Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142563 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herdiyanti
"Peran Modal Sosial Terhadap Perubahan Aktivitas Mata Pencaharian Sebagai Strategi Penghidupan (Livelihood) Pasca Timah (Studi Terhadap Masyarakat Desa Delas, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)

Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran modal sosial terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian sebagai strategi penghidupan pasca timah. Teori yang digunakan dalam mengkaji fenomena sosial ini dengan menggunakan konsep modal sosial dari Michael Woolcock sehingga analisa kajian semakin tajam dan komprehensif untuk menjawab rumusan masalah yang dituangkan dalam tulisan ini. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus serta menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai peran modal sosial terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian sebagai strategi penghidupan pasca timah. Masyarakat mengalami perubahan aktivitas mata pencaharian dari sector tambang ke agraris (bertani dan berkebun). Beragam asset penghidupan dimiliki oleh masyarakat Desa Delas. Pemanfaatan modal sosial terhadap asset penghidupan yang dimiliki dimanfaatkan secara kolektif. Hubungan sosial yang terbangun antar warga Desa Delas menjadi semakin erat sehingga menumbuhkan rasa saling percaya, sistem norma sosial yang dilestarikan, hubungan timbale balik, tingkat partisipasi, proaktif, serta hubungan kerjasama semakin berkembang dengan adanya nasib dan tujuan yang sama. Berkembangnya kreatifitas warga menyebabkan kemunculan diversifikasi penghidupan seperti usaha tambak ikan.

Implikasi perubahan aktivitas mata pencaharian yang terjadi pastinya sangat berpengaruh terhadap sistem penghidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Delas. Kini, sector pertanian dan perkebunan menjadi berkembang kembali karena strategi mensiasati hidup yang dilakukan masyarakat telah berhasil dilakukan melalui dorongan kekuatan modal sosial yang dibangun. Memanfaatkan asset penghidupan yang dimiliki, untuk melangsungkan penghidupan berkelanjutan. Peran modal sosial pada masyarakat Desa Delas menjadi analisa terhadap kondisi yang terjadi di Desa Delas. Menguatnya elemen modal sosial seperti bonding, bridging dan linking dalam kehidupan masyarakat membuat pola pikir masyarakat menjadi terbuka dan berkembang. Modal sosial menjadi factor pendukung terhadap perubahan aktivitas mata pencaharian dalam mensiasati strategi penghidupan pasca timah.

Keyword : Perubahan aktivitas mata pencaharian, modal sosial dan penghidupan (livelihood).


This study describes the role of social capital on changes in livelihood activities as livelihood strategy after mine process of Tin. The theory use in social phenomena preparation by using the concept of social capital from Michael Woolcock study analyzes the increasingly sharp and comprehensive to answer the problem formulation as outlined in this paper. The type and the research approach is qualitative research that uses a case study approach and using data collection methods such as observation, interview and documentation. Data analysis technique using is descriptive qualitative.

Based on survey on the role of social capital to changes in livelihood activities as livelihood strategy after mine working of Tin. Society undergoing significant changes related to the shift in livelihood activities of the mining sector to agriculture (farming and gardening). Utilization of social capital on livelihood assets owned collectively utilized. Social relations between residents of Delas Village woke to become stronger so that foster mutual trust, social norms are preserved system, reciprocity, participation rates, and proactive as well as the growing cooperation relationship with their fate and the same objectives to be achieved. Develoving the creativity of citizens led to the emergence of livelihood diversification such as fish farming.

Implications of changes in livelihood activities that occur certainly affects the livelihood systems socioeconomic Delas village. Now, the agricultural and plantation sectors into growing back because the strategy that made people anticipate living has been successfully carried out through a power boost social capital built. Utilizing livelihood assets owned, as well as developing back so that people are able to develop sustainable livelihoods. The role of the social capital of the communities in Delas be an analysis of what leads to a description of the changes in livelihood activities as a livelihood system of the community in Delas.  The strengthening of social capital elements such as bonding, bridging and linking in society make the public mindset to be open and growth.Social capital is the contributing factor to changes in livelihood activities in after mine working of Tin anticipate livelihood strategies.

Keyword: livelihood activity change, social capital and livelihood (livelihood)"

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efrianita
"Tesis ini membahas tentang bagaimana regulasi penambangan yang ada di
Kabupaten Bangka Selatan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan
dengan tingkat kerentanan sosial dan sumber penghidupan masyarakat. Thesis ini
ingin melihat gambaran kerentanan (Vulnerability) dan Sumber Penghidupan
(Livelihood). Sampel diambil sebanyak 387 responden di wilayah Bangka Selatan
dengan menyebar kuesioner dan menggunakan metode simple random sampling
untuk responden menggunakan analisis bivariat untuk melihat signifikansi level dan
pearson correlation dengan menggunakan bantuan software. Hasilnya adalah
adanya Kerentanan (Vulnerability) dan Sumber Penghidupan (Livelihood)
masyarakat sekitar lahan pertambangan timah di Kabupaten Bangka Selatan.

This thesis discusses how existing mining regulation in South Bangka Bangka
Belitung province associated with the level of social vulnerability and livelihoods.
This thesis would like to see a picture of vulnerability (Vulnerability) and
Livelihoods (Livelihoods). Samples were taken as many as 387 respondents in the
South Pacific region by spreading the questionnaire and using simple random
sampling method to respondents using bivariate analysis to look at the significance
level and Pearson correlation using statistical software. The result is the existence
of Vulnerability (Vulnerability) and Livelihoods (Livelihoods) surrounding
communities tin mining land in South Bangka Regency.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliy Arivin Anward
"Skripsi ini membahas tentang strategi mata pencaharian penambang Intan Cempaka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan modal dalam kegiatan pendulangan intan dan untuk mengetahui strategi mata pencaharian yang digunakan oleh para penambang intan Cempaka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data primer. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi mata pencaharian dan teori tentang pekerja tidak tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat (1) proses pendulangan intan yang terdiri dari modal dan tahapan pendulangan intan, dan (2) strategi mata pencaharian penambang intan Cempaka dalam menghadapi pendapatan yang tidak menentu. Beberapa strategi mata pencaharian yang dilakukan oleh para penambang berlian adalah Hoard (Menyimpan makanan dan aset), Deplete (Menjual Aset), Claims (Membuat hutang dan pinjaman, dan Diversify (Mencari sumber mata pencaharian baru).
This thesis discusses the livelihood strategy of the Intan Cempaka miner. This study aims to describe the capital in diamond panning activities and to find out the livelihood strategies used by the Cempaka diamond miners. This study uses a qualitative approach with primary data collection. The theory used in this research is the livelihood strategy and the theory about precarious workers. The results showed that there were (1) diamond panning processes consisting of capital and stages of diamond panning, and (2) Cempaka diamond miners' livelihood strategies in dealing with uncertain incomes. Some of the livelihood strategies undertaken by diamond miners are Hoard (Saving food and assets), Deplete (Selling Assets), Claims (Creating debt and loans, and Diversify (Seeking new sources of livelihood).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Sarah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perubahan livelihood pada masyarakat Pekon Batu Tegi serta livelihood strategy yang dilakukan masyarakat Pekon Batu Tegi dalam menghadapi perubahan livelihood pasca pembangunan Bendungan Batu Tegi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Konsep yang digunakan dalam penelitian adalah perubahan sosial, livelihood, dan livelihood strategy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan livelihood masyarakat Pekon Batu Tegi pasca dibangunnya Bendungan Batu Tegi antara lain: 1 perubahan mata pencaharian 2 perubahan penghasilan 3 perubahan kepemilikan asset. Livelihood strategy yang dilakukan masyarakat Pekon Batu Tegi dalam menghadapi perubahan livelihood berbeda antara rumah tangga kelompok menengah ke atas dan rumah tangga kelompok menengah ke bawah. Livelihood strategy yang dilakukan rumah tangga kelompok menengah ke atas cenderung melakukan strategi ldquo;stepping up rdquo;, sedangkan rumah tangga kelompok menengah ke bawah cenderung melakukan strategi ldquo;hanging in rdquo;.

ABSTRACT
This research aims to describe livelihood changes on Pekon Batu Tegi community and livelihood strategy Pekon Batu Tegi community in facing livelihood changes of post construction Batu Tegi Dam. This research used a qualitative method with primary and secondary data collection. The concept used in this research is the social change, livelihood, and livelihood strategy. The result of this research shows that livelihood changes on Pekon Batu Tegi community post construction Batu Tegi Dam, include 1 changes in livelihood 2 changes in income 3 changes in asset ownership. Livelihood strategy that conducted by Pekon Batu Tegi community in facing livelihood changes is different between upper middle household group and lower middle household group. Livelihood strategy that conducted by upper middle household group tend to be pursuing a strategy of stepping up while livelihood strategy that conducted by lower middle household group tend to be pursuing a strategy of hanging in. "
2017
S65595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Ayu Setia Hidayati
"Kejadian bencana alam di Indonesia meningkat akibat krisis perubahan iklim, dan berdampak pada hilangnya tempat tinggal serta modal penghidupan para korban. Sebagai upaya mengurangi risiko bencana, hunian berteknologi RISHA menjadi solusi Pemerintah bagi korban yang direlokasi. Kurangnya pertimbangan terhadap sumber penghidupan masyarakat mengakibatkan timbulnya masalah baru, seperti fenomena housing adjustment, yang juga mengindikasikan adanya ketidakpuasan terhadap kondisi rumah. Sampai saat ini, evaluasi kepuasan penghuni terhadap hunian RISHA belum dilakukan secara empiris, sehingga dikhawatirkan dapat luput melihat kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Studi ini bertujuan untuk menilai tingkat kepuasan penghuni terhadap hunian RISHA pasca bencana dan mengidentifikasi adaptasi merumah pada hunian tersebut dikaitkan dengan strategi memperbaiki modal penghidupan. Metode kuantitatif melalui survei angket kepuasan terhadap 232 penghuni menghasilkan penilaian kepuasan hunian pada skor 69,70% (cukup puas), sementara metode kualitatif melalui observasi serta wawancara mendalam menyimpulkan bahwa housing adjustment menjadi strategi penghuni untuk mengatasi housing deficit dan juga membangun kembali modal penghidupan. Temuan ini dapat menjadi pertimbangan dalam mengkaji kembali kebijakan penyediaan hunian pasca bencana dan statusnya sebagai aset hibah bagi masyarakat. Housing adjustment pada hunian RISHA selayaknya tidak dinilai sebagai hal negatif, namun justru perlu mendapatkan pendampingan dan dukungan dari pemerintah sebagai bagian dari upaya pemulihan kondisi korban pasca direlokasi.

Natural disasters in Indonesia are increasing and have impacts on the loss of housing and livelihood for the victims. As an effort for future disaster risk reduction, RISHA housing technology is the Government's solution for resettlement. The lack of consideration of post-disaster livelihood in the resettlement programs has resulted in the emergence of the housing adjustment phenomenon, which also indicates housing deficit. Until now, evaluation of resident’s satisfaction toward RISHA housing in Indonesia has not been carried out empirically, so it might fail to see the real needs of the community. This study aims to assess the level of satisfaction of RISHA housing and identify their housing adjustment in it, linked to strategies for improving livelihood. A questionnaire survey of 232 respondents resulted in a satisfaction level of 69.70% (moderate), while through observation and in-depth interviews it concluded that housing adjustment is strategies for residents to overcome housing deficit and rebuild livelihood. These findings could be considered in reviewing post-disaster housing provision policies and their status as grant assets for the victims. Housing adjustment in RISHA requires Government’s assistance and support as part of efforts to restore the community's livelihood after resettlement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Ridho
"Penelitian ini membahas mengenai peran Anwar Muhammad Foundation sebagai pelaksana CSR dalam Pemulihan Mata Pencaharian Masyarakat pada Livelihood Restoration Program PT Supreme Energy Muara Laboh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam dan studi literatur. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya lahan area masyarakat di tiga jorong pada Kecamatan Pauh Duo yang diakuisisi sehingga berdampak pada mata pencaharian masyarakat. Hal tersebut mendorong PT SEML untuk memenuhi kewajibannya dalam memulihkan mata pencaharian masyarakat melalui Livelihood Restoration Program dilimpahkan pengerjaannya kepada Anwar Muhammad Foundation. Hasil dari penelitian tersebut adalah dalam pemulihan mata pencaharian masyarakat, AMF melakukan peran secara keseluruhan, pada tahap persiapan seperti penyusunan tim, validation assessment report, dan perencanaan rancangan, pada masa pendampingan, pada pendirian kelembagaan, serta pada proses evaluation outcomes. Adapun secara umum, AMF berperan memberikan konsultasi kepada PT SEML namun disertai juga dengan implementasi. Selain itu, AMF juga menjalankan peran seperti validation (assessment), planning, monitoring, reporting dan evaluasi. Selain itu, sesuai dengan kategorisasi peran community worker, AMF menjalankan peran seperti enabler, edukator, broker, perencana sosial, tenaga ahli, advokat, dan adaptasi peran secara mendasar. Berkaitan dengan pemulihan mata pencaharian, terbagi ke dalam lima aset berdasarkan Sustainable Livelihood Approach. Kelima aset tersebut meliputi Human Asset, Social Asset, Natural Asset, Physical Asset, dan Financial Asset. Berkaitan dengan itu, Setelah AMF berperan pada LRP diperlihatkan bahwa mata pencaharian masyarakat berdasarkan pembagian kelima aset tersebut secara umum terpulihkan. Namun secara keseluruhan terdapat beberapa kritik serta masukan kepada AMF pada pelaksanaan LRP tersebut. Terdapat pula beberapa tantangan yang dihadapi pada saat berperan dalam pemulihan mata pencaharian masyarakat, di antaranya pada saat pendampingan, pendirian kelembagaan, dan pada saat evaluasi.

This study discusses the role of the Anwar Muhammad Foundation as the implementer of CSR in the Restoration of Community Livelihoods in the Livelihood Restoration Program of PT Supreme Energy Muara Laboh. This study uses a qualitative approach and is a descriptive research type. Data collection techniques used were in-depth interviews and literature study. This research was motivated by the existence of community area land in three jorongs in Pauh Duo District which was acquired so that it had an impact on people's livelihoods. This prompted PT SEML to fulfil its obligation to restore community livelihoods through the Livelihood Restoration Program, which was delegated to the Anwar Muhammad Foundation. The result of this research is that in restoring community livelihoods, AMF performs its overall role, at the preparation stage such as team preparation, validation assessment report, and design planning, during the mentoring period, in institutional establishment, and in the outcome evaluation process. In general, AMF's role is to provide consultation to PT SEML but is also accompanied by implementation. Furthermore, AMF also performs roles such as validation (assessment), planning, monitoring, reporting and evaluation. Moreover, in accordance with the categorization of the role of community workers, AMF performs roles such as enabler, educator, broker, social planner, expert, advocate, and fundamental role adaptation. Regarding livelihood restoration, divided into five assets based on the Sustainable Livelihood Approach. The five assets include Human Assets, Social Assets, Natural Assets, Physical Assets, and Financial Assets. Furthermore, After AMF's role in the LRP it was shown that community livelihoods based on the distribution of the five assets were generally recovered. However, overall, there are several criticisms and inputs to AMF on the implementation of the LRP. There are also several challenges faced when doing a role in restoring community livelihoods, including during mentoring, institutional establishment, and during evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gus Firman
"Skripsi ini membahas strategi adaptasi mata pencaharian masyarakat dalam merespon dampak perubahan iklim di Desa Linau. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran strategi mata pencaharian masyarakat menggunakan Sustainable Livelihood Framework yang fokus pada 5 tema besar yaitu; (1) konteks kerentanan, (2) asetaset mata pencaharian, (3) organisasi, kebijakan dan proses, (4) strategi mata pencaharian, (5) hasil-hasil mata pencaharian.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa strategi adaptasi masyarakat di Desa Linau dilakukan dengan diversifikasi kegiatan dan sumber mata pencaharian. Hal ini juga dipicu oleh peran Kabahill melalui program MPA sebagai faktor eksternal.

This thesis is discussing on people's livelihood adaptation strategies in response to climate change impacts in Linau Village. This is a qualitative research with a descriptive method. The purpose of this research is to describe a community livelihoods strategies based on SLF focusing on five points; (1) Vulnerability Context, (2) Livelihood Assets, (3) Organization, Policy and Process, (4) Livelihood Strategies, (5) Livelihood Outcomes.
The results of this research shows that livelihood adaptation strategies in the community of Linau Village carried with diversification activities and sources of livelihood. It is also triggered through MPA Program by Kabahill as external factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leny Mahromatul Ulya
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika sosial keluarga sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup dalam menghadapi dampak perubahan bentang alam yaitu sedimentasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang menerapkan teknik observasi, pengamatan terlibat, dan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data. Keluarga sebagai unit sosial terkecil setelah individu menjadi satu alat kebertahanan yang cukup kuat dalam menjalani proses adaptasi di Desa Klaces. Salah satu caranya yaitu dengan memanfaatkan sumber daya, baik yang tersedia di darat maupun di laut, menjadi sumber mata pencaharian. Pemanfaatan (SDA) ini juga didukung dengan pengelolaan (SDM) yang mendukung guna mendatangkan keuntungan di sektor ekonomi. Demi menjaga kestabilan hubungan kerja sama, masyarakat Desa Klaces juga menjadikan hubungan jaringan sosial berasaskan kekeluargaan sebagai landasan bertahan hidup. Tujuannya adalah untuk mengikat hubungan kerja sama antar keluarga, contohnya dengan memberikan bantuan dalam bentuk barang atau jasa yang diharapkan suatu waktu akan dibalas sesuai yang diberikan.

This thesis aims to understand family social dynamics as one way to survive in the face of the impact of landscape change (sedimentation). This is a qualitative research, which applies observation technique, observation involved, and in-depth interview as data collection method. The family as the smallest social unit after the individual becomes a powerful defense tool in undergoing adaptation process in Klaces Village. One way is to utilize the resources, both available on land and at sea, into a source of livelihood. Utilization (SDA) is also supported by the management (HR) is qualified to bring profits in the economic sector. In order to maintain the stability of cooperative relations, Klaces villagers also make social networking relationships based on kinship as the foundation of survival. The goal is to tie the relationship of cooperation between families, for example by providing assistance in the form of goods or services expected one time will be rewarded as given.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Nindyatama
"ABSTRAK
Permukiman liar merupakan bentuk dari meningkatnya kebutuhan akan permukiman di Ibu Kota Jakarta. Hal ini disebabkan oleh migrasi penduduk ke pusat kota. Tepian Waduk Pluit adalah contoh pemukiman liar di Jakarta Utara. Hal tersebut menyebabkan Pemprov DKI Jakarta melakukan normalisasi dan relokasi di Kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara, yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi waduk dan menertibkan infrastruktur permukiman perkotaan pada tahun 2014. Relokasi yang dilakukan oleh pemerintah bersifat berpindah-pindah. masyarakat ke Rusunawa Muara Baru, Jakarta Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan geografi humanistik sebagai landasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakteristik hunian dan perubahan kebutuhan pokok rumah tangga warga serta mengidentifikasi adaptasi yang terbentuk dalam aktivitas mata pencaharian warga setelah mengalami relokasi dari permukiman informal di bantaran Waduk Pluit ke permukiman formal di Rusunawa Muara Baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghuni Rusunawa Muara Baru merasakan perubahan lingkungan yang positif pada hunian baru, namun perpindahan ini justru mengakibatkan peningkatan kebutuhan pokok di hunian baru, terutama karena biaya sewa. Kondisi ini menyebabkan warga beradaptasi dengan memiliki mata pencaharian tambahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penghuni yang sebelumnya tidak memiliki mata pencaharian tambahan akan membentuk mata pencaharian tambahan baru di sektor jasa karena tidak memerlukan ruang usaha. Sedangkan warga yang sudah memiliki mata pencaharian tambahan akan mempertahankannya baik dengan jenis usaha yang sama maupun berbeda. Ruang usaha yang disediakan oleh pengelola Rusunawa umumnya berbeda dengan ruang usaha yang dimiliki oleh para penghuni sebelumnya, kondisi ini menyebabkan sebagian dari mereka mengubah jenis usahanya berdasarkan kondisi pasar yang berlaku di sekitar ruang usaha mereka. Lokasi yang digunakan untuk pekerjaan tambahan adalah ruang publik berupa lantai dasar.
ABSTRACT
Illegal settlements are a form of the increasing need for housing in the capital city of Jakarta. This is due to the migration of the population to the city center. The edge of Pluit Reservoir is an example of an illegal settlement in North Jakarta. This has caused the DKI Jakarta Provincial Government to normalize and relocate in the Pluit Reservoir Area, North Jakarta, which aims to restore the function of the reservoir and regulate urban settlement infrastructure in 2014. The relocation carried out by the government is sedentary. people to Rusunawa Muara Baru, North Jakarta. This research is a qualitative research using a humanistic geography approach as the basis. This study aims to determine changes in residential characteristics and changes in the basic needs of residents' households and identify adaptations formed in residents' livelihood activities after experiencing relocation from informal settlements on the banks of Pluit Reservoir to formal settlements in Rusunawa Muara Baru. The results showed that the residents of Muara Baru Rusunawa experienced positive environmental changes in the new housing, but this displacement actually resulted in an increase in basic needs in the new residence, mainly due to rental costs. This condition causes residents to adapt by having additional livelihoods to meet these needs. Residents who previously did not have additional livelihoods will form new additional livelihoods in the service sector because they do not require business space. Meanwhile, residents who already have additional livelihoods will maintain it either with the same or different types of business. The business space provided by the Rusunawa management is generally different from the business space owned by the previous occupants, this condition causes some of them to change the type of business based on the prevailing market conditions around their business space. The location used for additional work is a public space on the ground floor."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elma Elantia
"Studi ini mengeksplorasi peran modal sosial sebagai strategi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat Desa Teletubbies, yang rentan terhadap bencana, khususnya gempa bumi. Penelitian ini menyoroti bagaimana modal sosial memfasilitasi koordinasi selama bencana dan memperkuat pengelolaan pariwisata masyarakat untuk adaptasi ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan diskusi kelompok terfokus. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa modal sosial yang tinggi memungkinkan mobilisasi sumber daya lokal yang efektif, mendorong pemulihan dan ketahanan. Namun, tantangan seperti masalah kepemilikan tanah dan dukungan pemerintah yang terbatas menghambat kesiapan jangka panjang masyarakat. Rekomendasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui praktik modal sosial yang berkelanjutan diberikan.

This study explores the role of social capital as a strategy to enhance the resilience of Teletubbies Village communities, which are vulnerable to disasters, particularly earthquakes. The study highlights how social capital facilitates coordination during disasters and strengthens community tourism management for economic adaptation. Using a qualitative approach, data were collected through interviews, questionnaires, and focus group discussions. The study findings reveal that high social capital enables effective mobilization of local resources, fostering recovery and resilience. However, challenges such as land tenure issues and limited government support hamper the long-term preparedness of communities. Recommendations for enhancing community resilience through sustainable social capital practices are provided."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>