Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meiske Flowerenta
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi atau peran trait kepribadian terhadap academic burnout pada siswa kelas 3 SMA Negeri di Jakarta, khususnya pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, PJJ memiliki dampak yang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga memengaruhi kondisi mental sosial emosional siswa. Kendala-kendala yang muncul dan beban tugas selama PJJ menyebabkan siswa dapat merasa lelah secara emosional, tidak merasa mampu dalam menyelesaikan tugas, dan menjadi tidak peduli terhadap kegiatan belajarnya. Dengan kata lain siswa mengalami academic burnout. Penelitian ini dilakukan pada 357 siswa kelas 3 SMAN di Jakarta. Academic burnout diukur dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS). Sementara itu kepribadian siswa diukur menggunakan IPIP-BFM-25. Hasil perhitungan Pearson correlation menunjukkan bahwa kelima trait kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect) memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan academic burnout. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa kecuali trait extraversion, empat trait kepribadian lainnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap munculnya academic burnout pada siswa.

This study aims to see the influence and contribution of personality traits on academic burnout in grade 12 public high school students in Jakarta, especially during the PJJ or Distance Learning period. Throughout its implementation PJJ has made learning less effective, thus affecting the social emotional state of students. Constraints and the workload during PJJ cause students to feel emotionally tired, incapable of completing assignments, and become indifferent towards their academic activities. In other words, students experience academic burnout. The study was conducted on 357 12th graders at SMAN in Jakarta. Academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS). Meanwhile, student personality is measured using IPIP-BFM-25. The results of the Pearson correlation calculation show that the five personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect) have a negative and significant relationship with academic burnout. Further analysis show that except for extraversion, four other personality traits have a significant contribution to the emergence of academic burnout in students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiske Flowerenta
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi atau peran trait kepribadian terhadap academic burnout pada siswa kelas 3 SMA Negeri di Jakarta, khususnya pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, PJJ memiliki dampak yang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga memengaruhi kondisi mental sosial emosional siswa. Kendala-kendala yang muncul dan beban tugas selama PJJ menyebabkan siswa dapat merasa lelah secara emosional, tidak merasa mampu dalam menyelesaikan tugas, dan menjadi tidak peduli terhadap kegiatan belajarnya. Dengan kata lain siswa mengalami academic burnout. Penelitian ini dilakukan pada 357 siswa kelas 3 SMAN di Jakarta. Academic burnout diukur dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS). Sementara itu kepribadian siswa diukur menggunakan IPIP-BFM-25. Hasil perhitungan Pearson correlation menunjukkan bahwa kelima trait kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect) memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan academic burnout. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa kecuali trait extraversion, empat trait kepribadian lainnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap munculnya academic burnout pada siswa

This study aims to see the influence and contribution of personality traits on academic burnout in grade 12 public high school students in Jakarta, especially during the PJJ or Distance Learning period. Throughout its implementation PJJ has made learning less effective, thus affecting the social emotional state of students. Constraints and the workload during PJJ cause students to feel emotionally tired, incapable of completing assignments, and become indifferent towards their academic activities. In other words, students experience academic burnout. The study was conducted on 357 12th graders at SMAN in Jakarta. Academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS). Meanwhile, student personality is measured using IPIP-BFM-25. The results of the Pearson correlation calculation show that the five personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect) have a negative and significant relationship with academic burnout. Further analysis show that except for extraversion, four other personality traits have a significant contribution to the emergence of academic burnout in students"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suha Azka Sabila
"Perubahan metode pembelajaran saat pandemi COVID-19 memunculkan berbagai tantangan bagi mahasiswa, termasuk mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) yang tuntutan belajarnya berbeda dari mahasiswa pada umumnya. Hal ini dapat memicu terjadinya academic burnout, yaitu mahasiswa merasa kelelahan akibat tuntutan belajar, memiliki sikap sinis dan tidak peduli terhadap pembelajaran, serta merasa tidak kompeten sebagai mahasiswa (Schaufeli et al., 2002). Salah satu faktor yang dapat melindungi mahasiswa dari academic burnout adalah trait emotional intelligence (EI), atau sekumpulan kecenderungan perilaku dan persepsi individu terhadap kemampuannya dalam mengenali, memproses, dan memanfaatkan informasi terkait emosi (Petrides et al., 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran trait EI terhadap academic burnout mahasiswa RIK perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia selama pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Dengan menggunakan alat ukur Maslach Burnout Inventory-Student Survey dan Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form, hasil penelitian menunjukkan bahwa trait EI berperan secara signifikan dalam memprediksi academic burnout, (n=219; R2=.22, p<.05). Dengan kata lain, trait EI berkontribusi sebesar 22% terhadap academic burnout. Hasil ini mengindikasikan bahwa trait EI merupakan faktor penting dalam mencegah academic burnout sehingga trait EI dapat dipertimbangan dalam program prevensi dan intervensi academic burnout mahasiswa.

Changes in learning methods during the COVID-19 pandemic created various challenges for students, including Health Science Cluster (HSC) students whose academic demands are different from students in general. This could trigger academic burnout, which refers to feeling of exhaustion due to study demands, having a cynical and detached attitude toward one’s study, and feeling incompetent as a student. One of the factors that could protect students from academic burnout is trait emotional intelligence (EI), which refers to a constellation of behavioral dispositions and self-perceived abilities to recognize, process, and utilize emotion-ladden information (Petrides et al., 2004). Thus, this study aims to determine the role of trait EI on academic burnout in HSC students at public universities in Indonesia during online learning in the COVID-19 pandemic. Using the Maslach Burnout Inventory-Student Survey and Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form, the result showed that trait EI have a significant role in predicting academic burnout, (n=219; R2=.22, p<.05). In other words, trait EI accounted for 22% of academic burnout. This indicates that trait EI is an important factor in preventing academic burnout, therefore trait EI can be considered in academic burnout’s prevention and intervention program."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Theofilla
"Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), para siswa mengalami berbagai tantangan yang dapat menurunkan semangat untuk belajar. Situasi pembelajaran yang baru dan terbatasnya interaksi fisik dengan orang lain menyebabkan siswa perlu beradaptasi untuk menjaga performanya di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik secara bersamaan terhadap motivasi akademik, serta variabel yang berkontribusi lebih besar pada motivasi akademik siswa SMA selama PJJ. Motivasi akademik mengacu pada self-determination theory dan diukur menggunakan Academic Motivation Scale (AMS), persepsi dukungan sosial diukur menggunakan Social Provisions Scale (SPS), dan efikasi diri akademik diukur menggunakan Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). Partisipan penelitian adalah 223 siswa SMA berusia 15-18 tahun yang sedang menjalani PJJ (N laki-laki = 23, N perempuan = 200). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik berpengaruh signifikan secara bersamaan, serta berkontribusi sebesar 20,1% terhadap motivasi akademik siswa SMA. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa kontribusi varians efikasi diri akademik lebih besar dibandingkan persepsi dukungan sosial terhadap motivasi akademik. Berdasarkan hasil tersebut, motivasi akademik siswa SMA dapat lebih meningkat ketika memiliki efikasi diri akademik dan mampu mempersepsikan dukungan yang didapatkannya.

During distance learning, students experience various challenges that can reduce their enthusiasm for learning. With this new learning situation and the limited physical interaction with other people, students need to make adaptations to keep their performance at school. This study aims to investigate the contribution of perceived social support and academic self-efficacy simultaneously to academic motivation, as well as variables that contribute more among senior high school students' academic motivation during distance learning. Academic motivation refers to the self-determination theory and was measured with the Academic Motivation Scale (AMS), perceived social support was measured with the Social Provisions Scale (SPS), and academic self-efficacy was measured with the Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). The participants of this study were 223 high school students aged 15-18 years who are currently going distance learning (N male = 23, N female = 200). Results of this study shows that students’ perceptions of social support and their academic self-efficacy simultaneously affect academic motivation. The two variables contributed to 20,1% of academic motivation among senior high school students. In addition, this study also found that academic self-efficacy has more contribution to academic motivation than perceived social support. Based on these results, high school students show better academic motivation when they have academic self-efficacy and can perceive the support they get."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Intan Raihanah
"Metode pembelajaran jarak jauh yang diterapkan di Indonesia memunculkan berbagai kendala bagi siswa. Seperti beban tugas, kejenuhan, rasa malas dan kurang peduli pada sekolah, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan motivasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peran dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa dan self-regulated learning secara bersamaan terhadap motivasi akademik. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMA di Indonesia yang sedang menjalani pembelajaran jarak jauh (N=223). Terdapat tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yakni Academic Motivation Scale Short Indonesian Version untuk mengukur motivasi akademik, Social Provisions Scale untuk mengukur dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa, dan Self-Regulated Online Learning untuk mengukur self-regulated learning. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan teknik statistik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa dan self-regulated learning secara bersamaan berperan terhadap motivasi akademik sebesar 18,2% (R2=0,182, p<0,05), dimana self-regulated learning memberikan sumbangan terbesar yakni 18,9% dan -0,7% sisanya merupakan sumbangan dari dukungan sosial dari orang tua yang dipersepsikan oleh siswa. Oleh karena itu, self-regulated learning dapat dikatakan sebagai faktor yang penting dimiliki oleh siswa untuk menjaga dan meningkatkan motivasi akademiknya.

The distance learning method applied in Indonesia raises various difficulties for students. These include workload, boredom, feeling lazy, and lacking in attentiveness about school, which in turn has an impact on the declining of academic motivation. This study aims to determine whether there is a role of a perceived social support from parents and self-regulated learning simultaneously toward academic motivation. The participants of this study are high school students in Indonesia who are undergoing distance learning (N=233). There are three measuring tools that are used in this study, namely Academic Motivation Scale Short Indonesian Version to measure academic motivation, Social Provisions Scale to measure perceived social support, and Self-Regulated Online Learning to measure self-regulated learning. The data collected is processed using multiple regression statistical techniques. The result of the study showed that there is a role of perceived social support from parents and self-regulated learning simultaneously toward academic motivation by 18,2% (R2=0,182, p<0,05), where self-regulated learning gave the largest contribution, namely 18.9% and the remaining -0.7% is a contribution from perceived social support from parents. Therefore, self-regulated learning is said to be an important factor for students to maintain and improve their academic motivation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifda Humaira
"Pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang besar dan berkepanjangan pada berbagai aspek, termasuk pada aspek akademis, khususnya pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara depresi dan conscientiousness dengan prestasi akademis mahasiswa. Partisipan penelitian berjumlah 146 mahasiswa Universitas Indonesia dalam rentang usia 19-24 tahun yang berasal dari angkatan 2020-2022. Alat ukur yang digunakan adalah Hopkins Symptom Check List-25 untuk depresi dan Mini IPIP untuk conscientiousness. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa depresi dan conscientiousness tidak berkorelasi dengan prestasi akademis. Penelitian ini mengusulkan adanya peran yang lebih signifikan pada faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi akademis mahasiswa.

COVID-19 pandemic has brought a long-lasting impact in a lot of aspects, including college student’s academic aspect. This research aims to see the correlation of depression and conscientiousness to student’s academic achievement. A total of 146 participants were gathered, with age ranging from 19-24 years old and were Universitas Indonesia students from the year 2020-2022. Hopkins Symptom Check List-25 was used to measure depression and Mini-IPIP was used to measure conscientiousness. Results showed that depression and conscientiousness did not have a significant correlation to academic achievement. This research suggests that other factors might have a greater significance in academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Hasna Arini
"Kecurangan akademik pada peserta didik SMA terus meningkat dalam 70 tahun terakhir, yang semula berada pada angka 20% saat ini mencapai 75-98%. Fenomena ini menjadi salah satu masalah dalam dunia pendidikan. Berbagai faktor dari segi individual maupun kontekstual sering dihubungkan dengan kecurangan akademik. Penelitian ini fokus pada faktor kontekstual, yang bertujuan untuk melihat pengaruh struktur tujuan kelas terhadap kecurangan akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen between-subject (mastery vs performance). Pengambilan data dilakukan secara daring kepada 293 peserta didik SMA (berusia 15-18 tahun) yang sedang melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Peneliti melakukan randomisasi pada manipulasi skenario bacaan struktur tujuan kelas, kemudian memberikan kuesioner kecurangan akademik. Manipulation check juga diberikan untuk melihat efektivitas bacaan. Skenario bacaan (vignette) struktur tujuan kelas diperoleh dari penelitian Day et al. (2011) dan kecurangan akademik diukur menggunakan alat ukur dari Septiana (2016), keduanya disesuaikan dengan konteks SMA di Indonesia dan PJJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dengan struktur tujuan kelas performance (M = 52.49, SD = 21.293) memiliki kecenderungan melakukan kecurangan akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik pada struktur tujuan kelas mastery (M = 39.21, SD = 13.092), t(265.7) = -6.527, p < 0.05. Hasil dari penelitian ini menyarankan para pengajar untuk menerapkan struktur tujuan kelas mastery kepada peserta didik di kelas.

Academic cheating among high school students has continued to increase in the last 70 years, from 20% to 75-98% today. This phenomenon is one of the problems in the education field. Various factors, both individual and contextual, are often associated with academic cheating. This study focuses on contextual factors, which aims to see the effect of classroom goal structure on academic cheating. This research is a quantitative study with a between-subject experimental design (mastery vs performance). Data was collected online to 293 high school students (aged 15-18 years) who were implementing distance learning. The researcher randomized the manipulation of the reading scenario of the classroom goal structure, then gave an academic cheating questionnaire. Manipulation check is also given to see the effectiveness of the readings. The reading scenario (vignette) of the classroom goal structure was obtained from the research of Day et al. (2011) and academic cheating were measured using a measuring tool from Septiana (2016), both adapted to the context of high school in Indonesia and distance learning. The results showed that students with the performance goal structure (M = 52.49, SD = 21.293) had a higher tendency to commit academic cheating than students in the mastery goal structure (M = 39.21, SD = 13.092), t(265.7) = -6.527, p < 0.05. The results of this study suggest the teachers to apply the mastery goal structure to the students in the classroom."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Aldwina Margaretha
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan sosial dari guru dan academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penelitian ini juga melihat hubungan dari setiap tipe dukungan sosial dan academic burnout. Dukungan sosial merupakan persepsi individu terhadap dukungan umum atau perilaku spesifik dari orang-orang di jejaring sosial individu (Demaray & Malecky, 2002). Terdapat empat tipe dukungan sosial, yaitu dukungan emosional, informasional, penilaian, dan instrumental. Kemudian, academic burnout dapat diartikan sebagai perasaan kelelahan karena tuntutan belajar, memiliki sikap sinis dan tidak peduli terhadap pelajarannya, dan merasa tidak kompeten sebagai siswa (Schaufeli et al., 2002). Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik statistika regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari guru memiliki hubungan yang signifikan dan negatif terhadap academic burnout pada siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Dukungan sosial dari guru berupa dukungan emosional dan penilaian berkontribusi secara signifikan terhadap academic burnout siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta. Implikasi dari penelitian ini memberi masukan bahwa dalam PJJ, dukungan emosional dan penilaian dari guru dapat mengurangi kondisi burnout siswa.

The study aims to examine the relationship of teachers’ social support and academic burnout of class XII students of Jakarta public high school in distance learning (PJJ). This study also examines the relationship between social support types and academic burnout. Social support is an individual's perception of general support or specific behavior from people in individual social networks (Demaray & Malecky, 2002). There are four types of social support, that is emotional, informational, appraisal, and instrumental support. Academic burnout refers to feeling exhausted because of study demands, having a cynical and detached attitude toward one’s study, and feeling incompetent as a student (Schaufeli et al., 2002). The analysis techniques used are simple regression and multiple regression. The results showed that social support from teachers had a significant and negative relationship to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. Teacher emotional and appraisal support contribute significantly to academic burnout of class XII students of Jakarta public high school. The implication of this study suggests that in PJJ, teacher emotional and appraisal support can reduce student burnout."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Az Zahra
"Prestasi akademik sebagai salah satu prediktor kesuksesan siswa di sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Konstruk yang menjelaskan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi prestasi akademik ini adalah school well being, dikembangkan oleh Konu & Rimpelä (2002). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara school well-being dengan prestasi akademik bagi siswa berbakat akademik. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA program akselerasi di Jakarta. Sebanyak 52 siswa menjadi sampel penelitian ini. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner untuk mengukur school well-being siswa dan tes prestasi akademik yang menggunakan soal Ujian Akhir Nasional pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa school well-being memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Hasil analisis tambahan, menunjukkan bahwa dimensi having memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan perbedaan yang signifikan pada prestasi akademik siswa berdasarkan latar belakang pendidikan ibu. Ditemukan pula perbedaan yang tidak signifikan antara school well-being dengan jenis kelamin, school well-being dengan latar belakang pendidikan orang tua, prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin, dan prestasi akademik berdasarkan latar belakang pendidikan ayah.

Academic achievement is predictor of student success in school, affected by internal and external factor. One construct that describes internal and external factor that affects academic achievement is a school well being by Konu & Rimpelä (2002). This research was conducted to examine the relationship between school well-being of academic achievement for students with academic gifted. The research was conducted on the students of class XI Acceleration Program in high school. Total sample comprised 52 students.
Result indicated that school well-being has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In comparison, it was found thas just only having dimension of school well-being that has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In addition, there was a significant difference in the academic achievement of students based on maternal education. Moreover, there are no significant differences between the school wellbeing by gender, school well-being based on parental education, academic achievement by gender, and academic achievement based on father's education.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiatmi
"Saat ini metode pembelajaran yang efektif sangat diperlukan. Metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik akan meningkatkan prestasi belajar dan memudahkan pencapaian tujuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perbedaan prestasi belajar pada mahasiswa yang berupa kepribadian introvert dan ekstrovert yang nantinya diharapkan dapat mendukung untuk mendapatkan metode pembelajaran yang sesuai dengan mahasiswa yang mempunyai tipe kepribadian yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif, dengan jumlah sampel 97 mahasiswa reguler Sl yang diperoleh melalui metode simple random sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna terhadap prestasi belajar pada mahasiswa introvert dan ekstrovert ( p=0,019).
Hasil ini menunjukkan bahwa tipe kepribadian mempengaruhi terhadap keberhasilan proses belajar sehingga diperlukan metode alternatif untuk meningkatkan keefektifan pcncapaian preslasi belajar mahasiswa dan tujuan pembelajaran yang lebih optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5293
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>