatif didapatkan berdasarkan hasil wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Didapatkan 1124 puskesmas yang mengisi kuesioner, 82.4% puskesmas yang mendapatkan rujukan balik kasus paliatif dari Rumah Sakit, dengan hanya 25.7% diantaranya mendapatkan rujuk balik paliatif kasus kanker. Berdasarkan data kualitatif dari wawancara dan diskusi kelompok terarah didapatkan faktor yang mempengaruhi kesenjangan implementasi pelaksanaan rujuk balik paliatif kanker di Indonesia, yaitu faktor regulasi, pembiayaan, kompetensi, akses, komunikasi, pengetahuan pasien, integrasi layanan kesehatan, dan kolaborasi rumah sakit dengan puskesmas serta kerjasama lintas sektor. Implementasi rujuk balik kanker di Puskesmas Indonesia saat ini belum berjalan dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi implementasi rujuk balik kanker. Dibutuhkan upaya mulai dari pemangku kebijakan hingga pelaksana untuk meningkatkan implementasi rujuk balik kanker.

Cancer patients need palliative care to manage their symptoms and improve their quality of life. Patients should be referred back to primary care for palliative care. In Indonesia, cancer referral has not gone well, because in the scope of the BPJS referral program, cancer is not included. This research aims to assess the current situation regarding cancer referral back in Indonesia and analyze the existing gaps. This research is a descriptive study of quantitative and qualitative analysis. Quantitative data was obtained from questionnaires distributed online to 1209 Community Health Centers (CHC) in Indonesia. Qualitative data was obtained based on the results of in-depth interviews and focus group discussions. There were 1124 CHC that filled out the questionnaire, 82.4% received palliative case referrals from the hospital, and only 25.7% of them received palliative cancer case referrals. Based on qualitative data from interviews and focus group discussions, it was found that the factors influencing the gap in the implementation of cancer palliative referral back in Indonesia were regulation, financing, competency, access, communication, patient knowledge, integration of health services, and collaboration between hospitals and CHC as well as multisectoral cooperation. The implementation of cancer referral at the Indonesian CHC is currently not going well. Many factors influence the implementation of cancer back referral. Efforts from policy makers to health workers are needed to improve the implementation of cancer referral."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Nillafita Putri Kusuma
"Terapi Paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi gejala, namun menambah kompleksitas terapi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil pengobatan dan prevalensi DRPs yang terjadi pada pasien yang menjalani terapi paliatif di RSK 'Dharmais'. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Data pada penelitian diambil secara prospektif dari data medis pasien bulan maret sampai juni 2011. Karakteristik pasien, 33 orang (68,8%) perempuan, 15 orang (31,3%) laki-laki, dan kasus kanker padat terbesar adalah kasus kanker payudara sebanyak 15 orang (33,3%). Berdasarkan profil pengobatan, 64,6% hanya menjalani satu kali terapi paliatif. Reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD) manifestasi dialami olah 70,1% subyek uji dan 66,2% mengalami ROTD potensial. Lima koma tujuh persen (5,7%) mengalami interaksi dengan signifikansi moderate dan 15,0% terjadi karena pemakaian morphine, dan amitriptyline. Peningkatan risiko kejadian ROTD dipengaruhi oleh (1) usia, bertambahnya usia tidak selalu menyebabkan peningkatan ROTD manifestasi; (2) jenis kelamin, laki-laki akan lebih berisiko mengalami peningkatan ROTD manifestasi; (3) riwayat rejimen kemoterapi kuratif, meningkatkan risiko ROTD manifestasi; (4) penyakit penyerta, meningkatkan risiko ROTD manifestasi dan potensial; (5) jumlah obat; penggunaan > 5 jenis obat dapat meningkatkan risiko ROTD manifestasi dan ROTD potensial. Risiko kejadian interaksi obat dipengaruhi oleh faktor adanya penyakit penyerta dan penggunaan > 5 jenis obat.

The goal of palliative care is to increase the quality of life and to reduce the symptomps, but its often increace the complexity of patient's therapy. The aim of these research is to analyst the patient's therapy profile and the prevalence of DRPs of patient undergoing the palliative care at 'Dharmais' Hospital National Cancer Center. This reasearch is a cross sectional study. The data of the research is prospectively taken from the patients' medical records start from march to june 2011. The patient characteristic who followed the reasearch are 33 patients (68.8%) women, 15 patient (31.3%) men, and the most solid cancer case are breast cancer, 15 patients (31.3%). Based on therapy profile, 64.6% only had once palliative care. Manifest adverse reaction happen in 70.1% patient of subject and 66.2% subjects get potential adverse reaction. Five point seven percent (5.7%) of drug interaction had moderate signification, 15.0% caused by the morphine, and amitriptyline use. The risk of incident adverse reactions influenced by (1) age, increasing the age not always increase the risk of having the manifest adverse reaction, (2) sex, men will have higher risk of manifest adverse reaction, (3) history of curative chemotherapy regimen, increase the risk of manifest adverse reaction, (4) comorbidities will increase the risk of manifest and potential adverse reaction, (5) the number of drug use, using more than 5 drugs ( > 5 drugs) will increase the risk of manifest and potential adverse reaction. The risk of drug interaction will increase because of the comorbidities and the number of drugs using ( > 5 drugs).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nidaul Hasanah
"Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan bisa menyebar ke organ lain. Kanker tidak hanya menjadi masalah bagi orang dewasa namun juga menjadi masalah bagi anak-anak. Penanganan kanker pada anak harus mengintegrasikan perawatan paliatif. Orang tua sekaligus caregiver utama mempunyai peranan penting dalam perawatan paliatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan pengalaman caregiver dalam merawat anak kanker kondisi paliatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode fenomenologi dengan melibatkan 9 partisipan Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indepth interview). Data penelitian berupa transkrip wawancara dan analisa data menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian ini didapatkan 5 tema yaitu: orang tua fokus merawat anak, perjalanan menuju resiliensi, kebutuhan support system, gangguan ekonomi dan perubahan peran sosial serta harapan kesejahteraan anak Kesimpulan penelitian ini adalah berdasar 5 tema didapatkan orang tua sebagai care giver mempunyai peranan yang cukup besar dalam merawat anak kanker kondisi paliatif dan menyiapkan akhir yang dignity Perawat berperan dalam memberdayakan fungsi orang tua agar tercapai peningkatan kualitas hidup pada anak kanker serta memberikan asuhan keperawatan yang holistik.

Cancer is a disease characterized by uncontrolled cell growth and can spread to other organs. Treatment of cancer in children must integrate palliative care. Parents as well as primary caregivers have an important role in palliative care. This study aims to determine the needs and experiences of caregiver in treating children with cancer in palliative conditions. The approach used in this study is phenomenology involving 9 participants. The results of this study 5 themes: parents fokus on caring for children, the journey to resilience, the need for a support system, economic disturbances and changes in social roles and expectations of child welfare. The conclusion of this study is based on 5 The theme is found that parents as care givers have a significant role in caring for children with cancer in palliative conditions and preparing for a dignified ending. Nurses play a role in empowering parents' functions to achieve an increase in the quality of life for children with cancer and provide holistic nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rahmawati
"Meningkatnya prevalensi kanker terutama yang sudah dalam kondisi terminal membutuhkan penatalaksanaan komprehensif melalui perawatan paliatif yang mana pasien sangat didorong untuk dapat terlibat mengambil keputusaan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi esensi atau makna dari pengalaman pasien dalam pengambilan keputusan perawatan paliatif di rumah.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan metode pemilihan partisipan menggunakan teknik puposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 partisipan pasien kanker stadium lanjut advanced cancer. Pengambilan data dengan teknik indepth interview dengan analisa data menggunakan metode Collaizi.
Hasil penelitian menunjukkan enam tema yang signifikan mengambarkan dimanika pasien kanker selama proses pengobatan hingga pengambilan keputusan tempat perawatan paliatif. Tema ndash; tema tersebut yaitu : nyeri dan sedih yang berkepanjangan, dampak nyeri terhadap perubahan aspek kehidupan, alasan pemilihan tempat perawatan paliatif, pengambilan keputusan dengan melibatkan keluarga, kebutuhan pasien akan perawat paliatif dalam menjalani perawatan di rumah serta menjalani akhir kehidupan end of life di rumah dengan tenang.
Diharapkan penelitian ini menjadi acuan bagi perawat dalam melakukan pendekatan terapeutik dengan memperhatikan karakteristik partisipan, meningkatkan pengetahuan serta kemampuan berkomunikasi untuk mengadvokasi dan menginformasikan program perawatan paliatif di rumah secara jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan pada pasien untuk menerima pemulangan dari rumah sakit dan menerima perawatan paliatif di rumah. Selain itu, perlu adanya strategi dari pemerintah untuk mengoptimalkan program paliatif melalui perawatan paliatif berbasis home care diberbagai daerah di wilayah Indonesia.

Increased cancer prevalence especially in terminal condition needs a comprehensive management approach through a palliative care in which patient is very encouraged to be involved in an independent decision making of, especially, palliative care facility. The study intends to explore in depth the essence of patient's experience in decision making of palliative care at home.
It uses qualitative method with phenomenological approach. The participants were selected by using purposive sampling technique. They are 10 patients with terminal cancer. The data were collected by using in depth interview technique and analyzed by using Collaizi method.
The result shows six themes which significantly describe the dynamic of patients with cancer from medication process to decision making of palliative care facility. The teams are prolonged pain and sadness, painful effects on life changing aspects, palliative care selection reasons, family involvement decisions, palliative care needs in home care and end of life at home quietly.
The study is expected to be a reference for nurses in conducting therapeutic approach by considering participant's characteristics. It is also expected to improve nurse's knowledge and communication skill in advocating and clearly informing palliative care purposes and program at home. Thus, patients do not have doubt to receive discharge from hospital and palliative care at home. In addition, there needs to be a strategy from the government to optimize palliative programs through palliative care based on home care in various regions in Indonesia.Keywords patient with terminal cancer, decision making, palliative care at home
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonar Soni Panigoro
"Kanker merupakan penyakit kronis yang angka kejadiannya terus meningkat di dunia dan menjadi perhatian dalam beberapa dekade belakang ini. Namun, Indonesia belum memiliki Program Pengendalian Kanker Nasional yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana strategis pengembangan Pusat Kanker Nasional yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan operational research selama bulan Maret-Desember 2013 dengan melibatkan berbagai stakeholder dalam Program Pengendalian Kanker di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan penyakit kanker dengan angka kematian akbibat penyakit kanker menduduki urutan ketiga di Indonesia. Pembiayaan untuk penyakit kanker menunjukkan trend yang terus meningkat. Seluruh informan pada penelitian ini menyatakan pentingnya memiliki sebuah lembaga yang bersifat nasional yang berperan dalam pengendalian kanker secara komprehensif. Lembaga yang paling ideal adalah lembaga non struktural yang untuk mencapainya diperlukan bentuk antara yang disebut Tim Pengembangan Pusat Kanker Nasional yang berada dalam wadah yang berkoordinasi dengan Direktur Utama RS Kanker "Dharmais?. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingya memiliki sebuah lembaga yang bersifat nasional yang berperan dalam pengendalian kanker secara komprehensif. Bentuk lembaga yang paling ideal adalah sebuah Lembaga Non Struktural."
Depok: Pusat kajian administrasi kebijakan kesehatan (FKM_UI), 2014
351 JARSI 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Kristiani
"Kanker payudara termasuk penyakit kronis yang sangat kompleks dan lebih dari 80% kasus didiagnosis telah berada pada stadium lanjut di Indonesia. Sehingga kebutuhan akan perawatan paliatif sangat penting diberikan pada pasien kanker payudara sejak awal diagnosis. Proses pengobatan yang panjang membuat kebutuhan yang berbeda tiap perjalanan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman pasien kanker payudara yang menjalani perawatan paliatif terkait berbagai kebutuhan yang belum terpenuhi dan kaitannya dengan teori keperawatan Peaceful end of life (Peol). Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Wawancara dilakukan pada 14 pasien kanker payudara yang menjalani perawatan paliatif. Hasil penelitian didapatkan enam tema utama terkait kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang paling dominan yaitu kebutuhan dalam menggapai ‘New normal’ untuk kembali beraktivitas dengan semangat dan penuh harapan. Perawat diharapkan memiliki waktu yang lebih banyak dengan pasien untuk mendiskusikan makna perawatan paliatif bersama keluarga sehingga dapat saling mrndukung dalam memenuhi kebutuhsn pmenjalani perawatan paliatif. Teori Peol belum sepenuhnya dapat diterapkan pada penelitian ini karena pasien kanker payudara belum siap untuk membicarakan tentang kematian

Breast cancer is a very complex chronic disease and more than 80% of diagnosed cases have been diagnosed at an advanced stage in Indonesia. Therefore, the need for palliative care is very important for breast cancer patients from the beginning of diagnosis. The long treatment process makes different needs for each disease journey. This study aims to explore the experience of breast cancer patients undergoing palliative care related to various unmet needs and their relationship with the Peaceful end of life (Peol) nursing theory. Qualitative research method with a descriptive phenomenological approach. Interviews were conducted on 14 breast cancer patients undergoing palliative care. The results of the study obtained six main themes related to unmet needs. The most dominant need is the need to achieve the 'New Normal' to return to activities with enthusiasm and hope. Nurses are expected to have more time with patients to discuss the meaning of palliative care with their families so that they can support each other in meeting the needs of palliative care. Peol's theory has not yet been fully applicable to this study because breast cancer patients are not yet ready to talk about death."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filia Putri Setiawan
"HSBC adalah salah satu organisasi perbankan dan jasa keuangan terbesat di dunia. Selain nilai tujuan yang diterapkan dan jenis produk serta layanan yang ditawarkan HSBC, teknologi informasi juga digunakan untuk menciptakan makna strategis. Makalah ini akan membahas pentingnya sistem dan teknologi informasi bagi HSBC serta menganalisis HSBC dengan teori-teori bisnis seperti "Porter's five forces" dan "Porter'ss four competitive advantages".

HSBC is one of the world’s largest banking and financial services organizations. Apart from the objectives values applied and types of product as well as the services HSBC offers, information technology is also being used to create strategic significance. This paper will discuss the importance of information system and technology for HSBC  as well as analysing HSBC with Porter's 5 forces as well as Porter's four competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf;MK-pdf;MK-pdf;MK-pdf;MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Sahita Laksmi
"Semakin meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia membuat Pemerintah berupaya untuk meningkatkan minat pengembang listrik swasta untuk berinvestasi di Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro dengan cara membuat Peraturan Menteri ESDM no 19 tahun 2015 untuk PLTM. Pemerintah membuat tarif fix untuk PLTM dimana pengembang listrik tidak dapat melakukan negosiasi harga terkait tarif PLTM seperti pada pembangkit lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tarif yang diberikan Peraturan Menteri tersebut sudah dapat menarik pengembang listrik swasta dari tingkat keuntungan yang didapat, dengan cara melakukan analisis sensitivitas pada pengembang listrik swasta yang telah memiliki kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara dengan menggunakan tarif tersebut. Analisis dilakukan pada dua pengembang listrik swasta di lokasi yang mendapat tarif terendah dan tertinggi dengan membuat skenario perubahan pada perhitungan awal pengembang listrik swasta.
Hasil analisisnya dapat dilihat pada tingkat Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period dan Benefit Cost Rationya yang didapat pada perubahan skenarionya. Hasilnya tarif terbaru yang diberikan oleh Pemerintah untuk PLTM sudah layak untuk memancing minat pengembang listrik swasta dari tingkat keuntungan yang didapat. Meski begitu, hal penting yang harus diperhatikan oleh pengembang listrik swasta adalah energi yang dihasilkan setiap tahunnya, karena perubahan tingkat energi yang dihasilkan pertahunnya paling signifikan dalam berubahnya keuntungan untuk menentukan layaknya sebuah investasi.

The increasing demand for electricity in Indonesia made the Government seeks to increase the interest of Independent Power Producers to invest in minihydro power plants by making the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 19/2015 for minihydro power plants. The government made fixed tariff for minihydro power plants where Independent Power Producers (IPP) are not able to negotiate tariff for minihydro power plants as in other power plants.
This study aims to determine whether a given tariff regulation has been able to attract Independent Power Producers on the level of profits, by performing a sensitivity analysis on the Independent Power Producers who have contracted with Perusahaan Listrik Negara using the tariff. Analysis was performed on two Independent Power Producers in location that received the lowest and highest tariff by making changes to the initial calculation scenarios of Independent Power Producers.
Analysis results can be seen at the level of the Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period and Benefit Cost ratio that obtained in the scenario changes. The results is tariff that given by the Government for minihydro power plants is feasible to interest Independent Power Producers of level profits. Even so, the important things that must be considered by the Independent Power Producers is amount of energy produced annually, due to changes in the level of energy produced per year is the most significant changes in profits to determine an investment feasibility."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Neni Julyatri
"Skripsi ini membahas tentang analisis perilaku tidak selamat mahasiswa dalam melakukan aktivitas di Laboratorium Kimia Kuantitatif Fakultas Farmasi UI. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam dan juga Focus Group Discussion kepada 8 orang informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Farmasi masih berperilaku tidak selamat dalam melakukan aktivitas di Laboratorium Kimia Kuantitatif. Faktor yang mempengaruhi perilaku tidak selamat mahasiswa saat melakukan aktivitas di Laboratorium Kimia Kuantitatif adalah iklim kerja (pengawasan), faktor pekerjaan, peer group, dan pelatihan. Sedangkan faktor iklim kerja berupa suasana kerja dan komunikasi serta faktor motivasi kerja tidak mempengaruhi perilaku mahasiswa.

The focus of this study is analyze of unsafe behavior of University of Indonesia?s under-graduate students in conducting activities at Quantitative Chemical Laboratory of Pharmacy Faculty. This study use descriptive qualitative design through in depth interview and focus group discussion as well. The result show that majority of under-graduate students of Pharmacy Faculty still behave unsafely in conducting activities at Quantitative Chemical Laboratory. The contribute factors of that behavior are job climate (supervision), job factors, peer group, and training. Whereas job climate factors such as work situation, communication and job motivation factors are not influencing under-graduate student?s behavior."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S52973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>