Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erick Prawira Suhardhi
"Kondisi Pandemic COVID-19 yang sedang melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020 cukup membuat rumah sakit banyak melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada. Selain itu penting untuk melihat kondisi dari karyawan yang sedang bekerja di Rumah Sakit, salah satunya adalah karyawan yang bekerja di Emergency yaitu garda terdepan di rumah sakit yang menangani pasien dengan kasus infeksi COVID-19 yaitu dokter dan perawat Emergency rumah sakit Siloam Lippo Village.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan dokter dan perawat Emergency di masa pandemik .Penelitian ini menggunakan metode non experimental dengan pengambilan data secara kuantitatif. Pengolahan data akan menggunakan analisis Rank Spearman, penelitian ini akan melihat hubungan antara keamanan bekerjam insentif, lingkungan kerja, komunikasi dengan kepuasan kerja, serta melihat factor mana yang dominan menentukan kepuasan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan keamanan, insentif,lingkungan, komunikasi dengan kepuasan kerja dengan nilai signifikasi kurang dari 0.05, sedangkan komunikasi merupakan factor paling dominan diantara factor lain nya yang menentukan kepuasan kerja dengan nilai koefesien korelasi 0.781.

COVID-19 situation is started from march 2020, this condition make hospitals to have adaption with condition. We should to take care staff who work in hospitals with this condition, Emergency staff should be take care, because they are facing patients with covid firstly, Staff who facing COVID patients in Emergency is doctor and nurse Emergency Siloam Hospital Lippo Village
The aim of research is to identify doctor and nurse satisfaction in pandemic era, this research use non experimental method and data will be proceed with quantitative, data will be analysis with Rank Spearman analysis to see correlation between job security, incentive, work environment, communication with job satisfaction and will determine most factor which dominant for job satisfaction
Result of this research show there are correlation between job security, incentive, work environment, communication with job satisfaction with significant value less than 0.05 and communication is dominant factor to determine job satisfaction with coefficient correlation value is 0.781
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmini Nurdin
"Rumah Sakit Marinir Cilandak merupakan salah satu rumah sakit TNI - AL mempunyal tugas pokok memelihara dan meningkatkan kesehatan prajurit TNIAL/Non-AL, PNS dan keluarga serta masyarakat umum. Pelayanan Unit Gawat Darurat merupakan salah satu pelayanan kesehatan secara purna waktu dalam 24 jam. Salah satu standar dan prosedur adalah pelaksanaan triase UGD yang sangat penting untuk diketahui karena dapat menyeleksi dan menilai kegawatan dari setiap pasien untuk segera diberikan pertolongan sesuai dengan tingkat kegawatan dan kedaruratan kemudian dicatat hasil pemeriksaan pada lembaran gawat darurat.
Pengamatan awal penanganan 100 pasien, serta pengisian lembaran gawat darurat pasien tersebut, memberikan hasil yang tidak sesuai dengan prosedur triase, yaitu dimana tidak adanya klasifikasi penyakit sebanyak 66 %, selain itu terdapat ketidaklengkapan pencatatan pemeriksaan fisik dan identitas sebanyak 37 %.
Berdasarkan pengamatan tersebut diatas maka penulis ingin mengetahui kepatuhan dokter UGD dalam pelaksanaan prosedur triase pasien, yaitu dengan pengamatan dan pengisian kuesioner oleh dokter yang menangani pasien. Dalam pelaksanaan prosedur triase pasien oleh dokter UGD dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari umur,jenis kelamin, pelatihan, senioritas, pengetahuan, sikap, dan faktor eksternal yang terdiri dari kebijakan, pengaturan shift jaga, jumlah kunjungan setiap shift jaga, dan supervisi dari pimpinan.
Setelah ditakukan uji statistik dengan Mann Withney test dan test korelasi Spearman rho dengan hasil yang dapat disimpulkan sebagai berikut; hubungan kepatuhan dengan umur, jenis kelamin, pelatihan, senioritas, pengetahuan, sikap, kebijakan, supervisi hasilnya tidak ada perbedaan kepatuhan dokter . Hubungan kepatuhan dengan shift jaga, dan jumlah kunjungan setiap shift jaga memberikan hasil ada perbedaan kepatuhan antara dokter yuang bertugas pada shift pagi dan shift sore, ada perbedaan kepatuhan dokter dengan jumlah kunjungan pasien yang banyak pada shift sore dibanding shift pagi.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan yang ada di UGD perlu diupayakan agar dokter yang bertugas terutama pada shift sore adanya suatu orientasi yang berkaitan dengan pelaksanaan standar dan prosedur UGD umumnya dan prosedur triase khususnya, dengan harapan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar yang ada dan dapat dipertanggung jawabkan.
Selanjutnya studi ini menganjurkan agar kualitas supervisi ditingkatkan sehingga dapat memberi motivasi para dokter untuk patuh terhadap SOP dan juga mengoreksi bila ada penyimpangan.

Some Factors Related to the Doctor's Compliance in Implementing Triase Standard and Procedures of Cilandak Marine Hospital's Emergency UnitCilandak Mariner Hospital is one of the Navy Hospitals, which main function is to maintain and promote the health of Indonesian Navy members/Non Navy members, Goverment Civil Servants(PNS), as well as Non-military/Public Clients. The Emergency Room's Unit (ER) is one of health services performed in 24 hours' fulltime operation. One of its standard operational and procedures is to operate the ER triase, which is very substantial to be recognized due to its ability to select and diagnose the seriousness of each patient's condition in order to decide promptly most proper treatment required in accordance with the seriousness and emergent condition of the patient. The obtained diagnoses will then be recorded directly on the emergency room's patient record.
Preliminary observation before this study showed that only 66 °k of 100 medical record at ER has information on sickness classification. Even Lower, only 37 % has information on physical examination and patien identification.
Doctors' compliance, according to some literatures, can be related/influenced by several factors, such as age of doctors, sex, training experiences, level of seniority, level of knowledge and attitudes. These can be labeded as internal factors. As external factors are existences of policy on the procedures, work shifting arrangement, patient work load and existence of supervision to the doctors themselves.
By using Mann Whitney Test and correlation Spearman rho, it is concluded that there is no significant relation ship bethween age, sex, training, seniority, knowledge, attitude, policy and supervision whith the doctor's compliance is Furthermore, there is significant relationship between working shift with the compliance (P
This study recommends that the hospital should conduct a refreshing training/meeting. Especially to those who are working on aftenoon/evining working-shift (i.e.contractual doctors). As a preliminary activity, the hospital should promote the triase procedures to all doctors.
Another recommendation is the hospital should improve the quality of supervision as to motivate and make any correction to the implementation of the triase procedures.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T5172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellya Zalfa Zahirah
"Rumah sakit berperan krusial untuk memberikan pelayanan dalam situasi kedaruratan kesehatan masyarakat. Penelitian ini membahas kesiapan rumah sakit di Indonesia menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat dengan desain literature review. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai gambaran kesiapan rumah sakit dalam menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat melalui komponen kesiapan hospital emergency response checklist dari WHO serta mengidentifikasi faktor - faktor yang menghambat kesiapan rumah sakit. Penelitian ini menggunakan basis data PubMed, ProQuest, Science Direct, Library UI, dan Google Scholar. Hasil pencarian menunjukkan dari 1667 studi teridentifikasi, 11 artikel memenuhi kriteria inklusi. Seluruh komponen kesiapan terdapat dalam studi. Kesimpulan penelitian adalah komponen komando dan kontrol merupakan komponen paling siap untuk menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat dan komponen pemulihan pasca bencana jarang dipertimbangkan. Faktor hambatan yang ditemukan diantaranya adalah ketidaksiapan perencanaan kedaruratan, tidak tersedianya anggaran, kurangnya pelatihan dan simulasi untuk komunikasi darurat dan penanganan bencana, belum tersedianya kebijakan dan SPO untuk berbagai komponen kesiapan, kurangnya perhatian pada jalur evakuasi, tidak tersedianya area penanggulangan bencana untuk kapasitas lonjakan, tugas pokok dan fungsi tim bencana yang tidak jelas, logistik yang tidak dipersiapkan, dan penanganan infeksi yang belum sesuai standar.

Hospitals play a crucial role in providing services during public health emergencies. This study discusses the readiness of hospitals in Indonesia to face public health emergencies with a literature review design. The purpose of this study was to obtain information on the description of hospital readiness in dealing with public health emergencies through the components of the WHO's hospital emergency response checklist and identify factors that hinder hospital readiness. This research uses PubMed, ProQuest, Science Direct, Library UI, and Google Scholar databases. The search results showed that of the 1667 identified studies, 11 articles met the inclusion criteria. All components of readiness are included in the study. The conclusion of the study is that the command and control component is the most prepared component to deal with public health emergencies and the post-disaster recovery component is rarely considered. Various obstacles found including the unpreparedness of emergency planning, unavailability of budget, lack of training and simulations for emergency communication and disaster management, unavailability of policies and SOPs on various components, lack of attention to evacuation routes, unavailability of disaster management areas for surge capacity, unclear main tasks and functions of disaster teams, unprepared logistics, and handling of infections that are not up to standard. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: World Scientific, 2020
616.24 EME
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aryono Djuned Pusponegoro
Jakarta: Sagung Seto, 2019
616.025 ARY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Gede Utara Hartawan
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah kunjungan pasien di UGD Rumah Sakit Bali Royal tidak diikuti
dengan perubahan jumlah ketenagaan perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui beban kerja perawat dan kebutuhan perawat di UGD Rumah Sakit Bali
Royal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengamatan
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui waktu yang dihabiskan oleh perawat
dalam melayani pasien dengan menggunakan metode Time Motion Study. Hasil
penelitian menunjukkan beban kerja untuk pasien gawat darurat sebesar 63,4 menit
per hari (1,1 jam per hari), pasien gawat tidak darurat 1.585,5 menit per hari (26,4
jam per hari), dan pasien darurat tidak gawat 2.187,7 menit per hari (36,5 jam per
hari) dan kebutuhan tenaga perawat di UGD Rumah Sakit Bali Royal sebesar 17
orang. Diperlukan penambahan tenaga perawat pelaksana sebanyak 3 orang.

ABSTRACT
The increasing number of patients visit in the Emergency Unit of Bali Royal
Hospital is not followed by a change in the number of nurses. The purpose of this
study was to determine the workload of nurses and nurses needs in the Emergency
Unit of Bali Royal Hospital. This research was a descriptive quantitative research.
Observations were made by the researcher to determine the time spent by nurses in
serving patients by using the Time Motion Study. The results shown the workload
for critically emergency patients at 63.4 minutes per day (1.1 hours per day),
critically non emergency patients 1,585.5 minutes per day (26.4 hours per day), and
2,187 minutes per day (36.5 hours per day) for non critical-but emergency patients
and the need for nurses in the Emergency Unit of Bali Royal Hospital was 17 people.
Nurses needed additional power as much as 3 people."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Magistia Ramadhani Candrarini
"Indonesia dengan tingkat resiko bencana 43,50% menempati urutan ke-2 dari 193 negara di dunia. Rumah sakit memiliki peranan kunci dalam penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan. Penelitian ini bertujuan untuk melihatkesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana dan kegawatdaruratan, serta menjelaskan temuan nilai rendah dan memberikan masukan perbaikan terkait bencana dan kegawatdaruratan RS. Penelitian ini dilakukan dengan mix method sequential explanatory design. Metode kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data sekunder HSI RS X Kota semarang, temuan permasalahan pada data sekunder tersebut kemudian digali lebih dalam menggunakan metode kualitatif dengan data primer hasil wawancara mendalam pada beberapa narasumber. Lokasi penelitian di Rumah sakit X berada di Kota Semarang dengan pelayanan terlengkap, selain sebagai tempat rujukan Jawa Tengah juga sebagai rumah sakit pendidikan. Hasil penelitian mendapatkan beberapa elemen manajemen kegawatdaruratan perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan, antara lain tanggungjawab dan pelatihan anggota komite, karena tidak semua staf menerima pelatihan; penunjukan koordinator manajemen kegawatdaruratan dan bencana, karena tugas yang telah diberikan pada staf bukan merupakan tugas utamanya; perencanaan kegawatdaruratan dan bencana, sub perencanaan tentang spesifikasi bahaya di rumah sakit, SOP aktivasi dan deaktivasi perencanaan, latihan, evaluasi dan koreksi pelaksanaan perencanaan kegawatdaruratan dan bencana rumah sakit, perencanaan pemulihan rumah sakit, rendah karena tidak dilakukannya audit dan evaluasi dalam waktu 1 tahun terakhir; prosedur komunikasi dengan publik dan media, rendah karena tidak ada pembaruan dalam 1 tahun terakhir; daftar kontak staf karena tidak ada pembaruan dalam 3 bulan dan tidak ada daftar kontak tertulis; kejelasan tugas staf dalam penanganan kegawatdaruratan dan bencana serta pemulihannya, karena tidak semua staf menerima tugas tertulis dan pelatihan; pelayanan psikososial, rendah karena tidak ada staf khusus yang memberikan pelayanan psikososial; pencegahan kontaminasi hazard kimia dan biologis, perlengkapan perlindungan diri dan isolasi pada penyakit infeksius dan epidemi, beberapa hal tersebut rendah karena pelatihan dan pengujian staf tidak dilakukan setiap tahun. Dengan demikian, perlu adanya perbaikan manajemen kegawatdaruratan dan bencana yang komprehensif dari rumah sakit.

Indonesia with a disaster risk level of 43.50% ranks 2nd out of 193 countries in the world. Hospitals have an important role in preventing disasters and emergencies. This research aims to look at hospital preparedness in dealing with disasters and emergencies as well as explain the findings of low scores and provide input for improvements related to disasters and hospital emergencies.This research method is a mixed method sequential explanatory design. The quantitative method was carried out by analyzing secondary data from HSI Hospital, and the qualitative methode carried out by deep interview. The research location at Hospital X in Semarang City with the most complete services, apart from being a reference place in Central Java, it is also a teaching hospital. The research results found that several elements in emergency management need attention and improvement, including responsibilities and training of committee members, because not all staff receive training; appointment of emergency and disaster management coordinators, because the tasks assigned to the staff are not the main tasks; emergencies and disaster planning, sub-planning regarding hazard specifications in hospitals, SOP for activation and deactivation planning, training, evaluating and correcting the implementation of disaster emergency planning, hospital recovery planning, low because audits and evaluations were not carried out within the last 1 year; communication procedures with the public and the media, low because there have been no updates in the last 1 year; staff contact lists due to no updates in 3 months and no written contact list; clarity of staff duties in handling emergencies and disasters and their recovery, because not all staff receive written assignments and training; psychosocial services, low because there are no special staff to provide psychosocial services; prevention of chemical and biological hazard contamination, personal protective equipment and isolation against infectious diseases and epidemics, some of which are low because staff training and testing is not carried out annually. Therefore, there is a need to improve comprehensive emergency and disaster management in hospitals."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Intensely practical and down-to-earth, this timely new text covers the breadth of health emergency preparedness, resilience and response topics in the context of inter-disciplinary and whole society responses to a range of threats. It includes public, private and third sector roles in preparation for and in response to natural and man-made events, such as: major incident planning; infectious disease epidemics and pandemics; natural disasters; terrorist threats; and business and service continuity management.
The book builds upon the basics of risk assessment and writing an emergency plan, and then covers inter-agency working, command and control, communication, personal impact and business continuity as well as training, exercises and post-incident follow up. Detailing the full emergency preparedness and civil protection planning cycle, the book is illustrated throughout with real-life examples and case studies from global experts in the field for countries with both advanced and developing healthcare systems.
This practical handbook covering the essential aspects of major incident and disaster management is ideal for undergraduate and master's students in emergency management and public health, as well as for practitioners in emergency preparedness and civil protection. It will be valuable to all health practitioners from ambulance, hospital, primary and community care, mental health and public health backgrounds."
Wallingford, Oxfordshire Boston: MA CABI, 2016
363.348 HEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suluh Tri Utomo
"ABSTRAK
Rerata persentase kedatangan pasien tidak gawat darurat di IGD dengan penjaminan BPJS yang tidak sesuai alur menimbulkan permasalahan antara pemberi layanan kesehatan dengan pihak pasien. Hal tersebut berdampak pada terjadinya komplain pasien. Terjadi peningkatan jumlah kedatangan pasien tidak gawat darurat yang datang ke IGD RS Umum Siloam di karawaci sebesar 15,7% pada bulan Maret 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat yang datang ke IGD tentang kriteria kasus gawat darurat yang sesuai dengan konsep kegawatdaruratan medis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif cross sectional menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 122 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan jumlah 30 soal yang teruji validitas dan reabilitas kuesioner penelitian. Analisis data menggunakan analisis univariat, yaitu distribusi frekuensi dan persentase. Analisa bivariate dilampirkan sebagai data tambahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang kriteria kasus gawat darurat tergolong rendah (18%), cukup (55%) dan tinggi (27%). Tingkat pendidikan menunjukan hubungan yang bermakna terhadap pengetahuan tentang kriteria kasus gawat darurat (p=0.002, α=0,05). Sosialisasi dan edukasi tentang kriteria kasus gawat darurat perlu untuk lebih disebarluaskan kepada masyarakat agar dapat mengurangi kepadatan pasien akibat persentase kunjungan pasien tidak gawat darurat di IGD

ABSTRACT
The overloaded of non-emergency patient's arrival with government insurance (BPJS) became problem on ER. It has an impact on patient complaints. There was increased number of arrivals non-emergency patients who came to the emergency department at the Siloam General Hospital Karawaci by 15.7% in March 2015. This study described the level of knowledge people who come to ER on emergency criteria. This research used descriptive method with cross sectional approach. Purposive sampling of 122 respondents collected. with 30 question questionnaire. Data analysis using univariate analysis and bivariate analysis as additional data research. The results showed that the level of people knowledge of emergency criteria cases is relatively low (18%), sufficient (55%) and high (27%). A significant relationship showed by education background (p=0.002, α=0,05). Socialization and education of the emergency criteria cases need to be disseminated to the public in order to reduce the density of non-emergency in ER"
2016
S64848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aehlert, Barbara
"Buku yang berjudul "Emergency medical responder : first responder in action : pocket guide to accompany" ini ditulis oleh Barbara Aehlert. Buku ini merupakan sebuah buku panduan untuk pertolongan pertama, yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan, dll."
New York: McGraw-Hill, 2007
R 616.025 AEH e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>