Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161992 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supriyadi
"Kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan tidak tepat waktu, tidak direncanakan atau diinginkan pada saat pembuahan. Kehamilan yang tidak diinginkan merugikan perempuan dan keluarga mereka melalui konsekuensi seperti aborsi yang tidak aman, perawatan prenatal tertunda, kesehatan mental ibu yang buruk, kualitas hubungan ibuanak berkurang, perkembangan yang buruk bagi anak-anak, kekerasan fisik dan kekerasan terhadap perempuan, peningkatan risiko berat badan lahir rendah juga sebagai peningkatan morbiditas ibu dan mortalitas. Apabila melihat potensi dampak yang ditimbulkan akibat kehamilan tidak diinginkan terhadap kehidupan ibu dan anak maka dibutuhkan analisis prediksi kehamilan tidak diinginkan pada Pasangan Usia Subur di Indonesia Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional (studi potong lintang) dengan menggunakan data Survei DKI tahun 2002,2007 dan 2012. Sampel yang digunakan adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang diwawancarai dengan Daftar SDKI. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan uji chi square dan analisis logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh umur ibu, umur menikah, jumlah anak, , penghasilan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pemakaian kontrasepsi, kebebasan diri, kesamaan niat, aktifitas seks awal, jarak kehamilan, perilaku seksual tidak aman. Namun secara simultan yang menunjukkan tren perubahan adalah penghasilan ibu, jumlah anak, pekerjaan ibu, kebebasan diri, kegagalan kontrasepsi, dan jarak kehamilan. Kegagalan kontrasepsi merupakan variabel yang mempengaruhi secara dominan terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada Pasangan Usia Subur

An unwanted pregnancy is pregnancy that is mistimed, unplanned or undesirable at the time of conception. It can harm women and their families as its consequences; such as unsafe abortion, delayed prenatal care, poor mental health experienced by mothers, reduced quality of mother-child relationship, poor development for children, physical abuse and violence against women. Risk of low birth weight is also as an increase in maternal morbidity and mortality. Considering the potential impact of unwanted pregnancy to mothers’ and children life, it is necessary to analyze a prediction on unwanted pregnancies of childbearing age couples in Indonesia. Type of this research employed by the researcher was analytical descriptive with cross sectional study design using survey data of 2002-2007 and 2012. The samples used were all women in child-bearing age interviewed with SDKI List. This research would be analyzed using chi square test and logistic analysis. The result showed influences of mothers’ age, age of marriage, number of children, mothers’ income, mothers’ education, mothers’ job, contraception use, self-freedom, similarity of intention, early sex activity, pregnancy spacing, unsafe sexual behavior. But influences simultaneously showing trend of change were: income of mothers, number of children, mothers’ job, self-freedom, contraceptive failure, and pregnancy spacing. The failure of contraception was a variable that predominantly affects occurrence of unwanted pregnancies experienced by childbearing age couples."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Sabatini
"ABSTRAK
Kehamilan tidak diinginkan memiliki akibat risiko tinggi bagi ibu dan
berkontribusi 11% terhadap angka kematian ibu. Berdasarkan data Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, kehamilan tidak diinginkan
meningkat menjadi 19,7% dari 16,8% di tahun 2002-2003. Diperlukan
pengetahuan alat kontrasepsi modern yang lengkap untuk meningkatkan
pemakaian kontrasepsi sehingga dapat menurunkan kehamilan tidak diinginkan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan alat kontrasepsi
modern dengan kehamilan tidak diinginkan. Penelitian dilakukan pada 1920
wanita hamil dan 484 pasangan usia subur (PUS) sebagai sampel. Sampel PUS
merupakan bagian dari sampel wanita, yang pada saat survei, suaminya turut
diwawancari. Odds Ratio (OR) diperoleh dengan analisis regresi logistik setelah
dilakukan kontrol terhadap umur, umur pertama menikah, pendidikan, tempat
tinggal, jumlah anak, paparan informasi alat kontrasepsi dari media massa,
petugas KB atau tenaga kesehatan, riwayat pemakaian alat kontrasepsi, dan
riwayat aborsi. Diperoleh hasil bahwa pengetahuan alat kontrasepsi modern pada
wanita saja tidak berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan. Sedangkan
pengetahuan alat kontrasepsi modern berhubungan dengan kehamilan tidak
diinginkan pada istri dengan OR 0,37 (95%CI 0,266-0,523), suami dengan OR 0,7
(95%CI 0,430-1,184) dan pasangan dengan OR 0,29 (95%CI 0,151-0,572).
Artinya alat kontrasepsi yang diketahui bersama oleh kedua pasangan, istri
bersama suami, akan semakin menurunkan risiko terjadinya kehamilan tidak
diinginkan.

ABSTRACT
Unwanted pregnancy has high-risk consequences for mother and contributed 11%
to maternal mortality. Based on Indonesia Demographic and Health Survey data
in 2007, unwanted pregnancy has increased to 19,7% from 16,8% in 2002-2003.
Required knowledge of various modern contraceptives method to increase usage,
so unwanted pregnancy can be prevented. This study aims to determine the
relationship between contraceptives knowledge with unwanted pregnancy in
Indonesia. Samples of this study are 1920 pregnant women and 484 reproductive
age couples. Reproductive age couples is a part of pregnant women sample, who
at the time of survey, her husband also interviewed. Odds Ratio (OR) obtained by
multivariate logistic regression analysis after the adjustment in age, age at first
marriage, education, region, number of children, exposed of contraceptives
information through mass media, family planning fieldworkers or health workers,
ever use contraception, and abortion history. The result indicates that
contraceptives knowledge did not significantly associated with unwanted
pregnancy in women. While contraceptives knowledge associated with unwanted
pregnancy in wives with OR 0,37 (95%CI 0,266-0,523), husband with OR 0,7
(95%CI 0,430-1,184), and couples with OR 0,29 (95%CI 0,151-0,572). The result
means contraceptives which known by couples will further reduce the risk of
unwanted pregnancy."
2012
T31058
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Yusriyah
"Kehamilan tidak diinginkan di Indonesia belum menunjukkan perubahan yang konsisten dari 2002 hingga 2019 (BKKBN, 2019). Dominasi kehamilan tidak diinginkan terjadi pada kelompok usia berisiko tinggi (56% kasus) (BKKBN, 2012, 2017) dan cenderung lebih banyak ditemukan di perkotaan Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan tidak diinginkan yaitu penggunaan kontrasepsi modern. Penelitian ini dilakukan untuk melihat besar hubungan yang terjadi antara penggunaan kontrasepsi modern dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada wanita kelompok usia berisiko tinggi di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia. Desain studi pada penelitian ini merupakan cross sectional dengan analisis menggunakan chi square dan regresi logistik. Data yang digunakan merupakan data SDKI 2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa wanita usia risiko tinggi di wilayah perkotaan Indonesia yang tidak menggunakan kontrasepsi memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami kehamilan tidak diinginkan (OR: 0.76; 95% CI: 0.588-0.977). Sedangkan wanita usia risiko tinggi di wilayah pedesaan Indonesia yang tidak menggunakan kontrasepsi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kehamilan tidak diinginkan (OR: 1.66 95% CI: 1.035-2.648).

Unintended pregnancies in Indonesia have not shown consistent changes from 2002 to 2019 (BKKBN, 2019). In addition, unintended pregnancies mostly occur in the high-risk age group (56% of cases) (BKKBN, 2012, 2017). One of the factor that can influence incident of unintended pregnancy is the use of modern contraception. In Indonesia unintended pregnancies tend to be more common in urban areas. This research was conducted to see the relationship between modern contraception use and the incidence of unintended pregnancies in women in high-risk age groups in urban and rural areas of Indonesia. The study design in this research is cross sectional and data will be conducted with chi square and logistic regression. The data used in this research is the 2017 IDHS. The results show that women of high risk age in urban areas of Indonesia who do not use contraception have a lower risk of experiencing unwanted pregnancy (OR: 0.76; 95% CI: 0.588- 0.977). Meanwhile, women of high risk age in rural areas of Indonesia who do not use contraception have a higher risk of experiencing unwanted pregnancy (OR: 1.66 95% CI: 1.035- 2.648)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Nurul Fadhilla
"Kehamilan tidak diinginkan merupakan salah satu masalah kesehatan ibu dan anak. Laporan data SKAP selama 3 tahun terakhir (2017-2019) menunjukkan adanya penambahan persentase kehamilan tidak diinginkan yang signifikan, yaitu dari 10,2% menjadi 17,5%. Angka tersebut masih di atas target Renstra 2015-2019 yaitu sebesar 6,8%. Kehamilan yang tidak diinginkan dapat meningkatkan risiko terjadinya aborsi, tidak melakukan perawatan kehamilan, atau perilaku tidak sehat lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan pada wanita usia subur di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP KKBPK) Tahun 2019 yang menggunakan desain potong lintang. Data dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan persentase kehamilan tidak diinginkan di Indonesia tahun 2019 adalah 17,5%. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara usia, pendidikan, status ekonomi, status perkawinan, paritas, wilayah tempat tinggal, dan pemakaian kontrasepsi dengan kehamilan tidak diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi dan peningkatan pelayanan keluarga berencana agar menambahkan pengetahuan tentang perencanaan keluarga sehingga setiap kehamilan yang terjadi merupakan kehamilan yang diinginkan.

Unwanted pregnancy is one of maternal and child health problems. SKAP data report for the last three years showed a significant increase of unwanted pregnancy, from 10,2% becoming 17,5%. This figure is still above the BKKBN strategic plan 2015-2019 of 6,8%. Unwanted pregnancy can increase the risk of abortion, not doing antenatal care, and other unhealthy behavior. This study aims to analyze factors associated with unwanted pregnancy among women of childbearing age in Indonesia. This research is a quantitative study that used 2019 Population, Family Planning and Family Development Performace and Accountability Survey Program (SKAP KKBPK), a national cross-sectional survey. Data were analyzed using a chi-square test with a significance level of 95%. The results showed that the percentage of unwanted pregnancy among women of childbearing age in Indonesia is 17,5%. There was a significant correlation between age, education, economic status, marital status, parity, areas of residence, and contraceptive use with an unwanted pregnancy. Therefore, it is necessary to educate and improve the quality of family planning services to add knowledge about family planning."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Laras Ati Alya
"Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) terjadi setidaknya sebanyak 121 juta kasus secara global dari tahun 2015-2019. Tingginya angka prevalens ini menunjukkan bahwa KTD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat membawa banyak dampak negatif baik dalam bidang kesehatan, sosial dan finansial. Dari seluruh KTD yang terjadi secara global, setengahnya berakhir dengan aborsi. Kematian Ibu yang mengalami KTD juga berhubungan dengan karena kurangnya perawatan antenatal yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan akibat ketidaktahuannya tentang kehamilannya. Kunci untuk mencegah KTD adalah menggunakan kontrasepsi dengan begitu WUS dan PUS dapat merencanakan atau menunda kehamilan. Untuk memahami KTD lebih baik dapat dilakukan dengan mengenali faktor apa saja yang berhubungan dengan KTD. Bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan Kehamilan Tidak Diinginkan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional menggunakan data sekunder SDKI 2017. Sampel penelitian adalah Wanita Usia Subur yang sedang hamil saat survei dilakukan. Prevalensi kehamilan tidak diinginkan adalah sebesar 7,5% dengan 6,8% merupakan kehamilan yang tidak tepat waktu dan 0,7% kehamilan tidak diinginkan sama sekali. Faktor Intrapersonal, yakni; Usia, [PR 0,59 CI 95%: 0,37-0,97 p-value 0,036], Status Perkawinan [PR 6,03 CI 95% 3,7-9,9 p-value 0,001] dan Paritas [PR 0,42 CI 95% 0,26-0,67 p-value 0,001) dan Faktor Struktural, yaitu; Wilayah Tempat Tinggal [PR 1,625 CI 95% 1,06-2,57 , nilai p = 0,024] memiliki hubungan yang signifikan dengan Kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan di Indonesia tahun 2017. Diperlukan lebih banyak edukasi kesehatan reproduksi yang tak hanya mencakup aspek biologis namun juga akibat dari sosial, mental dan finansial dari KTD. Pemerintah juga perlu menetapkan UU yang lebih ketat terhadap usia minimal perkawinan dan memastikan WUS mendapatkan akses yang baik terhadap kontrasepsi. Selain itu juga surveilans bagi akseptor KB perlu lebih diperhatikan agar perencanaan kehamilan dapat lebih efektif untuk menghindari KTD.

There are approximately 121 million unintended pregnancies globally from 2015 to 2019. Those high numbers show that unplanned pregnancy is still a significant public health problem, especially when half of all unintended pregnancies ended up in abortion. Unwanted pregnancy also brings other negative effects aside from the health aspect, such as social and financial problems. Women who are experiencing unintended pregnancy tend to neglect their, and the fetus’ health such as missing antenatal care, which risks higher pregnancy complications that can lead to maternal death. Maternal and Neonatal Death Rate is one of the indicators for the 3rd SDGs. Contraception is the key to preventing unplanned or unintended pregnancy. It is important to find out what are the factors contributing to Unintended Pregnancies so that we have the correct information that would be considered for making an effective preventative public health policy and health laws. This study aims to recognize the factors related to unintended pregnancy, in hopes that by knowing the risk factors, unintended pregnancy can be prevented. This study was conducted using cross-sectional studies and uses Indonesian DHS 2017 Secondary Data, the sample for this study is women of childbearing age who were currently pregnant during the survey. The prevalence of unintended pregnancy in Indonesia is 7,5%, which consist of 6,8% of mistimed pregnancy and 0,7% of unwanted pregnancy. Intrapersonal Factors such as Age [PR 0,59 CI 95%: 0,37-0,97 p-value 0,036], Marriage Status [PR 6,03 CI 95% 3,7-9,9 p-value 0,001] and Parity [PR 0,42 CI 95% 0,26-0,67 p-value 0,001) and Structural Factor such as Place of Residence [PR 1,625 CI 95% 1,06-2,57 , p value = 0,024] has statistically significant association (p-value <0,05) with the cases of Unintended Pregnancy in Indonesia 2017. More reproductive health education is needed which does not only cover biological aspects but also the social, mental and financial consequences of unwanted pregnancy. The government also needs to enact stricter laws regarding the minimum age for marriage and ensure that women of childbearing age can have good access to contraception. In addition, surveillance for family planning acceptors needs to be paid more attention so that pregnancy planning can be more effective in preventing unwanted pregnancies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaely Presty Diasanti
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi penyebab utama aborsi tidak aman dan berdampak buruk pada wanita yang mengalaminya serta janin yang dikandungnya. Risiko kehamilan tidak diinginkan semakin meningkat pada wanita usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menganalisis lanjut data SDKI tahun 2012.
Hasil penelitian menunjukkan 18% wanita hamil pada usia berisiko yang memiliki kehamilan tidak diinginkan. Wanita yang mengalami kegagalan kontrasepsi berkecenderungan 8,5 kali untuk memiliki kehamilan tidak diinginkansetelah dikontrol oleh variabel umur, jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan KB, dan akses ke pelayanan kesehatan.

Unwanted pregnancy is a major cause of unsafe abortion and adverse impact on women who experience it as well as the fetus. The risk of unwanted pregnancy increased in women aged less than 20 years and more than 35 years old. This study used a cross-sectional study design to analyze further the IDHS 2012 data.
Results showed 18% of pregnant women at risk of age had unwanted pregnancies, and women who experience contraceptive failure 8.5 times tended to have an unwanted pregnancies after controlled by age, number of children, economic status, knowledge of family planning, and access to health care variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Nabila Rizky Fauzia
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi sebuah tantangan sosial dan tantangan dalam kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan banyak dampak di berbagai aspek. Setiap tahunnya di seluruh dunia terdapat 80 juta kehamilan tidak diinginkan. Peningkatan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh kehamilan tidak diinginkan apabila tidak di antisipasi dapat menimbulkan beban ekonomi dan sulit untuk mengontrol status kesehatan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan tidak diinginkan adalah jumlah anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah anak dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan di Indonesia pada wanita pernah kawin usia 15-49 tahun. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan rancangan studi potong lintang. Sampel penelitian yaitu wanita pernah kawin usia 15-49 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 1989 responden. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Persentase wanita yang memiliki kehamilan tidak diinginkan sebesar 12,4% dan 87,6% lainnya menginginkan kehamilannya. Sebagian besar wanita yang memiliki jumlah anak 1-3 (63,7%). Terdapat hubungan signifikan antara jumlah anak dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (p<0,05).

Unwanted pregnancy is a social challenge and a challenge in public health because it could have many impacts in various aspects. Every year worldwide there are 80 million unwanted pregnancies. The increase in population caused by unwanted pregnancies, if not anticipated, can create an economic burden and it is difficult to control the status of public health. One of the factors that influence the incidence of unwanted pregnancy is the number of children. This study aims to determine the association between the number of children and the incidence of unwanted pregnancy in Indonesia in evermarried women aged 15-49 years. This study used the 2017 IDHS data with a crosssectional study design. The sample of this research is ever-married women aged 15-49 years who meet the inclusion and exclusion criteria amounting to 1989 respondents. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The percentage of women who had unwanted pregnancies was 12.4% and another 87.6% wanted their pregnancies. Most of the women had 1-3 children (63.7%). There is a significant association between the number of children and the incidence of unwanted pregnancy (p <0.05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Syafitriani
"Indonesia termasuk dalam 17 negara yang mengalami beban ganda permasalahan gizi, salah satunya adalah stunting sebesar 37,2%, Tahun 2021 terlihat laju penurunan prevalensi stunting sudah semakin membaik terlihat data SSGI 2021 menunjukkan prevalensi stunting dari Tahun 2019 menurun 3,9% diikuti penurunan tahun 2021 menurun 3,3% dari 27,67% menjadi 24,4% di Tahun 2021. Kehamilan Tidak Diinginkan di Indonesia cenderung stagnan dan belum turun. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 memperlihatkan prevalensi KTD sebesar 15%, selanjutnya tahun 2018 Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) memperlihatkan angka KTD 15%. Kehamilan tidak diinginkan menjadi faktor pemungkin dan memiliki peranan dalam menyebabkan stunting, dimulai sejak masa kehamilan seperti kesiapan untuk memiliki anak memberikan pengaruh terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan dan pola pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada balita 12-24 bulan di Indonesia, bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder Riskesdas 2018. Penelitian ini mencakup seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan menu complex samples. Hasil penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara Kehamilan Tidak Diinginkan dengan Kejadian Stunting pada Baduta (12-24 bulan) di Indonesia pada analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square dengan nilai p 0,648 (OR: 1,054; 95%CI: 0,840 – 1,324). Pada analisis multivariat dengan menggunakan uji regeresi logistik menunjukkan Kehamilan Tidak Diinginkan memiliki pengaruh 1,287 berisiko lebih besar pada Kehamilan Tidak Diinginkan untuk menjadi Stunting dibandingkan pada Kehamilan Diinginkan (p 0,086, OR: 1,287; 95%CI: 0,965-1,716). Terdapat konfonding pada penelitian ini yaitu variabel ASI Eksklusif (aOR=1,l92: 95%CI : 0,987-1,441: p value 0,069). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Tingkat Sosial Ekonomi dan Jenis Kelamin merupakan faktor pengontrol yang mempengaruhi kejadian Stunting pada Baduta (12-24 bulan) di Indonesia, bayi yang lahir BBLR akan memiliki peluang risiko 2,508 kali lebih besar untuk menjadi stunting pada Baduta (12-24 bulan) dibanding dengan bayi lahir normal (p 0,000, OR: 2,508; 95%CI: 1,632-3,855), semakin rendah tingkat sosial ekonomi keluarga akan berisiko 2,151 kali lebih besar untuk mengalami stunting (p0,000, OR:2,151; 95%CI: 1,596-2,900), jenis kelamin laki-laki lebih memiliki kemungkinan mengalami stunting 1.309 kali berisiko dibanding anak perempuan (aOR: 1,309; 95% CI 1,090 - 1,573; pvalue = 0,004).

Indonesia is one of 17 countries that have experienied in a double burden of nutritional problems, one of which is stunting of 37.2%, In 2021, the rate of decline in the prevalence of stunting has improved, as can be seen from the 2021 SSGI data showing the prevalence of stunting from 2019 decreased by 3.9% followed by a decrease in 2021 decreased by 3.3% from 27.67% to 24.4% in 2021. Unwanted pregnancies in Indonesia tend to be stagnant and have not decreased. Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) showed an adverse event prevalence of 15%, then the Program Performance and Accountability Survey (SKAP) in 2018 showed an adverse event rate of 15%. Unwanted pregnancy is an enabling factor and has a role in causing stunting, starting from the time of pregnancy such as readiness to have children which influences the incidence of unwanted pregnancies and parenting patterns. This study aims to determine the relationship between unwanted pregnancies and the incidence of stunting in toddlers 12-24 months in Indonesia, using secondary data from Riskesdas 2018 in quantitative methods. This research covered all provinces and districts/cities in Indonesia. This research uses data analysis with complex samples menu. The result of this research showed that there was no significant relationship between unwanted pregnancy and stunting in Baduta (12-24 months) in Indonesia in bivariate analysis using the chi-square test with a p-value of p 0,648 (OR: 1,054; 95%CI: 0,840 – 1,324). In multivariate analysis using logistic regression test showed that unwanted pregnancy had a 1.287 greater risk of unwanted pregnancy becoming stunting than unwanted pregnancy (p 0,086, OR: 1,287; 95%CI: 0,965-1,716). There was a confounding in this research, namely the exclusive breastfeeding variable (aOR=1,192: 95%CI : 0,987-1,441: p value 0,069). Low Birth Weight (LBW), Socioeconomic Level and Gender are controlling factors that influence the incidence of stunting in Baduta (12-24 months) in Indonesia, the babies born with LBW will have a 2,508 times greater chance of being stunting in Baduta (12-24 months) compared to babies born normally (p 0,000, OR: 2,508; 95%CI: 1,632-3,855), the lower the socio economic level of the family, the risk is 2.151 times greater for stunting p 0,000, OR:2,151; 95%CI: 1,596-2,900), the male is more likely to experience stunting 1.309 times the risk than female (aOR: 1,309; 95% CI 1,090 - 1,573; pvalue = 0,004)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Imtaza
"Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat. Kehamilan tidak diinginkan pada usia berisiko dapat berdampak negatif bagi ibu yang memutuskan melanjutkan kehamilan ataupun menghentikan kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan pada wanita usia berisiko. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan data sekunder dari SDKI 2017. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa kehamilan tidak diinginkan berhubungan dengan tempat tinggal (nilai P: 0,010, POR: 0,523, 95%CI: 0,324-0,842), paritas (nilai P: <0,001, POR: 2,832, 95%CI: 1,740-4,611) dan riwayat penggunaan alat kontrasepsi (nilai P: 0,014, POR: 0,497, 95%CI: 0,291-0,850).

Unwanted Pregnancy is one of public health problem. Unwanted pregnancy at risky age hurts women who decide to continue the pregnancy or not. This study aims to analyze factors associated with unwanted pregnancy among risk-age women. This research is quantitative with a cross-sectional study design and used secondary data from IDHS 2017. The results of analysis using chi-square test indicate that unwanted pregnancy is related to residence (P value: 0.010, POR: 0.523, 95%CI: 0.324-0.842), parity (P value: <0,001, POR: 2.832, 95%CI: 1.740-4.611) and history of contraceptive use (P value: 0.014, POR: 0.497, 95%CI: 0.291-0.850). 

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Dhanti Syafitri
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi penyebab utama kejadian abortus tidak aman di Indonesia. Kehamilan yang tidak diinginkan tidak hanya memiliki dampak buruk pada wanita yang mengalami tetapi juga pada hasil konsepsi atau janin yang dikandung. Dampak yang dihasilkan dapat berupa kematian, lahir cacat dan masalah kesehatan lainnya.
Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan data sekunder yang berasal dari Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007. Jumlah sampel yang diteliti adalah 1.971 wanita pernah menikah usia 15-49 tahun dan sedang hamil saat wawancara.
Hasil penelitian ini menemukan 19,4% kehamilan tidak diinginkan, paling banyak terjadi pada kelompok wanita yang memiliki anak lebih dari tiga orang, berusia lebih dari 35 tahun, berada pada kelompok sosial ekonomi kuintil 2, memiliki pengetahuan yang baik mengenai alat kontrasepsi, memiliki akses ke pelayanan kesehatan dan menikah pertama kali pada usia kurang dari 20 tahun. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara jumlah anak dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (nilai-p < α, dimana α = 0,05), dimana wanita yang memiliki anak satu sampai tiga orang memiliki risiko 4,6 kali lebih tinggi untuk mengalami kejadian kehamilan tidak diinginkan dibandingkan dengan wanita yang belum meliliki anak, sedangkan risiko wanita yang memiliki anak lebih dari tiga orang 26 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang belum memiliki anak. Faktor-faktor lain (umur, status sosial ekonomi, dan akses ke pelayanan kesehatan) berhubungan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (nilai-p < 0,05). Jumlah anak berhubungan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan dipengaruhi oleh interaksi dengan sosial ekonomi dan variabel perancu lainnya.

Unwanted pregnancy is a major cause of unsafe abortion in Indonesia. Unwanted pregnancy not only have a devastating effect on women who suffered but also the products of conception or the fetus. The resulting impact can be a death, birth defects and other health problems.
This study uses a cross-sectional study design with secondary data drawn from Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI) 2007. The number of samples studied was 1.971 women ever married, aged 15-49 years and currently pregnant at the time of survey. The results of this study found that 19,4% currently pregnant women reported that their current pregnancy was unintended.
The prevalence of unintended pregnancy was highest among women who were older than 35, number of living children more than 3, those living below the federal poverty line, had access to health services, had higher level of knowledge about family planning methods and age at first marriage before 20. There is a significant association between maternal number of living children with unintended pregnancies (p < 0,05), women who had 1-3 children has 4,6 time higher risk compared to those women who has not having children, furthermore those women who had more than 3 children has 26,2 time higher risk compared to those who has not. Other factors such as, age of women, age at first marriage, wealth index and access to health services are related to incidence of unwanted pregnancy (p-value < 0,05). Relation between number of living children and unwanted pregnancy affected by the interaction with wealth index.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>