Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210005 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prima Gita Pradapaningrum
"Tengkes (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi kurang pada balita yang ada di Indonesia. Pengelolaan sampah yang belum maksimal di TPA dapat menimbulkan pencemaran sanitasi lingkungan yang menjadi faktor penyebab tidak langsung tengkes (stunting) dan perilaku hidup bersih yang kurang. TPA Cipeucang menjadi satu-satunya TPA untuk wilayah Tangerang Selatan dengan 2 kelurahan yang berada dekat dengan TPA mengalami kenaikan kasus tengkes (stunting) pada tahun 2021-2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar rumah sehat dan personal higiene rumah tangga dengan kejadian tengkes tengkes (stunting) pada balita di pemukiman sekitar TPA Cipeucang Kota Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh balita yang ada di pemukiman sekitar TPA meliputi 2 Kelurahan dengan 4 RT dan 2 RW. Sampel penelitian berjumlah 86 dengan menggunakan teknik total dan purposive sampling. Penelitian dilaksanakan bulan April hingga Juni 2023. Analisis data menggunakan univariat, bivariat (uji Chi Square) dan multivariat (uji regresi logistik). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara sarana air minum dengan tengkes (stunting) (p=0,05, POR=1,89) dan menjadi faktor dominan penyebab tengkes (stunting) (p=0,054). Sedangkan sarana air bersih (p=0,374, POR=1,44), sarana jamban (p=0,613, POR=1,22), sarana pembuangan air limbah (p=1,000, POR=1,54), kebersihan kulit (p=1,000, POR=1,24) serta kebersihan kuku dan tangan (p=0,625, POR=1,22) tidak berhubungan dengan tengkes (stunting) namun berpotensi menjadi risiko tengkes (stunting). Sarana pengelolaan sampah padat rumah tangga (p=0,310) tidak ada hubungan dengan tengkes (stunting) dan bukan merupakan faktor risiko. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sarana sanitasi dasar air minum memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian tengkes (stunting) dan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi kejadian tengkes (stunting) pada balita di pemukiman sekitar TPA Cipeucang Kota Tangerang Selatan Tahun 2023.

Stunting is one of malnutrition problems towards toddlers in Indonesia. Environmental sanitation has an important role against stunting. Waste management that has not been maximized at landfill can cause environmental sanitation pollution and lack of healthy hygiene behavior. Cipeucang Landfill is the only landfill for South Tangerang City with 2 sub-districts that are close to the landfill and have an increase stunting case in 2021-2022. This study aims to determine the relationship between basic healthy home sanitation and household personal hygiene with stunting case towards toddlers in settlements around Cipeucang Landfill, Tangerang Selatan City. This type of research is observational analytic through a cross sectional approach. The study population was all toddlers in settlements around Cipeucang Landfill with 2 Sub-Districts (4 RTs and 2 RWs). The research sample was 86 using a total and purposive sampling technique. The research was conducted from April to June 2023. Data analysis used univariate, bivariate (Chi Square test) and multivariate (logistic regression test). The results showed that there was relation between drinking water facilities and stunting (p=0.05, POR=1.89) and became a dominant factor causing stunting (p=0.054). While clean water facilities (p=0.374, POR=1.44), latrines (p=0.613, POR=1.22), waste water disposal facilities (p=1.000, POR=1.54), skin hygiene (p=1.000, POR=1.24) and hand and nail hygiene (p=0.625, POR=1.22) were not related to stunting but were potentially a risk of stunting. Household solid waste management facilities (p=0.310) have no relation with stunting and is not a risk factor. The conclusion in this study is basic sanitation facility for drinking water has a significant relationship with stunting case and is the dominant factor influencing stunting case towards toddlers in the settlements around TPA Cipeucang, South Tangerang City, 2023."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Israul Hasanah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas air dan sanitasi terhadap kejadian stunting pada balita di Indonesia, serta pengaruh stunting terhadap kemampuan kognitif dan tahun sekolah yang ditamatkan di masa depan. Penelitian ini menggunakan data longitudinal berskala besar yakni Indonesia Family Live Survey IFLS tahun 2000, 2007 dan 2014. Hasil analisis logit menunjukkan adanya hubungan negatif antara kualitas air dan sanitasi terhadap kejadian stunting. Dampak sanitasi menjadi berkurang dan tidak signifikan setelah adanya kontrol dari variabel orang tua dan kondisi sosial ekonomi. Sedangkan hasil analisis OLS menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara stunting saat balita terhadap kemampuan kognitif dan jumlah tahun sekolah yang ditamatkan.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of water quality and sanitation on stunting in infants in Indonesia, and its effect of stunting on cognitive ability and school year that is rescued in the future. Using large scale out going longitudinal data, namely Indonesia Family Live Survey IFLS 2000, 2007 and 2014. Logistic regression show that enviromental and intergenerational characteristic significant to reduce stunting in Indonesian childrens. However, the effect of sanitation becomes unsignificant when parental Characteristic and expenditure for household food increase. But the damage of clean water on stunting still continue effected. While the results of the OLS analysis showed a negatif and significant relationship between the stunting of the child under five to the cognitive abnormalities and the number of school years that were rescued."
2017
S69434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelvira Avifah
"Pada tahun 2020 angka kasus keracunan makanan di DKI Jakarta menempati urutan pertama di Indonesia, hal ini disebabkan karena adanya kontaminasi bakteri pada makanan terutama pada makanan di Restoran Cepat Saji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketersediaan fasilitas hygiene dan sanitasi, pengetahuan, pemeriksaan kesehatan, dan ketentuan berpakaian kerja dengan perilaku personal hygiene pada penjamah makanan di restoran cepat saji di Jakarta Selatan pada tahun 2021.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan desain studi cross sectional. Data dianalisis secara bivariat dengan uji chi square dilanjut dengan uji analisis multivariat. Hasil penelitian uji chi square diketahui terdapat 93.1% penjamah makanan dengan perilaku personal hygiene yang baik. Kuantitas dan kelayakan tempat cuci tangan dan ketentuan dalam berpakaian kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku personal hygiene dengan nilai OR 6.375 (95% CI 1.244 – 32.670) dan 8.156 (95% CI 1.546 – 43.020). Meskipun demikian, masih perlu ditingkatkan kembali terkait dengan  ketentuan dalam berpakaian kerja dengan menerapkan kewajiban menggunakan pakaian kerja hanya pada saat jam kerja. 

In 2020 the number of food poisoning cases in DKI Jakarta is the first rank in Indonesia, this is due to bacterial contamination in food, especially in fast food restaurants. This study aims to determine the relationship between the availability of hygiene and sanitation facilities, knowledge, health checks, and provisions for work attire with personal hygiene behavior for food handlers at fast food restaurants in South Jakarta in 2021. The method used in this study was observational with design study cross sectional. Data were analyzed bivariately with chi square test followed by multivariate analysis test. The results of the chi square test showed that there were 93.1% of food handlers with good personal hygiene behavior. Quantity and appropriateness of hand washing facilities and provisions in work attire have a significant relationship with personal hygiene behavior with OR 6.375 (95% CI 1.244 – 32.670) dan 8.156 (95% CI 1.546 – 43.020). Nevertheless, it is still necessary to improve again related to the provisions in working attire by implementing the obligation to use work clothes only during working hours."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Paramasatya
"Stunting adalah menurunnya laju pertumbuhan panjang/tinggi badan dibawah minus 2 standar deviasi. Desa Cijeruk Kecamatan Kibin merupakan desa dengan angka kejadian stunting tertinggi di Kab. Serang dimana 233 (77,66%) balita menderita stunting. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran kejadian stunting pada balita di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin Kabupaten Serang Banten tahun 2023 dan menganalisis hubungannya dengan Riwayat Penyakit Infeksi. Desain penelitian adalah potong lintang dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting (p<0,01). Balita dengan riwayat penyakit infeksi berisiko 21,23 kali mengalami stunting (OR=21,23,95% CI 7,15-62,01). Variabel kovariat faktor balita yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah jenis kelamin (p=0,038) dan riwayat penyakit infeksi (p=<0,001); faktor keluarga yaitu pendapatan keluarga (p=0,040) dan pola asuh otoriter (p= 0,004); dan faktor lingkungan yaitu stop buang air besar sembarangan (p=0,038) dan pengamanan sampah rumah tangga (p=<0,001). Variabel MP-ASI dan stop buang air besar sembarangan merupakan variabel perancu terhadap hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting. Balita yang memiliki riwayat penyakit infeksi berisiko 31,30 kali lebih tinggi mengalami stunting dibanding balita yang tidak memiliki riwayat penyakit infeksi setelah dikontrol oleh variabel perancu (OR=21,28 95% CI 6,088-74,379).

Stunting is a decrease in the growth rate of length/height below minus 2 standard deviations. Cijeruk Village, Kibin District, is the village with the highest stunting rate in Kab. Serang where 233 (77.66%) toddlers suffer from stunting. The purpose of this study was to identify the description of the incidence of stunting in toddlers in Cijeruk Village, Kibin District, Serang Banten Regency in 2023 and analyze its relationship with a History of Infectious Diseases. The research design is cross-sectional with a quantitative approach. The results of the study found that there was a relationship between a history of infectious diseases and the incidence of stunting (p <0.01). Toddlers with a history of infectious diseases are at risk of 21.23 times experiencing stunting (OR=21.23.95% CI 7.15-62.01). The covariate variables associated with stunting were gender (p=0.038) and history of infectious diseases (p=<0.001); family factors, namely family income (p=0.040) and authoritarian parenting (p=0.004); and environmental factors, namely stopping open defecation (p=0.038) and safeguarding household waste (p=<0.001). The MP-ASI variable and stopping open defecation are confounding variables for the relationship between a history of infectious diseases and the incidence of stunting. Toddlers who have a history of infectious diseases have a 21.28 times higher risk of experiencing stunting than toddlers who do not have a history of infectious diseases after controlling for confounding variables (OR=21.28 95% CI 6.088-74.379)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernia Haris Himawati
"Stunting merupakan masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak dan bersifat permanen. Penyebab stunting tidak hanya karena faktor gizi, tetapi beberapa faktor lain seperti riwayat kesehatan ibu dan anak, lingkungan dan sosio-ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hygiene dan sanitasi dengan kejadian stunting pada anak balita di Kabupaten Sampang. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan besar sampel sebanyak 207 balita di Sampang dengan pengambilan sampel total sampling. Data bersumber dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI. Analisis data dengan regresi logistik multivariabel. Prevalensi stunting diperoleh sebanyak 49.2%. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara hygiene dan sanitasi, yaitu variabel pengelolaan sampah (OR 2.005; 95%CI : 1.037-3.879) dan penggunaan jamban (OR 2.861; 95%CI : 0.973-8.417) Riwayat penyakit ISPA juga berhubungan signifikan dengan kejadian stunting (OR 3.116; 95%CI : 1.071-9.062) Walaupun tidak signifikan, riwayat diare juga menunjukkan adanya risiko terhadap stunting pada balita (OR 1.953; 95% CI 0.694-5.495) Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi masyarakat Sampang untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, kesehatan untuk ibu dan anak, serta peningkatan penyuluhan dan perbaikan sarana prasarana hygiene-sanitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.

Stunting is a health problem which could affect the childs growth and development permanently. The cause of stunting is not only due to nutritional factors, but also several other factors such as maternal and child health history, environment and socio-economics. The purpose of this study was to determine the relationship of hygiene and sanitation with the incidence of stunting among under five age children in Sampang. This research was a cross sectional study with 207 samples in Sampang using a total sampling technique. Data was from the Riskesdas 2018 by the Indonesian Ministry of Healths Research and Development Agency. The results showed that there is a significant relationship between hygiene and sanitation, namely the variable of waste management (OR 2,005; 95% CI: 1,037-3,879) and the use of latrines (OR 2,861; 95% CI: 0.973-8,417). A history of Upper Respiratory Track Infection was also significantly related to the incidence of stunting (OR 3.116; 95% CI: 1.071-9.062). Even if theres no significant result for diarrhea, it showed that there was a risk by 1.9 times (OR 1.953; 95% CI 0.694-5.495) Based on the results of the study, its recommended to society improving their knowledge and quality of protection of Clean and Healthy Living, health for mothers and children, as well as improving the guidance and improvement of health-sanitation infrastructure by the Sampang District Health Office."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal
"Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami seorang anak. Pengasuhan yang memadai sangat penting untuk memastikan perkembangan fisik dan mental anak yang optimal. Peran dan fungsi kedua orang tua perlu ditingkatkan dalam pencegahan terjadinya stunting. Penelitian ini pendekataan cross sectional bertujuan melihat hubungan antara efikasi diri orang tua dan faktor perawatan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Sampel berjumlah 403 ibu balita yang dipilih melalui multistage/cluster sampling di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang sudah diuji validtas dan reliabilitasnya. Hasil univariat variabel dilihat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan analisis bivariat yaitu uji T independent, Mann Whitney dan Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan orang tua (p=0,004), efikasi diri orang tua (p=0,025), pemeriksaan antenatal (0,001), status imunisasi balita (0,001), faktor perawatan dan pelayanan kesehatan (p=0,018) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistic berganda ditemukan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kejadian stunting yaitu pendapatan orang tua (p=0,009 OR: 5,042; 95%CI 1,486–17,110). Berdasarkan hasil tersebut perlunya keterlibatan aktif dari perawat komunitas dalam mencegah terjadinya masalah stunting dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Stunting is a growth and development disorder experienced by a child. Adequate parenting is essential to ensure optimal physical and mental development of children. The role and function of both parents need to be improved in preventing stunting. This cross-sectional study aims to see the relationship between parental self-efficacy and care and health service factors with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The sample amounted to 403 mothers of toddlers who were selected through multistage/cluster sampling in 13 sub-districts in Tangerang City. The instrument used was a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Univariate results of variables were seen using frequency distribution while bivariate analysis, namely independent T test, Mann Whitney and Chi Square, showed that there was a significant relationship between parental income (p=0.004), parental self-efficacy (p=0.025), antenatal examination (0.001), immunization status of toddlers (0.001), care factors and health services (p=0.018) with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The results of multivariate analysis with multiple logistic regression found that the variable most associated with the incidence of stunting was parental income (p=0.009 OR: 5.042; 95%CI 1.486-17.110). Based on these results, there is a need for active involvement from community nurses in preventing stunting problems by increasing health promotion through primary, secondary and tertiary prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasarus Atamou
"Stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian semua negara di dunia bahkan pada desa lokus stunting di indonesia khususnya di propinsi tertinggi kejadian stunting Nusa Tenggara Timur yang belum pernah diteliti. Penelitian cross sectional dilakukan untuk mengetahui hubungan determinan stunting dengan kejadian stunting di desa lokusstunting. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 166 ibu balita yang dipilih melalui metode proportional random sampling pada empat desa lokus stunting. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Ditribusi frekuensi digunakan untuk melihat hasil univariat setiap variabel yang diteliti. Uji Chi Square digunakan untuk melihat analisis bivariat dan menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu (p=0,033), pola asuh ibu (p=0,016), pendapatan orang tua (p=0,025), pemanfaatan pelayanan kesehatan (p=0,022), rumah tangga sanitasi (p=0,025), jenis kelamin (p=0,036), jarak kelahiran (p=0,000) dan riwayat penyakit infeksi (p=0,025) dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda menunjukkan bahwa faktor yang paling berhubungan dengan kejadian stunting di desa lokus stunting adalah pengetahuan ibu (p=0,000 OR 35,167; CI 95% 6,064-295,438). Pemberian asuhan keperawatan pada komunitas balita stunting sebagai populasi rentan dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang stunting sehingga peningkatan pengetahuan dapat berdampak pada pemahaman stunting pada balita dan menurunkan angka kejadianstuntingdi desa lokus stunting

Stunting is a health problem that is of concern to all countries in the world, even in the village of stunting locus in Indonesia, especially in the province with the highest incidence of stunting in East Nusa Tenggara which has never been studied. A cross sectional study was conducted to determine the relationship between the determinants of stunting and the incidence of stunting in the stunting locus village. The number of samples in this study were 166 mothers of children under five who were selected through the proportional random sampling method in four stunting loci villages. The instrument used is a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Frequency distribution is used to see the univariate results of each variable studied. Chi Square test was used to see bivariate analysis and showed that there was a relationship between mother's knowledge (p=0.033), mother's parenting pattern (p=0.016), parents' income (p=0.025), utilization of health services (p=0.022), household sanitation (p=0.025), gender (p=0.036), birth spacing (p=0.000) and history of infectious disease (p=0.025) with stunting. The results of multivariate analysis using multiple logistic regression showed that the factor most related to the incidence of stunting in the stunting locus village was maternal knowledge (p = 0.000 OR 35.167; 95% CI 6,064-295,438). The provision of nursing care to the stunting toddler community as a vulnerable population can be done by increasing mother's knowledge about stunting so that increased knowledge can have an impact on understanding stunting in toddlers and reduce the incidence of stunting in the stunting locus village."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Pratiwi
"Bandara memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah transmisi berbagai penyakit yang mungkin terjadi. Salah satu fasilitas penunjang di Bandara berupa restoran. Higiene perorangan dan sanitasi pengelolaan makanan restoran di Bandara perlu mendapatkan pengawasan untuk mencegah kejadian foodborne disease. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi higiene perorangan dan sanitasi pengelolaan makanan terhadap kualitas bakteriologis makanan (Escherichia coli) restoran di Bandara Soekarno-Hatta tahun 2014. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan total sampel sebanyak 90 restoran di Bandara Soekarno-Hatta.
Hasil penelitian menujukan bahwa sebagian besar makanan restoran tidak terkontaminasi E. coli (95,6 %). Berdasarkan analisis univariat pada sanitasi fisik, terdapat tujuh variabel dari sembilan variabel yang memenuhi syarat, yaitu lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, gudang bahan makanan, dapur, dan ruang makan, bahan makanan dan makanan jadi, pengolahan makanan, penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, serta penyajian makanan.
Variabel sanitasi alat sebagian besar memenuhi syarat (60 %) dan berdasarkan hasil pemeriksaan usap alat diperoleh hasil sebagian besar alat masak dan makan tidak terkontaminasi E. coli (97,8 %). Sedangkan, variabel higiene tenaga kerja sebagian besar tidak memenuhi syarat (56,7 %). Namun, sampel usap tangan penjamah makanan sebagian besar tidak ditemukan E. coli (97,8 %). Berdasarkan analisis bivariat tidak ditemukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Airport has an important role of preventing transmission of diseases. One of the supporting facilities in the airport is restaurant. Personal hygiene and sanitation on food management needs to be supervised to prevent the foodborne diseases. This research is conducted to analyze the condition of personal hygiene and food management sanitation on food bacteriological quality (Escherichia coli) in restaurants at Soekarno-Hatta Airport 2014. The research uses cross-sectional study design with total sample of 90 restaurants in Soekarno-Hatta Airport.
The result has shown that a large number of food in the restaurants is not contaminated with E. coli (95,6%). Based on univariate analysis in physical sanitation, there are seven variables of nine variables that fulfill the qualifications: location and building, sanitation facility, raw food storage, kitchen, and dining room, raw food and processed food, food processing, storage of raw food and processed food, and food serving.
The variable of cooking equipment sanitation is mostly qualified (60 %) and based on result of equipment swab test shown that mostly of cooking equipment is not contaminated with E.coli (97,8 %). While, the variable of workers hygiene are mostly did not meet the qualification (56,7 %). But, food handler hand swab shown that mostly of hand swab sampling did not contaminated with E.coli (97,8 %). Based on bivariate analysis, the independent and dependent variables are not related.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Kurniadi
"Keluarga merupakan orang terdekat dengan balita yang mempunyai yang mempunyai berbagai fungsi yang salah satunya fungsi perawatan kesehatan. Fungsi perawatan kesehatan merupakan fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan setiap anggota keluarga supaya tetap memiliki kemampuan optimal untuk melakukan aktivitas seharihari. Kemampuan keluarga dalam melaksanakan fungsinya dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga. Salah satu hal yang penting untuk diteliti adalah tugas kesehatan keluarga yang berhubungan dengan stunting. fungsi
kesehatan keluarga mencakup lima kemampuan melaksanakan tugas kesehatan keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tugas kesehatan keluarga dengan
kejadian stunting pada balita di Keluarahan Pangkalan Kasai, Provinsi Riau. Metode penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel 366 keluarga. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang memiliki balita. Analisis menggunakan uji chi square yang menunjukkan terhadap hubungan setiap variabel tugas kesehatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Pangkalan Kasai, Provinsi Riau dengan nilai p < 0,05. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kemampuan mengenal masalah kesehatan merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kejadian stunting.

The family is the closest person to a toddler who has various functions, one of which is health care. The health care function is a function to maintain the health condition of
each family member so that it still has the optimal ability to carry out daily activities. The ability of families to carry out their functions can be seen from the ability of families to carry out five family health tasks. One of the important things to study is family health tasks related to stunting. family health functions include five abilities to carry out family health tasks. This study aims to determine the relationship of family health tasks with the incidence of stunting in infants in Pangkalan Kasai Village, Riau Province. This research method is cross sectional with a sample of 366 families. Sampling using simple random sampling. The sample of this study is families who have toddlers. The analysis used the chi square test which showed the relationship of each variable in family health tasks with the incidence of stunting in children under five in Pangkalan Kasai Village, Riau Province with p value <0.05. Further analysis showed that the ability to recognize health problems was the variable most related to the incidence of stunting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Fatimah
"Stunting atau perawakan pendek pada anak merupakan suatu ?tragedi yang tersembunyi? dan dampaknya menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang irreversibel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan kejadian stunting pada balita usia 24 ? 59 bulan di Kelurahan Harapan Mulya Kota Bekasi tahun 2013. Disain penelitian adalah cross sectional dan melibatkan 143 sampel yang diambil dengan sampel acak sederhana. Status stunting dinilai berdasarkan Z-score TB/U menurut klasifikasi WHO. Pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice, berat badan menggunakan timbangan digital, asupan makanan (energi, protein, vitamin A, zink) menggunakan FFQ semikuantitatif. ASI, berat lahir, penyakit infeksi, pendidikan ayah dan ibu, status ekonomi didapatkan melalui wawancara.
Hasil analisis menunjukkan sebanyak 32,9% balita usia 24-59 bulan tergolong stunting. Uji chi-square menunjukkan berat lahir, asupan energi dan protein, asupan zink, pendidikan ayah dan status ekonomi berhubungan signifikan dengan kejadian stunting. Analisis regresi logistik menghasilkan berat lahir sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting setelah dikontrol pendidikan ayah dan asupan energi (p=0,003;OR=6,663;CI=1,87? 23,5). Untuk mencegah kejadian stunting pada balita, disarankan pemeriksaan kehamilan yang teratur, memberikan makanan bergizi seimbang untuk balita sesuai AKG yang dianjurkan, mempersiapkan status kesehatan dan gizi yang baik untuk remaja perempuan sebelum kehamilan.

Stunting or short stature is a ?hidden tragedy? and its impact causes disorder to a irreversible child?s development. The aim of this study were to determine the dominant factor of stunting among children aged 24-59 months at Harapan Mulya sub-district in Bekasi city 2013. Design was a cross sectional study on 143 children whom chosen by simple random sampling. Status of stunting were expressed by height for age z-score (HAZ) according to the WHO classification. Children?s height were measured using microtoise, body weight was measured with digital scales, nutrients intake (energy, protein, vitamin A and zink) were collected throught semiquantitative FFQ. Breastfeeding, birthweight, infection disease, education of father and mother and economic status were collected through interview.
The analysis result showed 32,9% children aged 24-59 months were stunting. Chi-square test showed birthweight , energy and protein intake, zinc intake, father education and economic status were significant correlate with stunting. Logistic regression analysis showed birthweight variable as a dominant factor which related to stunting after being controlled by father education and energy input (p=0,003;OR=6,663;CI=1,8723,5). Suggestion for deterrence of stunting is the regular pregnancy inspection, giving nutritious wellbalanced under five years food input as according to AKG suggested, preparing good nutrient and health status for woman adolescent before pregnancy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>