Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catherine Kennytha Pedi
"Pandemi COVID-19 telah melahirkan era baru di mana ketergantungan pada teknologi digital semakin meningkat dan mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan layanan. Di tengah revolusi digital, salah satu contoh penting adalah munculnya layanan laundry digital sebagai sarana pendukung UMKM laundry. Berdasarkan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang telah diperluas, penelitian ini menggali perspektif generasi milenial dan Gen-Z yang berusia antara 18 hingga 42 tahun mengenai digitalisasi layanan laundry. Dengan melibatkan persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, kepercayaan, mobilitas, keterlibatan pelanggan, dan keinovatifan sebagai faktor, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana variabel-variabel tersebut mempengaruhi niat perilaku pelanggan untuk mengadopsi layanan teknologi baru, secara khusus berfokus pada layanan laundry online. Penelitian ini mengacu pada tanggapan dari 205 partisipan, dengan 172 tanggapan yang valid dimasukkan dalam analisis. Penelitian ini menggunakan SmartPLS dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Temuan penelitian mengungkapkan bahwa persepsi kegunaan, kepercayaan, mobilitas, dan keinovatifan secara signifikan berdampak pada niat perilaku pelanggan untuk mengadopsi layanan laundry  online. Namun, persepsi kemudahan penggunaan dan keterlibatan pelanggan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap niat perilaku. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi UMKM laundry untuk mengadopsi digitalisasi sebagai pendukung dalam meningkatan minat pembeli.

The COVID-19 pandemic has ushered in a new era where reliance on digital technology has increased significantly, transforming the way people interact with services. Amidst this digital revolution, one significant example is the emergence of digital laundry services as a supporting tool for SME laundries. Based on the extended Technology Acceptance Model (TAM) theory, this research explores the perspectives of millennials and Gen-Z, aged between 18 to 42 years, regarding the digitization of laundry services. By considering variables such as perceived ease of use, perceived usefulness, trust, mobility, customer involvement, and innovativeness, the study investigates how these factors influence customers' behavioral intention to adopt new technology services, specifically focusing on online laundry services. The research involves 205 participants, with 172 valid responses included in the analysis. SmartPLS with the Structural Equation Modeling (SEM) method is used for the study. The findings reveal that perceived usefulness, trust, mobility, and innovativeness significantly impact customers' behavioral intention to adopt online laundry services. However, perceived ease of use and customer involvement do not show significant effects on behavioral intention. This research provides valuable insights for SME laundries to embrace digitalization as a means to increase buyer interest."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moses Matthew Hendrawan
"Dalam keseharian kehidupan masyarakat di Jakarta waktu menjadi hal yang bisa dibilang mewah terutama bagi para pekerja. Konsep TOD di hadirkan untuk membantu masyarakat untuk mengurangi waktu perjalanan dari tempat tinggal menuju area aktifitas. Transportasi dan fasilitas umum menjadi tulang punggung dari konsep TOD, namun bukan tanpa kekurangan fasilitas-fasilitas tersebut bisa menjadi faktor berkurangnya kenyamanan para pengguna nya. Seperti saat berangkat menggunakan transjakarta dan kereta berhimpit- himpitan dengan penumpang lain bukanlah hal yang jarang kita temui, alhasil penampilan yang disiapkan saat berangkat dengan rapi dan baik menjadi lusuh ketika sudah sampai di tempat kerja.
Menanggapi keresahan masyarakat akan fenomena tersebut, fasilitas laundry dan public shower dihadirkan di pusat transit area pengembangan CBD di manggarai yang sudah berkonsep TOD. Dengan harapan dapat mewadahi kebutuhan mendasar keseharian pekerja dan penghuni di area pengembangan CBD manggarai tersebut, sehingga kualitas keseharian mereka dapat meningkat.

In the daily life of Jakarta's society, time can be considered a luxury, especially for workers. The concept of TOD (Transit-Oriented Development) is introduced to assist people in reducing travel time from residential areas to activity hubs. Transportation and public facilities are the backbone of the TOD concept, albeit not without shortcomings; these facilities can sometimes reduce user comfort. For instance, commuting with Transjakarta or crowded trains is a common experience, often resulting in the deterioration of one's appearance prepared meticulously for work upon arrival.
Responding to public concerns about this phenomenon, laundry facilities and public showers have been introduced at the transit center in the CBD development area in Manggarai, which is already TOD-conceptualized. This initiative aims to accommodate the basic daily needs of workers and residents in the Manggarai CBD development area, thereby enhancing their daily quality of life.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Andreas Sim
"Limbah laundry adalah limbah yang merupakan produk dari industri laundry. Limbah tersebut memiliki kandungan fosfat dan nitrat melebihi baku mutu air. Kedua mineral tersebut adalah sumber nutrien untuk pertumbuhan alga. Penelitian bertujuan untuk mengamati pertumbuhan kultur mikroalga hijau UL-80 yang dikultur pada berbagai variasi konsentrasi limbah laundry. Pertumbuhan diukur berdasarkan parameter optical density (OD), biomassa, dan klorofil. Kultur UL-80 diuji pada perlakuan limbah 25% (P25), 50% (P50), 75% (P75), 100% (P100), dan 0% (P0 sebagai kontrol). Selama pertumbuhan kadar nitrat, fosfat, dan pH juga diukur. Berdasarkan hasil percobaan, kultur UL-80 dapat tumbuh pada perlakuan P25, P50, P75 dan P100. Berat basah biomassa kultur UL-80 pada seluruh perlakuan di akhir percobaan tidak jauh berbeda. Terjadi penurunan kadar nitrat dan fosfat pada perlakuan P0, P25 dan P50. Kadar nitrat pada P75 dan P100 tidak mengalami perubahan, sedangkan kadar fosfat mengalami kenaikan sampai T11, kemudian menurun sampai akhir waktu pengamatan (T19). Terakhir, nilai pH mempengaruhi pertumbuhan kultur UL-80. Semakin tinggi nilai pH, pada rentang 7 sampai 9, semakin tinggi juga pertumbuhan kultur alga. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kultur mikroalga hijau UL-80 dapat hidup pada limbah laundry sampai konsentrasi 50%. Pada konsentrasi lebih tinggi, kultur mengalami pertumbuhan yang tidak normal.

Laundry wastewater is a byproduct of the laundry industry, containing phosphate and nitrate. These minerals are nutrient sources for algae. This study aims to observe the growth of the green microalga UL-80 culture in various concentrations of laundry wastewater, based on optical density (OD), biomass, and chlorophyll. The treatments used on this experiment were 25% (P25), 50% (P50), 75% (P75), 100% (P100), and 0% (P0 as control). The levels of nitrate, phosphate, and pH were measured during experiment. The results showed that UL-80 culture grew in treatments of P25, P50, P75, and P100. The wet biomass weight of the UL-80 culture in all treatments were not different. The concentrations of nitrate and phosphate in P0, P25, and P50 were decreased. Nitrate levels in P75 and P100 remained the same, while phosphate levels increased until day 11 (T11) before decreasing at the end of observation (T19). During experiment, the pH increased from 7 to 9. The higher of pH value, the higher the growth of UL-80 culture. As conclusion, the green microalga UL-80 culture can survive in laundry wastewater up to a concentration of 50%. At higher concentrations, the culture experiences abnormal growth."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardini Azzah
"ABSTRAK
Homemaking merupakan salah satu aktivitas dalam pembangunan presentasi akan citra rumah dan penghuninya, presentasi inilah yang disebut sebagai area front. Di lain pihak, back pun hadir sebagai area yang disembunyikan karena merupakan bagian untuk persiapan sebuah presentasi. Kehadiran front sebagai hal yang selalu ingin dipertunjukan back yang disembunyikan dalam keseharian homemaking menyebabkan terjadinya proses peralihan pada kedua area tersebut, yang disebut sebagai proses alternating. Tulisan ini akan mencoba untuk menganalisis bagaimana alternating bekerja dalam homemaking, melalui salah satu aktivitas yang merepresentasikannya, yaitu laundry. Alternating dapat hadir dalam keseharian laundry dan kepada objek dan ruang yang dilalui oleh laundry. Pengertian pada proses alternating dapat memberikan makna lebih kepada homemaking. Hal ini menunjukan bahwa homemaking dapat memperlihatkan terjadinya peralihan peran pada fungsi dari suatu desain dalam keseharian. Pemahaman pada proses alternating juga dapat meningkatkan kesadaran mengenai kemungkinan proses alternating yang dapat terjadi pada bergam aktivitas dalam homemaking.

ABSTRACT
Homemaking has become a pilar structure, for the image building process of a home. Image of the home itself can be categorised as the front region, acting as the area that is shown and presented to public. At the same time, it created another area that is suppressed and hidden called the back region. The existence of front and back in the everyday of homemaking resulted the two regions to switch over from one to another, resulting in the appearance of alternating. This study investigates on how does the alternating operates through the everyday of laundry, as a representation of the homemaking process. The study shows that alternating could occur towards the laundry itself and to the space that is experienced by laundry. Understandings of alternating could add more meaning to the interpretation of homemaking, and also could lead to the increase awareness of it?s existence that could take place in variations activities of the homemaking. "
2016
S63992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Astuti
"Putih Laundry & Dry Cleaning merupakan bisnis di bidang jasa yang menawarkan tiga jenis pelayanan yaitu laundry, dry cleaning dan pressing. Badan Usaha Putih Laundry & Dry Cleaning adalah Perseroan Terbatas yang dimiliki oleh tiga orang, yaitu : Jurnal, Christian Tony dan Puji Astuti (penulis business plan).
Lokasi bisnis Putih Laundry & Dry Cleaning berada di Jl. By Pass Ngurah Rai No. 257 Jimbaran, Kee. Kuta Selatan Kab. Badung, Propinsi Bali. Lokasi bisnis Putih Laundry & Dry Cleaning merupakan lokasi yang strategis karena berada di jalur utama yang menghubungkan antara Nusa Dua - Denpasar serta berdekatan dengan Bandar Udara Ngurah Rai. Selain itu, Jimbaran merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Bali yang menarik bagi para turis domestik maupun asing. Beberapa perumahan yang dihuni oleh masyarakat kelas menengah atas juga terdapat di Jimbaran.
Di wilayah Jimbaran belum terdapat bisnis laundry & dry cleaning professional yang menawarkan tiga jenis layanan yaitu laundry, dry cleaning dan pressing. Adanya peluang pasar tersebut, dimanfaatkan untuk mendirikan Putih Laundry & Dry Cleaning yang dalam lima tahun beroperasinya akan berfokus pada kebutuhan masyarakat kelas atas di wilayah Jimbaran.
Analisis Eksternal
Bali merupakan wilayah yang potensial bagi pengembangan bisnis laundry & dry cleaning. Hal ini terlihat dari banyaknya jumiah pemain bisnis ini bail( yang menggunakan sistim waralaba global seperti 5aSec, waralaba lokal nasional seperti Melia Laundry & Dry Cleaning, maupun yang tidak dikembangkan dengan sistim waralaba yaitu Royal Professional Cleaners. Namun demikian, lokasi bisnis laundry & dry cleaning tersebut banyak terkonsentrasi di Denpasar sebagai ibukota Propinsi Bali.
Entry barrier bisnis laundry & dry cleaning cukup besar, hal ini disebabkan karena modal yang dibutuhkan untuk mendirikan bisnis ini cukup besar dan adanya kendala untuk memperoleh karyawan yang memiliki keahlian di bidang teknis produksi. Demikian jugs untuk melakukan exit barrier tidaklah muda karena modal yang ditanamkan untuk bisnis ini cukup besar.
Tidak ada kendala dalam hal supplier mesin, peralatan dan bahan baku yang digunakan dalam bisnis laundry. Beragam jenis dan mute mesin, peralatan dan bahan baku ditawarkan oleh banyak supplier yang berada di Bali dengan harga yang beragam.
Pesaing utama Putih Laundry & Dry Cleaning adalah 5aSec. Untuk menghadapi 5aSec, Putih Laundry & Dry Cleaning menggunakan strategi bisnis "Differentiation Focus" yaitu dengan menciptakan differensiasi sesuai dengan kebutuhan target pasar yang dibidik oleh Putih Laundry & Dry Cleaning. Differensiasi yang membedakan Putih Laundry & Dry Cleaning yaitu dalam hal waktu operasional, menyediakan jasa Home Collection & Delivery Services, fleksibilitas pelayanan dan harga yang lebih murah dengan kualitas yang setara dan membedakan harga antara layanan laundry & dry cleaning.
Pemasaran
Target pasar yang dibidik oleh Putih Laundry & Dry Cleaning adalah segmen pasar individu kelas sosial ekonomi atas yang tinggal menetap maupun sementara di wilayah Jimbaran. Adapun positioning Putih Laundry & Dry Cleaning adalah jasa laundry & dry cleaning yang mengutamakan kecepatan dan kualitas untuk memenuhi gays hidup masyarakat kelas atas. Positioning statement Putih Laundry & Dry Cleaning adalah pure lifestyle. Positioning statement tersebut dikomunikasikan melalui berbagai medium komunikasi pemasaran.
Core product Putih Laundry & Dry Cleaning adalah jasa pencucian pakaian dengan menggunakan air (laundry) dan tanpa air (dengan menggunakan solvent). Core product tersebut dilengkapi dengan supplementary service element untuk memudahkan pelanggan memanfaatkan core product. Supplementary service element tersebut terdiri dari information, order taking, consultation, hospitality, safekeeping, exeption, billing dan payment.
Strategi harga terhadap kualitas yang diterapkan oleh Putih Laundry & Dry Cleaning adalah Super Value Strategy yaitu menerapkan harga yang lebih murah namun kualitas setara dengan kualitas yang menawarkan layanan premium (dalam hal ini adalah 5aSec). Harga layanan Putih Laundry & Dry Cleaning rata-rata berkisar 30% dibawah harga 5aSec. Pesaing utama Putih Laundry & Dry Cleaning yaitu 5aSec menetapkan harga yang sama untuk layanan laundry dan dry cleaning namun Putih Laundry & Dry Cleaning menetapkan harga yang berbeda antara laundry dengan dry cleaning yaitu sebesar 10%. Perbedaan harga Putih Laundry & Dry Cleaning dengan harga 5aSec akan selalu dipertahankan sebesar 30% sehingga Putih Laundry & Dry Cleaning akan menaikan harga pada scat 5aSec juga menaikan harga. Rata-rata kenaikan harga diperkirakan sebesar 5% per tahun.
Adapun pricing objective yang ditetapkan adalah maximum sales growth yaitu kenaikan volume penjualan pada tingkat tertentu, berdampak menurunkan biaya per unit yang pada akhirnya memberikan profit yang tinggi dalam jangka panjang.
Karena membidik target pasar yang sempit yaitu di wilayah Jimbaran, maka strategi promosi yang dilakukan oleh Putih Laundry & Dry Cleaning adalah promosi berbasis komunitas sehingga banyak menggunakan aktivitas personal communications.
Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Struktur organisasi Putih Laundry & Dry Cleaning adalah fungsional structure yaitu rnengelompokan aktivitas berdasarkan fungsi masing-masing dari tingkat paling bawah hingga paling Was. Adapun perencanaan Sumber Daya Manusia Putih Laundry & Dry Cleaning meliputi aktivitas : job analysis dan job design, standar kompetensi dan job description, rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan dan development, sistim penilaian kinerja dan sistim kompensasi. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistim kompensasi yang memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya Putih laundry & Dry Cleaning dan karyawan yang bekerja akan makin ahli sehingga bekerja makin cepat dengan kualitas yang makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas. Peningkatan pendapatan akan memberikan dampak terhadap peningkatan kebutuhan karyawan terutama adalah karyawan staf produksi dan quality control. Untuk efisiensi, rekrutmen hanya dilakukan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut.
Persiapan Operasional
Persiapan operasional Putih Laundry & Dry Cleaning diperkirakan memerlukan waktu sekitar tiga bulan (Oktober, Nopember, Desember 2006). Persiapan tersebut meliputi persiapan fisik maupun persiapan non fisik. Selama periode Desember 2006, seluruh karyawan akan mengikuti program orientasi dan pelatihan, sehingga meskipun Putih laundry & Dry Cleaning belum beroperasi namun karyawan telah bekerja dan aktivitas kantor telah dimulai. Biaya-biaya yang timbul dalam masa persiapan ini diperhitungkan sebagai biaya pre-operating expenses.

Introduction
Putih Laundry & Dry Cleaning is a company operating in the service sector that provides three service, namely launderings, dry cleaning and pressing. The business entity is a Limited Company owned by three individual investors: Journal, Christian Tooy and Puji Astuti (who formulates the company's business plan).
Putih Laundry & Dry Cleaning is located in JI. By Pass Ngurah Rai No. 257 Jimbaran municipality, Kuta Selatan regency, Badung, Bali. The office address of Putih Laundry & Dry Cleaning is a strategic location as it lies on the main road that connects Nusa Dua and Denpasar and is close to the Ngurah Rai Airport. In addition, Jimbaran is known as one of main destinations in Bali for both domestic and foreign tourists. Some of the middle and up-class residential complexes are located in Jimbaran.
There are no professional laundry & dry cleaning services providers available in Jimbaran that provide the three services of laundrying, dry cleaning and pressing. Against this backdrop, Putih Laundry & Dry Cleaning is established to tap the huge opportunities in the industry which in the first five-year of its operation will focus on providing its services to the upper-class society in Jimbaran..
External Analysis
Bali reserves a huge potential for the development of laundry & dry cleaning business. It is reflected in the growing number of players in the market, be it the ones that adopt a franchise business concept such as 5aSec, Melia Laundry & Dry Cleaning, or the ones that do not such as the Royal Professional Cleaners. However, most of those companies are concentrated in Denpasar as the capital city of Bali.
Entry barriers in this business are quite significant as it requires a huge start-up as well as the lack of employees with adequate technical skills. Moreover, the huge start-up capital requirement makes it difficult to do an exit barrier.
There are no significant obstacles regarding supplies of machinery, tools and other raw materials for the laundering business. Numerous types and qualities of machinery, tools and raw materials are available in the market at a range of prices.
The main competitor for Putih Laundry & Dry Cleaning is 5aSec. To compete with 5aSec, Putih Laundry & Dry Cleaning applies a "Differentiation Focus" business strategy which is by creating differentiation in accordance with the needs of market segments targeted Putih Laundry & Dry Cleaning. The differentiation in question that separates Putih Laundry & Dry Cleaning and others lies in the form of operational working time, of providing Home Collection & Delivery Services, of service flexibility and lower prices with equal quality.
Marketing
The market segment targeted by Putih Laundry & Dry Cleaning is individuals with high income who reside, permanently or temporarily, in Jimbaran. The positioning of Putih Laundry & Dry Cleaning is a laundry and dry cleaning services provider that yang strives for speed and quality in fulfilling the lifestyle of top-bracket individuals in the society. The motto for Putih Laundry & Dry Cleaning is pure lifestyle. This concept is being communicated through various marketing communication media.
Core product of Putih Laundry & Dry Cleaning is the service of laundrying with water (laundry) and without water (using solvent). The core product is supported by the supplementary service elements. The supplementary service elements are made up of information, order taking, consultation, hospitality, safekeeping, billing and payment.
The pricing-to-quality strategy adopted by Putih Laundry & Dry Cleaning is Super Value Strategy, which offers lower prices but with equal quality offered by a premium service provider (in this case, 5aSec). The price tag offered by Putih Laundry & Dry Cleaning is around 30% lower than that of 5aSec in average. Putih Laundry & Dry Cleaning's main competitor which is 5aSec offers the same price for its laundry and dry cleaning services, unlike Putih Laundry & Dry Cleaning that offers the two services at a 1.0% .,margin. The price gap offered by Putih Laundry & Dry Cleaning and 5aSec will always be set at 30%, meaning that Putih Laundry & Dry Cleaning will raise the prices should 5aSec do the same. The average price increase per year is estimated at 5%.
The pricing objective that is adopted is the maximum sales growth, which means that a raise of sale volume to a certain Ievel reduces the operational cost per unit which will eventually contribute to profit in the long run.
Provided that the company aims for a narrow market segment, which is Jimbaran, the brand socialization from Putih Laundry & Dry Cleaning centers on community-based activities, so it often uses personal communications activities.
Organization and Human Resource
The organizational structure of Putih Laundry & Dry Cleaning is fungsional structure that is categorizing activities by functions from the bottom all the way to the top.
As for the planning of Human Resources of Putih Laundry & Dry Cleaning, it covers activities such as drawing up: job analysis dan job design, standard for competency and job description, recruitment and selection, orientation, training and development, performance appraisal system and compensation system.
To improve employees' productivity, it has been planned to periodically conduct training and development programs each year. On the other side, to retain workers, it has been also drawn up an adequate compensation system. Therefore, it is estimated that not a single worker leave the office during five-year plan of operation of Putih Laundry & Dry Cleaning and all the while the workers continue to hone their skills, making them work faster with better quality so that their productivity will increase as well.
An increase in revenue will result in also an increase in workers' needs, in particular the staff in production and quality control units. For the sake of efficiency, recruitment will only be done to meet such needs.
Operational Preparation
The operational preparation of Putih Laundry & Dry Cleaning is estimated to take about three months (October, November, December 2006). It includes both physical and non-physical preparation.
During December 200, all employees took part in training and orientation programs, so that while Putih laundry & Dry Cleaning was yet to fully operate, the employees have started working and office activities began.
All the cost during the preparation period is referred to as pre-operating expenses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Mahardiana Setiawan Putri
"Kemahahadiran penggunaan layanan aplikasi smartphone menjadikannya sebagai bisnis yang menarik dalam memenuhi kebutuhan di kehidupan perkotaan. Penelitian ini bertujuan membuat perancangan layanan dan strategi bisnis untuk aplikasi smartphone. Objek penelitian adalah produk Cibajoe, yaitu aplikasi smartphone laundry service yang akan diluncurkan di Jakarta Selatan dan Depok untuk pengguna Android.
Penelitian ini menggunakan Conjoint Analysis untuk mendapatkan level kepentingan atribut pelayanan. Kemudian segmentasi pasar dihasilkan dari Clustering Analysis atas preferensi dan profil responden.
Hasil penelitian menunjukkan sistem pembayaran memiliki kepentingan tertinggi dengan mahasiswa dan karyawan swasta mendominasi segmen, dimana model bisnis menggambarkan strategi bisnis yang diilustrasikan dengan Business Model Canvas.

The omnipresence of smartphone application services use makes it as an appealing business that meets the needs in urban life. This research aims to design services and business strategy for smartphone applications. The object of research is a laundry service smartphone application that will be launched in South Jakarta and Depok for Android users, namely Cibajoe.
This study applies Conjoint Analysis to generate the importance level of each service attributes. Afterwards, the market segmentation can be generated from Clustering Analysis based on respondents' preferences and profile.
The result shows that payment system has the highest importance level, as well as students and private employees dominate in the market, then the business model describes the business strategy which is illustrated by the Business Model Canvas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Hardiza
"Tulisan ini ditujukan untuk mengevaluasi tingkat risiko tindak pidana pencucian uang dari pengguna jasa kantor akuntan publik di Indonesia berdasarkan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ). Evaluasi dilakukan dengan statistik deskriptif atas data 365 KAP di Indonesia. Data diambil dari file rekapitulasi data laporan kegiatan usaha (LKU) KAP tahun takwim 2017 dan diolah melalui Microsoft Excel. Berdasarkan hasil pengolahan data melalui statistik deskriptif, dapat dikenali tingkat risiko terjadinya tindak pidana pencucian uang oleh pengguna jasa KAP di Indonesia dengan kategori risiko tinggi, sedang, dan rendah.

This study aims to evaluate risk of money laundering of accounting firm clients by due diligent concept. Evaluation is conducted by descriptive statistic and simple linear regression on 365 accounting firms in Indonesia. Data retrieved from data recapitulation of accounting firm annual report (LKU) on 2017 and processed by Microsoft Excel. According to data processing through descriptive statistic and simple linear regression, the money laundering risk on accounting firm clients in Indonesia is classified by high, medium, and low risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Susilowati
"Peningkatan status Rumah Sakit "X" belum diikuti pengembangan unit laundry Rumah Sakit. Tujuan penelitian menyusun rancangan pengembangan unit laundry dengan metode kualitatif melalui studi kepustakaan dan benchmarking, observasi, penimbangan, telaah dokumen, wawancara dan konsultasi ahli.
Hasil penelitian : Volume pekerjaan linen 365kg/hari.
Sumber Daya Manusia: restrukturisasi, penambahan kualitas dan kuantitas.
Lokasi: di zona servis, semi terbatas ; akses mudah dilalui trolly. Bangunan gedung permanen, konsep horisontal. Luas 315 m2.
Sarana: 15 ruangan, tata letak sesuai alur proses linen.
Prasarana : instalasi listrik, air bersih, air limbah, uap (boiler).
Peralatan : 2 mesin cuci kapasitas 30 kg, 2 mesin pengering kapasitas 23 kg, 1 mesin roller kecepatan 70 kg perjam dan mesin press. Menerapkan konsep sentralisasi dalam pelayanan, monitoring dan evaluasi.
Saran: untuk menerapkan sentralisasi linen.

The Increment status of the "X" Hospital has not yet followed by the development of the Hospital laundry unit. Draft research purposes laundry unit development with qualitative methods through the study of literature and comparative benchmarking Hospital with observation techniques, weighing, study documents, interviews and expert consultation.
RESULTS: The volume of work 365 kg of linen.
Human resources: laundry units to be upgraded both quality and quantity.
Location: in the service zones, semi-limited; easy access through trolly. Permanent buildings, the concept of horizontal. Spacious 315 m2.
Means: 15 rooms, room layout process flow linen suit.
Infrastructure: the installation of electricity, water, waste water (WWTP), steam (boiler).
Equipment: 2 30 kg capacity washing machine, drying machine 2 capacity 23 kg, 1 kg machine roller speed of 70 mph and a press machine. Applying the concept of centralization of linen in service, monitoring and evaluation.
Suggestions to management to implement centralized linen in the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Tharif Naufal Tasrif
"Vehicle Routing Problem (VRP) adalah sebuah permasalahan optimasi kombinatoris yang menentukan sekumpulan rute yang bermula dan berakhir pada sebuah depot, sehingga semua kendala dapat dipenuhi dan biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan. Permasalahan ini sering dihadapi oleh perusahaan yang proses bisnisnya sangat bergantung pada transportasi produknya. CV Safari Mitra Cemerlang adalah sebuah perusahaan di bidang produksi dan distribusi produk parfum dan produk laundry care di Kota Makassar, Indonesia. Di Kota Makassar, perusahaan ini melayani 14 pelanggan tetap yang setiap minggunya perlu dikunjungi untuk mengantarkan produk pesanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rute distribusi dengan jarak tempuh minimal pada proses distribusi tersebut. Dengan memodelkan permasalahan VRP tersebut ke dalam bentuk Mixed Integer Linear Programming (MILP) dan mengoptimalkannya menggunakan perangkat lunak LINGO Solver, diperoleh rute perjalanan yang terbagi ke dalam dua perjalanan dengan jarak tempuh 70,29 km.

Vehicle Routing Problem (VRP) is a combinatorial optimization problem that determines a set of routes which start and end in a depot, such that all constraints are satisfied, and the cost is minimized. This type of problem often faced by companies whose business processes are highly dependent on the transportation of their products. CV Safari Mitra Cemerlang is a company based in Makassar, Indonesia, that specializes in perfume and laundry care products production and distribution. It caters 14 regular customers across the city of Makassar which needs to be visited every week to transport their orders. This study aims to obtain a distribution route with a minimum distance for that distribution process. By modelling the VRP problem into a Mixed Integer Linear Programming (MILP) form and optimizing it with the help of LINGO Solver software, this study obtained the optimal route which is divided into two trips with a total distance of 70.29 km.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asyifa Nurlida
"Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu aspek penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi yang dapat terjadi di rumah sakit yaitu untuk mencegah bahaya infeksi nosokomial atau HAIs (Hospital Acquired Infections) khususnya pada petugas laundry rumah sakit yang melakukan pengelolaan linen dan berkontak langsung dengan sumber penyebab infeksi yaitu linen infeksius. Kejadian HAIs di Indonesia mencapai angka prevalensi tertinggi se Asia Tenggara yaitu sebesar 30,4% pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikapdengan perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) pada petugas laundry dalam pengelolaan linen di Rumah Sakit Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data penelitian ini yaitu data primer menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2024 di Rumah Sakit yang ada di Kota Pontianak. Sampel dalam penelitian ini merupakan petugas laundry yang ada di Rumah Sakit Kota Pontianak berjumlah 51 orang dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petugas laundry yang memiliki rerata nilai pengetahuan cenderung rendah yaitu sebesar 5,73 dan rerata nilai sikap yang tinggi yaitu sebesar 9,25. Secara statistik didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value = 0,122) dan sikap (p value = 0,402) dengan perilaku penggunaan APD pada petugas laundry. Disarankan agar pihak rumah sakit lebih memperhatikan dan berperan dalam meningkatkan pengetahuan petugas laundry melalui pelatihan ataupun edukasi yang lebih merata, memfasilitasi APD lengkap dan pengawasan di Unit Laundry serta perlu adanya peran dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat ataupun Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk meningkatkan pengawasan serta kompetensi petugas laundry yang ada di Rumah Sakit Kota Pontianak.

The use of Personal Protective Equipment (PPE) is an important aspect in efforts to prevent and control infections that can occur in hospitals, namely to prevent the dangers of nosocomial infections or HAIs (Hospital Acquired Infections), especially for hospital laundry officers who manage linen and have direct contact with sources of infection, namely infectious linen. The incidence of HAIs in Indonesia reached the highest prevalence rate in Southeast Asia, namely 30.4% in 2022. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes with the behavior of using personal protective equipment (PPE) in laundry officers in linen management at Pontianak City Hospital. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional study design. The data source for this study is primary data using a questionnaire. This study was conducted in July-August 2024 at a Hospital in Pontianak City. The sample in this study was 51 laundry officers at Pontianak City Hospital using a total sampling technique. The results of the study showed that most laundry officers had a low average knowledge score of 5.73 and a high average attitude score of 9.25. Statistically, it was found that there was no significant relationship between knowledge (p value = 0.122) and attitude (p value = 0.402) with the behavior of using PPE in laundry officers. It is recommended that the hospital pay more attention and play a role in improving the knowledge of laundry officers through more even training or education, facilitating complete PPE and supervision in the Laundry Unit and there needs to be a role from the West Kalimantan Provincial Health Office or the Pontianak City Health Office to improve supervision and competence of laundry officers at the Pontianak City Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>