Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191489 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hardinna Zalfa Cahyani
"Permintaan untuk perumahan, bangunan, dan infrastruktur meningkat secara proporsional dengan perkembangan perkotaan saat ini. Kegiatan konstruksi, di sisi lain, telah berkontribusi pada dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan dengan mengeluarkan emisi karbon. Pengadaan berkelanjutan adalah salah satu proses dalam menangani masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan industri konstruksi. Namun, karena kurangnya implementasi di Indonesia, perlu dilakukan identifikasi hambatan, peluang, dan strategi untuk meningkatkan keinginan pemangku kepentingan untuk mengadopsi pengadaan yang berkelanjutan. Sebagai kerangka penelitian, penelitian kualitatif dilakukan dengan menganalisis penelitian-penelitian sebelumnya. Selanjutnya dilakukan studi kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 36 responden yang berprofesi sebagai kontraktor dan konsultan di industri konstruksi Indonesia. Menurut temuan studi, hambatan yang paling signifikan dalam implementasinya adalah kurangnya penegakan hukum dan peraturan pemerintah. Pengeluaran biaya operasional gedung untuk konsumsi energi, listrik, dan air berkurang sebagai hasil dari penggunaan material ramah lingkungan, yang menawarkan peluang terbesar. Kebijakan pemerintah merupakan strategi paling efektif, dengan cara mengubah atau menetapkan peraturan tentang pengadaan berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan di sektor konstruksi Indonesia.

The demand for residential, buildings, and infrastructure is escalating in direct proportion to today's urban development. Construction activities, on the other hand, have contributed to having a detrimental effect on humans and the environment by emitting carbon emissions. Sustainable procurement is one of the first processes in addressing the construction industry's social, economic, and environmental concerns. However, due to the lack of such implementation in Indonesia, it is necessary to identify barriers, opportunities, and strategies in order to improve stakeholders' desire to adopt sustainable procurement. As a framework for the research, qualitative research was undertaken by analyzing earlier studies. Furthermore, a quantitative study was conducted by distributing questionnaires to 36 respondents who work as contractors and consultants in the Indonesian construction industry. According to the study's findings, the most significant barriers to the implementation are a lack of law enforcement and government regulation. Building operations expenditures for energy, electricity, and water consumption are decreased as a consequence of the use of environmentally friendly materials, offering the greatest opportunity. The government's policy is also the most effective, since it entails amending or establishing regulations concerning sustainability for stakeholders in the Indonesian construction sector."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys Anabel
"Implementasi konsep material beton berkelanjutan yang sesuai dengan tiga pilar keberlanjutan sangat penting untuk meningkatkan konstruksi berkelanjutan Indonesia. Kemudian, kontraktor sebagai salah satu pemangku kepentingan konstruksi memiliki peran untuk menggunakan dan mengimplementasikan material beton. Dengan demikian, terlihat adanya interaksi antara implementasi konsep beton berkelanjutan dengan peran kontraktor. Penelitian ini mengkaji perspektif kontraktor, baik dari BUMN maupun swasta, mengenai hambatan, peluang, dan rekomendasi dalam menerapkan konsep beton berkelanjutan pada proyek konstruksi Indonesia. Hal ini dilakukan melalui tiga jenis investigasi yang terdiri dari validasi konten dan konstruk yang melibatkan para ahli di industri, survei pilot, dan kuesioner responden. Hasil penelitian menemukan bahwa kedua kelompok subjek memiliki pandangan yang sama mengenai sumber hambatan utama, yaitu aspek ekonomi. Aspek ini terkait dengan biaya dan keuntungan proyek konstruksi. Kemudian, kedua kelompok subjek juga memiliki pandangan yang sama mengenai peluang utama yang datang dari aspek ekonomi. Di sini, peluang terkait dengan pengurangan biaya material dan pemberian insentif finansial untuk proyek konstruksi yang menggunakan beton berkelanjutan. Terakhir, rekomendasi dalam mengatasi hambatan utama yang dipilih oleh kedua subjek adalah melakukan kegiatan pendidikan baik untuk klien dan pekerja untuk meningkatkan permintaan beton berkelanjutan, memfokukskan manfaat kegiatan pendidikan, dan berkolaborasi dengan para ahli saat melakukan program pelatihan.

Implementation of the sustainable concrete material concept is essential to increase Indonesia's sustainable construction following the three pillars of sustainability. In addition, the contractor, a part of the construction stakeholder, has the role to use and implement the concrete material. Thus, there is a visible interaction between sustainable concrete concept implementation and the contractors. This research examined contractors' perspectives, both from state-owned and private companies, on the barriers, opportunities, and recommendations in implementing the sustainable concrete concept in the Indonesian construction project. It was done through a three-part investigation consisting of content and construct validation that involved experts in the industries, pilot surveys, and questionnaire respondents. The research found that both subject groups share the same perspective regarding the source of the main barrier, namely the economic aspect. This aspect is associated with the cost and profit of construction projects. Then, both subject groups also share the same perspective regarding the main opportunities that come from the economic aspect. Here, the opportunity is related to reducing material costs and providing financial incentives for construction that utilize sustainable concrete. Lastly, the recommendation in tackling the main barrier chosen from the combination of both subject groups' perspectives is to conduct educational activities both for clients and workers to improve demand, focus on the benefits of the educational activity, and collaborate with experts when doing the training program.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Tsabita Oviningtyas
"Industri manufaktur beton saat ini menerapkan praktik-praktik yang tidak berkelanjutan. Dengan demikian, untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), konsep beton berkelanjutan lahir untuk mengatasi masalah keberlanjutan yang muncul dari praktik industri manufaktur beton saat ini. Analisis terhadap hambatan, faktor pendorong, dan rekomendasi manufaktur beton berkelanjutan di Indonesia menjadi penting untuk menciptakan mekanisme dan strategi yang tepat untuk mendorong perubahan besar dari praktik berbahaya saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner responden kepada para pemangku kepentingan di industri manufaktur beton untuk mendapatkan perspektif dari mereka. Disimpulkan bahwa faktor pemerintah menjadi penghambat terbesar dalam implementasi manufaktur beton berkelanjutan, sedangkan faktor lingkungan menjadi faktor pendorong terbesar dalam implementasi tersebut. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa langkah yang paling direkomendasikan untuk diambil dalam menangani faktor tersebut adalah agar pemerintah membuat kode dan standar yang dapat mengakomodasi beton berkelanjutan di Indonesia.

The current concrete manufacturing industry implements practices that are unsustainable. Thus, in support to sustainable development goals (SDGs), the concept of sustainable concrete is born to tackle the sustainability problems that arise from the current concrete manufacturing industry practices. An analysis towards the barriers, driving factors, and recommendations of sustainable concrete manufacturing in Indonesia becomes important to create appropriate mechanisms and strategies to encourage a major shift from the current harmful practices. this research is done by distributing respondent’s questionnaire to stakeholders in the concrete manufacturing industry to gain perspectives from them. It is concluded that governmental factors act as the biggest barrier in the implementation of sustainable concrete manufacturing, while environmental factors act as the biggest driving factor in such implementations. It is also found in this research that it is recommended to the most recommended step to be taken in handling said factor is for the government to create codes and standards that could accommodate sustainable concrete in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syauqi Auni Aufar
"Sektor industri konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang paling berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia, di mana tercatat kontribusi PDB sektor industri tahun 2022 sebesar 9,14%. Namun, aktivitas konstruksi juga menghasilkan 35% emisi gas CO2 yang mencemari bumi. Hal ini terjadi karena mayoritas industri konstruksi masih menggunakan sistem konstruksi tradisional yang mengabaikan dampak terhadap lingkungan. Sustainable construction merupakan suatu inovasi sistem konstruksi yang mencakup 3 aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, dan ekologi. Walaupun demikian, penerapan sistem ini belum sempurna. Salah satu faktornya adalah faktor individu atau manusia yang terlibat dalam aktivitas konstruksi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari faktor yang memengaruhi KAP (knowledge, attitude, dan practice) beserta hubungan antara KAP dengan penerapan sustainable construction, serta peluang dan hambatan dalam menerapkan sistem tersebut sehingga dapat disusun suatu upaya dan solusi agar penerapan sustainable construction di Indonesia dilakukan secara optimal dan menyeluruh.

The construction industry sector is one of the industrial sectors that contributes most to economic development in Indonesia, where the GDP contribution of the industrial sector in 2022 is recorded at 9.14%. However, construction activities also produce 35% of CO2 gas emissions which pollute the earth. This happens because the majority of the construction industry still uses traditional construction systems that ignore the impact on the environment. Sustainable construction is an innovative construction system that covers 3 aspects, namely economic, social and ecological aspects. However, the implementation of this system is not perfect. One of the factors is the individual or human factor involved in construction activities. Therefore, research was conducted which aims to look for indicators that influence KAP (knowledge, attitude and practice) along with the relationship between KAP and the implementation of sustainable construction, as well as opportunities and barriers in implementing the system so that efforts and solutions can be developed to implement sustainable construction. in Indonesia it is carried out optimally and comprehensively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Baskoro Adhi
"Manajemen stakeholder memiliki peranan penting dalam kesuksesan proyek karena strategi, rencana, metode, dan proses terhadap stakeholder akan sangat menentukan kesuksesan proyek. Sebagai salah satu industri yang menyumbangkan konsumsi material dan emisi tertinggi di dunia, project stakeholder memegang peranan penting dalam penerapan konstruksi berkelanjutan. Konstruksi ramping (lean construction) merupakan salah satu prinsip dalam penerapan konstruksi berkelanjutan yang dituangkan dalam Permen PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk stakeholder engagement assessment matrix dalam konstruksi ramping, menganalisis hambatan dan dorongan stakeholder dalam konstruksi ramping, dan mengembangkan strategi peningkatan bentuk stakeholder engagement assessment matrix untuk meningkatkan implementasi konstruksi ramping. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kuesioner kepada 61 responden. Metode analisis data menggunakan Certainty Index, Relative Importance Index, Fuzzy AHP, dan Fuzzy-TOPSIS. Penelitian ini berfungsi sebagai pendukung stakeholder dalam pengembangan konstruksi berkelanjutan dan konstruksi ramping di Indonesia. Hasil temuan menunjukkan terdapat engagement gap pada stakeholder owner, kontraktor, konsultan perencana, supplier, pemerintah pusat, pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat. Tidak terdapat engagement gap pada supplier dan investor proyek. Faktor penghambat tertinggi penerapan sustainable lean construction adalah kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam konstruksi ramping, sementara faktor pendorong tertinggi penerapan sustainable lean constrution adalah peningkatan efisiensi waktu dan stardisasi proses. Strategi peningkatan keterlibatan stakeholder dengan peringkat tertinggi adalah pembuatan regulasi dan standardisasi material ramah lingkungan oleh pemerintah pusat dan owner proyek.

Stakeholder management has an important role in the success of the project because the strategies, plans, methods, and processes for stakeholders will greatly determine the success of the project. As one of the industries that contributes the highest material consumption and emissions in the world, project stakeholders play an important role in implementing sustainable construction. Lean construction is one of the principles in implementing sustainable construction as outlined in the PUPR Ministerial Decree No. 9 of 2021 concerning Guidelines for the Implementation of Sustainable Construction. This study aims to analyze the stakeholder engagement assessment matrix in lean construction, analyze the obstacles and incentives of stakeholders in lean construction, and develop stakeholder engagement strategies to improve the implementation of lean construction. This research was conducted using a questionnaire survey to 61 respondents. The data analysis method uses Certainty Index, Relative Importance Index, Fuzzy AHP, and Fuzzy-TOPSIS. This research serves as a support stakeholder in the development of sustainable construction and lean construction in Indonesia. The findings of this research shows that there are engagement gaps in many project stakeholders as owners, contractors, consultants, suppliers, government, local governments, NGOs, and the community. There is no engagement gap in project suppliers and investors. The highest barrier to implement sustainable lean construction is the lack of knowledge and skills in using lean tools and principles, while the highest driver to implement sustainable lean construction is improved time efficiency and process standardization. The highest strategy for increasing the stakeholder engagement is by developing regulation and stadardizations of green and sustaianable material by governments and project owners."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Kevin Farizky
"Konstruksi modular merupakan penerapan metode konstruksi berkelanjutan yang sangat efisien dengan berbagai manfaat dan keunggulan yang diharapkan dapat menggantikan sistem kontruksi konvensional atau struktur beton bertulang dan menjawab permasalahan di industri konstruksi. Namun, kenyataannya masih ada beberapa hambatan terkait proses dan pelaksaanaan teknis dalam implementasi konstruksi modular ini. Sistem konstruksi modular juga belum dapat memenuhi harapan di pasar konstruksi, terutama karena terjadinya peningkatan biaya konstruksi yang lebih tinggi di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan pelaksanaan teknis dan faktor kritis risiko peningkatan biaya dari penerapan konstruksi modular pada konstruksi bangunan di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan validasi variabel terhadap pakar dan melakukan survei kepada responden yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Relative Importance Index (RII) dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan hambatan pelaksanaan teknis yang paling signifikan pada konstruksi modular adalah ketersediaan alat yang tidak memadai untuk memproduksi dan memasok produk modular. Faktor paling kritis dari risiko peningkatan biaya pada konstruksi modular adalah keterlambatan dalam pengadaan material
Modular construction is the application of sustainable construction method with various benefits and advantages that are expected to replace conventional construction systems or reinforced concrete structures and answer problems in the construction industry. However, there are still some barriers related to the technical process in the implementation of this modular construction. Modular construction systems have also higher construction costs in some countries. This study aims to analyze technical implementation barriers and critical risk factors for increasing costs from implementing modular construction in building construction in Indonesia. This research method used variable validation to experts and conducted survey to respondents which was then analyzed using the Relative Importance Index (RII) and Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) methods. The results of this study indicate that the most significant technical implementation barrier in modular construction is the inadequate availability of tools to manufacture and supply modular products. The most critical factor in the risk of increasing costs in modular construction is delays in material procurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khansa Dwiputra
"Pengadaan barang dan jasa adalah aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa dengan harga yang dapat dipertanggungjawabkan agar tercapai tugas dan fungsinya dalam periode waktu tertentu. Untuk mendukung tercapainya tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), pemerintah memiliki kepentingan untuk melakukan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan. UI sebagai institusi pendidikan negeri belum melaksanaan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan dengan maksimal karena penilaian aspek infrastruktur dalam UI GreenMetric mengalami penurunan 7% sejak tahun 2014 dan UI tidak menetapkan target pelaksanaannya dalam Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 untuk melakukan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan dan faktor yang mempengaruhi pengadaan barang dan jasa berkelanjutan di UI. Secara teoritis, pengadaan barang dan jasa berkelanjutan adalah pengadaan yang memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui teknik pengumpulan data dengan survei dan wawancara kepada pelaksanaa pengadaan barang dan jasa di UI. Penelitian ini menemukan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan di UI menekankan pada aspek lingkungan, serta Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) menjadi faktor yang paling mempengaruhi pelaksanaannya. Penelitian ini menyimpulkan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan di UI terlaksana dengan baik dan dipengaruhi oleh kebijakan pimpinan, RKAT, informasi, UI GreenMetric, ketersediaan barang, regulasi, dan kompetensi pelaksana pengadaan.

Public procurement is an activity that provides public goods and services with a reasonable price to support government duty in a period of time. In terms of achieving SDGs, Government has a responsibility to procure sustainably. UI has not implemented sustainable public procurement effectively as found in infrastructure aspects has decreased 7% since 2014. Furthermore, UI has no specific target in strategical plan for implementating it. Therefore, this research aims to analyze the implementation and influencing factors of sustainable public procurement in UI. Theoretically, sustainable public procurement is procurement that consider economical, environmental, and social aspects. This research utilized quantitative approach with survey and interview as data collecting method. This research found that UI focus on environmental aspect. Also, the consideration of annual budget is the most influencing factor in sustainable public procurement. In conclusion, Sustainable public procurement in UI has already well-implemented that was influenced by regulation, annual budget, manager’s policy, information, goods supply in market, and the competencies of officers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Riona Syamikha
"Skripsi ini menganalisis hambatan dan kriteria pemilihan pemasok hijau dalam industri konstruksi Indonesia dari perspektif kontraktor. Industri konstruksi merupakan kontributor signifikan terhadap masalah lingkungan selama meningkatnya perhatian lingkungan yang disebabkan oleh urbanisasi yang tidak teratur dan ekspansi industri yang cepat. Pemasok hijau dalam konstruksi berkelanjutan memperkenalkan metodologi yang bertujuan mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan dan memfasilitasi integrasi praktik konstruksi berkelanjutan di masa depan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan dan kriteria pemilihan pemasok hijau dalam industri konstruksi di Indonesia, sebagaimana dipersepsikan oleh kontraktor. Penelitian ini menggunakan dua metode: RII untuk menyelesaikan pertanyaan penelitian pertama dan AHP untuk menyelesaikan pertanyaan penelitian kedua. Penelitian ini menganalisis hambatan yang dihadapi kontraktor saat mengadopsi praktik pemasok hijau, menggunakan metodologi Indeks Kepentingan Relatif (RII). Hambatan-hambatan ini mencakup hambatan ekonomi, teknologi, kesadaran, dan pemerintah. Evaluasi kriteria pemilihan pemasok hijau dari metode AHP didasarkan pada karakteristik perusahaan, tawaran teknis dan komersial, serta aspek sosial-ekonomi. Hasil penelitian mendapatkan pentingnya kriteria ini dalam mempromosikan metode konstruksi berkelanjutan dan meminimalkan dampak lingkungan dalam industri konstruksi di Indonesia.

This undergraduate thesis analyzes obstacles and criteria for green supplier selection in the Indonesian construction industry from a contractor's perspective. The construction industry is a significant contributor to environmental issues during increased environmental concern resulting from unregulated urbanization and rapid industrial expansion. Green suppliers in sustainable construction introduce methodologies that aim to address negative environmental effects and facilitate the integration of sustainable construction practices in the future. The primary aim of this study is to find out the obstacles and criteria for selecting green suppliers in the construction industry of Indonesia, as perceived by contractors. This research employs two methods: RII for solving research question 1 and AHP for solving research question 2. The research analyzes the obstacles that contractors face while adopting green supplier practices, using the Relative Importance Index (RII) methodology. These challenges include economic, technological, awareness, and government obstacles. The evaluation of green suppliers' selection criteria from AHP method is based on firm characteristics, technical and commercial bids, and socio-economic aspects. The results highlight the significance of these criteria in promoting sustainable construction methods and minimizing environmental impacts in Indonesia's construction industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Alya Salsabila
"Pengadaan berkelanjutan saat ini menjadi salah satu fokus baru dalam pelaksanaan pengadaan barang jasa/pemerintah di Indonesia sejak disahkannya Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018. Meskipun kebijakan tersebut telah didukung melalui pembentukan tata kelola pengadaan berkelanjutan yang diwujudkan melalui keterlibatan sejumlah aktor pemerintah, tetapi implementasinya masih perlu dievaluasi kembali guna dapat memperkuat kapasitas organisasi. Oleh karenanya, penelitian ini melakukan analisis kapasitas tata kelola terhadap Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai aktor yang memiliki peran sentral dalam implementasi pengadaan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori kapasitas tata kelola oleh van Popering-Verkerk et al., (2022)sebagai kerangka teori dalam menganalisis kapasitas tata kelola LKPP pada implementasi pengadaan berkelanjutan di Indonesia. Berlandaskan pendekatan post-positivist, verifikasi teori pada penelitian ini dilakukan berdasarkan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 9 informan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian terhadap lima dimensi kapasitas tata kelola menunjukkan bahwa LKPP telah secara menyeluruh memenuhi aspek koordinasi, ketahanan, dan sumber daya. Sedangkan, untuk aspek aksi kolektif dan pembelajaran, LKPP dinilai belum memenuhi indikator ruang untuk bertindak dan pembelajaran sosial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun LKPP telah memiliki kapasitas tata kelola yang memadai ditunjukkan dengan terpenuhinya 11 dari 13 indikator kapasitas, tetapi masih terdapat adanya ruang untuk peningkatan kapasitas khususnya dalam memperluas kewenangannya dan memfasilitasi adanya proses pembelajaran bersama. terpenuhinya 11 dari 13 indikator kapasitas, tetapi masih terdapat adanya ruang untuk peningkatan kapasitas khususnya dalam memperluas kewenangannya dan memfasilitasi adanya proses pembelajaran bersama.

Sustainable procurement has become one of the new focuses in implementing government procurement of goods/services in Indonesia since the enactment of Presidential Regulation Number 12 of 2021 concerning Amendments to Presidential Regulation Number 16 of 2018. In this regard, although the policy has been supported by establishing sustainable procurement governance, which is realized through the involvement of several government actors, its implementation could be more optimal. Therefore, this study analyzes the governance capacity of the Government Goods/Services Procurement Policy Institute (LKPP) as an actor having a central role in implementing sustainable procurement in Indonesia. This research uses the theory of governance capacity by van Popering-Verkerk et al. (2022) as a theoretical framework for analyzing LKPP governance capacity in the implementation of sustainable procurement in Indonesia. Based on a post-positivist approach, theory verification in this study was carried out based on qualitative data collection through in-depth interviews with nine informants and literature studies. The study results on the five dimensions of governance capacity show that LKPP has thoroughly met the aspects of coordination, resilience, and resources. Meanwhile, for the aspects of collective action and learning, LKPP is considered to need still to meet the indicators of room for action and social learning. Thus, although LKPP already has adequate governance capacity, as indicated by the fulfillment of 11 of the 13 capacity indicators, there is still room for capacity building, especially in expanding its authority and facilitating a joint learning process. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Alfa Antonius
"

Di Indonesia, penggunaan material beton yang berkelanjutan sangat penting untuk pembangunan infrastruktur dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konstruksi beton berkelanjutan adalah konstruksi yang dibangun dengan dampak paling kecil sepanjang siklus hidupnya. Setiap pemangku kepentingan, dalam makalah ini termasuk konsultan dan pemasok material yang memimpin keterlibatan dalam penerapan bangunan berkelanjutan, bertanggung jawab untuk memastikan prinsip berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran dan pemahaman konsultan dan pemasok material mengenai penggunaan material beton berkelanjutan pada proyek infrastruktur di Indonesia. Pengetahuan konsultan dan pemasok material tentang penerapan material beton berkelanjutan akan meningkatkan minat mereka dan berdampak langsung pada tingkat kesadaran mereka. Metode penelitian yang digunakan akan menggunakan pilot survey dengan pertanyaan mengenai pemahaman dan pentingnya indikator material beton berkelanjutan, serta validasi ahli terhadap variabel penelitian dan survei kuesioner mengenai tingkat pemahaman dan kesadaran terhadap indikator material beton berkelanjutan. Hasilnya menunjukkan konsultan dan pemasok material di Indonesia sudah memiliki pengetahuan dan kesadaran terhadap material beton berkelanjutan meskipun belum memenuhi seluruh kriteria tiga pilar keberlanjutan.


In Indonesia, the use of sustainable concrete materials is critical for infrastructure development in terms of economic, social, and environmental factors. A sustainable concrete construction is one that is built to have the least amount of impact during its whole life cycle. Each stakeholder, for this paper including the consultants and material supplier who leads the involvement in the implementation of sustainable building, takes responsibility for ensuring the sustainable principle. As a result, the goal of this study is to determine the level of awareness and understanding of consultants and material suppliers regarding the use of sustainable concrete materials in infrastructure projects in Indonesia. The knowledge of consultants and material suppliers about the application of sustainable concrete materials will boost their interest and have a direct impact on their awareness level. The study method used will be using a pilot survey with questions about understanding and importance of sustainable concrete material indicators, as well as expert validation on the research variable and questionnaire survey regarding level of understanding and awareness of sustainable concrete material indicators. The outcome demonstrates consultant and material supplier in Indonesia already have knowledge and awareness towards sustainable concrete material even though haven’t met all the criteria for the three sustainability pillars.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>