Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 227848 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisa
"HCU merupakan unit pelayanan rumah sakit bagi pasien kritis tetapi masih dalam kondisi yang stabil. Pada kondisi tersebut pasien membutuhkan pelayanan, pengobatan dan monitoring ketat. Pasien di ruang HCU dipasang bedside monitoring untuk memantau hemodinamik. Pasien di ruang HCU sering mengalami gangguan tidur karena adanya faktor eksternal seperti suara bising dari berbagai sumber, suhu ruangan yang panas, dan lampu yang terlalu terang. Tujuan dari penulisan laporan kasus ini yaitu untuk memberikan gambaran implementasi penggunaan sleeping kit dan edukasi sleep hygiene untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien post stroke hemoragik di ruang HCU. Metode yang digunakan yaitu studi kasus pada pasien dengan diagnosis medis Cerebrovaskular Disease – Stroke Hemorrhagic (CVD-SH) dan Hipertensi Emergency yang dilakukan intervensi dengan modifikasi lingkungan yaitu penggunaan sleeping kit dan edukasi sleep hygiene selama 3 hari. Setelah dilakukan intervensi terjadi peningkatan kualitas tidur pada klien yang dibuktikan dengan penurunan skor PSQI sebanyak 7 poin. Berdasarkan penerapan penggunaan sleeping kit dan edukasi sleep hygiene diharapkan intervensi ini dapat diterapkan dan terdapat SOP terkait pentingnya istirahat dan tidur di ruang HCU sehingga kualitas tidur pasien di ruang HCU dapat meningkat.

HCU is a hospital service unit for critical patients but still in stable condition. In these conditions the patient requires care, treatment and close monitoring. Patients in the HCU room are installed bedside monitoring to monitor hemodynamics. Patients in the HCU room often experience sleep disturbances due to external factors such as noise from various sources, hot room temperatures, and lights that are too bright. The purpose of writing this case report is to provide an overview of the implementation of the use of sleeping kits and sleep hygiene education to improve sleep quality in post hemorrhagic stroke patients in the HCU room. The method used was a case study in patients with a medical diagnosis of Cerebrovascular Disease – Hemorrhagic Stroke (CVD-SH) and Hypertension Emergency which was intervened with environmental modifications, namely the use of sleeping kits and sleep hygiene education for 3 days. After the intervention, there was an increase in the quality of sleep for the client as evidenced by a decrease in the PSQI score by 7 points. Based on the application of the use of sleeping kits and sleep hygiene education, it is hoped that this intervention can be implemented and there are SOPs related to the importance of rest and sleep in the HCU room so that the quality of sleep of patients in the HCU room can be improved."
Depok: Fakultas Ilu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Ika Nur Rohmah
"Gangguan tidur dipandang sebagai masalah potensial yang terjadi pada pasien pasca stroke. Dalam mengatasi gangguan tidur dibutuhkan intervensi psikologis dan perilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh teknik relaksasi Benson dikombinasikan dengan Sleep Hygiene Education (SHE) terhadap kualitas tidur pasien pasca stroke. Metode yang digunakan quasi experiment pre-post test design with control group. Dari 58 responden, 30 responden kelompok intervensi menerapkan relaksasi Benson dikombinasikan dengan SHE dan 28 responden menerapkan relaksasi Benson sebagai kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kualitas tidur pada kedua kelompok (p=0,0001) setelah perlakuan dan terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok tersebut (p=0,0001). Relaksasi Benson dikombinasikan dengan SHE direkomendasikan sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk mengoptimalkan kualitas tidur pada pasien pasca stroke.

Sleep disorder was considered as a potential problem for post-stroke patients. To prevent sleep disorders, psychological and behavioral interventions are needed. The purpose of this study to evaluate the effect of Benson`s relaxation techniques combined with Sleep Hygiene Education (SHE) towards sleep quality of poststroke patients. Quasi experiment pre and post test design with control group was used. From 58 respondents, 30 person were implement Benson`s relaxation combined with SHE as intervention group and 28 person implement Benson`s relaxation as control group.
The result shows there was increased sleep quality in both groups (p=0,000) and there was significant differences between the groups (p=0,0001). Benson`s relaxation combined with SHE was recommended as one of the non-pharmacological method to optimize sleep quality in post-stroke patients."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardita Putri Ayuwardhani
"Ibu pasca melahirkan seringkali mengalami gangguan tidur akibat perubahan fisiologis dan psikologis. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan dan pemulihan pasca melahirkan secara keseluruhan. Intervensi yang diberikan pada pasien post partum di rumah sakit dalam projek kali ini adalah dengan penerapan sleep hygiene. Pasien dalam projek ini berjumlah tiga orang, ketiga pasien memiliki masalah kualitas tidur yang buruk dibuktikan dengan skor Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) yang rendah yaitu 32, 42, dan 42. Projek ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana penerapan praktik sleep hygiene, seperti jadwal tidur yang teratur, lingkungan yang nyaman, dan teknik relaksasi yang dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien post partum. Penulis memberikan intervensi berupa penerapan sleep hygiene kepada pasien bekerja sama dengan perawat selama 3 hari di rumah sakit.  Intervensi yang dilakukan adalah dengan mengkaji sleep hygiene pada pasien, memberikan edukasi terkait dengan tidur yang cukup, memberikan saran untuk memakai eye mask dan/atau ear plug. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip sleep hygiene secara signifikan meningkatkan kualitas tidur pada wanita pasca melahirkan, yang berdampak positif terhadap pemulihan pasca melahirkan. Hal ini menyoroti pentingnya mengintegrasikan sleep hygiene ke dalam asuhan keperawatan bagi pasien post partum.

Postpartum mothers often experience sleep disturbances due to physiological and psychological changes. This can have an impact on overall health and postpartum recovery. The intervention given to postpartum patients in the hospital in this project is the implementation of sleep hygiene. There were three patients in this project, all three patients had poor sleep quality problems as evidenced by low Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) scores of 32, 42, and 42. This project aims to evaluate how the implementation of sleep hygiene practices, such as regular sleep schedules, a comfortable environment, and relaxation techniques can improve sleep quality in postpartum patients. The author provided an intervention in the form of implementing sleep hygiene to patients in collaboration with nurses for 3 days in the hospital. The intervention carried out was to assess sleep hygiene in patients, provide education related to adequate sleep, and provide advice on wearing eye masks and/or ear plugs. The results showed that the implementation of sleep hygiene principles significantly improved sleep quality in postpartum women, which had a positive impact on postpartum recovery. This highlights the importance of integrating sleep hygiene into nursing care for postpartum patients. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Ariadi
"Pandemi penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) dapat memberikan dampak buruk pada kualitas tidur pasien Covid-19 sehingga dapat mempengaruhi kesehatan pasien Covid-19, baik fisik dan psikologis. Oleh karena itu artikel ini menjelaskan tentang cara meningkatkan kualitas tidur pada pasien Covid-19 dengan teknik guided imagery kombinasi instrumen musik. Pada artikel ini metode yang digunakan adalah case report tujuannya agar pasien dapat menggunakan teknik ini dan dapat meningkatkan kualitas tidur selain itu juga dapat mengurangi kecemasan pasien Covid-19. Pasien yang diberikan intervensi adalah pasien Covid-19 yang kooperatif dengan derajat ringan atau sedang serta tidak mengalami sesak ataupun nyeri berat. Intervensi dilakukan selama seminggu dengan cara membayangkan suasana yang nyaman dan indah diikuti menutup mata, kemudian diperdengarkan menggunakan audiospeaker dengan instrumen musik yang tenang dan nyaman. Evaluasi pada kasus dilakukan sesuai dengan respon pasien yang telah diberikan intervensi menggunakan dua alat ukur yaitu Pitsburg Sleep Quality Index (PSQI) dan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) didapatkan bahwa ada pengaruh peningkatan kualitas tidur dan pengurangan kecemasan pada pasien Covid-19 di ruangan isolasi. Sehingga artikel ini dapat menjadi dasar inovasi untuk dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya agar menjadi pertimbangan dalam menilai evaluasi dengan alat ukur yang aplikatif untuk digunakan di ruangan rawat.

The 2019 Coronavirus disease (COVID-19) pandemic can have a negative impact on the sleep quality of Covid-19 patients so that it can affect the health of Covid-19 patients, both physically and psychologically. Therefore, this article describes how to improve sleep quality in Covid-19 patients with the guided imagery technique of a combination of musical instruments. In this article, the method used is a case report, the goal is that patients can use this technique and can improve sleep quality while also reducing the anxiety of Covid-19 patients. Patients who were given the intervention were cooperative Covid-19 patients with mild or moderate degrees and did not experience shortness of breath or severe pain. The intervention was carried out for a week by imagining a comfortable and beautiful atmosphere followed by closing your eyes, then playing it using an audiospeaker with quiet and comfortable musical instruments. Evaluation of the case was carried out according to the response of patients who had been given intervention using two measuring instruments, namely the Pitsburg Sleep Quality Index (PSQI) and Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). isolation. So that this article can be the basis for innovation to be carried out by further researchers so that it becomes a consideration in assessing evaluations with applicable measuring instruments for use in the treatment room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Anjali
"Tidur sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seringkali tidak terlalu diperhatikan pada masa rawat inap. Padahal pasien yang dirawat di rumah sakit sering mengalami gangguan tidur terutama pasien pre dan post operasi. Penurunan kualitas tidur ini akan berdampak pada pemulihan yang tidak optimal, penurunan kualitas hidup pasien, dan memanjangnya waktu rawat inap di rumah sakit. Salah satu intervensi yang dapat diberikan pada pasien adalah intervensi penerapan sleep hygiene di ruang rawat. Pasien yang ada dalam projek ini berjumlah tiga orang dengan diagnosis medis yang berbeda-beda. Pasien dijadwalkan post-operasi kembali ke ruang rawat. Ketiga pasien memiliki masalah kualitas tidur yang buruk dibuktikan dengan skor Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) yang rendah yaitu 30, 54, dan 52. Penulis memberikan intervensi berupa penerapan sleep hygiene kepada pasien bekerja sama dengan perawat ruangan selama 3 hari. Setelah intervensi terdapat perbaikan kualitas tidur pasien dilihat dari peningkatan skor RCSQ. Namun peningkatan skor RCSQ yang signifikan ini kemungkinan disebabkan karena pasien mengalami kecemasan sebelum operasi yang mengakibatkan kualitas tidurnya terganggu. Selain itu pada pasien dengan komorbid ditemukan peningkatan kualitas tidur yang kurang memuaskan. Pada intervensi berikutnya, direkomendasikan untuk mengkaji sleep hygiene pasien sebelum masa perawatan menggunakan instrumen yang baku, mengajarkanteknik relaksasi, menyarankan pasien membawa alat tidur dari rumah (eye mask dan/atau ear plug), dan memberikan edukasi terkait pentingnya tidur cukup dan kebiasaan tidur yang baik di rumah sakit.

Sleep, as one of the basic human needs, is often not given much attention during hospitalization. In fact, patients treated in hospital often experience sleep disorders, especially pre- and post-operative patients. This decrease in sleep quality will have an impact on suboptimal recovery, a decrease in the patient's quality of life, and a longer hospital stay. One intervention that can be given to patients is the intervention of implementing sleep hygiene in the treatment room. There were three patients in this project with different medical diagnoses. The patient is scheduled to return to the ward after surgery. The three patients had poor sleep quality problems as evidenced by low Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) scores, namely 30, 54, and 52. The author provided intervention in the form of implementing sleep hygiene to the patients in collaboration with the room nurse for 3 days. After the intervention, there was an improvement in the patient's sleep quality as seen from the increase in the RCSQ score. However, this significant increase in RCSQ scores was probably caused by the patient experiencing anxiety before surgery which resulted in disturbed sleep quality. In addition, patients with comorbidities found an increase in unsatisfactory sleep quality. In the next intervention, it is recommended to assess the patient's sleep hygiene before the treatment period using standard instruments, teach relaxation techniques, advise the patient to bring sleeping equipment from home (eye mask and/or ear plugs), and provide education regarding the importance of getting enough sleep and good sleep habits. in the hospital..
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Septiar
"Latar Belakang. Apnea tidur obstruktif (ATO) banyak tidak disadari oleh klinisi dan prevalensinya di Indonesia cukup tinggi. Stroke merupakan penyebab kematian ke-2 di dunia dan Indonesia. ATO meningkatkan risiko kejadian stroke. Karakteristik klinis pasien ATO dengan stroke masih belum banyak diteliti. Tujuan. Mengetahui karakteristik klinis pasien kecurigaan tinggi ATO dengan stroke di RSCM. Metode. Penelitian potong lintang dengan metode consecutive dilakukan pada bulan Maret - Juni 2019 di RSCM (dari Poliklinik Neurologi dan data pencatatan pasien ATO Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis Departemen Ilmu Penyakit Dalam). Kecurigaan tinggi ATO ditegakkan berdasarkan kuesioner Berlin-ID. Pasien dibedakan menjadi stroke dan bukan stroke. Pasien yang tidak kooperatif atau menolak penelitian dieksklusi dari penelitian. Usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), tekanan darah, kadar HbA1c, dan lingkar leher dinilai pada setiap pasien. Ketebalan tunika intima media arteri karotis (CIMT) dinilai pada 23 subyek. Analisis data dilakukan dengan SPSS 24. Hasil Utama. Sebanyak 103 pasien kecurigaan tinggi ATO diikutsertakan dalam penelitian (34 dengan stroke dan 69 bukan stroke). Proporsi pasien kecurigaan tinggi ATO dengan stroke di RSCM adalah 33%. Pasien kecurigaan tinggi ATO dengan stroke dan bukan stroke di RSCM memiliki rerata usia 58,5 dan 57 tahun, 82,4% dan 94,2% mengalami gangguan mendengkur, 61,8% dan 36,2% laki-laki, 20,6% dan 10,1% overweight, 61,8% dan 63,8% obese, 58,8% dan 49,3% hipertensi (80% dan 85,3% tidak terkontrol), rerata CIMT kanan-kiri 0,66-0,71 mm dan 0,59-0,66 mm, 26,5% dan 34,8% diabetes melitus/DM (77,8% dan 64,7% memiliki HbA1c terkontrol), dan median lingkar leher 35,5 dan 34 cm (laki-laki 38 dan 39 cm, perempuan 33,5 dan 35 cm). Simpulan. Proporsi pasien stroke pada kecurigaan tinggi ATO di RSCM adalah 33%. Dibandingkan dengan bukan stroke, pasien kecurigaan tinggi ATO dengan stroke di RSCM memiliki rerata usia yang lebih tinggi, proporsi overweight lebih tinggi, proporsi hipertensi lebih tinggi, rerata CIMT lebih tinggi, proporsi DM dalam terapi dengan HbA1c terkontrol lebih tinggi, dan median lingkar leher lebih tinggi.

Background. Obstructive sleep apnea (OSA) is not recognized by clinicians and its prevalence in Indonesia is quite high. Stroke is the second leading cause of death in the world and Indonesia. OSA increases the risk of stroke events. The clinical characteristics of OSA patients with stroke have not been widely studied. Objective. To know the clinical characteristics of high suspicious OSA patients with stroke in RSCM.. Method. A cross-sectional study using the consecutive method was carried out in March - June 2019 at RSCM (from Neurology Polyclinic and OSA patient record data of Respirology and Critical Illness Division of Internal Medicine Department). High suspicious OSA was diagnosed based on Berlin-ID questionnaire. Subjects were divided into stroke and not stroke. Subjects who were not cooperative or refuse the study were excluded. Age, gender, Body Mass Index, blood pressure, HbA1c levels, and neck circumference were assessed in each patient. The thickness of the carotid artery tunica intima (CIMT) was assessed in 23 subjects. Data analysis was performed with SPSS 24. Result. A total of 103 high suspicious OSA patients were included in the study (34 with stroke, 69 not stroke). The proportion of high suspicious OSA patients with stroke is 33%. Patients with high suspicious OSA with stroke and non-stroke in RSCM had an average age of 58.5 and 57 years, 82.4% and 94.2% experienced snoring disorders, 61.8% and 36.2% men, 20.6 % and 10.1% overweight, 61.8% and 63.8% obese, 58.8% and 49.3% hypertension (80% and 85.3% uncontrolled), mean right-left CIMT 0.66- 0.71 mm and 0.59-0.66 mm, 26.5% and 34.8% diabetes mellitus/DM (77.8% and 64.7% had controlled HbA1c), and the median neck circumferences were 35.5 and 34 cm (males 38 and 39 cm, females 33.5 and 35 cm). Conclusion. The proportion of stroke in high suspicious OSA patients is 33%. Compared with non-stroke, high suspicious OSA patients with stroke in RSCM had a higher mean age, higher overweight proportion, higher hypertension proportion, higher CIMT mean, higher DM in therapy with controlled HbA1c proportion, and higher median neck circumference."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indradi Noor Akbar
"ABSTRAK
Industri petrokimia beroperasi sepanjang jam, durasi kerja tanpa henti selama operasi
normal, terlebih pada kegiatan turn around, program pemeliharaan yang harus sesuai
target dan tepat waktu. Pada pelaksanaan turn around jumlah jam kerja diperpanjang
tidak seperti hari biasanya, hal ini dapat mengakibatkan personil terganggu dengan
kuantitas tidur, kualitas tidur dan sleep hygiene individu, kondisi seperti ini
mengakibatkan potensi kelelahan akut, mengurangi performance dan berpotensi
meningkatnya jumlah kejadian kecelakaan kerja. Penelitian analitik dengan desain
cross-sectional ini bertujuan mengetahui pola dan gambaran kuantitas tidur, kualitas
tidur, durasi kerja pada tenaga kerja turn around terhadap potensi kelelahan kerja akut.
Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu: kuesioner,
tensimeter, thermogun dan alat actigraph fitbit. Analisis data menggunakan uji beda
mean dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara
variable kuantitas tidur (p value = 0,001; OR = 0,115), kualitas tidur (p value = 0,030;
OR = 8,143), dan durasi kerja (p value = 0,013; OR = 5,769) dengan variable potensi
kelelahan kerja akut, penelitian ini terbukti dengan hasil pengukuran actigraph fitbit
dengan rata-rata tidur 235 menit atau setara dengan 3 jam 55 menit serta durasi kerja
yang lebih dari 12 jam setiap harinya selama kegiatan turn around.

ABSTRACT
The petrochemical industry is a 24‐hour a day industry, and thus at very high risk for
having employees who feel fatigued and could potentially make mistakes as a result,
especially in turnaround project, this systematic activities and able to complete
maintenance program which is on-time and targeted. In the turn around project, the
number of working hours is prolonged. It causes the employees experiencing problems
in sleep quantity, quality and individual sleep hygiene. The condition produces an acute
fatigue, less performance, and probably increases the number of accidents in the
workplace. An analitic research using cross-sectional design has a purpose to find out
the cycle and description of quantity and quality of sleep, working duration of turn
around employees to the potential of acute working exhaustion. This research use some
data collecting tools, namely: questionnaires, tension meter, thermogun and actigraph
fitbit. The data analysis used mean different test and chi square test. The result of this
research showed that there was a relationship between sleep quantity variable (p value
= 0.001; OR = 0.115) sleep quality (p value = 0,030; OR = 8,143) and working duration
(p value = 0.013; OR = 5.769) with the variable of acute working fatigue tendency. This
research, using actigraph fitbit measurement, proved that the average of sleep was 235
minutes or similar with 3 hours 55 minutes and the daily working duration was more
than 12 hours during the turn around operation."
2019
T52775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumakaka, Grace Yuliona Sirtin
"Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1 DMT1 sangat rentan mengalami gangguan tidur. Edukasi sleep hygiene merupakan intervensi yang dianjurkan untuk mengatasi gangguan tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi sleep hygiene terhadap kualitas tidur dan status glukosa darah pada anak DMT1 di Ikatan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan Remaja IKADAR. Jenis penelitian quasi experimen pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah penderita DMT1 usia 6-18 tahun yang tergabung di IKADAR berjumlah 46 terbagi atas 23 anak kelompok intervensi dan 23 anak kelompok kontrol. Kelompok intervensi mendapat edukasi selama 10 menit melalui video yang berisi tips sleep hygiene yang kemudian diterapkan selama 3 hari dan kelompok kontrol mendapat intervensi standar. Kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Data glukosa darah saat bangun pagi diperoleh berdasarkan rekapan hasil pemeriksaan secara mandiri oleh sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur meningkat p

Children with Diabetes Mellitus Type 1 DMT1 are susceptible to sleep disorders. Sleep hygiene education is the recommended intervention for sleep disorders. The purpose of this study was to identified the effect of sleep hygiene education on sleep quality and blood glucose status in children DMT1 in Ikatan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan Remaja IKADAR . The type of this study was quasi experimental pre post test with control group. The sample was the patients aged 6 18 DMT1 who joined in IKADAR total 46 divided into 23 sample of the intervention group and 23 control group. The intervention group was educated for 10 minutes via a video containing sleep hygiene tips which are then applied for 3 days and the control group received standard intervention. Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Data on blood glucose in the morning was collected based on a sample diary at home. The results of this study showed the sleep quality score increased p "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anasthasya Amanda
"Mahasiswa merupakan salah satu populasi yang berisiko memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat diatasi dengan menerapkan sleep hygiene yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesadaran dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur mahasiswa profesi ners di dua institusi yang menyelenggarakan program profesi ners di Jakarta dan Depok. Desain penelitian menggunakan analitik korelatif - cross sectional yang melibatkan 120 mahasiswa profesi ners yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Peneliti menggunakan kuesioner Sleep Belief Scale, Sleep Hygiene Index, and Pittsburgh Sleep Quallity Index untul mengukur variabel kesadaran tentang sleep hygiene, praktik sleep hygiene, dan kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kesadaran sleep hygiene dengan kualitas tidur (p=0,807, α= 0,05). Akan tetapi, terdapat hubungan yang bermakna antara praktik sleep hygiene dan kualitas tidur dengan kekuatan korelasi sedang (p< 0,001, α=0,05, r=0,417). Penerapan praktik sleep hygiene yang baik mengunakan sleep hygiene diary perlu dirancang dan diprogramkan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur dalam asuhan keperawatan kepada pasien.
The adequate sleep hygiene practice can reduce poor sleep quality. This study aimed to determine the relationship sleep hygiene awareness and practice to sleep quality among nursing professional students at two institutions on Jakarta and Depok. This study was correlative analytics with a cross-sectional approach that involved 120 nursing students in the professional practice stage who selected by simple random sampling. This study used the Sleep Belief Scale, Sleep Hygiene Index, and Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire to measure awareness of sleep hygiene, practices of sleep hygiene and sleep quality. Results showed that there was no significant correlation between sleep hygiene awareness and sleep quality (p=0,807, α= 0,05). However, sleep hygiene practice had moderately significant correlation to sleep quality (p< 0,001, α=0,05, r=0,417). Application of adequate and best sleep hygiene practices using sleep hygiene diary needs to develop and to plan as a nursing intervention for improving sleep quality in nursing care toward patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zara Dwi Putri
"Pendahuluan: Gangguan tidur pada pasien stroke post Digital Subtraction Angiography (DSA) dapat memengaruhi pemulihan, namun penelitian mengenai hal ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas tidur pasien stroke setelah prosedur DSA di RSPAD Gatot Soebroto. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 150 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dan data dikumpulkan dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil: Mayoritas responden berusia rata-rata 50,47 tahun, perempuan (58,7%), berpendidikan universitas (58,7%), dan menikah (86,7%). Hasil penelitian menunjukkan 76% responden memiliki kualitas tidur buruk, dengan 56% melaporkan kualitas tidur subjektif yang cukup baik, hanya 14,7% mencapai durasi tidur optimal, dan 88% mengalami disfungsi siang hari. Kesimpulan: Pasien stroke yang telah menjalani prosedur DSA lebih dari 1 bulan cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk. Rekomendasi: Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur pasien stroke post-DSA.

Introduction: Sleep disturbances in post-stroke patients after Digital Subtraction Angiography (DSA) can impact recovery, yet research on this issue remains limited. This study aims to describe the sleep quality of stroke patients post-DSA at RSPAD Gatot Soebroto. Methods: This study employed a descriptive quantitative design with a cross-sectional approach. A total of 150 respondents were selected using purposive sampling, and data were collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. Results: The majority of respondents were aged an average of 50.47 years, female (58.7%), university-educated (58.7%), and married (86.7%). The findings revealed that 76% of respondents had poor sleep quality, with 56% reporting "fairly good" subjective sleep quality, only 14.7% achieving optimal sleep duration, and 88% experiencing daytime dysfunction. Conclusion: Stroke patients who have undergone DSA for more than one month tend to have poor sleep quality. Recommendations: The findings of this study can serve as a basis for the development of nursing interventions to improve sleep quality in post-DSA stroke patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>